Dosen Pengampu:
Dr. Fadila M.P.d
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaituNabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penulismengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Ibu Dr. Fadila M.Pd yang telah
memberikan amanah untuk menyelesaikan pembahasan tentang Fungsi Tri Pusat
Pendidikan . Penulistentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Kesimpulan ......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diantara pihak-pihak yang berperan penting dalam mendidik dan mengarahkan setiap
peserta didik menuju arah yang jelas dan benar adalah keluarga sekolah dan masyarakat. Tiga
unsur ini dikenal dengan nama Tripusat Pendidikan. Setiap lingkungan tersebut mempunyai
tugas dan fungsi masing-masing yang berperan penting dalm pembentukan perilaku dan
pribadi peserta didik. Selain memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, unsur-unsur
lingkungan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dalam menentukan keberhasilan
peserta didik.1
B. Rumusan Masalah
1
Depdiknas. 2006. UU RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra
Umbara.hlm 34-35
1
5. Bagaimana Solusi Permasalahan Pendidikan ?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pendidikan
b. Keluarga
3
Secara terminologi, keluarga berasal dari bahasa Sansekerta
“kulawarga”. Kata kula berarti “ras” dan warga yang berarti “anggota”.
Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Dengan kata lain keluarga adalah unit sosial
terkecil dalam masyarakat atau suatu organisasi dimana anggota keluarga
terkait dalam suatu ikatan khusus untuk hidup bersama dalam ikatan
perkawinan dan saling menjaga keharmonisan hubungan antara satu dengan
yang lain.
c. Sekolah
d. Masyarakat
Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.Setiap
kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan
mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap
sebagai satu kesatuan social.
Dari sini dapat diambil kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang mendiami suatu wilayah tertentu yang merupakan
satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
4
sama sehingga dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai
sesuatu kekuatan social dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.2
Lingkungan keluarga menurut Hibana Rahman (2002 : 38), yaitu lingkungan yang
dialami anak dalam berinteraksi dengan anggota keluarga, baik interaksi secara langsung
maupun tidak langsung. Suasana keluarga akan berpengaruh bagi perkembangan
kepribadian anak.
5
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan Tripusat pendidikan
di Indonesia adalah:
1. Lingkungan keluarga
Keluarga sebagai salah satu dari tri pusat pendidikan bertugas membentuk
kebiasaan-kebiasaan (habit formation) yang positif sebagai pondasi yang kuat dalam
pendidikan informal. (Gunawan, 2000 : 49). Dengan pembiasaan tersebut anak-anak
akan menyesuaikan diri bersama keteladanan yang diberikan oleh orang tuanya.
Orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam keluarga terhadap pendidikan
anak lebih bersikap menentukan ; watak budi pekerti, latihan keterampilan,
pendidikan kesosialan. Selain itu juga menanamkan nilai-nilai pancasila, nilai-nilai
keagamaan dan kepercayaan kepada Allah di mulai dalam keluarga. Orang tua yang
tidak otoriter, akan dapat menoleransi kemauan anak-anaknya, dengan demikian akan
terjadi sosialisasi yang positif dalam rumah/keluarga. Dalam keluarga ini lebih dapat
ditumbuhkan perasaan aman, saling menyayangi, dan sifat demokratis pada diri anak
sebab keputusan yang diambil selalu dibicarakan bersama oleh seluruh anggota
keluarga (Redja Mudyahardojo, 1992:54 -56).
2. Lingkungan sekolah
Fasilitas belajar.
Fasilitas belajar dapat berupa tempat belajar, peralatan belajar (alat tulis dan
buku-buku penunjang), media belajar dan fasilitas lainnya seperti laboratorium,
perpustakaan, ruang kelas yang luas dan nyaman. Fasilitas belajar berperan untuk
mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar siswa sehingga meningkatkan
mutu yang lebih baik.
3
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Cetakan keempat. Jakarta : Rineka
Cipta.hlm 12-14
6
“Kurikulum yang baik dan seimbang.
3. Lingkungan masyarakat.
Di dalam keluarga anak akan mendapat pengawasan dan pembinaan dari orang
tuanya, di sekolah ia dibina di bawah pengawasan guru, sedang di masyarakat
kemungkinan akan tergelincir dalam pergaulan yang menyesatkan/merugikan dirinya.
Maka kewaspadaan harus lebih ditingkatkan, demi kesejahteraan masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan utama dan pertama, tetapi dapat juga
sebagai faktor penyebab kesulitan belajar. Dalam hal ini orang tua memiliki peranan
penting dalam rangka mendidik anaknya, karena pandangan hidup, sifat dan tabiat
seorang anak, sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya. “Tugas utama keluarga
dalam pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabi’at anak sebagian besar diambil dari kedua
orang tuanya dan dari anggota keluarga lain.” (Hasbullah, 1996 : 89).
4
Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 1980. Pengantar Dasar-dasar Pendidikan. Malang: Usaha Nasional.hlm 27-28
7
kasih sayang orang tua kepada anaknya akan menimbulkan emosional insecurity.
Suasana rumah yang sangat ramai atau gaduh akan mengakibatkan anak terganggu
konsentrasinya sehingga tidak dapat belajar dengan secara maksimal.
Pada pendidikan dasar hingga kini layanan pendidikan mulai dari guru,
bangunan sekolah, fasilitas perpustakaan dan laboratorium, buku-buku pelajaran dan
pengayaan, serta buku referensi masih minim. Hal tersebut membuktikan bahwa
pendidikan di indonesia tidak terpenuhi sarana prasarananya. Dari data diatas
menggabarkan bagaimana lembaga pendidikan kurang memfasilitasi bakat dan minat
siswa dalam mengembangkan diri. Akibat tidak tersedianya fasilitas tersebut para
pelajar mengalokasikan kelebihan energinya tersebut untuk hal-hal yang negatif.
Kurikulum merupakan program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang
berupaya melaksanakan proses akumulasi pengetahuan antar generasi dalam
masyarakat. Namun tidak sesuai dengan kultur dan perkembangan zaman,
dikarenakan kurikulum yang sekarang dijalankan masih berbasis pada teori dan
cenderung mengesampingkan nilai praktis pendidikan. Kurikulum yang sekarang
digunakan dalam proses belajar tidak jauh berbeda dengan zaman penjajahan belanda,
dimana proses pendidikannya hanyalah teoretis dan cenderung mencetak tenaga kerja.
c. Pendeskreditan Moralitas
d. Liberalisasi Pendidikan
8
mengalami liberalisasi, kesehatan bahkan pendidikan tidak luput dari liberalisasi yang
menjurus pada komersialisasi pendidikan sehingga justru menjerumuskan rakyat
miskin dalam kebodohan karena tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya.
meliputi; bioskop, surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Lingkungan sosial,
seperti teman bergaul, tetangga dan aktivitas dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut
sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak, misalnya dengan mengikuti
berbagai organisasi dapat menyebabkan kelelahan sehingga mengganggu belajar
anak.5
Sarana non fisik ini diibaratkan soft ware dalam komputer, jika soft ware ini
dapat mengoprasikan perangkat komputer dengan baik maka pekerjaan akan cepat
selesai. Begitu juga dalam pendidikan jika sistem dan pengajarnya bermutu maka
akan mempercepat pembangunan nasional.
5
Tirtarahardja, Umar, S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan: Jakarta: Rineka Cipta.hlm 90
9
HANDAYANI sesuai dengan tingkat perkenmbangan dan ragam kebutuhan subyek
didik. Tugas guru adalah mendidik, mengajar, melatih dan merangsang kreativitas
dalam memberi pengajaran, artinya berkedudukan seperti siswa yang belajar tidak ada
patron client. Peningkatan mutu ini bukan hanya pada intelektual guru saja, melainkan
juga mengembangkan psikologis guru itu sendiri misalnya dengan memahami
karakteristik siswa, psikologi perkembangan dan sebagainya.
Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat maka
terbentuklah sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life
centered. Yang menjadi pokok pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah-masalah
dan proses-proses social dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan dalam
masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai laboratorium dimana anak belajar,
menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur
pendidikan.
10
· Fungsi kasih sayang
· Fungsi ekonomi
· Fungsi pendidikan
· Fungsi perlindungan/penjagaan
· Fungsi rekreasi
· Fungsi agama
11
a. Sekolah sebagai lembaga layanan terhadap kebutuhan pendidikan di
masyarakat yang membawa konsekuensi-konsekuensi dan konseptual serta teknis
yang bersesuaian antar fungsi pendidikan yang diperankan sekolah dengan yang
dibutuhkan masyarakat. Untuk menjalankan tujuan pendidikan yang rasional dan
ideal, maka sekolah memerlukan mekanisme informasi timbal balik yang rasional,
objektif dan realitas dengan masyarakat
6
Puranto, M. Ngalim. 1995. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: PT. Remaja Kosda
Karya.hlm 18-19
12
Masyarkat dengan segala atribut dan identitassnya yang memiliki dinamika
ini, secara langsung akan berpengaruh terhadap pendidikan persekolahan. Pengaruh-
pengaruh yang dimaksud adalah:
13
kulitas proses penyelenggaraan pendidikan sekolah-sekolah, menuntut adanya jalinan
hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Sementara itu
perubahan-perubahan yang terjadi dan ada di masyarakat mempengaruhi pula materi
pendidikan disekolah, karena perubahan itu merupakan salah satu sumber yang ada di
masyrakat.7
BAB III
PENUTUP
7
Ibid 20-23
14
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
15
Depdiknas. 2006. UU RI No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara.
Puranto, M. Ngalim. 1995. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: PT.
Remaja Kosda Karya
16