Anda di halaman 1dari 13

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Ilmu Pendidikan”

Dosen Pembimbing : Syarifah Hidayani, M.Hum

Disusun Oleh :
Kelompok 7

1) Aldilla Syahfitri
2) Anisha
3) M. Risky Safura Syam

Semester : I – Pendidikan Agama Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat serta hidayah –Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas kelompok yang berjudul “Lingkungan Pendidikan ” tanpa suatu halangan
apapun.
Terima kasih penyusun ucapkan kepada Ibu Syarifah Hidayani, M.Hum
selaku Dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan, yang telah memberikan pengangarahan
dan bimbingan nya sehingga tugas ini dapat di selesaikan. Dan tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu terselesainya tugas ini.
Penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi
pembaca umumnya.
Sekalipun demikian tak ada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini
jauh dari kesempurnaan dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Olehkarna
itu, kritik dan saran yang membngun dari pembaca senantiasa penyusun harapkan.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dpat di
jadikan sebagai salah satu referensi dalam pembelajaran, dan semoga Allah selalu
meridhoi setiap langkah kita. Amin…

Tanjung Pura, 08 November 2022


Penyusun

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2


A. Pengertian Lingkungan Pendidikan ............................................... 2
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan ...................................................... 3
C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan ......................................... 4

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9


A. Kesimpulan..................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu
dikembangkan melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar
individu dengan lingkungan tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah
laku, pertumbuhan, perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya
memalui lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu,
pendidikan perlu ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang baik. Karena
lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang
terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk
membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada
individu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2. Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?
3. Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk
lingkungan pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan


Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam
konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada
di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang,
keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya
lain yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,
baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu. Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggungjawab yang secara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.1
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada
yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa
yang normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkunga
yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu :
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga
lingkunga ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang
Karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan.
Badan pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik
(Marimba,1980). Secara umum fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan
situasi yang memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah lingkungan pendidikan mencakup :2
1. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.

1
Fuad Ikhsan, Dasar-Dasar Kependidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), h. 78
2
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003), h. 103

2
2. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti
bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan
keagamaan.
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga,
kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila memberikan
pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan bersifat negatif
apabila berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan pendidikan. Maka
intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak
dapat menyerap rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana
lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan
pendidikan peserta didik.

B. Fungsi Lingkungan Pendidikan


Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.3
1. Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik
untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam
pembentukan pribadi anak.
2. Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya,
terutama berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai
tujuan pendidikan secara optimal.
3. Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi
perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat
usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan
peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
5. Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik,
kehidupan beragama, kehidupan sosial budaya, maupun keterampilan lainnya.

3
Made Pidarta, Landasan Kependidikan. (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), h. 64

3
C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan
secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada
yang bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh
Ki Hajar Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan,
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.4
1. Lingkungan Keluarga
Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa
pertolongan orang lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di
balik keadaannya yang lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani
maupun rohani.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan
keluarga pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga
merupaka kelompok primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena
hubungan sedarah yang bersifat informal dan kodrati dan menjadi lembaga
pendidikan tertua. Keluarga bisa berbentuk keluarga inti (nucleus family : ayah,
ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di samping inti, ada orang lain
seperti kakek, nenek, ipar dan lain sebagainya).
Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya
menghadapi hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain
sebagai berikut.
a. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
b. Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
c. Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa
menunjang belajar.
d. Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk
memanjakan anak.
e. Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan
orangtua yang terlalu tinggi.
f. Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.

4
Kiswan. Dasar-Dasar Pendidikan. (Ciamis : Darussalam, 2012), h. 81

4
g. Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada
anak.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting
dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak
pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Keluarga didasarkan pada
cinta kasih yang sangat natural, sehingga suasana pendidikan yang berlangsung
di dalamnya berdasarkan kepada suasana yang tanpa memikirkan hak.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,
agama, dan nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan
peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya,
meliputi hal-hal berikut.
1) Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan
anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima
tanggungjawab, dan mengabdikan dirinya untuk sang anak.
2) Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan
orangtua terhadap keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-
nilai religius spiritual yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama
masing-masing di samping didorong oleh kesadaran memelihara martabat
dan kehormatan keluarga.
3) Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya
juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan
kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua
sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1) Memelihara dan membesarkan anak.
2) Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah
sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3) Member pengajarandalam arti yang luas.
4) Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua
meliputi tujuh hal, yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial,

5
dasar pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian
yang baik dan wajar, dasar pendidikan kekeluargaan, dasar pendidikan
nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan,
keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi
keluarga, keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan
keteladanan kepada anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada
bayi atau anak itu berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan
pada keluarga.
2. Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya
orangtua dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan
anak-anak untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting
dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu
di samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai
fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam
mempersiapkan peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan
pendidikan atau memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut
sebagai pendidikan formal karena ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar,
tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis, dan
distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal,
terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-
masing jenis da tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi
pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.5
a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang
pendidikan.

5
TIM Dosen FIP-IKIP Malang. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. (Surabaya : Usaha
Nasional. 1988), h. 143

6
b. Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
c. Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar
lebih efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal
memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau
beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki cirri jenjang dapat
dijelaskan sebagi berikut.
a. Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman
Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh
Departemen Agama.
b. Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa
mengikuti pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu
menyelesaikan pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini
bervariasi, yaitu di tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri
dari tiga kelas, SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di
Perguruaan Tinggi tidak ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling
bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila
dikaitkan dengan pengabdian sumber daya manusia yang berkualitas untuk
dapat bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah dianggap sebagai
investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.
3. Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju
dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah. Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang
besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan
hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan
akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut.

7
Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidika
kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi
perkembangan individu dan masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan
mempercepat usaha mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan
mengalami kesulitan-kesulitan, antara lain :
a. Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan
yang demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
b. Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak
dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya
kegiatan yang diikuti dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab
kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami
kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
c. Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan
nilai/adat yang ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau
terjadi hal demikian biasanya anak akan mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan dalam diri terhadap lingkungan tersebut. Keadaan yang
demikian biasanya akan berpengaruh terhadap upaya belajar anak.
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita, peraturan-
peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan
kehidupan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan
pengetahuan sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali
lembaga-lembaga pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla,
madrasah, pondok pesantren, pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan
rohani.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan
secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali
ia mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk
memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu,
sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan
pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan.
Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat
merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta
didik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta
makhluk religius.

B. Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan
keteladanan dalam hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan
dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan
lingkungan pendidikan yang kondusif.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis : Darussalam.

Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan.


Surabaya : Usaha Nasional.

10

Anda mungkin juga menyukai