Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan Makalah ini dapat
diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak,M.Pd, sebagai
dosen mata kuliah ini yang senantiasa membimbing kami.
Tak lupa juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua dan para
sahabat sehingga dapat terselesaikannya tugas ini. Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis harapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap Makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua orang.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah:
1. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
2. Definisi Tri Pusat Pendidikan
3. Keluarga
4. Sekolah
5. Masyarakat
6. Hubungan antara keluarga, sekolah, dan masyarakat
C. Tujuan
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
2. Mengetahui Definisi Tri Pusat Pendidikan
3. Mengetahui penjelasan tentanag Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
4. Mengetahui Hubungan antara keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tri Sentra Pendidikan
Tri Sentra Pendidikan adalah konsep yang dicetuskan Ki Hadjar Dewantara delapan
dekade silam. Menurut Bapak Pendidikan Nasional itu, ada tiga alam yang jadi pusat
pendidikan. Ketiga alam yang menjadi pusat pendidikan bagi anak-anak penerus bangsa
adalah Alam Keluarga, Alam Perguruan (Sekolah), dan Alam Pergerakan Pemuda
(Masyarakat).
Tri Sentra Pendidikan juga menyiratkan pesan bahwa keberhasilan pendidikan bisa
dicapai bila terjadi kolaborasi dan kemitraan yang baik antar tiga unsur terkait. Dengan
kata lain, prestasi dan keberhasilan yang diraih anak dalam pendidikan, sangat dipengaruhi
oleh peran dan keharmonisan masing-masing unsur yang membentuk ekosistem
pendidikan yang kondusif.
Sejak awal, Ki Hajar Dewantara tak memandang sekolah/lembaga pendidikan formal
sebagai elemen paling dominan apalagi mutlak dalam rangka membentuk karakter anak.
Sekali lagi, faktor keluarga justru paling pertama dan utama serta ditambah lagi dengan
faktor lingkungan masyarakat.
Tripusat pendidikan adalah tiga pusat pendidikan yang terdiri dari lingkungan
pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat yang secara bertahap dan terpadu
mengemban suatu tanggung jawab dalam pengembangan teori pembelajaran pada
anak. Lingkungan keluarga yang merupakan lingkungan pertama dan dianggap
sebagai peletak dasar pendidikan anak yang sekaligus awal dari pendidikan yang
akan ditempuh selanjutnya serta sangat berperan dalam pembentukan kepribadian.
Pendidikan di sekolah mempunyai dasar, tujuan, isi, metode dan syarat-syarat lain yang
disusun secara sistematis dalam bentuk kurikulum dan dianggap sebagai peletak dasar
pengetahuan ilmiah. Pada pendidikan di masyarakat, seorang anak akan merealisasikan
sejumlah teori pendidikan dan pengajaran yang pernah diajarkan dalam lembaga
pendidikan sebelumnya. Anak akan mengaktualisasikan dan melibatkan diri dalam
lingkungan masyarakat. Penerapan tripusat pendidikan sangat mempengaruhi
pengembangan teori pembelajaran pada anak yang dilaksanakan secara terpadu dapat
menjadikan anak memiliki kepribadian yang utuh dan bertanggung jawab. Anak akan
memiliki profesionalisme yang merupakan modal utama untuk terjun ke masyarakat.
Oleh karena itu, tripusat pendidikan merupakan suatu rangkaian sistem yang terpadu
2
dalam melaksanakan proses pendidikan yang dapat mengantar peserta didik untuk
mencapai kedewasaannya yang dapat berguna bagi nusa dan bangsa.
Berkaitan dengan pendidikan anak, maka lembaga yang sangat berpengaruh
dalam pengembangan teori pembelajaran dikenal istilah Tripusat pendidikan, yang
terdiri dari:
1) Lingkungan Keluarga.
Secara Etimologi, menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah rangkaian
perkataan “kawula” dan “warga”. Kawula tidak lain artinya dari pada „Abdi‟ yakni
„hamba‟ sedangkan warga berarti „anggota‟. Sebagai abdi di dalam keluarga wajiblah
seseorang menyerahkan segala kepentingannya kepada keluarganya. Sebaliknya,
sebagai warga atau anggota ia berhak sepenuhnya pula untuk ikut mengurus
segala kepentingan di dalam keluarganya. Secara operasional, keluarga adalah suatu
struktur yang bersifat khusus, antara satu sama lain dalam keluarga itu mempunyai
ikatan apakah melalui nasab atau perkawinan. Inti keluarga adalah ayah, ibu,
dan anak. Karena pendidikan dalam lingkungan keluarga merupakan pendidikan
yang pertama dan utama maka di dalam pendidikan keluarga diharapkan dapat
mencetak anak yang mempunyai kepribadian baik yang kemudian dapat
dikembangkan dalam lembaga-lembaga pendidikan berikutnya.
2) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah sebagai lingkungan penunjang yang penting bagi anak.
Sekolah memiliki fungsi yaitu membinan dan mengembangkan sikap mental
peserta didik dan menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dengan melaksanakan
pengelolaan komponenkomponen sekolah, melaksanakan administrasi sekolah dan
melaksanakan supervisi. Secara garis besar fungsi sekolah adalah mendidik
calon warganegara yang dewasa, mempersiapkan calon warga masyarakat,
mengembangkan cita-cita profesi atau kerja, mempersiapkan calon pembentuk
keluarga yang baru, pengembangan pribadi (realisasi pribadi).
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan pendidikan
dan pengajaran dengan sengaja, teratur dan terencana. Guru yang melaksanakan
tugas pembinaan, pendidikan dan pengajaran tersebut adalah orang-orang yang
dibekali dengan pengetahuan tentang anak didik, dan memiliki kemampuan
melaksanakan tugas kependidikan. Dengan demikian jelas bahwa sekolah adalah
suatu lembaga atau organisasi yang melakukan kegiatan pendidikan berdasarkan
3
kurikulum tertentu yang melibatkan sejumlah orang (siswa dan guru) yang harus
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
3) Lingkungan Masyarakat
Koentjaraningrat memberikan defenisi masyarakat dengan kelompok terbesar dari
mahluk-mahluk manusia di mana pada manusia tersebut terjaring suatu kebudayaan
yang oleh manusia dirasakan sebagai suatu kebudayaa. Koentjaraningrat
menitikberatkan kebudayaan dalam wujud masyarakat. Kehidupan warga-warga
masyarakat terjalin dalam kebudayaan yang dirasakan oleh mereka. Dilihat dari
konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan banyak orang dengan berbagai
ragam kualitas mulai dari yang tidak berpendidikan sampai kepada yang
berpendidikan tinggi. Masyarakat merupakan tempat para anggotanya mengamalkan
semua ketrampilan yang dimilikinya. Di samping itu masyarakat juga termasuk
pemakai atau the user dari para anggotanya. Baiknya kualitas suatu masyarakat
ditentukan oleh kualitas pendidikan dan ilmu yang diperoleh anggotanya. Sedangkan
dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan pendidikan
non formal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada
seluruh anggotanya tetapi tidak sistematis dan mengarahkan menjadi anggota
masyarakat yang baik untuk tercapainya kesejahteraan sosial anggotanya.
4
B. Fungsi Tri Pusat Pendidikan
Dengan adanya Tri Pusat Pendidikan yang senantiasa bersinergi maka akan
menciptakan iklim pendidikan yang mampu bersaing dikehidupan sosial. Beberapa
manfaat dapat dicapai dalam penerapan tripusat pendidikan ini antara lain;
1. Orang tua dapat menyisihkan waktunya untuk ikut melaksanakan kewajibannya
dalam mendidik anak.
2. Masyarakat dapat menjadi fasilitator dalam aktualisasi keterampilan/skill yang
dimiliki peserta didik.
3. Dengan aktifnya orang tua memberikan pendidikan di rumah, anak dapat lebih
bersemangat dan merasa diperhatikan oleh kedua orang tuanya.
4. Dengan mengenal kebiasaan masyarakat peserta didik dapat belajar bahwa
pendidikan bukan hanya ada disekolah namun juga ada dimana saja.
5
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut :[18]
Fungsi kasih sayang
Fungsi ekonomi
Fungsi pendidikan
Fungsi perlindungan/penjagaan
Fungsi rekreasi
Fungsi status keluarga
Fungsi agama
6
ideal, maka sekolah memerlukan mekanisme informasi timbal balik yang
rasional, objektif dan realitas dengan masyarakat
b) Sasaran pendidikan yang ditengani lembaga persekolahan detentukan kejelasan
formulasi kontrak antara sekolah dengan masyarakat. Diperlukan pendekatan
komprehensif didalam pengembangan program dan kurikulum untuk masing-
masing jenis dan jenjang persekolahan.
c) Pelaksanaan fungsi sekolah dalam melayani masyarakat yang dipengaruhi oleh
ikatan-ikatan objektif diantara keduanya. Ikatan objektif tersebut berupa
perhatian, penghargaan dan lapangan-lapangan tertentu seperti dana, fasilitas dan
jaminan-jaminan objektif lainnya.
7
Arah program pendidikan persekolahan biasanya tercermin didalam
kurikulum, didalam kenyataannya selalu terjadi perubahan-perubahan didalam
suatu jangka tertentu. Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan dan perkembangan yang memunculkan orientasi-orientasi dan
tujuan-tujuan yang baru yang pasti akan diperhatikan oleh lembaga pendidikan
sekolah.
Sebagai bukti bahwa idenitas suatu masyarakat beepengaruh terhadap
program pendidikan disekolah-sekolah adalah dengan berbedanya orientasi dan
tujuan pendidikan pada masing-masing negara. Pengaruh pertumbuhan dan
perkembngan masyarakat juga terlihat dalam perubahan orientasi dan tujuan
pendidikan dari suatu periode tertentu dengan periode berikutnya. Oleh karena
itu, dalam relitasnya tidak pernah terdapat kurikulum pendidikan yang berlaku
permanen, kurikulum akan selalu disempurnakan dan disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan masyarkat yang terjadi.
2. Terhadap proses pendidikan di sekolah
Pengaruh masyarakat dibidang sosial budaya dan partisipasinya adalah
sesuatu yang jelas membawa pengaruh erhadap berlangsungnya proses
pendidikan di sekolah. Adapun pengaruh sosial budaya yang dimaksud biasanya
tercermin didalam prose belajar mengajar, baik yang menyagkut pola aktifitas
pendidik maupun anak didik didalam proses pendidikan. Dalam kenyataannya
berfungsinya proses penyelenggaraan pendidikan disekolah-sekolah tergantung
pada kualitas dan kuantitas kompenen manusiawi, fasilitas dana, dan
perlengkapan pendidikan. Dalam kaitan ini pengaruh tingkat partisipasi
masyarakat seperti diatas tampak sangat besar, karena itulah hubungan pengaruh
timbal balik antara tingkat pasrtisipasi masyarakat dengan kulitas proses
penyelenggaraan pendidikan sekolah-sekolah, menuntut adanya jalinan
hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat. Sementara itu
perubahan-perubahan yang terjadi dan ada di masyarakat mempengaruhi pula
materi pendidikan disekolah, karena perubahan itu merupakan salah satu sumber
yang ada di masyrakat.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya makalah ini, kami berharap agar para pembaca umumnya dan kami
sebagai penulis khususnya dapat dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran, oleh
karenanya kami juga berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini, kiranya
dapat memberikan masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun guna untuk
perbaikan penyusunan makalah kami selanjutnya. Akhirnya kami berharap Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28885558/Makalah_Tri_Pusat_Pendidikan_docx
https://hanzputra.blogspot.com/2012/12/makalah-tripusat-pendidikan.html
10