Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH

"ALAT PERAGA MATEMATIKA KOMIKS (KOTAK


MATRIKS), MATRIK DAN OPERASI MATRIKS"

KELOMPOK VI

Sry Handayani (105361101920)


Nur Reski Mauliana J (105361101720)
Rosdiana Pabianan (105361102120)
M. fauzi Hartono (105361106018)

Mata Kuliah:
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Dosen Pengampuh:
Ahmad Syamsuadi, S.Pd., M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami, sehingga dapat
menyelesaikan Makalah Pengembangan Media Pembelajaran yang berjudul “Alat
Peraga Matematika Komiks (Kotak Matriks), Matrik Dan Operasi Matriks”.
Makalah ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Pengembangan Media Pembelajaran.
Kami mengucapan terimakasih kepada Bapak Ahmad Syamsuadi
S.Pd.,M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tak
lupa mengucapkan terima kasih kepada rekan kelompok yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, sarana dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Makassar, 19
Maret 2022

Penulis

Kelompok VI
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4
A. Latar Belakang ..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah .........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
D. Manfaat..........................................................................................................6
E. Batasan Istilah ...............................................................................................6
BAB II KERANGKA PIKIR ...................................................................................8
A. Definisi Media Pembelajaran Matematika dan Teori- Teori Para Ahli .........8
B. Jenis- Jenis Media Pembelajaran.................................................................10
C. ALAT PERAGA MATEMATIKA .............................................................18
D. INDIKATOR MATERI ..............................................................................22
E. Materi Ajar ..................................................................................................23
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................34
A. Bahan dan Alat ............................................................................................34
B. Cara Pembuatan Alat Peraga .......................................................................35
C. Cara Menggunakan Alat Peraga..................................................................39
D. Kelebihan dan Kekurangan .........................................................................40
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................41
A. Kesimpulan..................................................................................................41
B. Saran ............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 42
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah mata pelajaran yang sering terkesan sulit dan


menakutkan bagi sebagian siswa. Anggapan tersebut mengakibatkan
turunnya minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika. Hal
ini dapat mempengaruhi prestasi matematika siswa di sekolah.
Menurut Ratinim Rumgayatri dan Siti mustaqimah (2001) dalam
penelitiannya mengatakan kesulitan belajar matematika umumnya
disebabkan karena sifat dari matematika yang memiliki obyek abstrak
yang boleh dikata “berseberangan” dengan perkembangan anak.
Pelajaran matematika yang terkesan rumit dan menjadi momok ini
bagi sebagian siswa merupakan salah satu kendala bagi siswa untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian diperlukan
adanya kreativitas untuk menunjang minat dan motivasi siswa dalam
belajar matematika. Salah satunya adalah dari sektor guru yang mana
guru dituntut lebih kreatif dan aktif untuk membantu siswa dalam
menanamkan konsep dan prinsip-prinsip matematika. Kreatifitas ini
dapat berupa penggunaan alat peraga untuk meningkatkan keterampilan
dan kemampuan pembelajaran matematika.
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai seperangkat benda
yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang
digunakan untuk membantu menanamkan prinsip dan konsep
matematika secara efektif. Selain itu alat peraga juga merupakan media
pembelajaran yang berfungsi membawakan ciri-ciri dari konsep yang
dipelajari.
Dengan penggunaan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan
minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika sehingga
prestasi matematika siswa dapat lebih baik. Oleh karena itu, dengan
bergelut dan ingin menjadi seorang guru yang sukses dalam mengajar
dan mendidik, maka tugas yang diberikan kepada kami dalam mata
kuliah Pengembangan Media Pembelajaran, sangat penting dalam
perkembangan kreatifitas kami sebagai calon guru, sehingga
menghasilkan suatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan dan teknologi
dan sumber daya manusia kedepannya. Oleh karena itu, kami mengambil
judul dalam makalah tersebut yaitu Alat Peraga Matematika Kotak
Matriks (KOMIKS) Matriks dan Operasi Matriks.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :


1. Apakah yang dimaksud dengan Alat Peraga Komiks (Kotak
Matriks), Matriks Dan Operasi Matriks?
2. Apakah alat dan bahan yang digunakan dalam Alat Peraga Komiks
(Kotak Matriks), Matriks Dan Operasi Matriks?
3. Bagaimana cara pembuatan Alat Peraga Komiks (Kotak Matriks),
Matriks Dan Operasi Matriks?
4. Bagaimana cara penggunaan Alat Peraga Komiks (Kotak Matriks),
Matriks Dan Operasi Matriks?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan Alat Peraga Komiks (Kotak
Matriks), Matriks Dan Operasi Matriks?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Mengetahui yang dimaksud dengan Alat Peraga Komiks (Kotak
Matriks), Matriks Dan Operasi Matriks?
2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam Alat Peraga
Komiks (Kotak Matriks), Matriks Dan Operasi Matriks?
3. Mengetahui cara pembuatan Alat Peraga Komiks (Kotak Matriks),
Matriks Dan Operasi Matriks?
4. Mengetahui cara penggunaan Alat Peraga Komiks (Kotak Matriks),
Matriks Dan Operasi Matriks?
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Alat Peraga Komiks (Kotak
Matriks), Matriks Dan Operasi Matriks?

D. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Memudahkan siswa mengetahui dan memahami pengerjaan operasi
matriks.
2. Memudahkan guru (pengajar) dalam pengerjaan operasi matriks
yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian scalar dan
perkalian matriks , transpose, determinan dan invers matriks ordo 2 x
2 dan 3 x 3.

E. Batasan Istilah

Adapun batasan istilah pada makalah ini menjelaskan tentang arti dan
definisi dari judul makalah. Berikut penjelasannya :
1. Alat Peraga
a. Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan kita. Dapat juga diartikan Alat adalah suatu benda yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu.
b. Peraga Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata
peraga adalah alat media pengajaran untuk meragakan sajian
pelajaran. Arti lainnya dari peraga adalah orang yang suka
meragakan diri. Jadi arti kata peraga adalah alat media
pengajaran.

Dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah suatu benda asli dan
benda tiruan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang
menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi peserta
didik.
2. Matematika
Matematika adalah ilmu tentang logika yang dibangun melalui
penalaran deduktif dan dijabarkan dengan simbol atau bahasa simbol
yang terdefinisikan secara sistematik, antara satu konsep dengan
konsep yang lain saling berkaitan dan pembuktian matematika
dibangun dengan penalaran deduktif.

3. Matriks dan operasi matriks


1. Matriks
Matriks adalah susunan bilangan-bilangan berbentuk persegi
panjang yang diatur dalam baris atau kolom dengan dibatasi
kurung. Bilangan yang tersusun dalam matriks disebut
elemen/unsur matriks. Baris adalah susunan bilangan-bilangan yang
mendatar (horizontal), sedangkan kolom adalah susunan bilangan-
bilangan yang tegak (vertikal).
2. Operasi matriks
Operasi matriks dapat dilakukan hanya jika memenuhi syarat
dan ketentuannya. Operasi matriks sendiri meliputi: penjumlahan
dan pengurangan dua matriks, perkalian matriks dengan bilangan
skalar, perkalian dua matriks, dan transpose matriks.
BAB II

KERANGKA PIKIR

A. Definisi Media Pembelajaran Matematika dan Teori-Teori Para Ahli

1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6)
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa
tentang pengertian media, menurut Blake dan Horalsen yang di tulis oleh
Latuheru(1988:11) .media adalah Saluran komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan.
Sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh Blake dan Horalsen yang di tulis
oleh Latuheru (1988:11) media adalah Saluran komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima
pesan .Sadiman, dkk (2002:6) juga menuliskan pengertian media
adalah Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga
dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan
efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan.
Pengertian media pada pemaparan di atas berkembang menjadi berbagai
definisi terminologis mengenai media menurut pendapat para ahli media dan
pendidikan (Asyhar, 2012: 4). Arsyad (2009: 3) menuliskan pendapat Gerlach
dan Ely (1971) bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Arsyad (2002: 4) juga mengemukakan
pendapat Gagne dan Briggs bahwa media adalah Alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku,tape-
recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar,
grafik, televisi, dan computer.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik (Mulyasa, 2002:100). Dalam pembelajaran, tugas guru yang
paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan tingkah laku. Proses belajar mengajar juga merupakan proses
komunikasi sehingga pembelajaran biasa dipakai sebagai pengganti padanan
kata “Instruction” (Sundayana, 2013: 6). Asyhar juga (2012: 6) menuliskan
kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah Bahasa Inggris, yaitu
“instruction”.Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan
siswa yang berlangsung secara dinamis. Asyhar (2012: 7) melanjutkan
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan
peserta didik.
3. Pengertian Media Pembelajaran
Acapkali kata media pembelajaran digunakan bergantian dengan istilah
alat bantu yang digunakan untuk mencapai tujuan yang maksimal Hamalik
(2008:200). Sehingga apabila media itu membawa pesan-pesan informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka Arsyad (2009:4) menyebutkan media tersebut dikenal sebagai media
pembelajaran. Asyhar (2012: 8) menyimpulkan media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar
yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif.
Pada dasarnya semua pendapat ahli tentang media pembelajaran
memposisikan media sebagai alat bantu atau sejenisnya yang dipergunakan
sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran (Sundayana,
2013: 6). Sundayana melanjutkan bahwa pesan yang dimaksud adalah materi
pelajaran sedangkan keberadaan media dimaksudkan agar pesan lebih mudah
dipahami oleh siswa.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
seluruh alat yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa
untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap, juga sebagai sarana
untuk menuju tujuan proses pembelajaran.

4. Media Pembelajaran Matematika


Pembelajaran matematika menurut Russeffendi (1993:109) adalah suatu
kegiatan belajar mengajar yang sengaja dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan dengan memanipulasi simbol-simbol dalam matematika
sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Pengertian matematika
tersebut diperkuat oleh Walker (1995) yang ditulis oleh Sundayana (2013: 3)
bahwa matematika dapat didefinisikan sebagai studi tentang struktur-struktur
abstrak dengan berbagai hubungannya.
Obyek matematika yang bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan
peserta didik dalam mempelajari matematika (Marti, 2010, ditulis oleh
Sundayana, 2013: 3). Guru pun menghadapai hambatan dalam mengajarkan
matematika yang memiliki sifat abstrak tersebut (Sundayana, 2013: 3).
Sehingga matematika memiliki tahapan-tahapan dalam mengajarkan konsep
yang abstrak tersebut.
Untuk tersampaikannya pesan pembelajaran (materi pelajaran
matematika) kepada peserta didik maka digunakan sebuah media
pembelajaran. Pembelajaran dengan media yang tepat akan memberikan
kontribusi yang positif dan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman
siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya (Sundayana, 2013: 3).
Sehingga, penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran matematika
adalah materi,alat atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan,keterampilan dan sikap dalam
pembelajaran matematika dan sebagai sarana yang membantu dalam proses
pembelajaran matematika.

B. Jenis- Jenis Media Pembelajaran


Media pembelajaran menurut para ahli digolongkan menjadi beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut:
1. Arief S. Sadiman (2008:28)
Menurut Arief S. Sadiman (2008:28), media pembelajaran dikelompokan
menjadi tiga macam, antara lain:
 Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera
pendengaran (radio, piringan laboratorium bahasa, alat perekam
pita magnetik).
 Media grafis yaitu media yang berkaitan dengan media visual
(gambar, sketsa, diagram, poster, peta, globe, dan grafik).
 Media proyeksi diam yaitu media visual yang memproyeksikan
pesan (film bingkai, film rangkai, media transparan, televisi, film).

2. Djamarah (2002:140)
Djamarah (2002:140) mengemukakan bahwa yang dimaksud media
pembelajaran berhubungan dengan 3 hal berikut:
 Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan suara (radio,
rekorder, dan kaset).
 Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan (film, foto, dan lukisan).
 Media audio visual yaitu media yang hanya memakai unsur suara
dan gambar.

3. Heinich and Molenda (2009)


Menurut Heinich and Molenda (2009) ada enam jenis dasar media
pembelajaran, antara lain:
 Media cetak.
 Media audio.
 Media visual.
 Media proyeksi gerak.
 Manusia.
 Benda tiruan (miniatur)
4. Rudy Bretz (1971)
Menurut Rudy Bretz (1971) ada enam klasifikasi media pembelajaran,
yaitu:

 Media audio.
 Media visual diam.
 Media visual gerak.
 Media audio semi gerak.
 Media visual semi gerak.
 Media audio visual diam.
 Media audio visual gerak.

5. Kemp dan Dayton (2013:3)


Menurut Kemp dan Dayton (2013:3) terdapat enam jenis dasar media
pembelajaran, antara lain:

 Media cetak.
 Media yang ditampilkan.
 Over head proyektor (OHP).
 Rekaman suara.
 Slide suara dan film strip.
 Presentasi multi gambar.
 Video dan film.
 Pembelajaran berbasis komputer.

6. Anderson (1976)
Menurut Anderson (1976) terdapat beberapa jenis media pembelajaran, di
antaranya adalah:

 Media audio (siaran radio, CD, telepon, dsb).


 Media cetak (buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar, dan
lainnya).
 Media audio-cetak (kaset audio yang dilengkapi tulisan, dan
sebagainya).
 Proyeksi visual diam (film bingkai (slide) dan overhead
transparansi).
 Proyeksi audio visual diam (film bingkai slide bersuara).
 Visual gerak (film bisu).
 Audio visual gerak (film gerak bersuara, video/ VCD, televisi, dan
lain-lain).
 Objek fisik (benda nyata, model, spesimen).
 Manusia dan lingkungan (guru, pustakawan, laboran).
 Komputer (CAI).

7. Henrich, dkk
Menurut Henrich, dkk ada enam klasifikasi media pembelajaran, yaitu:

 Media yang diproyeksikan.


 Media yang tidak diproyeksikan.
 Media audio.
 Media video.
 Media berbasis komputer.
 Multimedia kit.

8. Azhar Arsyad (2011:54)


Menurut Azhar Arsyad (2011:54) jenis media pembelajaran
diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu:
 Media hasil teknologi cetak.
 Media hasil teknologi audio-visual.
 Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.
 Media hasil gabungan teknologi cetak dan computer

9. Leshin et al (1992)
Pengelompokan jenis media pembelajaran menurut Leshin et al. (1992),
adalah sebagai berikut:
 Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran,
kegiatan kelompok, field-trip).
 Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu
kerja, dan lembaran lepas).
 Media berbasis visual (buku, charta, grafik, peta, gambar,
transparansi, slide).
 Media berbasis audio-visual (video, film, program slide tape,
televisi).
 Media berbasis komputer (pengajaran dengan berbantuan
komputer, video interaktif, hypertext).

10. Seels dan Glasgow


Ada dua klasifikasi media pembelajaran menurut Seels dan Glasgow, yaitu
media tradisional dan media teknologi mutakhir.
1) Media Tradisional

 Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi opaque, proyeksi


overhead, slides, filmstrips).
 Visual yang tidak diproyeksikan (gambar, poster, foto, charts,
grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu).
 Audio (piringan, pita kaset).
 Penyajian multimedia, (slide bersuara).
 Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi, video).
 Media cetak (buku teks, modul, teks terprogram, workbook,
majalah ilmiah).
 Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan).
 Media realiata (model, specimen, manipulatif).

2) Media Teknologi Mutakhir
 Media berbasis telekomunikasi (telekonferen, kuliah jarak
jauh).
 Media berbasis mikroprosesor (computer-assisted instruction,
permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif,
hypermedia).

11. Syaiful Bahri Djamaroh dan Aswan Zain (2002:137)


Menurut Syaiful Bahri Djamaroh dkk, jenis media pembelajaran dibedakan
berdasarkan jenis, daya liput, dan bahan pembuatan.
a. Berdasarkan jenisnya media pembelajaran terbagi menjadi tiga
macam, yaitu:
 Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara, seperti; radio, cassette recorder, piringan
hitam.
 Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan.
 Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar.
b. Berdasarkan daya liputnya media pembelajaran dibagi menjadi 3
jenis, yaitu:
 Media dengan daya liput luas dan serentak (radio dan televisi).
 Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat (film,
sound slides, film rangkai yang menggunakan ruangan tertutup
dan gelap).
 Media untuk pengajaran individual (modul pembelajaran).
c. Berdasarkan bahan pembuatannya media pembelajaran dibagi
kedalam dua bagian yaitu:
 Media pembelajaran sederhana merupakan media yang bahan
dan alat pembuatannya mudah diperoleh dan harganya murah.
 Media kompleks merupakan media yang bahan dan alat
pembuatannya sulit diperoleh serta harganya mahal.
Jenis-jenis Media Pembelajaran yang Harus Kamu Ketahui
Seperti yang sudah kita tahu, klasifikasi media pembelajaran ada banyak
jenisnya. Namun jenis media pembelajaran yang umum dan dapat digunakan di
antaranya adalah sebagai berikut:
1) Media Audio
Jenis media pembelajaran audio biasanya digunakan pendidik untuk
menyalurkan pesan audio ke penerima pesan. Media audio ini berkaitan erat
dengan indra pendengaran.
Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan
pesan verbal (bahasa lisan) maupun non-verbal (bunyi-bunyian dan
vokalisasi). Contoh media audio seperti; radio, telepon, laboratorium
bahasa, tape recorder, dan lainnya.
2) Media Visual
Jenis media pembelajaran visual adalah media yang mengandalkan indra
penglihatan. Pada media ini biasanya pendidik akan memanfaatkan berbagai
macam teknologi berupa; alat proyeksi atau proyektor.
Kelebihan dari media visual adalah; lebih mudah untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian materi, menggambarkan fakta, dan yang pasti
mudah untuk dicerna dan diingat.
Jenis media pembelajaran visual dibedakan menjadi dua yaitu; media
visual diam dan media visual gerak.

 Media visual diam (foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan


potongan gambar, film bingkai, film rangkai, OHP, grafik, bagan,
diagram, poster, peta, dan lain-lain).

 Media visual gerak (proyeksi gerak seperti film bisu dan sebagainya).
3) Media Audio visual
Jenis media pembelajaran audio visual merupakan media yang
menyajikan suara dan gambar.
Ditinjau dari karakteristiknya media ini dibedakan menjadi 2 yaitu;
media audio visual diam, dan media audio visual gerak.

 Media audio visual diam (TV diam, film rangkai bersuara, halaman
bersuara, buku bersuara).
 Media audio visual gerak (film TV, TV, film bersuara, gambar
bersuara, dan lainnya).
4) Media Serbaneka
Jenis media pembelajaran serbaneka merupakan instrumen pengajaran
yang disesuikan dengan kondisi/ potensi suatu daerah, di sekitar sekolah
atau di lokasi lain.
Contoh media pembelajaran serbaneka yaitu :

 Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya; papan tulis,
papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan
paku.
 Media tiga dimensi diantaranya; model, mock up, dan diorama.
 Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya.
Contohnya; seorang guru membawa kelinci, burung dan ikan lalu
mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan
sekolah.
 Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan
berkemah.
5) Peta dan Globe
Jenis media pembelajaran peta dan globe merupakan media yang
menyajikan gambaran dan data sebuah lokasi. Misalnya; keadan
permukaan (bumi, daratan, sungai, dan gunung).
Kelebihan dari jenis pembelajaran peta dan globe, antara lain:

 Untuk merangsang minat siswa terhadap pengaruh-pengaruh


geografis.
 Memungkinkan siswa memperoleh gambaran secara spesifik
tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan,
kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
 Memungkinkan siswa mengerti dan paham akan posisi dari
kesatuan politik, daerah kepulauan, dan lain sebaginya.

6) Gambar Fotografi
Jenis media pembelajaran gambar fotografi adalah media pengajaran
sederhana, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan
untuk mengamatinya.
Gambar fotografi yang kerap digunakan oleh pendidik, di antaranya
adalah; surat kabar, kartun, lukisan, dan ilustrasi.
Dalam proses pembelajaran jenis ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pendidik, antara lain:

 Gambar fotografi harus cukup memadai.


 Gambar yang digunakan harus memenuhi persyaratan artistik yang
bermutu.
 Validitas gambar, maksudnya “apakah gambar itu benar atau tidak”.
 Gambar fotografi yang digunakan harus cukup besar dan jelas.
 Gambar yang digunakan harus memikat perhatian anak, misalnya;
binatang, kereta api, kapal terbang, dan sebagainya.

C. ALAT PERAGA MATEMATIKA

Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan
telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar
siswa lebih efektif dan efisien. Alat peraga dalam mengajar memegang
peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar
mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya
beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.
Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari
unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk
mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan.
Istilah alat peraga sering menggatikan istilah media pembelajaran. Alat
peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda konkrit
yang dirancang, dibuat, dan disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan dan memahami konsep-konsep atau prinsip-
prinsip dalam matematika. Dalam memahami konsep matematika yang
abstrak, anak memerlukan alat peraga seperti benda-benda konkrit (riil)
sebagai perantara atau visualisasinya. Dalam pembelajaran matematika,
penggunaan alat peraga juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hal ini sesuai dengan pendapat Erman Suherman yang mengungkapkan
bahwa dalam pembelajaran matematika kita sering menggunakan alat
peraga, dengan menggunakan alat peraga, maka:
a. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik siswa maupun guru,
dan terutama siswa, minatnya akan timbul. Ia akan senang,
terangsang, tertarik, dank arena itu akan bersikap positif terhadap
pembelajaran matematika.
b. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit dan
karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat
ditanamkan pada tingkat- tingkat yang lebih rendah.
c. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan bendabenda
di alam sekitar akan lebih dapat dipahami.
d. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit
yaitu dalam bentuk model matematik yang dapat dipakai sebagai
objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide batu
dan relasi baru menjadi bertambah banyak

Alat peraga itu dapat berupa benda riil, gambarnya atau diagramnya.
Keuntungan alat peraga benda riil adalah bendabenda itu dapat dipindah-
pindahkan (dimanipulasikan), sedangkan kelemahannya adalah tidak dapat
disajikan dalam buku (tulisan). Oleh karena itu untuk bentuk tulisannya kita
buat gambarnya datau diagramnya, tetapi kekemahannya tidak dapat
dimanipulasikan.
Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuaut alat
peraga pembelajaran, yaitu:
a. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat)
b. Bentuk dan warnya menarik
c. Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit)
d. Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak
e. Dapat menyajikan (dalam bentuk riil, gambar atau diagram)
konsep matematika
f. Sesuai dengan konsep (catatan: bila anda membuat alat peraga
seprti segitiga berdaerah atau bola massif, mungkin anak
beranggapan segitiga itu bukan hanya rusuk-rusuknya saja tetapi
berdaerah, bahwa bola itu massif, bukan hanya kulitnya saja, jelas
ini tidak sesuai dengan konsep segitiga dan konsep bola).
g. Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas
h. Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak
i. Bila kita juga mengharapkan agar siswa belajar aktif (sendiri atau
berkelompok) alat peraga itu supaya dapat dimanipulasikan, yaitu
dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dan diutak-atik, atau
dipasangkan dan dilepas, dan lain-lain.
j. Bila mungkin dapat berfaedah lipat (banyak).
Dengan demikian, penggunaan alat peraga bisa gagal bila misalnya:
a. Generalisasi konsep abstrak dari representasi konkrit itu tidak tercapai
b. Hanya sekedar sajian yang tidak memiliki nilai-nilai
(konsepkonsep) matematika
c. Tidak disajikan pada saat yang tepat
d. Memboroskan waktu
e. Diberikan kepada anak yang sebenarnya tidak memerlukannya
f. Tidak menarik
g. Rumit
h. Sedikit terganggu menjadi rusak, dan lain-lain.

Fungsi Alat Peraga

Alat peraga pembelajaran matematika merupakan bagian dari media


pembelajaran. Levie & Lentz dalam Azhar Arsyad, mengemukakan
terdapat empat fungsi media pembelajaran menggunakan alat peraga,
khususnya media visual ,

yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fingsi kognitif,
(d) fungsi kompensatoris.

1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan


mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.
Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran yang tidak disenangi sehingga mereka tidak
memperhatikan.
2. Fungsi afektif, media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau
lambang visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa, misalnya
informasi menyangkut masalah sosial.
3. Fungsi kognitif, media dapat terlhat dari temuan-temuan penelitian
yang menggunakan bahwa lambang visual atau gambar
memperlancar pencapaian informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media yang memberikan konteks untuk memahami
teks membantu siswa yang lemah dalam membaca atau
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.

Macam-macam Alat Peraga Pembelajaran Matematika

Macam-macam alat peraga pembelajaran matematika menurut Eman


Suherman dkk sebagai berikut:

1. Alat Peraga Kekekalan Luas Luas daerah persegi panjang, luas daerah
bujursangkar, luas daerah jajaran genjang, luas daerah segitiga, luas
daerah trapesium, luas daerah belah ketupat, luas daerah
layanglayang, luas daerah segienam beraturan, luas daerah lingkaran,
dalil phytagoras, luas permukaan kubus, luas permukaan balok, luas
permukaan limas, luas permukaan prisma, luas permukaan kerucut,
luas permukaan tabung, luas permukaan permukaan bola, luas uraian
a(a+b), uraian (x+a)(x+b), uraian (a+b)2 , uraian a2 -b 2 , jumlah
ukuran sudut dalam segitiga, jumlah ukuran sudut dalam segiempat,
jumlah ukuran sudut dalam segi-n, tanggram mini, pentamino, dan
kartu nilai tempat.
2. Alat Peraga Kekekalan Panjang Tangga garis bilangan, pita garis
bilangan, neraca bilangan, mistar hitung, dan batang Cuisenaire.
3. Alat Peraga Kekekalan Volume Uraian (a+b)3 , blok Dienes, volume
kubus, volume balok, volume prisma segitiga, volume tabung,
volume limas segi empat beraturan, volume kerucut, dan volume
bola.
4. Alat Peraga Kekekalan Banyak Abacus biji (Romawi, Rusia,
Cina/Jepang), lidi, dan kartu nilai tempat.
5. Alat Peraga untuk Percobaan dalam Teori Kemungkinan Uang logam,
dadu (bermata dan berwarna), bidang empat (bermata dan berwarna),
bidang delapan (bermata dan berwarna), gangsingan (segitiga,
bujursangkar, segilima, segienam, segi-n), paku payung, kartu
(domino, dan bridge), bola berwarna, dan distribusi Galton (sesatan
Hexagon)
6. Alat Peraga untuk pengukuran dalam Matematika Meteran, busur
derajat, roda meteran, kapak tomahawk, jepit bola, sperometer,
jangka sorong (segmat), hypsometer, dan klinometer.
7. Bangun-bangun Geometri Macam-macam daerah segitiga, macam-
macam daerah segiempat, pengubahan daerah segibanyak, daerah
lingkaran, daerah ellips, pengubinan daerah segitiga, pengubinan
daerah segiempat, pengubinan daerah segibanyak, pengubinan daerah
lingkaran, pengubinan daerah ellips, pengubinan daerah abjad latin,
kerangka benda ruang, dan benda-benda ruang.
8. Alat Peraga untuk Permainan dalam Matematika Mesin fungsi,
saringan Erathosthenes, bujursangkar ajaib, manara Hanoi, mobiles,
perkalian tulang Napier (bermacammacam basis), nomograf, kartu
domino, pita mobius, aritmetika jam, blok logic, kode rahasia,
menyusun kartu, kartu penebak angka, kartu penebak bulan, kartu
penebak “hari”, alat kalkulasi, pita gulung, dan perkalian dengan jari
(untuk fakta dasar 9, untuk perkalian dua bilangan antara 6 dan 10,
dan untuk perkalian bilangan puluhan dengan angka 9.

D. INDIKATOR MATERI

Kompetensi dasar Indicator


1. Menerapkan operasi matriks dalam 1.1 mengidentifikasi jenis-jenis matriks
menyelesaikan masalah yang 1.2 menentukan hasil operasi hitung
berkaitan dengan matriks pada penjumlahan dan pengurangan
matriks
1.3 menerapkan konsep transpose pada
matriks
1.4 menentukan hasil operasi hitung
pada perkalian skala dan perkalian
matriks
1.5 menerapkan konsep determinan dan
invers matriks

E. Materi Ajar

1. Definisi matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris-
baris dan kolom-kolom berbentuk persegi panjang serta termuatdiantara
sepasang tanda kurung.Matriks dapat dinyatakan sebagai :
| |
Dimana : = elemen atau unsure matriks
I = 1,2,3… m, indeks baris
J = 1,2,3… n indeks kolom
Matriks dinyatakan dalam huruf besar A,B,P, atau huruf yang lain
unsur matriks :
Jumlah baris = M
Jumlah kolom = N
Ordo atau ukuran matriks = m x n
Elemen-elemen diagonal =
Matriks dapat didefinisikan juga sebagai kumpulan beberapa
vectorkolom atau vector baris.
2. Jenis-jenis matriks
Berdasarkan susunan elemen matriks
 Matriks kuadrat/bujur sangkar
Matriks bujur sangkar (square matrix) adalah matriks dimana
jumlah baris (M) sama dengan jumlah kolom (N) atau M = N
Contoh : Matriks A=[ ]

 Matriks Nol
Matriks nol ( null matrix) adalah matriks dimana semua elemennya
mempunyai nilai nol (0).

Contoh : Matriks B =[ ]

 Matriks diagonal
Matriks diagonal (diagonal matrix) adalah matriks dimanasemua elemen
diluar diagonal utamanya adalah nol (0) danminimal ada 1 elemen pada
diagonal utamanya bukan nol

Contoh : Matriks [ ]

 Matriks kesatuan/identitas
Matriks ini ditulis dengan l. jenis matriks bujur sangkar yangsemua elemen
diagonalnya sama dengan 1.

Contoh : Matriks =[ ]

 Matriks scalar
Matriks scalar (scalar matrix) adalah matriks diagonal dimana elemen pada
diagonal utamanya bernilai sama tetapi bukan 1 atau nol.

Contoh : A =[ ]

 Matiks tridiagonal
Matriks tridoagonal (tridiagonal matrix) adalah diagonal dimana elemen
sebelah kiri dan kanan diagonal utamanya bernilai tidak sama dengan nol
(0).

Contoh : A [ ]

 Matriks segitiga bawah


Matriks segitiga bawah (lower triangular matrix, L ) adalah matriks
diagonal dimana elemen disebelah kiri (bawah) diagonal utama ada yang
bernilai tidak sama dengan nol.
Contoh : L =[ ]

 Matriks segitiga atas


atriks segitiga atas (upper triangular matrix,U) adalah matriks diagonal
dimana elemen disebelah kanan (atas ) diagonal utamanya ada yang
bernilai tidak sama dengan nol.

Contoh : U = [ ]

 Matriks simetris
Matriks simetris (symmetric matrix) adalah matriks bujursangkar dimana
diagonal utamanya berfungsi sebagai cermin ataurefleksi ( A = A )

Contoh : =[ ]

 Matriks miring
Matriks miring ( skew matrix) adalah matriks bujur sangkardimana elemen
diagonal ke
dengan atau
untuk semua I dan j tetapi elemen diagonal utama tidak semua nya bernilai
nol

Contoh : M = [ ]

 Matriks miring simetris


Matriks miring simetris (skew-symmetric matrix) adalahmatriks bujur
sangkar dimana elemen ke sama dengan atau untuk
semua I dan j dan semua elemen diagonal utama bernilai nol

contoh : M == [ ] berlaku

3. Operasi matriks
a. Definisi operasi matriks
Operasi matriks adalah operasi aljabar terhadap dua atau lebih matriks
yang meliputi :
1) Penjumlahan dan pengurangan
Jumlah matriks A dan B apabila ditulis A + B adalah
sebuahmatriks baru yaitu matriks C
Contoh :

Diketahui bahwa matriks [ ] [ ]

[ ] [ ]

 Operasi penjumlahan

Matriks + =[ ] [ ]

Matriks =[ ][ ] [ ]

 Operasi pengurangan
Matriks + = +

Matriks + =[ ]

Matriks =[ ]

2) Perkalian scalar matriks


Apabila ʎ adalah suatu bilangan dan a = . Maka perkalian ʎ
dengan matriks A dapat ditulis : A = C ( ) (ʎ )
Dengan kata lain, matriks ʎA diperoleh dari perkalian
semuaelemen matriks A dengan ʎ
Contoh :

Diketahui bahwa matriks B =[ ] ʎ = -1

Tentukanlah ʎB tersebut !
Jawab :
ʎB = [ ]

ʎB = [ ]

3) Perkalian matriks
Perkalian matriks tidak komutatif maksudnya bila matriks A dalam
AB BA
Sistem persamaan linear Ax = d adalah non singular, maka
bisa dicari dan penyelesaian system akan menjadi = d
Apabila matriks A = ( berorde (pxq) dan matriks B (
berorde (qxr), maka perkalian matriks A dan B dapat ditulis
sebagaimatriks baru,yaitu matriks C = A X B.
Contoh :

Diketahui bahwa matriks A = [ ]dan matriks B

[ ] tentukanlah matriks C = matriks A X Matriks B.

Jawab :
A (2x3) Xb (3x3) = C (2X3)

=[ ]X [ ]

[ ]

=[ ]

 Sifat perkalian matriks


Jika A adalah matriks ukuran mxn. Matriks B dan C mempunyai ukuran
yang memungkinkan untuk operasi penjumlahan dn perkalian. Maka,
A (BC ) = A (BC)
A ( B+C ) = AB + AC
(B+C) A = (BA +C)
r (AB) = (rA) B
ImA = A= Ain

 Transpose matriks
Jika M adalah matriks ukuran m x n maka transpose dari A dinyatakan
oleh atau A Didefinisikan menjadi matriks n x m yang merupakan
hasil dari pertukaran baris dan kolom dari matrik
)
Dimana :
Contoh:
Tentukan transpose dari matriks berikut :

[ ] [ ]

Solusi :

[ ] [ ]

 Sifat-sifat matriks transpose


Transpose dari transpose suatu matriks adalah jumlah atau selisih matriks
masing- masing transpose. Dan ini dapat ditulis dengan,
[ ]
Transpose dari suatu jumlah atau selisih matriks adalah jumlah atau selisih
matriks masing- masing transpose. Dan ini dapat ditulis dengan,
[ ]
Transpose dari suatu hasill kali matriks adalah perkalian dari transpose-
transpose dalam urutan yang terbalik. Hal ini dapat ditulis dengan,
[ ] atau [ ] ,.
 Determinan matriks
Definisi determinan matriks
Determinan matriks adalah bilangan tunggal yang diperoleh darisemua
permutasi
elemen matriks bujur sangkar
Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujur sangkar
(matriks kuadrat). Notasi determinan matriks A :
[ | | ]
Ada beberapa metode untuk menentukan determinan dari matriks bujur
sangkar yaitu
1. Metode sarrus
Perhitungan determinan matriks dengan metode sarrus hanya
dapatditerapkan pada matriks ukuran 2x2 dan 3x3. Determinan
matriksyang ukurannya lebih besar dari 3x3 tidak bias dihitung
menggunakanmetode sarrus.
Contoh :

Tentukan deteminan dari matriks A = [ ]

Solusi :

Det ( A) = | |=[ ]= 2 x 4 – 1 x(-3) =8 -(-3)

2. Metode minor dan metode kofaktor


Perhitungan determinan matriks dengan metode minor dankofaktor
diterapkan pada semua ukuran matriks bujur sangkar.Determinan
matriks dapat dihitung dari minor dan kofaktor pada salahsatu baris
atau kolom matriks.Penentuan determinan berbasis baris
matriksMenghitung determinan suatu matriks menggunakan salah
satu barismatriks
.Contoh :
Tentukan determinan matriks berikut menggunakan minor
dankofaktor pada baris 1

A=[ ]

Solusi :
Det A =(1). (-1 + (0

Det A = (1).(-1) 2| | | |

| |
= (1).(1).(0-2) + (-5)(-1)(0-0)(-4-0
= -2 + 0 + 0 = -2
3. Metode CHIO
Perhitungan matriks dengan metode CHIO dapat di terapkan
padasemua matriks bujur sangkar. Asalkan elemen pada
tidak samadengan nol ( Metode CHIO menghitung
determinanmatriks dengan cara
|mendekomposisi determinan yang akan dicarimenjadi sub-sub
determinan derajat dua ( 2x ) menggunakan elemenmatriks baris
ke-1 sebagai titik tolaknya.
Contoh :

4. Metode eliminasi gauss


Determinan maktris segitiga bawah
Eliminasi gauss merubah suatu matriks menjadi segitiga
bawah (L) melalui operasi baris elementer (OBE).
Contoh :
Hitung determinan matriks-matriks berikut : A =

[ ]

Solusi :
Determinan matriks segitiga atas
Eliminasi gauss merubah matriks menjadi matriks segitiga
atas (U) menggunakan operasi baris elementer (OBE).

 Sifat determinan matriks


Ada beberapa determinan matriks yaitu :
Jika AT Transpose dari matriks A maka det (A) = det (AT )
Contoh :
Tentukan determinan matriks A dan transposenya

[ ]
Solusi :

Det [ ]

Det [ ]

Jika elemen satu baris (kolom) matriks A = 0 maka det (A) = 0


Contoh :
Determinan matriks yang mempunyai elemen pada salah satu atau lebih
baris adalah nol.

[ ]

Solusi :

Det [ ]

 Invers matriks
 Definisi invers matriks
Jika A adalah matriks ukuran nxn dan jika ada matriks B ukuran nxn
sedemikian rupa sehingga :
[ ]
Dimana I adalah matriks identitas ukuran nxn. Maka matriks A disebut
non singular atau invertible dan matriks A merupakan invers dari B atau
B merupakan invers dari A.
 Metode substitusi
Invers matriks diperoleh dari penyelesaian persamaan matriks AA-1
yang kemudian diturunkan menjadi beberapa persamaan linear.
 Sifat-sifat matriks invers
Jika A dan B non singular atau invertible, maka :
(A.B)-1 = B-1 . A-1
A matriks bujur sangkar maka :
An = ( A.A.A,…A) → n factor
A0 = 1
A-1 = (A-1 )n =  A-1 A-1 A-1 } n factor
(A-1 )-1 = A
(P-A)-1 = P-1 .A-1 = 1 / PA-1

Contoh :

[ ]

Misalkan

[ ] [ ][ ] [ ]

[ ] [ ]
BAB III

PEMBAHASAN

A. Bahan dan Alat

Alat dan bahan yang di gunakan untuk membuat alat peraga matematika
KOMIKS (Kotak Matriks ) meliputi Operasi Penjumlahan, Pengurangan,
Perkalian, Pembagian, Transpose, Determinan Dan Invers matriks ordo 2 ×
2 dan 3× 3 sebagai berikut :
 bahan
1. Sterofom / Gabus persegi Panjang ( buah )
2. Kertas Metalik / Pembungkus ( ... Buah)
3. Kardus bekas (secukupnya)
4. Kertas HVS atau kertas putih ( Secukupnya)

 Alat
1. Spidol Warna
2. Gunting
3. Pulpen
4. Mistar
5. Lem kertas
6. Lakban bening
7. Double tipe
B. Cara Pembuatan Alat Peraga

Cara Pembuatan alat peraga matematika KOMIKS (Kotak Matriks )


meliputi Operasi Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian,
Transpose, Determinan Dan Invers matriks ordo 2 × 2 dan 3× 3
 Siapkan sterofom dan bungkus menggunakan kertas metalik

 Kemudian gambarlah persegi pada kardus dengan sisi 5 cm


menggunakan mistar dengan pulpen
 Guntinglah kardus dengan mengikuti pola yang telah digambar. Dan
buatlah sebanyak 20 buah dengan ukuran yang sama

 Setalah itu bungkuslah dengan kertas putih dan rekatkan dengan lem kertas

 Buatkan garis pada ujung atas dengan panjang 5 cm dan lebar 1 cm, dan
berilah warna pada bagian tersebut. Warnanya disesuaikan dengan konsep
yang akan dibuat.
 Pasangkan Lakban bening di area putih pada persegi tersebut.
Penggunaan lakban bening ini berfungsi untuk memberikan kerja seperti
papan tulis yang bias dihapus.

 Setelah itu pasangkan double tipe dibagian belakang persegi dan


tempelkan pada sterofom yang telah dibungkus tadi, penempelan
disesuaikan dengan konsep operasi yang telah dibuat.

 Berilah judul sesuai dengan operasi yang dibuat.

Berikut konsep Alat Peraga Matematika KOMIKS (Kotak Matriks )


meliputi Operasi Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian, Transpose,
Determinan Dan Invers matriks ordo 2 × 2 dan 3× 3.

 Penjumlahan danPengurangan
 Perkalian Skalar dan Perkalian Matriks

 Transpose
 Determinan dan Invers Matriks

C. Cara Menggunakan Alat Peraga

Berikut ini cara menggunakan alat peraga matematika KOMIKS (Kotak


Matriks ) meliputi Operasi Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian,
Transpose, Determinan Dan Invers matriks ordo 2 × 2 dan 3× 3.
1. Masukkanlah soal sesuai dengan kotaknya .
2. Setelah itu ikuti instruksi yang berada pada papan yakni sesuaikan
dengan warna kotak yang akan dimasukkan. Terkhusus pada operasi
invers ordo3× 3kita menggunakan metode tutup dengan pola tertentu.
Bagaian matriks yang tidak tertutup itulah yang akan dicari adjnya.
Berikut ini polanya :
3. Setelah langkah kedua selanjutnya kita operasikan nilainya dengan
operasi hitung yang telah tertera sesuai dengan konsep yang telah dibuat.
4. Jika ada hal yang tidak dipahami maka bertanyalah kepada ahlinya.

D. Kelebihan dan Kekurangan

1. Kelebihan
 Memudahkan peserta didik untuk memahami cara kerja operasi
matriks
 Memberikan pemahaman konsep yang baik agar mengerti dalam
pengerjaannya.
 Memberikan semangat belajar kepada peserta didik karena tampilan
dan penggunaanya yang menarik.
2. Kekurangan
 Bahan yang di gunakan tidak tahan oleh air
 Banyak waktu yang di gunakan untuk mempersiapkan dan
memerlukan dana yang cukup banyak
 Penggunaan alat ini sangatlah tidak fleksibel atau hanya diperuntukkan
untuk bentuk matriks tertentu saja.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alat peraga merupakan adalah inovasi yang sangat bagus dalam


menunjang semangat pendidikan. Dengan kata lain Alat peraga adalah
suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan
efisien. Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai
alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.
Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara
lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi.
Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan
dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk
mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Seperti
halnya Alat Peraga Matematika KOMIKS (Kotak Matriks) pada materi
Matriks dan Operasi Matriks yang disusun atau dibuat dengan
pemahaman konsep dari matriks itu sendiri, disadari memberikan
kemudahan dalam melaksanakan pembelajaran yang berkaitan dengan
operasi matriks itu sendiri. Walaupun, tidak menutup kemungkinan juga
memiliki kekurangan yakni dengan tidak bersifat fleksibel atau hanya
bisa digunakan dengan bentuk tertentu saja, makanya membutuhkan
banyak waktu dan dana dalam pengerjaannya.

B. Saran

Berlandaskan dari pengetahuan seadanya tentang materi ini, maka untuk


pembuatan selanjutnya dibutuhkan pemahaman yang lebih tentang Matriks
dan Operasi matriks agar penyusunan makalah ini lebih baik dan lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11504788/Makalah_Matriks_semester_1
https://maya-haejelia.blogspot.com/2014/03/definisi-media-pembelajaran-
matematika.html?m=1
https://duniapendidikan.co.id/pembelajaran- matematika/
http://haerudin72.blogspot.com/2019/09/pengertian- media-dan-alat-peraga.html
http://haerudin72.blogspot.com/2019/09/jenis-dan-karakteristik- maedia.html
https://milenialjoss.com/jenis-jenis-media-pembelajaran/
https://duniapendidikan.co.id/pembelajaran- matematika/
https://youtu.be/p-Tn3IQGsm0

Anda mungkin juga menyukai