Anda di halaman 1dari 23

SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Indah Sulmayanti, M. Pd.

Oleh :
Anan Ardiansah : 2255202001

PROGRAM STUDY INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NURUL HUDA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan

pengetahuan sehingga makalah ini bisa kami selesaikan.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah

berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun

dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para

pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini jauh dari

kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN .............................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

HALAMAN DAFTAR ISI.....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan.............................................................................3
B. Pengertian Sekolah..................................................................................3
C. LembagaPendidikan Sekolah..................................................................4
D. Ciri-ciri Khusus Pendidikan Sekolah......................................................5
E. Tanggung Jawab Sekolah........................................................................5
F. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah.................................................6
G. Fungsi dan Peranan Sekolah....................................................................7
H. Macam-macam Sekolah...........................................................................9
I. Sumbangan Khas Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan.....................11
BAB III PENUTUP

A. Simpulan................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam undang undang No. 20 Tahun 2003 di
jelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia, dan keterampilan yang di
perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
dunia pendidikan peran pihak pihak yang ahli sangatlah
menentukan bagaimana dan kemana arah pendidi- kan
akan di bawa.

Di antara pihak pihak yang berperan penting


dalam mendidik dan mengarah kan setiap peserta didik
menuju arah yang jelas dan benar adalah keluarga sekolah
dan masyarakat. Tiga unsur ini di kenal dengan nama tri-
pusat pendidikan. Setiap lingkungan tersebut mempunyai
tugas dan fungsi masing masing yang berperan penting
dalam pembentukan perilaku dan pribadi dalam peserta
didik. Selain memiliki tugas dan fungsinya masing
masing, unsur unsur lingkungan tersebut memiliki
hubungan yang sangat erat dalam menentukan peserta
didik.

Pendidikan tidak terlepas dari sekolah, suatu


tempat yang dijadikan se- bagai tempat berkumpul para

1
peserta didik untuk menemukan ilmu dari pros- es
pendidikan itu sendiri. Sekolah sebagai lingkungan yang
utama setelah keluarga diharapkan mampu menjadi
penyambung tangan orang tua sebagai pendidik yang
utama dan pertama.

2
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan ?
2. Apa yang dimaksud dengan sekolah ?
3. Apa yang dimaksud lembaga pendidikan sekolah?
4. Apa ciri-ciri khusus pendidikan sekolah?
5. Apa saja tanggung jawab sekolah?
6. Bagaimana sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah ?
7. Apa saja fungsi dan peranan sekolah ?
8. Apa saja macam-macam sekolah ?
9. Apa saja sumbangan khas sekolah sebagai lembaga
pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pendidikan
2. Untuk mengetahui apa itu sekolah
3. Untuk mengetahui yang dimaksud lembaga pendidikan
sekolah
4. Untuk mengetahui ciri-ciri khusus pendidikan sekolah
5. Untuk mengetahui tanggung jawab sekolah
6. Untuk mengetahui sifat-sifat lembaga pendidikan sekolah
7. Untuk mengetahui fungsi sekolah dan peranan sekolah
8. Untuk mengetahui macam- macam sekolah
9. Untuk mengetahui sumbangan khas sekolah sebagai lembaga
pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Menurut Purwanto (1995:3) Pedadogik atau ilmu
pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki,
merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.
Pedagogik berasal dari kata Yunani paedagogia yang
berarti per- gaulan dengan anak-anak. Paedagogos berasal
dari kata Paedos (anak) dan agoge (saya membimbing,
pempimpin).

Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam


pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya kearah
kedewasaan.

Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan


sengaja oleh orang de- wasa kepada anak-anak dalam
pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri
sendiri dan masyarakat.

B. Pengertian Sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga atau ltempat untuk
belajar seperti membaca, menulis dan belajar untuk
berperilaku yang baik. Sekolah juga merupakan bagian
integral dari suatu masyarakat yang berhadapan dengan
kondisi nyata yang terdapat dalm masyarakat pada masa
sekarang. Sekolah juga merupakan lingkungan kedua
tempat anak-anak berlatih dan menumbuhkan

3
kepribadiaannya. (Zanti Arbi, 1997 :171)
Menurut Daryanto (1997:544) Sekolah adalah
bangunan atau lembaga untuk belajar serta tempat
menerima dan memberi pelajaran.
Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu
organisasi keseluruhan terdiri atas interaksi pribadi terkait
bersama dalam suatu hubungan organik. (Wayne dalam
buku Soebagio Atmodiwiro, 2000:37).

3
4

C. Lembaga Pendidikan Sekolah


Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan
bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus
juga merupakan lanjutan dari pendidikan da- lam
keluarga. Disamping itu, kehidupan disekolah adalah
jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan
dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat
kelak.

Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini


adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah
secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari
Taman kanak- kanak sampai perguruan tinggi)

Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang


berlangsung disekolah ini, yaitu sebagai berikut :

1. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang


memiliki hubungan hierararkis
2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative
homogen
3. Waktu pendidikan relative lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan
4. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat
akademis dan umum
5. adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban ter-
hadap kebutuhan diamsa yang akan dating. (Wens Tanlain dalam buku
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, 1989:44)

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang


lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan
oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang
berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat
4

da- lam mendidik warga negara. Sekolah dikelola secara


formal, hierarkis dan kronologis yang berhaluan pada
falsafah dan tujuan pendidikan nasional.
5

D. Ciri-ciri Khusus Pendidikan Sekolah


1. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki
hubungan hierarkis
2. Usia siswa (anak didik) disuatu jenjang relatif homogen
3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan
4. Isi pendidikan (materi) lebih banyak yang bersifat akademis
dan umum
5. Mutu pendidikan sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan di
masa yang akan datang. (Hasbullah dalam Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,
2009:35)

E. Tanggung Jawab Sekolah


Sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah
menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas
tanggung jawab berikut :
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku, dalam hal ini undang-
undang pendidikan; UUSPN No. 20 Tahun 2003
2. Tanggung ajawab keilmuan berdasarkan bentuk , isi, tujuan dan ting- kat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa
3. Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab profesional pengelola
dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini ber- dasarkan
ketentuan-ketentuan jabatannya. Tanggung jawab ini merupakan
pelimpahan tanggun jawab dan kepercayaan orang tua (masyarakat) kepada
sekolah dari para guru. (Hasbullah dalam Dasar- dasar Ilmu Pendidikan,
2009:47).
6

F. Sifat – Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah


Sekolah merupakam lembaga pendidikan kedua
setelah pendidikan keluarga, bersifat formal namun tidak
kodrati. Dengan demikian banyak orang tua (dengan
berbagai alasan) menyerahkan tanggung jawab pendidikan
anaknya kepada sekolah.
Dari kenyataan-kenyataan tersebut, sifat-sifat
pendidikan sekolah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua)

Dalam keluarga tidak selamanya tersedia kesempatan dan


kesanggupan memberikan pendidikan kepada anaknya, sehingga keluarga
menyerahkan tanggung jawabnya kepada sekolah. Disekolah anak-anak
memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung,
menggambar serta ilmu-ilmu yang lain. Disamping itu juga diberikan
pelajaran menghargai keindahan, membedakan benar dan salah serta
pendidikan agama. Materi-materi tersebut jelas sangat sulit diselenggarakan
di lingkungan keluarga.

2. Lembaga pendidikan formal

Dinamakan lembaga pendidika formal, karena sekolah mempunyai


bentuk yang jelas, dalam arti memiliki program yang telah di rencana- kan
dengan teratur dan di tetap kan dengan resmi missal nya di sekolah ada
rencana pembelajaran, jam pelajaran dan peraturan lain yang
menggambarkan bentuk dari program sekolah secara keseluruhan.

3. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati

Lembaga pendidikan didirikan tidak atas dasar hubungan darah an-


tara guru dan murid seperti halnya di keluarga, tetapi berdasarkan hubungan
yang bersifat kedinasan. (Hasbullah dalam Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,
2009:48).
7

G. Fungsi dan Peranan Sekolah


Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pa- da Pasal 13 ayat (1) disebutkan
bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
non formal dan informal yang dapat saling melengkapi
dan mem- perkaya.

Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu


lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik
dan mengajar serta memperbaiki dan mem- perhalus
tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
Sementara itu, dalam perkembangan kepribadian anak
didik, peranan sekolah dengan me- lalui kurikulum, antara
lain sebagai berikut :

1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak
didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (kar- yawan)
2. Anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah
3. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna
bagi agama, bangsa dan negara. (Zahara Idris dalam buku Dasar-dasar
Kependidikan, 1981:69)

Fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya


Pengantar umum pen- didikan adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan


pengetahuan
Di samping bertugas untuk mengembangkan pribadi anak didik
secara menyeluruh, fungsi sekolah yang lebih penting sebenarnya adalah
menyampaikan pengetahuan dan melaksanakan pendidikan kecerdasan.
Fungsi sekolah dalam pendidikan intelektual dapat di sa- makan dengan
fungsi keluarga dalam pendidikan moral.
2. Spesialisasi
7

Sekolah mempunyai fungsi sebagai lembaga sosial yang spesialisasi


nya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
8

3. Efisiensi
Terdapat nya sekolah sebagai lembaga sosial yang berspesialisasi
di bidang pendidikan dan pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih efisien dengan alasan sebagai
berikut :
a. Seumpama tidak ada sekolah, dan pekerjaan mendidik hanya harus
dipikul oleh keluarga, maka hal ini tidak akan efisien, karena orang
tua terlalu sibuk dengan pekerjaannya, serta banyak orang tua tidak
mampu melaksankan pendidikan yang dimaksud.
b. Pendidikan sekolah dilaksanakan dalam program yang tertentu dan
sistematis
c. Disekolah dapat dididik sejumlah besar anak secara
sekaligus
4. Sosialisasi
Sekolah mempunyai peranan yang penting di dalam proses sosial-
isasi, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi ma- khluk
sosial, makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di masyarakat.
5. Konservasi dan transmisi cultural
Fungsi lain dari skolah adalah memelihara warisan budaya yang
hidup dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan ke- budayaan
tadi (transmisi cultural) kepada generasi muda
6. Transisi dari rumah ke masyarakat
Ketika berada di keluarga kehidupan anak serba menggantungkan
diri kepada orang tua, maka memasuki sekolah di mana ia mendapat
kesempatan untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab sebagai
persiapan sebelum ke masyarakat. (Suwarno dalam buku Pengantar Umum
Pendidikan, 1985:70).
9

H. Macam-macam sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan
sebenarnya mempunyai banyak ragamnya, dan hal ini
tergantung dari segi mana melihatnya.
1. Ditinjau dari segi mengusahakan
a. Sekolah Negeri
Yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah baik dari segi
pengadaan fasilitas, keuangan, maupun pengadaan tenaga pengajar.
Penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah ini ditetapkan dida- lam
Pasal 31 UUD 1945, yang pengaturan penyelenggarannya dia- tur menurut
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na- sional.

Instansi penyelenggara pada umumnya adalah Departemen Pen-


didikan dan Kebudayaan (Depdikbud) untuk sekolah-sekolah umum, dan
Departemen Agama untuk sekolah yang berciri khas Agama Islam.
b. Sekolah Swasta
Yaitu sekolah yang diusahakan oleh selain pemerintah, yaitu
badan-badan swasta. Hal ini sebagai mana dinyatakan UU No. 2 Tahun
1989 Pasal 47 Ayat 1 yaitu :
“Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-
luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pen- didikan
nasional”. Dilihat dari statusnya, sekolah swasta ini terdiri dari :

1) Disamakan
2) Diakui
3) Terdaftar
4) Tercatat

Sedangkan untuk pendidikan tinggi sekarang baik PTN maupun


PTS menggunakan sistem akrditasi. Dengan sistem akreditasi ini
memungkinkan perguruan tinggi swasta lebih leluasa
10

mengembangkan lembaganya dengan standar-standar yang sudah


diatur dalam ketentuan yang berlaku.

2. Ditinjau dari sudut tingkatan


Menurut UU No. 20 Tahun 2004, jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi.
a. Pendidikan Dasar, terdiri dari :
1) Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
2) SMP / MTS
b. Pendidikan Menengah, terdiri dari
1) SMA dan MA
2) SMK dan MAK
c. Pendidikan Tinggi, terdiri dari
1) Akademi
2) Institut
3) Sekolah Tinggi
4) Universitas
Selain jenjang pendidikan tersebut, ada juga diselenggarakan anak
usia dini yaitu suatu penyelenggaraan pendidikan yang diperuntukan bagi
anak sebelum memasuki pendidikan dasar.
3. Ditinjau dari sifatnya
a. Sekolah Umum
Sekolah umum adalah sekolah yang belum mempersiapkan anak
dalam spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Sekolah ini
penekanannya adalah persiapan mengikuti pendidikan lebih tinggi
tingkatannya. Termasuk dalam hal ini adalah SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA.
b. Sekolah Kejuruan
Sekolah kejuruan adalah lembaga pendidikan sekolah yang mem-
persiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu seperti
11

SMEA, MAK, SMKK, STM dan sebagainya. (Hasbullah dalam buku Dasar-
dasar Pendidikan, 2009:53)

I. Sumbangan Khas Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan


Sebagaimana yang dikemukakan bahwa sekolah
merupakan lembaga pendidikan kedua setelah keluarga,
yang berdifat tidak kodrati. Meskipun demikian, sekolah
berperan besar dalam pengembangan berbagi aspek dari
anak didik, apalagi dengan kondisi seperti sekarang, yaitu
untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia, tentu
saja sekolah menjadi ujung tombak dan punya peran
sangat strategis.

Berikut ini dikemukakan beberapa sumbangan


sekolah bagi pendidik anak, diantaranya :
1. Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta
memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang di bawa
dari keluarga.
2. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menjadi pribadi de-
wasa susila, sekaligus warga negara dewasa susila.
3. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan mem-
iliki kebudayaan bangsa.
4. Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik
mengembangkan kemampuan intelektual dan ketrampilan kerja se-
hingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut mem-
bangun bangsa dan Negara. (Hasbullah dalam buku Dasar-dasar
Pendidikan, 2009:54).
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dengan demikian, dapat kami
disimpulkan bahwa:
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya
kearah kedewasaan.

Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh


orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan (jasmani dan rohani)
agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat.
2. Pengertian Sekolah
Sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau
murid di bawah pengawasan guru
3. Lembaga Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang diperoleh
seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari Taman kanak-kanak
sampai perguruan tinggi)
4. Ciri-Ciri Khusus Pendidikan Sekolah
a. Diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki
hubungan hierarkis
b. Usia siswa (anak didik) disuatu jenjang relatif homogen
c. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan
d. Isi pendidikan (materi) lebih banyak yang bersifat akademis dan umum

12
13

e. Mutu pendidikan sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap


kebutuhan di masa yang akan datang
5. Tanggung Jawab Sekolah
a. Tanggung jawab formal kelembagaan
b. Tanggung ajawab keilmuan
c. Tanggung jawab fungsional
6. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah
a. Tumbuh sesudah keluarga (pendidikan kedua)
b. Lembaga pendidikan formal
c. Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati
7. Fungsi dan Peranan Sekolah
a. Peranan Sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan
keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta mem-
perbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari
keluarganya.
b. Fungsi Sekolah
1. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan penge- tahuan
2. Spesialisasi
3. Efisiensi
4. Sosialisasi
5. Konservasi dan transmisi cultural
6. Transisi dari rumah ke masyarakat
c. Macam-macam Sekolah
1. Ditinjau dari segi mengusahakan
a. Sekolah Negeri
b. Sekolah Swasta
2. Ditinjau dari sudut tingkatan
a. Pendidikan Dasar, terdiri dari
b. Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
14

c. SMP / MTS
d. Pendidikan Menengah, terdiri dari
1) SMA dan MA
2) SMK dan MAK
e. Pendidikan Tinggi, terdiri dari
1) Akademi
2) Institut
3) Sekolah Tinggi
4) Universitas
f. Ditinjau dari sifatnya
1) Sekolah Umum
2) Sekolah Kejuruan
8. Sumbangan Khas Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan
a. Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak,
serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang di
bawa dari keluarga.
b. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menjadi pribadi
dewasa susila, sekaligus warga negara dewasa susila.
c. Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan
memiliki kebudayaan bangsa.
d. Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik
mengembangkan kemampuan intelektual dan ketrampilan kerja
se- hingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut
mem- bangun bangsa dan negara.
15

B. Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan
keteladanan dalam hal berperilaku, memberikan fasilitas dalam hal
mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus
ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Purwanto, M. Ngalim, MP.,1995, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan


Praktis, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Suwarno, 1985, Pengantar Umum Pendidikan Jakarta : Aksara Baru
Hasbullah,2009, Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja
Gravindo Persada
Tanlain Wens, dkk., 1989, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta :
Grame- dia

Idris, Zahara, 1981, Dasar-dasar Kependidikan, Bandung : Angkasa,

Anda mungkin juga menyukai