Anda di halaman 1dari 20

ss

LARUTAN PENYANGGA
Untuk SMA/MA Kelas XI

Di Susun Oleh :
TIARA DWI RISKI NADIA

Pembimbing 1 :
Drs. M. Hadeli., M.Si
Pembimbing 2 :
Dr. Sanjaya, M.Si
KIMIA
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Lembar
Kerja Peserta Didik Menggunakan Google Classroom Pada Materi Larutan
Penyangga Kelas XI SMA N 6 Palembang ini dapat diselesaikan. Lembar Kerja
Peserta Didik ini disusun sebagai bahan ajar untuk memfasilitasi pendidik dan
peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan kreatifitas peserta didik bukan hanya di dalam ruang lingkup
sekolah, namun juga di luar sekolah.

Lembar Kerja Peserta Didik Menggunakan Google Classroom Pada Materi


Larutan Penyangga Kelas XI SMA N 6 Palembang disusun dengan menerapkan
langkah-langkah Discovery Learning yang dikemas dalam media online berupa
Google Classroom, dimana kegiatan pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu
dalam proses pelaksanaan nya. Bahan ajar ini juga dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari pada kegiatan belajar yang akan dilakukan peserta didik.

Bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik ini diharapkan dapat
membantu peserta didik untuk aktif dan lebih mudah memahami pelajaran kimia
pada materi Larutan Penyangga melalui media online yang tidak terbatas akan
waktu dan tempat. Sehingga diharapkan pula melalui bahan ajar ini dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan bahan ajar ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.

Palembang, Maret 2020

Tiara Dwi Riski Nadia

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2

Daftar Isi ............................................................................................................ 3

PENDAHULUAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK .............................. 4

A. Deskripsi Umum .................................................................................... 5


B. Prasyarat ................................................................................................ 5
C. Petunjuk Penggunaan LKPD .................................................................. 5
D. Kompetensi Inti ..................................................................................... 6
E. Kompetensi Dasar (KD)......................................................................... 7
F. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) ................................................. 7
G. Tujuan Pembelajaran ............................................................................. 7
Materi ................................................................................................................. 9

Definisi Larutan Penyangga ............................................................................. 9


Komponen Larutan Penyangga......................................................................... 9
Prinsip Kerja Larutan Penyangga ................................................................... 11
Nilai pH Larutan Penyangga .......................................................................... 13
Kegiatan 1 ........................................................................................................ 14

Wacana .......................................................................................................... 14
Langkah Pembelajaran ................................................................................... 14

Kegiatan 2 ........................................................................................................ 15

Video ............................................................................................................. 15
Langkah Pembelajaran ................................................................................... 15

Evaluasi ............................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 20

3
Pendahuluan

PENDAHULUAN LEMBAR KERJA


PESERTA DIDIK

DESKRIPSI UMUM

PRASYARAT

PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD

KOMPETENSI INTI (KI)

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

TUJUAN PEMBELAJARAN

4
Pendahuluan

A. Deskripsi Umum
Larutan Penyangga atau Buffer merupakan suatu sistem yang dapat mempertahankan
nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan yang berarti bila dilakukan penambahan
asam atau basa maupun pengenceran.

B. Prasyarat
Untuk mempermudah memahami isi dari Lembar Kerja Peserta Didik pada materi
Larutan Penyangga ini, diharapkan anda telah memahami rumus molekul, ikatatan
kimia, penyetaraan reaksi, sifat asam basa, dan stoikiometri larutan

C. Petunjuk Penggunaan LKPD


 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini dikembangkan dengan menggunakan
Google Classroom, dimana pembelajaran dilakukan berbasis Online. Untuk
dapat mengakses LKPD, diharuskan siswa melakukan Login ke Google
Classroom terlebih dahulu.
 Lembar Kerja Peserta Didik ini dirancang untuk pembelajaran berbasis
Discovery Learning yang terdiri dari beberapa tahap berikut.
 Pemberian stimulus pada peserta didik.
Pendidik menyajikan bahan kajian di awal untuk dikaji oleh peserta didik.
 Mengorganisir peserta didik untuk mengidentifikasi masalah.
Peserta didik didorong mengidentifikasi masalah yang muncul dari bahan kajian
yang disajikan.
 Membimbing peserta didik mengumpulkan data baik secara individual
atau kelompok.
Peserta didik diminta untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,
sesuai dengan identifikasi masalah dari bahan kajian.

5
Pendahuluan

 Mengorganisir peserta didik untuk mengolah data.


Semua informasi yang telah didapat oleh peserta didik diolah dan diklarifikasi,
kemudian ditafsirkan untuk membuat konsep generalisasi agar peserta didik
mendapatkan pengetahuan baru.
 Penyajian hasil kerja untuk pembuktian.
Peserta didik diminta mengkaji ulang hasil pekerjaan yang dilakukan agar
mengetahui hasil kerja tersebut benar atau tidak.
 Meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan.
Peserta didik diminta untuk menarik kesimpulan yang dijadikan sebagai prinsip
umum dari hasil pekerjaan yang telah dibahas bersama.

D. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

6
Pendahuluan

E. Kompetensi Dasar (KD)


3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup.

F. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.12.1 Menjelaskan komponen dan definisi larutan penyangga.
3.12.2 Mendeskripsikan prinsip kerja larutan penyangga
3.12.3 Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga

G. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,
diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki
sikap ingin tahu, teliti, kerjasama dalam melakukan pengamatan dan bertanggung
jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik, serta Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup.

7
Larutan Penyangga

8
Gambar.1
(Sumber : www.google.com)
Larutan Penyangga

Buah jeruk sering kita jumpai, hampir setiap orang pernah


memakan nya. Buah ini mengandung asam sitrat, dengan
mengkonsumsi jeruk sama hal nya kita mengkonsumsi
kandungan didalam nya. Apakah pH darah didalam tubuh
akan berubah setelah mengkonsumsi asam sitrat tersebut?
Tentu tidak, senyawa penyangga yang ada didalam darah
akan mencegah hal itu.
Gambar.2 Pada materi Larutan Penyangga kali ini, kita akan
(Sumber :
wwwacademia.edu) mempelajari definisi, komponen dan penjelasan mengapa
Larutan Penyangga dapat mempertahankan pH.
(Sumber : wwwacademia.edu)

Materi
Definisi Larutan Penyangga

Larutan Penyangga atau sering disebut Buffer merupakan larutan yang dapat
mempertahankan pH dari penambahan asam, basa maupun pengenceran. Bekerja
dengan menetralkan penambahan asam atau basa dari luar. pH larutan tersebut
dapat dipertahankan apabila penambahan asam atau basa dilakukan dalam batas
tertentu.

Komponen Larutan Penyangga

Secara umum, jika ditinjau dari komposisi zat penyusunnya, terdapat dua sistem
larutan penyangga, yaitu sistem penyangga asam lemah dengan basa konjugasi
dan sistem penyangga basa lemah dengan asam konjugasi.

Untuk SMA/MA Kelas XI 9


Larutan Penyangga

1. Sistem Penyangga Asam Lemah dan Basa Konjugasi


Sistem penyangga ini merupakan larutan penyangga yang bersifat asam,
mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini
bisa dibuat secara langsung dari campuran asam lemah dan garamnya yang
merupakan basa konjugasi ataupun dengan cara tidak langsung yaitu
mencampurkan suatu asam lemah berlebih dengan basa kuat. Dengan begitu akan
terbentuk garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah tersebut.

Perhatikan reaksi berikut :

CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)

CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq)

Pada campuran CH3COOH dan CH3COONa ternyata dapat berperan sebagai


larutan penyangga, terdapat beberapa spesi yaitu CH3COOH yang tidak terurai
(asam lemah), CH3COO- hasil ionisasi dari sebagian kecil CH3COOH, dan ion Na+
dari ionisasi CH3COONa. CH3COOH merupakan asam lemah dan CH3COO-
merupakan basa konjugasinya dalam campuran tersebut.

2. Sistem Penyangga Basa Lemah dan Basa Konjugasinya


Sistem penyangga ini merupakan larutan penyangga yang bersifat basa,
mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini
bisa dibuat secara langsung dari campuran basa lemah dan garamnya yang
merupakan asam konyugasi ataupun dengan cara tidak langsung yaitu
mencampurkan suatu basa lemah berlebih dengan asam kuat. Dengan begitu akan
terbentuk garam yang mengandung asam konyugasi dari basa lemah tersebut.

Perhatikan reaksi berikut :

NH4OH(aq) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)

NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq)

Pada campuran NH4OH dan NH4Cl ternyata dapat berperan sebagai larutan
penyangga, terdapat ion OH- yang berasal dari ionisasi sebagian NH4OH ,serta ion

Untuk SMA/MA Kelas XI 10


Larutan Penyangga

NH4+ yang berasal dari ionisasi sebagian NH4OH dan ionisasi NH4Cl. NH4OH
merupakan basa lemah dan NH4+ merupakan asam konyugasinya dalam campuran
tersebut.

Prinsip Kerja Larutan Penyangga

pH pada Larutan Penyangga relatif tetap, walaupun dilakukan penambahan sedikit


asam,basa atau air tidak akan mengubah pH secara berarti. Hal tersebut dapat terjadi
karena Larutan Penyangga memiliki komponen asam yang dapat menahan kenaikan
pH dan komponen basa yang dapat menahan penurunan pH. Komponen tersebut
merupakan konjugat dari asam atau basa lemah dari penyusun larutan penyangga
itu sendiri.

1. Prinsip kerja Sistem Penyangga Asam lemah dan Basa Konjugasi


Pada sistem ini tersusun dari asam lemah dan basa konjugasi, memiliki komponen
asam berasal dari asam lemah yang dapat menahan kenaikan pH dan komponen
basa konjugasi berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lemah tersebut
dengan suatu basa kuat yang dapat menahan penurunan pH.

Perhatikan reaksi berikut:

HA(aq) ⇌ H+(aq) + A-(aq)

NaA(aq) → Na+(aq) + A-(aq)

Jika kedalam sisterm tersebut terdapat ion H+ yang datang dari luar sistem, maka
ion H+ yang berasal dari HA relatif tetap, sebab H+ yang berasal dari asam tersebut
akan bereaksi dengan ion A- di dalam sistem tersebut. Jika yang masuk kedalam
sistem ion OH-, maka ion tersebut tidak menyebabkan pergeseran kesetimbangan
dalam air, sebab akan segera bereaksi dengan ion H+ yang terdapat dalam larutan.
Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi asam lemah

akan naik (Hukum pengenceran Ostwald) yang berarti jumlah ion H+ dan A- dari
ionisasi asam lemah akan bertambah. Akan tetapi karena volume larutan juga

Untuk SMA/MA Kelas XI 11


Larutan Penyangga

bertambah maka penambahan konsentrasi H+ tidak berarti. Salah satu contoh sistem
penyangga asam lemah dan basa konjugasi yang dapat di jumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah sistem penyangga H2CO3/HCO3- dalam darah, dapat
mempertahankan pH darah. Dimana H2CO3 merupakan komponen asam yang
dapat menahan kenaikan pH dan HCO3- merupakan komponen basa konjugat yang
dapat menahan penurunan pH.

2. Prinsip Kerja Sistem Penyangga Basa lemah dan Asam Konjugasinya


Pada sistem ini tersusun dari basa lemah dan asam konjugasi, memiliki komponen
basa berasal dari basa lemah yang dapat menahan penurunan pH dan komponen
asam konjugasi berasal dari garam atau hasil reaksi antara basa lemah tersebut
dengan suatu asam kuat yang dapat menahan kenaikan pH.

Perhatikan reaksi berikut:

BOH(aq) ⇌ B+(aq) + OH-(aq)

BCl(aq) → B+(aq) + Cl-(aq)

Jika kedalam sistem tersebut terdapat ion OH- yang datang dari luar sistem, maka
ion OH- yang berasal dari BOH relatif tetap, sebab OH- yang berasal dari basa
tersebut akan bereaksi dengan ion B+ di dalam sistem tersebut. Jika yang masuk
kedalam sistem ion H+, maka ion tersebut tidak menyebabkan pergeseran
kesetimbangan dalam air, sebab akan segera bereaksi dengan ion OH- yang terdapat
dalam larutan. Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi
basa lemah akan naik (Hukum pengenceran Ostwald) yang berarti jumlah ion OH-
dan B+ dari ionisasi asam lemah akan bertambah. Akan tetapi karena volume larutan
juga bertambah maka penambahan konsentrasi OH- tidak berarti. Contoh sistem
penyangga basa lemah dan asam konjugasi adalah sistem penyangga NH3/NH4+
dan sistem penyangga NH4OH/ NH4+.

Untuk SMA/MA Kelas XI 12


Larutan Penyangga

Nilai pH Larutan Penyangga

Nilai pH larutan penyangga dapat dihitung, untuk pH larutan penyangga asam


tergantung dari tetapan ionisasi asam (Ka) serta perbandingan molaritas asam
lemah dan basa konjugasinya. Sedangkan pH larutan penyangga basa tergantung
dari tetapan ionisasi basa (Kb) serta perbandingan molaritas basa lemah dan asam
konjugasinya.

1. Sistem Penyangga Asam lemah dan Basa Konjugasi


Faktor yang berperan penting dalam sistem penyangga asam lemah dan basa
konjugasi adalah reaksi kesetimbangan pada asam lemah. Tergantung dari tetapan
ionisasi asam (Ka) dan perbandingan molaritas asam lemah dan basa konjugasinya.

Sehingga rumusan untuk menentukan konsentrasi H+ dan pH dapat ditulis:

2. Sistem Penyangga Basa lemah dan Asam Konjugasi


Faktor yang berperan penting dalam sistem penyangga basa lemah dan asam
konjugasi adalah reaksi kesetimbangan pada basa lemah. Tergantung dari tetapan
ionisasi basa (Kb) dan perbandingan molaritas basa lemah dan asam konjugasinya.

Sehingga rumusan untuk menentukan konsentrasi OH- dan pH dapat ditulis:

Untuk SMA/MA Kelas XI 13


Larutan Penyangga

Kegiatan 1

Bacalah wacana berikut!

Setiap hari kita mengkonsumsi berbagai jenis makanan,


mulai dari makanan yang mengandung asam hingga basa.
Contohnya jeruk dan cuka makan yang bersifat asam, serta
brokoli yang bersifat basa. Namun pH darah dalam tubuh
tidak berubah setelah mengkonsumsi makanan tersebut, hal
ini di karenakan adanya senyawa penyangga di dalam darah.
Gambar.3
(Sumber :
(Sumber : wwwacademia.edu)
www.google.com)

Langkah Pembelajaran

Setelah membaca wacana di atas, rumuskanlah masalah yang belum


kalian pahami !
Carilah data yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang
telah dikemukakan pada perumusan masalah dengan menggunakan
literatur, baik dari bahan ajar maupun media lain seperti internet.
Diskusikan bersama teman mu!
Kemukakan hasil kerja kalian didepan kelas atau posting pada forum
belajar kelas di google classroom, untuk dipresentasikan dan dibahas
bersama. Siswa lain diharapkan untuk bertanya. Bila kelas dilakukan
secara online, kegiatan tanya jawab dapat dilakukan dengan
menuliskan komentar pada postingan hasil kerja tersebut.

Tariklah kesimpulan dari permasalahan yang telah dibahas bersama ,


kemudian kemukakan didepan kelas atau posting pada forum belajar
kelas di google classroom.

Untuk SMA/MA Kelas XI 14


Larutan Penyangga

Kegiatan 2

Video larutan penyangga dapat diakses


pada bagian “materi” di google classroom

(Sumber: Youtube)

Langkah Pembelajaran

Amati video Larutan Penyangga yang diberikan, video dapat diakses


pada bagian materi di Google Classroom .

Pahami materi dan perhitungan yang dijelaskan dalam video tersebut.


Catat dibuku catatan mu!

Jika ada yang kurang dimengerti dari video tersebut, silahkan


bertanya pada guru. Apabila pembelajaran dilakukan secara online,
maka pertanyaan tersebut dapat kamu posting pada bagian forum
yang tersedia di google classroom.

Untuk SMA/MA Kelas XI 15


Evaluasi

Evaluasi
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.

1. Larutan Penyangga atau Buffer adalah . . . .


A. Larutan yang dapat mempertahankan pH dari penambahan asam, basa
maupun pengenceran, bekerja dengan menetralkan penambahan asam,
basa atau pengenceran dari dalam larutan itu sendiri
B. Larutan yang dapat mempertahankan pH dari penambahan asam, basa
maupun pengenceran, bekerja dengan memperbanyak kandungan asam
atau basa untuk menetralkan zat yang masuk dari luar.
C. Larutan yang dapat mempertahankan pH dari penambahan asam, basa
maupun pengenceran, bekerja dengan menetralkan penambahan asam,
basa atau pengenceran dari luar.
D. Larutan yang dapat merubah nilai pH dari penambahan asam, basa
maupun pengenceran dari luar.
E. Larutan yang tidak dapat mempertahankan pH dari penambahan asam,
basa maupun pengenceran dari luar.

2. Ditinjau dari komposisi zat penyusunnya, terdapat dua sistem larutan


penyangga yaitu . . . .
A. Sistem penyangga asam kuat dengan basa konjugasi dan sistem
penyangga basa kuat dengan asam konjugasi.
B. Sistem penyangga asam kuat dengan basa konjugasi dan sistem
penyangga basa lemah dengan asam konjugasi.
C. Sistem penyangga asam lemah dengan basa konjugasi dan sistem
penyangga basa kuat dengan asam konjugasi.
D. Sistem penyangga asam lemah dengan basa konjugasi dan sistem
penyangga basa lemah dengan asam konjugasi.
E. Sistem penyangga asam lemah dengan asam konjugasi dan sistem
penyangga basa lemah dengan basa konjugasi.

Untuk SMA/MA Kelas XI 16


Evaluasi

3. Larutan penyangga dapat dibuat dengan dua cara yaitu . . . .


A. Cara cepat dan cara bertahap
B. Cara langsung dan tidak langsung
C. Cara langsung dan cara terionisasi sebagian
D. Cara langsung dan cara bertahap
E. Cara cepat dan cara tidak langsung

4. Campuran berikut ini yang dapat membuat larutan penyangga asam secara
langsung adalah . . . .
A. H2CO3 dan HCl
B. H2SO4 dan Na2SO4
C. HCN dan NaCN
D. NH4OH dan NH4Cl
E. CH3COOH dan CH3COONa

5. Campuran berikut ini yang dapat membuat larutan penyangga basa secara
tidak langsung adalah . . . .
A. NaOH dan HCl
B. NaOH dan NaCN
C. NaCN dan HCN
D. NH4OH dan HCl
E. K2SO4 dan H2SO4

6. Sistem penyangga yang terdapat didalam darah adalah . . . .


A. Sistem penyangga H2SO4/HSO4-
B. Sistem penyangga H2CO3/HCO3 -
C. Sistem penyangga H2CO3/CO32-
D. Sistem penyangga NH4OH/NH4+
E. Sistem penyangga NH3/NH4+

Untuk SMA/MA Kelas XI 17


Evaluasi

7. Pada larutan penyangga dalam darah terdapat spesi yang akan bereaksi
dengan ion H+ yang datang dari luar, sehingga penambahan asam tersebut
dapat dinetralkan dan pH darah relatif tetap. Spesi tersebut adalah . . . .
A. H2SO4 yang merupakan asam, sehingga ion H+ yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
B. HSO4- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion H+ yang datang
dari luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
C. NH4OH yang merupakan basa, sehingga ion H+ yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
D. NH4+ yang merupakan asam konjugasi, sehingga ion H+ yang datang
dari luar dapat nereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
E. HCO3- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion H+ yang datang
dari luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.

8. Pada larutan penyangga dalam darah terdapat spesi yang akan bereaksi
dengan ion OH- yang datang dari luar, sehingga penambahan basa tersebut
dapat dinetralkan dan pH darah relatif tetap. Spesi tersebut adalah . . . .
A. H2SO4 yang merupakan asam, sehingga ion OH- yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
B. HSO4- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion OH- yang datang
dari luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
C. CH3COOH yang merupakan asam, sehingga ion OH- yang datang dari
luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
D. CH3COO- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion OH- yang
datang dari luar dapat nereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
E. H2CO3 yang merupakan asam, sehingga ion OH- yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.

Untuk SMA/MA Kelas XI 18


Evaluasi

9. Jika 100 mL larutan NH4OH 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan NH4Cl
0,2 M maka akan terbentuk larutan penyangga dengan pH . . . .
(Kb NH4OH = 10-5)
A. 9
B. 5
C. 5 + log 5
D. 9 – log 5
E. 9 + log 5

10. Jika kedalam campuran 100 mL larutan NH4OH 0,2 M dengan 100 mL
larutan NH4Cl 0,2 M di tambah sedikit NaOH 0,01 mol. Maka nilai pOH
larutan tersebut adalah . . . . (Kb NH4OH = 10-5)
A. 5 – log 2
B. 5 – log 3
C. 5
D. 3 – log 5
E. 3 – log 2

*Catatan: Jawaban yang benar berwarna biru

Untuk SMA/MA Kelas XI 19


DAFTAR PUSTAKA

Asyari, V. 2019. Larutan Penyangga. http://id.scribd.com/document/3997707


91/Buffer. (Diakses pada 14 Januari 2020).

Mustofa, Z. 2019. Pengaruh Discovery Learning Berbantuan E-Learning dalam


Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Aplikasinya. Jurnal Teknologi
Pendidikan. ISSN: 2622-4283. 07 (01) : 20-29.
Qonitah. 2016. Handout Larutan Penyangga. http://www.academia.edu/ 39665
185/HANDOUT_LARUTAN_PENYANGGA_PENDIDIKAN_
KIMIA. (Diakses pada 20 Januari 2020).

Sutresna, N. 2007. Kimia Untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo.


Unggul, S. 2014. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

20

Anda mungkin juga menyukai