Anda di halaman 1dari 16

TRI SENTRA PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK VII


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat hidayah serta Inayah-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah dengan Judul “Tri Sentra Pendidikan” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Dalam penyusunan makalah ini kami membahas mengenai tripusat pendidikan, dimana
dalam pembahasannya tidak pernah lepas mulai dari system pendidikan di sekolah sampai
kepada kemasyarakatan, dengan ini pula semoga makalah yang kami buat ini dapat dijadikan
sebagai bahan acuan bagi rekan-rekan mahasiswa dan lebih khusus kepada kami sebagai
penyusun.

Akhir kata semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca. Amin.

Penyusun

Kelompok VII

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................2


DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................4


A. Latar Belakang ...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah .........................................................................................4
C. Tujuan ...........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................5


A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan ............................................5
B. Tri Sentra Pendidikan ....................................................................................5
C. Hubungan Timbal Balik antara Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat ...........9

BAB III PENUTUP .......................................................................................13


A. Kesimpulan ....................................................................................................13
B. Kritik dan Saran ...........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam dunia penddikan peran pihak-pihak
yang ahli sangatlah menentukan bagaimana dan kemana arah pendidikan akan dibawa.
Pendidikan akan berjalan sesuai rambu-rambunya dan menghasilkan tujuan yang diharapkan
apabila diatur serta dibimbing oleh lingkungan yang baik, begitu pula sebaliknya kesalahan
dan kecenderungan negatif yang ditimbulkan dari asas pendidikan tersebut kelak akan
menimbulkan kemunduran dan kehancuran dibidang pendidikan.
Diantara pihak-pihak yang berperan penting dalam mendidik dan mengarahkan setiap
peserta didik menuju arah yang jelas dan benar adalah keluarga sekolah dan masyarakat. Tiga
unsur ini dikenal dengan nama Tripusat Pendidikan. Setiap lingkungan tersebut mempunyai
tugas dan fungsi masing-masing yang berperan penting dalm pembentukan perilaku dan pribadi
peserta didik. Selain memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, unsur-unsur lingkungan
tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dalam menentukan keberhasilan peserta didik.

4
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas tentang Tripusat Pendidikan agar
pembaca mengetahui tujuan keberadaannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
1. Definisi Tri Pusat Pendidikan
2. Keluarga
3. Sekolah
4. Masyarakat
5. Hubungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat

C. Tujuan
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk:
Mengetahui Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
1. Mengetahui Definisi Tri Pusat Pendidikan
2. Mengetahui penjelasan tentanag Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
3. Mengetahui Hubungan antara keluarga, Sekolah, dan Masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan

Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan khusus yang dapat


dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena adanya interaksi antara
manusia dengan lingkungan. Lingkungan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia,
karena lingkungan dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, dan perkembangan.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab atas terhadap kedewasaaan anak didik,
namun lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan anak didik
karena anak didik pasti akan tinggal disuatu lingkungan yang akan mempengaruhi anak didik.
Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan
sosial.

5
Lingkungan pendidikan ialah latar tempat berlangsungnya pendidikan khususnya pada
tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan Secara umum
fungsi lingkungan pendidikan ialah membantu peserta didik dalam ibteraksi dalam berbagai
lingkungan sekitarnya, utamanya berbagi sumber daya pendidikan yang terjadinya akar dapat
mencapai tujuan pendidik yang optimal.
Perlu dikemukakan bahwa pelaksanaan pendidikan dilakukan melalui tiga kegiatan yakni
membimbing, mengajar,dan/melatih (Ayat 1 Pasal 1 dari UU No. 2/1989). Tiga aspek tersebut
dapat dibedakan sebagai berikut :
Membimbing, terutama berkaitan dengan pemantapan jati diri dan pribadi dari segi-segi
perilaku umum (aspek pembudayann)
1. Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan, dan
2. Melatih, berkaitan dengan ketrampilan dan kemahiran (aspek teknologi)

B. Tri Sentra Pendidikan

Manusia sepanjang hidupnya selalu akan mendapatkan pengaruh dari keluarga, sekolah,
dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan tersebut disebut Tri Pusat Pendidikan, yang akan
mengaruhi manusia dari segi perilaku, Perkembangan dan pertumbuhan.
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup didalam
lingkungan masyarakat tertentu tempat mengalami pendidik.
A. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena
hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (nucleus family:
ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti ada orang lain: kakek,
nenk, adik/ipar, pembantu dan lain-lain).[4] Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua,
bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang
bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik
anak agar berkembang dengan baik.
Lingkungan keluarga adalah merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dan dikatakan
lingkungan yang terutama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga.
Sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama memiliki Fungsi dan peranan dalam
pendidikan, yaitu:
1. Pengalaman pertama masa kanak kanak.
2. Menjamin kehidupan emosional anak.
3. Menanamkan dasar pendidikan moral.
4. Memberikan dasar pendidikan sosial.
5. Peletakan dasar-dasar keagamaan
Menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik-
baiknya untuk melakukan pendidikan orang-seorang (pendidikan individual) maupun
pendidikan sosial. Keluarga itu tempat untuk melangsungkan pendidikan kearah pembentukan

6
pribadi yang senpurna, tidak saja bagi anak-anak kecil tetapi juga bagi para remaja. Peran orang
tua dalam keluarga sebagai penuntun, sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh. Secara
khusus terdapat dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap anaknya,[6] meliputi:
1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak.
2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap
anaknya.
3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi
tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara.
4. Memelihara dan membesarkan anaknya.
5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna
bagi kehidupan anak kelak.

B. Sekolah
Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang
sekaligus merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,terutama
dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan
anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,sekolah telah mencapai
posisi yang sangat sentral dalam pendidikan keluarga. Hal ini karena pendidikan telah berimbas
pola pikir ekonomi yaitu efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi semacam ideologi
dalam proses pendidikan disekolah. Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini adalah
pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.[8]
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung disekolah ini yaitu:
1. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis
2. Usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relatif homogen
3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan pendidikan yang harus diselesaikan
4. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum
5. Adanya penekanan tentang kualitas tentang pendidikan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
dimasa yang akan mendatang
1. Tanggung jawab sekolah
Sebagi lembaga pendidikan yang bersifat normal, sekolah memilki tanggung jawab yang
berdasarkan atas asas-asas yang berlaku, meliputi:
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang di tetapkan
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku
2. Tangung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi tujuan dan tingkat pendidikan yang di
percayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa
3. Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana
pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya
2. Sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah

7
Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, yang bersifat formal
namun tidak kodrati, tetapi banyak orang tua yang menyerahkan tannggung jawab pendidikan
terhadap sekolah
Dari kenyataan-kenyataan tersebut maka sifat-sifat dari pendidikan sekolah tersebut adalah
:
1. Tumbuh sesudah keluarga
2. Lembaga pendidikan formal

Dinamakan lembaga pendidikan formal, karena sekolah memilki bentuk yang jelas, dalam
arti memiliki program yang telah direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi
1. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati
Lembaga pendidikan didirikan tidak atas hubungan darah antara guru dan murid seperti halnya
dikeluarga, tetapi berdasarkan hubungan yang bersifat kedinasan
3. fungsi dan peranan sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah
bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik
yang di bawa dari keluarganya. Sementara itu dalam perkembangan kepribadian anak didik,
peranan sekolah dengan melalui kurikulum antara lain.
1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak
didik dengan orang yang bukan guru (karyawan).
2. Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah.
4. Ditinjau dari segi sifatnya
a. Sekolah Umum
Yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang
pekerjaan tertentu. Sekolah ini penekanannya adalah sebagai persiapan mengikuti pendidikan
yang lebih tinggi tingkatannya. Termasuk dalam hal ini adalah SD /MI, SMP /MTS, SMA /
MAU.
b. Sekolah Kejuruan
Yaitu lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-
keahlian tertentu, seperti: SMEA, MAPK (MAK), SMKK, STM, SMK dan lain sebagainya.

C. Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh
pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadarkan persatuan
dan kesatuannya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.[14]
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai
dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan;
medan kehidupan manusia yang majemuk (plural:suku, agama, ekonomi, dan lain sebagainya).
Manusia berada dalam multi kompleks antar hubungan dan antar aksi dalam masyarakat.[15]

8
Dalam pembahasan ini masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam pendidikan.
Pendidikan masyarakat tersebut telah mulai sejak anak lepas dari asuhan keluarga dan berada
diluar pendidikan sekolah
Untuk agak memperjelas pengertian kita tentang lingkungan itu, baiklah kita jangan terlalu
terikat pada “tempat”. Kita adakan tinjauan tentang lingkungan bukan atas dasar tempat,
melainkan atasa dasar “peranan” orang-orang yang berada dalam lingkungan-lingkungan itu.
Jika orang tua atau anggota keluarga yang lain, tidak berperan lagi terhadap
anak, artinya tidak mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku perbuatan anak, maka
dapat dikatakan bahwa anak tersebut tidak berada dalam lingkungan keluarga. Biarpun ia
mungkin masih berada di halaman rumahnya. Misalnya ia sedang bermain-main dengan
kawan-kawan sebayanya.
Sebaliknya, biarpun ia tidak berada di sekitar halaman rumahnya, akan tetapi orang tua atau
anggota keluarga yang lain masih mengadakan pengawasan terhadap tingkah laku perbuatan
anak, maka dapat dikatakan, bahwa anak itu berada di dalam lingkungan keluarga. Misalnya
mereka sedang berjalan-jalan di sebuah taman, mereka pergi ke tempat-tempat hiburan dan
sebagainya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan anak berada di dalam lingkungan
masyarakat, apabila anak itu tidak berada di bawah pengawasan orang tua atau anggota
keluarga yang lain, dan tidak berada di bawah pengawasan guru atau petugas sekolah yang
lain. Pengawasan tingkah laku perbuatan anak dalam lingkungan masyarakat ialah oleh
petugas-petugas hukum di dalam masyarakat, atau juga orang-orang lain yang berada dalam
masyarakat.
Sebenarnya di dalam masyarakat itu tidak ada pendidikan. Masyarakat tidak mendidik
orang- orang atau anak-anak yang berada di dalamnya. Di dalam masyarakat yang ada hanyalah
“pengaruh” dari masyarakat itu. Pendidikan yang ada di dalam masyarakat adalah yang
terdapat dalam perkumpulan-perkumpulan pemuda. Sehingga Ki Hajar Dewantara secara tegas
menyebutkan lingkungan pendidikan yang ketiga ialah pergerakan pemuda.
Pengaruh-pengaruh dari masyarakat ada yang bersifat positif terhadap anak dan juga
bersifat negatif. Yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat positif ialah segala sesuatu
yang membawa pengaruh baik terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Yaitu pengaruh-
pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang baik dan berguna bagi anak itu sendiri maupun
bagi kehidupan bersama.
Pengaruh yang positif dari masyarakat banyak kita jumpai dalam perkumpula-perkumpulan
pemuda, organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa maupun organisasi yang lain. Baik
perkumpulan atau organisasi itu bergerak dalam bidang kesenian, kebudayaan, olahraga,
politik, maupun yang merupakan organisasi biasa yang bersifat menghimpun dan menyatukan
para anggota, seperti halnya organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa dari sesuatu jenis
sekolah atau fakultas. Tetapi perlu ditekankan di sini bahwa organisasi atau perkumpulan
pemuda yang memberikan pengaruh positif ini ialah organisasi atau perkumpulan pemuda yang
di organisasi secara baik dan “legal”.

9
Sedang yang di maksud dengan pengaruh yang bersifat negatif ialah segala macam
pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang tidak baik dan merugikan. Baik, merugikan bagi
pendidikan dan perkembangan anak maupun merugikan kepada kehidupan bersama.
Pengaruh yang bersifat negatif ini tidak terhitung banyaknya di dalam masyarakat. Dan
anehnya , pengaruh yang negatif ini sangat mudah di terima oleh anak, dan sangat kuat meresap
di hati anak. Anak yang tadinya baik di rumah, setelah mendapat pengaruh dari temannya,
akhirnya bisa menjadi anak brandalan. Oleh karena itu menjadi tugas bagi orang tua untuk
selalu mengadakan pengawasan terhadap putra-putrinya. Orang tua harus tahu dan selalu
mengawasi dengan siapa anaknya itu bergaul. Bukan maksudnya di sini untuk membeda-
bedakan kawan, tetapi justru untuk menjaga agar si anak tidak terlanjur memperoleh pengaruh-
pengaruh yang tidak diinginkan
Contoh: setiap kali anak minta izin untuk belajar di rumah kawannya. Berangkat, membawa
buku dan pulang jam 10 atau 11 malam di mana orang tua sudah tidur. Demikian berjalan
beberapa lama tetapi apa hasilnya? Anak telah menjadi pecandu ganja.
Memang kita bisa menyalahkan kepada anak. Dan mungkin kita bisa juga
menyalahkan kepada kawan yang mengajaknya. Tetapi di samping itu, orang tua lah yang
bersalah paling besar. Mengapa ia tidak selalu mengadakan pengawasan yang teliti terhadap
anaknya. Andaikata orang tua selalu mengadakan pengawasan dengan teliti, selalu mengawasi
dengan siapa saja anak itu bergaul, kiranya tidak akan terjadi hal-hal yang demikian. Hal hal
semacam itu kiranya akan bisa di cegah sebelumnya.

Pendidikan Masyarakat

a. Pengertian pendidikan masyarakat

Pendidikan masyarakat adalah bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, terti
b dan berencana diluar kegiatan persekolahan atau dilingkungan masyarakat sesuai dengan ke
butuhan tertentu.

b. Tugas pendidikan masyarakat

1. Menyusun program kegiatan dan memberi petunjuk serta pengarahan kepada o


rang yang bergerak di bidang masyarakat
2. Mengendalikan dan menuai tenaga teknis serta menggunakan sarana sesuai ket
entuan dan peraturan yang berlaku.
3. Membimbing dan mengendalikan kegiatan usaha dibidang pendidikan masyara
kat.
4. Menyelenggarakan supervisi, membuat laporan dan mengajukan usul kepada k
akanwil setempat.

b. Pelaksanaan pendidikan masyarakat

10
Dilaksanakan dilingkungan masyarakat. Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga sesud
ah keluarga dan sekolah. Dimasyarakat terdapat norma-norma social budaya yang harus diiku
ti oleh warganya dan noma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian. Wargan
ya dalam bertindak dan bersikap. Penularan-penularan yang dilakukan dengan sadar dan bertu
juan ini sudah merupakan proses pendidikan masyarakat. Kelompok masyarakat yang terdiri
dari dua orang atau lebih dan bekerja sama dibidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu a
dalah merupakan sumber pendidikan bagi warga masyarakat, seperti lembaga-lembaga social
budaya, yayasan-yayasan, organisasi-organisasi dan perkumpulan-perkumpulan.

d. Materi Pendidikan Masyarakat

Dimasyarakat terdapat norma-norma social budayayang harus diikuti oleh warganya dan nor
ma itu berpengaruh sekali dalam pembentukan kepribadian warganya dalam bertindak dan be
rsikap. Norma – norma masyarakat yang berpengaruh tersebut merupakan aturan – aturan yan
g ditularkan dari generasi tua kepada generasi muda.

e. Ciri-ciri pendidikan masyarakat

1. Tidak bersifat formal/bersifat non formal


2. Waktu yang dipergunakan / lama pendidikan tidak terbatas.
3. Pendidikan didapat dari hasil pergaulan masyarakat/lingkungan sekitar.
4. Tidak ada evaluasi

f. Dana pendidikan masyarakat

Sumber dana pendidikan masyarakat berasal dari sumbangan pemerintah dan LSM ( Lembag
a Swadaya Masyarakat ) serta dari anggota masyarakat.

g. Fungsi pendidikan masyarakat

1. Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat.


2. Mengurus dan membina tenaga teknis pendidikan masyarakat.
3. Mengurus sarana pendidikan masyarakat.

h. Tanggung jawab pendidikan masyarakat

Tanggung jawab dalam pendidikan masyarakat ditanggung bersama. Pendidikan masyarakat


bertanggung jawab untuk mencerdaskan warga masyarakatnya menjadi warga negara yang im
an dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan
negara, memiliki kedewasaan baik jasmani maupun rohani yang realisasinya terlihat pada per
buatan dan sikap kepribadian warga masyarakat.

C. Hubungan Timbal Balik antara Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat

11
A. Hubungan keluarga dengan sekolah
Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat peranan sangat penting
karena membentuk kepribadian dan watak anggota keluarganya. Sedangkan masyarakat terdiri
dari keluarga-keluarga. Dari satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus mewariskan
standar watak dan kepribadian yang baik yang diakui oleh semua golongan masayarakat, salah
satu institusi yang mewarisakan kepribadian dan watak kepada masayarakat adalah sekolah.
Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua
sistem sosial ini saling mendukung dan melengkapi. Jika di sekolah dapat terbentuk perubahan
sosial yang baik berdasarkan nilai atau kaidah yang berlaku, maka masyarakat pun akan
mengalami perubahan sosial.
Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat maka terbentuklah
sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life centered. Yang menjadi
pokok pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah-masalah dan proses-proses social dengan
tujuan untuk memperbaiki kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai
laboratorium dimana anak belajar, menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat
yang mengandung unsur pendidikan.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut :
· Fungsi kasih sayang
· Fungsi ekonomi
· Fungsi pendidikan
· Fungsi perlindungan/penjagaan
· Fungsi rekreasi
· Fungsi status keluarga
· Fungsi agama

B. Pengaruh sekolah terhadap masyarakat


Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung kepada luas-tidaknya
produk serta kualitas dari produk sekolah itu sendiri. Semakin luas sebaran produk sekolah di
tengah-tengah masyarakat, tentu produk sekolah tersebuut membawa pengaruh positif yang
berarti bagi perkembangan masyarakat bersangkutan. Sekolah dapat disebut sebagai lembaga
investasi manusiawi. Investasi jenis ini sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan
masyarakat. Rendahnya kualitas faktor manusia disetiap masyarakat, akan berpengaruh
terhadap prestasi yang bisa dicapai oleh masyarakat bersangkutan.
Terdapat empat macam pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat,
yaitu :
1. Mencerdaskan kehidupan masyarakat
2. Membawa pengaruh pembaharuan bagi perkembangan masyarakat.
3. Mencetak warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan
masyarakat.

12
4. Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta
integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.
Hubungan sekolah dan masyarakat memiliki hubungan rasional berdasarkan
kebutuhan. Adapun gambaran hubungan rasional diantara keduanya:
a. Sekolah sebagai lembaga layanan terhadap kebutuhan pendidikan di masyarakat yang
membawa konsekuensi-konsekuensi dan konseptual serta teknis yang bersesuaian antar fungsi
pendidikan yang diperankan sekolah dengan yang dibutuhkan masyarakat. Untuk menjalankan
tujuan pendidikan yang rasional dan ideal, maka sekolah memerlukan mekanisme informasi
timbal balik yang rasional, objektif dan realitas dengan masyarakat
b. Sasaran pendidikan yang ditengani lembaga persekolahan detentukan kejelasan formulasi
kontrak antara sekolah dengan masyarakat. Diperlukan pendekatan komprehensif didalam
pengembangan program dan kurikulum untuk masing-masing jenis dan jenjang persekolahan.
c. Pelaksanaan fungsi sekolah dalam melayani masyarakat yang dipengaruhi oleh ikatan-ikatan
objektif diantara keduanya. Ikatan objektif tersebut berupa perhatian, penghargaan dan
lapangan-lapangan tertentu seperti dana, fasilitas dan jaminan-jaminan objektif lainnya.

C. Pengaruh masyarakat terhadap sekolah


Pada dasarnya masyarakat senantiasa memiliki dinamika untuk selalu tumbuh dan
berkembang, disamping itu juga setiap masyarakat memiliki identitas tersendri sesuai dengan
pengalaman budaya dan perbendaharaan alamiahnya.masyarakat sebagai satu totlitas memiliki
physical environment (lingkungan alamiah, benda-benda, iklim, kekayaan material) dan social
environment (manusia, kebudayaan, dan nilai-nilai agama), sumber daya alam, sumber daya
manusia dan budaya.[20]
Keterkaitan masyarakat dengan pendidikan adalah sangat erat dan sangat mempengaruhi,
kenyataannya bagi setiap orang bahwa masyarkat yang baik, maju, modern ialah masyarakat
yang didalamnya ditemukan suatu tingkat pendidikan yang baik, maju, dan modern pula, dalam
wujud lembaga-lembaganya maupun jumlah dan tingkat orang terdidik. Dengan kata lain suatu
masyarakat yang maju karena adanya pendidikan yang maju dan baik, sebaliknya masyarakat
yang kurang memperhatikan pembinaan pendidikan, akan tetap keterbelakangan, tidak hanya
dari segi intelektual tetapi juga dari segi sosial kultural.
Masyarkat dengan segala atribut dan identitassnya yang memiliki dinamika ini, secara
langsung akan berpengaruh terhadap pendidikan persekolahan. Pengaruh-pengaruh yang
dimaksud adalah:
1. Terhadap orientasi dan tujuan pendidikan
Bahwa suatu masyarakat dengan segala dinamikanya, senantiasa Membawa pengaruh
terhadap orientasi dan tujuan pendidikan pada lembaga persekolahan. Ini adalah wajar dan bisa
dimengerti karena sekolah merupakan lembaga yang dilahirkan dari, oleh untuk masyarakat.
Arah program pendidikan persekolahan biasanya tercermin didalam kurikulum,
didalam kenyataannya selalu terjadi perubahan-perubahan didalam suatu jangka tertentu.
Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan yang

13
memunculkan orientasi-orientasi dan tujuan-tujuan yang baru yang pasti akan diperhatikan
oleh lembaga pendidikan sekolah.
Sebagai bukti bahwa idenitas suatu masyarakat beepengaruh terhadap program
pendidikan disekolah-sekolah adalah dengan berbedanya orientasi dan tujuan pendidikan pada
masing-masing negara. Pengaruh pertumbuhan dan perkembngan masyarakat juga terlihat
dalam perubahan orientasi dan tujuan pendidikan dari suatu periode tertentu dengan periode
berikutnya. Oleh karena itu, dalam relitasnya tidak pernah terdapat kurikulum pendidikan yang
berlaku permanen, kurikulum akan selalu disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan
perkembangan masyarkat yang terjadi.
2. Terhadap proses pendidikan di sekolah
Pengaruh masyarakat dibidang sosial budaya dan partisipasinya adalah sesuatu yang
jelas membawa pengaruh erhadap berlangsungnya proses pendidikan di sekolah. Adapun
pengaruh sosial budaya yang dimaksud biasanya tercermin didalam prose belajar mengajar,
baik yang menyagkut pola aktifitas pendidik maupun anak didik didalam proses pendidikan.
Dalam kenyataannya berfungsinya proses penyelenggaraan pendidikan disekolah-sekolah
tergantung pada kualitas dan kuantitas kompenen manusiawi, fasilitas dana, dan perlengkapan
pendidikan. Dalam kaitan ini pengaruh tingkat partisipasi masyarakat seperti diatas tampak
sangat besar, karena itulah hubungan pengaruh timbal balik antara tingkat pasrtisipasi
masyarakat dengan kulitas proses penyelenggaraan pendidikan sekolah-sekolah, menuntut
adanya jalinan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Sementara itu
perubahan-perubahan yang terjadi dan ada di masyarakat mempengaruhi pula materi
pendidikan disekolah, karena perubahan itu merupakan salah satu sumber yang ada di
masyrakat.

Lembaga PendidikanMenurutPara Ahli

1. Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula


Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula, pengertian lembaga pendidikan adalah tempa
t berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yaitu kelua
rga, sekolah, dan masyarakat.
2. Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati
Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti Himawati, pengertian lembaga pendidikan adalah wad
ah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang bersamaan dengan proses pembuday
aan.
3. Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyat.
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati, pengertian lembaga Pendidikan adala
h badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terha
dap peserta didik.

14
4. Hasbullah
Menurut Hasbullah, pengertian lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses p
endidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tri Sentra Pendidikan ialah Lingkungan pendidikan yang sangat berperan penting dalam
pendidikan manusia, diantara lingkungan tersebut keluarga, sekolah, dan masyarakat. Semua
Lingkungan tersebut mempunyai fungsi atau peran dan tanggung jawab masing-masing dalam
pendidikan manusia.
Semua lingkungan pendidikan tersebut mempunyai hubungan timbal balik antara satu
dengan lainnya, diantaranya:
Hubungan antara keluarga dan sekolah
1. Pengaruh sekolah terhadap masyarakat
2. Pengaruh masyarakat dan sekolah
Hubungan timbal balik tersebutlah yang bisa membuat pendidikan bisa berjalan dengan
baik.

B. Kritik dan Saran


Dengan adanya makalah ini, kami berharap agar para pembaca umumnya dan kami sebagai
penulis khususnya dapat dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran, oleh karenanya kami
juga berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini, kiranya dapat memberikan
masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun guna untuk perbaikan penyusunan
makalah kami selanjutnya.
Akhirnya kami berharap Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Indrakusuma, Amier Daien. 1975. Pengantar Ilmu Pendidikan. Malang: Usaha Nasional.

Tirtarahardja, Umar, S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan: Jakarta: Rineka Cipta.

Puranto, M. Ngalim. 1995. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: PT. Remaja Kosda

Karya

Pidarta, Made. 2013. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

16

Anda mungkin juga menyukai