Anda di halaman 1dari 16

LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA

MAKALAH

DISUSUN OLEH :

Chandra Amelya Batubara


Kamel Irvana Rizqi
Elsa Vitara Putri
Fabian Zidan
Fathir Fatayat
Dinda Mutia

SMA NEGERI 3 LANGSA


2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini, yang berjudul “Lingkungan dan Lembaga Pendidikan di
Indonesia”.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT, membalas amal
kebaikannya. Amin.

Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Langsa, Februari 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Pengertian Lingkungan dan Lembaga Pendidikan ................................ 3

B. Bentuk – Bentuk Lingkungan Pendidikan ............................................ 5

C. Bentuk – Bentuk Lembaga Pendidikan ................................................ 7

D. Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia ................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara pendidikan adalah berbicara tentang bagaimana membentuk karakter
manusia sebagaimana yang diinginkan. sedangkan karakter akan terbentuk oleh berbagai
faktor, diantaranya adalah lingkungan. Orang berbeda karakternya, disebabkan oleh karena
mereka tumbuh dilingkungan yang berbeda. Dengan begitu peran lingkungan sangat besar
dalam membentuk perilaku seseorang.
Atas dasar kenyataan itu, maka lingkungan pendidikan harus ditata dan dirawat hingga
kelihatan bersih dan rapih. Lingkungan harus dipandang sebagai bagian dari pendidikan.
Lingkungan harus dijadikan factor penting untuk membentuk peribadi anak-anak atau
mahasiswa yang belajar di sekolah atau kampus. Sekolah atau kampus tidak boleh dibiarkan
kotor dan tidak terurus.
Lingkungan pendidikan, selain harus bersih, rapi juga semestinya terjaga keindahannya.
Islam mengajarkan tentang kebersihan, kerapian dan keindahan. Oleh sebab itu sekolah atau
kampus tidak boleh menampakan kekumuhan.
Lembaga pendidikan baik informal, nonformal maupun formal adalah tempat transfer
ilmu pengetahuan dan budaya. Melalui praktek pendidikan, peserta didik di ajak untuk
memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat di transformasikan dalam
zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan merka dalam menghadapi
tantangn dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan
kebudayaan sering kali di paksakan untuk di kombinasikan karena adanya pengaruh zaman
terhadap pengetahuan jika di transformasikan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah
ini dibuat menjadi pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan pendidikan?
2. Apa saja bentuk – bentuk dari lingkungan pendidikan?
3. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian lingkungan dan lembaga pendidikan.
2. Mengetahui bentuk – bentuk dari lingkungan pendidikan.
3. Mengetahui bentuk-bentuk lembaga pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan dan Lembaga Pendidikan

a. Pengertian lingkungan Pendidikan


Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,yang mempengaruhi
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Menurut
Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia
ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses
pendidikan itu berlangsung. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan.
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peserta didik.
Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan pendidikan tempat peserta didik
terlibat didalamnya. Hal ini karena masing-masing jenis lingkungan pendidikan memiliki
situasi social yang berbeda-beda. Situasi social yang dimaksud meliputi factor perencanaan,
sarana dan system pendidikan pada masing-masing jenis pendidikan. Intensitas pengaruh
lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak didik dapat menyerap
rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami
dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.

Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan
lingkungan pendidikan.

3
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak
didik,namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari
atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup :

1. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. keadaan tanah dan keadaan alam
2. Kebudayaan (lingkungan budaya): bahasa, seni, ekonomi, pandangan hidup, agama,
ilmu pengetahuan
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial masyarakat): keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan.

Peran lingkungan pendidikan:

1. Sebagai pengalaman (masa kanak-kanak sampai dewasa)


2. Menanamkan dasar pendidikan moral
3. Memberikan dasar pendidikan sosial
4. Meletakkan dasar pendidikan agama
5. Menanamkan budi pekerti
6. Memberikan latihan keterampilan
7. Memberikan pendidikan etika.

b. Pengertian Lembaga Pendidikan


Secara umum lembaga pendidikan merupakan sebuah institusi pendidikan yang
menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra sekolah sampai ke jenjang pendidikan
tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar
biasa). Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen
sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.

Lembaga pendidikan, yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan
dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Bila kita teliti
mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan
itu meliputi: lembaga keluarga, lembaga sekolah dan lembaga masyarakat.

4
Adapun pengertian lembaga pendidikan menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati
“Lembaga Pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik”.

2. Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati


“Lembaga Pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan
yang bersamaan dengan proses pembudayaan”.

3. Menurut Hasbullah
“Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi
pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat”.

4. Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula


“Lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada
tiga lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat”.

B. Bentuk – Bentuk Lingkungan Pendidikan


Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar
Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an
lingkungan masyarakat, yang disebut TRIPUSAT PENDIDIKAN.

a. Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn
berkembang dengan baik. Undang – Undang sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989
menyatakan secara jelas dalam pasal 10 ayat 4, bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai – nilai moral
dan keterampilan kepada anak. Keluarga berpengaruh kuat, langsung dan dominan kepada

5
anak dan, terutama dalam pembentukan perilaku,sikap dan kebiasaan, penanaman nilai –
nilai, perilaku – perilaku sejenis, pengetahuan dan sebagainya.

Pendidikan keluarga berfungsi:

1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak


2. Menjamin kehidupan emosional anak
3. Menanamkan dasar pendidikan moral
4. Memberikan dasar pendidikan sosial
5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak
6. Menciptakan kondisi yang dapat menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas,
kehendak, emosi, tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan lain.

b. Sekolah

Sekolah adalah suatu hal yang tidak dapat dipungkiri lagi, karena kemajuan zaman,
perkembagan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak semua tugas mendidik dapat
dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan
berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu anak dikirimkan ke sekolah.

Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan


kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan,
diantaranya sebagai berikut;

1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta


menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar
atau tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau
salah, dan sebagainya.
6
c. Masyarakat

Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengruhnya terhadap
perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat memiliki peranan yang penting dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan
lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai
ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar
dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya
lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan
pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.

Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakat dapt dikemukakan sebagai
berikut :

1. Memberikan kemampuan profesional untuk mengembanngkan karier melalui kursus


penyegaran, penataran, lokakarya, seminar dan sebaginya.
2. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu sistem pendidikan nasional
seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melaui radio dan televisi dan
sebagainya
3. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melaui pesantren,
pengajian, pendidikan agama di surau/ langgar ,biara, sekolah minggu dan sebaginya.
4. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melaui bengkel seni, teater,
olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan sebagainya
5. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk menjadi
ahli bangunan, montir dan sebagainya.

C. Bentuk – Bentuk Lembaga Pendidikan


Bentuk-bentuk lembaga sosial terdiri dari beberapa macam. Dalam kesempatan ini
pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

7
a. Lembaga Pendidikan Formal
Lembaga pendidikan formal yaitu lembaga pendidikan yang dilaksanakan di sekolah –
sekolah mulai sekolah tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Ciri – ciri lembaga pendidikan formal :
1. Diselenggarakan dalam kelas terpisah menurut jenjangnya
2. Ada persyaratan usia
3. Ada jangka belajar tertentu
4. Ada jadwal waktu belajar
5. Proses belajar diatur secara tertib dan terstruktur
6. Materi pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan dijabarkan dalam silabus
tertentu
7. Materi pembelajaran lebih banyak bersifat akademis intelektual dan
berkesinambungan
8. Guru mengajarkan menggunakan metode,media dan urutan pengajaran tertentu
9. Ada sistem rapor, evaluasi belajar atau ijazah.
10. Sekolah punya anggaran pendidikan yang dirancang dalam kurun waktu tertentu.

b. Lembaga Pendidikan Informal


Pendidikan Informal yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dalam
masyarakat dan keluarga.
Ciri - ciri Lembaga Pendidikan Informal :
1. Tidak terkait tempat dan waktu
2. Tidak terikat jenjang usia
3. Dapat berlangsung tanpa ada guru atau murid secara khusus
4. Tidak menggunakan metode tertentu
5. Tanpa menggunakan rencana pembelajaran (kurikulum).

c. Lembaga Pendidikan Non Formal


Lembaga Pendidikan Non Formal yaitu lembaga pendidikan yang dilaksanakan oleh
masyarakat dalam artian pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga di luar sekolah
atau diluar perguruan tinggi.

8
Ciri – ciri Lembaga Pendidikan Non Formal :
1. Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat
2. Materi yang diberikan bersifat praktis atau sesuatu yang dibutuhkan oleh masyarakat
pada saat itu dan segera dapat dipenuhi melalui pendidikan singkat.
3. Waktu yang diperlukan relatif singkat
4. Biaya relatif murah
5. Usia peserta didik berbeda –beda
6. Jenjang kelas tidak menunjukkan tungkat yang jelas
7. Pelaksanaan kegiatan disusun melaui perencanaan yang baik
8. Tujuan pendidikan terarah untuk mendapt pekerjaan atu meningkatkan taraf hidup
9. Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan yang membutuhkannya
10. Muncul karena adanya perubahan cepat dalam masyarakat.

D. Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Ternyata negara yang paling terbaik saat ini untuk tata kelola pendidikannya bukanlah
Amerika Serikat, Jepang atau Jerman. Akan tetapi, kiblat pendidikan dunia saat ini mengarah
ke negara Finlandia. Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di
urutan ke-17. Di Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak
hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati tetapi juga ditularkan kepada para
pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting. Salah satunya dimana setiap
pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang
menurutnya sudah dia kuasai.
Sistem inilah yang dipertahankan oleh Finlandia hingga akhirnya berhasil
mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil
mengelola pendidikan nasionalnya. Fantastiknya, dalam evaluasi belajar, angka ketidak
lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak
mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional. Karena setiap sekolah bahkan guru
berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri keseriusan negara Finlandia
menyokong keberhasilan pendidikan nasionalnya dibuktikan dengan diterapkannya kebijakan
gratis sekolah 12 tahun.

9
Guru-guru Finlandia adalah lulusan terbaik setiap perguruan tinggi dan mereka harus
masuk dalam kelompok 10 besar lulusan terbaik. Profesi guru sendiri adalah profesi yang
sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik
biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1
dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas
hukum atau kedokteran.
Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut
mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat
siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap
siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil
mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.

Sistem Pendidikan di Finlandia

1. Anak Finlandia tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 Thn. ( Bandingkan
dengan para orangtua di Indonesia justru bangga anaknya sekolah pada usia
dibawah usia 7 tahun. bahkan dengan beben pembelajaran yang berat.)
2. Tidak di bebani Ujian dan PR, sampai menjelang usia mereka remaja.
3. Anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka.
( Pada sistem pendidikan kita , Murid SD sampai stress karena sering ditakuti Pihak
sekolah, dengan seabreg Ujian, Padahal terkadang anak sering tidak diajar ).
4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berusia
16 Tahun.
5. Tidak ada Kelas Unggulan,semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan
terbukti akhirnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, karena akan
tercipta kasta kasta baru dalam dunia pendidikan.
6. Finlandia menghabiskan sekitar 30 persen lebih untuk biaya pendidikan per siswa.
7. 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama
mereka sekolah.
8. 66 persen siswa masuk ke perguruan tinggi.
9. Nyaris semua siswa memilki kemampuan akademis yang merata
10. Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis
dalam setiap kelas.
10
11. 93 persen masyarakat Finlandia lulus dari SMA. .
12. 43 persen dari Finlandia siswa sekolah menengah pergi ke sekolah kejuruan.
13. Siswa SD mendapatkan 75 menit dari istirahat sehari di Finlandia.
14. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam
seminggu untuk “pengembangan profesional.”

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang berpengaruh


terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai lingkungan tempat
berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.
Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar
dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, social, susila dan religious.
Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental.
Kiblat pendidikan dunia saat ini mengarah ke negara Finlandia. Guru-guru Finlandia
adalah lulusan terbaik setiap perguruan tinggi dan mereka harus masuk dalam kelompok 10
besar lulusan terbaik. Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka.
Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan
membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam
belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta
membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ekosusilo, Madyo dan Kasihadi, RB.Dasar-Dasar Pendidikan.

Ekosusilo, Madyo dan Kasihadi, RB.Dasar-Dasar Pendidikan.

Sabri,Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan.cet-1.

Sabri,Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan.cet-1.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. 1997. Jakarta: Rajawali Perss.

Ekosusilo, Madyo dan R.B. Kasihati. 1997. Dasar-Dasar Pendidikan. Semarang : Effhar

Publishing.

http://nurmalianissina.blogspot.co.id

https://www.academia.edu

nabawia.com/read/1322/12-perbedaan-sistem-pendidikan-indonesia-finlandia

biologimediacentre.com/finland

http://esqsmartplus.com/mengapa-finlandia-memiliki-sistem-pendidikan-terbaik-di-dunia

13

Anda mungkin juga menyukai