Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Ratini, M.Pd. dan Dr. Dasrieni Pratiwi, M.Pd.
Disusun Oleh :
Ermiana (22320009)
PENDIDIKAN BIOLOGI
i
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca. Shalawat
dan salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang membawa umatnya dari zaman kebodohan kepada zaman berilmu
pendidikan seperti sekarang ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran pada semester 2 ini dengan judul “Faktor-Faktor Proses
Pembelajaran”. Diharapkan makalah ini dapat membuka pengetahuan pembaca
khususnya kita sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi agar memiliki
wawasan dan pengetahuan lebih.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen pengampu mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan kami kesempatan untuk
memaparkan materi ini serta membimbing kami dalam menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Faktor Lingkungan....................................................................................... 2
B. Faktor Instrumen......................................................................................... 4
C. Faktor Fisiologis.......................................................................................... 6
D. Faktor Psikologis......................................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN....................................................................................... 10
DAFTAR LITERATUR....................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar merupakan proses yang terjadi sepanjang hidup manusia,
proses ini memberikan pengaruh atau hasil dari proses belajar terhadap setiap
individu yang kemudian terlibat dalam proses pembelajaran, pengaruh ini dapat
berupa peningkatan atau perbaikan dari berbagai aspek individu tersebut, seperti
ilmu pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas pada makalah ini:
1. Apa faktor lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
2. Apa faktor instrumen yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
3. Apa faktor fisiologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
4. Apa faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
2. Mengetahui faktor instrumen yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
3. Mengetahui faktor fisiologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
4. Mengetahui faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor Lingkungan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang harus dimiliki
oleh setiap manusia. Tanpa pendidikan manusia tidak dapat meningkatkan taraf
hidupnya. Dengan kata lain, pendidikan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM). SDM yang berkualitas
sangat penting dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, baik fisik
maupun non fisik. Oleh karena itu, perluasan dan pemerataan kesempatan
belajar merupakan salah satu prioritas utama pemerintah. UU RI No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”
Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah
tidak terlepas dari masalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan usaha yang sungguh-sungguh
dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik. Rendahnya hasil belajar siswa
salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan belajar. Pada hakikatnya
lingkungan belajar yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan
atas 3 (tiga), yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Ketiga lingkungan belajar tersebut harus saling bersinergi atau
melengkapi, sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa.
1. Lingkungan Keluarga
Hasbullah (2013:38) menjelaskan bahwa “Lingkungan keluarga adalah
lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak
pertama-tama mendapatkan didikan bimbingan. Dikatakan lingkungan yang
utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga,
sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam
keluarga”. Dengan demikian, orang yang pertama dan utama yang
bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah
orang tua. Selanjutnya, Hasbullah (2013:44-45) mengemukakan bahwa dasar-
2
3
dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya adalah sebagai
berikut:
a. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang
tua dan anak.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang
tua terhadap keturunannya.
c. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya
akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan negara.
d. Memelihara dan membesarkan anaknya. Tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan, karena anak memerlukan makan,
minum, dan perawatan, agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga apabila ia
telah dewasa akan mampu mandiri.
2. Lingkungan Sekolah
Menurut Dalyono (2009:131) “Sekolah merupakan satu faktor yang turut
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk
kecerdasannya”. Anak yang tidak pernah sekolah akan ketinggalan dalam
berbagai hal. Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak,
karena di sekolah mereka dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan.
Pada dasarnya, pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam
keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga. Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan
keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan
memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Menurut
Hasbullah (2013:49) peranan sekolah melalui kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak
didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
b. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna
bagi agama, bangsa, dan negara.
Bentuk kecerdasan (pengertian), sikap, dan minat sebagai bagian dari
pembentukan kepribadian dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini
menunjukkan betapa penting dan besarnya pengaruh dari sekolah. Menurut
Hasbullah (2013:50-51) fungsi sekolah adalah sebagai berikut:
4
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang
lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi proses belajar ,
maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah:
a. Menjaga pola makan dengan menjaga pola makan yang sehat dengan
memerhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi
atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu , dan mengantuk,
sehingga tidak ada gairah untuk belajar,
b. Rajin berolah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat;
c. Istirahat yang cukup dan sehat.
2. Keadaan Fungsi Jasmani/Fisiologis
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh
manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Panca indra
yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik
pula. Dalam proses belajar merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang
diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga manusia dapat menangkap
dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah
mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga
pancaindra dengan baik, baik secara preventif maupun secara yang bersifat
kuratif. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan,
memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi
makanan yang bergizi , dan lain sebagainya.
D. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan/Intelegensi Siswa
Intelegensi diartikan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan
diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Intelegensi juga diartikan
kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif serta kemampuan
memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. Intelegensi hanya
sebuah potensi. Artinya seseorang yang memiliki intelegensi tinggi mempunyai
peluang besar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
8
10
DAFTAR LITERATUR
11