LARUTAN PENYANGGA
Untuk SMA/MA Kelas XI
Di Susun Oleh :
TIARA DWI RISKI NADIA
Pembimbing 1 :
Drs. M. Hadeli., M.Si
Pembimbing 2 :
Dr. Sanjaya, M.Si
KIMIA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Lembar
Kerja Peserta Didik Menggunakan Google Classroom Pada Materi Larutan
Penyangga Kelas XI SMA N 6 Palembang ini dapat diselesaikan. Lembar Kerja
Peserta Didik ini disusun sebagai bahan ajar untuk memfasilitasi pendidik dan
peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan kreatifitas peserta didik bukan hanya di dalam ruang lingkup
sekolah, namun juga di luar sekolah.
Bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik ini diharapkan dapat
membantu peserta didik untuk aktif dan lebih mudah memahami pelajaran kimia
pada materi Larutan Penyangga melalui media online yang tidak terbatas akan
waktu dan tempat. Sehingga diharapkan pula melalui bahan ajar ini dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan bahan ajar ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
2
Daftar Isi
Wacana .......................................................................................................... 14
Langkah Pembelajaran ................................................................................... 14
Kegiatan 2 ........................................................................................................ 15
Video ............................................................................................................. 15
Langkah Pembelajaran ................................................................................... 15
Evaluasi ............................................................................................................ 16
3
Pendahuluan
DESKRIPSI UMUM
PRASYARAT
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
4
Pendahuluan
A. Deskripsi Umum
Larutan Penyangga atau Buffer merupakan suatu sistem yang dapat mempertahankan
nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan yang berarti bila dilakukan penambahan
asam atau basa maupun pengenceran.
B. Prasyarat
Untuk mempermudah memahami isi dari Lembar Kerja Peserta Didik pada materi
Larutan Penyangga ini, diharapkan anda telah memahami rumus molekul, ikatatan
kimia, penyetaraan reaksi, sifat asam basa, dan stoikiometri larutan
5
Pendahuluan
D. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
6
Pendahuluan
G. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,
diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki
sikap ingin tahu, teliti, kerjasama dalam melakukan pengamatan dan bertanggung
jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik, serta Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup.
7
Larutan Penyangga
8
Gambar.1
(Sumber : www.google.com)
Larutan Penyangga
Materi
Definisi Larutan Penyangga
Larutan Penyangga atau sering disebut Buffer merupakan larutan yang dapat
mempertahankan pH dari penambahan asam, basa maupun pengenceran. Bekerja
dengan menetralkan penambahan asam atau basa dari luar. pH larutan tersebut
dapat dipertahankan apabila penambahan asam atau basa dilakukan dalam batas
tertentu.
Secara umum, jika ditinjau dari komposisi zat penyusunnya, terdapat dua sistem
larutan penyangga, yaitu sistem penyangga asam lemah dengan basa konjugasi
dan sistem penyangga basa lemah dengan asam konjugasi.
Pada campuran NH4OH dan NH4Cl ternyata dapat berperan sebagai larutan
penyangga, terdapat ion OH- yang berasal dari ionisasi sebagian NH4OH ,serta ion
NH4+ yang berasal dari ionisasi sebagian NH4OH dan ionisasi NH4Cl. NH4OH
merupakan basa lemah dan NH4+ merupakan asam konyugasinya dalam campuran
tersebut.
Jika kedalam sisterm tersebut terdapat ion H+ yang datang dari luar sistem, maka
ion H+ yang berasal dari HA relatif tetap, sebab H+ yang berasal dari asam tersebut
akan bereaksi dengan ion A- di dalam sistem tersebut. Jika yang masuk kedalam
sistem ion OH-, maka ion tersebut tidak menyebabkan pergeseran kesetimbangan
dalam air, sebab akan segera bereaksi dengan ion H+ yang terdapat dalam larutan.
Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi asam lemah
akan naik (Hukum pengenceran Ostwald) yang berarti jumlah ion H+ dan A- dari
ionisasi asam lemah akan bertambah. Akan tetapi karena volume larutan juga
bertambah maka penambahan konsentrasi H+ tidak berarti. Salah satu contoh sistem
penyangga asam lemah dan basa konjugasi yang dapat di jumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah sistem penyangga H2CO3/HCO3- dalam darah, dapat
mempertahankan pH darah. Dimana H2CO3 merupakan komponen asam yang
dapat menahan kenaikan pH dan HCO3- merupakan komponen basa konjugat yang
dapat menahan penurunan pH.
Jika kedalam sistem tersebut terdapat ion OH- yang datang dari luar sistem, maka
ion OH- yang berasal dari BOH relatif tetap, sebab OH- yang berasal dari basa
tersebut akan bereaksi dengan ion B+ di dalam sistem tersebut. Jika yang masuk
kedalam sistem ion H+, maka ion tersebut tidak menyebabkan pergeseran
kesetimbangan dalam air, sebab akan segera bereaksi dengan ion OH- yang terdapat
dalam larutan. Apabila dilakukan pengenceran dengan H2O maka derajat ionisasi
basa lemah akan naik (Hukum pengenceran Ostwald) yang berarti jumlah ion OH-
dan B+ dari ionisasi asam lemah akan bertambah. Akan tetapi karena volume larutan
juga bertambah maka penambahan konsentrasi OH- tidak berarti. Contoh sistem
penyangga basa lemah dan asam konjugasi adalah sistem penyangga NH3/NH4+
dan sistem penyangga NH4OH/ NH4+.
Kegiatan 1
Langkah Pembelajaran
Kegiatan 2
(Sumber: Youtube)
Langkah Pembelajaran
Evaluasi
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
4. Campuran berikut ini yang dapat membuat larutan penyangga asam secara
langsung adalah . . . .
A. H2CO3 dan HCl
B. H2SO4 dan Na2SO4
C. HCN dan NaCN
D. NH4OH dan NH4Cl
E. CH3COOH dan CH3COONa
5. Campuran berikut ini yang dapat membuat larutan penyangga basa secara
tidak langsung adalah . . . .
A. NaOH dan HCl
B. NaOH dan NaCN
C. NaCN dan HCN
D. NH4OH dan HCl
E. K2SO4 dan H2SO4
7. Pada larutan penyangga dalam darah terdapat spesi yang akan bereaksi
dengan ion H+ yang datang dari luar, sehingga penambahan asam tersebut
dapat dinetralkan dan pH darah relatif tetap. Spesi tersebut adalah . . . .
A. H2SO4 yang merupakan asam, sehingga ion H+ yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
B. HSO4- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion H+ yang datang
dari luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
C. NH4OH yang merupakan basa, sehingga ion H+ yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
D. NH4+ yang merupakan asam konjugasi, sehingga ion H+ yang datang
dari luar dapat nereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
E. HCO3- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion H+ yang datang
dari luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
8. Pada larutan penyangga dalam darah terdapat spesi yang akan bereaksi
dengan ion OH- yang datang dari luar, sehingga penambahan basa tersebut
dapat dinetralkan dan pH darah relatif tetap. Spesi tersebut adalah . . . .
A. H2SO4 yang merupakan asam, sehingga ion OH- yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
B. HSO4- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion OH- yang datang
dari luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
C. CH3COOH yang merupakan asam, sehingga ion OH- yang datang dari
luar dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
D. CH3COO- yang merupakan basa konjugasi, sehingga ion OH- yang
datang dari luar dapat nereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
E. H2CO3 yang merupakan asam, sehingga ion OH- yang datang dari luar
dapat bereaksi dengan spesi tersebut dalam darah.
9. Jika 100 mL larutan NH4OH 0,2 M dicampur dengan 100 mL larutan NH4Cl
0,2 M maka akan terbentuk larutan penyangga dengan pH . . . .
(Kb NH4OH = 10-5)
A. 9
B. 5
C. 5 + log 5
D. 9 – log 5
E. 9 + log 5
10. Jika kedalam campuran 100 mL larutan NH4OH 0,2 M dengan 100 mL
larutan NH4Cl 0,2 M di tambah sedikit NaOH 0,01 mol. Maka nilai pOH
larutan tersebut adalah . . . . (Kb NH4OH = 10-5)
A. 5 – log 2
B. 5 – log 3
C. 5
D. 3 – log 5
E. 3 – log 2
20