KELOMPOK VI
Mata Kuliah:
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Dosen Pengampuh:
Ahmad Syamsuadi, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami, sehingga dapat
menyelesaikan Makalah Pengembangan Media Pembelajaran yang berjudul “Alat
Peraga Matematika Komiks (Kotak Matriks), Matrik Dan Operasi Matriks”.
Makalah ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Pengembangan Media Pembelajaran.
Kami mengucapan terimakasih kepada Bapak Ahmad Syamsuadi
S.Pd.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tak
lupa mengucapkan terima kasih kepada rekan kelompok yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, sarana dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.
Makassar, 19
Maret 2022
Penulis
Kelompok VI
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4
A. Latar Belakang ..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah .........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
D. Manfaat..........................................................................................................6
E. Batasan Istilah ...............................................................................................6
BAB II KERANGKA PIKIR ...................................................................................8
A. Definisi Media Pembelajaran Matematika dan Teori- Teori Para Ahli .........8
B. Jenis- Jenis Media Pembelajaran.................................................................10
C. ALAT PERAGA MATEMATIKA .............................................................18
D. INDIKATOR MATERI ..............................................................................22
E. Materi Ajar ..................................................................................................23
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................34
A. Bahan dan Alat ............................................................................................34
B. Cara Pembuatan Alat Peraga .......................................................................35
C. Cara Menggunakan Alat Peraga..................................................................39
D. Kelebihan dan Kekurangan .........................................................................40
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................41
A. Kesimpulan..................................................................................................41
B. Saran ............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 42
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Batasan Istilah
Adapun batasan istilah pada makalah ini menjelaskan tentang arti dan
definisi dari judul makalah. Berikut penjelasannya :
1. Alat Peraga
a. Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan kita. Dapat juga diartikan Alat adalah suatu benda yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu.
b. Peraga Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata
peraga adalah alat media pengajaran untuk meragakan sajian
pelajaran. Arti lainnya dari peraga adalah orang yang suka
meragakan diri. Jadi arti kata peraga adalah alat media
pengajaran.
Dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah suatu benda asli dan
benda tiruan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang
menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta
didik.
2. Matematika
Matematika adalah ilmu tentang logika yang dibangun melalui
penalaran deduktif dan dijabarkan dengan simbol atau bahasa simbol
yang terdefinisikan secara sistematik, antara satu konsep dengan
konsep yang lain saling berkaitan dan pembuktian matematika
dibangun dengan penalaran deduktif.
KERANGKA PIKIR
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6)
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa
tentang pengertian media, menurut Blake dan Horalsen yang di tulis oleh
Latuheru(1988:11) .media adalah Saluran komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan.
Sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh Blake dan Horalsen yang di tulis
oleh Latuheru (1988:11) media adalah Saluran komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima
pesan .Sadiman, dkk (2002:6) juga menuliskan pengertian media
adalah Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga
dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan
efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan.
Pengertian media pada pemaparan di atas berkembang menjadi berbagai
definisi terminologis mengenai media menurut pendapat para ahli media dan
pendidikan (Asyhar, 2012: 4). Arsyad (2009: 3) menuliskan pendapat Gerlach
dan Ely (1971) bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Arsyad (2002: 4) juga mengemukakan
pendapat Gagne dan Briggs bahwa media adalah Alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku,tape-
recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar,
grafik, televisi, dan computer.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik (Mulyasa, 2002:100). Dalam pembelajaran, tugas guru yang
paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan tingkah laku. Proses belajar mengajar juga merupakan proses
komunikasi sehingga pembelajaran biasa dipakai sebagai pengganti padanan
kata “Instruction” (Sundayana, 2013: 6). Asyhar juga (2012: 6) menuliskan
kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris, yaitu
“instruction”.Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan
siswa yang berlangsung secara dinamis. Asyhar (2012: 7) melanjutkan
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan
peserta didik.
3. Pengertian Media Pembelajaran
Acapkali kata media pembelajaran digunakan bergantian dengan istilah
alat bantu yang digunakan untuk mencapai tujuan yang maksimal Hamalik
(2008:200). Sehingga apabila media itu membawa pesan-pesan informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka Arsyad (2009:4) menyebutkan media tersebut dikenal sebagai media
pembelajaran. Asyhar (2012: 8) menyimpulkan media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif.
Pada dasarnya semua pendapat ahli tentang media pembelajaran
memposisikan media sebagai alat bantu atau sejenisnya yang dipergunakan
sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran (Sundayana,
2013: 6). Sundayana melanjutkan bahwa pesan yang dimaksud adalah materi
pelajaran sedangkan keberadaan media dimaksudkan agar pesan lebih mudah
dipahami oleh siswa.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
seluruh alat yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa
untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap, juga sebagai sarana
untuk menuju tujuan proses pembelajaran.
2. Djamarah (2002:140)
Djamarah (2002:140) mengemukakan bahwa yang dimaksud media
pembelajaran berhubungan dengan 3 hal berikut:
Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan suara (radio,
rekorder, dan kaset).
Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan (film, foto, dan lukisan).
Media audio visual yaitu media yang hanya memakai unsur suara
dan gambar.
Media audio.
Media visual diam.
Media visual gerak.
Media audio semi gerak.
Media visual semi gerak.
Media audio visual diam.
Media audio visual gerak.
Media cetak.
Media yang ditampilkan.
Over head proyektor (OHP).
Rekaman suara.
Slide suara dan film strip.
Presentasi multi gambar.
Video dan film.
Pembelajaran berbasis komputer.
6. Anderson (1976)
Menurut Anderson (1976) terdapat beberapa jenis media pembelajaran, di
antaranya adalah:
7. Henrich, dkk
Menurut Henrich, dkk ada enam klasifikasi media pembelajaran, yaitu:
9. Leshin et al (1992)
Pengelompokan jenis media pembelajaran menurut Leshin et al. (1992),
adalah sebagai berikut:
Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran,
kegiatan kelompok, field-trip).
Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu
kerja, dan lembaran lepas).
Media berbasis visual (buku, charta, grafik, peta, gambar,
transparansi, slide).
Media berbasis audio-visual (video, film, program slide tape,
televisi).
Media berbasis komputer (pengajaran dengan berbantuan
komputer, video interaktif, hypertext).
Media visual gerak (proyeksi gerak seperti film bisu dan sebagainya).
3) Media Audio visual
Jenis media pembelajaran audio visual merupakan media yang
menyajikan suara dan gambar.
Ditinjau dari karakteristiknya media ini dibedakan menjadi 2 yaitu;
media audio visual diam, dan media audio visual gerak.
Media audio visual diam (TV diam, film rangkai bersuara, halaman
bersuara, buku bersuara).
Media audio visual gerak (film TV, TV, film bersuara, gambar
bersuara, dan lainnya).
4) Media Serbaneka
Jenis media pembelajaran serbaneka merupakan instrumen pengajaran
yang disesuikan dengan kondisi/ potensi suatu daerah, di sekitar sekolah
atau di lokasi lain.
Contoh media pembelajaran serbaneka yaitu :
Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya; papan tulis,
papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan
paku.
Media tiga dimensi diantaranya; model, mock up, dan diorama.
Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya.
Contohnya; seorang guru membawa kelinci, burung dan ikan lalu
mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan
sekolah.
Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan
berkemah.
5) Peta dan Globe
Jenis media pembelajaran peta dan globe merupakan media yang
menyajikan gambaran dan data sebuah lokasi. Misalnya; keadan
permukaan (bumi, daratan, sungai, dan gunung).
Kelebihan dari jenis pembelajaran peta dan globe, antara lain:
6) Gambar Fotografi
Jenis media pembelajaran gambar fotografi adalah media pengajaran
sederhana, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan
untuk mengamatinya.
Gambar fotografi yang kerap digunakan oleh pendidik, di antaranya
adalah; surat kabar, kartun, lukisan, dan ilustrasi.
Dalam proses pembelajaran jenis ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pendidik, antara lain:
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar
siswa lebih efektif dan efisien. Alat peraga dalam mengajar memegang
peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar
mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya
beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.
Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari
unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk
mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan.
Istilah alat peraga sering menggatikan istilah media pembelajaran. Alat
peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit
yang dirancang, dibuat, dan disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan dan memahami konsep-konsep atau prinsip-
prinsip dalam matematika. Dalam memahami konsep matematika yang
abstrak, anak memerlukan alat peraga seperti benda-benda konkrit (riil)
sebagai perantara atau visualisasinya. Dalam pembelajaran matematika,
penggunaan alat peraga juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hal ini sesuai dengan pendapat Erman Suherman yang mengungkapkan
bahwa dalam pembelajaran matematika kita sering menggunakan alat
peraga, dengan menggunakan alat peraga, maka:
a. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru,
dan terutama siswa, minatnya akan timbul. Ia akan senang,
terangsang, tertarik, dank arena itu akan bersikap positif terhadap
pembelajaran matematika.
b. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit dan
karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat
ditanamkan pada tingkat- tingkat yang lebih rendah.
c. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan bendabenda
di alam sekitar akan lebih dapat dipahami.
d. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit
yaitu dalam bentuk model matematik yang dapat dipakai sebagai
objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide batu
dan relasi baru menjadi bertambah banyak
Alat peraga itu dapat berupa benda riil, gambarnya atau diagramnya.
Keuntungan alat peraga benda riil adalah bendabenda itu dapat dipindah-
pindahkan (dimanipulasikan), sedangkan kelemahannya adalah tidak dapat
disajikan dalam buku (tulisan). Oleh karena itu untuk bentuk tulisannya kita
buat gambarnya datau diagramnya, tetapi kekemahannya tidak dapat
dimanipulasikan.
Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuaut alat
peraga pembelajaran, yaitu:
a. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat)
b. Bentuk dan warnya menarik
c. Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit)
d. Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak
e. Dapat menyajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram)
konsep matematika
f. Sesuai dengan konsep (catatan: bila anda membuat alat peraga
seprti segitiga berdaerah atau bola massif, mungkin anak
beranggapan segitiga itu bukan hanya rusuk-rusuknya saja tetapi
berdaerah, bahwa bola itu massif, bukan hanya kulitnya saja, jelas
ini tidak sesuai dengan konsep segitiga dan konsep bola).
g. Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas
h. Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak
i. Bila kita juga mengharapkan agar siswa belajar aktif (sendiri atau
berkelompok) alat peraga itu supaya dapat dimanipulasikan, yaitu
dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dan diutak-atik, atau
dipasangkan dan dilepas, dan lain-lain.
j. Bila mungkin dapat berfaedah lipat (banyak).
Dengan demikian, penggunaan alat peraga bisa gagal bila misalnya:
a. Generalisasi konsep abstrak dari representasi konkrit itu tidak tercapai
b. Hanya sekedar sajian yang tidak memiliki nilai-nilai
(konsepkonsep) matematika
c. Tidak disajikan pada saat yang tepat
d. Memboroskan waktu
e. Diberikan kepada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya
f. Tidak menarik
g. Rumit
h. Sedikit terganggu menjadi rusak, dan lain-lain.
yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fingsi kognitif,
(d) fungsi kompensatoris.
1. Alat Peraga Kekekalan Luas Luas daerah persegi panjang, luas daerah
bujursangkar, luas daerah jajaran genjang, luas daerah segitiga, luas
daerah trapesium, luas daerah belah ketupat, luas daerah
layanglayang, luas daerah segienam beraturan, luas daerah lingkaran,
dalil phytagoras, luas permukaan kubus, luas permukaan balok, luas
permukaan limas, luas permukaan prisma, luas permukaan kerucut,
luas permukaan tabung, luas permukaan permukaan bola, luas uraian
a(a+b), uraian (x+a)(x+b), uraian (a+b)2 , uraian a2 -b 2 , jumlah
ukuran sudut dalam segitiga, jumlah ukuran sudut dalam segiempat,
jumlah ukuran sudut dalam segi-n, tanggram mini, pentamino, dan
kartu nilai tempat.
2. Alat Peraga Kekekalan Panjang Tangga garis bilangan, pita garis
bilangan, neraca bilangan, mistar hitung, dan batang Cuisenaire.
3. Alat Peraga Kekekalan Volume Uraian (a+b)3 , blok Dienes, volume
kubus, volume balok, volume prisma segitiga, volume tabung,
volume limas segi empat beraturan, volume kerucut, dan volume
bola.
4. Alat Peraga Kekekalan Banyak Abacus biji (Romawi, Rusia,
Cina/Jepang), lidi, dan kartu nilai tempat.
5. Alat Peraga untuk Percobaan dalam Teori Kemungkinan Uang logam,
dadu (bermata dan berwarna), bidang empat (bermata dan berwarna),
bidang delapan (bermata dan berwarna), gangsingan (segitiga,
bujursangkar, segilima, segienam, segi-n), paku payung, kartu
(domino, dan bridge), bola berwarna, dan distribusi Galton (sesatan
Hexagon)
6. Alat Peraga untuk pengukuran dalam Matematika Meteran, busur
derajat, roda meteran, kapak tomahawk, jepit bola, sperometer,
jangka sorong (segmat), hypsometer, dan klinometer.
7. Bangun-bangun Geometri Macam-macam daerah segitiga, macam-
macam daerah segiempat, pengubahan daerah segibanyak, daerah
lingkaran, daerah ellips, pengubinan daerah segitiga, pengubinan
daerah segiempat, pengubinan daerah segibanyak, pengubinan daerah
lingkaran, pengubinan daerah ellips, pengubinan daerah abjad latin,
kerangka benda ruang, dan benda-benda ruang.
8. Alat Peraga untuk Permainan dalam Matematika Mesin fungsi,
saringan Erathosthenes, bujursangkar ajaib, manara Hanoi, mobiles,
perkalian tulang Napier (bermacammacam basis), nomograf, kartu
domino, pita mobius, aritmetika jam, blok logic, kode rahasia,
menyusun kartu, kartu penebak angka, kartu penebak bulan, kartu
penebak “hari”, alat kalkulasi, pita gulung, dan perkalian dengan jari
(untuk fakta dasar 9, untuk perkalian dua bilangan antara 6 dan 10,
dan untuk perkalian bilangan puluhan dengan angka 9.
D. INDIKATOR MATERI
E. Materi Ajar
1. Definisi matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris-
baris dan kolom-kolom berbentuk persegi panjang serta termuatdiantara
sepasang tanda kurung.Matriks dapat dinyatakan sebagai :
| |
Dimana : = elemen atau unsure matriks
I = 1,2,3… m, indeks baris
J = 1,2,3… n indeks kolom
Matriks dinyatakan dalam huruf besar A,B,P, atau huruf yang lain
unsur matriks :
Jumlah baris = M
Jumlah kolom = N
Ordo atau ukuran matriks = m x n
Elemen-elemen diagonal =
Matriks dapat didefinisikan juga sebagai kumpulan beberapa
vectorkolom atau vector baris.
2. Jenis-jenis matriks
Berdasarkan susunan elemen matriks
Matriks kuadrat/bujur sangkar
Matriks bujur sangkar (square matrix) adalah matriks dimana
jumlah baris (M) sama dengan jumlah kolom (N) atau M = N
Contoh : Matriks A=[ ]
Matriks Nol
Matriks nol ( null matrix) adalah matriks dimana semua elemennya
mempunyai nilai nol (0).
Contoh : Matriks B =[ ]
Matriks diagonal
Matriks diagonal (diagonal matrix) adalah matriks dimanasemua elemen
diluar diagonal utamanya adalah nol (0) danminimal ada 1 elemen pada
diagonal utamanya bukan nol
Contoh : Matriks [ ]
Matriks kesatuan/identitas
Matriks ini ditulis dengan l. jenis matriks bujur sangkar yangsemua elemen
diagonalnya sama dengan 1.
Contoh : Matriks =[ ]
Matriks scalar
Matriks scalar (scalar matrix) adalah matriks diagonal dimana elemen pada
diagonal utamanya bernilai sama tetapi bukan 1 atau nol.
Contoh : A =[ ]
Matiks tridiagonal
Matriks tridoagonal (tridiagonal matrix) adalah diagonal dimana elemen
sebelah kiri dan kanan diagonal utamanya bernilai tidak sama dengan nol
(0).
Contoh : A [ ]
Contoh : U = [ ]
Matriks simetris
Matriks simetris (symmetric matrix) adalah matriks bujursangkar dimana
diagonal utamanya berfungsi sebagai cermin ataurefleksi ( A = A )
Contoh : =[ ]
Matriks miring
Matriks miring ( skew matrix) adalah matriks bujur sangkardimana elemen
diagonal ke
dengan atau
untuk semua I dan j tetapi elemen diagonal utama tidak semua nya bernilai
nol
Contoh : M = [ ]
contoh : M == [ ] berlaku
3. Operasi matriks
a. Definisi operasi matriks
Operasi matriks adalah operasi aljabar terhadap dua atau lebih matriks
yang meliputi :
1) Penjumlahan dan pengurangan
Jumlah matriks A dan B apabila ditulis A + B adalah
sebuahmatriks baru yaitu matriks C
Contoh :
[ ] [ ]
Operasi penjumlahan
Matriks + =[ ] [ ]
Matriks =[ ][ ] [ ]
Operasi pengurangan
Matriks + = +
Matriks + =[ ]
Matriks =[ ]
Tentukanlah ʎB tersebut !
Jawab :
ʎB = [ ]
ʎB = [ ]
3) Perkalian matriks
Perkalian matriks tidak komutatif maksudnya bila matriks A dalam
AB BA
Sistem persamaan linear Ax = d adalah non singular, maka
bisa dicari dan penyelesaian system akan menjadi = d
Apabila matriks A = ( berorde (pxq) dan matriks B (
berorde (qxr), maka perkalian matriks A dan B dapat ditulis
sebagaimatriks baru,yaitu matriks C = A X B.
Contoh :
Jawab :
A (2x3) Xb (3x3) = C (2X3)
=[ ]X [ ]
[ ]
=[ ]
Transpose matriks
Jika M adalah matriks ukuran m x n maka transpose dari A dinyatakan
oleh atau A Didefinisikan menjadi matriks n x m yang merupakan
hasil dari pertukaran baris dan kolom dari matrik
)
Dimana :
Contoh:
Tentukan transpose dari matriks berikut :
[ ] [ ]
Solusi :
[ ] [ ]
Solusi :
A=[ ]
Solusi :
Det A =(1). (-1 + (0
Det A = (1).(-1) 2| | | |
| |
= (1).(1).(0-2) + (-5)(-1)(0-0)(-4-0
= -2 + 0 + 0 = -2
3. Metode CHIO
Perhitungan matriks dengan metode CHIO dapat di terapkan
padasemua matriks bujur sangkar. Asalkan elemen pada
tidak samadengan nol ( Metode CHIO menghitung
determinanmatriks dengan cara
|mendekomposisi determinan yang akan dicarimenjadi sub-sub
determinan derajat dua ( 2x ) menggunakan elemenmatriks baris
ke-1 sebagai titik tolaknya.
Contoh :
[ ]
Solusi :
Determinan matriks segitiga atas
Eliminasi gauss merubah matriks menjadi matriks segitiga
atas (U) menggunakan operasi baris elementer (OBE).
[ ]
Solusi :
Det [ ]
Det [ ]
[ ]
Solusi :
Det [ ]
Invers matriks
Definisi invers matriks
Jika A adalah matriks ukuran nxn dan jika ada matriks B ukuran nxn
sedemikian rupa sehingga :
[ ]
Dimana I adalah matriks identitas ukuran nxn. Maka matriks A disebut
non singular atau invertible dan matriks A merupakan invers dari B atau
B merupakan invers dari A.
Metode substitusi
Invers matriks diperoleh dari penyelesaian persamaan matriks AA-1
yang kemudian diturunkan menjadi beberapa persamaan linear.
Sifat-sifat matriks invers
Jika A dan B non singular atau invertible, maka :
(A.B)-1 = B-1 . A-1
A matriks bujur sangkar maka :
An = ( A.A.A,…A) → n factor
A0 = 1
A-1 = (A-1 )n = A-1 A-1 A-1 } n factor
(A-1 )-1 = A
(P-A)-1 = P-1 .A-1 = 1 / PA-1
Contoh :
[ ]
Misalkan
[ ] [ ][ ] [ ]
[ ] [ ]
BAB III
PEMBAHASAN
Alat dan bahan yang di gunakan untuk membuat alat peraga matematika
KOMIKS (Kotak Matriks ) meliputi Operasi Penjumlahan, Pengurangan,
Perkalian, Pembagian, Transpose, Determinan Dan Invers matriks ordo 2 ×
2 dan 3× 3 sebagai berikut :
bahan
1. Sterofom / Gabus persegi Panjang ( buah )
2. Kertas Metalik / Pembungkus ( ... Buah)
3. Kardus bekas (secukupnya)
4. Kertas HVS atau kertas putih ( Secukupnya)
Alat
1. Spidol Warna
2. Gunting
3. Pulpen
4. Mistar
5. Lem kertas
6. Lakban bening
7. Double tipe
B. Cara Pembuatan Alat Peraga
Setalah itu bungkuslah dengan kertas putih dan rekatkan dengan lem kertas
Buatkan garis pada ujung atas dengan panjang 5 cm dan lebar 1 cm, dan
berilah warna pada bagian tersebut. Warnanya disesuaikan dengan konsep
yang akan dibuat.
Pasangkan Lakban bening di area putih pada persegi tersebut.
Penggunaan lakban bening ini berfungsi untuk memberikan kerja seperti
papan tulis yang bias dihapus.
Penjumlahan danPengurangan
Perkalian Skalar dan Perkalian Matriks
Transpose
Determinan dan Invers Matriks
1. Kelebihan
Memudahkan peserta didik untuk memahami cara kerja operasi
matriks
Memberikan pemahaman konsep yang baik agar mengerti dalam
pengerjaannya.
Memberikan semangat belajar kepada peserta didik karena tampilan
dan penggunaanya yang menarik.
2. Kekurangan
Bahan yang di gunakan tidak tahan oleh air
Banyak waktu yang di gunakan untuk mempersiapkan dan
memerlukan dana yang cukup banyak
Penggunaan alat ini sangatlah tidak fleksibel atau hanya diperuntukkan
untuk bentuk matriks tertentu saja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran