Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Konsep Dasar Supervisi

Disusun Oleh :

Agustin Wulan Safitri (A1L020032)

Fadhila Aris Nilawati (A1L020052)

Sevrizah Yolanda (A1L020056)

Ayu Anggia (A1L020060)

Marcella Rahma (A1L020080)

Dosen Pengampu :
Dr. I. Wayan Dharmayana, M.Psi

Program Studi Bimbingan dan Konseling


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu TA.2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep Dasar Supervisi " dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Supervise BK.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Evaluasi dan Supervise BK
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak. Dr. I. Wayan Dharmayana, M.Psi
selaku dosen Mata kuliah Evaluasi dan Supervise BK .

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 28 Januari 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar belakang..........................................................................................


1.2 Rumusan masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan penulisan......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

2.1 Pengertian supervise BK.........................................................................


2.2 Arah dan tujuan supervise konseling......................................................
2.3 prinsip supervise penyelenggaraan BK...................................................
2.4 Aspek yang di supervise.........................................................................

2.5 Fungsi supervisi konseling.......................................................................

BAB III PENUTUPAN............................................................................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling disekolah secara


tepat diperlukan adanya pengawasan (supervisi) bimbingan dan konseling baik secara teknis
maupun administratif.

Pengawasan yang dilakukan terhadap keterlaksanaan pelayanan bimbingan dan


konseling disekolah secara sistematis, objektif, realistis, antisipatif, konstruktif, kreatif,
kooperatif,dan kekeluargaan akan mampu memantau, menilai, memperbaiki,
meningkatkan,dan mengembangkan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah. Ini semua
bisa terlaksana dengan tepat dan berkesinambungan apabila kepengawasan (supervisi) itu
dilaksanakan oleh pengawas-pengawas sekolah yang profesional dalam bidang bimbingan
dan konseling, baik ditinjau dari kualitas dan kuantitasnya, sehingga dapat dihindari bahwa
persepsi pengawas yang mengadakan pengawasan kesekolah bukan lagi inspeksi dari orang
yang merasa serba tahu (superior) kepada orang yang belum tahu sama sekali (inperior),
tetapi pengawasan dalam bentuk pembinaan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana peran Supervisi Bimbingan dan Konseling dalam kegiatan Evaluasi layanan
bimbingan dan Konseling ?

b. Apa pengertian supervise dalam BK ?

c. Bagaimana teknik dalam supervise BK ?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui peran supervisi dalam perencanaan layanan BK

b. Untuk mengetahui aspek supervise dalam BK

c. Untuk memahami fungsi supervise dalam BK


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian supervisi Bimbingan Konseling

Diartikan secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan .


Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang di
berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang
lebih baik .

Setelah mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik
bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha untuk
memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih mengetahui,
lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang dibimbingkan. Sedangkan yang
bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing atau konselor kepada
anak-anak yang dalam perkembangan pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau
hambatan/kesulitan

Supervisi bimbingan dan koseling merupakan satu relasi antara supervisor dan
konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor senior)memberi dukungan dan bantuan
untuk meningkatkan mutu kinerja profesional supervisee.tumpu pada satu prinsip yang
mengakui setiap manusia itu mempunyai potensi untuk berkembang.

Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa
supervisi program bimbingan konseling di sekolah adalah kegiatan pengawasan dan
pembinaan yang diberikan kepada para pembimbing atau konselor untuk membantu peserta
didik yang sedang dalam tahap perkembangan guna mendapatkan situasi belajar mengajar
lebih optimal.

2.2 Arah dan Tujuan Supervisi Konseling

Supaya pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling ini dapat berjalan dengan
efektif maka perlu dipahami arah serta tujuan diadakan supervisi dalam program bimbingan
dan konseling . Adapun arah dan tujuan supervisi bimbingan dan konseling adalah:
1. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing
2. Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para
personil bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
3. Untuk mencari solusi terhadap hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan
yang ditemui.
4. Memastikan terlaksananya program bimbingan secara baik untuk pencapaian tujuan
sebagaimana yang telah ditetapkan.

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan supervisi program bimbingan konseling adalah:

1. Meningkatkan kompetensi professional konselor


2. Meningkatkan kesadaran dan identitas professional
3. Mendorong perkembangan pribadi dan professional
4. Mempromosikan kinerja professional
5. Pemberian jaminan mutu terhadap praktek professional

2.3 Prinsip-prinsip supervisi Penyelenggaraan Bimbingan Konseling

Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan sifatnya
yaitu prinsip secara umum dan khusus :

a) Prinsip umum, yaitu prinsip yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


a. Supervisi program bimbingan dan konseling harus bersifat praktis.
b. Di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
c. Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah sebagai
pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling
d. Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang
berlaku.

b) Prinsip khusus, yaitu supervisi hendaknya dilaksanakan secara :


a. Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai
dengan sasaran yang diinginkan.
b. Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat
dalam instrument.
c. Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada
keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah.
d. Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang
mungkin akan terjadi.
e. Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang di
supervisi untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.

2.4 Aspek yang di supervisi

Dalam supervisi program bimbingan dan konseling aspek-aspek yang akan di


supervisi terdiri dari:

 Aspek Ketenagaan, yang terdiri dari:


a. Jumlah guru pembimbing dan kesesuaian latar belakang pendidikan
b. Ratio konselor adalah 1: 150
c. Tenaga administrasi

 Aspek organisasi, yang terdiri dari:


a. Struktur organisasi
b. Deskripsi tugas personal

 Aspek Kegiatan, yang terdiri dari:


a. Program kegiatan bimbingan dan konseling
b. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koneling
c. Evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling
d. Analisis hasil evaluasi bimbingan dan konseling
e. Tindak lanjut

 Aspek Sarana dan Prasarana, terdiri dari:


a. Ruang khusus bimbigan dan konseling
b. Ruang konseling
c. Catatan pribadi siswa
d. Kartu status konseling
e. Kartu catatan kejadian
f. Kartu komunikasi.
g. Peta laporan dan peta kelas

 Aspek Laporan, yang terdiri dari:


a. Laporan bulanan
b. Laporan caturwulan
c. Laporan tahunan

2.5 Fungsi Supervisi Konseling

Fungsi supervisi program bimbingan konseling yaitu: Memonitor, Mencatatan,


Memberi dukungan, Mengukur dan menilai kinerja, Mendorong untuk merefleksi , Adapun
uraian dari bentuk-bentuk kegiatan tersebut adalah :

a. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana


pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing
b. Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para
personil bimbingan dalam melaksanakan tugas
c. Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan hambatan dan
permasalahan-permasalahan yang ditemui
d. Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian
tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan

2.6 Metode / Tekhnik Supervisi Konseling

Teknik pelaksanaan supervisi program bimbingan dan konseling dapat menggu nakan
beberapa alternatif teknik supervisi yaitu

a. Kunjungan kelas
b. Observasi kelas
c. Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan
d. wawancara dan
e. angket
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa
supervisi program bimbingan konseling di sekolah adalah kegiatan pengawasan dan
pembinaan yang diberikan kepada para pembimbing atau konselor untuk membantu peserta
didik yang sedang dalam tahap perkembangan guna mendapatkan situasi belajar mengajar
lebih optimal.

3.2 Saran

Dengan demikian, pengetahuan tentang  supervisi bimbingan konseling hal yang


penting. Harapan kami, setelah membahas tentang supervisi tersebut, kita tidak lagi memiliki
kesalahpahaman proses konseling selanjutnya dapat membantu pembaca untuk
mengembangkan supervisi dalam proses konseling. Sehingga pada akhirnya konselor
mampun membantu konseli secara optimal mencapai perkembanga yang optimal
DAFTAR PUSTAKA

lurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang : Tanpa
Penerbit

Indra,2012.Supervisi Bimbingan Penyuluhan. (online).


(http://indrasangpujangga.blogspot.com/2012/04/supervisi-bimbingan-penyuluhan.html).
Diakses tanggal 22 April 2013

Instrumen Supervisi Kegiatan Bimbingan dan


Konseling.(online).(http://www.scribd.com/doc/50678504/Instrumen-Supervisi-Kegiatan-
Bimbingan-Dan-Konseling) diakses tanggal 22 April 2013

Pengarahan Supervisi dan Penilaian Kegiatan

.(online).(http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2173703-pengarahan-supervisi-
dan-penilaian-kegiatan/#ixzz1tNzieDHI). Diakses tanggal29 April 2012

Anda mungkin juga menyukai