LARUTAN
PENYANGGA
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
PETA KONSEP.......................................................................................................4
PEMBAHASAN
Pengertian Larutan Penyangga dan.....................................................................5
Komposisi Larutan Penyangga.............................................................................5
Prinsip Larutan Penyangga................................................................................18
Sifat Larutan Penyangga dan.............................................................................18
Perhitungan pH....................................................................................................18
Peranan dan Fungsi Larutan Penyangga..........................................................34
Rangkuman............................................................................................................45
UJI KOMPETENSI………………………………………………………………46
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
GLOSARIUM........................................................................................................50
INDEKS.................................................................................................................51
i
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
E-modul berbasis aplikasi android ini merupakan referensi tambahan
dalam proses pembelajaran kimia pada materi larutan penyangga. Penerapan
pembelajaran dan materinya disesuaikan dengan kurikulum tahun 2013 dan
sesuai dengan keadaan pandemi Covid-19. E-modul ini diintegrasikan dengan
model pembelajaran SCT (Scientific Critical Thinking) sehingga diharapkan
dapat membantu meningkatkan literasi sains dan hasil belajar peserta didik.
C. Tujuan Pembelajaran
Aktivitas
Pendahuluan Presentasi
Ilmiah
Penyelesaian
Evaluasi
Tugas
Anda dapat menggunakan e-modul ini pada setiap kegiatan pembelajaran pada
materi larutan penyangga dengan petunjuk sebagai berikut:
PETA KONSEP
ORIENTASI
LARUTAN PENYANGGA
spesi, yaitu CH3COOH yang tidak terurai (asam lemah), CH3COO- hasil ionisasi
dari sebagian kecil CH3COOH dan ionisasi CH3COONa, ion H+ hasil ionisasi
Contoh:
Contoh :
dihasilkan terdapat 0,005 mol HCN (sisa reaksi) dan CN- (hasil
NH4OH,dan NH4Cl. Dalam larutan, sebenarnya terdapat ion OH- yang berasal
dari ionisasi sebagian NH4OH, serta ion NH4+ yang berasal dari ionisasi sebagian
NH4OH dan ionisasi NH4Cl.
Contoh:
Larutan NH3 atau NH4OH dicampur dengan larutan NH4Cl. Dalam
campuran ini terdapat NH4OH dan NH4+ yang berasal dari ionisasi NH4Cl.
Selain dibuat secara langsung, larutan penyangga juga dapat dibuat secara
tidak langsung, yaitu dengan mereaksikan basa lemah berlebih dengan asam kuat.
Contoh :
100 mL larutan NH44OH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL larutan
HCl 0,1 M ; sehingga secara stoikiometri di dalam 150 mL
campuran yang dihasilkan terdapat 0,005 mol NH44OH (sisa
reaksi) danNH44++ (hasil reaksi). Perhatikan perhitungan berikut:
NH44OH (aq) + HCl (aq) NH44Cl (aq) + H22O (l)
Awal : 0,01 mol 0,005 mol - -
Bereaksi :-0,005 mol -0,005 mol +0,005 mol +0,005 mol
Sisa: 0.005 mol - 0,005 mol 0,005 mol
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas :
Hari/Tanggal :
Permasalahan
Larutan Penyangga
Jika ke dalam air ditambahakan asam kuat atau basa kuat, maka nilai pH-
nya akan berubah secara drastis. Apakah ada sistem atau larutan yang pH-nya
tidak berubah secara drastis ketika ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau
diencerkan? Lakukan percobaan berikut untuk menyelidiki sistem pH yang relatif
tetap jika ditambah sedikit asam atau basa.
Identifikasi masalah
Hipotesis
Alat Bahan
1. Labu erlenmayer 100 cm3 1. Larutan HCl 0,1 M
2. Pipet tetes 2. Larutan NaOH 0,1 M
3. Silinder ukur 50 cm3 3. Larutan CH3COOH 0,1 M
4. Tabung reaksi 4. Larutan CH3COONa 0,1 M
5. Rak tabung reaksi 5. Larutan NH4Cl 0,1 M
6. Larutan NH3 0,1 M
7. Indikator universal
8. Akuades
Cara Kerja
a. Menyiapkan 6 tabung reaksi dan tandai dengan nomor. Isilah tabung reaksi 1
dan 2 masing-masing dengan 2 mL akuades, kemudian tetesi dengan 2 tetes
indikator universal.
b. Pada tabung pertama, tambahkan larutan HCl 0,1 M tetes demi tetes hingga
terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetes yang digunakan pada tabel
pengamatan.
c. Pada tabung kedua, tambahkan larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes hingga
terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetes yang digunakan pada tabel
pengamatan.
d. Isilah tabung reaksi 3 dan 4 masing-masing dengan campuran 1 mL larutan
CH3COOH 0,1 M dan 1 mL larutan CH 3COOH 0,1 M. Tetesi masing-masing
campuran dengan 2 tetes indikator universal.
e. Pada tabung ketiga, tambahkan larutan HCl 0,1 M tetes demi tetes hingga
terjadi perubahan warna yang sama dengan tabung nomor 1. Catat jumlah
tetes yang diperlukan pada tabel pengamatan.
f. Pada tabung keempat, tambahkan larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes
hingga terjadi perubahan warna yang sama dengan tabung nomor 2. Catat
jumlah tetes yang diperlukan pada tabel pengamatan.
g. Isilah tabung nomor 5 dan 6 masing-masing dengan campuran larutan NH 3
0,1 M dan NH4Cl 0,1 M. tetesi masing-masing dengan 2 tetes larutan
indikator universal.
h. Lakukan seperti langkah (e) dan (f) terhadap tabung nomor 5 dan 6.
Berdasarkan cara kerja, maka buatlah sebuah alur kerja !
Alur kerja :
Hasil Pengamatan
Volume yang
No. Ion yang terdapat Larutan yang
Isi tabung diperlukan sampai
Tabung dalam tabung ditambahkan
warna berubah
1
2
3
4
5
6
Analisis Data
2. Gambarkanlah sebuah grafik dari data hasil percobaan yang telah kalian
peroleh !
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
1 Lakukan lah presentasi yang dibimbing oleh guru mengenai hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan
2 Catat kesimpulan dari presentasi dan dsikusi yang telah dilaksanakan di
kolom dibawah berikut
Hasil Diskusi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
SOAL LATIHAN
Berdasarkan e-modul “bagian pertama” apakah masih ada konsep atau materi yang
belum dipahami ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Apakah kamu dapat mempalajari materi dan melaksanakan percobaan dengan baik
dan yakin berhasil?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Apakah kamu merasa literasi sains yang kamu miliki meningkat setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan e-modul berbasi model SCT? Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Apakah kamu merasa pemahaman konsep pada materi larutan penyangga meningkat
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-modul berbasis model SCT?
Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Bagian kedua....
Pada bagian kedua ini disajikan materi dan sebuah permasalahan yang
harus dipecahkan melalui sintak model SCT (Scientific Critical Thinking).
Setelah mempelajari ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Menganalisis prinsip larutan penyangga
2. Menjelaskan sifat larutan penyangga
3. Menghitung pH larutan penyangga setelah penambahan sedikit asam atau
pengenceran
Pada dasarnya, suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan
basa konjugasinya atau dari basa lemah dan asam konjugasinya adalah suatu
sistem kesetimbangan ion dalam air yang melibatkan adanya kesetimbangan air
dan kesetimbangan asam lemah.Disamping itu, terdapat ion basa konjugasi yang
berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lemah tersebut dengan basa kuat.
Misalnya, Larutan mengandung asam lemah CH3COOH dan basa
konjugatnya CH3COO–. Jika asam kuat ditambahkan ke dalam larutan penyangga,
berarti memasukkan ion H+ yang dapat bereaksi dengan basa konjugatnya.
H+(aq) + CH3COO–(aq) → CH3COOH(aq)
Jika basa kuat ditambahkan ke dalam larutan penyangga, berarti memasukkan ion
OH– yang bereaksi dengan asam lemahnya.
OH–(aq) + CH3COOH(aq) → H2O(l) + CH3COO–(aq)
Penambahan H+ atau OH– ke dalam larutan penyangga akan menggeser posisi
kesetimbangan CH3COOH ⇌ CH3COO– ke arah pengurangan gangguan sekecil
mungkin (prinsip Le Chatelier).
Pergeseran posisi kesetimbangan menyebabkan konsentrasi asam lemah
dan basa konjugatnya berubah. Jika H+ ditambahkan, konsentrasi asam bertambah,
sedangkan konsentrasi basa konjugat berkurang. Pada penambahan OH– terjadi
sebaliknya.
Perubahan konsentrasi asam lemah dan basa konjugat akibat penambahan
H+ atau OH– cukup berarti, tetapi pH larutan penyangga relatif tidak berubah
sebab pH larutan ditentukan oleh perbandingan [asam] : [basa konjugat], di
samping pKa atau pKb.
Penambahan larutan asam atau basa ke dalam suatu larutan penyangga
dalam batas-batas tertentu, pH larutan penyangganya dapat dipertahankan. Akan
tetapi, penambahan atau pengenceran yang berlebihan akan tetap menyebabkam
perubahan pH larutan penyangga.
Setiap larutan penyangga akan mempunyai efektivitas penyangga pada
daerah pH tertentu. Untuk menjadi larutan penyangga yang efektif, umumnya
perbandingan konsentrasi asam lemah dengan basa konjugasinya mendekati 1.
Demikian pula untuk larutan penyangga yang berisi basa lemahdan asam
konjugasinya, akan efektif jika perbandingan dari kedua komponen tersebut
sekitar 1.
Sebagai contoh, larutan penyangga CH3COOH dengan CH3COO- paling
baik untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai nilai pH=5 sebab nilai
Ka CH3COOH = 10-5.
(2) pH larutan penyangga berubah pada penambahan asam kuat atau basa kuat
yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan
(3) Daya penyangga suatu larutan penyangga bergantung pada jumlah mol
komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau
Contoh:
Asam lemah (HA)
Basa konjugasi A- yang berasal dari NaA
Maka dalam larutan terdapat sistem kesetimbangan:
HA (aq) ⇌ H+ (aq) + A- (aq) ………………(1)
NaA (aq) Na+ (aq) + A- (aq) ………………(2)
Dari reaksi kesetimbangan (1) diperoleh:
Ka=¿ ¿
………………(3)
Maka, konsentrasi ion [H+] dapat dinyatakan:
¿
………………(4)
Pada campuran di atas HA merupakan asam lemah sehingga hanya
sedikit terionisasi, akibatnya konsentrasi HA dapat dianggap tetap. Adapun
konsentrasi [A-] berasal dari dua komponen, yaitu [A-] dari asam lemah HA
dan[A-] dari NaA. Hampir semua [A-] dalam larutan itu berasal dari garam
(NaA), karena asam lemah (HA) sedikit sekali terionisasi.
n
Konsentrasi = [ ] = M =
V
¿
pH = -log [H+]
atau
Mol Asam Lemah
pH = pKa – log
Mol Basa Konjugasi
Contoh:
= 10-5 ?
[asamlemah ]
Jawab: [H+] = Ka .
[basa konjugasi ]
[C H 3 COOH ]
= Ka .
[C H 3 COONa ]
(0,2 M )
= 10-5 .
(0,1 M )
= 2 . 10-5
pH = -log [H+]
= -log 2 . 10-5
= 5 - log 2
b. Tentukan pH larutan bila 25 mL larutan CH 3COOH 0,2 M dicampurkan dengan 25 mL
larutan KOH 0,1 M jika Ka = 10-5?
Jawab:
n CH3COOH = M . V = 0,2 M . 25 mL = 5 mmol
n KOH = M . V = 0,1 M . 25 mL = 2,5 mmol
CH3COOH(aq) + KOH(aq) →CH3COOK(aq) + H2O(l)
n mula-mula: 5 mmol 2,5 mmol - -
n berekasi : -2,5 mmol -2,5 mmol +2,5 mmol +2,5 mmol
n sisa : 2,5 mmol - 2,5 mmol 2,5 mmol
[H+] = Ka .
= Ka .
= 10-5 .
Catatan...
= 10-5 Catatan...
Jika soal diketahui asam lemah dan basa
Jika soal diketahui asam lemah dan basa
pH= -log [H+] konjugasinya atau basa lemah dan asam
konjugasinya atau basa lemah dan asam
= -log 10-5 konjugasinya, maka dapat langsung
konjugasinya, maka dapat langsung
menggunakan persamaan.
menggunakan persamaan.
=5 Tetapi, jika diketahui asam lemah dengan
Tetapi, jika diketahui asam lemah dengan
basa kuat atau basa lemah dengan asam
basa kuat atau basa lemah dengan asam
kuat, maka perlu direaksikan terlebih
kuat, maka perlu direaksikan terlebih
dahulu.
dahulu.
Kb = ¿ ¿
[BOH ]
[OH-] = Kb x
¿¿¿
[basalema h]
[OH-] = Kb X
[asamkonjugasi]
pH = pKw – pOH
pH = 14 - pOH
Contoh soal:
= 2 . 10-5?
Jawab:
penyangga basa.
(NH[NH 4OH]
4)2SO =NH
4→ 2 0,14+ +MSO=42-0,1 x 0,05 = 0,005 mol
mol[(NH
NH4+ =)2SO
2 . mol](NH 4)2SO4 = 2 . 0,005 = 0,01 M
4 4 = 0,1 M = 0,1 x 0,05 = 0,005 mol
[OH-] = Kb.
Maka
= Kb.
= 2 . 10-5 .
= 10-5
pOH = -log [OH-] = -log 10-5 = 5
pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9
[OH-] = Kb .
= Kb .
= 2 . 10-5 .
= 2 . 10-5
pOH = -log [OH-] = -log 2 . 10-5 = 5 – log 2
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas :
Hari/Tanggal :
Air liur atau air ludah merupakan cairan yang berperan dalam menunjang
kesehatan mulut dan proses makanan. Tahukah kamu bahwa Air ludah selain
berfungsi untuk menjaga kelembaban mulut ternyata berperan sebagai larutan
peyangga. Air ludah dapat mempertahankan pH dalam mulut agar tetap berada
pada kisaran 6,8. Salah satu fungsi Air ludah yang mengandung larutan
penyangga adalah terdapatnya penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan
gigi dari kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi
yang membusuk (Sudarmo, 2014). Jadi, bagaimanakah cara air ludah dapat
mempertahankan pH? Untuk menjawab bagaimana larutan penyangga dapat
mempertahankan pH lakukan percobaan berikut dengan seksama!
Identifikasi masalah
Hipotesis
Alat Bahan
1. Gelas ukur 10 mL 1. Larutan CH3COOH 0,1 M
2. Gelas kimia 50 mL 2. Larutan NH4OH 0,1 M
3. Tabung Reaksi 3. Larutan NaOH 0,1 M
4. Rak tabung reaksi 4. Larutan HCl 0,1 M
5. Batang pengaduk 5. Aquades
6. Pipet tetes 6. Indikator universal
CARA KERJA
Percobaan 1
1) Mengambil 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M dan 5 mL larutan NaOH 0,1 M.
campurkan ke dalam gelas kimia, kemudian aduk dengan batang pengaduk.
Periksa pH-nya dengan menggunakan kertas indikator universal dan mencatat
hasilnya.
2) Mengisi masing-masing 3 tabung reaksi (A,B dan C) dengan 5 mL larutan
diatas
3) Menambahkan
a) Tabung A dengan 10 tetes aquades
b) Tabung B dengan 10 tetes HCl 0,1 M
c) Tabung C dengan 10 tetes NaOH 0,1 M
4) Mengocok tabung A,B dan C. kemudian memeriksa pH-nya dengan kertas
indikator universal dan mencatat hasilnya.
Percobaan 2
Melakukan langkah-langkah yang sama seperti percobaan 1 dengan
menggunakan bahan yang berbeda yaitu 10 mL larutan NH4OH 0,1 M dan 5
mL larutan HCl 0,1 M
HASIL
PENGAMATAN Penambahan asam/basa/aduades
pH pH
No Larutan Jumlah
awal Larutan akhir
(tetes)
10 mL CH3COOH (A) aquades 10
1. 0,1 M + 5 mL (B) HCl 0,1 M 10
NaOH 0,1 M (C) NaOH 0,1 M 10
10 mL NH4OH 0,1 (D) aquades 10
2. M + 5 mL HCl 0,1 (E) HCl 0,1 M 10
M (F)NaOH 0,1 M 10
ANALISIS DATA
Mari menganalisis data yang diperoleh berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah pengenceran (penambahan aquades) berpengaruh terhadap pH larutan
penyangga? Berikan alasannya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Hasil Diskusi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
SOAL LATIHAN
1. Apakah larutan yang mengandung NH4OH dan NH4Cl bersifat penyangga atau
tidak? Jika ya, jelaskan bagaimana campuran tersebut mempertahankan nilai
pH terhadap penambahan sedikit asam atau sedikit basa.
2. 100 mL larutan yang mengandung CH3COOH 0,01 mol dan CH3COONa 0,02
mol dan Ka = 10–5.
menambah 100 mL air!
Evaluasi
Peserta didik mengevaluasi proses dan hasil dalam penyelesaian Tugas terhadap literasi sains
dan pemahaman konsep yang mereka miliki.
Berdasarkan e-modul “bagian kedua” apakah masih ada konsep atau materi yang
belum dipahami ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Apakah kamu dapat mempalajari materi dan melaksanakan percobaan dengan baik
dan yakin berhasil?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Apakah kamu merasa literasi sains yang kamu miliki meningkat setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan e-modul berbasi model SCT? Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Apakah kamu merasa pemahaman konsep pada materi larutan penyangga meningkat
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-modul berbasis model SCT?
Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Bagian ketiga....
Pada bagian pertama ini disajikan materi dan beebrapa contoh peranan
dan fungsi ;arutan penyangga. Setelah mempelajari ini diharapkan peserta didik
dapat:
1. Menjelaskan peranan atau fungsi larutan penyangga
Perlu di ketahui
Selain beberapa peranan diatas, larutan penyangga juga memiliki beberapa
peranan dan fungsi lainnya, salah satunya dalam industri dan farmasi. Berikut
adalah beberapa peranan dan fungsi larutan penyangga dalam farmasi :
Farmasi
Obat maag
Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada
dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan mengakibatkan khasiat zat aktif
tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik, obat tetes mata
atau infus pH tersebut harus di sesuaikan dengan keadaan pH cairan tubuh. Selain
itu obat-obatan asipirin juga ditambahkan larutan penyangga. Tujuannya untuk
mencegah penurunan atau kenaikan pH dalam perut akibat reaksi obat tersebut.
Larutan penyangga juga memiliki peranan penting dalam industri, Adapaun
beberapa peranan larutan penyangga dalam industry yaitu:
Industri
Dalam bidang industri makanan,
misalnya industry pergelengan buah-
buahan diperlukan larutan penyangga.
Larutan penyangga tersebut berfungsi
sebagai pengawet yang mengatur tingkat
keasaman (pH). Misalnya asam nitrat dan
natrium sitrat. Kedua zat tersebut
merupakan larutan penyangga yang bisa
ditambahkan pada buah-buahan yang
dikaelngkan. Selain itu, asam sitrat juga biasa untuk mengatur tingkat keasaman
pada produk air susu, selai dan jeli. Jika pH terjaga, produk tersebut tidak mudah
rusak oleh bakteri. Sementara itu larutan penyangga juga berfungsi untuk
mengatur pH pada penolahan limbah industri. Sebelum diolah, pH limbah diatur
sedemikian rupa sehingga saat dibuang limbah tersebut tidak meninggalkan
dampak negatif pada lingkungan.
Aktivitas Ilmiah
Kegiatan 3…
Lakukanlah kegiatan dibawah berikut secara kelompok yang beranggotakan 5-6
orang. Lakukanlah kegiatan dengan bimbingan guru serta perhatikan beberapa
instruksi pengerjaan berikut:
1. Setelah kelompok terbentuk, masing-masing kelompok mencari data berupa
praktikum ataupun aktivitas ilmiah di youtube yang berhubungan dengan
peranan atau fungsi larutan penyangga.
2. Isilah kolom pertanyaan sesuai dengan data yang terdapat di dalam video.
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelas : video yang digunakan.
Tuliskan judul dan link
Hari/Tanggal :
Judul Video:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Link video :
Berdasarkan video yang digunakan,tuliskanlah alat bahan serta cara kerja yang
………………………………………………………………………………
dilakukan
………………………………………………………………………………
HASIL PENGAMATAN
ANALISIS DATA
Presentasi dan Diskusi
1 Lakukan lah presentasi yang dibimbing oleh guru mengenai hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan
2 Catat kesimpulan dari presentasi dan dsikusi yang telah dilaksanakan di
kolom dibawah berikut
Hasil Diskusi
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
LATIHAN
cairan tubuh?
b. Cairan intrasel.
dalam:
b. Obat maag
Evaluasi
Peserta didik mengevaluasi proses dan hasil dalam penyelesaian Tugas terhadap literasi sains
dan pemahaman konsep yang mereka miliki.
Berdasarkan e-modul “bagian ketiga” apakah masih ada konsep atau materi yang
belum dipahami ?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Apakah kamu dapat mempalajari materi dan melaksanakan percobaan dengan baik
dan yakin berhasil?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Apakah kamu merasa literasi sains yang kamu miliki meningkat setelah mengikuti
pembelajaran menggunakan e-modul berbasi model SCT? Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Apakah kamu merasa pemahaman konsep pada materi larutan penyangga meningkat
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan e-modul berbasis model SCT?
Berikan alasanmu?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Rangkuman
pengenceran.
konjugasinya.
dapat dirumuskan:
mol asam lemah
[H+]= Ka x
mol basa konjugasi
dapat dirumuskan:
mol basa lemah
[OH-] = Kb x
mol asam konjugasi
diantaranya:
Purba, M., & Sunardi. (2012). Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.