Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Pendidikan


D

O L E H

KELOMPOK 6 : MAULANA MUHAMMAD NASUTION


RAHMA AMALIA NASUTION
UMMI NADRA SYAFITRI
NASRI FAUZIAH
SUCI DWIKA SARI
KELAS : PAI B SEMESTER 2
DOSEN PENGAMPUH : SULASMI, M. Si

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
AL-HIKMAH TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT , atas segala
nikmat dan karunianya sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang kita cintai
ini. Shalawat dan salam mari kita sanjungkan kepada Rasulullah SAW, kepada
keluarga dan para sahabatnya juga kepada kaum muslimin dan muslimat penegak
risalah yang benar.

Penulisan makalah ini telah diupayakan semaksimal mungkin, namun


disadari bahwa masih terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat memperbaiki kesalahan serta
bisa menunjang mutu dari makalah ini, sehingga makalah ini lebih berguna bagi
pembaca.

Tebing Tinggi, Mei 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3

A. Pengertian Lembaga Pendidikan..................................................................3


B. Bentuk Bentuk Lembaga Pendidikan.......................................................... 4
C. Jenis Jenis Lembaga Pendidikan................................................................. 9
D. Fungsi Lembaga Pendidikan..................................................................... 10

BAB III PENUTUP............................................................................................ 11

A. Kesimpulan................................................................................................ 11
B. Saran.......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan.
Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata,
seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain
yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.

Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga,


sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang
akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk
individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak
adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang
yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah.

Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan


anak. Ketiga lembaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga,
lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat mempunyai
tanggung jawab dan peranan masing-masing dalam usaha pencapaian tujuan
pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia.

Adanya lembaga-lebaga pendidikan merupakan jawaban atas problema


dari pertumbuhan dan perkembangan manusia itu sendiri. Pendidikan yang
akan membentuk dan membina bentuk-bentuk dengan tingkah laku tertentu
dalam keadaan tertentu, maka lembaga-lembaga pendidikan menghendaki
perlakuan tertentu pula. Peranan lembaga-lembaga pendidikan itu berbeda-
beda, tergantung pada lingkungan mana lembaga itu berdiri, keluarga, sekolah
maupun masyarakat yang saling berhubungan satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lembaga pendidikan?
2. Apa saja bentuk bentuk lembaga pendidikan?
3. Apa saja jenis jenis lembaga pendidikan?

1
4. Bagaimana fungsi lembaga pendidikan?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud lembaga pendidikan.
2. Untuk mengetahui Apa saja bentuk bentuk lembaga pendidikan.
3. Untuk mengetahui Apa saja jenis jenis lembaga pendidikan.
4. Untuk mengetahui Bagaimana fungsi lembaga pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan


Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsung nya proses
pendidikan dengan tujuan mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih
baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan adalah
lembaga yang menawarkan pendidikan formal dari jenjang prasekolah sampai
perguruan tinggi, bersifat umum atau khusus.

Lembaga pendidikan juga merupakan institusi sosial yang menjadi agen


sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga. Dalam lembaga pendidikan,
seorang anak akan dikenalkan tentang kehidupan bermasyarakat lebih luas.
Jenis lembaga pendidikan ada tiga yaitu lembaga pendidikan formal (sekolah),
lembaga pendidikan nonformal (misal kursus keterampilan, kursus bahasa,
dan kursus komputer), serta pendidikan informal (pendidikan yang terjadi di
keluarga).

Pendidikan memberikan arah terhadap pertumbuhan dan perkembangan


manusia dan lingkungannya. Pertumbuhan dan perkembangan akan berubah
seiring waktu. Sehingga harus terorganisasi dan diarahkan menuju tujuan
akhir pendidikan yang telah ditetapkan. Lembaga-lembaga pendidikan sebagai
penyalur pendidikan terus berkembang sesuai kebutuhan dari tuntutan
perubahan di masyarakat.

Pengertian lembaga pendidikan menurut para ahli


1. Hasbullah
Lembaga pendidikan merupakan wadah atau tempat berlangsungnya
sebuah proses pendidikan yang terdiri pendidikan keluarga, sekolah dan
masyarakat.

2. Enung K. Rukiyati, dkk

3
Lembaga pendidikan adalah tempat atau wadah di mana proses pendidikan
berlangsung secara bersamaan dengan proses kebudayaan.

3. Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La Sula


Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan,
khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah
dan masyarakat.

B. Bentuk bentuk Lembaga Pendidikan


1. Lembaga pendidikan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama,
karena dalam keluarga inilah anak-anak mendapatkan bimbingan dan
paling banyak memperoleh pendidikan.

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama


dan utama, karena dari keluarga anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan dan sebagian besar kehidupan anak adalah di dalam keluarga.

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai


peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup. Sifat dan
tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari
anggota keluarga yang lain.

Dengan demikian pendidikan keluarga memiliki peranan yang sangat


penting terhadap pendidikan anak, antara lain:

a. Pengalaman Pertama Masa Kanak-kanak


Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang
merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak, sebab
dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu
selanjutnya ditentukan.

4
b. Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Kehidupan emosional merupakan salah satu faktor yang terpenting
dalam membentuk pribadi seseorang, karena adanya kelainan-kelainan
dalam perkembangan pendidikan individu oleh kurang berkembangnya
kehidupan emosional secara wajar.

c. Menanamkan Dasar Pendidikan Moral


Dalam sebuah keluarga perilaku orang tua menjadi teladan oleh
seorang anak dan anak suka meniru perbuatan orang tuanya. “Rasa
cinta, rasa bersatu dan lain-lain perasaan dan keadaan jiwa yang pada
umumnya sangat berfaedah untuk berlangsungnya pendidikan,
teristimewa pendidikan budi pekerti, terdapatlah di dalam hidup
keluarga dalam sifat yang kuat dan murni, sehingga tak dapat pusat-
pusat pendidikan lainnya menyamainya”

d. Memberikan Dasar Pendidikan Sosial


Yaitu dengan menumbuhkan benih-benih kesadaran sosial lewat
tolong-menolong dalam kehidupan keluarga, gotong royong, menjaga
ketertiban, kedamaian dan lain-lain.

e. Peletakan Dasar-dasar Keagamaan


Mengenalkan ilmu-ilmu agama, mengajari mengaji al-quran dan lain-
lain. Hal ini sangat memupuk keagamaan anak.

Tanggung Jawab Keluarga


1) Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan
orang tua dan anak
2) Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan
orang tua terhadap keturunannya.
3) Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada
gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan
Negara.

5
4) Memelihara membesarkan anak.
5) Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila
ia telah dewasa akan mampu mandiri.

Dengan demikian peranan lembaga pendidikan keluarga merupakan


pendidikan dasar untuk membentuk pribadi anak.

2. Lembaga pendidikan sekolah


Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah adalah pendidikan yang
diperoleh secara teratur, sisitematis, bertingkat dan dengan mengikuti
syaraf yang jelas.
Pendidikan sekolah pada dasarnya merupakan lanjutan dari
pendidikan keluarga hanya saja pendidikan di sekolah diperoleh secara
teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang
jelas dan ketat. Sehingga pendidikan sekolah sangat penting sekali fungsi
dan peranannya terhadap keberhasilan pendidikan anak.

Fungsi dan peranan itu antara lain :


a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan
anak didik.
b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
c. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan
sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan
memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk
sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya.
Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak
didik selaku generasi muda.

6
f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak
untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai
persiapan untuk terjun ke masyarakat.

Tanggung Jawab sekolah


Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah menerima fungsi
pendidikan berdasarkan asas tanggung jawab berikut:
1) Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengtan fungsi dan tujuan
yang ditetapakan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2) Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi,, tujuan dan tingkat
pendidikan yang di percayakan kepadanya oleh masyarakat dan
bangsa.
3) Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional
pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini
berdasarkan ketentuan –ketentuan jabatannya.

Sifat-Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah


Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah pendidikan
keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Dari kenyataan-kenyataan
tersebut, sifat-sifat pendidikan sekolah tersebut adalah sebagai berikut.
a) Tumbuh sesudah keluarga ( pendidikan kedua ).
b) Lembaga pendidikan formal.
c) Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati.

Berikut ini dikemukakan beberapa sumbangan sekolah bagi pendidikan anak :

(1) Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta


memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang dibawa dari
keluarga.
(2) Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menjadi pribadi dewasa
susila, sekaligus warga negara dewasa susila.

7
(3) Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki
kebudayaan bangsa.
(4) Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik
mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja,
sehingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut
membangun bangsa dan negara.

Dengan melihat karakteristik dan peranan sekolah sebagai lembaga


pendidikan kedua setelah keluarga, maka sekolah diharapkan dapat
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah

3. Lembaga pendidikan di masyarakat


Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial
dengan tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri.
Masyarakat merupakan lembaga ketiga setelah keluarga dan sekolah.
Pendidikan dalam masyarakat dampaknya lebih luas.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam
masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang, baik pembentukan
kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertian-pengertian (pengetahuan)
sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Masyarakat memiliki peranan yang besar dalam pelaksanaan
pendidikan nasional. Peranan masyarakat itu antara lain menciptakan
suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut
menyelengglarakan pendidikan non pemerintah (swasta) dan yang lainnya.
Membantu pengadaan sarana dan prasarana serta menyediakan lapangan
kerja.
Secara kongkrit peran dan fungsi pendidikan kemasyarakatan dapat
dikemukakan sebagai berikut :

8
a. Memberikan kemampuan professional untuk mengembangkan karir
melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar, konperensi
ilmiah dan sebagainya.
b. Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu system pendidikan
nasional seperti sekolah terbuka, kursus tertulis, pendidikan melalui radio,
dan televisi  dan sebagainya.
c. Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama melalui
pesantren, pengajian,  pendidikan agama di surau/langgar, biara, sekolah
minggu dan sebagainya.
d. Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melalui bengkel
seni, teater, olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan spiritual dan
sebagainya.
e. Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem magang untuk
menjadi ahli bangunan, muntir, dan sebagainya.

C. Jenis Jenis Lembaga Pendidikan


Ada tiga jenis lembaga pendidikan antara lain:
1. Lembaga Pendidikan Formal 
Lembaga pendidikan formal adalah lembaga yang menyediakan
pendidikan secara formal, dalam arti memiliki struktur dan jenjang yang
jelas untuk peserta didiknya. Contoh yang paling umum dari jenis
lembaga pendidikan formal adalah sekolah, baik dari kelompok bermain
hingga perguruan tinggi.

2. Lembaga Pendidikan Nonformal 


Lembaga pendidikan nonformal adalah  lembaga yang memberikan
pendidikan di luar pendidikan formal. Berbeda dengan lembaga
pendidikan formal, lembaga ini menyediakan materi dan program dalam
waktu yang relatif singkat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Lembaga Pendidikan Informal

9
Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan informal
adalah lembaga yang menyediakan pendidikan di dalam keluarga dan
masyarakat. Peran lembaga pendidikan informal itu penting lho untuk
kehidupan seseorang. Soalnya, berbagai pendidikan seperti pendidikan
agama, etika, dan budi pekerti seringkali didapatkan dari keluarga dan
lingkungan juga.

D. Fungsi Lembaga Pendidikan

Fungsi manifes adalah fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah.


Menurut Horton dan Hunt, fungsi manifes lembaga pendidikan adalah
mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah, dengan bekal
keterampilan yang diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah maka
seseorang siap untuk bekerja, mengembangkan bakat perseorangan demi
kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan
masyarakat, lembaga pendidikan mengajarkan beragam kebudayaan dalam
masyarakat, menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam
demokrasi.

Fungsi laten lembaga pendidikan Fungsi laten lembaga pendidikan


adalah: Mengurangi pengendalian orangtua Keikutsertaan anak dalam
lembaga pendidikan seperti sekolah akan mengurangi pengendalian orangtua.
Karena yang berperan saat pengajaran dan pendidikan di sekolah adalah guru.
Mempertahankan sistem kelas sosial Lembaga sekolah diharap
mensosialisasikan kepada para anak didik untuk menerima perbedaan status di
masyarakat. Sekolah diharapkan menghilangkan perbedaan kelas sosial
berdasarkan status sosial peserta didik di masyarakat. Memperpanjang masa
remaja; Sekolah memungkinkan diperpanjang masa remaja dan penundaan
masa dewasa.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tripusat  pendidikan (Keluarga, Sekolah, Masyarakat) ini saling
berhubungan dan saling terkait yang masing-masing memiliki fungsi dan
peran tersendiri dengan satu tujuan yaitu menolong pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik secara optimal, untuk mencapai tujuan
pendidikan yaitu menjadikan manusia seutuhnya, berjatidiri, memiliki
integritas, dan bermartabat.

Untuk itu agar fungsi dan peran pendidikan dapat tercapai dengan baik,
harus terjadi kerjasama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta masyarakat dalam
pendidikan, dengan saling menopang kegiatan yang sama secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama. Dengan kata lain, pendidikan yang dilakukan
oleh orang tua terhadap anak juga dilakukan oleh sekolah dengan
memperkuatnya serta dikontrol oleh masyarakat sebagai lingkungan bagi
lingkungan sosial anak.

B. Saran
Semoga dengan membaca atau mendengarkan makalah ini dapat
menambah wawasan kita semua, dan kami harap kritik atau saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya.
.

11
DAFTAR PUSTAKA

Barnadib, Sutari Imam. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta:


FIP IKIP.
Barnadib, Sutari Imam. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis.
Yogyakarta : FIP IKIP.
Djumberansyah, Indar. 1994. Filsafat Pendidikan. Surabaya: Karya Abditama.
Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Idris, Zahara. 1981. Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung : Angkasa.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 1995) Undang-
Undang No.20 tahun 2013 tentang SISDIKNAS.
Indrakusuma, Amir Daien. 1973. Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Puskur. 2012. Pengembangn pendidikan budaya dan karakter bangsa. Jakarta:
Badan Litbang Kementrian Pendidikan Nasioanal.
Suhartono, Suparlan. 2009. Filsafat Pendidikan. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Tanlain, Wens, dkk. 1989. Dasar-Dasar Ilmu pendidikan. Jakarta: Gramedia.

12

Anda mungkin juga menyukai