(RPP)
Kelas/Semester : XI/2
Ginjal kita juga menolong untuk mengatur konsentrasi H3O+ dalam darah agar tetap
konstan, dengan jalan mengeluarkan kelebihan asam melalui urine, sehingga pH
urine dapat berada sekitar 4,8 7,0.
Larutan Penyangga Pada Air Ludah
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak
dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan
pH pada mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat
menetralisir asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.
Larutan Penyangga pada Laboratorium
Reaksi-reaksi kimia di laboratorium dan di bidang industri juga banyak
menggunakan larutan penyangga. Reaksi kimia tertentu ada yang harus berlangsung
pada suasana asam atau suasana basa.
Berikut ini merupakan ruang lingkup materi larutan penyangga dalam konteks
SETS dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Larutan penyangga dalam hubungan sosial masyarakat
Di antara contoh manfaat dan kerugian yang dapat dikembangkan dan dijelaskan
dengan mempelajari sains larutan penyangga dengan visi dan pendekatan SETS
antara lain:
A. Masyarakat dapat terserang penyakit-penyakit tertentu akibat penggunaan
produk berbasis larutan penyangga secara berlebihan. Contohnya:
a. Penggunaan obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid
secara berlebihan dapat menyebabkan katarak atau bahkan kebutaan.
b. Penggunaan lensa kontak yang tidak sesuai aturan, misalnya tidak
mengganti larutan disinfektan/larutan perendam lensa kontak secara teratur
dapat menyebabkan gloukoma.
c. Penggunaan obat kumur beralkohol secara berlebihan dapat
menyebabkan kanker mulut.
B. Kebutuhan akan gizi dan cairan infus terpenuhi.
C. Dengan adanya obat kumur, kesehatan gigi dan gusi masyarakat dapat
terjaga.
D. Masyarakat (terutama olahragawan/olahragawati) dapat meningkatkan
performa olahraga dengan mengkonsumsi minuman isotonik yang
mengandung natrium sitrat-asam sitrat.
2. Larutan penyangga dalam hubungan dengan lingkungan dan manusia
A. Kebutuhan terhadap obat berbahan dari alam (obat alami) mendorong
manusia untuk mengambil/memanfaatkan bahan-bahan dari alam. Beberapa di
antaranya:
a. Pembuatan obat kumur alami dari larutan garam dapur.
b. Pembuatan obat tetes mata dari daun keben.
c. Kebutuhan akan obat herbal yang semakin meningkat mendorong
manusia untuk menanam tanman-tanaman yang bermanfaat sebagai bahan
pembuat produk berbasis larutan penyangga. Contohnya: penanaman pohon
keben sebagai bahan pembuat obat tetes mata.
B. Penggunaan produk-produk berbasis larutan penyangga buatan pabrik
umumnya dikemas dalam botol-botol plastik atau kaleng. Hal ini menyebabkan
bertambahnya limbah.
C. Meningkatnya limbah botol/kaleng kemasan produk-produk berbasis
larutan penyangga mendorong manusia melakukan penanganan limbah (daur
ulang botol/kaleng).
3. Larutan penyangga dalam hubungan dengan teknologi
Teknik pembuatan obat kumur. Obat kumur yang dimaksud adalah larutan garam
dapur. Adapun teknik pembuatannya sebagai berikut:
a. Mencampurkan garam dapur sebanyak 3,75 gram kedalam 250 ml air
aquades hangat atau setara dengan segelas air minum biasa.
b. Kemudian dikocok dengan sendok sampai larut secara merata.
c. Berkumur dilakukan selama 1 menit dengan mengganti obat kumur
sebanyak dua kali dan berkumur dengan menggerakkan oto-otot pipi, bibir dan
lidah secara maksimal.
d. Setelah berkumur usahakan untuk tidak makan, minum atau berkumur
dengan larutan lain selama 1 menit. Hal ini bertujuan agar larutan garam
tersebut dapat bereaksi lebih lama terhadap jaringan yang meradang.
e. Berkumur dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah
makan dan malam sebelum tidur selama batas waktu yang tidak ditentukan.
Technology:
Munculnya teknologi pembuatan obat kumur dengan bahan garam
dapur
Society: Science:
Larutan
Tersedianya lapangan perkerjaan sebagai Penyangga
produsen atau distributor produk-produk berbasis larutan
penyangga.
Environment: Penggunaan obat kumur beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan kanker mulut.
kebutuhan terhadap obat berbahan dari alam (obat alami) mendorong manusia untuk mengambil/memanfaatkan bahan-bahan d
Pembuatan obat kumur alami dari larutan garam dapur.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Cooperative learning
Strategi : Kooperative
Metode : Eksperimen, duskusi, latihan
F. Media dan Sumber Belajar
Bahan dan alat untuk praktek
Modul Kimia berbasis SETS
Video pembuatan larutan penyangga
LKS
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-satu:
Kegiatan Awal ( 5 menit)
1. Salam pembuka
2. Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut: Tahukah kalian di dalam tubuh kita menghasilkan
zat kimia seperti karbondioksida dan ion hidrogen? Tahukah kalian keberadaan
zat-zat kimia tersebut dapat menyebabkan pH darah turun ataupun naik?
3. Guru memberikan motivasi dengan menyampaikan: Jika pH darah sangat
rendah, maka kondisi pada saat tersebut dikenal dengan asidosis, sedangkan
jika pH darah sangat tinggi, maka kondisi pada saat tersebut dikenal dengan
alkalosis. Larutan penyangga yang paling penting untuk mempertahankan
keseimbangan asam basa dalam darah adalah sistem penyangga asam karbonat
bikarbonat.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, tentang pentingnya pelajaran,
serta mempersiapkan peserta didik untuk belajar.
Kegiatan Inti ( 70 menit)
1. Guru menerangkan apakah larutan penyangga itu
2. Guru menampilkan video pembuatan larutan penyangga
3. Guru menerangkan bagaimana cara menentukan pH atau pOH larutan
penyangga melalui perhitungan.
4. Guru memberikan pelatihan terbimbing pada peserta didik secara umum
mengenai perhitungan kimia tentang cara menentukan pH atau pOH larutan
penyangga.
5. Guru mengecek atau mengontrol apakah peserta didik telah berhasil
melakukan tugas dengan baik dengan cara memberi umpan balik terhadap apa
yang telah dikerjakan oleh peserta didik sebagai pengukur tingkat pemahaman
siswa.
Kegiatan Akhir ( 15 menit)
1. Guru memberikan evaluasi berupa pelatihan lanjutan seperti pada latihan
terbimbing, dimana pelatihan ini sifatnya mandiri dan dikerjakan oleh seluruh
peserta didik.
2. Guru memberikan pekerjaan rumah berupa praktikum kepada peserta
didik dengan berkelompok untuk dapat membedakan larutan penyangga dengan
larutan bukan penyangga, dimana hasil praktikum tersebut dipresentasikan
pada pertemuan berikutnya.
3. Salam penutup
3. Pertemuan ke-tiga:
Kegiatan Awal ( 5 menit)
1. Salam pembuka
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
3. Guru menyampaikan informasi singkat tentang materi yang akan dipelajari
dengan metode ceramah
Kegiatan Inti ( 70 menit)
1. Guru melakukan uji kemampuan (pre test) kepada peserta didik (
15menit) untuk memperoleh tingkat kemampuan akademis peserta didik pada
kelas tersebut (dapat tidak dilakukan jika guru yang bersangkutan sudah
mengetahui sebelumnya tentang kemampuan akademis peserta didik).
2. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok kecil (1
kelompok terdiri dari 4-5 orang) dan bersifat heterogen.
3. Guru memberikan gambar tentang diagram SETS yang berhubungan
dengan materi larutan penyangga.
4. Tahap think, guru menyuruh peserta didik memikirkan contoh larutan
penyangga dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat diagram SETS tentang
larutan penyangga.
5. Tahap Write, masing-masing peserta didik dalam kelompok menuangkan
hasil fikiran masing-masing dan mencatat hasil fikirannya untuk dibuat
diagram SETS tentang materi larutan penyangga.
6. Tahap talk, masing-masing perwakilan tiap kelompok menyampaikan
hasil fikirannya.
H. Penilaian
A. 1 PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan
Rubrik
Tes Unjuk Kerja Lembar Pengamatan
Keterampilan Praktikum dan
Rubrik
Tes Tertulis Tes Uraian
2. Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
1) Pengamatan Perilaku Ilmiah
2. Bentuk Instrumen
Contoh Soal Evaluasi
I. Evaluasi Pertemuan pertama
1. Pernyataan di bawah ini yang paling tepat adalah:
a. pH larutan penyangga tidak berubah karena penambahan asam atau basa
kuat.
b. Pada pengenceran larutan penyangga sampai berapapun, pH larutan
penyangga tidak dapat berubah.
c. Larutan penyangga pH-nya tidak dapat berubah-ubah.
d. Penambahan sedikit asam atau basa kuat pada larutan penyangga,
mengubah harga pH sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
e. Larutan penyangga hanya dapat dibuat dari larutan asam lemah dengan
suatu garam dalam perbandingan yang sama.
2. Campuran penyangga merupakan campuran..
a. Asam lemah dengan basa lemah
b. Asam kuat dengan garamnya
c. Basa lemah dengan garamnya
d. Basa kuat dengan basa kuat
e. Basa kuat dengan garamnya
3. Seorang peserta didik di dalam laboratorium ingin membuat larutan
penyangga dengan mencampurkan 200 mL amoniak (NH3) 0,4 M dengan 200 mL
larutan HCl 0,2 M (Kb NH3 = 10-5). Berapa pH yang diperoleh?
a. 5
b. 9
c. 10
d. 11
e. 12
4. Seorang pedagang ingin mengawetkan produk makanannya dengan
campuran asam benzoat. Saat membuat pengawet tersebut, ke dalam 100 mL
asam benzoat (C6H5COOH) 0,1 M dilarutkan 72 gram C 6H5COOX padat hingga
membentuk larutan penyangga dengan pH = 6. Jika volume larutan dianggap
tetap dan Ka asam benzoat = 5 x 10-5, maka Mr senyawa X yang tidak diketahui
tersebut adalah
a. 1,44
b. 3,9
c. 2,4
d. 2,3
e. 1,2
5. Di dalam makanan dan minuman, terutama minuman ringan ditambahkan
asam sitrat (C6H8O7) yang berguna sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet.
Pada saat pencampuran 50 mL asam sitrat 0,1 M (Ka = 10-4) ke dalam 25 mL
NaOH 0,1 M, maka diperoleh larutan dengan pH sama dengan.
a. 4
b. 2 log 4
c. 2 log 5
d. 5 log 2
e. 3 log 5
Kunci jawaban:
1. D
2. C
3. A
4. A
5. A
Dari hasil percobaan di atas, gelas kimia nomor berapa yang diperkirakan akan
menghasilkan larutan penyangga?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Larutan I II III IV V
pH Awal 4 5 7 8 10
Ditambah sedikit asam 2,5 3,9 4,5 7,8 5
Ditambah sedikit basa 6,6 6,1 10 8,1 12
Ditambah sedikit air 5,2 5,9 6,5 7,6 8,5
1. A
2. D
3. D
a. Biokimia d. Kesehatan
b. Farmasi
c. Industri Pemasara
2. nSeorang peserta didik menjenguk pamannya yang ada di rumah sakit karena
menderita penyakit diabetes mellitus. Karena telah mendapat pembelajaran larutan
penyangga, dia tahu bahwa penyakit diabetes mellitus adalah salah satu penyebab dari
asidosis, yaitu suatu kondisi
a. pH darah di atas pH normal
b. pH darah di bawah pH normal
c. darah kekurangan hemoglobin
d. darah kelebihan hemoglobin
e. pH darah konstan
3. Setelah mempelajari larutan penyangga, seorang peserta didik disuruh melakukan
praktikum dengan membuat suatu larutan penyangga. Ia membawa asam cuka makan yang
ada di dapur rumahnya yang sering digunakan ibunya untuk campuran membuat Acar dan
mencampurkannya secara berlebih dengan larutan kalium hidroksida yang ada di
laboratorium sekolah, sehingga terbentuk larutan penyangga
a. Asam
b. Basa
c. Garam
d. Asam-basa
e. Netral
Kunci jawaban:
1. C
2. B
3. B
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA 1 Kudus Guru,