Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
MATERI : LARUTAN PENYANGGA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Ratna Sari Siti Aisyah, M.Pd

Nama : Selistia Nurafianti

NIM : 2282190037

Kelas A

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA IT PARISKIAN

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II (GENAP)

Materi Pokok : LARUTAN PENYANGGA

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit / 3 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan 4.12 Membuat larutan penyangga dengan
pH dan peran larutan penyangga dalam pH tertentu.
tubuh makhluk hidup.
Indikator Pencapaian Kompetensi
 Indikator Inti  Indikator Pendukung
3.12.1 Membedakan larutan penyangga dan 4.12.1 Menjelaskan cara pembuatan
bukan penyangga berdasarkan larutan penyangga dengan pH
komponen penyusunnya. tertentu
3.12.2 Mengklasifikasikan larutan penyangga dan  Indikator Inti
bukan penyangga melalui percobaan 4.12.2 Melakukan percobaan pembuatan
3.12.3 Menyebutkan sifat-sifat larutan larutan penyangga dengan pH
penyangga. tertentu.
3.12.4 Menghitung pH larutan penyangga dengan 4.12.3 Menganalisis hasil percobaan
penambahan sedikit asam atau sedikit pembuatan larutan penyangga
basa atau dengan pengenceran dengan pH tertentu.
berdasarkan data yang disajikan. 4.12.4 Menyusun laporan hasil percobaan
3.12.5 Menyebutkan peranan larutan penyangga pembuatan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup. dengan pH tertentu
 Indikator Pengayaan
3.12.6 Menganalisis penyebab larutan penyangga
dapat mempertahankan pH

C. Tujuan Pembelajaran

KD 3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH dan peran larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.

3.12.1 : Siswa dapat membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga berdasarkan
komponen penyusunnya dengan baik dan benar setelah diberikan penjelasan
dari guru.
3.12.2 : Siswa dapat mengklasifikasikan larutan penyangga dan bukan penyangga
berdasarkan data hasil percobaan dengan baik dan benar setelah diberikannya
latihan soal.
3.12.3 : Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat larutan penyangga dengan baik dan benar
setelah melakukan diskusi kelompok.
3.12.4 : Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam
atau sedikit basa atau dengan pengenceran dengan baik dan benar setelah
diberikan latihan soal.
3.12.5 : Siswa dapat menyebutkan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dengan baik dan benar setelah melakukan kegiatan diskusi kelompok.
3.12.6 : Siswa dapat menganalisis penyebab larutan penyangga dapat mempertahankan
pH dengan baik dan benar setelah melakukan kegiatan diskusi kelompok.
KD 4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu.
4.12.1 : Siswa dapat menjelaskan cara pembuatan larutan penyangga dengan pH tertentu
dengan baik dan benar setelah melakukan praktikum.
4.12.2 : Siswa dapat melakukan percobaan pembuatan larutan penyangga dengan pH
tertentu yang dilakukan secara berkelompok dengan baik dan benar setelah
melakukan praktikum.
4.12.3 : Siswa dapat menganalisis hasil percobaan pembuatan larutan penyangga dengan
pH tertentu berdasarkan data hasil percobaan dengan dengan baik dan benar
setelah melakukan praktikum.
4.12.4 : Siswa dapat menyusun laporan hasil percobaan berdasarkan data hasil percobaan
yang disertai latihan soal dengan dengan baik dan benar setelah melakukan
praktikum.

D. Materi Pembelajaran
1. Larutan Penyangga

Larutan yang pH nya relative tetap (tidak berubah) pada penambahan sedikit asam
atau sedikit basa atau dengan pengenceran disebut larutan penyangga atau larutan buffer.
Ditinjau dari komposisi zat penyusunnya, terdapat dua system larutan penyangga yaitu
system penyangga asam lemah dengan basa konjugasinya dan system penyangga basa
lemah dengan basa konjugasinya. Larutan penyangga banyak digunakan dalam
analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak
digunakan pada proses seperti fotografi, electroplating (penyepuhan), pembuatan bir,
penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah.
Larutan penyangga juga berperan penting dalam tubuh makhluk hidup.

2. Komponen Larutan Penyangga

Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa. Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH <
7), sedangkan larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7)

a. Larutan penyangga asam, terdiri dari asam lemah dengan basa konjugasinya.
Larutan penyangga asam dapat disusun dari asam lemah dengan garamnya atau
asam lemah dan basa kuat, tetapi dengan jumlah asam lemah yang berlebih.
b. Larutan penyangga basa, dibentuk dari larutan basa lemah dengan asam
konjugasinya. Larutan penyangga basa bisa diperoleh dengan mencampurkan
larutan basa lemah dengan garamnya atau larutan basa lemah berlebih dengan
asam kuat.
3. Sifat-Sifat Larutan Penyangga
a. Apabila ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat, dan pengenceran pada
larutan penyangga maka pH larutan penyangga praktis tidak berubah
b. Apabila ditambahkan asam kuat atau basa kuat dalam jumlah yang banyak pada
larutan penyangga maka pH larutan penyangga akan berubah drastis
c. Daya penahan suatu larutan penyangga bergantung pada jumlah mol komponennya,
jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah mol basa lemah dan
asam konjugasinya.
4. Nilai pH Larutan Penyangga
a. Laruta penyangga asam (asam lemah dan basa konjugasinya)
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚
[H+] = Ka x 𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑗𝑢𝑔𝑎𝑠𝑖
pH = -log [H+]
b. Larutan penyangga basa (basa lemah dan asam konjugasinya)
𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎
[OH-] = Kb x 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑗𝑢𝑔𝑎𝑠𝑖
Poh = -log [OH-]
pH = 14 – Poh
5. Prinsip kerja larutan penyangga

Di dalam larutan penyangga yang bersifat asam terdapat asam lemah (ion H +) dan basa
konjugasi yang berasal dari ion garam. Dalam system tersebut jika ditambahkan asam, ion
H+ dari asam tersebut akan bereaksi dengan basa konjugasi (CH3COO-),

CH3COO-(aq) + H+ ⥨ CH3COOH(aq)

Akibatnya, jumlah CH3COOH dalam system bertambah, tetapi tidak semua H+ tersebut
bereaksi karena ditahan oleh CH3COOH yang sudah ada dalam system. Jadi jumlah ion H+
tetap bertambah tapi tidak banyak dan basa konjugasinya (CH3COO-) berkurang. Pengaruh
bertambahnya ion H+ dan berkurangnya ion CH3COO- terhadap nilai pH sangat kecil,
bahkan relative tetap.

Apabila ke dalam system ditambahkan basa maka ion OH- dari basa akan bereaksi
dengan ion H+ :

H+(aq) + OH-(aq) ⥨ H2O(aq)

Berkurangnya ion H+ akan mengakibatkan reaksi ioniasi atom :

CH3COOH(aq) ⥨ CH3COO-(aq) + H+(aq)

Bergeser ke kanan mengakibatkan jumlah basa konjugasi dan ion H+ bertambah.


Pergeseran ke kanan tidak maksimal karena dalam system terdapat ion CH 3COO- yang
menahan pergeseran ke kanan tersebut. Bertambahnya ion H+ akibatpergeseran tidak
dapat menggantikan ion H+ yang berkurang akibat bereaksi dengan CH 3COO-. Oleh karea
itu perubahannya tidak terlalu mempengaruhi pH.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model pembelajaran : Cooperative Learning
3. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok, presentasi, tanya jawab,
praktikum.

F. Media, Alat, Sumber Pembelajaran


 Media : LKS, Mind Mapp
 Alat : Papan tulis, spidol, penghapus, alat-alat praktikum.
 Sumber : Buku Kimia Kelas XI, Internet.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


 Pertemuan ke-1 (1 x 45 menit)

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Guru Siswa Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 menit
Pembuka  Memberi salam dan berdoa.  Menjawab salam dan berdoa
sesuai agama masing-masing.
 Memeriksa kehadiran siswa.  Mendengarkan dengan baik.
 Membuka pelajaran dan  Menyiapkan perlengkapan
mengkondisikan kelas belajar
dengan kondusif.
Motivasi
 Memberikan motivasi belajar  Mendengarkan guru dengan
pada peserta didik. baik.
Apersepsi
 Mengulangi materi pada  Mendengarkan guru dengan
pertemuan sebelumnya. baik.
Kegiatan Present Goal and Set 30 menit
Inti  Menyampaikan tujuan  Mendengarkan dengan baik.
pembelajaran pada
pertemuan ini.
Present Information
 Memberikan informasi  Mendengarkan dengan baik.
mengenai materi yang akan
dipelajari secara garis besar.
Organize Student Into
Learning Team
 Membuat kelompok dan  Duduk sesuai kelompok
mengarahkan siswa untuk masing-masing untuk
duduk sesuai kelompoknya melakukan diskusi kelompok.
masing-masing
 Membagikan materi pada  Menyimak dan melakukan
masing-masing kelompok intruksi dari guru dengan baik.
untuk bahan diskusi
Assist Team Work and Study
 Mengarahkan siswa untuk  Melakukan diskusi dengan
berinteraksi dengan teman masing-masing kelompok.
satu kelompoknya.

Kegiatan  Menyampaikan kegiatan  Mendengarkan dengan baik. 5 menit


penutup pada pertemuan selanjutnya.
 Berdoa.  Berdoa sesuai agama masing-
masing.
 Menutup pembelajaran.  Merapikan perlengkapan
belajar.
 Pertemuan ke-2 (1 x 45 menit)

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


Pembelajaran Guru Siswa waktu
Kegiatan Pendahuluan  Menjawab salam dan berdoa 10 menit
pembuka  Memberi salam dan berdoa. sesuai agama masing-masing.
 Mendengarkan dengan baik.
 Memeriksa kehadiran siswa.  Menyiapkan perlengkapan
 Membuka pelajaran dan belajar
mengkondisikan kelas
dengan kondusif.
Motivasi
 Memberikan motivasi belajar  Mendengarkan guru dengan
pada peserta didik. baik.
Apersepsi
 Mengulangi materi pada  Mendengarkan dengan baik.
pertemuan sebelumnya.

Kegiatan Present Goal and Set 30 menit


Inti  Menyampaikan tujuan  Mendengarkan dengan baik.
pembelajaran pada
pertemuan ini.
Present Information  Mendengarkan dengan baik
 Memberikan informasi dan mempersiapkannya.
kegiatan yang akan
dilakukan.

Test On Materials
 Mengarahkan siswa untuk  Siswa dari masing-masing
menjelaskan hasil diskusi perwakilan kelompok
pada pertemuan sebelumnya menjelaskan hasil diskusi
melalui mind mapp yang kelompoknya
telah dibuat oleh masing-
masing kelompong.
 Membuka sesi Tanya jawab.  Melakukan kegiatan Tanya-
jawab.
Provide Recognition
 Memberikan apreasiasi atas  Berterimakasih kepada guru
hasil kerja kelompok siswa. yang telah mengapresiasi.
Kegiatan  Memberikan penjelasan dan  Mendengarkan dengan baik. 5 menit
penutup penguatan materi.
 Menyampaikan kegiatan  Mendengarkan dengan baik.
pada pertemuan selanjutnya.
 Memberikan tugas berupa  Mencatat tugas yang harus
latihan soal essay untuk dikerjakan.
dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
 Berdoa.  Berdoa sesuai agama masing-
masing.
 Menutup pembelajaran.  Merapikan perlengkapan
belajar.

 Pertemuan ke-3 (1 x 45 menit)

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi


pembelajaran Guru Siswa waktu
Kegiatan Pendahuluan 10 menit
Pembuka  Memberi salam dan  Menjawab salam dan berdoa
berdoa. sesuai agama masing-masing.

 Memeriksa kehadiran  Mendengarkan dengan baik.


siswa.
 Membuka pelajaran dan  Menyiapkan perlengkapan
mengkondisikan kelas belajar.
dengan kondusif.
Motivasi
 Memberikan motivasi  Mendengarkan guru dengan baik.
belajar pada peserta
didik.
Apersepsi
 Mengulangi materi pada  Mendengarkan dengan baik.
pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Present Goal and Set 30 menit
Inti  Menyampaikan tujuan  Mendengarkan dengan baik.
pembelajaran pada
pertemuan ini.
Present Information
 Memberikan informasi  Mendengarkan dengan baik.
mengenai materi
pembelajaran secara garis
besar.
Organize Student Into
Learning Team
 Mengarahkan siswa untuk  Duduk sesuai kelompok masing-
duduk sesuai masing .
kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan LKS  Masing-masing kelompok
menerima LKS yang diberikan
kepada masing-masing
oleh guru.
kelompok.
Assist Team Work and
Study
 Mengarahkan siswa untuk  Melakukan praktikum sesuai
melakukan praktikum pada LKS yang telah diberikan.
dan mengisi data pada
LKS yang telah diberikan.  Melakukan diskusi dengan
 Mengarahkan siswa untuk masing-masing kelompok.
melakukan diskusi
kelompok berdasarkan
data hasil praktikum pada
LKS yang telah diberikan.
Test On Materials  Siswa dari perwakilan kelompok
 Meminta perwakilan menjelaskan hasil diskusi
kelompok untuk kelompoknya
menjelaskan data hasil
praktikum dan hasil
diskusinya.
Provide Recognition
 Memberikan apreasiasi  Berterimakasih kepada guru yang
atas hasil kerja kelompok telah mengapresiasi.
siswa.
Kegiatan  Memberikan penjelasan  Mendengarkan dengan baik. 5 menit
Penutup dan penguatan materi.
 Menyampaikan kegiatan  Mendengarkan dengan baik.
pada pertemuan
selanjutnya.
 Memberikan tugas  Mencatat tugas yang harus
laporan hasil praktikum dikerjakan.
untuk dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya..
 Berdoa.  Berdoa sesuai agama masing-
masing.
 Menutup pembelajaran.  Merapikan perlengkapan belajar.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Penilaian Sikap, penilaian pengetahuan, penilaian
keterampilan
2. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

Serang, 11 November 2020

Guru Mata Pelajaran,

SELISTIA NURAFIANTI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PRAKTIKUM LARUTAN PENYANGGA
Kelompok :

Anggota : 1…………………………………………

2…………………………………………

3…………………………………………

4…………………………………………

5…………………………………………

A. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan, siswa dapat :
1. Membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga.
2. Menganalisis sifat larutan penyangga melalui perubahan pH yang terjadi pada
penambahan sedikit asam, basa atau dengan pengenceran.
B. Pendahuluan

Larutan penyangga atau larutan buffer merupakan larutan yang pH nya relative tetap
(tidak berubah) pada penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan
pengenceran. Ditinjau dari komposisi zat penyusunnya, terdapat d ua system larutan
penyangga yaitu system penyangga asam lemah dengan basa konjugasinya dan system
penyangga basa lemah dengan basa konjugasinya.

Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa. Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH< 7),
sedangkan larutan penyangga basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7).

a. Larutan penyangga asam, terdiri dari asam lemah dengan basa konjugasinya.
Larutan penyangga asam dapat disusun dari asam lemah dengan garamnya atau
asam lemah dan basa kuat, tetapi dengan jumlah asam lemah yang berlebih.
b. Larutan penyangga basa, dibentuk dari larutan basa lemah dengan asam
konjugasinya. Larutan penyangga basa bisa diperoleh dengan mencampurkan
larutan basa lemah dengan garamnya atau larutan basa lemah berlebih dengan
asam kuat.
C. Alat dan Bahan
a. Alat :
1. Gelas ukur 50 mL
2. Pipet tetes
3. Gelas kimia 50 mL
b. Bahan :
1. Indikator universal
2. Larutan CH3COOH 0,1 M
3. Larutan CH3COONa 0,1 M
4. Larutan NaCl 0,1 M
5. Larutan HCl 0,1 M
6. Larutan NaOH 0,1 M
7. Akuades

D. Prosedur Kerja
1. Tuangkan 35 mL larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas kimia. Ukur pH larutan NaCl
tersebut dengan menggunakan indikator universal.
2. Sediakan 3 buah gelas kimia dan beri label masing-masing gelas kimia A, B, dan C.
Masing-masing gelas kimia tersebut diisi dengan 10 mL larutan NaCl 0,1 M yang
telah diukur pH-nya, kemudian pada masing-masing gelas kimia diberi perlakuan
yang berbeda :
a. Ke dalam gelas kimia A ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M
b. Ke dalam gelas kimia B ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M
c. Ke dalam gelas kimia C ditambahkan 10 ml akuades
3. Ukurlah pH masing-masing larutan pada gelas kimia A, B, dan C dengan
menggunakan indikator universal.
4. Campurkan 20 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 20 mL larutan CH3COONa 0,1 M ke
dalam gelas kimia. Ukur pH larutan tersebut dengan menggunakan indicator
universal.
5. Sediakan 3 buah gelas kimia dan beri label masing-masing gelas kimia D, E, dan F.
Masing-masing gelas kimia tersebut diisi dengan 10 mL campuran larutan CH3COOH
+ CH3COONa, kemudian :
a. ke dalam gelas kimia D ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M
b. ke dalam gelas kimia E ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M
c. ke dalam gelas kimia F ditambahkan 10 ml akuades
6. Ukurlah pH masing-masing larutan pada gelas kimia D, E, dan F dengan
menggunakan indikator universal.
E. Tabel Pengamatan

No Larutan pH
1 NaCl
2 NaCl + HCl (gelas A
3 NaCl + NaOH (gelas B)
4 NaCl + Aquades (gelas C)
5 CH3COOH+ CH3COONa
6 CH3COOH+ CH3COONa + HCl (gelas D)
7 CH3COOH+ CH3COONa + NaOH (gelas E)
8 CH3COOH+ CH3COONa + Aquades (gelas F)

F. Analisa Pengamatan

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….……
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

G. Pertanyaan
1. Berdasarkan pada hasil pengamatan tersebut, larutan manakah yang merupakan
larutan penyangga?

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….……
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Bagaimana prinsip kerja larutan penyangga pada larutan penyangga asam dan larutan
penyangga basa jika terjadi penambahan sedikit asam dan penambahan sedikit basa?

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….……
………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Mengapa pengenceran larutan penyangga pada umumnya tidak menyebabkan
perubahan pH?

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….……
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

H. Kesimpulan

………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai