Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR PROSES PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran

Dosen Pengampu : Dr. Ratini, M.Pd. dan Dr. Dasrieni Pratiwi, M.Pd.

Disusun Oleh :

Amalia Hasanah (22320021)

Ella Ruffaida (22320010)

Ermiana (22320009)

Filza Desti Eriza (22320002)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

i
2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca. Shalawat
dan salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang membawa umatnya dari zaman kebodohan kepada zaman berilmu
pendidikan seperti sekarang ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran pada semester 2 ini dengan judul “Faktor-Faktor Proses
Pembelajaran”. Diharapkan makalah ini dapat membuka pengetahuan pembaca
khususnya kita sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi agar memiliki
wawasan dan pengetahuan lebih.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen pengampu mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan kami kesempatan untuk
memaparkan materi ini serta membimbing kami dalam menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari banyak sekali kekurangan


serta kesalahan di dalamnya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga kemudian hari akan menjadi lebih baik. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca.

Metro, 27 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2

A. Faktor Lingkungan....................................................................................... 2
B. Faktor Instrumen......................................................................................... 4
C. Faktor Fisiologis.......................................................................................... 6
D. Faktor Psikologis......................................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN....................................................................................... 10

DAFTAR LITERATUR....................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses belajar merupakan proses yang terjadi sepanjang hidup manusia,
proses ini memberikan pengaruh atau hasil dari proses belajar terhadap setiap
individu yang kemudian terlibat dalam proses pembelajaran, pengaruh ini dapat
berupa peningkatan atau perbaikan dari berbagai aspek individu tersebut, seperti
ilmu pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.

Hasil pembelajaran ini kemudian dipengaruhi oleh berbagai faktor yang


menentukan apakah hasil yang kemudian didapatkan adalah hasil maksimum
ataupun hasil minimum dari proses belajar tersebut, bahkan bukan tidak mungkin
bahwa seorang individu bahkan tidak menghasilkan atau mendapatkan hasil
apapun dalam proses belajar yang ia ikuti. Tak hanya hasil dari proses
pembelajaran yang kemudian dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun proses
belajar itu sendiri juga dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang kemudian
kembali berimbas terhadap hasil atau pengaruh yang ditimbulkan faktor tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas pada makalah ini:
1. Apa faktor lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
2. Apa faktor instrumen yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
3. Apa faktor fisiologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?
4. Apa faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
2. Mengetahui faktor instrumen yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
3. Mengetahui faktor fisiologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
4. Mengetahui faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor Lingkungan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan mendasar yang harus dimiliki
oleh setiap manusia. Tanpa pendidikan manusia tidak dapat meningkatkan taraf
hidupnya. Dengan kata lain, pendidikan merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia(SDM). SDM yang berkualitas
sangat penting dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, baik fisik
maupun non fisik. Oleh karena itu, perluasan dan pemerataan kesempatan
belajar merupakan salah satu prioritas utama pemerintah. UU RI No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”
Upaya peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah
tidak terlepas dari masalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal diperlukan usaha yang sungguh-sungguh
dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik. Rendahnya hasil belajar siswa
salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan belajar. Pada hakikatnya
lingkungan belajar yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan
atas 3 (tiga), yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Ketiga lingkungan belajar tersebut harus saling bersinergi atau
melengkapi, sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa.
1. Lingkungan Keluarga
Hasbullah (2013:38) menjelaskan bahwa “Lingkungan keluarga adalah
lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak
pertama-tama mendapatkan didikan bimbingan. Dikatakan lingkungan yang
utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga,
sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam
keluarga”. Dengan demikian, orang yang pertama dan utama yang
bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah
orang tua. Selanjutnya, Hasbullah (2013:44-45) mengemukakan bahwa dasar-

2
3

dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya adalah sebagai
berikut:
a. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang
tua dan anak.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang
tua terhadap keturunannya.
c. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya
akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan negara.
d. Memelihara dan membesarkan anaknya. Tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan, karena anak memerlukan makan,
minum, dan perawatan, agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
e. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga apabila ia
telah dewasa akan mampu mandiri.
2. Lingkungan Sekolah
Menurut Dalyono (2009:131) “Sekolah merupakan satu faktor yang turut
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk
kecerdasannya”. Anak yang tidak pernah sekolah akan ketinggalan dalam
berbagai hal. Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak,
karena di sekolah mereka dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan.
Pada dasarnya, pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam
keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga. Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan
keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan
memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Menurut
Hasbullah (2013:49) peranan sekolah melalui kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak
didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
b. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.
c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna
bagi agama, bangsa, dan negara.
Bentuk kecerdasan (pengertian), sikap, dan minat sebagai bagian dari
pembentukan kepribadian dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini
menunjukkan betapa penting dan besarnya pengaruh dari sekolah. Menurut
Hasbullah (2013:50-51) fungsi sekolah adalah sebagai berikut:
4

a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.


b. Spesialisasi, sekolah mempunyai fungsi sebagai lembaga sosial yang
spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
c. Efisiensi, adanya sekolah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi
dibidang pendidikan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran dalam masyarakat lebih efisien.
3. Lingkungan Masyarakat
Menurut Hasbullah (2013:55) “Masyarakat adalah sekumpulan orang yang
menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman- pengalaman yang sama,
memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta dapat
bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya”. Dalam konteks
pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan
sekolah. Lingkungan belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang
mempengaruhi belajar. Menurut Slameto (2010:60-72) lingkungan yang
mempengaruhi belajar dapat dibedakan atas 3 (tiga), yaitu:
a. Lingkungan keluarga yang terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan
pengertian orang tua.
b. Lingkungan sekolah, yang terdiri atas metode mengajar, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pembelajaran, waktu
sekolah, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Lingkungan masyarakat, yang terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media (media massa), teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
B. Faktor Instrumen
Faktor instrumental yaitu perangkat belajar. Seperti kondisi gedung
sekolah, fasilitas belajar, lab, perpustakaan dan lain sebagainya. Selain itu,
faktor-faktor yang berkaitan dengan pelajaran seperti, metode, alat-alat belajar,
materi pelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan siswa, waktu belajar,
tugas rumah, sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa.
Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua
macam. Pertama, hardware, yang merupakan instrumen yang dapat dirasakan
secara fisik, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar , fasilitas belajar, lapangan
olahraga dan lain sebagainya. Kedua software, yang merupakan instrumen yang
5

bersifat abstrak, seperti kurikulum sekolah peraturan-peraturan sekolah, buku


panduan, silabus, dan lain sebagainya.
1. Sarana dan Fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan, gedung sekolah
misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar disekolah. Jumlah ruang kelas pun harus menyesuaikan peserta didik.
Karena jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah kelas, akan terjadi banyak
masalah, yang tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar anak.
Selain fasilitas, sarana pun tidak boleh diabaikan. Misalkan perpustakaan.
Lengkap tidaknya buku di sekolah tersebut akan menentukan hasil belajar anak
didik. Karena perpustakaan adalah laboratorium ilmu yang merupakan sahabat
karib anak didik. Selain itu fasilitas yang digunakan guru dalam pengajaran pun
harus diperhatikan. Misalkan LCD dan sebagainya. Karena ini akan
memudahkan dalam pembelajaran.
2. Guru
Guru adalah unsur manusia dalam pendidikan. Maka, kehadiran guru
mutlak didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tanpa guru tidak akan terjadi
kegiatan belajar mengajar disekolah. Jangankan tanpa guru, kekurangan guru
saja akan menjadi masalah. Tetapi, harus diperhatikan juga guru yang seperti
apa yang bisa menyukseskan belajar anak. Karena guru haruslah memenuhi
syarat-syarat menjadi guru. Dia harus berpengetahuan tinggi profesional paham
psikologi anak didik dan sebagainya. Karena guru yang berkualitas, akan
menentukan kualitas anak didik.
3. Kurikulum
Kurikulum adalah plan for learning yang merupakan unsur substansial
dalam pendidikan. tanpa kurikulum belajar mengajar tidak dapat berlangsung,
karena materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran harus direncanakan
terlebih dahulu. Dan perencanaan tersebut termasuk dalam kurikulum, yang
mana seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam
program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat diukur dan
diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang dilaksanakan.
Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar
anak didik. Karena guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk
ketercapaian kurikulum. Misalkan jumlah tatap muka, metode, dan sebagainya
6

harus dilakukan sesuai dengan kurikulum. Jadi, kurikulum diakui dapat


mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik.
Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai komponen-komponennya,
yakini tujuan bahan atau program, proses belajar mengajar, dan evaluasi.
Kiranya jelas faktor-faktor ini besar pengaruhnya pada proses dan hasil belajar.
Misalnya kita lihat pada sisi tujuan kurikulum setiap tujuan kurikulum merupakan
pernyataan keinginan tentang hasil pendidikan agar dapat mencapai ke arah itu
di perlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
Karana dan fasilitas yang tersedia harus di manfaatkan sebaik-baik agar berdaya
guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik di sekolah. Oleh
karena itu setiap ada perubahan tujuan kurikulum maka bisa dipastikan ada
perubahan keinginan. Bisa dipastikan juga bahwa perubahan tujuan itu akan
mengubah program atau bahan 1mata pelajaran yang akan diberikan bahkan
mungkin dengan ruang lingkupnya masing-masing. Dan demikian juga pada
aspek-aspek lainnya, termasuk pada aspek sarana dan fasilitas. Demikian itu
akan berdampak pula pada kompetensi yang harus dimiliki para guru.
Selama proses belajar mengajar berlangsung, terjadilah interaksi antara
guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan khusus karena siswa menghadapi
tugas belajar dan guru harus mengajar disimpan di pusat dan digambarkan
dalam bentuk lingkaran. Dengan demikian, interaksi antara kegiatan mengajar
yang meliputi penentuan prosedur-prosedur didaktik, media pembelajaran,
bentuk-bentuk pengelompokan siswa serta materi pelajaran, dan kegiatan belajar
yang meliputi menjalani suatu proses belajar, menjadi lebih jelas. Komponen-
komponen yang lain, yaitu tujuan instruksional, keadaan awal dan evaluasi hasil
belajar, berada di luar proses itu dan karenanya tetap merupakan bagian dari
kegiatan didaktik.
C. Faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani,
dan sebagainya sangat membantu siswa dalam proses dan mencapai prestasi
belajar. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam:
1. Keadaan Tonus Jasmani
Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas
belajar seseorang . kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
7

pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang
lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangat memengaruhi proses belajar ,
maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.
Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah:
a. Menjaga pola makan dengan menjaga pola makan yang sehat dengan
memerhatikan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi
atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu , dan mengantuk,
sehingga tidak ada gairah untuk belajar,
b. Rajin berolah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat;
c. Istirahat yang cukup dan sehat.
2. Keadaan Fungsi Jasmani/Fisiologis
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh
manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Panca indra
yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik
pula. Dalam proses belajar merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang
diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga manusia dapat menangkap
dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah
mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga
pancaindra dengan baik, baik secara preventif maupun secara yang bersifat
kuratif. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan,
memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi
makanan yang bergizi , dan lain sebagainya.
D. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan/Intelegensi Siswa
Intelegensi diartikan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan
diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Intelegensi juga diartikan
kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif serta kemampuan
memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. Intelegensi hanya
sebuah potensi. Artinya seseorang yang memiliki intelegensi tinggi mempunyai
peluang besar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
8

Kecerdasan/inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.


Siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi akan lebih berhasil daripada
yang mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah. Meskipun begitu siswa yang
mempunyai kecerdasan tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya, hal ini
disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak
faktor yang mempengaruhinya, sedang kecerdasan hanya salah satu faktor di
antara faktor-faktor lainnya.
2. Perhatian
Perhatian diartikan oleh Al Ghazali sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi,
jiwa semata-mata tertuju kepada suatu obyek ataupun sekumpulan obyek.61
Untuk dapat menjamin hasil yang lebih baik, maka siswa harus dihadapkan pada
obyek-obyek yang dapat menarik perhatian siswa, bila tidak, maka perhatian
siswa tidak terarah atau fokus pada obyek yang sedang dipelajarinya.
3. Minat dan Bakat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu; gairah, keinginan, selain itu minat juga berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. W.S. Winkel memberikan arti minat sebagai kecenderungan yang agak
menetap dalam subyek merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat
diartikan oleh Hilgard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang dan beberapa kegiatan.
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah melalui belajar dan berlatih.
Bakat atau aptitude menurut Hilgrad seperti yang dikutip Slameto adalah “the
capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih.
4. Motif dan Motivasi
Motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni
mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi pada
siswa yaitu dengan cara memberikan latihan-latihan atau kebiasaan-kebiasaan
yang terkadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Dengan demikian,
motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk
9

mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar untuk


terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
5. Kognitif dan Daya Nalar
Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif dan pada prinsipnya mengingat
adalah penarikan kembali informasi dalam bentuk kesan-kesan yang tersimpan
dialam bawah sadar ke dalam alam sadar yang pernah diperoleh sebelumnya.
Sedangkan berpikir (daya nalar) adalah tingkah laku yang sering implisit dan
tersembunyi. Perlu diakui bahwa berpikir merupakan kegiatan mental yang
bersifat pribadi dan berpikir itu sendiri mempunyai tingkatan, jadi guru perlu
memahami kemampuan berpikir anak. sehingga tidak memaksakan materi-
materi pelajaran yang tingkat kesukarannya tidak sesuai dengan usia anak untuk
diterima dan dicerna oleh anak.
6. Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespons dengan cara relatif tetap terhadap objek, orang,
peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam
belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang terhadap
performa guru, pelajaran, atau lingkungan sekitar.
BAB III
KESIMPULAN
Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ada dua yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor
fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan keadaan dan fungsi jasmani
sedangkan faktor psikologis terdiri dari kecerdasan atau intelegensi siswa,
perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, daya nalar, dan sikap. Faktor
eksternal terdiri dari faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
Faktor lingkungan sosial dibagai menjadi tiga yaitu faktor lingkungan keluarga,
faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor
lingkungan non sosial meliputi faktor alamiah, faktor instrumental, dan faktor
materi pelajaran.

10
DAFTAR LITERATUR

Anjar. 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar.


https://www.wawasanpendidikan.com/2021/09/Faktor-Faktor-yang-
Mempengaruhi-Proses-dan-Hasil-Belajar%20.html?m=1. 27 Maret
2023 (18.53).

Aridiansyah, R. 2020. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.


https://idsejarah.net/2020/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
hasi.html. 27 Maret 2023 (18.42).

Blossom, L. https://www.academia.edu/resource/work/3158001. 24 Maret 2023


(19.33).

Fajar, M. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Belajar.


http://seputarkampusorange.blogspot.com/2013/04/faktor-yang-
mempengaruhi-belajar.hmtl. 24 Maret 2023 (19.01).

Ramdani, P. 2021. Media Pembelajaran Animasi. Farha Pustaka. Sukabumi.

Yarmayani, A. dan Afrila, D. 2018. Analisis Faktor Lingkungan Belajar Yang


Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah DIKDAYA. 8(1), h.
135-149.

11

Anda mungkin juga menyukai