Anda di halaman 1dari 56

KIMIA

LARUTAN
PENYANGGA

Penulis : Muhamad Riduan


Tata letak : Muhamad Riduan
Pembimbing : Drs. H. Muhammad Kusasi, M.Pd.
: Almubarak. S.Pd., M.Pd.
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat


rahmat dan karunia- Nya penyusun dapat menyelesaikan modul ini sebagai
bahan penelitian untuk memenuhi tugas akhir (Skripsi) program starata-1
modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar tambahan dalam materi
pembelajaran kimia, khususnya pada materi larutan penyangga.

Pada kesempatan ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada


Bapak Drs. H. Muhammad Kusasi M.Pd dan Bapak Almubarak S.Pd M.Pd
selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dalam penyusunan modul
ini. Selain itu, saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada tim
validator yang telah memvalidasi modul ini, serta kepada rekan-rekan yang telah
memberi dukungan dalam penyusunan modul ini.

Besar harapan penyusun mudah-mudahan modul ini dapat bermanfaat


bagi peserta didik dan guru kimia serta sekolah sebagai referensi bahan ajar
dalam pembelajaran kimia di SMA/MA khususnya materi larutan penyangga.
Penyusun memohon maaf yang sebesar- besarnya apabila dalam penyusunan
modul ini terdapat kalimat atau bahasa yang kurang berkenan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna mencapai
penyempurnaan modul kedepannya.

Banjarmasin, Maret 2021

Penyusun
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
PETA KONSEP.......................................................................................................4
PEMBAHASAN
Pengertian Larutan Penyangga dan.....................................................................5
Komposisi Larutan Penyangga.............................................................................5
Prinsip Larutan Penyangga................................................................................18
Sifat Larutan Penyangga dan.............................................................................18
Perhitungan pH....................................................................................................18
Peranan dan Fungsi Larutan Penyangga..........................................................34
Rangkuman............................................................................................................45
UJI KOMPETENSI………………………………………………………………46
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
GLOSARIUM........................................................................................................50
INDEKS.................................................................................................................51

i
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
E-modul berbasis aplikasi android ini merupakan referensi tambahan
dalam proses pembelajaran kimia pada materi larutan penyangga. Penerapan
pembelajaran dan materinya disesuaikan dengan kurikulum tahun 2013 dan
sesuai dengan keadaan pandemi Covid-19. E-modul ini diintegrasikan dengan
model pembelajaran SCT (Scientific Critical Thinking) sehingga diharapkan
dapat membantu meningkatkan literasi sains dan hasil belajar peserta didik.

B. Silabus Kimia Kelas XI

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan pembelajaran


Pembelajaran
3.10 Menjelaskan 3.12.1 Menyimak penjelasan
1. Larutan
prinsip kerja, tentang cara membuat larutan
Penyangga
perhitungan pH, penyangga dengan pH tertentu
2. Sifat larutan
dan peran 3.12.2 Menyimak penjelasan bahwa
penyangga
larutan pH larutan penyangga tetap
3. pH larutan
penyangga ketika diencerkan, ditambah
penyangga
dalam tubuh sedikit asam atau ditambah
4. Peranan
makhluk hidup sedikit basa
larutan
3.12.3 Membandingkan pH larutan
penyangga
penyangga dan larutan bukan
dalam tubuh
penyangga dengan menambah
makhluk
sedikit asam atau basa atau
diencerkan.
3.12.4 Menganalisis mekanisme
larutan penyangga dalam
mempertahankan pHnya
terhadap penambahan sedikit
asam atau sedikit basa atau
pengenceran.
4.10 Membuat 4.12.1 Merancang dan melakukan
larutan percobaan untuk membuat
penyangga larutan penyangga dengan pH
dengan pH tertentu dan melaporkannya.
tertentu 4.12.2 Menentukan pH larutan
penyangga
4.12.3 Membahas peranan larutan
penyangga dalam tubuh
makhluk hidup dan industri.

C. Tujuan Pembelajaran

3.12.1 Peserta didik dapat menganalisis komponen larutan penyangga asam


maupun basa baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hasil
pengamatan dalam mempelajari e-modul dengan baik dan benar
3.12.2 Peserta didik dapat menganalisis prinsip kerja larutan penyangga melalui
hasil pengamatan dalam mempelajari e-modul dengan baik dan benar
3.12.3 Peserta didik dapat membedakan larutan penyangga serta dapat
menghitung pH larutan penyangga setelah ditambahkan sedikit asam, basa,
atau pengenceran melalui hasil pengamatan dalam mempelajari e-modul
dengan baik dan benar
3.12.4 Peserta didik dapat merangkum peranan larutan penyangga dalam
kehiupan sehari-hari melalui hasil pengamatan dalam mempelajari e-modul
dengan baik dan benar
3.12.5 Peserta didik dapat menyimpulkan peranan larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari melalui hasil pengamatan dan diskusi dalam
mempelajari e-modul dengan baik dan benar
3.12.6 Peserta didik dapat menyusun laporan peranan larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari melalui hasil pengamatan dalam mempelajari e-
modul dengan baik dan benar
4.12.1 Peserta didik dapat melakukan percobaan untuk menentukan nilai ph
larutan penyangga dengan baik dan teliti
4.12.2 Peserta didik dapat melatih seperangkat indikator keterampilan berpikir
kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan eksplanasi melalui
percobaan dan diskusi kelompok dengan baik dan benar
D. Saran dan Petunjuk Penggunaan E-Modul
Cara penggunaan e-modul setiap kegiatan pada setiap Kegiatan Pembelajaran
secara umum sesuai dengan skenario setiap penyajian materi. Langkah-langkah
belajar secara umum adalah sebagai berikut:

Aktivitas
Pendahuluan Presentasi
Ilmiah

Penyelesaian
Evaluasi
Tugas

Anda dapat menggunakan e-modul ini pada setiap kegiatan pembelajaran pada
materi larutan penyangga dengan petunjuk sebagai berikut:

1. E-modul ini menggunakan aplikasi yang dapat diakses melalui android,


dilengkapi dengan jaringan internet
2. Terdapat contoh soal, untuk membantu anda meningkatkan pemahaman
pada setiap kegiatan pembelajaran
3. Terdapat latihan yang menjadi alat ukur tingkat pemahaman anda setelah
mempelajari materi dalam e-modul ini.
4.
5. E-modul ini didukung oleh model pembelajaran SCT (Scientific Critical
Thinking) yang dapat mendorong anda melakukan aktivitas ilmiah dalam
mempelajari kimia pada materi larutan penyangga.
6. Uji Kompetensi digunakan sebagai pengayaan setelah anda mempelajari
modul ini secara keseluruhan.
7. Terdapat glosarium untuk membantu anda memahami istilah yang ada
dalam e-modul
LARUTAN
PENYANGGA

PETA KONSEP

Gambar 1. Peta konsep larutan penyangga


Bagian pertama...

ORIENTASI

Pengertian Larutan Penyangga dan


Komposisi Larutan Penyangga

Pada bagian pertama ini disajikan sebuah permasalahan yang harus


dipecahkan melalui sintak model SCT (Scientific Critical Thinking). Setelah
mempelajari ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Membedakan mana yang termasuk larutan penyangga dan bukan penyangga
2. Menganalisis komposisi larutan penyangga asam maupun basa baik secara
langsung maupun tidak langsung

LARUTAN PENYANGGA

Suatu sistem reaksi kimia kadang-kadang hanya


dapat berlangsung pada kondisi lingkungan yang
mempunyai pH tertentu. Sebagai contoh reaksi
pemecahan protein di dalam lambung
mempunyai pH = 3. Oksigen dapat terikat dengan
baik oleh butir-butir darah merah jika pH darah
sekitar 6,1-7. Untuk menjaga agar pH larutan
tersebut berada pada kisaran tertentu (tetap),
maka diperlukan suatu sistem yang dapat
mempertahankan nilai pH (Sudarmo, 2014).
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat
mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH,seperti penambahan
sedikit asam, sedikit basa, ataupun pengenceran. Dengan kata lain, pH larutan
penyangga relatif tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut ditambahkan
sedikit asam kuat, basa kuat atau larutan tersebut diencerkan (Purba & Sunardi,
2012).

KOMPISISI LARUTAN PENYANGGA

Larutan penyangga dapat dibuat dengan


mencampurkan suatu asam lemah dengan basa
konjugasinya, atau suatu basa lemah dengan asam konjugasinya. Dapat juga
menggunakan cara lain, yaitu dengan mencampurkan suatu asam lemah berlebih
dengan basa kuat, atau dengan mencampurkan basa lemah berlebih dengan basa
kuat.

a.Larutan Penyangga Dari Asam Lemah Dan Basa Konjugasinya

Campuran CH3COOH dan CH3COONa ternyata dapat berperan sebagai


sistem penyangga. Dalam sistem campuran ini sebenarnya terdapat beberapa

spesi, yaitu CH3COOH yang tidak terurai (asam lemah), CH3COO- hasil ionisasi

dari sebagian kecil CH3COOH dan ionisasi CH3COONa, ion H+ hasil ionisasi

sebagian kecil CH3COOH, dan ion Na+ dari ionisasi CH3COONa.

CH3COOH (aq) → CH3COO- (aq) + H+


(aq)
Di dalam larutan penyangga tersebut terdapat campuran asam lemah

(CH3COOH) dengan basa Konjugasinya (CH3COO-). Sistem campuran dibuat


secara langsung dari asam lemah dengan garamya mengandung basa konjugasi
dari pasangan asam lemah tersebut, atau sering disebut campuran asam lemah
dengan garamnya. Contoh lain yaitu dengan menggabungkan asam sitrat berlebih
dengan sodium sitrat.

Contoh:

 Larutan H3PO4 dicampur dengan larutan NaH2PO4, sehingga di dalam


campuran terdapat H3PO4 (asam lemah) dan H2PO4- (basa konjugasi)
 Larutan NaH2PO4-dicampur dengan larutan Na2HPO4, sehingga dalam
campuran terdapat H2PO4 (asam lemah) dan HPO42- (basa konjugasi)
Selain dibuat secara langsung, larutan penyangga juga dapat dibuat
secara tidak langsung, yaitu dengan mereaksikan asam lemah berlebih dan
basa kuat.

Contoh :

100 mL larutan HCN 0,1 M direaksikan dengan 50 mL larutan NaOH

0,1 M; sehingga secara stoikiometri di dalam 150 mL campuran yang

dihasilkan terdapat 0,005 mol HCN (sisa reaksi) dan CN- (hasil

reaksi). Perhatikan perhitungan berikut:


HCN (aq) + NaOH (aq) → NaCN (aq) + H2O (l)
Awal: 0,01 mol 0,005 mol - -
Berekasi:-0,005 mol -0,005 mol +0,005 mol +0,005 mol
Sisa: 0,005 mol - 0,005 mol 0,005 mol
b.Larutan Penyangga Dari Basa Lemah Dan Asam Konjugasinya
Pada kegiatan 1 terdapat sistem penyangga yang terbentuk dari campuran

NH4OH,dan NH4Cl. Dalam larutan, sebenarnya terdapat ion OH- yang berasal
dari ionisasi sebagian NH4OH, serta ion NH4+ yang berasal dari ionisasi sebagian
NH4OH dan ionisasi NH4Cl.

NH4OH(aq) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)


NH4Cl (aq) ⇌ NH4+ (aq) +Cl- (aq)

Dengan demikian, di dalam sistem penyangga tersebut terdapat


campuran basa lemah dengan asam konjugasinya. Sistem ini dapat dibuat
secara langsung dengan mencampurkan basa lemah dengan garam yang
mengandung asam konjugasi dari basa tersebut, yang sering disebut sebgai
campuran dari basa lemah dengan garamnya.

Contoh:
 Larutan NH3 atau NH4OH dicampur dengan larutan NH4Cl. Dalam
campuran ini terdapat NH4OH dan NH4+ yang berasal dari ionisasi NH4Cl.
Selain dibuat secara langsung, larutan penyangga juga dapat dibuat secara
tidak langsung, yaitu dengan mereaksikan basa lemah berlebih dengan asam kuat.
Contoh :
100 mL larutan NH44OH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL larutan
HCl 0,1 M ; sehingga secara stoikiometri di dalam 150 mL
campuran yang dihasilkan terdapat 0,005 mol NH44OH (sisa
reaksi) danNH44++ (hasil reaksi). Perhatikan perhitungan berikut:
NH44OH (aq) + HCl (aq) NH44Cl (aq) + H22O (l)
Awal : 0,01 mol 0,005 mol - -
Bereaksi :-0,005 mol -0,005 mol +0,005 mol +0,005 mol
Sisa: 0.005 mol - 0,005 mol 0,005 mol

NH44++ (aq) + Cl (aq)


0,005 mol
Aktivitas Ilmiah
Kegiatan 1…

Lakukanlah kegiatan dibawah berikut secara kelompok yang beranggotakan 5-6


orang. Lakukanlah kegiatan dengan bimbingan dan pengawasan dari guru serta
isilah kolom pertanyaan yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas :
Hari/Tanggal :

Permasalahan
Larutan Penyangga
Jika ke dalam air ditambahakan asam kuat atau basa kuat, maka nilai pH-
nya akan berubah secara drastis. Apakah ada sistem atau larutan yang pH-nya
tidak berubah secara drastis ketika ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau
diencerkan? Lakukan percobaan berikut untuk menyelidiki sistem pH yang relatif
tetap jika ditambah sedikit asam atau basa.
Identifikasi masalah

Setelah mengamati wacana di atas permasalahan apa yang dapat kalian


rumuskan ?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Hipotesis

Tuliskan hipotesis (jawaban sementara) yang kamu ketahui berdasarkan


masalah yang kamu ketahui
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………… Alat & Bahan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Alat Bahan
1. Labu erlenmayer 100 cm3 1. Larutan HCl 0,1 M
2. Pipet tetes 2. Larutan NaOH 0,1 M
3. Silinder ukur 50 cm3 3. Larutan CH3COOH 0,1 M
4. Tabung reaksi 4. Larutan CH3COONa 0,1 M
5. Rak tabung reaksi 5. Larutan NH4Cl 0,1 M
6. Larutan NH3 0,1 M
7. Indikator universal
8. Akuades
Cara Kerja

a. Menyiapkan 6 tabung reaksi dan tandai dengan nomor. Isilah tabung reaksi 1
dan 2 masing-masing dengan 2 mL akuades, kemudian tetesi dengan 2 tetes
indikator universal.
b. Pada tabung pertama, tambahkan larutan HCl 0,1 M tetes demi tetes hingga
terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetes yang digunakan pada tabel
pengamatan.
c. Pada tabung kedua, tambahkan larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes hingga
terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetes yang digunakan pada tabel
pengamatan.
d. Isilah tabung reaksi 3 dan 4 masing-masing dengan campuran 1 mL larutan
CH3COOH 0,1 M dan 1 mL larutan CH 3COOH 0,1 M. Tetesi masing-masing
campuran dengan 2 tetes indikator universal.
e. Pada tabung ketiga, tambahkan larutan HCl 0,1 M tetes demi tetes hingga
terjadi perubahan warna yang sama dengan tabung nomor 1. Catat jumlah
tetes yang diperlukan pada tabel pengamatan.
f. Pada tabung keempat, tambahkan larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes
hingga terjadi perubahan warna yang sama dengan tabung nomor 2. Catat
jumlah tetes yang diperlukan pada tabel pengamatan.
g. Isilah tabung nomor 5 dan 6 masing-masing dengan campuran larutan NH 3
0,1 M dan NH4Cl 0,1 M. tetesi masing-masing dengan 2 tetes larutan
indikator universal.
h. Lakukan seperti langkah (e) dan (f) terhadap tabung nomor 5 dan 6.
Berdasarkan cara kerja, maka buatlah sebuah alur kerja !
Alur kerja :

Hasil Pengamatan

Volume yang
No. Ion yang terdapat Larutan yang
Isi tabung diperlukan sampai
Tabung dalam tabung ditambahkan
warna berubah
1
2
3
4
5
6
Analisis Data

Mari menganalisis data yang diperoleh berdasarkan percobaan yang telah


dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Terdapatkah variasi volume ketika penambahan HCl dan NaOH yang berbeda-
beda saat penambahan terhadap larutan yang berbeda juga? Larutan manakah
yang termasuk larutan penyangga? Jelaskan !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Gambarkanlah sebuah grafik dari data hasil percobaan yang telah kalian
peroleh !

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

3. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan !


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Presentasi dan Diskusi

1 Lakukan lah presentasi yang dibimbing oleh guru mengenai hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan
2 Catat kesimpulan dari presentasi dan dsikusi yang telah dilaksanakan di
kolom dibawah berikut

Hasil Diskusi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
SOAL LATIHAN

1. Periksalah apakah campuran larutan berikut bersifat larutan penyangga


atau tidak. Jika ya, tuliskan komponen penyangganya.
a. 50 mL larutan NH4OH 0,1 M +25 mL larutan (NH4)2SO4 0,1 M
b. 50 mL larutan H2SO4 0,1M +50 mL larutan NaOH 0,1
c. 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M +50 mL larutanNaOH 0,1 M

2. Sekelompok siswa membuat 5 larutan yang berbeda, dengan data sebagai


berikut.
No. Tabung Rumus MolekulLarutan Konsentrasi (M) Volume (mL)
Reaksi
1) HCN 0,10 100
2) NaOH 0,10 100
3) CH3COOH 0,20 100
4) NH3 0,10 100
5) HCl 0,05 100

Pasangan larutan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah . . . .

3. Akmal melakukan percobaan larutan penyangga. Kemudian dia


memperoleh data sebagai berikut:
Laruta pH pH Setelah Penambahan
n Awal Sedikit asam Sedikit basa
P 3,0 1,0 4,0
Q 5,0 4,9 5,1
R 8,0 7,9 8,1
S 9,0 8,5 10,5
T 10,0 8,5 11,5
Akmal bingung dalam menganalisis data tersebut. Bantulah peserta
didik tersebut dalam menganalisis data. Larutan mana yang merupakan
larutan penyangga?
Evaluasi
Peserta didik mengevaluasi proses dan hasil dalam penyelesaian Tugas terhadap literasi sains
dan pemahaman konsep yang mereka miliki.

Berdasarkan e-modul “bagian pertama” apakah masih ada konsep atau materi yang
belum dipahami ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kendala apa saja yang kamu hadapi selama melakukan percobaan?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Bagaimana kamu mengatasi kendala-kendala selama pembelajaran?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Apakah kamu dapat mempalajari materi dan melaksanakan percobaan dengan baik
dan yakin berhasil?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Apakah kamu merasa literasi sains yang kamu miliki meningkat setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan e-modul berbasi model SCT? Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Apakah kamu merasa pemahaman konsep pada materi larutan penyangga meningkat
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-modul berbasis model SCT?
Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Bagian kedua....

Prinsip Larutan Penyangga


Sifat Larutan Penyangga dan
Perhitungan pH

Pada bagian kedua ini disajikan materi dan sebuah permasalahan yang
harus dipecahkan melalui sintak model SCT (Scientific Critical Thinking).
Setelah mempelajari ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Menganalisis prinsip larutan penyangga
2. Menjelaskan sifat larutan penyangga
3. Menghitung pH larutan penyangga setelah penambahan sedikit asam atau
pengenceran

Prinsip Larutan Penyangga

Pada dasarnya, suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan
basa konjugasinya atau dari basa lemah dan asam konjugasinya adalah suatu
sistem kesetimbangan ion dalam air yang melibatkan adanya kesetimbangan air
dan kesetimbangan asam lemah.Disamping itu, terdapat ion basa konjugasi yang
berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lemah tersebut dengan basa kuat.
Misalnya, Larutan mengandung asam lemah CH3COOH dan basa
konjugatnya CH3COO–. Jika asam kuat ditambahkan ke dalam larutan penyangga,
berarti memasukkan ion H+ yang dapat bereaksi dengan basa konjugatnya.
H+(aq) + CH3COO–(aq) → CH3COOH(aq)
Jika basa kuat ditambahkan ke dalam larutan penyangga, berarti memasukkan ion
OH– yang bereaksi dengan asam lemahnya.
OH–(aq) + CH3COOH(aq) → H2O(l) + CH3COO–(aq)
Penambahan H+ atau OH– ke dalam larutan penyangga akan menggeser posisi
kesetimbangan CH3COOH ⇌ CH3COO– ke arah pengurangan gangguan sekecil
mungkin (prinsip Le Chatelier).
Pergeseran posisi kesetimbangan menyebabkan konsentrasi asam lemah
dan basa konjugatnya berubah. Jika H+ ditambahkan, konsentrasi asam bertambah,
sedangkan konsentrasi basa konjugat berkurang. Pada penambahan OH– terjadi
sebaliknya.
Perubahan konsentrasi asam lemah dan basa konjugat akibat penambahan
H+ atau OH– cukup berarti, tetapi pH larutan penyangga relatif tidak berubah
sebab pH larutan ditentukan oleh perbandingan [asam] : [basa konjugat], di
samping pKa atau pKb.
Penambahan larutan asam atau basa ke dalam suatu larutan penyangga
dalam batas-batas tertentu, pH larutan penyangganya dapat dipertahankan. Akan
tetapi, penambahan atau pengenceran yang berlebihan akan tetap menyebabkam
perubahan pH larutan penyangga.
Setiap larutan penyangga akan mempunyai efektivitas penyangga pada
daerah pH tertentu. Untuk menjadi larutan penyangga yang efektif, umumnya
perbandingan konsentrasi asam lemah dengan basa konjugasinya mendekati 1.
Demikian pula untuk larutan penyangga yang berisi basa lemahdan asam
konjugasinya, akan efektif jika perbandingan dari kedua komponen tersebut
sekitar 1.
Sebagai contoh, larutan penyangga CH3COOH dengan CH3COO- paling
baik untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai nilai pH=5 sebab nilai
Ka CH3COOH = 10-5.

Sifat Larutan Penyangga

Sifat-sifat larutan penyangga yaitu:


(1) pH larutan penyangga praktis tidak berubah pada penambahan sedikit asam

kuat atau sedikit basa kuat atau pengenceran

(2) pH larutan penyangga berubah pada penambahan asam kuat atau basa kuat

yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan

menghabiskan komponen larutan buffer itu, maka pH akan berubah drastic

(3) Daya penyangga suatu larutan penyangga bergantung pada jumlah mol

komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau

jumlah mol basa lemah dan asam konjugasinya


pH Larutan Penyangga

a. Sistem penyangga asam lemah dan basa konjugasinya


Faktor yang berberan penting dalam larutan penyangga adalah sistem
reaksi kesetimbangan yang terjadi pada asam lemah atau basa lemah.

Contoh:
Asam lemah (HA)
Basa konjugasi A- yang berasal dari NaA
Maka dalam larutan terdapat sistem kesetimbangan:
HA (aq) ⇌ H+ (aq) + A- (aq) ………………(1)
NaA (aq)  Na+ (aq) + A- (aq) ………………(2)
Dari reaksi kesetimbangan (1) diperoleh:

Ka=¿ ¿
………………(3)
Maka, konsentrasi ion [H+] dapat dinyatakan:

¿
………………(4)
Pada campuran di atas HA merupakan asam lemah sehingga hanya
sedikit terionisasi, akibatnya konsentrasi HA dapat dianggap tetap. Adapun

konsentrasi [A-] berasal dari dua komponen, yaitu [A-] dari asam lemah HA

dan[A-] dari NaA. Hampir semua [A-] dalam larutan itu berasal dari garam
(NaA), karena asam lemah (HA) sedikit sekali terionisasi.
n
Konsentrasi = [ ] = M =
V
¿

Maka pH dapat dicari:

pH = -log [H+]
atau
Mol Asam Lemah
pH = pKa – log
Mol Basa Konjugasi

Contoh:

a. Berapa pH campuran yang terdiri atas 50 mL larutan CH 3COOH

0,2 M dan 50 mL larutan CH3COONa 0,1 M bila Ka CH3COOH

= 10-5 ?
[asamlemah ]
Jawab: [H+] = Ka .
[basa konjugasi ]
[C H 3 COOH ]
= Ka .
[C H 3 COONa ]
(0,2 M )
= 10-5 .
(0,1 M )

= 2 . 10-5

pH = -log [H+]

= -log 2 . 10-5

= 5 - log 2
b. Tentukan pH larutan bila 25 mL larutan CH 3COOH 0,2 M dicampurkan dengan 25 mL
larutan KOH 0,1 M jika Ka = 10-5?
Jawab:
n CH3COOH = M . V = 0,2 M . 25 mL = 5 mmol
n KOH = M . V = 0,1 M . 25 mL = 2,5 mmol
CH3COOH(aq) + KOH(aq) →CH3COOK(aq) + H2O(l)
n mula-mula: 5 mmol 2,5 mmol - -
n berekasi : -2,5 mmol -2,5 mmol +2,5 mmol +2,5 mmol
n sisa : 2,5 mmol - 2,5 mmol 2,5 mmol

[H+] = Ka .
= Ka .
= 10-5 .
Catatan...
= 10-5 Catatan...
Jika soal diketahui asam lemah dan basa
Jika soal diketahui asam lemah dan basa
pH= -log [H+] konjugasinya atau basa lemah dan asam
konjugasinya atau basa lemah dan asam
= -log 10-5 konjugasinya, maka dapat langsung
konjugasinya, maka dapat langsung
menggunakan persamaan.
menggunakan persamaan.
=5 Tetapi, jika diketahui asam lemah dengan
Tetapi, jika diketahui asam lemah dengan
basa kuat atau basa lemah dengan asam
basa kuat atau basa lemah dengan asam
kuat, maka perlu direaksikan terlebih
kuat, maka perlu direaksikan terlebih
dahulu.
dahulu.

b. Sistem penyangga basa lemah dan asam konjugasinya


Seperti halnya pada sistem penyangga asam lemah dan basa konjugasinya,
di dalam sistem penyangga asam lemah dan basa konjugasinya yang berperan
dalam sistem tersebut adalah reaksi kesetimbangan pada basa lemah.
Contoh :
basa lemah (BOH)
asam konjugasi B+
maka dalam larutan terdapat sistem kesetimbangan:
BOH(aq) ⇌ B+(aq) + OH-(aq) .....................(1)
Dari reaksi kesetimbangan (1) diperoleh:

Kb = ¿ ¿

[BOH ]
[OH-] = Kb x
¿¿¿
[basalema h]
[OH-] = Kb X
[asamkonjugasi]

POH = -log [OH-]

Maka pH dapat ditentukan dengan persamaan:

pH = pKw – pOH

pH = 14 - pOH

Contoh soal:

a. Sebanyak 50 mL larutan NH4OH 0,1 M dicampur dengan 50 mL

(NH4)2SO4 0,1 M. Hitung pH campuran yang terjadi jika Kb NH4OH

= 2 . 10-5?

Jawab:

Campuran berisi larutan NH4OH dan NH4+ maka bersifat larutan

penyangga basa.
(NH[NH 4OH]
4)2SO =NH
4→ 2 0,14+ +MSO=42-0,1 x 0,05 = 0,005 mol
mol[(NH
NH4+ =)2SO
2 . mol](NH 4)2SO4 = 2 . 0,005 = 0,01 M
4 4 = 0,1 M = 0,1 x 0,05 = 0,005 mol

[OH-] = Kb.
Maka
= Kb.
= 2 . 10-5 .
= 10-5
pOH = -log [OH-] = -log 10-5 = 5
pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9

b. Bila 50 mL larutan NH4OH 0,2 M dicampurkan ke dalam 50 mL larutan HCl 0,1 M.


Hitung pH campuran yang terjadi jika Kb= 2. 10-5?
Jawab:
n HCl = M . V = 0,1 M . 50 mL = 5 mmol
NH4OH(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq) + H2O(l)
n mula-mula: 10 mmol 5 mmol - -
n berekasi: -5 mmol -5 mmol +5 mmol +5 mmol
n sisa: 5 mmol - 5 mmol 5 mmol

[OH-] = Kb .

= Kb .
= 2 . 10-5 .
= 2 . 10-5
pOH = -log [OH-] = -log 2 . 10-5 = 5 – log 2

pH = 14 – pOH = 14 – (5 - log 2) = 9 + log 2


Aktivitas Ilmiah
Kegiatan 2…

Lakukanlah kegiatan dibawah berikut secara kelompok yang beranggotakan 5-6


orang. Lakukanlah kegiatan dengan bimbingan dan pengawasan dari guru serta
isilah kolom pertanyaan yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas :
Hari/Tanggal :

Bacalah persoalan berikut ini:

Air liur atau air ludah merupakan cairan yang berperan dalam menunjang
kesehatan mulut dan proses makanan. Tahukah kamu bahwa Air ludah selain
berfungsi untuk menjaga kelembaban mulut ternyata berperan sebagai larutan
peyangga. Air ludah dapat mempertahankan pH dalam mulut agar tetap berada
pada kisaran 6,8. Salah satu fungsi Air ludah yang mengandung larutan
penyangga adalah terdapatnya penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan
gigi dari kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi
yang membusuk (Sudarmo, 2014). Jadi, bagaimanakah cara air ludah dapat
mempertahankan pH? Untuk menjawab bagaimana larutan penyangga dapat
mempertahankan pH lakukan percobaan berikut dengan seksama!
Identifikasi masalah

Setelah mengamati wacana di atas permasalahan apa yang dapat kalian


rumuskan ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………

Hipotesis

Tuliskan hipotesis (jawaban sementara) yang kamu ketahui berdasarkan


masalah yang kamu ketahui
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………..
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
ALAT & BAHAN

Alat Bahan
1. Gelas ukur 10 mL 1. Larutan CH3COOH 0,1 M
2. Gelas kimia 50 mL 2. Larutan NH4OH 0,1 M
3. Tabung Reaksi 3. Larutan NaOH 0,1 M
4. Rak tabung reaksi 4. Larutan HCl 0,1 M
5. Batang pengaduk 5. Aquades
6. Pipet tetes 6. Indikator universal

CARA KERJA

Percobaan 1
1) Mengambil 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 5 mL larutan NaOH 0,1 M.
campurkan ke dalam gelas kimia, kemudian aduk dengan batang pengaduk.
Periksa pH-nya dengan menggunakan kertas indikator universal dan mencatat
hasilnya.
2) Mengisi masing-masing 3 tabung reaksi (A,B dan C) dengan 5 mL larutan
diatas
3) Menambahkan
a) Tabung A dengan 10 tetes aquades
b) Tabung B dengan 10 tetes HCl 0,1 M
c) Tabung C dengan 10 tetes NaOH 0,1 M
4) Mengocok tabung A,B dan C. kemudian memeriksa pH-nya dengan kertas
indikator universal dan mencatat hasilnya.

Percobaan 2
Melakukan langkah-langkah yang sama seperti percobaan 1 dengan
menggunakan bahan yang berbeda yaitu 10 mL larutan NH4OH 0,1 M dan 5
mL larutan HCl 0,1 M

Berdasarkan cara kerja, maka buatlah sebuah alur kerja !


Alur kerja Percobaan 1:
Alur kerja Percobaan 2:

HASIL
PENGAMATAN Penambahan asam/basa/aduades
pH pH
No Larutan Jumlah
awal Larutan akhir
(tetes)
10 mL CH3COOH (A) aquades 10
1. 0,1 M + 5 mL (B) HCl 0,1 M 10
NaOH 0,1 M (C) NaOH 0,1 M 10
10 mL NH4OH 0,1 (D) aquades 10
2. M + 5 mL HCl 0,1 (E) HCl 0,1 M 10
M (F)NaOH 0,1 M 10

ANALISIS DATA
Mari menganalisis data yang diperoleh berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah pengenceran (penambahan aquades) berpengaruh terhadap pH larutan
penyangga? Berikan alasannya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

2. Apakah penambahan sedikit asam HCl berpengaruh terhadap pH larutan


penyangga? Berikan alasannya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

3. Apakah penambahan sedikit basa (NaOH) berpengaruh terhadap pH larutan


penyangga? Berikan alasannya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. Berdasarkan hasil pengamatan kalian, manakah yang termasuk larutan


penyangga asam dan yang termasuk larutan penyangga basa?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Buatlah kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan !


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Presentasi dan Diskusi


1 Lakukan lah presentasi yang dibimbing oleh guru mengenai hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan
2 Catat kesimpulan dari presentasi dan dsikusi yang telah dilaksanakan di
kolom dibawah berikut

Hasil Diskusi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

SOAL LATIHAN
1. Apakah larutan yang mengandung NH4OH dan NH4Cl bersifat penyangga atau
tidak? Jika ya, jelaskan bagaimana campuran tersebut mempertahankan nilai
pH terhadap penambahan sedikit asam atau sedikit basa.
2. 100 mL larutan yang mengandung CH3COOH 0,01 mol dan CH3COONa 0,02
mol dan Ka = 10–5.
menambah 100 mL air!
Evaluasi
Peserta didik mengevaluasi proses dan hasil dalam penyelesaian Tugas terhadap literasi sains
dan pemahaman konsep yang mereka miliki.

Berdasarkan e-modul “bagian kedua” apakah masih ada konsep atau materi yang
belum dipahami ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

Kendala apa saja yang kamu hadapi selama melakukan percobaan?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Bagaimana kamu mengatasi kendala-kendala selama pembelajaran?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Apakah kamu dapat mempalajari materi dan melaksanakan percobaan dengan baik
dan yakin berhasil?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Apakah kamu merasa literasi sains yang kamu miliki meningkat setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan e-modul berbasi model SCT? Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Apakah kamu merasa pemahaman konsep pada materi larutan penyangga meningkat
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-modul berbasis model SCT?
Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Bagian ketiga....

Peranan dan Fungsi Larutan Penyangga

Pada bagian pertama ini disajikan materi dan beebrapa contoh peranan
dan fungsi ;arutan penyangga. Setelah mempelajari ini diharapkan peserta didik
dapat:
1. Menjelaskan peranan atau fungsi larutan penyangga

Fungsi dan Peranan Larutan penyangga

1. Peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup


a. Sistem Penyangga Karbonat dalam Darah
Darah mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Hal ini dimungkinkan
karena adanya sistem penyangga H2CO3/HCO3-, sehingga meskipun setiap saat
darah kemasukan berbagai zat yang bersifat asam maupun basa, tetapi
pengaruhnya terhadap perubahan pH dapat dinetralisir. Jika darah kemasukan zat
yang bersifat asam, maka ion H+ dari asam tersebut akan bereaksi dengan ion
HCO3- :
H+ (aq) + HCO3- (aq) ⇌ H2CO3 (aq)
Sebaliknya, jika darah kemasukan zat yang bersifat basa, maka ion OH -akan
bereaksi dengan H2CO3:
OH- (aq) + H2CO3 (aq) ⇌HCO3- (aq) + H2O (l)
Perbandingan konsentrasi H2CO3 : HCO3-dalam darah sekitar 20:1. Hal ini dapat
terjadi karena adanya kesetimbangan antara gas CO 2 yang terlarut dalam darah
dengan H2CO3, serta kesetimbangan kelarutan gas CO2 dari paru-paru dengan CO2
yang terlarut.
CO2 (g) + H2O (l) ⇌H2CO3 (aq)
maka apabila di dalam darah banyak terlarut H2CO3, darah akan segera
melepaskan gas CO2 ke dalam paru-paru.
Jika metabolisme tubuh meningkat (misalnya akibat olahraga atau
ketakutan), maka pada proses metabolisme tersebut banyak dihasilkan zat- zat
yang bersifat asam masuk ke dalam aliran darah, yang akan bereaksi dengan
HCO3- dalam darah yang menghasilkan H2CO3 dalam darah. Tingginya kadar
H2CO3 akan mengakibatkan turunnya nilai pH. Untuk menjaga agar penurunan pH
tidak terlalu besar, maka H2CO3 akan segera terurai menjadi gas CO2 dan H2O.
Akibat yang terjadi adalah pernapasan berlangsung lebih cepat agar darah dapat
membuang CO2 ke dalam paru-paru dengan cepat. Hal yang sebaliknya akan
terjadi jika pada kondisi tertentu darah banyak mengandung basa (ion OH-).
Adanya basa akan diikat oleh H2CO3 yang selanjutnya akan berubah menjadi ion
HCO3-. Dengan demikian, diperlukan gas CO2 dari paru-paru yang harus
dimasukkan ke dalam darah untuk menggantikan H2CO3tersebut, hal ini
mengakibatkan pernapasan juga berlangsung lebih cepat.

b. Sistem Penyangga Fosfat dalam Cairan Sel


Cairan intra sel merupakan media
penting untuk berlangsungnya reaksi
metabolisme tubuh yang dapat menghasilkan
zat-zat yang bersifat asam atau basa. Adanya zat
hasil metabolisme yang berupa asam akan
menurunkan nilai pH cairan intra sel, dan
sebaliknya jika dihasilkan zat yang bersifat basa
akan menaikkan pH cairan intra sel. Di dalam
proses metabolisme tersebut dilibatkan banyak
enzim yang bekerja. Enzim akan bekerja dengan
baik pada lingkungan pH tertentu. Oleh karena itu, pH cairan intra sel harus selalu
dijaga agar pH-nya tetap, sehingga cairan enzim dapat bekerja dengan baik.Jika
ada satu enzim saja yang bekerja tidak sempurna, maka dapat timbul penyakit
metabolik.
Sistem penyangga fosfat (H2PO4-/HPO42-) merupakan sistem penyangga
yang bekerja untuk menjaga pH cairan intra sel. Jika dari proses metabolisme
dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion
HPO42- :
HPO42- (aq) + H+ (aq) ⇌H2PO4- (aq)
Jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka
ion OH- akan bereaksi dengan ion H2PO4- :
H2PO4- (aq) + OH- (aq) ⇌HPO42- (aq) + H2O (l)
Dengan demikian, perbandingan [H2PO4-]/[ HPO42-] akan selalu tetap, dan ini akan
menyebabkan pH larutan tetap.

c. Sistem Penyangga Asam Amino/Protein


Asam amino mengandung gugus yang bersifat
asam dan gugus yang bersifat basa. Oleh karena itu,
asam amino dapat berfungsi sebagai sistem penyangga
di dalam tubuh. Adanya kelebihan ion H+ akan diikat
oleh gugus yang bersifat basa dan jika ada kelebihan ion OH - maka aka diikat oleh
ujung yang bersifat asam. Dengan demikian, larutan yang mengandung asam
amino akan mempunyai pH relatif tetap.

Perlu di ketahui
Selain beberapa peranan diatas, larutan penyangga juga memiliki beberapa
peranan dan fungsi lainnya, salah satunya dalam industri dan farmasi. Berikut
adalah beberapa peranan dan fungsi larutan penyangga dalam farmasi :
 Farmasi

Obat tetes mata

Obat maag

Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada
dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan mengakibatkan khasiat zat aktif
tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik, obat tetes mata
atau infus pH tersebut harus di sesuaikan dengan keadaan pH cairan tubuh. Selain
itu obat-obatan asipirin juga ditambahkan larutan penyangga. Tujuannya untuk
mencegah penurunan atau kenaikan pH dalam perut akibat reaksi obat tersebut.
Larutan penyangga juga memiliki peranan penting dalam industri, Adapaun
beberapa peranan larutan penyangga dalam industry yaitu:
 Industri
Dalam bidang industri makanan,
misalnya industry pergelengan buah-
buahan diperlukan larutan penyangga.
Larutan penyangga tersebut berfungsi
sebagai pengawet yang mengatur tingkat
keasaman (pH). Misalnya asam nitrat dan
natrium sitrat. Kedua zat tersebut
merupakan larutan penyangga yang bisa
ditambahkan pada buah-buahan yang
dikaelngkan. Selain itu, asam sitrat juga biasa untuk mengatur tingkat keasaman
pada produk air susu, selai dan jeli. Jika pH terjaga, produk tersebut tidak mudah
rusak oleh bakteri. Sementara itu larutan penyangga juga berfungsi untuk
mengatur pH pada penolahan limbah industri. Sebelum diolah, pH limbah diatur
sedemikian rupa sehingga saat dibuang limbah tersebut tidak meninggalkan
dampak negatif pada lingkungan.
Aktivitas Ilmiah
Kegiatan 3…
Lakukanlah kegiatan dibawah berikut secara kelompok yang beranggotakan 5-6
orang. Lakukanlah kegiatan dengan bimbingan guru serta perhatikan beberapa
instruksi pengerjaan berikut:
1. Setelah kelompok terbentuk, masing-masing kelompok mencari data berupa
praktikum ataupun aktivitas ilmiah di youtube yang berhubungan dengan
peranan atau fungsi larutan penyangga.
2. Isilah kolom pertanyaan sesuai dengan data yang terdapat di dalam video.

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas : video yang digunakan.
Tuliskan judul dan link
Hari/Tanggal :

Judul Video:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Link video :
 Berdasarkan video yang digunakan,tuliskanlah alat bahan serta cara kerja yang
………………………………………………………………………………
dilakukan
………………………………………………………………………………

ALAT & BAHAN


 Berdasarkab video yang digunakan,tuliskanlah data kedalam hasil pengamatan
serta analisislah data secara berkelompok !

HASIL PENGAMATAN

ANALISIS DATA
Presentasi dan Diskusi
1 Lakukan lah presentasi yang dibimbing oleh guru mengenai hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan
2 Catat kesimpulan dari presentasi dan dsikusi yang telah dilaksanakan di
kolom dibawah berikut

Hasil Diskusi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
LATIHAN

1. Jelaskan mengapa sistem larutan penyangga penting dalam

cairan tubuh?

2. Sebutkan komponen penyangga dalam:

a. Cairan luar sel,

b. Cairan intrasel.

Jelaskan cara kerja sistem penyangga tersebut.

3. Jelaskan cara kerja dan komponen larutan penyangga

dalam:

a. Obat tetes mata

b. Obat maag
Evaluasi
Peserta didik mengevaluasi proses dan hasil dalam penyelesaian Tugas terhadap literasi sains
dan pemahaman konsep yang mereka miliki.

Berdasarkan e-modul “bagian ketiga” apakah masih ada konsep atau materi yang
belum dipahami ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Kendala apa saja yang kamu hadapi selama melakukan percobaan?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Bagaimana kamu mengatasi kendala-kendala selama pembelajaran?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Apakah kamu dapat mempalajari materi dan melaksanakan percobaan dengan baik
dan yakin berhasil?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

Apakah kamu merasa literasi sains yang kamu miliki meningkat setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan e-modul berbasi model SCT? Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Apakah kamu merasa pemahaman konsep pada materi larutan penyangga meningkat
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-modul berbasis model SCT?
Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Rangkuman

1. Larutan penyangga adalah larutan yang pH-nya relatif tetap pada

penambahan sedikit asam dan/atau sedikit basa, serta pada

pengenceran.

2. Berdasarkan komposisi zat penyusunnya, terdapat dua sistem

larutan penyangga yaitu sistem penyangga asam lemah dan basa

konjugasinya dan sistem penyangga basa lemah dengan asam

konjugasinya.

3. Konsentrasi H+ dalam larutan asam lemah dan basa konjugasinya

dapat dirumuskan:
mol asam lemah
[H+]= Ka x
mol basa konjugasi

Konsentrasi OH- dalam larutan basa lemah dan asam konjugasinya

dapat dirumuskan:
mol basa lemah
[OH-] = Kb x
mol asam konjugasi

4. Beberapa contoh larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari

diantaranya:

- Sistem penyangga karbonat dalam darah (H2CO3/HCO3-)

- Sistem penyangga fosfat dalam cairan sel (H2PO4-/HPO42-)

- Sistem penyangga asam amino/protein.

5. Larutan penyangga juga berperan dalam industry dan farmasi,

contohnya obat-obatan dan industry buah-buahan dalam kaleng


UJI KOMPETENSI

1. Di dalam larutan penyangga terdapat spesi…


A. Asam lemah, basa kuat dan garam
B. Garam, asam kuat dan basa
C. Asam lemah, basa konjugasi dan ion H+
D. Asam kuat, basa konjugasi dan ion OH-
E. Basa lemah, asam kuat dan garam
2. Pernyataan tentang larutan penyangga yang paling tepat adalah . . . .
A. pH larutan penyangga tidak mungkin berubah oleh penambahan asam dan
basa.
B. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran garam dengan basa kuat
berlebihan.
C. Larutan penyangga dapat dibuat dari larutan basa dengan asam kuat
berlebihan.
D. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran larutan asam lemah dengan
basa konjugasinya.
E. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam kuat berlebih dengan
basa lemah.
3. Berikut adalah nilai pH beberapa larutan pada penambahan sedikit asam dan
sedikit basa :
pH setelah penambahan
Larutan pH awal
Sedikit asam Sedikit basa
P 3,0 1,0 4,0
Q 5,0 4,9 5,1
R 8,0 7,9 8,1
S 9,0 8,5 10,5
T 10,0 8,5 11,0

Larutan yang merupakan sistem penyangga adalah . . . .


A. P dan Q B. Q dan R
C. R dan S D. R dan T
E. S dan T
4. Campuran berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah . . . .
A. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL HCl 0,1 M
B. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL NaCN 0,1 M
C. 100 mL NaCN 0,1 M + 100 mL HCN 0,1 M
D. 100 mL NH4OH 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M
E. 100 mL K2SO4 0,1 M + 50 mL H2SO4 0,1 M
5. Diantara larutan berikut yang nilai pH-nya relatif tetap jika diencerkan atau
ditambah sedikit asam atau basa adalah
A. NaCl dan HCl
B. H2SO4 dan K2SO4
C. NH4OH dan NH4Br
D. NaOH dan HCl
E. NH4OH dan NaOH
6. Bila 0,15 mol HF (Ka = 2 x 10 -5) dan 0,1 mol KOH dilarutkan dalam air,
sehingga diperoleh larutan penyangga dengan volume 1 liter, maka pH larutan
penyangga tersebut?
A. 4 D. 4 - log 3
B. 5 E. 5 - log 3
C. 6
7. Sebanyak 250 mL larutan amonium nitrat 0,2 M yang dicampur dengan 250
mL larutan amonia 0,1 M akan mempunyai nilai pH = 9. Nilai tetapan ionisasi
basa (Kb) amonia tersebut adalah . . . .
A. 1 x 10-2,5 D. 1 x 10-5
B. 1 x 10-4 E. 2 x 10-5
C. 2 x 10-4
8. Sistem larutan penyangga yang bekerja untuk mempertahankan harga pH
cairan protoplasma sel adalah ….
A. HPO42-/PO43-
B. H2PO4-/HPO42-
C. HCO3-/CO32-
D. H2CO3/HCO3-
E. CH3COOH/CH3COO-
9. Air ludah pada mulut manusia memiliki fungsi sebagai ...
A. larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH mulut sekitar 6,8
B. merusak gigi
C. mengurangi kelembapan mulut
D. mengubah nilai pH mulut di atas 6,8
E. menetralisir sifat basa pada mulut
10.15. Fungsi penambahan NaHCO3 pada air kolam renang adalah...
A. Agar air kolam renang tetap jernih
B. Sebagai disinfektan dalam air
C. Agar pH air kolam renang tetap terjaga konstan
D. Agar menjaga kesetimbangan air kolam renang
E. Agar pH air kolam renang menjadi turun
DAFTAR PUSTAKA

Priyambodo, E., Waldjinah, Rufaida, A. D., & Wulandari, E. T. (2016). Kimia


untuk SMA/MA Kelas XI Edisi Revisi 2016. Klaten: Intan Pariwara.

Purba, M., & Sunardi. (2012). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sudarmo, U. (2014). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan


Matematika dan Ilmu Alam. Surakarta: Erlangga.
GLOSARIUM
Asam kuat:
asam yang di dalam larutannya mempunyai derajat ionisasi besar
(dianggap terionisasi sempurna)
Asam lemah:
asam yang derajat ionisasinya kecil (dianggap hanya sebagian kecil yang
terionisasi)
Basa kuat:
merupakan basa yang di dalam larutannya mempunyai derajat ionisasi
besar (dianggap terionisasi sempurna)
Basa lemah:
basa yang derajat ionisasinya kecil (dianggap hanya sebagian kecil yang
terionisasi)
Derajat keasaman (pH):
ukuran keasaman suatu larutan, dihitung dari fungsi negatif logaritma dari
konsentrasi ion H+ dalam larutan (pH = -log[H+]). Semakin kecil harga pH,
semakin asam suatu larutan.
Larutan penyangga (buffer):
campuran dari asam lemah dan basa konjugasinya. Campuran ini
mempunyai kemampuan untuk mempertahankan harga pH pada
penambahan sedikit asam atau basa atau pada pengenceran.
Larutan penyangga asam (buffer asam):
campuran dari asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan ini mempunyai
pH < 7 dan dapat mempertahankan nilai pH pada penambahan sedikit
asam atau basa atau pada pengenceran.
Larutan penyangga basa (buffer basa):
campuran dari basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan ini mempunyai
pH > 7 dan dapat mempertahankan nilai pH pada penambahan sedikit
asam atau basa atau pada pengenceran.
INDEKS
A
asam
konjugasi
kuat
lemah
B
basa
konjugasi
kuat
lemah
L
larutan
penyangga
penyangga asam
penyangga basa

Anda mungkin juga menyukai