Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN TEORI – TEORI SUPERVISI

PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. Abdul Karim, M.Pd

Disusun oleh :
Nia Chusnafariha (206020044)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki
konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan
dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri.
Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang
dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif
yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya
mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu
pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik.1 Sedangkan mengajar
adalah usaha untuk menciptakan system lingkungan yang memungkinkan terjadinya
proses belajar secara optimal.2 Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara
atau metode mendidik yang baik dan professional.3
Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih humanis atau
manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak
mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat
diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu
bagian yang perlu diperbaiki. Selain itu, perkembangan supervisi pendidikan memberikan
pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan
Islam. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang
dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen
pendidikan.
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan pengetahuan tentang supervisi
bagi calon-calon pendidik agar semua rangkaian kegiatan di dalam kelas bisa mencapai
tujuan yang baik. Terlebih sebagai kepala sekolah yang harus benar-benar memahami dan
mengerti agar dapat memanajemen sistem yang ada didalam sekolah tersebut dengan baik
sehingga visi misi sekolah bisa diwujudkan. Oleh karena itu, pada makalah ini akan
dijelaskan tentang kajian teori-teori supervisi pendidikan meliputi definisi, tujuan , prinsip,
dan fungsinya dalam perspektif Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kajian teori-teori supervisi pendidikan Islam ?
2. Bagaimanakah implementasi teori-teori supervisi pendidikan Islam ?

1
Sarkati,Konsep Supervisi Pendidikan Islam,Tarbiyah Islamiyah Vol.9 No. 1,2019,72
2
W. Gulo,Strategi Belajar-Mengajar,google books,8
3
Sarkati,Konsep Supervisi Pendidikan Islam,Tarbiyah Islamiyah Vol.9 No. 1,2019,h.72
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian teori-teori supervisi pendidikan Islam


1. Definisi Supervisi
Definisi Supervisi dilihat dari sudut pandang menurut bentuk perkataannya
(morfologi), isi yang terkandung dalam perkataan itu (semantik), asal usul
(etimologi), antara lain :4
a. Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan
vision. Super berarti atas atau lebih dan vision berarti melihat.
b. Secara semantik menurut Willes adalah bantuan pengembangan situasi belajar-
mengajar agar lebih baik.
c. Secara etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris ‘Supervision’
artinya pengawasan di bidang pendidikan.
Kata supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan, pengawasan dan
penilikan. Adapun perbedaan arti dari rumpun tersebut yaitu inspeksi artinya melihat
untuk mencai kesalahan; pemeriksaan artinya melihat apa yang terjadi dalam
kegiatan; pengawasan dan penilikan artinya melihat apa yang positif dan negatif.
Sedangkan supervisi memiliki arti pembinaan, dengan maksud melihat hal negatif
untuk diupayakan menjadi positif dan meningkatkan hal positif yang sudah ada untuk
dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Selain itu, supervisi merupakan kegiatan
pengawasan tetapi sifatnya lebih humanis atau manusiawi. Poin penting dari supervisi
adalah kegiatannya bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung
unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui
kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian
yang perlu diperbaiki.5
Secara terminologis, definisi supervisi menurut para ahli antara lain :6
a. Daryanto, Supervisi adalah pembinaan guna membantu guru. Bantuan ini
diperlukan guna perbaikan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan
kompetensi dan mutu pembelajaran.
b. Binti Maunah, hakikat Supervisi adalah serangkaian kegiatan yang membantu
individu dalam meningkatkan kemampuan yang ia miliki.
c. Muwahid Shulhan, Supervisi mengandung makna bantuan, pelayanan,
memberikan arah, penilaian, pembinaan, mengembangkan dan perbaikan.

4
Sohiron,Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Pekanbaru : Kreasi Edukasi, 2015),163
5
Bambang Supradi,Hakikat Supervisi dalam Pendidikan Islam,Indonesian Journal of Islamic Educational
Management Vol.2 No.1,STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian, 2019,2-3
6
Ifa Miftahurrohmah,Konsep Dasar Supervisi dalam Perspektif Pendidikan Islam,Jurnal Ta’allum,IAIN
Tulungagung,nt,5-8
3
d. Ngalim Purwanto, Supervisi adalah dukungan bantuan dari kepala sekolah berupa
bimbingan arahan dan proses pencarian penyelesaian masalah pembelajaran.
e. Haris dan Benssent, Supervisi adalah kegiatan pemenuhan administrasi.
f. Manullang, Supervisi adalah proses untuk untuk menerapkan pekerjaan apa yang
sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya
pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
g. Burton dalam buku ‘Supervision a social process’ menyatakan bahwa supervision
is an expert technical service primarily aimed at studying and improving
cooperatively all factors which affect child growth and development. Dari
pernyataan tersebut ia merumuskan bahwa Supervisi mengarahkan perhatiannya
kepada dasar-dasar pendidikan, cara-cara belajar, dan perkembangannya dalam
mencapai tujuan umum pendidikan.
h. Ametembun, Supervisi adalah pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan
atau peningkatan mutu pendidikan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Supervisi adalah suatu
kegiatan pengawasan oleh atasan kepada bawahannya dalam rangka memberikan
pembinaan terhadap proses belajar-mengajar guna meningkatkan mutu belajar dan
pendidikan.
Supervisi menurut Sahertian telah mengalami perkembangan dari sifat tradisional
menjadi bersifat ilmiah, yakni :7
a. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, terencana, dan dilaksanakan secara
kontinu
b. Objek, artinya ada data yang didapatkan berdasarkan observasi nyata, bukan
tafsiran pribadi
c. Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi umpan balik
(feedback) untuk mengadakan penilaian terhadap proses pembelajaran di kelas
Ditinjau dari objek yang disupervisi ada tiga macam, antara lain :8
a. Supervisi akademik, yakni Supervisi yang menitikberaktkan pada pengamatan
supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada
dalam lingkungan kegiatan pembelajaran dalam proses pembelajaran
b. Supervisi administrasi, yakni Supervisi yang menitikberatkan pada aspek-aspek
pengamatan supervisor pada aspek administrasi yang berfungsi sebagai
pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran
c. Supervisi lembaga, yang menebarkan atau menyebarkan objek pengamatan
supervisor pada aspek diseluruh sekolah
Adapun Supervisi pendidikan menurut pendapat para ahli antara lain :9

7
A. Piet Sahertian,Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan,2008,Jakarta : Rineka Cipta,16
8
Sohiron,Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Pekanbaru : Kreasi Edukasi, 2015),168
9
Slameto,Model, Program, Evaluasi Beserta Tren Supervisi Pendidikan,IKAPI,2020,tp : Qiara Media, 14
4
a) Adams dan Dickley mendefinisikan Supervisi adalah program yang berencana
untuk memperbaiki pengajaran. Program itu hakikatnya adalah perbaikan hal
belajar mengajar
b) Good Carter memberi pengertian bahwa Supervisi pendidikan adalah usaha dari
petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya
dalam memperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan
jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan,
bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran
c) Mc Nerney memberi pengertian bahwa Supervisi pendidikan adalah suatu
prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses
pengajaran.
Di dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 Pasal 57 mengklarifikasi
Supervisi terdiri dari dua bagian yaitu 1) Supervisi akademik dan, 2) Supervisi
Manajerial. Untuk Supervisi manajerial dan akademik secara mendasar dapat ditinjau
perbedaannya yaitu Supervisi manajerial mempu membina Kepala Sekolah dan staf
dalam meningkatkan kinerja sekolah. Sedangkan Supervisi akademik mampu
membina guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Bentuk Supervisi
akademik ada dua yaitu Supervisi kelas dan Supervisi klinis, fokus keduanya adalah
guru. Sedangkan bentuk Supervisi manajerial adalah mengawasi orang yang menjadi
manajer atau kepala sekolah.10
Sedangkan istilah supervisi yang digunakan dalam pendidikan Islam adalah al
musyarafah, yang secara kebahasaan masih satu akar dengan kata syaraf dan
mempunyai makna yang berkaitan dengan ‘kedudukan terhormat’ (high rank, nobility,
distinction, eminence, etc). Adapun maksud al musyarafah dalam konteks ini adalah
sebagai bentuk pengawasan yang berasal dari kalangan orang-orang yang memiliki
kedudukan terhormat. Kedudukan terhormat dalam Islam tidak selamanya
berkonotasi pangkat dan jabatan atau atas strata kehidupan sosial, tetapi lebih
didasarkan pada derajat keimanan dan keilmuan. Al Quran mengayatakan bahwa
Allah meninggikan deerajat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan diantara
umat manusia lainnya. Jadi seorang supervisor (musyrif) menurut konsep ini adalah
orang-orang yang memiliki nilai lebih yang siap menularkan dan
menginternalisasikan nilai lebih tersebut kepada pihak yang disupervisi.11
Supervisi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja
tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, serta
memasukkan kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran sehingga
para tenaga pendidik dalam pengajaranya terdapat unsur-unsur keislaman agar tercipta

10
Muhammad Khurniawan,Supervisi Pendidikan,Anggota IKAPI, 2019,Bandung : Alfabeta,2-3
11
Bambang Supradi,Hakikat Supervisi dalam Pendidikan Islam,Indonesian Journal of Islamic Educational
Management Vol.2 No.1,2019,STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian,3
5
anak didik yang religius dan berintelektual. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
supervisi diartikan sebagai pengawasan utama atau pengontrolan tertinggi.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi pendidikan Islam
adalah kegiatan supervisi pendidikan umumnya berkaitan dengan pendidikan Islam
dan lebih menekankan pada kegiatan pemberdayaan (muqawwun) agar seluruh
komunitas dan civitas pendidikan suatu lembaga lebih berdaya dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Selain itu, supervisi pendidikan Islam mengandung semangat
ukhkuwah, demokratis dan kebersamaan karena sasaran supervisi bukan hanya para
guru secara individual tetapi juga semangat ukhuwah bil musyarakah yakni antara
sesama guru didorong untuk saling bekerjasama berbagai perbaikan melakukan dalam
proses belajar-mengajar.
Sebagaimana pernyataan diatas, untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar
diperlukan keterampilan dan wawasan yang luas agar terpenuhinya kebutuhan sesuai
perkembangan zaman yang selalu berubah. Oleh karena itu, supervisi pendidikan
dipandang sebagai keharusan. Hal ini dilatarbelakangi oleh tiga faktor pendorong
tentang pentingnya supervisi pendidikan antara lain :12
a) Kerjasama. Dalam menyelenggarakan pendidikan pada umumnya berperan
sejumlah orang yang perlu diarahkan untuk mewujudkan suatu kerjasama karena
keterlibatan orang-orang yang menyelenggarakan pendidikan dilaksanakan oleh
banyak orang dengan berbagai keahlian dan disiplin ilmu yang beragam. Dalam
konteks ini supervisi pendidikan berperan sebagai penunjuk arah dalam
keterpaduan program dengan saling bekerjasama.
b) Setiap guru memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa. Dalam konteks ini
diperlukan upaya-upaya supervisi yang diharapkan dapat melakukan pembinaan
sehingga kemampuannya bisa digunakan secara optimal sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
c) Adanya hambatan atau kesulitan selama kegiatan belajar-mengajar. Bentuk
kesulitan yang dimaksud seperti merumuskan tujuan atau kompetensi
pembelajaran; menetapkan dan menggunakan metode, teknik dan strategi
pembelajaran; atau hal lain yang disebabkan minimnya pengalaman mengajar.
Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan pembinaan atau upaya-
upaya supervisi
Secara perspektif pendidikan Islam, definisi supervisi merujuk pada Al-Quran dan
Hadist. Dalam Al Quran supervisi atau pengawasan diartikan sebagai :13
a) Pengawasan langsung dari Allah SWT

12
Bambang Supradi,Hakikat Supervisi dalam Pendidikan Islam,Indonesian Journal of Islamic Educational
Management Vol.2 No.1,STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian,2019,6
13
Ifa Miftahurrohmah,Konsep Dasar Supervisi dalam Perspektif Pendidikan Islam,Jurnal Ta’allum,IAIN
Tulungagung,nt,9-12
6
Allah SWT sebagai tuhan semesta alam memiliki pengawasan kepada kita semua
setiap waktunya dan tidak ada stupun makhluk yang luput dari pengawasannya,
meskipun jika kita sedang dalam keadaan sendirian, ia selalu ada,sebagaimana QS.
Al Mujadalah ayat 7 :
‫ض َما يَ ُك ْو ُن ِم ْن نَّج ْٰوى ثَ ٰلث َ ٍة ا َِّْل ُه َو َرا ِبعُ ُه ْم‬ ِۗ ِ ‫ت َو َما ِفى ْاْلَ ْر‬ ِ ‫ّٰللا يَ ْعلَ ُم َما ِفى السَّمٰ ٰو‬ َ ‫اَلَ ْم ت ََر ا َ َّن ه‬
‫ْل ا َ ْكث َ َر ا َِّْل ُه َو َمعَ ُه ْم اَيْنَ َما كَانُ ْو ۚا ث ُ َّم يُن َِبئ ُ ُه ْم‬ ٓ َ ‫ْل ا َ ْد ٰنى ِم ْن ٰذ ِل َك َو‬
ٓ َ ‫س ُه ْم َو‬
ُ ‫سا ِد‬ َ ‫س ٍة ا َِّْل ُه َو‬ َ ‫َو َْل خ َْم‬
ِۗ
َ ‫ع ِملُ ْوا يَ ْو َم ْال ِق ٰي َم ِة ا َِّن ه‬
‫ّٰللا بِ ُك ِل ش َْيءٍ َع ِليْم‬ َ ‫بِ َما‬
Artinya :
“Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara
tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima
orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang
dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di
mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada
mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
b) Pengawasan malaikat
Malaikat sebagai makhluk yang berbeda dengan manusia yang diciptakan tanpa
nafsu, menapat amanah dari Allah untuk mengawasi manusia, memonitornya
dalam setiap perbuatan baik dan buruknya, sebagaimana QS. Qaaf ayat 17 :
‫ال قَ ِعيْد‬
ِ ‫الش َم‬ َ ‫ع ِن ْاليَ ِمي ِْن َو‬
ِ ‫ع ِن‬ َ ‫اِ ْذ يَتَلَقَّى ْال ُمتَلَ ِق ٰي ِن‬
Artinya :
“Ingatlah ketika dua malaikat mencatat perbuatan manusia, yang satu
duduk di sebelah kanan, yaitu malaikat yang mencatat kebaikan dan
yang lain di sebelah kiri, yaitu malaikat yang mencatat kejahatan.”
c) Pengawasan diri sendiri
Manusia lahir dan meninggal dunia dalam keadaan sendiri serta ketika datang ‘hari
perhitungan’ maka anggota tubuh akan berbicara sendiri tentang perbuatannya
selama hidup sehingga kita sebagai manusia tidak memiliki daya upaya selain
pasrah untuk menilai rapor amal perbuatan selama di dunia sebagaimana QS.
Yaasiin ayat 65 :
َ‫ع ٰلٓى ا َ ْف َوا ِه ِه ْم َوتُك َِل ُمنَا ٓ ا َ ْي ِد ْي ِه ْم َوت َ ْش َه ُد اَ ْر ُجلُ ُه ْم بِ َما كَانُ ْوا يَ ْك ِسب ُْون‬
َ ‫ا َ ْليَ ْو َم نَ ْختِ ُم‬
Artinya :
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata
kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan.”
Dari penjelasan ayat-ayat diatas memberikan penjelasan bahwa pengawasan Allah
lebih dekat dari yang kita duga, tepatnya lebih dekat dari urat nadi kita. Ayat tersebu
juga memberi petunjuk tentang kekuasaan Allah Sang Maha Pencipta. Allah
mempunyai kewenangan yang tak terhingga atas segala kehidupan dan kematian,
Allah pula sang supervisor Yang Maha Bijaksana.
Adapun beberapara hadist yang menganjurkan pengawasan dan evaluasi adalah
sebagai berikut :14

14
Ifa Miftahurrohmah,Konsep Dasar Supervisi dalam Perspektif Pendidikan Islam,Jurnal Ta’allum,IAIN
Tulungagung,nt,11-12
7
a) HR. Tirmidzi : 238315
ِ ‫س ُك ْم قَبْ َل أ َ ْن ت ُ َحاسَبُوا َوت َزَ يَّنُوا ِللْعَ ْر‬
‫ض ْاْل َ ْكبَ ِر‬ َ ُ‫َحا ِسبُوا أَنْف‬
Artinya :
“Periksalah dirimu sendiri sebelum memeriksa orang lain dan
persiapkanlah untuk hari yang akan dihadapi (hari besar).”
Hadist tersebut menjelaskan bahwa kita harus melakukan evaluasi terhadap
kinerja terlebih dahulu sebelum menilai kelebihan dan kelemahan orang lain. Hal
ini sangat penting untuk diperhatikan karena kita lebih sering dan pandai melihat
kesalahan orang lain daripada kesalahan kita sendiri. Oleh karena itu, sebagai
pimpinan terutama yang bertindak selaku supervisor hendaknya memiliki
kemampuan dan pengetahuan yang lebih kuat dan luas daripada anggota atau
bawahannya agar bisa menjadi panutan dan menjadi tempat bertanya atas segala
hal yang tidak dimengerti anggotanya, terutama bisa lebih mengarahkan dan
membina dalan tindak lanjut Supervisi nantinya.
b) HR. Tabrani

Artinya :
“Sesungguhnya Allah a’zza wa jalla suka jika kamu semua ketika
bersedekah atau mengerjakan perkerjaan dengan itqan (diarahkan, jelas,
dan ikhlas).”
Hadist diatas menjelaskan bahwa pekerjaan yang jelas dan terarah dari awal sampai
akhir dan dilakukan pengontrolan yang proporsional menjadi hal yang disukai
Allah. Oleh karena itu, jika Supervisi benar-benar dilakukan secara sistematis
berdasarkan prinsip, fungsi dan tujuannya akan lebih efektif dan berguna.
Dari penjelasan ayat Al-Quran dan Hadist diatas, dapat disimpulkan bahwa
Supervisi dalam perspektif Islam pertama dimulai dari kemauan dan kesadaran diri
sendiri bahwa segala perbuatan yang kita lakukan selalu diawasi Allah SWT, sehingga
kita bisa membatasi diri untuk tidak berlaku serong dan cenderung lebih berhati-hati
dalam mengambil keputusan. Kemudian, sebagai supervisor, pengawas atau pimpinan
adalah amanat yang harus dipertanggung jawabkan karena posisi tersebut adalah
posisi tertinggi dan terhormat, sehingga dalam melaksanakan tugas di segala
bidangnya harus memenuhi target pencapaian tujuan pendidikan. Supervisi dalam
perspektif Islam lebih mengedepankan asas humanism dan terintegrasi nilai-nilai
Islam.
2. Tujuan Supervisi
Ada dua hal yang mendasari pentingnya Supervisi dalam proses pendidikan antara
lain :16
a) Perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan. Perkembangan
ini sering menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum. Pelaksanaan

15
Hadist lengkapnya di https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/2383, hadist diatas adalah cuplikan dari seluruhnya
16
Slameto,Model, Program, Evaluasi Beserta Tren Supervisi Pendidikan,IKAPI,2020,tp : Qiara Media, 20
8
kurikulum tersebut memerlukan penyesuaian secara terus menerus sebagaimana
kondisi di lapangan. Hal tersebut menandakan bahwa guru harus berusaha
mengembangkan kreativitasnya agar usaha pendidikan berdasarkan kurikulum
dapat terlaksana dengan baik. Namun, usaha tersebut juga memperoleh kendala
dalam pelaksanaannya seperti tidak lengkapnya informasi yang diterima, keadaan
sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum, keterampilan penerapan
metode masih harus ditingkatkan, dan bahkan proses memecahkan masalah belum
terkuasai. Dengan keadaan demikian, guru dan kepala sekolah memerlukan
bantuan-bantuan khusus dalam emenuhi tuntutan pengembangan pendidikan
tersebut, khususnya pengembangan kurikulum.
b) Pengembangan personel, pegawai atau karyawan merupakan upaya yang harus
dilakukan secara kontinu dalam suatu organisasi.pengembangan ini bisa dilakukan
secara formal dan informal. Pengembangan formal menjadi tanggung jawab
lembag yang bersangkutan melalui penataran, tugas belajar, loka karya atau
sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggung jawab
pegawai sendiri dan dilaksanakan secar amandiri atau bersama rekan kerjanya,
melalui berbagai kegiatan seperti kegiaan ilmiah, percobaan suatu metode
mengajar, dan sebagainya
Tujuan pelaksanaan Supervisi terkait dengan apa yang hendak dicapai terbagi
menjadi dua bagian yaitu :17
a. Tujuan umum
Langeveld dalam Amatembun menyebutkan tujuan umum dari pendidikan
adalah “kedewasaan”. Kedewasaan oleh Langeveld diartikan dengan
“zelfverantwoordelijke zelfbepaling” yaitu apabila anak telah sanggup mengambil
keputusan sendiri atas tanggung jawab sendiri. Dari pengertian ini maka tujuan
umum dari supervisi pendidikan adalah untuk membina orng-orang yang
disupervisi menjadi dewasa yang sanggup berdiri sendiri.
b. Tujuan khusus
Amatembun dalam Jasmani menyebutkan tujuan khusus supervisi pendidikan
adalah sebagai berikut :
1) Membina kepala sekolah dan guru-guru memenuhi tujuan pendidikan yang
sbenarnya dan peranan madrasah dalam merealisasikan tujuan tersebut
2) Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru untuk mempersiapkan
peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif
3) Membantu kepala sekolah dan guru untuk mengadakan diagnosis secara kritis
terhadap aktivitas dan kesulitan pembelajaran serta menolong mereka
merencanakan perbaikan-perbaikan

17
Sohiron,Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Pekanbaru : Kreasi Edukasi, 2015),165-168
9
4) Meningkatkan kesadaran sekolah dan guru serta warga sekolah terhadap cara
kerja yang demokratis dan komprehensif serta memperbesar kesediaan untuk
tolong menolong
5) Memperbesar semangat guru-guru untuk meningkatkan motivasi berprestasi
untuk mengoptimalkan kinerja secara maksimal dalam profesinya
6) Membantu kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program
pendidikan di madrasah kepada masyarakat dan melindungi orang-orang yang
disupervisi terhadap tuntutan yang tidak wajar dan kritik yang tidak sehat dari
masyarakat
7) Membantu kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan aktivitasnya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik
8) Mengembangkn rasa kesatuan dan persatuan di antara guru
Adapun tujuan Supervisi menurut Hariwung adalah sebagai pengendalian kualitas,
pengembangan professional dan untuk memotivasi guru. Supervisi sebagai
pengendalian kualitas artinya kepala sekolah sebagai supervisor bertanggung jawab
memonitor proses belajar-mengajar di sekolah dengan cara melakukan kunjungan
kelas, konsultasi dengan guru yang diharapkan mampu menilai dan mengetahui
kemampuan siswa.18
Supervisi yang baik adalah Supervisi yang mampu merefleksikan multi tujuan
tersebut, karena Supervisi tidak berhasil jika hanya memperhatikan salah satu tujuan
tertentu dengan mengesampingkan tujuan yang lain.
3. Prinsip Supervisi
Untuk mendapatkan kualitas mutu hasil belajar yang optimal dan efektif,
kemampuan guru menjadi jaminan atas tinggi rendahnya kualitas layanan belajar,
sehingga pada kegiatan supervisi menjadi perhatian utama supervisor dan kemampuan
supervisor dalam membantu dan membimbing para guru menjadi hal yang urgen. Oleh
karena itu, dalam melaksanakan tugasnya, supervisor sebaiknya melakukan supervisi
berlandaskan prinsip-prinsip supervisi Adapun prinsip supervisi pendidikan menurut
Pangaribuan dkk yaitu :19
1. Ilmiah (scientific), artinya kegiatan supervisi yang dikembangkan atau
dilaksanakan harus benar-benar sistematis, obyektif, dan menggunakan
instrumen atau sarana yang memberikan informasi terpercaya dan menjadi bahan
masukan dalam evaluasi nantinya. Prinsip ilmiah menurut Suhertian memiliki ciri
sebagai berikut :20
a. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana, dan berkelanjutan.

18
Mutiara Cantika Desfa,Supervisi Pendidikan,Universitas Negeri Padang,2019,3
19
Siti Kholipah,Teori Supervisi Pendidikan,google books
20
Sahertian, Piet A., Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,2008.
10
b. Objektif, artinya data yang didapat berdasarkan hasil observasi nyata.
Kegiatan perbaikan atau pengembangan berdasarkan hasil kajian kebutuhan-
kebutuhan atau kekurangan guru, dan bukan berdasarkan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberi informasi sebagai
umpan balik untuk mengadakann penilaian terhdap pembelajaran.
2. Kooperatif, artinya program supervisi pendidikan dikembangkan atas dasar
kerjasama antara supervisor (pelaksana supervisi) dan orang yang disupervisi
(Supervisie).
3. Konstruktif dan kreatif, artinya supervisor membina guru agar mampu
mengambil inisiatif sendiri dalam mengembangkan situasi belajar-mengajar.
Dalam hal ini, guru tidak perlu menunggu ajakan, himbauan, atau perintah dari
supervisor untuk mengembangkan situasi tersebut. sedangkan supervisor dalam
prinsip ini diharapkan mampu menggerakkan diri dan profesinya,
mengembangkan kepercayaan diri guru dan peserta didik, memperkenalkan
peserta didik menentukan sendiri sasaran dan evaluasi terhadap dirinya sendiri,
menghindari pengawasan kepada guru atau peserta didik yang terlalu ketat (kaku)
dan otoriter, dan memberi kesempatan kepada guru atau peserta didik memiliki
‘self-motivatiori’ serta bertanggung jawab terhadap setiap tindakannya.
4. Progresif, artinya setiap kegiatan yang dilakukan memiliki ukuran dan
kematangan proses dengan langkah-langkah tertentu untuk memperoleh
kemajuan. Biasanya ditandai dengan lancarnya kegiatan dan matangnya proses di
setiap unsur yang berperan dalam situasi belajar-mengajar.
5. Realistik, artinya pelaksanaan supervisi pendidikan dilakukan dengan
memperhitungkan dan memperhatikan segala sesuatu yang benar-benar ada di
dalam situasi atau kondisi secara obyektif.
6. Inovatif, artinya program supervisi pendidikan selalu mengikhtiarkan perubahan
dengan penemuan-penemuan baru dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu
pengajaran dan pendidikan. Oleh karena itu, supervisor dan para guru harus
terbuka terhadap perubahan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan sosial
budaya.
Melalui penyesuaian diri dengan prinsip-prinsip tersebut, supervisor bisa
memahami dan menguasai dengan seksama tugas dan tanggung jawab guru sebagai
tenaga profesional dalam kegiatan pengajaran dan pendidikan. Oleh karena itu, sikap
supervisor yang memaksakan kehendak, menakut-nakuti guru dan berperilaku negatif
lainnya harus diganti dengan sikap kreatif dan inovatif agar tidak melumpuhkan
kreativitas pendidik dalam pengajaran dan pendidikan sehingga para guru mau dan
mampu menumbuhkan serta mengembangkan kreativitasnya untuk perbaikan
pengajaran.

11
Secara aplikatif, prinsip-prinsip Supervisi sebagai berikut :21
a) Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru
dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan kesuitan-kesulitannya, bukan
mencari kesalahan
b) Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya pihak yang
mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa paksaan
c) Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik,
sebaiknya disampaikan langsung agar tidak lupa dan sebaiknya supervisor
memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk bertanya dan
menanggapi
d) Kegiatan supervisi dilakukan secara berkala, bukan menurut minat dan
kesempatan yang dimiliki oleh supervisor
e) Susasana yang berlangsung selama supervisi hendaknya mencerminkan hubungan
baik antara supervisi dan yang disupervisi
f) Sebaiknya supervisor membuat catatan singkat yang berisi hal-hal penting yang
diperlukan untuk membuat laporan agar tidak hilang atau terlupakan
4. Fungsi Supervisi
Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan
kualitas pengajaran. Sedangkan menurut Swearingen, ada delapan hal yang menjadi
fungsi supervisi pendidikan antara lain :
1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah. Yakni melakukan koordinasi dengan warga
sekolah tentang perubahan yang terjadi secara terus menerus baik itu dalam aspek
pembelajaran, menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan setiap kegiatan
termasuk program-programnya, penambahan jabatan, liburan dan hal yang
berkaitan dengan peningkatan kualitas sekolah.
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Yakni untuk mendapatkan model
kepemimpinan diperlukan ketrampilan dan latihan dalam kesehariannya sehingga
masing-masing guru umumnya dan pemimpin khususnya bisa memiliki
keterampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
3. Memperluas pengalaman para guru. Yakni sebagai supervisor, ia akan mencapai
kemajuan apabila mau belajar dari pengalaman nyata di lapangan karena melalui
tahapan itu, ia dapat memperkaya dirinya dengan pengalaman baru sesuai dengan
apa yng telah dipelajarinya secara teori.
4. Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif. Yakni supervisi dilakukan untuk
memberikan dorongan kepada sekolah untuk menciptakan dan memiliki potensi
agar terus dikembangkan dan berkarya.

21
Muwahid Shulhan,Supervisi Pendidikan : Teori dan Praktek dalam Mengembangkan SDM Guru,Surabaya :
Acima Publishing,2013,69-70
12
5. Memberikan fasilitas dan penilaian. Untuk meningkatkan kualitas SDM diperlukan
penilaian agar diketahui kelemahan dan kelebihan dari hasil proses belajar-
mengajar. Selain itu, jika diperlukan perbaikan atau penambahan fasilitas agar
menunjang pembelajaran, maka hal tersebut perlu dipertimbangkan.
6. Menganalisis situasi belajar-mengajar. Sebagaimana tujuan dari Supervisi, maka
usaha untuk memperbaiki situasi belajar-mengajar diperlukan analisis hasil dan
proses pembelajaran.
7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota. Jadi,
supervisor memberikan kesempatan kepada setiap guru bahwa mereka memiliki
potensi dan dorongan untuk berkembang dan mengembangkannya agar tercipta
pendidikan dan mutu yang berkualitas
8. Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-
tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Sebagaimana tujuan dan fungsi diatas, supervisi digunakan sebagai penggerak
perubahan ditujukan untuk menghasilkan perubahan manusia kearah yang
dikehendaki, kemudian kegiatan supervisi harus disusun dalam suatu program yang
merupakan kesatuan yang direncanakan dengan teliti dan ditujukan kepada perbaikan
pembelajaran. Dengan adanya supervisi diharapkan proses pendidikan berjalan secara
efektif dan optimal.
5. Ruang lingkup supervisi
Ruang lingkup supervisi pendidikan merupakan seluruh aspek kemampuan yang ada
kaitannya dengan penyelenggaraan suatu sekolah. Menurut Muhammad Shulhan ruang
lingkup supervisi terbagi menjadi :22
a) Kesiswaan
b) Kurikulum dan pembelajaran
c) Bahan ajar
d) Metode pengajaran
e) Evaluasi
f) Gadik
g) Fasilitas pendidikan
h) Alat intruksi dan penolong instruksi
i) Anggaran
Sedangkan menurut Bafadhal dalam Mukhtar dan Iskandar mengatakan bahwa ruang
lingkup supervisi sekolah meliputi :
a) Bidang kurikulum
b) Bidang kesiswaan

22
Muwahid Shulhan,Supervisi Pendidikan : Teori dan Praktek dalam Mengembangkan SDM Guru,Surabaya :
Acima Publishing,2013,73
13
c) Bidang kepegawaian
d) Bidang sarana dan prasarana
e) Bidang keuangan
f) Bidang humas
g) Bidang ketatausahaan
B. Implementasi Teori-teori Supervisi Pendidikan Islam
Pada makalah ini, kami memberikan cuplikan hasil penelitian melalui obervasi pada
praktek pelaksanaan supervisi pendidikan Islam dari SDN Sukomulyo Kabupaten Musi
Rawas Sumatera Selatan.23
Dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri
Sukomulyo, salah satu tugas kepala sekolah adalah merencanakan supervisi akademik.
Agar kepala sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan guru mengajar juga
dengan baik, maka kepala sekolah harus memiliki kompetensi membuat rencana program
supervisi akademik. Perencanaan program yang dibuat oleh kepala sekolah sebelum
pelaksanaan supervisi akademik harus tersusun dengan baik dan terencana, perencanaan
program dalam pelaksanaan supervise akademik menjadi faktor yang sangat penting, maka
berdasarkan masalah tersebut, kepala sekolah SD Negeri Sukomulyo membuat
perencanaan program supervisi akademik dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Program kerja yang telah disusun kepala sekolah, biasanya akan dibawa pada rapat awal
tahun pelajaran baru. Perencanaan supervisi akademik dalam meningkatkan mutu
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Sukomulyo dilakukan melalui
pertemuan dengan melibatkan pengawas pendidikan agama Islam, kepala sekolah, dan
guru pendidikan agama Islam untuk membuat rencana, jadwal khusus untuk supervisi
akademik dan supervisi manajerial. Peningkatan komitmen akademik diharapkan muncul,
dengan adanya rencana-rencana kepengawasan Pendidikan Agama Islama di SD Negeri
Sukomulyo.
Perencanaan supervisi akademik dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di SD Negeri Sukomulyo dilakukan melalui pertemuan dengan melibatkan
pengawas pendidikan agama Islam, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kurikulum dan guru pendidikan agama Islam untuk membuat rencana, jadwal khusus
untuk supervisi akademik dan supervisi manajerial. Peningkatan komitmen akademik
diharapkan muncul, dengan adanya rencana-rencana kepengawasan Pendidikan Agama
Islama di SD Negeri Sukomulyo.
Berdasarkan data dokumen tentang fungsi dan tugas pengelola sekolah nampak terlihat
di dalamnya kepala sekolah sebagai pelaksana supervisi akademik yang tercakup di
dalamnya :1) Proses belajar mengajar; 2) Kegiatan Bimbingan Konseling; 3) Kegiatan

23
Tim Penyusun Manajemen Pendidikan Islam,Supervisi Pendidikan Islam,Program Studi Magister Manajemen
Pendidikan Islam,Bengkulu : Buku Literasiologi,137-161
14
ekstrakurikuler; 4) Kegiatan ketata usahaan; 5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat
dan instansi terkait; 6) Sarana dan Prasarana; 7) Kegiatan 7K.
Di dalam perjalanan dan perkembangannya Sekolah Dasar Negeri Sukomulyo
menalami fluktuasi, pada awal perkembangannya hingga akhir tahun 1985, siswanya
mualai menurun dikarnakan perkembangan ditetangga desa yang pada awal
perkembangannya Sekolah Dasar Negeri Sukomulyo menampung dari tiga Desa Yaitu
Margorejo, Karya Tani dan Sukomulyo, semenjak desa Margorejo didirikan sekolah Dasar
Negeri maka dua desa tersebut tidak lagi bersekolah di Desa Sokomulyo, mereka
bersekolah yang dekat di desa Margorejo, maka yang bersekolah di Desa Sukomulyo
hanya yang berdomisili di desa Sukomulyo. Begitu pula dengan fasilitas - fasilitas yang
lain misalnya ruang belajar yang nyaman sehingga siswa siswi dalam mengikuti belajar
akan lebih serius dan semangat.
Namun seiring perjalanan waktu terjadi kemunduran-kemunduran disebabkan
muridnya berkurang karena keberhasilan Keluarga Berencana kemudian juga ada sebagian
kecil yang keluar bersekolah di sekolah Swasta. Hingga sampai saat ini jumlah siswa 79
siswa kelas I sampai kelas VI. Adapun kegiatanya adalah amaliah yasinan setiap Jum‟at
dan shalat Dhuha.
Berikut alur supervise pendidikan Islam di SDN Sukomulyo :

15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris ‘Supervision’
artinya pengawasan di bidang pendidikan. Kata supervisi masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan, pengawasan dan penilikan. Adapun perbedaan arti dari rumpun tersebut yaitu
inspeksi artinya melihat untuk mencai kesalahan; pemeriksaan artinya melihat apa yang terjadi
dalam kegiatan; pengawasan dan penilikan artinya melihat apa yang positif dan negatif.
Sedangkan supervisi memiliki arti pembinaan. Secara terminologis, Supervisi adalah suatu
kegiatan pengawasan oleh atasan kepada bawahannya dalam rangka memberikan pembinaan
terhadap proses belajar-mengajar guna meningkatkan mutu belajar dan pendidikan.
Sedangkan istilah supervisi yang digunakan dalam pendidikan Islam adalah al
musyarafah, yang secara kebahasaan masih satu akar dengan kata syaraf dan mempunyai
makna yang berkaitan dengan ‘kedudukan terhormat’ (high rank, nobility, distinction,
eminence, etc). Supervisi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja
tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, serta
memasukkan kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran sehingga para tenaga
pendidik dalam pengajaranya terdapat unsur-unsur keislaman agar tercipta anak didik yang
religius dan berintelektual.
Tujuan umum dari supervisi pendidikan adalah untuk membina orng-orang yang
disupervisi menjadi dewasa yang sanggup berdiri sendiri. Tujuan khusus supervisi pendidikan
adalah sebagai berikut a) Membina kepala sekolah dan guru-guru memenuhi tujuan pendidikan
yang sbenarnya dan peranan madrasah dalam merealisasikan tujuan tersebut; b) Memperbesar
kesanggupan kepala sekolah dan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota
masyarakat yang lebih efektif; c)Membantu kepala sekolah dan guru untuk mengadakan
diagnosis secara kritis terhadap aktivitas dan kesulitan pembelajaran serta menolong mereka
merencanakan perbaikan-perbaikan; d) Meningkatkan kesadaran sekolah dan guru serta warga
sekolah terhadap cara kerja yang demokratis dan komprehensif serta memperbesar kesediaan
untuk tolong menolong; e) Memperbesar semangat guru-guru untuk meningkatkan motivasi
berprestasi untuk mengoptimalkan kinerja secara maksimal dalam profesinya; f) Membantu
kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program pendidikan di madrasah kepada
masyarakat dan melindungi orang-orang yang disupervisi terhadap tuntutan yang tidak wajar
dan kritik yang tidak sehat dari masyarakat; g) Membantu kepala sekolah dan guru dalam
melaksanakan aktivitasnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik; h)
Mengembangkn rasa kesatuan dan persatuan di antara guru.
Secara aplikatif, prinsip-prinsip Supervisi sebagai berikut : a) Supervisi bersifat
memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk
mengatasi masalah dan kesuitan-kesulitannya, bukan mencari kesalahan; b) Pemberian bantuan
dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya pihak yang mendapat bantuan dan

16
bimbingan tersebut tanpa paksaan; c) Apabila supervisor merencanakan akan memberikan
saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan langsung agar tidak lupa dan sebaiknya
supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk bertanya dan
menanggapi; d) Kegiatan supervisi dilakukan secara berkala, bukan menurut minat dan
kesempatan yang dimiliki oleh supervisor; e) Susasana yang berlangsung selama supervisi
hendaknya mencerminkan hubungan baik antara supervisi dan yang disupervisi; f) Sebaiknya
supervisor membuat catatan singkat yang berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk
membuat laporan agar tidak hilang atau terlupakan.
Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran. Adapun ruang lingkupnya supervise menurut Bafadhal dalam Mukhtar dan
Iskandar mengatakan bahwa ruang lingkup supervisi sekolah meliputi Bidang kurikulum,
Bidang kesiswaan, Bidang kepegawaian, Bidang sarana dan prasarana, Bidang keuangan,
Bidang humas, dan Bidang ketatausahaan.

17
DAFTAR PUSTAKA
Desfa, Mutiara Cantika.2019.Supervisi Pendidikan.Jurnal.Padang : Universitas Negeri Padang.
Kholipah, Siti.Teori Supervisi Pendidikan.google books.
Kristiawan, Muhammad dkk.2019.Supervisi Pendidikan.Anggota IKAPI.Bandung : Alfabeta.
Sahertian, Piet A., Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,2008.
Sarkati. 2019.Konsep Supervisi Pendidikan Islam.Tarbiyah Islamiyah Vol.9 No. 1.
Shulhan, Muwahid.2012.Supervisi Pendidikan : Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan
Sumber Daya Guru.Surabaya : Penerbit Acima Publishing.
Slameto. 2020.Model, Program, Evaluasi Beserta Tren Supervisi Pendidikan.IKAPI.tp : Qiara
Media.
Sohiron.2015.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Pekanbaru : Kreasi Edukasi.
Supradi, Bambang. 2019.Hakikat Supervisi dalam Pendidikan Islam,Indonesian Journal of
Islamic Educational Management Vol.2 No.1.STAI Tuanku Tambusai Pasir
Pengaraian.
Syauqi, Abrari dkk.2016.Supervisi Pendidikan Islam.Anggota IKAPI.Yogyakarta : Aswaja
Pressindo.
Tim Penyusun.2020.Supervisi Pendidikan Islam.Program Studi Magister Manajemen
Pendidikan Islam.Bengkulu : Penerbit Buku Literasiologi.
Thoha, Mohammad.2011.Manajemen Pendidikan Islam : Konseptual dan
Operasional.Anggota IKAPI.Surabaya : Buku Pustaka Radja.
W. Gulo.Strategi Belajar-Mengajar,google books.

18

Anda mungkin juga menyukai