Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT

Dosen Pengampu: Sri Rahmawati, M.Pd

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Makalah Sosiologi Pendidikan

Disusun Oleh:

Aisyah Almas Nurul Izzah (22001020005)


Muhammad Aghnassodry (22001020018)
Nurul Hasanah (22001020024)

PROGRAM STUDI MANAGEMENT PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AMANAH AL-GONTORY

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pendidikan dan Masyarakat”. Tugas makalah ini dibuat
guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Sosiologi Pendidikan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritk dan saran yang
membangun. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.

Pondok Aren, 22 Agustus 2021

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................... I
Daftar Isi................................................................................................................II
Bab I Pendahuluan..............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................2
Bab II Pembahasan............................................................................................. 3
A. Pendidikan dan Lingkungan Sosial...............................................................3
1. Pengertian Pendidikan dan Lingkungan Sosial...........................................3
2. Hubungan Pendidikan Dengan Lingkungan Sosial....................................4
3. Peranan Pendidikan Dalam Masyarakat.....................................................5
B. Pendidikan dan Kebudayaan....................................................................... 6
1. Konsep Sosial Budaya Pendidikan............................................................ 7
2. Transmisi Sosial Budaya Pendidikan........................................................7
3. Hubungan Sosial Budaya Dengan Pendidikan..........................................7
4. Landasan Sosial Budaya Dalam Pendidikan.............................................8
Bab III Penutup...................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat.
Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung
antara satu sama lainnya. Seperti dalam sebuah peribahasa: “Adakah kayu di rimba
sama tinggi”. Artinya bahwa semua yang ada di dunia ini diciptakan Tuhan dengan
segala perbedaannya dengan tujuan untuk saling melengkapi. Oleh sebab itu,
pendidikan dan masyarakat menjadi satu kesatuan yang saling simbiosis mutualisme.
Pendidikan yang muncul dalam tri pusat pendidikan (informal, formal, dan
nonformal) dibentuk dan ada karena masyarakat. Ilmu tentang masyarakat diistilahkan
sebagai sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang interaksi atau
hubungan dan pergaulan antara manusia yang satu dengan yang lainnya dalam
kelompok dan struktur sosialnya. Sementara itu, pendidikan merupakan usaha sadar
dan sengaja melalui proses interaksi atau tingkah laku antara dua/lebih individu dalam
mengembangkan potensi diri menuju arah lebih baik.
Pendidikan sekarang sedang berkembang ke arah kemajuan untuk
meningkatkan nilai-nilai kehidupan umat manusia dan sebagai bekal bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita simpulkan bahwa sosiologi pendidikan
memberikan penggambaran pada ilmu yang berbicara pada masalah-masalah
pendidikan yang berisi tentang tingkah laku manusia dan institusi pendidikan sebagai
percampuran dengan lingkungan sosial budaya, politik, ekonomi dalam totalitas
kehidupan bermasyarakat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari:
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan dan Lingkungan Sosial?
2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan dan Kebudayaan?

1
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu diharapkan untuk:
1. Mengetahui penjelasan tentang Pendidikan dan Lingkungan Sosial
2. Mengetahui penjelasan tentang Pendidikan dan Kebudayaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan dan Lingkungan Sosial


1. Pengertian Pendidikan dan Lingkungan Sosial
Pengertian Lingkungan Sosial atau Masyarakat adalah untuk mencapai
keberhasilan belajar lingkungan sosial merupakan salah satu faktor penunjang.
Tempat dan lingkungan belajar yang nyaman dan memudahkan peserta didik
untuk berkonsentrasi. Dengan mempersiapkan lingkungan yang tepat peserta didik
akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat menikmati proses belajarnya
yang peserta didik lakukan.

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam


konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan,
orang, keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan
upaya lain yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan. 

Lingkungan belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di


luar diri anak. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar peserta didik,
baik peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat yang paling utama yang
dapat memberi pengaruh kuat kepada peserta didik yaitu lingkungan yang mana
terjadi proses pendidikan berlangsung dan lingkungan peserta didik bergaul
sehari-hari.1

Menurut Sartain dalam buku Dalyono, lingkungan sosial (social


environment) adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita.
Pengaruh secara langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain,
dengan keluarga kita, teman- teman kita, kawan sekolah, atau sepekerjaan.
Sedangkan pengaruh yang tidak langsung dapat melalui radio, dan televisi, dengan
membaca buku-buku, majalah-majalah, surat kabar, dan sebagainya dengan cara
yang lain.2
1
Marlina Gazali, Dasar-Dasar Pendidikan, (Bandung: Mizan, 1998), hlm.24
2
Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm.13

3
2. Hubungan Pendidikan Dengan Lingkungan Sosial
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak,
lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak dari usaha
sadar orang dewasa yang normatif disebut pendidikan, sedang yang lain
disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja diciptakan untuk
mempengaruhi anak ada tiga, yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut lembaga pendidikan
atau satuan pendidikan.

1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh
pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang
lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir
bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagi
menjadi dua yaitu:
- Pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan)
- Pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)

Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:


- Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan
anaknya.
- Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak.
- Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.

2) Lingkungan sekolah
Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak
mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang

4
semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai
masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang
khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk
menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini
disebut sekolah.
Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
- Tanggung jawab formal kelembagaan
- Tanggung jawab keilmuan

3) Lingkungan masyarakat
Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat
di dalam lingkungan sosial yaitu:
- Pranata Pendidikan =Bertugas dalam upaya
sosialisasi
- Pranata Ekonomi =Bertugas mengatur upaya
pemenuhan kemakmuran
- Pranata Politik =Bertugas menciptakan integritas
dan stabilitas masyarakat
- Pranata Teknologi =Bertugas menciptakan teknik
untuk mempermudah manusia
- Pranata Moral dan Etika = Bertugas mengurusi nilai dan
penyikapan dalam pergaulan
masyarakat
3. Peranan Pendidikan Dalam Masyarakat
Sebagian besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga
pendidikan sebagai peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial. Pemerintah
bersama orang tua telah menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan
secara besar-besaran untuk kemajuan sosial dan pembangunan bangsa, untuk
mempertahankan nilai-nilai tradisional yang berupa nilai-nilai luhur yang
harus dilestarikan seperti rasa hormat kepada orang tua, kepada pemimpin

5
kewajiban untuk mematuhi hukum-hukum dan norma-norma yang berlaku,
jiwa patriotisme dan sebagainya (Nasution. 1994: 54).3
Pendidikan juga diharapkan untuk memupuk rasa takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, meningkatkan kemajuan-kemajuan dan pembangunan politik,
ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan. Pendek kata pendidikan dapat
diharapkan untuk mengembangkan wawasan anak terhadap ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan secara tepat dan benar,
sehingga membawa kemajuan pada individu masyarakat dan negara untuk
mencapai tujuan pembangunan nasional.4

B. Pendidikan dan Kebudayaan


Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan
tanggap terhadap tuntutan zaman. Sehingga di dalam penentuan tujuan dan proses
pelaksanaannya, pendidikan di Indonesia harus selalu berakar pada budaya atau
karakter nasional dan disisi lain pendidikan juga harus mampu memenuhi tuntutan
jaman, apalagi di era globalisasi yang menuntut high skilled labor (tenaga
berketerampilan tinggi) yang bisa diterima oleh pasar global. Oleh karena itu orientasi
pendidikan harus selalu merujuk pada dua hal penting yaitu melestarikan karakter
nasional dan menciptakan lulusan yang dapat bersaing secara kompetitif di pasar
global atau mencetak manusia yang bertindak lokal dan berpikir global.5

1. Konsep Sosial Budaya Pendidikan

3
Nasution, Teknologi Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 1994). hlm 54
4
Arif Hidayat dkk, Makalah Pendidikan dan Masyarakat, diakses dari:
http://isminuruladillah.blogspot.com/2015/11/makalah-pendidikan-dan-masyarakat.html pada 26 Agustus 2021
5
Abdul Rahmat, Sosiologi Pendidikan, (Gorontalo : Ideas Publishing, 2012) hlm 22

6
Kajian sosial budaya menghubungkan pengetahuan tentang masyarakat
dan kebudayaan dengan pendidikan sebagai institusi untuk memelihara
kesinambungan dan pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
Karakteristik Sosial Budaya Pendidikan memegang peranan penting
dalam perubahan sosial budaya manusia. Sosial budaya membentuk karakter
suatu masyarakat. Karakteristik kebudayaan:

 Kebudayaan dipelajari
 Kebudayaan ditanamkan
 Kebudayaan bersifat sosial dan dimiliki bersama
 Kebudayaan bersifat gagasan
 Kebudayaan memuaskan individu dan kebutuhan kelompok
sosial
 Kebudayaan bersifat integrative

2. Transmisi Sosial Budaya Pendidikan


Kajian sosial budaya pendidikan dari masa ke masa mengalami
perubahan secara terminologis (peristilahan). Istilah tersebut mencakup:
enkulturasi (pembudayaan), sosialisasi (pemasyarakatan), pendidikan, dan
sekolahan. Enkulturasi merupakan proses pembiasaan secara sadar atau tidak
sadar yang dilakukan dalam batas yang diijinkan secara norma oleh suatu
kebudayaan. Sosialisasi menunjukkan proses pengintegrasian individu ke
dalam sebuah kelompok sosial. Pendidikan merupakan bagian dari enkulturasi
yaitu usaha yang disengaja dan bersifat sistematis untuk menyampaikan
keterampilan dan pengetahuan, kebiasaan berpikir, dan bertingkah laku yang
dituntut harus dimiliki oleh para peserta didik.

3. Hubungan Sosial Budaya dengan Pendidikan


Pendidikan berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Peran sekolah adalah sebagai

7
pewaris, pemelihara, dan pembaharu kebudayaan. Proses pendidikan memiliki
dua aspek:
o Hominisasi yaitu Proses hominisasi memenuhi kebutuhan manusia
sebagai makhluk biologis.
o Humanisasi yaitu Pendidikan melihat manusia sebagai makhluk yang
bermoral (human being).

4. Landasan Sosial Budaya dalam Pendidikan


Aspek sosial dalam pendidikan sangat berperan pada pendidikan begitu
pun dengan aspek budaya dalam pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada
pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya. Materi yang dipelajari anak-
anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-
kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Maka, bisa
dikatakan bahwa pengertian sosiologi pendidikan yaitu ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang hubungan dan interaksi manusia, baik itu individu
atau kelompok dengan peresekolahan sehingga terjalin kerja sama yang
sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan. Berikut
akan dibahas mengenai sosial dan budaya pada pendidikan, sebagai berikut:
a) Sosiologi dan Pendidikan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Salah satu bagian
sosiologi, yang dapat dipandang sebagai sosiologi khusus adalah
sosiologi pendidikan. Wuradji (1988) menulis bahwa sosiologi
pendidikan meliputi :
 interaksi guru-siswa;
 dinamika kelompok di kelas dan di organisasi intra
sekolah;
 struktur dan fungsi sistem pendidikan
 sistem masyarakat dan pengaruhnya terhadap
pendidikan.

8
Wujud dari sosiologi pendidikan adalah tentang konsep proses sosial.
Proses sosial merupakan suatu cara berhubungan antar idividu, antar
kelompok atau antara individu dan kelompok yang menghasilkan bentuk
hubungan tertentu.

b) Kebudayaan dan Pendidikan


Kebudayaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat,
dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
diperoleh orang sebagai anggota masyarakat6 (Imran Manan, 1989).
Kebudayaan produk perseorangan ini tidak disetujui Hasan
(1983) dengan mengemukakan kebudayaan adalah keseluruhan dari
hasil manusia hidup bermasyarakat berisi aksi-aksi terhadap dan oleh
sesama manusia sebagai anggota masyarakat yang merupakan
kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
lain-lain kepandaian. Sedangkan Kneller mengatakan kebudayaan
adalah cara hidup yang telah dikembangkan oleh anggota-anggota
masyarakat.
Dari ketiga devinisi kebudayaan diatas, tampaknya devinisi
terakhir yang paling tepat, sebab mencakup semua cara hidup
ditambah dengan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manuasia
itu sendiri sebagai warga masyarakat 7(Made Pidarta, 1997 : 157).
Bisa dikatakan bahwa, kebudayaan adalah hasil cipta dan karya
manusia berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan, tingkah laku,
dan teknologi yang dipelajari dan dimiliki oleh semua anggota
masyarakat.

6
Imran Manan. Antropologi Pendidikan, (Suatu Pengantar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.1989) hlm
7
Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) hlm 157

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan
secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia
mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk
memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu,
sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan
pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah
merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat
merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa..

B. SARAN
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan
kami dengan adanya tulisan ini bisa memberikan manfaat dan sebuah saran sangat
kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari Para Dosen yang telah
membimbing kami dan para Mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahmat, (2012), Sosiologi Pendidikan, Gorontalo : Ideas Publishing.

Dalyono, (2005) , Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hidayat, Arif dkk, (2015) Makalah Pendidikan dan Masyarakat, diakses dari:
http://isminuruladillah.blogspot.com/2015/11/makalah-pendidikan-dan-masyarakat.html pada
26 Agustus 2021.
Made Pidarta, (1997), Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Manan, Imran. (1989). Antropologi Pendidikan, Suatu Pengantar. Jakarta :


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Marlina Gazali, (1998), Dasar-Dasar Pendidikan, Bandung: Mizan.

Nasution, (1994), Teknologi Pendidikan, Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai