Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN


Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Nurul Husna, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Fitri Dwi Astuti 11308505210048
Listari 11308505210063
Norlina Sariningsih 11308505210174

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SINGKAWANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, alhamdulillah dengan


memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul Husna. S.Pd., M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan yang telah
membimbing kami mengenai pembuatau makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai Lingkungan dan Lembaga
Pendidikan. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari dosen
maupun teman-teman demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Singkawang, 6 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
1. Pengertian pendidikan lembaga pendidikan...............................................3
2. Bentuk lembaga pendidikan dan lingkungan pendidikan yang baik untuk
pendidikan di Indonesia..............................................................................4
3. Peranan keluarga, masyarakat, dan pemerintah serta hubungan timbal
balik dalam lingkungan pendidikan...........................................................10
4. Lembaga dan bentuk pendidikan yang baik diterapkan di Indonesia........1
BAB III PENUTUP................................................................................................20
A. Kesimpulan..................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan
suatu negara. Lembaga pendidikan, baik formal maupun informal, memiliki
peran yang sangat vital dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas.
Indonesia memiliki keragaman geografis, budaya, dan sosial yang
memengaruhi pendidikan di seluruh negeri. Lingkungan dan lembaga
pendidikan adalah dua unsur yang saling terkait dan memiliki dampak yang
signifikan pada perkembangan individu dan masyarakat. Keduanya memiliki
peran penting dalam membentuk pandangan dunia, keterampilan, dan nilai-
nilai yang dianut oleh individu. Oleh karena itu, pemahaman mendalam
tentang hubungan antara lingkungan dan lembaga pendidikan adalah kunci
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan berkontribusi pada
pembangunan berkelanjutan.
Lingkungan, baik itu lingkungan fisik, sosial, ekonomi, atau budaya,
mempengaruhi cara individu belajar dan tumbuh. Misalnya, kondisi ekonomi
dalam suatu daerah dapat memengaruhi akses pendidikan, sementara budaya
dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dapat memengaruhi metode
pengajaran dan pemahaman dunia siswa. Oleh karena itu, penting untuk
memahami bagaimana lingkungan tersebut memainkan peran dalam
membentuk konteks pendidikan. Di sisi lain, lembaga pendidikan adalah
tempat di mana individu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
karakter mereka. Ini termasuk sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan
berbagai institusi pendidikan lainnya. Lembaga pendidikan juga memiliki
peran dalam membentuk lingkungan sosial dan budaya di mana siswa
berinteraksi dan belajar. Oleh karena itu, mereka memiliki tanggung jawab
untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik siswa.
Dalam era globalisasi dan perubahan iklim, pemahaman yang lebih baik
tentang cara lingkungan dan lembaga pendidikan saling berinteraksi dapat

1
membantu kita mengatasi tantangan pendidikan dan lingkungan yang
semakin kompleks. Bentuk lembaga pendidikan yang baik harus
mempertimbangkan aspek-aspek ini untuk memberikan pendidikan yang
bermakna. Peran masing-masing pihak sangat penting dalam membentuk
pendidikan yang efektif. Selain itu, hubungan timbal balik antara lembaga
pendidikan dan pemangku kepentingan eksternal juga memengaruhi kualitas
pendidikan. Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pendidikan, dan
berbagai lembaga dan bentuk pendidikan telah diterapkan di negara ini.
Namun, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjaga
lingkungan alam, perlu dipertimbangkan pendekatan pendidikan yang tepat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian pendidikan lembaga pendidikan ?
2. Menjelaskan bentuk lembaga pendidikan dan lingkungan pendidikan
yang baik untuk pendidikan di Indonesia ?
3. Menjelaskan peranan keluarga, masyarakat, dan pemerintah serta
hubungan timbal balik dalam lingkungan pendidikan ?
4. Menjelaskan lembaga dan bentuk pendidikan yang baik diterapkan di
Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dicapai tujuan penulisan sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian pendidikan lembaga pendidikan.
2. Dapat mengetahui bentuk lembaga pendidikan dan lingkungan
pendidikan yang baik untuk pendidikan di Indonesia.
3. Dapat mengetahui peranan keluarga, masyarakat, dan pemerintah serta
hubungan timbal balik dalam lingkungan pendidikan.
4. Dapat mengetahui lembaga dan bentuk pendidikan yang baik
diterapkan di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan Lembaga Pendidikan


Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan
segala benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Menurut Sartain (ahli psikologi
Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini
yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan
yang berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan
sebagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang
merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan adalah
segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekeliling proses pendidikan itu
berlangsung. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan.
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
peserta didik. Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis lingkungan
pendidikan tempat peserta didik terlibat didalamnya. Hal ini karena masing-
masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi social yang berbeda-
beda. Situasi social yang dimaksud meliputi faktor perencanaan, sarana dan
sistem pendidikan pada masing-masing jenis pendidikan. Intensitas pengaruh
lingkungan terhadap peserta didik tergantung sejauh mana anak didik dapat
menyerap rangsangan yang diberikan lingkungannya dan sejauh mana
lingkungan mampu memahami dan memberikan fasilitas terhadap kebutuhan
pendidikan peserta didik. Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan
sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat
permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan.

3
Secara umum lembaga pendidikan merupakan sebuah instusi
pendidikan yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang pra
sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum
maupun khusus ( misalnya sekolah agama atau sekolah luar biasa ). Lembaga
pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen
sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola
dan menyelanggarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan,
penelitian keterampilan dan keahlian, yaitu dalam hal pendidikan intelektual,
spritual, serta keahlian dan keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya, sarana dan prasarana, data dan lain sebagainya yang digunakan
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Bentuk Lembaga Pendidikan dan Lingkungan Pendidikan Yang Baik


Untuk Pendidikan di Indonesia
a) Bentuk Lembaga Pendidikan Yang Baik Untuk Pendidikan di Indonesia
 Pendidikan Formal
Jenis yang pertama adalah lembaga pendidikan formal, lembaga
jenis ini memberikan pendidikan secara struktural serta punya jenjang
yang jelas dan pasti untuk peserta didik. Contoh paling utama
pendidikan formal adalah sekolah. Lembaga formal juga punya
beberapa persyaratan dan ciri tertentu pada pendidikan formal.
Misalnya untuk lembaga pendidikan formal punya kurun waktu belajar,
kurikulum, untuk di Indonesia sendiri pendidikan formal wajib
menggunakan seragam, sehingga itu adalah ciri paling mencolok dari
pendidikan formal. Ada pula beberapa sekolah yang memiliki akselerasi
pendidikan pada sekolahnya khususnya di SMA. Untuk akselerasi
sendiri juga harus dapat memenuhi beberapa persyaratan yang
diberlakukan oleh sekolah masing-masing. Cara akselerasi SMA

4
biasanya memakan waktu 2 tahun proses belajar di sekolah, dan tentu
saja nilai-nilai dari mata pelajarannya harus di atas standar nilai biasa,
serta jadwal pembelajaran yang jauh lebih padat dari kelas biasa.
Lembaga formal punya dokumen-dokumen resmi seperti ijazah yang
menjadi tanda bukti yang resmi Anda telah menempuh pendidikan
formal. Lalu bagi masyarakat yang tidak dapat menyelesaikan
pendidikan formalnya biasanya punya dapat melakukan kejar paket c
yang dapat dilakukan di lembaga-lembaga tertentu. Selain itu, ada pula
kejar paket c online yang dilakukan tanpa perlu melakukan tatap muka.
Untuk contoh dalam pendidikan formal yaitu Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Universitas.
 Pendidikan Non Formal
Selanjutnya adalah lembaga pendidikan non formal, untuk lembaga
non formal adalah tempat yang memberikan pendidikan di luar dari
lembaga formal. Lembaga non formal ini berfungsi sebagai pelengkap
dari lembaga formal atau menambah kemampuan lain seorang individu.
Keuntungan dari pendidikan non formal ini adalah tidak terlalu banyak
persyaratan untuk mengikutinya, misalnya kursus mengemudi. Untuk
bisa masuk kursus mengemudi Anda tidak perlu mengenakan seragam
atau harus masuk jam 8 pagi. Contoh untuk pendidikan non formal
yaitu Kursus Musik atau Vokal, Tempat Les dan Les Online.
 Pendidikan Informal
Terakhir adalah lembaga informal yang proses memberikan
pendidikannya adalah lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar
sehingga waktu proses pendidikannya jauh lebih fleksibel dibandingkan
pendidikan formal dan non formal. Pendidikan informal ini lebih
mengemukakan kemampuan seseorang di dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya orang tua yang mengajari anak untuk berlatih berjalan atau
mengajari anak untuk bersikap jika ada seorang tamu.Contoh lembaga

5
informal yaitu Orang tua atau dari keluarga, Lingkungan
sekitar atau masyarakat.
b) Lingkungan Pendidikan yang baik untuk pendidikan di Indonesia
Lingkungan pendidikan memiliki pengaruh yang berbeda-beda
terhadap peserta didik. Perbedaan pengaruh tersebut tergantung jenis
lingkungan pendidikan tempat peserta didik terlibat didalamnya. Hal ini
karena msing-masing jenis lingkungan pendidikan memiliki situasi sosial
yang berbeda-beda. Situasi sosial yang dimaksud meliputi faktor
perencanaan, sarana dan sistem pendidikan pada masing-masing jenis
lingkungan. Intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik
tergantung sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan
fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.
Seseorang memperoleh pendidikan secara langsung atau tidak
langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat sosial
dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar
Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut dengan Tri Pusat Pendidikan,
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat, hal itu sejalan yang dinyatakan
oleh Langeveld bahwa yang bertanggung jawab dalam pendidikan adalah
keluarga,sekolah dan masyarakat (Tirtahardjha,2004).
 Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga ( Lingkungan Pendidikan
Informal)
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi
anak yang memberikan sumbangan bagi perkembangan dan
pertumbuhan mental maupun fisik dalam kehidupannya. Melalui
interaksi dalam keluarga, anak tidak hanya mengidentifikasi diri
dengan orang tuanya, melainkan juga mengidentifikasikan diri dengan
kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya. Pendidikan dalam
lingkungan keluarga dimulai sejak anak lahir ke dunia dari kandungan
ibunya, dan berhenti apabila sang anak meninggalkan keluarga asal
untuk mendirikan keluarga baru. Keluarga sebagai lembaga
pendidikan mempunyai peranan penting dalam membentuk generasi

6
muda. Keluarga disebut pula sebagai lembaga pendidikan informal.
Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang tidak
diorganisasikan sacara struktural dan tidak mengenal sama sekali
penjenjangan kronologis menurut tingkatan umum maupun tingkatan
keterampilan dan pengetahuan. Persyaratan credential tidak dipakai
oleh karena itu tidak ada credential yang dihakkan oleh penerima
maupun yang diwajibkan dari pemberi pendidikan. (Azra,1998).
Keluarga secara umum merupakan suatu lembaga yang terdiri
atas suami istri dan anak-anaknya yang belum menikah, hidup dalam
sebuah kesatuan kelompok berdasarkan ikatan tertentu. Apabila
ditinjau dari sosiologi, keluarga merupakan bentuk masyarakat kecil
yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh suatu keturunan
yakni kesatuan anatar ayah-ibu-anak, merupakan kesatuan terkecil
dari bentuk kesatuan masyarakat. Ditinjau dari sudut pandang
pedagogis, ciri khas suatu lembaga adalah bahwa keluarga itu adalah
merupakan suatu persekutuan hidup yang dijalani rasa kasih sayang
diantara dua jenis manusia, yang bermaksud untuk saling
meyempurnakan diri, terkandung juga kedudukan dan fungsi sebagai
orang tua. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu keluarga dapat
dikatakan keluarga lengkap apabila keluarga tersebut terdiri atas ayah,
ibu dan anak. Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
keluarga tercipta karena adanya ikatan antara ayah,ibu dan anak
sehingga terjalin rasa kasih sayang.
 Lingkungan Pendidikan Sekolah
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena itu disamping
keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolahpun mempunyai fungsi
sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Karena sekolah tersebut sengaja disedikan khusus untuk pendidikan
yang sekaligus berfungsi melanjutkan pendidikan keluarga dengan
guru sebagai ganti orang tua yang harus ditaati. Pendidikan disekolah,

7
biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah
pendidikan yang mempunyai dasar , tujuan,isi, metode, alat-alatnya
disusun secara eksplisit, sistematis dan distandarisasikan (Azra,1998).
Penjabaran fungsi sekolah memberikan pendidikan formal,
terlihat pada institusional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-
masing jenis dan tingkatan sekolah. Di Indonesia lembaga pendidikan
formal pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
sekolah mengengah atas yang terdiri dari sekolah menengah umum
dan kejuruan, serta perguruan tinggi dengan aneka ragam bidangnya.
Tujuan institusional untuk masing-masing tingkat atau jenis
pendidikan, pencapaiannya ditopang oleh tujuan-tujuan kurikuler dan
tujuan instruksional. Sekolah hendaknya memberikan pendidikan
keagamaan, akhlak sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Pendidikan
agama yang diajarkan jangan bertentangan dengan pendidikan agama
yang telah diberikan keluarga. Karena sianak akan mengahadapi
pertentangan-pertentangan nilai-nilai, sehingga mereka akan bingung
dan kehilangan kepercayaan. Sekolah, yaitu pendidikan skunder yang
mendidik anak mulai dari usia masuk sekolah sampai keluar sekolah
dengan pendidiknya (guru) yang mempunyai kompotensi yang
profesional, personal, sosial dan pedagogis.
Mengacu pada Sistem sekolah sebagai pendidikan formal
dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan lebih efesien, yaitu
bersifat klasikal dan berjenjang. Sistem klasikal memungkinkan
beberapa sejumlah anak belajar bersama dan dipinpin oleh seorang
atau beberapa guru sebagai fasilitator. Sebagi konsekuensinya mereka
menerima materi yang sama. Untuk itu, pada suatu kelas biasa murid-
muridnya mempunyai kemampuan yang relatif sama dari kelompok
umur yang hampir sama pula.
 Lingkungan Masyarakat ( lingkungan Pendidikan Nonformal)
Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar
pengruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat

8
memiliki peranan yang penting dalammencapai tujuan pendidikan
nasional. Dalam konteks pendidikan, masyarakat
merupakanlingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami
dalam masyarakat ini, telah mulaiketika anak-anak untuk beberapa
waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari
pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan
tersebut tampaknya lebih luas. Corak dan ragam pendidikan yang
dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala
bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan
pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun
pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Secara kongkrit peran dan
fungsi pendidikan kemasyarakat dapt dikemukakan sebagai berikut :
 Memberikan kemampuan profesional untuk mengembanngkan
karier melalui kursus penyegaran, penataran, lokakarya, seminar
dan sebaginya.
 Memberikan kemampuan teknis akademik dalam suatu sistem
pendidikan nasionalseperti sekolah terbuka, kursus tertulis,
pendidikan melaui radio dan televisi dansebagainya.
 Ikut serta mengembangkan kemampuan kehidupan beragama
melaui pesantren, pengajian, pendidikan agama di surau/
langgar ,biara, sekolah minggu dan sebaginya.
 Mengembangkan kemampuan kehidupan sosial budaya melaui
bengkel seni, teater,olahraga, seni bela diri, lembaga pendidikan
spiritual dan sebagainya.
 Mengembangkan keahlian dan keterampilan melalui sistem
magang untuk menjadiahli bangunan, montir dan sebagainya

9
3. Peranan Keluarga, Masyarakat, dan pemerintah serta hubungan timbal
balik dalam lingkungan pendidikan
a. Peranan Keluarga
Keluarga memiliki peran awal dalam pendidikan anak-anak. Mereka
harus mendukung dan mengawasi pendidikan anak-anak mereka. Keluarga
juga berfungsi untuk membekali setiap anggota keluarganya agar dapat
hidup sesuai dengan tuntutan nilai-nilai agama, pribadi, dan lingkungan.
Demi perkembangan dan pendidikan anak, keluarga harus melaksanakan
fungsi-fungsinya dengan baik dan seimbang. M.I Soelaeman (1994)
mengemukakan beberapa fungsi kelurga yaitu :
 Fungsi Edukasi
keluarga sebagai wahana pendidikan pertama dan utama bagi anak-
anaknya agar menjadi manusia yang sehat, tangguh, maju dan mandiri
sesuai dengan tuntunan perkembangan waktu.
 Fungsi Sosialisasi
Keluarga mempersiapkan anak sebagai anggota masyarakat yang baik
dan berguna kehidupan di masyarakatnya.
 Fungsi Proteksi
keluarga sebagai tempat memperoleh rasa aman, nyaman, damai dan
tenteram bagi seluruh anggota keluarga.
 Fungsi Afeksi
keluarga sebagai tempat untuk menumbuhkembangkan rasa cinta dan
kasih sayang antara sesama anggota keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya.
 Fungsi Religius
keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak kepada
kehidupan beragama dengan menciptakan iklim keluarga yang religius
sehingga dapat dihayati oleh keluarganya.
 Fungsi Ekonomi
meliputi pencarian nafkah, perencanaan, serta pemanfaatan dan
pembelajarannya.

10
 Fungsi Rekreasi
keluarga harus menjadi lingkungan yang nyaman, menyenangkan,
cerah, ceria, hangat dan penuh semangat.
 Fungsi Biologis
keluarga sebagai wahana menyalurkan reproduksi sehat bagi semua
anggota keluarganya.
b. Peranan Masyarakat
Masyarakat juga perlu terlibat dalam memberikan dukungan moral
dan sumber daya kepada lembaga pendidikan di lingkungannya.
Selanjutnya kaitkan antara masyarakat dan pendidikan menurut
Tirtarahardja dan La Sulit (2000) dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu :
 masyarakat Sebagai penyelenggara pendidikan baik yang
dikembangkan (jalur sekolah dan luar sekolah) maupun yang tidak
dikembangkan (jalur luar sekolah).
 lembaga-lembaga kemasyarakatan dan kelompok sosial di masyarakat
baik langsung maupun tidak langsung itu mempunyai peran dan fungsi
pendidikan.
 Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang
dirancang maupun yang dimanfaatkan perlu pula diingat bahwa
manusia dalam bekerja dan hidup sehari-hari akan selalu memperoleh
manfaat dari pengalaman hidupnya yaitu untuk meningkatkan dirinya.
Lingkungan masyarakat yang baik akan memberikan pengaruh-
pengaruh yang baik pada individunya. Misalnya jika masyarakat sekitar
aktif mengadakan berbagai kegiatan positif seperti kerja bakti, karang
taruna, pengajian, dsb. Namun demikian, jika lingkungan masyarakat
kurang ideal dan dipenuhi bermacam pengaruh negatif, tentunya hal
tersebut akan berisiko memberikan pengaruh negatif pula. Pengaruh
positif dari lingkungan masyarakat adalah segala sesuatu yang
membawa baik terhadap pendidikan dan perkembangan anak yaitu
pengaruh-pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang baik dan berguna
bagi anak sendiri maupun baik dan berguna bagi bersama.

11
Sedangkan pengaruh yang bersifat negatif merupakan pengaruh
yang dari sisi jumlah biasanya tidak terlalu banyak, namun biasanya
pengaruh negatif tersebut sangat mudah diterima oleh individu,
terutama anak. Selain itu, keterkaitan lingkungan masyarakat pada
pendidikan bisa dilihat dri tiga sisi, yang antara lain adalah sebagai
berikut:
 Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang
dilembagakan (jalur sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak
dilembagakan (jalur luar sekolah).
 Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok sosial di
masyarakat, baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai
peran dan fungsi edukatif.
 Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang
dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility) (Sadullah,
2015, hlm. 89).
c. Peranan Pemerintah
Pemerintah memainkan peran yang sangat penting dalam lingkungan
pendidikan di Indonesia. Peran ini mencakup berbagai aspek, termasuk
kebijakan, regulasi, pengawasan, dan pendanaan. Berikut adalah peran
pemerintah dalam pendidikan Indonesia:
 Penyusunan Kebijakan Pendidikan
Pemerintah bertanggung jawab untuk merancang kebijakan pendidikan
nasional yang mencakup tujuan, visi, dan misi pendidikan di Indonesia.
Kebijakan ini mencakup perencanaan kurikulum, standar pendidikan,
dan metode pengajaran yang digunakan di semua tingkat pendidikan.
 Regulasi dan Standarisasi
Pemerintah memiliki peran dalam menetapkan standar pendidikan
nasional yang harus dipatuhi oleh semua lembaga pendidikan, mulai
dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini melibatkan
penyusunan kurikulum nasional, pemberian izin operasional, dan
akreditasi lembaga pendidikan.

12
 Pendanaan Pendidikan
Pemerintah bertanggung jawab untuk mengalokasikan dana dan sumber
daya ke sektor pendidikan. Ini mencakup penganggaran untuk
pembangunan fasilitas pendidikan, pembelian buku teks, pelatihan
guru, serta program beasiswa untuk mendukung akses pendidikan yang
lebih luas.
 Pengembangan Tenaga Pendidik
Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melatih, mengembangkan,
dan mengawasi tenaga pendidik, termasuk guru dan dosen. Hal ini
mencakup pelatihan, penilaian kinerja, dan pengembangan profesional
untuk memastikan kualitas pengajaran yang lebih baik.
 Pengawasan dan Evaluasi
Pemerintah memiliki peran dalam mengawasi dan mengevaluasi
kualitas pendidikan di Indonesia. Ini melibatkan pengawasan terhadap
lembaga pendidikan, penyelenggaraan ujian nasional, serta penilaian
hasil belajar siswa.
 Pemberian Bantuan dan Dukungan
Pemerintah memberikan bantuan dan dukungan kepada kelompok yang
membutuhkan, seperti siswa miskin, anak dengan disabilitas, dan
daerah terpencil. Tujuannya adalah untuk meningkatkan inklusi
pendidikan dan kesetaraan akses pendidikan.
 Promosi Inovasi Pendidikan
Pemerintah juga memiliki peran dalam mendorong inovasi dalam
sistem pendidikan, seperti penggunaan teknologi pendidikan, metode
pengajaran yang lebih interaktif, dan program pembelajaran berbasis
proyek.
 Penyediaan Data Pendidikan
Pemerintah harus menyediakan data pendidikan yang akurat dan terkini
untuk keperluan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini.

13
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi, serta pemerintah daerah, memainkan peran utama
dalam mengelola dan mengembangkan sistem pendidikan nasional. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan, memastikan akses yang
lebih luas, dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk bersaing
di tingkat global.
Hubungan timbal balik antara peranan keluarga dan pendidikan sangat
penting dalam pembentukan individu dan masyarakat yang sehat dan
berkembang. Keduanya saling memengaruhi dan mendukung satu sama lain
dalam berbagai cara:
Nilai dan Etika: Keluarga adalah tempat pertama di mana individu
belajar tentang nilai-nilai, etika, dan norma-norma sosial. Nilai-nilai ini
membentuk dasar moral dan perilaku individu. Pendidikan melanjutkan
proses ini dengan mengajar siswa tentang norma-norma sosial yang lebih
luas dan etika yang berkaitan dengan berbagai konteks.
Motivasi Belajar: Keluarga dapat memainkan peran penting dalam
memotivasi anak-anak untuk belajar. Dukungan keluarga, pujian, dan
dorongan dapat meningkatkan motivasi anak untuk berprestasi di sekolah.
Pendidikan yang baik juga dapat memberikan dorongan tambahan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan Awal: Keluarga memberikan pendidikan awal kepada
anak-anak jauh sebelum mereka memasuki lembaga pendidikan formal. Ini
termasuk membaca, menulis, berbicara, dan berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Pendidikan formal kemudian memperluas dan mengasah
keterampilan ini.
Dukungan Emosional dan Sosial: Keluarga adalah sumber dukungan
emosional dan sosial yang penting. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga
yang stabil dan penuh cinta cenderung memiliki kesejahteraan emosional
yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pencapaian
mereka di sekolah.

14
Keterlibatan Orang Tua: Keterlibatan orang tua dalam pendidikan
anak-anak mereka memiliki dampak besar pada prestasi akademik. Orang
tua yang terlibat secara aktif dalam kehidupan sekolah anak-anak mereka,
seperti menghadiri pertemuan guru, membantu dengan tugas-tugas rumah,
dan mendukung proses pembelajaran, dapat meningkatkan hasil pendidikan.
Kemampuan Berkomunikasi: Keluarga yang mempromosikan
kemampuan berkomunikasi yang baik membantu anak-anak
mengembangkan keterampilan bahasa yang penting dalam pendidikan. Ini
memungkinkan anak-anak untuk lebih mudah berkomunikasi dengan guru
dan teman-teman sekelas.
Akses Sumber Daya Pendidikan: Keluarga yang memiliki akses lebih
baik ke sumber daya pendidikan, seperti buku, komputer, dan dukungan
keuangan, dapat membantu anak-anak mereka dalam pencapaian akademik.
Sebagai tambahan, pendidikan juga dapat memengaruhi keluarga.
Anak-anak yang mendapatkan pendidikan yang baik dapat membawa
keterampilan dan pengetahuan mereka kembali ke keluarga mereka,
memperkuat kemampuan keluarga untuk memecahkan masalah,
meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan peluang yang lebih baik.
Oleh karena itu, hubungan timbal balik antara keluarga dan
pendidikan sangat penting dalam membentuk perkembangan individu dan
masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dan pendidikan harus bekerja
sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-
anak dan pemuda sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal
mereka dalam pendidikan dan kehidupan.

4. Lembaga Dan Bentuk Lingkungan Pendidikan Yang Baik Diterapkan di


Indonesia
Lembaga pendidikan yang baik di Indonesia mencakup sekolah yang
memenuhi standar pendidikan nasional, perguruan tinggi yang memiliki
program berkualitas, dan pusat pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar
kerja. Selain itu, sistem pendidikan yang inklusif yang memperhatikan

15
keberagaman budaya dan ekonomi sangat penting. Penerapan teknologi dalam
proses pembelajaran juga semakin penting untuk meningkatkan akses dan
kualitas pendidikan. Dalam konteks ini, berbagai inisiatif seperti program
bantuan keuangan, pelatihan guru, dan peningkatan infrastruktur pendidikan
diperlukan untuk mencapai pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
Di Indonesia, ada banyak lembaga pendidikan baik yang telah diterapkan untuk
memberikan pendidikan berkualitas kepada masyarakat. Beberapa di antaranya
termasuk:
 Sekolah Negeri
Sekolah negeri merupakan bagian penting dari sistem pendidikan
Indonesia. Mereka diselenggarakan dan didanai oleh pemerintah, yang
berarti akses ke sekolah ini biasanya lebih terjangkau bagi masyarakat.
 Sekolah Swasta
Selain sekolah negeri, banyak sekolah swasta yang juga memberikan
pendidikan berkualitas. Sekolah swasta seringkali menawarkan beragam
metode pendidikan dan kurikulum yang berbeda.
 Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia memiliki sejumlah perguruan tinggi negeri yang terkenal dan
berkualitas, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung,
dan Universitas Gadjah Mada. Perguruan tinggi negeri ini menyediakan
pendidikan tinggi dalam berbagai bidang.
 Perguruan Tinggi Swasta
Ada juga banyak perguruan tinggi swasta di Indonesia yang telah
mendapatkan akreditasi dan memberikan pendidikan tinggi yang baik.
Beberapa di antaranya terkenal di tingkat nasional dan regional.
 Lembaga Pendidikan Keagamaan
Di Indonesia, lembaga-lembaga keagamaan seperti pesantren (sekolah
agama Islam), gereja, dan wihara juga memberikan pendidikan agama
dan moral kepada siswa.
 Sekolah Internasional

16
Sekolah internasional di Indonesia menawarkan kurikulum internasional
yang berfokus pada pendidikan global. Mereka sering diakses oleh
komunitas internasional dan ekspatriat.
 Sekolah Khusus
Ada juga sekolah khusus yang menawarkan pendidikan bagi anak-anak
dengan kebutuhan khusus, seperti sekolah inklusi dan sekolah bagi anak-
anak berkebutuhan khusus.
 Kursus dan Pelatihan
Banyak lembaga swasta dan pusat pelatihan yang menyediakan kursus
dan pelatihan dalam berbagai bidang, mulai dari keterampilan teknis
hingga pengembangan diri.
 Sekolah Online
Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah online telah berkembang pesat di
Indonesia, memberikan akses pendidikan yang lebih fleksibel, terutama
di masa pandemi COVID-19.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan: Lembaga seperti Badan


Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Balitbang Kemdikbud) memiliki peran penting dalam mengembangkan
metode dan kurikulum pendidikan yang lebih baik. Penting untuk diingat
bahwa kualitas lembaga pendidikan dapat bervariasi, bahkan di dalam kategori
yang sama. Oleh karena itu, penting bagi siswa, orang tua, dan masyarakat
untuk melakukan penelitian dan memastikan bahwa mereka memilih lembaga
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan standar pendidikan
yang diinginkan.
Lingkungan pendidikan yang baik di Indonesia dapat mencakup berbagai
faktor yang menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan dan
pembelajaran siswa. Beberapa bentuk pendidikan yang baik yang telah
diterapkan di Indonesia antara lain:
 Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter menjadi fokus penting untuk
membangun generasi yang beretika dan bertanggung jawab.

17
 Pendidikan Inklusif: Upaya untuk memastikan akses pendidikan bagi
anak-anak berkebutuhan khusus.
 Pendidikan Berbasis Teknologi: Penggunaan teknologi untuk
memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan.
 Sekolah Berkualitas: Sekolah-sekolah yang memiliki fasilitas fisik yang
memadai, seperti kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, dan
fasilitas olahraga, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
 Guru Berkualitas: Guru yang berkompeten dan berpengalaman dalam
mengajar merupakan aset berharga dalam sistem pendidikan. Mereka
harus terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka dan memahami
beragam gaya belajar siswa.
 Kurikulum yang Relevan: Kurikulum harus selalu diperbarui agar tetap
relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Ini
harus mencakup mata pelajaran yang mencerminkan kebutuhan dunia
nyata dan memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan
yang relevan.
 Partisipasi Orang Tua: Orang tua harus terlibat dalam pendidikan anak-
anak mereka. Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua dapat
membantu mendukung perkembangan siswa.
 Sarana dan Prasarana yang Memadai
Fasilitas fisik yang baik, seperti gedung sekolah yang aman dan nyaman,
juga berperan penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang
baik.
 Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan di luar kurikulum, seperti klub, organisasi siswa, dan kompetisi,
dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial, kepemimpinan,
dan minat khusus siswa.
 Penilaian yang Adil dan Transparan
Sistem penilaian yang adil dan transparan harus diterapkan untuk
memotivasi siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

18
 Kemitraan dengan Industri
Kemitraan antara sekolah dan industri dapat membantu menghubungkan
pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga siswa lebih siap
untuk masuk ke pasar tenaga kerja.
 Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah dan masyarakat harus mendukung pendidikan dengan alokasi
anggaran yang memadai, regulasi yang sesuai, dan pengawasan yang
ketat.
Lingkungan pendidikan yang baik adalah hasil dari upaya bersama
antara pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. Dengan
kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat menciptakan lingkungan
pendidikan yang mendukung perkembangan potensi penuh anak-anak
dan generasi muda.
Dalam kesimpulan, lembaga dan bentuk pendidikan yang baik di
Indonesia adalah yang memiliki fokus pada kualitas, inovasi, dan inklusi.
Mereka berusaha untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dengan
pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan
masa depan, sambil tetap memahami nilai-nilai budaya dan sosial yang
penting bagi negara ini.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga
pendidikan, Indonesia dapat terus sistem pendidikan dan memberikan
masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya memperbaiki.

19
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai
lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian
dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan merupakan komponen yang sangat
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil pendidikan. Lembaga pendidikan,
yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan peranan dalam usaha
pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia. Dengan
berfungsinya lembaga pendidikan yang berkualitas dan lingkungan pendidikan
yang kondusif, kita dapat memastikan bahwa generasi muda memiliki akses ke
pendidikan yang berkualitas dan relevan untuk menghadapi
tantangan masa depan. Bentuk lembaga pendidikan yang baik yaitu pendidikan
formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Adapun lingkungan
pendidikan yang baik yaitu pendidikan dalam lingkungan keluarga, lingkungan
pendidikan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Adapun peranan keluarga, masyarakat dan pemerintah serta hubungan
timbal balik dalam lingkungan pendidikan seperti, Peranan Keluarga yaitu
Keluarga memiliki peran awal dalam pendidikan anak-anak. Mereka harus
mendukung dan mengawasi pendidikan anak-anak mereka. Peranan Masyarakat
yaitu Masyarakat juga perlu terlibat dalam memberikan dukungan moral dan
sumber daya kepada lembaga pendidikan di lingkungannya. Peranan Pemerintah
yaitu Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan regulasi, dana,
dan bantuan yang diperlukan untuk menjaga kualitas pendidikan di negara ini.
Lembaga dan bentuk pendidikan yang baik di Indonesia adalah yang memiliki
fokus pada kualitas, inovasi, dan inklusi. Mereka berusaha untuk mempersiapkan
generasi muda Indonesia dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan

20
untuk menghadapi tantangan masa depan, sambil tetap memahami nilai-nilai
budaya dan sosial yang penting bagi negara ini. Melalui kolaborasi antara
pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, Indonesia dapat terus sistem
pendidikan dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya
memperbaiki.

B. Saran
Demikian makalah yang penulis buat mudah-mudahan apa yang kami
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengenal Lingkungan dan Lembaga Pendidikan. Penulis menyadari bahwa
makalah yang penulis susun ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis
berharap masukan dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik kedepanya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.S. Koswara dan Ade Yeti Nuryatini, S.Pd. Manajemen lembaga pendidikan
hal 28, 2002.
Sukmadinata, NS. (2002). Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum.
Bandung: Remaja Rosydakarya.
Sudharto dkk. (2012). Pengantar Ilmu Pendidikan. semarang: IKIP PGRI
Semarang Press.
Tirtarahardja, Umar dan SL La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
2005.

22

Anda mungkin juga menyukai