SUPERVISI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
Dr. ENDANG SUSILANINGSIH, M.S
Dr. ANTONIUS TRI WIDODO
Disusun Oleh:
NUR ALAWIYAH (0402516059)
PENDAHULUAN
2
Dalam makalah supervisi pendidikan ini akan dibahas mengenai pengertian
supervisi pendidikan, tujuan supervisi pendidikan, prinsip dasar supervisi
pendidikan, fungsi dan peran supervisi pendidikan, dan ruang lingkup dari
supervisi pendidikan.
BAB II
ISI
3
Inspeksi berarti pengawasan, yang terbatas pada pengertian mengawasi
apakah bawahan (dalam hal ini guru) menjalankan apa yang telah diintruksikan
oleh atasannya, dan bukan berusaha membantu guru itu (Ngalim purwanto, 1990).
Pelakunya di sebut inspektur. Sering kali kedatangan inspektur ke sekolah lebih
banyak di rasakan oleh guru sebagai kedatangan seorang petugas yang ingin
mencari kesalahan. Dengan kesan seperti itu apabila ada seorang inspektur
datang.kepala sekolah maupun guru cenderung merasa takut karena mereka akan
di cari kesalahannya. Inspektur pendidikan bertugas untuk melakukan pengawasan
terhadap semua kegiatan sekolah mulai dari kebersihan sekolah, masalah ketata
usahaan , masalah kemuridan dan sebagainya sampai kepada proses belajar
mengajar. Pada saat melakukan inspeksi, kegiatan inspektur ditekankan kepada
usaha melihatkan kelemahan pelaksanaan sekolah untuk memberikan konduite
guru atau kepala sekolah.
Dalam perkembangan supervisi selanjutnya dikenal istilah penilikan dan
pengawasaan. Berbeda dengan inspeksi, penilikan dan pengawasan mempunyai
pengertian suatu kegiatan yang bukan hanya mencari kesalahan objek pengawasan
itu semata mata, tetapi mencari hal yang sudah menjadi baik, untuk di
kembangankan lebih lanjut, pengawasan bertugas melakukan pengawasan, dengan
memperhatikan semua komponen sistem sekolah dan peristiwa yang terjadi di
sekolah. Hal hal yang kurang baik di catat dan di laporkan kepada kepala sekolah
atau guru untuk mendapatkan perhatian penyempurnaannya, sedangkan yang
sudah baik perlu di pertahankan atau di tingkatkan lebih lanjut.
Di dalam peraturan pemerintah Nomor 28 tahun 1992, pasal 20 di bedakan
istilah pengawasan (yang di pakai untuk menunjukan tugasnya pada jalur
pendidikan sekolah) dan penilik (yang di pakai untuk menunjukan tugasnya pada
jalur luar pendidikan sekolah).
Monitoring berarti kegiatan pengumpulan data tentang suatu kegiatan
sebagai bahan untuk melaksanakan penilaian ataupun monitoring merupakan
kegiatan yang di tunjukan untuk mengetahui apa adanya tentang suatu kegiatan.
Di dalam monitoring seseorang hanya mengumpulkan data tersebut dengan
kriteria tertentu. Kegiatan penilaian yang juga di sebut evaluasi merupakan suatu
proses yang membandingkan keadaan kuantitatif atau kualitatif suatu objek
4
dengan suatu kriteria yang sudah di terapkan sebelumnya.evaluasi di maksudkan
apakah dengan sumber yang tersedia, suatu kegiatan yang telah mengikuti proses
yang di tetapkan serta mencapai hasil yang diinginkan penilaian dengan cara
membandingkan apa yang akan di capai dan apa yang di targetkan.
Penilikan atau pengawasan, monitoring serta penilaian masih dalam tahapan
usaha mengetahui status tentang suatu komponen atau kegiatan system serta
memahami kekurangan dan kekuatannya, maka supervisi telah mengandung
pengertian tindakan. Pengertian supervisi mencakup arti yang terkandung dalam
istilah istilah yang sudah di terangkan itu. Di samping itu, supervisi
mengandung arti yang lebih luas yaitu pengertian bantuan dan perbaikan.
Secara umum, istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi, atau membimbing
dan menstimulir kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk
mengadakan perbaikan. Konsep supervisi didasarkan atas keyakinan bahwa perbaikan
merupakan suatu usaha yang kooperatif dari semua orang yang berpartisipasi dari
supervisor sebagai pemimpin, yang juga bertindak sebagai stimulator, pembimbing, dan
konsultan bagi para bawahannya dalam rangka upaya perbaikan.
Dilihat dari sudut etimologi supervisi berasal dari kata super dan
vision yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi supervisi
pendidikan dapat diartikan sebagai penglihatan dari atas. Melihat dalam
hubungannya dengan masalah supervisi dapat diartikan dengan menilik,
mengontrol, atau mengawasi.
Dalam Dictionary of Education, Good Carter (1959) memberikan pengertian
bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru,
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode, dan evaluasi
pengajaran (Mukhtar, Iskandar,2013: 45).
Sergiovani mengemukakan pernyataan yang berhubungan dengan supervisi
sebagai berikut: (1) Supervisi lebih bersifat proses daripada peranan, (2) supervisi
adalah suatu proses yang digunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung
jawabterhadap aspek- aspek tujuan sekolah dan yang bergantung secara langsung
kepada personalia yang lain untuk menolong mereka menyelesaiakn tujuan
sekolah itu (Mukhtar, Iskandar,2013: 46).
5
Pernyataan di atas dapat dikaji bahwa supervisi itu bukan peranan, tetai
merupakan suatu proses. Proses tersebut terjadi di sekolah yang digunakan oleh
personalia-personalia tertentu untuk menolong para personalia yang lain dalam
usaha mencari tujuan pendidikan.
6
8. Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas
atau tidak wajar; baik tuntutan itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun
dari luar (masyarakat).
7
b. Supervisi harus harus dilakukan berdasarkan hubungan
profesional, bukan berdasar hubungan pribadi.
c. Supervisi hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan tawakal.
d. Supervisi hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat, dan
kesanggupan untuk mencapai kemajuan.
e. Supervisi hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan dan
hubungan baik yang dinamik.
Sementara prinsip negatif seorang supervisor, antara lain sebagai berikut
a. Supervisi tidak boleh memaksakan kemauannya kepada orang-
orang yang disupervisi.
b. Supervisi tidak boleh dilakukan berdasarkan hubungan pribadi,
keluarga, pertemanan, dan sebagainya.
c. Supervisi hendaknya tidak menutup kemungkinan terhadap
perkembangan dan hasrat untuk maju bagi bawahannya dengan dalih
apapun. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan
mendesak bawahan.
8
supervisor dapat berperan sebagai Koordinator, Konsultan, Pemimpin kelompok,
dan Evaluator.
1. Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengkoordinasi program belajar mengajar,
tugas-tugas anggota staf berbagai kegiatan yang berbeda-beda diantara guru-
guru. Contoh konkrit mengkoordinasi tugas mengajar atau mata pelajaran
yang dibina oleh berbagai guru.
2. Konsultan
Sebagai konsultania dapat memberi bantuan, bersama mengkonsultasikan
masalah yang dialami guru baik secara individual maupun secara kelompok.
3. Pemimpin Kelompok
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam
mengembangkan potensi kelompok, pada saat mengembangkan kurikulum,
materi pelajaran dan kebutuhan profesional guru-guru secara bersama.
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat mengembangkan keterampilan dan
kiat-kiat dalam bekerja untuk kelompok (working for the group), bekerja
dengan kelompok (working with the group) dan bekerja melalui kelompok
(working through the group).
4. Evaluator
Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan
proses belajar, dapat menilai kurikulum yang sedang dikembangkan.
9
satu dengan lainnya unsur-unsur yang dimaksud adalah personal, material dan
operasional, oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup ketiga unsur
tersebut yang bila dijabarkan sebagai berikut:
1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam
sekolah yang disupervisi, para personal yang dimaksud adalah Kepala
Sekolah, pegawai tata usaha, guru, siswa.
a. Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah yaitu:
1) Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran
2) Masalah program pendidikan dan pengajaran disekolah
3) Masalah kepemimpinan kepala sekolah
4) Masalah administrasi sekolah
5) Masalah kerja sama sekolah lain dan instansi terkait lainnya
6) Masalah kebijaksanaan sekolah yang menyangkut kegiatan
intra dan ekstra kurikuler
7) Masalah BP3 dan POMG dan lain -lain
b. Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap tata usaha sekolah dan
seluruh stafnya antara lain:
1) Masalah administrasi sekolah
2) Masalah data dan statistik sekolah
3) Masalah pembukuan
4) Masalah surat menyurat dan kearsipan
5) Masalah rumah tangga sekolah
6) Masalah pelayanan terhadap kepala sekolah, guru dan siswa
7) Masalah laporan sekolah dan lain lain
c. Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap guru antara lain:
1) Masalah wawasan dan kemampuan
2) Masalah kehadiran dan aktivitas guru
3) Masalah persiapan mengajar guru, mulai dari penyusunan
analisis materi pelajaran, program tahunan, program semester,
program satuan pelajaran sampai dengan persiapan mengajar harian
atau perencanaan pengajaran
4) Masalah pencapaian target kurikuler dan kegiatan ekstra
kurikuler
5) Masalah kerjasama guru dengan siswa, dengan sesama
guru, dengan tata usaha dan dengan kepala sekolah
10
6) Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas sekolah,
keluarga dan masyarakat
7) Masalah kemampuan belajar siswa
d. Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap siswa antara lain:
1) Motivasi belajar siswa
2) Tingkat kesulitan yang dialami siswa
3) Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan intra dan ekstra
kurikuler
4) Pengembangan organisasi siswa
5) Sikap guru dan kepala sekolah terhadap siswa
6) Keterlibatan orang tua siswa dalam berbagai kegiatan
sekolah
7) Kesempatan memperoleh pelayanan secara prima dari
sekolah
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap material dan sarana fisik
lainnya :
a. Ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, labolaturium, ruang
praktek ibadah, aula dan lain-lain
b. Pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut
c. Pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang
d. Pemanfaatan dan perawatan alat-alat kesenian dan sebagainya
3. Unsur Operasional
Hal-hal yang perlu disupervisi dari unsur operasional antara lain:
a. Masalah yang berkaitan dengan teknik edukatif, yang mencakup:
1) Kurikulum
2) Proses belajar mengajar
3) Evaluasi/penilaian
4) Kegiatan ekstra kurikuler
b. Masalah yang berkaitan dengan teknik administrasi, mencakup:
1) Administrasi personal
2) Administrasi material
3) Administrasi kurikulum dan sebagainya
c. Masalah yang berkaitan dengan koordinasi dan kerjasama,
mencakup:
1) Sekolah dengan keluarga dan masyarakat
2) Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
3) Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat
4) Sekolah dengan organisasi kepemudaan
5) Sekolah dengan instansi pemerintah terkait
11
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian materi tentang supervisi klinis, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Terdapat beberapa istilah yang menyerupai supervisi yang harus
dipahami yakni, Inspeksi, penilaian, pengawasan, monitoring, dan penilaian
atau evaluasi.
2. Secara umum, supervisi dapat diartikan mengamati, mengawasi, atau
membimbing dan menstimulir kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain
dengan maksud untuk mengadakan perbaikan.
3. Terdapat delapan tujuan dari supervisi pendidikan, empat diantaranya
yakni membantu guru mengerti tujuan pendidikan, menyadari kebutuhan dan
masalah-masalah yang dihadapi siswa, melaksnakan kepemimpinan efektif
dengan cara yang demokratis dalam rangka meningkatkan kegiatan-kegiatan
profesional di sekolah, Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru.
4. Menurut Sahertian (2008: 20), terdapat empat prinsip supervisi
pendidik yaitu, prinsip ilmiah, prinsip demokratis, prinsip kerja sama, dan
prinsip konstruktif dan kreatif. Sedangkan menurut Gunawan (2002: 196),
terdapat dua prinsip supervisi pendidikan, yakni prinsip dasar/ fundamental
dan prinsip praktis.
4. Terdapat tiga fungsi dari supervisi pendidikan, yakni Sebagai suatu
kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sebagai pemicu atau
penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yang terkaitdengan
pendidikan, sebagai kegiatan memimpin dan membimbing.
12
5. Peranan dari supervisi pendidikan terlihat dalam kinerja
supervisor. Seorang supervisor dapat berperan sebagai Koordinator,
Konsultan, Pemimpin kelompok, dan Evaluator.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://muhayueducation.blogspot.co.id/2013/04/prinsip-prinsip-supervisi-
pendidikan.html di akses pada tanggal 02 September 2016
http://ickom.blogspot.co.id/2016/04/ruang-lingkup-supervisi-pendidikan.html di
akses pada tanggal 02 September 2016
14