Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH KEBERSIHAN KELAS TERHADAP FOKUS BELAJAR SISWA

BEST PRACTICE SEKOLAH MUTIARA

Diajukan sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kualitas mutu Sekolah Mutiara

Oleh

HADI UTOMO ( TIM HOUSE KEEPING SEKOLAH MUTIARA )


LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL: PENGARUH KEBERSIHAN KELAS TERHADAP FOKUS BELAJAR


SISWA

NAMA : HADI UTOMO ( HOUSE KEEPING SEKOLAH MUTIARA )

Badung, 29 September 2019

Menyetujui

Manajer Tim Kerumahtanggan Direktur Pendidikan

Agus Hariyadi Lailatul Widayati, S.H.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk dapat
menyelesaikan best practice ini sesuai waktu yang ditentukan. Karena dengan bantuan dan
pertolonganNYA, kami dapat menjalani kegiatan penyusunan best practice yang berjudul
“Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Fokus Belajar Siswa”. Terima kasih juga kami
sampaikan kepada seluruh Ustadz, Ustadzah dan seluruh tim Sekolah Mutiara yang sudah
bersedia membantu kami dalam proses penyusunan yang kami laksanakan sehingga best
practice ini dapat tersusun dengan lancar.

Kami berharap best practice ini dapat menjadi salah satu referensi dan solusi untuk
meningkatkan kualitas mutu Sekolah Mutiara. Karena untuk menjadi sekolah yang bermutu
dan berkualitas baik tentunya segala aspek harus dipenuhi secara maksimal tidak terkecuali
aspek kebersihan kelas yang menjadi salah satu pilar penting kualitas mutu suatu sekolah.

Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan best practice ini masih jauh dari
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan masukan maupun saran dari pembaca agar
best practice ini menjadi lebih baik lagi dari segi isi maupun kualitas secara keseluruhan.
Kami mohon maaf bila ada hal-hal yang mungkin kurang berkenan dalam penulisan best
practice ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Badung, 29 September 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii - iv

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... v

ABSTRAK............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

 1.1. Latar Belakang..................................................................... 1


 1.2. Rumusan dan Pendekatan Masalah................................... 2
 1.3. Tujuan dan Manfaat............................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 A. Pengertian Kebersihan........................................................... 3
 B. Upaya menciptakan Kelas yang Bersih
dengan Metode Keteladanan................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

 A. Latar Penelitian....................................................................... 4
 B. Populasi dan Sampel............................................................... 4
 C. Prosedur Pengumpulan Data................................................. 4
 D. Teknis Analisis Data............................................................... 4
 E. Hasil Penelitian........................................................................ 4-5
 F. Pembahasan............................................................................. 6-7

iii
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

 A. Simpulan.................................................................................. 8
 B. Saran........................................................................................ 8

iv
ABSTRAK

Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Fokus Belajar Siswa. Penelitian ini dilaksanakan untuk
mengetahui kondisi kebersihan kelas, yaitu kelas 1 Harvard Sekolah Dasar Mutiara.
Penelitian ini juga untuk mengetahui sejauh mana peran pendidik, tenaga kependidikan, serta
siswa dalam menjaga kebersihan kelas dan untuk mengetahui pengaruh kebersihan kelas
terhadap fokus belajar siswa.

Penilitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang didapatkan dari adanya objek-objek
penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa media diantaranya
dengan melakukan studi kasus dan wawancara terhadap sampel tertentu yang ada kaitannya
dengan penelitian ini.

Penelitian yang kami lakukan mendapatkan sebuah fakta bahwa kebersihan suatu kelas
mempengaruhi tingkat fokus belajar siswa, begitupun sebaliknya apabila kelas kotor akan
berakibat pada menurunnya fokus belajar siswa. Dalam hal ini guru diharapkan dapat
menjadi figur dan teladan bagi siswa dalam menjaga kebersihan sekolah.

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Gambar 1: Kondisi Kelas 1 Harvard di Pagi Hari......................... 9


2. Gambar 2: Kondisi Meja Kelas 1 Harvard di Siang Hari
(setelah jam makan siang).............................................................. 10
3. Gambar 3: Suasana Kelas 1 Harvard setelah Guru
(Ustadz-Ustadzah memberikan sosialisasi dan keteladanan
tentang menjaga kebersihan kelas kepada para siswa).................. 11

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lingkungan merupakan sumber daya alam yang memiliki peran penting terhadap
berlangsungnya kehidupan sehari-hari. Karena begitu pentingnya peranan tersebut, maka
sudah semestinya kita berusaha untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita.
Salah satu langkah untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan cara menjaga
kebersihan lingkungan. Karena dengan lingkungan yang bersih akan membuat kita lebih
semangat dalam menjalani aktivitas kita sehari-hari.
Salah satu lingkungan yang perlu kita jaga kebersihannya adalah lingkungan
sekolah. Lingkungan sekolah merupakan tempat peserta didik menuntut ilmu secara
formal. Bila kita melihat lebih dalam tentang keterkaitan kebersihan lingkungan sekolah
terhadap tingkat kualitas pembelajaran, maka akan kita temukan banyak keterkaitan di
antara dua hal tersebut.
Tidak jarang kita jumpai di beberapa sekolah yang kurang begitu peduli terhadap
kebersihan lingkungan mengakibatkan kondisi yang tidak nyaman bagi para peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut sebenarnya dapat diperbaiki apabila
setiap warga sekolah memiliki kesadaran akan tanggung jawab yang sama dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah.
Kebersihan lingkungan sekolah menjadi pembahasan yang penting karena dengan
adanya lingkungan sekolah yang bersih akan menjadikan suasana semakin lebih sehat dan
meningkatkan semangat dan motivasi peserta didik untuk lebih giat belajar di sekolah.

1
1.2. Rumusan dan Pendekatan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan tersebut, maka rumusan masalah
yang dapat kami sajikan adalah “Bagaimana upaya yang perlu ditempuh untuk
mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih”.
Pendekatan masalah yang kami lakukan adalah dengan melakukan sosialisasi dan
metode keteladanan tentang kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
sekolah untuk meningkatan kualitas belajar siswa di sekolah. Kami memilih cara
pendekatan ini karena dengan sosialisasi yang baik dan memberikan contoh keteladan
nyata untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah membuat para siswa terinspirasi dan
bersedia untuk ikut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah, sehingga akan
berdampak terhadap peningkatan motivasi dan semangat belajar siswa di sekolah.

1.3. Tujuan dan Manfaat


Tujuan Penelitian adalah:
a. Menjelaskan kondisi lingkungan sekolah.
b. Menjelaskan penyebab lingkungan sekolah kurang bersih dan kurang sehat.
c. Menjelaskan siapa saja yang bertanggung jawab atas kebersihan sekolah.
d. Menjelaskan dan memperagakan langkah-langkah untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.

Manfaat Penelitian adalah:


a. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pendidik, tenaga kependidikan,
dan siswa, akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
b. Untuk meningkatkan motivasi dan semangat pendidik, tenaga kependidikan, serta
siswa untuk senantiasa berperilaku hidup sehat di lingkungan sekolah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian kebersihan

Kebersihan adalah upaya untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang
kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan
nyaman (sumber : wikipedia). Semua warga sekolah sudah sepantasnya untuk bersama-sama
dalam menjaga kebersihan sekolah, terutama di dalam kelas.

B. Upaya menciptakan Kelas yang Bersih dengan Metode Keteladanan


Dalam hal menjaga kebersihan kelas, siswa membutuhkan seorang figur yang dapat
mereka teladani misalnya seorang guru dan tenaga kependidikan lainnya. Keteladanan dalam
kamus besar bahasa Indonesia berarti hal yang dapat ditiru atau dicontoh. Landasan teori
keteladanan dan urgensinya Muhammad Fadhil Al Jamaly menegaskan, salah satu faktor
yang mempunyai pengaruh terhadap pendidikan dan dalam kehidupan manusia sehari-hari
adalah uswatun hasanah atau suri teladan (Muhammad Fadhil al Jamaly, 1993: 135). Teori
keteladanan mempunyai peran yang signifikan dalam usaha untuk mencapai suatu
keberhasilan proses pendidikan, hal tersebut karena secara psikologis, siswa lebih banyak
meniru perilaku dari sosok figur yang ia hormati termasuk kepada gurunya.

Teori yang telah disampaikan di atas sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al
Qur’an surat Al Ahzab ayat 21 yang artinya sebagai berikut: “Sungguh, telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab: 21).

3
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A. Latar Penelitian
Latar penelitian ini adalah kelas 1 Harvard SD Mutiara.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Jumlah siswa di kelas 1 Harvard SD Mutiara pada bulan September 2019 adalah
21 siswa. Yang terdiri dari: 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
2. Sampel
Berdasarkan data siswa tersebut di atas, maka kami menentukan sampel secara
keseluruhaan siswa yaitu 21 siswa kelas 1 Harvard SD Mutiara.
C. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa media, yaitu:
1. Studi Kasus, yaitu metode pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara
menarik sampel yang berkait dan dipelajari lebih mendalam.
2. Wawancara terhadap sampel.
D. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan teknik penelitian statistik
sederhana yang biasanya dipakai untuk mengetahui sebaran data dalam suatu kelas-
kelas tertentu.
E. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketahui:
Tanggapan siswa di kelas 1 Harvard SD Mutiara saat peneliti memberikan pertanyaan
kepada mereka: Bisakah Anda fokus belajar ketika ruang kelas kalian dalam
kondisi kotor?

4
Berikut adalah tabel atas jawaban yang mereka berikan:

NO. NAMA SISWA BISA KURANG TIDAK


FOKUS FOKUS FOKUS
1. Aditya Rahman √
2. Alika Janeeta Yuw √
3. Alya Bunga Disyaa √
4. AmiraSyarifatunnisa √
5. Amirah Laksmi Fitriani √
6. Aqeel Roshan √
7. Arina Qurotaayun √
8. Azka Sahil Pratama √
9. Azzalea Faqihah Eryna Sugianto √
10. Brian Aufar Erlangga √
11. Farrel Azmi Purba √
12.. Janetta Cattleya Azzahra √
13. Keysha Amalia √
14. Larasati Malik √
15. M. Alzam Hibbani Malik An Nasir √
16. Maulana Khalil Ahmad √
17. Nadifatul Maghfiroh √
18. Natasha Asyifa Arkani √
19. Noura Salsabila Baraas √
20. Raihana Fairuz Nadhifa √
21. Ronny Harry Morohashi √

Berdasarkan data dari tabel diatas, menyebutkan bahwa terdapat 19 orang siswa yang tidak
fokus belajar ketika ruang kelas kotor dan 2 siswa yang menjawab kurang fokus.
F. Pembahasan
1. Kondisi kebersihan kelas 1 Harvard SD Mutiara menurut hasil penelitian yang
sudah penulis laksanakan, bisa diketahui bahwa kondisi kebersihannya masih
tergolong kurang bersih, karena kebersihannya tersebut hanya ditemukan pada
pagi hari saja dan setelah masuk waktu siang hari terutama ketika setelah jam
makan siang kondisi kelas kotor kembali. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya
kesadaran siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan kelas, dan kurang
aktifnya wali dan guru kelas dalam memberikan sosialisasi dan contoh teladan
cara membuang sampah yang baik dan benar, serta cara merawat dan menjaga
inventori kelas yang baik.
2. Peran serta guru dan siswa dalam menjaga kebersihan kelas
Agar ruang kelas bersih dan nyaman, guru hendaknya terlebih dahulu memberikan
sosialisasi dan contoh perilaku yang jelas mengenai cara menjaga kebersihan kelas
yang baik dan benar kepada siswa agar siswa memahami dengan tepat mekanisme
yang baik dalam menjaga kebersihan kelas. Setelah siswa faham, maka siswa akan
ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara membuang
sampah basah dan sampah kering ke tempat sampah yang sudah disediakan, serta
siswa juga akan ikut serta untuk merawat inventori kelas.
3. Pengaruh kebersihan kelas terhadap fokus belajar siswa
Dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dapat diketahui bahwa pengaruh
kebersihan kelas terhadap fokus belajar siswa, sebagian besar siswa tidak dapat
fokus belajar ketika ruang kelas tersebut kotor.

Jika kita persentasi tanggapan siswa tersebut akan kita dapatkan hasil sekitar

91 % siswa tidak dapat fokus belajar dan sekitar 9 % siswa merasa kurang fokus
belajar. Kebersihan kelas sangat berpengaruh terhadap fokus belajar siswa. Ketika
kelas bersih maka akan tercipta suasana yang nyaman sehingga fokus belajar
siswa menigkat, begitupun sebaliknya apabila kelas itu kotor, maka bisa
dipastikan fokus belajar siswa akan menurun karena suasana runag kelas yang
kotor dan berantakan akan mengganggu fokus belajar siswa terhadap materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu, kebersihan kelas harus
selalu dijaga bersama agar suasana kelas nyaman dan dapat membantu
meningkatkan fokus siswa ketika belajar di sekolah.

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan penulis, dapat disimpulkan
bahwa kelas yang kotor dapat mengganggu fokus belajar siswa, begitupun
sebaliknya kelas yang bersih dapat meningkatkan fokus belajar siswa. Dan
untuk itu seorang guru diharapkan dapat menjadi contoh teladan bagi siswa
dalam usaha untuk menjaga kebersihan kelas.
B. Saran
Semoga dengan adanya best practice ini dapat mengingatkan kita kembali
akan pentingnya keteladanan untuk menjaga kebersihan kelas agar suasana
kelas menjadi nyaman untuk proses belajar mengajar dan fokus belajar siswa
meningkat.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1: Kondisi Kelas 1 Harvard pada pagi hari

9
Gambar 2: Kondisi Meja Kelas 1 Harvard ketika siang hari (setelah jam makan siang)

10
Gambar 3: Kondisi Kelas 1 Harvard setelah Guru (Ustadz dan Ustadzah) memberikan
sosialisasi dan keteladanan tentang menjaga kebersihan kelas kepada para siswa.

11

Anda mungkin juga menyukai