DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
Dosen Pengampuh :
UNIVERSITAS PGRI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Konsep
Supervisi Klinis ini. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “
Dalam penulisan makalah ini Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, Untuk itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Masalah........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
kualitas pendidikan melalui kegiatan yang dilakukan oleh supervisor pendidikan dalam
hal ini pengawas pendidikan pada satuan pendidikan formal. Pada dasarnya, supervisi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan
kepala sekolah, dan personel sekolah lainnya agar proses pendidikan di sekolah lebih
berkualitas.
di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian
juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan
pekerjaannya.
1
Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga
melalui pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
supervisi klinis ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam makalah ini
adalah:
2
BAB II
PEMBAHASAN
analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata serta
bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. (R. Willem dalam
kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar
yang ideal.
kelemahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar, dan langsung pula
observasi dan analisis data secara objektif sebagai dasar usaha untuk merubah prilaku
mengajar guru.
2
2. Tujuan Supervisi Klinis
Tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih
baik. Usaha perbaikan mengajar dan mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan
membina guru-guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru-guru
Menurut Acheson dan Gall (1987:1) dalam Syaiful Sagala (2010:200) tujuan
supervisi klinis adalah pengajaran efektif dengan menyediakan umpan balik, dapat
strategis, mengevaluasi guru, dan membantu guru untuk berprilaku yang baik
proses pembelajaran.
4
5. Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam mengembangkan
b. Apa yang akan disupervisi timbul dari harapan dan dorongan dari guru sendiri.
d. Supervisi yang diberikan tidak saja pada keterampilan mengajar tapi juga
Pada dasarnya para ahli mempunyai prinsip yang sama, bahwa supervisi klinis
berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus dengan tiga tahap yaitu :
1. Pertemuan awal,
5
1. Tahap pertemuan awal
Pada tahap pertemuan awal merupakan pembuatan kerangka kerja, karena itu
perlu diciptakan suasana akrab dan terbuka antara supervisor dengan guru,
sehingga guru merasa percaya diri dan memahami tujuan diadakan pendekatan
klinis.
Pertemuan awal menjadi penentu tahap berikutnya, karena tahap pra observasi
Pada tahap ini, guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai pedoman dan
prosedur yang telah disepakati pada saat pertemuan awal. Selanjutnya supervisor
Tahap akhir dari siklus supervisi klinis adalah analisis pasca pertemuan (post
observasi dan seluruh siklus proses supervisi dengan tujuan untuk meningkatkan
supervisor dan guru. Suasana pertemuan sama dengan suasana pertemuan awal
6
yaitu suasana akrab penuh persahabatan, bebas dari prasangka, dan tidak bersifat
Yang menjadi dasar dari balikan terhadap guru adalah kesepakatan tentang item-
item observasi yang telah dibuat, sehingga guru menyadari tingkat prestasi yang
dicapai.
Tahap pertemuan akhir/balikan bukan akhir dari kegiatan supervisi klinis untuk
dapat meminta bantuan wakil kepala sekolah atau guru senior untuk membantu
melaksanakan supervisi. Dengan demikian, jika bidang studi guru terlalu jauh,
dan kepala sekolah merasa sulit memahami, kepala sekolah dapat meminta
bantuan kepada guru senior yang memiliki latar belakang bidang studi yang
mempersiapkan tentang apa yang ingin dicapai ketika melakukan observasi ataupun
ketika melakukan supervisi. Untuk itu, instrumen harus dirancang dan dipersiapkan
dengan baik agar supervisi klinis yang dilakukan benar-benar dapat memperbaiki
Instrumen yang digunakan dalam supervisi klinis berupa pengumpulan data yang
7
Instrumen dapat berupa panduan pertanyaan-pertanyaan mengenai kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan pada kegiatan supervisi, dan jawaban yang
disupervisi dapat di rekam dengan mencatat kata-kata kuncinya di lembar lain atau
ditulis pada panduan dengan mengisi kolom catatan yang disediakan sesuai dengan
Ada lima fase dalam supervisi klinis (dalam Aca Emilia, 2017) yaitu :
2. Fokus observasi
4. Waktu observasi
5. Setelah observasi
Pada fase kedua adalah observasi aktual kondisi guru di kelas, dalam proses ini data
analisis dan interpretasi data. Pada tahap ketiga memutuskan pendekatan apa yang
digunakan, pada fase ke empat fokus pada hasil obeservasi dan merumuskan rencana-
rencana yang dianggap dapat meningkatkan perbaikan. Pada tahap siklus akhir, setelah
efektif meliputi :
pembelajaran
8
- Meningkatkan skala pengembangan kinerja untuk evaluasi
supervisor harus efektif menyampaikan benar atau salahnya seorang guru dalam
sebagaimana yang ditetapkan. Supervisor harus memonitor dan menilai pelatihan dan
kecakapan, untuk itu seorang guruharus memiliki supervisor yang sama minimal
setahun, agar supervisi klinis yang diprogram oleh supervisor dapat berjalan baik.
Karakter seorang supervisor klinis yang baik memiliki karakter terbuka, jujur, tidak
dekat, dan diskusi secara menyenangkan mengenai praktik guru yang membutuhkan
Menurut Sahertian (2000) Peran supervisor dalam Supervisi Klinis terdiri dari :
Sebagai koordinator
guru.
Sebagai konsultan
9
Sebagai pemimpin kelompok
Supervisor dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses belajar, dapat
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Supervisi klinis merupakan pembinaan profesional yang dilakukan secara sistematis
kepada guru sesuai kebutuhan guru yang bersangkutan dengan tujuan untuk
membina keterampilan mengajarnya. Pembinaan itu dilakukan dengan cara yang
memungkinkan guru menemukan sendiri cara-cara untuk memperbaiki
kekurangannya sendiri.
2. Dalam pelaksanaan supervisi klinis terdapat 3 tahap. Pada tahap pertemuan awal
yaitu kegiatan pembahasan pemantapan hubungan antara guru dengan supervisor,
membuat perencanaan bersama. Pada tahapan kedua yaitu kegiatan analisis data hasil
observasi, pertemuan untuk mendiskusikan hasil observasi. Prosedur observasi klinis
disebut “siklus” karena ketiga tahapan itu merupakan suatu proses yang
berkelanjutan, pada akhir tahap ketiga (pertemuan balikan) sudah mulai dibicarakan
bahan masukan (input) untuk tahap pertama (pertemuan awal) pada siklus
berikutnya.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita
semua mengenai konsep supervisi klinis. Penulis menyarankan agar tidak hanya
menjadikan makalah ini sebagai satu-satunya sumber rujukan, tetapi juga mencari
referensi lain yang menyangkut pembahasan tentang supervisi klinis untuk lebih
11
DAFTAR PUSTAKA
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik, Supervisi Pendidikan, dalam Rangka
Mengembangkan Sumber Daya Manusia, Jakarta, Rineka Cipta
Purwanto, M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Cet. XXI; Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012
Afriani, Tari, 2014 Pengertian Supervisor; https://www.google.com/amp/s/tari-
afriani.m.com/amp/3702792/pengertian-supervisor-?espv=1
12