Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

MANAJEMEN HUBUNGAN NAURIATUL MUHARRAMAH,


SEKOLAH DAN MASYARAKAT SEI, M. Pd. I

PERAN ORANG TUA DAN KOMUNITAS DALAM PENDIDIKAN SERTA


KONDISI SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA YANG MEMENGARUHI
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

OLEH
AFRIANI : 200101050802
ARI HIDAYAT : 220101050275
MONAWARAH : 220101050282

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
BANJARMASIN
2023 M /1445 H
KATA PENGANTAR

‫الر ِحيم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫ْــــــــــــــــــم ِاﷲ‬
ِ ‫ِبس‬
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat, dan berkah-Nya, dan dengan pertolongan-Nya, sehingga
tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan sebagaimana mestinya. Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan oleh-Nya kepada junjungan kita Rasulullah Saw,
para Sahabat dan seluruh pengikut Beliau hingga akhir zaman.
Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Peran orang tua dan komunitas dalam pendidikan serta kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi hubungan sekolah dan
masyarakat” dengan lancar tanpa suatu halangan. Penyusunan makalah ini
disusun secara sistematis dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
memperlancar pembuatan makalah ini. Sebab itu kami ucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini, khususnya
kepada dosen pengampu mata kuliah ibu “Nauriatul Muharramah, SEI,
M.Pd.I” yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Terlepas dari semua itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari para pembaca. Sehingga kami dapat mengintrospeksi diri
serta memperbaiki kesalahan yang kami lakukan dalam penyusunan makalah ini.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Aamiiin…

Banjarmasin, 12 November 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

PENDAHULUAN .........................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2

PEMBAHASAN ...........................................................................................3

A. Pengertian Pendidikan ..........................................................................3


B. Peran Orang tua dan Komunitas dalam Pendidikan ............................4
C. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Orang tua dan komunitas
yang Memengaruhi Hubungan Sekolah dan Masyarakat ...................8

PENUTUP ...................................................................................................10

A. Kesimpulan .........................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 12

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah fondasi pembentukan karakter dan


perkembangan intelektual individu. Dalam konteks ini, peran orang tua dan
komunitas menjadi krusial, seiring dengan dinamika hubungan antara
sekolah dan masyarakat. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya
tidak hanya mencakup aspek akademis, tetapi juga melibatkan nilai-nilai,
sikap, dan keterampilan sosial.
Faktor kondisi sosial, ekonomi, dan budaya memiliki peran
signifikan dalam membentuk dinamika hubungan antara sekolah dan
masyarakat. Realitas sosial ekonomi masyarakat dapat memengaruhi
ketersediaan sumber daya pendidikan, aksesibilitas, dan kualitas
pembelajaran. Kondisi budaya yang beragam juga dapat membentuk
norma-norma yang mempengaruhi pendekatan pendidikan di berbagai
komunitas.
Makalah ini akan mengeksplorasi mengenai peran orang tua dalam
mendukung pendidikan anak-anak mereka, serta bagaimana komunitas
sebagai entitas yang lebih luas dapat berkontribusi pada peningkatan
kualitas pendidikan. Selain itu, kami akan menganalisis dampak kondisi
sosial ekonomi dan budaya terhadap hubungan antara sekolah dan
masyarakat.
Melalui pemahaman mendalam tentang peran orang tua, keterlibatan
komunitas, dan faktor-faktor sosial, ekonomi, serta budaya yang
mempengaruhi pendidikan, makalah ini bertujuan untuk memberikan
wawasan yang komprehensif dan solutif dalam mendukung upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai lapisan masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pendidikan?


2. Apa saja peran orang tua dan komunitas dalam.pendidikan?
3. Apa saja kondisi sosial, ekonomi, dan budaya orang tua dan komunitas
yang dapat memengaruhi hubungan sekolah dan masyarakat?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan


2. Untuk mengetahui Peran Orang tua dan Komunitas dalam Pendidikan
3. Untuk mengetahui apa saja kondisi sosial, ekonomi, dan budaya orang
tua dan komunitas yang dapat memengaruhi hubungan sekolah dan
masyarakat

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Secara etimologi, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “Paedagogie”
yang akar katanya “Pais” yang berarti anak dan “again” yang artinya
membimbing. Jadi “paedagogie” berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.
Dalam bahasa Inggris, pendidikan diterjemahkan menjadi “education”.
“education” berasal dari bahasa Yunani “educare” yang berarti membawa
keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan
berkembang.1
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal
dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran,
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan
mempunyai pengertian yaitu sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
pendidikan itu adalah suatu upaya yang dilakukan secara sadar, terencana untuk
terwujudnya proses belajar dan pembelajaran untuk mengembangkan potensi
jasmani dan rohani dan potensi lainnya, sehingga dapat berkembang dalam
ranah kognitif, afektif dan psikomotor serta dapat hidup secara harmonis dalam
hidup dan kehidupan.

1
Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Depok: Kencana, 2017), h. 26

3
B. Peran Orang tua dan Komunitas dalam Pendidikan
2
Peran berarti sesuatu yang dimainkan atau dijalankan. Peran
didefinisikan sebagai sebuah aktivitas yang diperankan atau dimainkan oleh
seseorang yang mempunyai kedudukan atau status sosial dalam organisasi.
Peran menurut terminology adalah seperangkat tingkah yang
diharapkan dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat. Dalam bahasa
inggris peran disebut “role” yang definisinya adalah “person’s task or duty in
undertaking”. Artinya “tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau
pekerjaan”. Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki
oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan peranan
merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang dalam suatu peristiwa.3
1. Peran Orang tua dalam pendidikan
Orang tua merupakan orang pertama dan utama yang bertanggung
jawab terhadap pendidikan anak-anaknya. Orang tua menurut Yasin
Musthofa adalah pihak yang paling berhak terhadap keadaan sang anak dan
yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan anak di segenap
aspeknya.4
Orang tua mempunyai kedudukan yang utama dalam sebuah
keluarga karena dari keluarga itu orang tua sebagai pendidik yang pertama
bagi anak-anaknya begitu juga dalam hal pengetahuan baik yang bersifat
umum atau khusus sangat diperhatikan. Sikap dan perilaku orang tua akan
ditiru dan dijadikan bekal dalam perilaku anak. Oleh karena itu sebagai
orang tua harus hati-hati dalam menjadikan dirinya tauladan untuk anaknya
sekaligus aktif dan kreatif dalam meningkatkan kemampuan agar bisa
mendidik dan membimbing anaknya sehingga anak bisa meniru tingkah
laku positif yang dikerjakan orang tua.

2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014)
3
Syamsir, Torang, Organisasi & Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan
Organisasi), (Bandung: Alfabeta, 2014), 86
4
Yasin Musthofa. EQ Untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam (Yogyakarta: Sketsa,
2007), 73

4
Berikut adalah beberapa peran orang tua dalam pendidikan anak
yaitu:
a. Membangun lingkungan belajar yang positif di rumah: Orang tua
dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah agar
anak-anak dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan
merasa didukung dalam perjalanan pendidikan mereka.
b. Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan guru: Orang tua perlu
menjalin hubungan yang baik dengan guru untuk memahami
perkembangan anak, tantangan yang dihadapi, dan kemajuan yang
dicapai. Melalui pertemuan orang tua-guru, laporan perkembangan,
atau sarana komunikasi lainnya, orang tua dapat mengetahui apa
yang sedang dipelajari anak mereka di sekolah dan berkolaborasi
dengan guru dalam mendukung pembelajaran anak di rumah.
c. Mendukung keterlibatan dalam kegiatan sekolah: Orang tua dapat
aktif terlibat dalam kegiatan sekolah, seperti pertemuan orang tua,
acara olahraga, pentas seni, atau kegiatan sukarela. Dukungan dan
partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah membantu memperkuat
ikatan antara rumah dan sekolah, serta memberikan contoh yang
positif bagi anak tentang pentingnya pendidikan.
d. Memantau dan mendorong kemajuan akademik: Orang tua perlu
memantau dan mendorong kemajuan akademik anak-anak mereka.
Mereka dapat melibatkan diri dalam tugas rumah, mengajukan
pertanyaan tentang apa yang sedang dipelajari, membantu anak-
anak dalam belajar, dan memberikan pujian, dorongan, dan
perhatian positif untuk membantu anak merasa percaya diri dan
termotivasi untuk mencapai kesuksesan akademik.
e. Memberikan dukungan emosional: Orang tua yang memberikan
dukungan kepada anak mereka dapat membantu meningkatkan
motivasi anak dalam belajar. Dengan memberikan pujian, dorongan,
dan perhatian positif, orang tua dapat membantu anak merasa
percaya diri dan termotivasi untuk mencapai kesuksesan akademik.

5
Orang tua juga dapat membentuk karakter positif anak melalui
komunikasi terbuka serta memberikan pengawasan, mengajarkan
pentingnya pendidikan, kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab
kepada anak-anak mereka.
f. Membuat prioritas dan jadwal: Orang tua dapat membantu anak
menentukan skala prioritas, mana yang harus dikerjakan terlebih
dahulu, sehingga anak tetap disiplin dalam mengerjakan dan
menyelesaikan tugas.
g. Membangun komunikasi yang baik dengan anak: Orang tua perlu
membangun komunikasi yang baik dengan anak, menjadi pendengar
setia anak, dan memperhatikan pergaulan anak.
Arifin menyebutkan, ada tiga peran orang tua yang berperan dalam
pendidikan untuk menunjang prestasi belajar anak, yaitu:
a. Menyediakan kesempatan sebaik-baiknya kepada anak untuk
menemukan minat, bakat, serta kecakapan-kecakapan lainnya serta
mendorong anak agar meminta bimbingan dan nasehat kepada guru.
b. Menyediakan informasi-informasi penting dan relevan yang sesuai
dengan bakat dan minat anak.
c. Menyediakan fasilitas atau sarana belajar serta membantu kesulitan
belajarnya.5
2. Peran Komunitas dalam pendidikan
Istilah kata komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang
berasal dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau
banyak orang. Wikipedia Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian
komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki

5
Arifin, Pokok-pokok Pemikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1992), 92.

6
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan
sejumlah kondisi lain yang serupa.6
Peran komunitas dalam pendidikan mencakup kontribusi, dukungan,
dan keterlibatan komunitas dalam memajukan dan meningkatkan kualitas
pendidikan di lingkungannya. Komunitas dapat berperan sebagai mitra yang
aktif dalam proses pendidikan, tidak hanya terbatas pada lingkup sekolah
tetapi juga melibatkan elemen-elemen di luarnya. Peran komunitas dalam
pendidikan dapat mencakup:
a. Dukungan Sosial: Komunitas memberikan dukungan sosial kepada
siswa dan guru, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pembelajaran. Ini dapat melibatkan kegiatan seperti mentoring,
dukungan emosional, dan partisipasi dalam kegiatan sekolah.
b. Sumber Daya: Komunitas dapat menyediakan sumber daya
tambahan, baik dalam bentuk fasilitas fisik maupun sumber daya
manusia. Hal ini dapat mencakup penyediaan perpustakaan
komunitas, tempat belajar tambahan, atau pengetahuan dan
keterampilan khusus dari anggota komunitas.
c. Kerjasama dengan Sekolah: Komunitas dapat berkolaborasi dengan
sekolah dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan
yang relevan dengan kebutuhan lokal. Ini menciptakan hubungan
yang saling menguntungkan antara lembaga pendidikan dan
masyarakat sekitarnya.
d. Pengembangan Keterampilan: Melalui program-program pelatihan
dan kegiatan ekstrakurikuler, komunitas dapat membantu
mengembangkan keterampilan tambahan pada siswa,
mempersiapkan mereka untuk tantangan dunia nyata.
e. Keterlibatan Orang Tua: Komunitas dapat menjadi wadah untuk
meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak

6
Agoes Patub B. N. Modul Seminar Peran Komunitas Musik Etnik dalam Kebangkitan
Budaya Bangsa dalam Ambar Kusumastuti, Peran Komunitas dalam Interaksi Sosial Remaja di
Komunitas Angklung Remaja, (Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), hlm. 8

7
mereka. Ini menciptakan kolaborasi yang positif antara keluarga dan
sekolah.
Dengan demikian, peran komunitas dalam pendidikan tidak hanya
memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membangun fondasi
yang kuat untuk perkembangan masyarakat secara keseluruhan.
C. Kondisi sosial, Ekonomi, dan Budaya Orang tua dan Komunitas yang
Memengaruhi Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya orang tua serta komunitas
masyarakat dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara
sekolah dan masyarakat. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat
memengaruhi hubungan tersebut:
1. Kondisi Sosial
a. Nilai-nilai dan norma-norma sosial: Nilai-nilai yang dipegang oleh
orang tua dan masyarakat dapat memengaruhi harapan dan pandangan
mereka terhadap pendidikan. Misalnya, apakah mereka menekankan
pentingnya pendidikan formal, apakah mereka menghargai kebebasan
individual atau lebih mengutamakan nilai-nilai kolektivitas.
b. Struktur sosial: Struktur sosial seperti kelas sosial, status, dan kekuasaan
dapat memengaruhi cara orang tua dan masyarakat berinteraksi dengan
sekolah. Misalnya, kelompok-kelompok sosial yang memiliki akses
terbatas ke sumber daya atau pengaruh politik mungkin mengalami
kesulitan dalam memperjuangkan kepentingan mereka di sekolah.
2. Kondisi Ekonomi
a. Tingkat pendapatan: Tingkat pendapatan orang tua dan masyarakat
dapat memengaruhi akses mereka terhadap sumber daya pendidikan.
Keluarga dengan pendapatan rendah mungkin menghadapi hambatan
finansial dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka,
seperti membeli buku atau membayar biaya sekolah.
b. Ketimpangan ekonomi: Ketimpangan ekonomi dalam masyarakat dapat
menciptakan kesenjangan dalam akses dan kesempatan pendidikan
antara kelompok-kelompok sosial. Hal ini dapat mempengaruhi

8
hubungan antara sekolah dan masyarakat, terutama jika ada perasaan
ketidakpuasan atau ketidakadilan.
3. Kondisi Budaya
a. Nilai pendidikan: Budaya masyarakat dapat mempengaruhi pandangan
terhadap pendidikan. Misalnya, di beberapa budaya, pendidikan
dianggap sangat penting dan dihargai tinggi, sementara di budaya lain
mungkin ada faktor-faktor lain yang dianggap lebih penting daripada
pendidikan formal.
b. Tradisi dan kebiasaan: Tradisi dan kebiasaan budaya juga dapat
mempengaruhi hubungan antara sekolah dan masyarakat. Misalnya, jika
ada tradisi kuat dalam keluarga atau komunitas untuk anak-anak tidak
melanjutkan pendidikan setelah sekolah menengah, hal ini dapat
memengaruhi tingkat partisipasi orang tua dalam kegiatan pendidikan
dan hubungan mereka dengan sekolah.

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Peran orang tua dalam pendidikan anak yaitu: Membangun lingkungan
belajar yang positif di rumah, Komunikasi yang terbuka antara orang tua
dan guru, Mendukung keterlibatan dalam kegiatan sekolah, Memantau dan
mendorong kemajuan akademik, dan Membangun komunikasi yang baik
dengan anak. Sedangkan peran komunitas dalam pendidikan mencakup
Dukungan Sosial, Sumber daya, kerjasama dengan sekolah, dan Komunitas
sebagai wadah untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam
pendidikan anak-anak mereka.
3. Kondisi sosial, ekonomi, dan budaya orang tua serta komunitas masyarakat
dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan antara
sekolah dan masyarakat. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat
memengaruhi hubungan tersebut:
a. Kondisi Sosial dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma
sosial dan struktur sosial orang tua dan masyarakat.
b. Kondisi Ekonomi dapat dipengaruhi oleh Tingkat pendapatan dan
ketimpangan ekonomi orang tua dan masyarakat.
c. Kondisi Budaya dapat dipengaruhi oleh Nilai pendidikan dan
tradisi atau kebiasaan orang tua dan masyarakat.

10
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini ada
begitu banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
maupun saran dari para pembaca yang dapat membangun semangat kami untuk
terus berkarya dan memperbaiki segala kesalahan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Patub B. N. Modul Seminar Peran Komunitas Musik Etnik dalam


Kebangkitan Budaya Bangsa dalam Ambar Kusumastuti, Peran Komunitas
dalam Interaksi Sosial Remaja di Komunitas Angklung Remaja, (Skripsi:
Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).
Arifin, Pokok-pokok Pemikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1992).
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014)
Syamsir, Torang, Organisasi & Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya &
Perubahan Organisasi), (Bandung: Alfabeta, 2014).
Yasin Musthofa. EQ Untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam (Yogyakarta:
Sketsa, 2007).

12

Anda mungkin juga menyukai