Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE MATEMATIKA

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MAGIC BOX PADA


KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN ASLI, CACAH DAN BULAT

Dosen Pengampu : Drs. Daitin Tarigan, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Hyssa Sihotang ( 1203111124 )

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................


DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................
1.2. TUJUAN.........................................................................................................................
1.3. MANFAAT.....................................................................................................................
BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA..........................................
2.1. ORIGINALITAS IDE.....................................................................................................
2.2. KONTEKS SOSIALNYA..............................................................................................
BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI......
a. Materi
b. Siswa
c. Perangkat yang
BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA.................................................
4.1. IDE TURUNAN.............................................................................................................
4.2. KONTEKS SOSIALNYA..............................................................................................
a.Peluang
b.nilai
c. Perkiraan dampak
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................................
5.1 KESIMPULAN................................................................................................................
5.2 SARAN............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dari jenjang SD sampai
perguruan tinggi. Celakanya, semakin banyak siswa dari SD sampai perguruan tinggi yang
mengangap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang menakutkan, tidak menarik,
membosankan dan sulit. Hal ini mungkin disebabkan oleh matematika adalah pemeriksaan
aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi
matematika, sehingga pembelajaran di sekolah pun cenderung aksiomatis, abstrak dan penuh
simbol.Meskipun demikian, matematika mempunyai peranan penting dalam mengembangkan
daya pikir manusia.Dengan pembelajaran matematika diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan
media lain.Media manipulatif dalam pembelajaran matematika SD adalah alat bantu
pembelajaran yangdigunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur matematika.
Penggunaan manipulatif ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta didik dalam
memahami konsep dan prosedur matematika. Media manipulatif ini berfungsi untuk
menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi
lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat
tertentu yang terkait dengan pengerjaan (operasi) hitung.

A.Tujuan
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah
2. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
3. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu,perhatian,dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
B.Manfaat
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran operasi pengurangan bilangan cacah
dengan menggunakan Blok Dienes
2. Hasil pembelajaran operasi pengurangan bilangan cacah dengan
menggunakan Blok Dienes

BAB II
ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA

2.1.ORIGINALITA IDE
Media pembelajaran adalah hal-hal yang dimaksudkan untuk membantu guru untuk
mengajar lebih efektif dan memungkinkan siswa untuk belajar lebih mudah. Media
instruksionalmembawa informasi yang dirancang khusus untuk memenuhi tujuan dalam
belajar-mengajar.
Ada berbagai macam media pembelajaran yang dapat menguntungkan dan efektif digunakan
dalam situasi pembelajaran di kelas, media pembelajaran diklasifikasikan menjadi empat
kelompok yaitu alat bantu visual, alat bantu audio-visual, audio bantu dan sumber daya
(manusia dan material).
Pemanfaatan media pebelajaran seharusnya menjadi bagian yang mendapat perhatian guru
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari bagaimana
menetapkan media pembelajaran yang relevan agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Namun dalam kenyataannya, media
pembelajaran
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan. Antara lain: terbatasnya waktu untuk
membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan
lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan kreatifitas mengenai media pembelajaran itu sendiri.Hal ini seharusnya
menjadi kaca bagi guru untuk mempermudah setiap materi pembelajaran dengan media
pebelajaran yang inovatif.Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat
kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada
materi
ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Materi ajar dengan
tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.Tanpa bantuan media, maka
materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks, terutama pada pembelajaran
matematika. Media pembelajaran matematika di SD akan lebih efektif jika didukung oleh
kreatifitas guru. Materi operasi hitung pada bilangan bulat yang terkesan rumit juga akan
menghalangi semangat siswa dalam belajar. Dengan demikian, siswa diharapkan lebih
mampu memahami konsep operasi bilangan bulat dengan media pembelajaran “Magic
Box”.Ide ini dikemukakan atas dasar hasil diskusi antar anggota kelompok.Menurut penulis
pembelajaran kooperatif sederhana semacam ini mungkin dapat berguna untuk meningkatkan
kemampuan berhitung siswa SD pada materi konsep operasi hitung bilangan bulat.

2.2.KONTEKS SOSIALNYA
Penggunaan media belajar umumnya akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran
dan penyampaian materi pembelajaran. Disamping itu, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman serta membangkitkan motivasi dan minat siswa
dalam belajar. Ide “Penggunaan Media Pembelajaran Magic Box pada Konsep Operasi
Bilangan Bulat” yang dikemukakan oleh penulis dapat dipraktekkan oleh siswa yang belajar
matematika khususnya materi konsep bilangan bulat baik penjumlahan, pengurangan,
perkalian maupun pembagian. Karena perangkat yang diperlukan sangat terjangkau dan dapat
dipersiapkan sendiri oleh siswa.
BAB III
PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI

Adapun perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan inovasi terhadap ide ini yaitu :
a.Materi pembelajaran yang sudah terorganisir
Susunlah materi yang akan digunakan secara terorganisir dan berurut sehingga memudahkan
siswa untuk memahami dari materi pembelajaran tersebut. Dalam menyusun materi yang
akan diberikan kepada siswa, guru juga dapat melakukan inovasi terhadap materi tersebut,
seperti penggunaan warna-warna dan gambar lucu pada materi tersebut. Namun hal tersebut
masih berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan,misalnya pada materi
sistem bilangan,guru atau calon pendidik bisa membuat alat peraga garis bilangan yang akan
menarik minat siswa dalam memahami materi tersebut.
b.Siswa sebagai pelaksana ide ini
Siswa merupakan objek sekaligus subjek pada penelitian ini, maka dari itu sebelum
mengikuti
pelajaran menggunakan metode ini, siswa diharapkan siap dan mampu untuk mengikutinya.
c.Perangkat yang dibutuhkan
Dalam makalah rekayasa ide ini, kami mengambil ide yang bertema Magic Box. Magic Box
adalah alat peraga atau media pembelajaran, dimana di dalam box terdapat angka-angka yang
akan mempermudah siswa dalam memahami operasi pada bilangan seperti penjumlahan
operasi bilangan. Magic box ini sangat berguna bagi siswa, karena media pembelajaran ini
bisa membantu siswa yang sedang dalam kesusahan atau kebingungan dalam
mengoperasikan bilangan. Dengan adanya magic box tersebut, siswa yang kurang paham
mengenai operasi bilangan akan dengan cepat memahami penjumlahan operasi bilangan
tersebut.
Cara Pembuatan :
1.Magic Box:
a) Siapkan kardus berukuran 60 x 60 cm (apabila ada).
b) Lapisi bagian luar kardus dengan kertas kado.
c) Lapisi bagian dalam kardus dengan kertas hvs berwarna pink (merah muda).
d) Buat sekat yang terbuat dari Koran bekas yang sudah digulung dan di sambungkan,
kemudian pasangkan di bagian dalam kardus sebelah bawah.
e) Sesuaikan jumlah sekat yang akan di bentuk di bagian dalam kardus.
f) Pasangkan kain flannel kedalam kardus bagian sisi atas sebagai background dasar pada
penempelan gambar dan nama inggrisnya.

2. Angka, gambar dan kata


a) Siapkan angka – angka, kemudian cetak angka tersebut dan press angka tersebut untuk
menghindari lecek.
b) Siapkan animasi gambar, cetak gambar tersebut.
c) Lapisi gambar dengan kardus bekas dan tempelkan dengan perekat.
d) Siapkan tulisan kata benda menggunakan bahasa inggris yang sesuai dengan gambar
yang ada.

Cara Kerja dan Implementasinya


1. Matematika:
a) Siswa bertugas meletakkan angka – angka yang sudah di pilih kedalam kotak atau sekat
“angka” yang telah di sediakan.
b) Siswa memilih tanda operasi bilangan bulat (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian).
c) Siswa memilih angka yang tersedia dan meletakkannya kedalam kotak atau sekat
“angka” sebagai pasangan atau angka yang ingin di operasi.
d) Siswa menghitung angka – angka yang di operasi untuk kemudian hasilnya di masukkan
kedalam kotak atau sekat “hasil”.
2. Bahasa Inggris:
a) Siswa bertugas memilih dan menempelkan gambar – gambar benda yang telah tersedia di
kotak atau sekat “gambar”, ke background yang telah disediakan.
b) Siswa memilih nama inggrisnya untuk kemudian di tempelkan disebelah gambar yang
telah dipilih di background yang telah tersedia
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

a. Ide Turunan
Sesuai dengan desain awalnya, ide-ide ini didahului dengan investigasi awal dari
beberapa refrensi yang efektif seperti yang terdapat buku buku matematika di SD, SMP DAN
SMA yang berbasis kurikulum 2013.Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan rancangan model rancangan pembelajaran konsep bilangan cacah dan bilangan
asli dengan (sikaf efektif), serta membantu mengefisienkan pengajaran dalam kelas oleh
guru.
Maka pada fase ini dilaksanakan interview dan pengamatan terhadap refrensi yang
berkaitan. Dalam konteks ide turunan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran, maka
dilaksanakan identifikasi dan analisis informasi terhadap kondisi subyek pembahasan yang
mencakup informasi tentang siswa, guru dan mata pelajaran yang sesuai dengan model
pembelajraan.Dari hasil observasi didapat bahwa sumber atau refrensi yang berkaitan dengan
bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum 2013 masih belum sesuai dengan
harapan, antara lain:
1. Penguasan guru tentang materi bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum
2013 di SD, SMP dan SMA belum sepenuhnya maksimal, yang berakibat pembelajaran
yang diaplikasikan pada siswa juga masih ada yang salah konsep dan belum runtut secara
materi.
2.Nilai efektif sama sekali belum muncul dalam pembelajaran tersebut.
3. Pelaksaan pembelajaran hanya sesuai dengan dengan kemampuan penguasaan guru
masing-
masing.
4. Penerapan pendekatan, metode atau pun strategi masih hamper sama dengan pada waktu
gurunya menerapkan kurikulum KTSP.
5. Tidak jarang siswa sudah mengeluh dahulu pada waktu pembelajaran matematika
khususnya
konsep bilangan cacah dan bilangan asli.
Ada pun ide yang diturunkan atau gagasan yang diambil dari permasalahan tersebut ialah
dengan merencanakan penyusunan buku bagi guru tentang konsep bilang cacah dan bilangan
asli serta diikuti dengan nilai efektif apa yang ditekan kan pada siswa, agar suatu saat materi
konsep bilangan cacah dan bilangan asli tersebut sudah diintegrasikan dengan materi lain
berbasis 2013.Buku guru tentang konsep bilangan cacah dan bilangan asli tersebut dirancang
dengan mengingat akan tujuannya yaitu bahwa guru dapat menguasai materi tersebut dengan
baik. Perencanaan buku guru pada garis besarnya terdiri dari :
1. Latar belakang penyusunan buku guru, yang didalamnya termasuk alas an dimasukkan
aspek
efektif yang terkandung didalam kurikulum 2013 walau pun masih perlu dilengkapi.
2. Dasar konsep pada bilangan cacah dan bilangan asli yang meliputi bagian dari
keseluruhan,
konsep rasio, dan konsep penajabaran.
3. Penjabaran bilangan cacah dan bilangan asli dalam ilusi gambar
4. Bilangan cacah dan asli senilai, membandingkan dan mengurutkan dari materi tersebur
5. Contoh-contoh konsep dan pembelajarannya di SD, SMP dan SMA disertai dengan latihan.
b. Konteks Sosialnya Penggunaan media belajar umumnya akan sangat membantu efektifitas
proses pembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran. Disamping itu, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman serta membangkitkan
motivasi dan minatsiswa dalam belajar. Ide “Penggunaan Media Pembelajaran Magic Box
pada Konsep Operasi Bilangan Bulat”yang dikemukakan oleh penulis dapat dipraktekkan
oleh siswa yang belajar matematika khususnya materi konsep bilangan bulat baik
penjumlahan, pengurangan, perkalian maupunpembagian. Karena perangkat yang diperlukan
sangat terjangkau dan dapat dipersiapkan sendiri oleh siswa, serta mengefisienkan jam
pelajaran dikelas.Struktur kurikulum dalam kurikulum 2013 maupun KTSP tidak jauh
berbeda.Perbedaannya, pengertian kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar
kompetensi dan kompetensi dasar.Akan tetapi, dalam kurikulum 2013 nanti terdapat
kompetensi inti dan kompetensi dasar.Berdasarkan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beban
belajar di kelas Iadalah 30 JPL per minggu.Kelas II adalah 32 JPL, kelas III adaah 34 JPl per
minggu, kelas IV, V dan VI adalah 36 JPL per minggu. Satu jam pelajaran memiliki durasi
35 menit. Pelaksanaan pembelajaran di kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. kelas IV,V dan VI adalah 36 JPL per
minggu. Satu
jam pelajaran memiliki durasi 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran di kelas I, II, III, IV, dan
V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. Khusus untuk
kelas VI, beban belajar pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16
minggu.Penambahan jumlah alokasi waktu per minggu dimaksudkan untuk memberi
kesempatan kepada guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan
tematik.Perubahan kebijakan 2013 menyangkut empat elemen perubahan kurikulum yaitu
pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar
Penilaian. Sedangkan perubahan kebijakan kurikulum 2013 berdampak pada empat hal yaitu
model pembelajaran berupa tematik-integratif, pendekatan saintifik, strategi aktif, dan
penilaian autentik.Perubahan kebijakan tersebut dalam rangka menyiapkan generasi masa
depan Indonesia yang kreatif, innovatif, produktif, dan afektif yang mampu membawa bangsa
Indonesia maju dan berperadapan di masa yang akan datang.

A.Peluang Terwujudan
Pada konteks ini peluang terwujudnya suatu model pembelajaran menggunakan mediamagic
box yang inovatif dan efektif akan sangat besar disebabkan peranan guru bukan hanya
semata-mata memeberikan informasi , melainkan juga mengarahkan dan member kemudahan
belajar, agar proses belajar lebih memadai , guru bertanggung jawab untuk menciptakan
situasi
yang mendorong siswa lebih aktif dalam belajar dan memotivasi belajar peserta didik.
Sebab itu, dalam merancang kegiatan pembelajaran menggunakan media magic box,
peluang terwujudnya suatu model pembelajaran pada materi bilangan cacah sangat besar jika
terselesaikan oleh prinsip berikut :
1.Belajar terus-menerus dan mengulangi pemebelajaran yang diperoleh dalamsetiap
pembelajaran di kelas,kegiatan belajar yang telah diperoleh dapat diulangi para siswa
dirumah agar ilmu yang mereka dapat tidak sia-sia begitu saja.
2.Mengembangkan keingintahuan siswa, Rasa ingin tahu adalah modal dasar untuk bersikap
peka,kritis, mandiri dan kreatif.oleh karena itu perlu dikembangkan dalam pembelajaran.
3.Mengembangkan kreativitas siswa, Kegiatan pembelajaran perlu dirancang dengan baik
agar memberikan kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi secara
berkesinambungan.

B. Nilai-nilai Inovasi

1. Membuat peserta didik lebih mudah menyelesaikan pertambahan ,pengurangan,perkalian,


pembagian bilangan bulat.
2. . Menggunakan media pembelajaran yaitu magic box yang akan menarik peserta didik
untuk belajar materi tersebut
3.Melibatkan peserta didik untuk menggunakan media tersebut

C. Perkiraan Dampak
Setiap model pembelajaran memiliki dampak apabila model pembelajaran itu dilaksanakan
dalam konteks belajar mengajar dikelas. Sehingga pada bagian ini akan dipaparkan tentang
perkiraan dampak kurikulum 2013 terhadap materi bilangan cacah dan bilangan asli.
Perkiraan dampak postif yang akan dihasilkan yaitu:
1. Siswa juga mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disiapkan
orangtuanya untuk menambah keefektifitasan pembelajaran matematika di sekolah.
2. Meningkatnya respon dari siswa dalam menanggapi pertanyaan – pertanyaan yang
diajukan
oleh guru terhadap seluruh peserta didik dikelas. Sedangkan dampak negatif yang akan
dihasilkan yaitu:
1. Siswa yang tidak memiliki minat terhadap matematika akan terus mengalami
kemunduran dalam pembelajaran matematika, hal ini dikarenakan siswa tersebut
tertutupi dengan siswa – siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran matematika.
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Pada rekayasa ide ini dibagian nilai nilai inovasi yang memang diharapkan pada kurikulum
k2013 revisi ialah keaktifan siswa . beberapa hal yaitu : Membuat peserta didik untuk
bersosial
kepada teman-temanya karena mengerjakannya dengan menggunakan kelompok, peserta
didik
lebih aktif belajar matematika, peserta didik lebih mudah menyelesaikan pertambahan
,pengurangan, perkalian, pembagian bilangan bulat. Diharapkan rekayasa ide media
pembelajran ini mampu mengefisienkan pembelajaran didalam kelas antara guru dan siswa.
Sesuai dengan yang kita ketahui Media pembelajaran adalah hal-hal yang dimaksudkan
untuk membantu guru untuk mengajar lebih efektif dan memungkinkan siswa untuk belajar
lebih mudah. Seiring dengan perubahan kurikulum yang terjadi didunia pendidikan negeri ini.
Hingga saat in berada pada kurikulum 2013, dimana Kebijakan kurikulum 2013 akan mampu
memerankan fungsi penyesuaian (the adjusted oradaptive function),yaitu kurikulum yang
mampu mengarahkan peserta didiknyamampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan,
baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang terus berubah. Kurikulum 2013
mengintegrasikan tiga ranah kompetensi yaitu sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang
dalam
implementasinya.
5.2. Saran
magic box yang merupakan media pembelajaran tentang konsep bilangan cacah, bilangan
bulat dan bilangan asli tersebut dirancang dengan mengingat akan tujuannya yaitu bahwa
guru
dapat menguasai materi tersebut dengan baik dan mengefisienkan pembelajaran dikelas serta
melibatkan peran besar kurikulum K2013 revisi dimana guru hanya fasilitator. Sehingga
menurut
kelompok kami bisa lebih mampu mencapai hasil pembelajaran yang tepat sasaran.

DAFTAR PUSTAKA

http://KULIAH\SEMESTER 2\TEORI BILANGAN\Pembelajaran Matematika SD.mhtml


Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Alfabeta: Bandung
http://kelompokict22.blogspot.com/2015/07/alat-peraga-edukatif-magic-box.html

Anda mungkin juga menyukai