Anda di halaman 1dari 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING (PBL) UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA


DIDIK DALAM MATERI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI KELAS X
MIPA DI SMA KRISTEN HARAPAN DENPASAR

Disajikan pada
Tugas Akhir Pelaksanaan Program PKP Berbasis Zonasi Tahap II
Tahun 2019

Oleh :
Ni Nyoman Agata Sofianingrum Hampatra, S.Pd

Guru Mata Pelajaran Matematika di SMA Kristen Harapan


Kota Denpasar

PEMERINTAH KOTA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Naskah Karya Tulis ini :


Judul : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Upaya Meningkatkan Kompetensi Peserta Didik Materi
Perbandingan Trigonometri Kelas X MIPA di SMA Kristen
Harapan Denpasar

Penulis : Ni Nyoman Agata Sofianingrum Hampatra, S.Pd


Jabatan : Guru Matematika SMA Kristen Harapan Kota Denpasar Provinsi
Bali
adalah benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Denpasar, 13 Desember 2019


Mengetahui, Penulis
Kepala SMAK Harapan

(Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd) (Ni Nyoman Agata Sofianingrum H, S.Pd)
BIODATA PENULIS

Nama : Ni Nyoman Agata Sofianingrum Hampatra, S.Pd


Tempat / Tanggal Lahir : Seririt / 07 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan Terakhir : S-1 Pendidikan Matematika
Unit Kerja : SMA Kristen Harapan Denpasar
Alamat : Jalan Raya Sesetan No. 62
Kecamatan : Denpasar Selatan
Kota : Denpasar
Provinsi : Bali
Alamat Rumah : Jalan Veteran Gg. Taman IV/10, Br. Umategal
Telepon / HP : 087860991621
E-Mail : agata070892@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
dan pelaksanaan best practice sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Best
Practice ini merupakan karya inovasi tentang “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Upaya Meningkatkan Kompetensi Peserta Didik
Materi Perbandingan Trigonometri Kelas X MIPA di SMA Kristen Harapan
Denpasar”.
Melalui best practice ini, penulis mencoba menyampaikan pengalaman
pembelajaran matematika yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam best practice
ini, disajikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran matematika
dengan berbagai inovasi sehingga mengacu pada proses pembelajaran yang aktif,
menyenangkan dan menghidupkan suasana kelas.
Penyusunan best practice ini dapat terselesaikan tentunya tidak terlepas dari
adanya bantuan, dukungan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Penulis juga menyadari bahwa
penyusunan best practice ini masih banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis. Sehingga, kritik dan saran dari pembaca
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penyusunan karya tulis selanjutnya.

Denpasar, 13 Desember 2019


DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
BIODATA PENULIS ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Jenis Kegiatan ..............................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan .........................................................................................3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................4
A. Tujuan dan Sasaran ......................................................................................4
B. Bahan/Materi Kegiatan ................................................................................4
C. Metode/ Cara Melaksanakan Kegiatan.........................................................4
D. Media/ Instrumen .......................................................................................12
E. Waktu dan Tempat Kegiatan ......................................................................13
BAB III HASIL KEGIATAN ................................................................................14
A. Hasil ...........................................................................................................14
B. Masalah yang Dihadapi ..............................................................................15
C. Cara Mengatasi Masalah ............................................................................16
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI .....................................................17
A. Simpulan.....................................................................................................17
B. Rekomendasi ..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................19
LAMPIRAN ...........................................................................................................20
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Dokumen Kegiatan


Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lampiran 5 : Kisi-kisi Soal Uraian
Lampiran 6 : Soal, Kunci dan Pedoman Penskoran
Lampiran 7 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada hakekatnya Kurikulum 2013 diterapkan untuk mengantarkan anak
usia satuan pendidikan yang ada saat ini agar dapat eksis mengarungi hidup
pada abad 21. Guru matematika semestinya juga mampu mengantarkan anak
didiknya hidup nyaman di abad 21. Oleh karenanya tentu menjadi sangat urgen
dan strategis para guru matematika segera memahami Kurikulum 2013 dan
penerapannya. Implementasi Kurikulum 2013 saat ini sangat sejalan dengan
karakter dan jenisnya yang bersifat abstrak. Belajar matematika bukan hanya
sekedar tahu, tetapi proses sangatlah penting.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan
selama ini, penulis menggunakan buku peserta didik dan buku guru. Penulis
meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam
praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas
tidak sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih
berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan
hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir peserta didik masih dalam
level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak
pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga
jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran
di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik diperoleh
informasi bahwa (a) peserta didik malas mengikuti pembelajaran yang banyak
dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah, metode yang selalu
dilakukan guru adalah penugasan atau Pekerjaan Rumah (PR). Sebagian
peserta didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis.
Tinggal menyalin dari buku teks atau mencontoh temanya.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning). Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata
sebagai konteks peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam Problem Based Learning peserta didik
dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, Problem Based Learning membelajarkan peserta
didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model Problem
Based Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta
didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model Problem Based Learning ini diterapkan pada kelas X MIPA yang lain
ternyata proses dan hasil belalajar peserta didik sama baiknya. Praktik
pembelajaran Problem Based Learning yang berhasil baik ini penulis
simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran
berorientasi HOTS dengan model Problem Based Learning.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika di kelas X MIPA 2 untuk pasangan KD 3.7
Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan dan
cotangen) pada segitiga siku-siku dan 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan rasio perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cosecan, secan dan cotangen) pada segitiga siku-siku.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi
peserta didik dalam pembelajaran perbandingan trigonometri di kelas X MIPA
2 yang berorientasi HOTS dengan penerapan model pembelajaran berbasis
penemuan (Problem Based Learning).
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best
practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order
thinking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas X MIPA
2 semester 1 di SMA Kristen Harapan Denpasar sebanyak 36 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah
materi kelas X MIPA 2 semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada materi
pokok Perbandingan Trigonometri, dengan rincian KD sebagai berikut:
Materi : Statistika
KD 3.7 Menjelaskan rasio perbandingan (sinus, cosinus, tangen, cosecan,
secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku
KD 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio
trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku

C. Metode/ Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah
menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran materi Perbandingan Trigonometri.
Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas VIII, penulis memilih
pasangan KD yang kedua untuk materi statistika, yaitu KD 3.7 Menjelaskan
rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan dan cotangen)
pada segitiga siku-siku dan 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan rasio perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cosecan, secan dan cotangen) pada segitiga siku-siku.

2. Analisis Target Kompetensi


Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
Kompetensi Dasar Target Kompetensi Dasar
3.7 Menjelaskan rasio 3.7.8 Memecahkan masalah
trigonometri (sinus, menggunakan konsep rasio
cosinus, tangen, cosecan, trigonometri
secan, dan cotangen) pada 3.7.9 Menganalisis masalah
segitiga siku-siku kontekstual berkaitan dengan
rasio trigonometri pada
segitiga siku-siku
4.7 Menyelesaikan masalah 4.7.3 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan rasio trigonometri dengan rasio sinus dan
(sinus, cosinus, tangen, cosecan pada segitiga siku-
cosecan, secan, dan siku
cotangen) pada segitiga 4.7.4 Menyelesaikan masalah
siku-siku kontekstual yang berkaitan
dengan rasio cosinus dan
secan pada segitiga siku-siku
4.7.5 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan rasio tangen dan
cotangen pada segitiga siku-
siku
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

Indikator Pencapaian Kompetensi


Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
3.7
cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

4.7 rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan,


dan cotangen) pada segitiga siku-siku

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih dalam pelaksanaan best practice ini
adalah problem based learning (PBL) .

5. Merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintak model


pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci
kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem Based
Learning (PBL). Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model Problem Based Learning (PBL).
ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan ➢ Melakukan pembukaan dengan salam 10 menit
(persiapan/orientasi)
pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
➢ Guru bersama peserta didik menyanyikan
lagu “Indonesia Raya” .
➢ Memeriksa kesiapan peserta didik baik
fisik maupun psikisnya dengan
menanyakan kabar dari peserta didik
dilanjutkan mengabsen kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin .
➢ Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi yang akan didapat, ruang
lingkup materi, tujuan, manfaat, dan
langkah pembelajaran serta metode yang
akan digunakan selama pembelajaran.
Apersepsi ➢ Guru memberikan apersepsi untuk 5 menit
mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis guru memberikan contoh beberapa
aplikasi penggunaan trigonometri dalam
kehidupan sehari hari (Power Point) dan
mengingatkan peserta didik materi
perbandingan trigonometri pada segitiga
siku-siku (Literasi)
Motivasi ➢ Guru memberikan semangat kepada 5 menit
peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran. (dengan memberikan kata –
kata motivasi )

B. Kegiatan Inti
Sintak Model
1. Orientasi peserta ➢ Peserta didik diminta untuk mengingat 10 menit
didik pada masalah kembali konsep rasio trigonometri yang
sudah diajarkan sebelumnya melalui tanya
jawab.
➢ Guru menyampaikan masalah yang akan
dipecahkan secara kelompok yang terdapat
pada LKPD.
➢ Peserta didik membaca dan memahami
masalah pada LKPD secara individu,
mencari informasi dari berbagai sumber
dan mengajukan hal-hal yang belum
dipahami terkait masalah yang disajikan.

Sintak Model
2. Menggorganisasikan ➢ Peserta didik membentuk kelompok 10 menit
peserta didik belajar heterogen sesuai pembagian kelompok
yang telah direncanakan.
➢ Peserta didik menyelesaikan masalah
kontestual pada LKPD secara
berkelompok.
➢ Peserta didik bekerja sama untuk
menghimpun berbagai konsep dan aturan
matematika yang sudah dipelajari serta
memikirkan secara cermat strategi
pemecahan yang berguna untuk
pemecahan masalah.
➢ Guru memberi bantuan (scaffolding)
berkaitan kesulitan yang dialami peserta
didik secara individu, kelompok, atau
klasikal.
Sintak Model
3. Membimbing ➢ Guru meminta peserta didik melihat 10 menit
penyelidikan hubungan hubungan berdasarkan
individu dan informasi/data terkait.
kelompok ➢ Guru meminta peserta didik
mendiskusikan cara yang digunakan untuk
menemukan semua kemungkinan
penyelesaian dari masalah yang diberikan.
Bila peserta didik belum mampu
menjawabnya, guru memberi scaffolding.
Sintak Model
4. Mengembangkan ➢ Guru memantau diskusi dan membimbing 5 menit
dan menyajikan pembuatan laporan hasil diskusi
hasil karya ➢ Peserta didik menyiapkan hasil diskusi
kelompok yang akan dipresentasikan di
depan kelas.
Sintak Model
5. Menganalisa dan ➢ Perwakilan satu kelompok untuk 15 menit
mengevaluasi proses mempresentasikan hasil diskusinya,
pemecahan masalah dengan musyawarah.
➢ Peserta didik dari kelompok lain
mengajukan pertanyaan, saran dan
sebagainya dalam rangka penyempurnaan.
➢ Guru meminta perwakilan kelompok yang
mempunyai cara atau hasil yang berbeda
dengan kelompok sebelumnya untuk
dipresentasikan.
➢ Guru meminta peserta didik dari kelompok
lain untuk mengajukan pertanyaan, saran
dan sebagainya guna mengetahui letak
perbedaannya sekaligus untuk mengetahui
kebenarannya sehingga mendapatkan
pemahaman yang rasional.
➢ Dengan tanya jawab, guru mengarahkan
semua peserta didik pada kesimpulan
mengenai permasalahan tersebut.
➢ Guru memberikan penghargaan dan
apresiasi kepada kelompok atau individu
yang telah berpartisipasi aktif dalam
proses diskusi dan presentasi.
➢ Guru meminta untuk mengumpulkan hasil
diskusi, dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua peserta didik untuk
menyimpulkan tentang manfaat konsep
rasio trigonometri dalam menyelesaikan
permasalahan.

C. Kegiatan Penutup
Penutup ➢ Guru memberikan Quiz 20 menit
➢ Guru memberikan informasi awal tentang
materi pelajaran pada pertemuan
berikutnya
➢ Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap semangat
belajar dan mengucapkan salam

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), dan Kecakapan Abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam best practice ini adalah (a)
gambar dan beberapa contoh nilai dan (b) lembar kerja peserta didik (LKPD).
Instrumen yang digunakan dalam best practice ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan
presentasi peserta didik (b) instrumen untuk melihat hasil belajar peserta didik
dengan menggunakan tes tulis uraian.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 06 Desember 2019
bertempat di kelas X MIPA 2 SMA Kristen Harapan Denpasar.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai
berikut.
1. Proses pembelajaran materi Perbandingan Trigonometri yang dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning
berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan
dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya.
Aktivitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak problem based
learning mengharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran.
2. Penerapan model pembelajaran problem based learning meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya
dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta didik
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas
yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
peserta didik. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang
materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat
peserta didik cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh
peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS
dengan menerapkan problem based learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman peserta didik tentang konsep Perbandingan Trigonometri
benar-benar dibangun oleh peserta didik melalui pengamatan dan diskusi
yang meuntut kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis.
3. Penerapan model pembelajaran problem based learning juga
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah
(problem solving). Problem based learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong peserta didik merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan problem based learning, penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku peserta didik. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan.
Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan problem based learning, peserta didik tak hanya
belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan
terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa
peserta didik belajar dengan model pembelajaran problem based learning.
Karena peserta didik masih beranggapan bahwa belajar harus tetap bersumber
dari guru dan siswa mencatat. Selain itu dalam pelaksanaan proses
pembelajaran peserta didik dalam kelompok lebih mengandalkan satu orang
peserta didik untuk mengerjakan LKPD yang diberikan oleh guru.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran matematika dengan
problem based learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan
pentingnya HOTS akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal
teori dan konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan HOTS.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan model problem based learning layak dijadikan best
practice pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge, berpikir
kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran dengan model problem based learning
yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran problem based learning, berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta
didik dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi
berani melakukan inovasi pembelajaran matematika yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan
menyenangkan.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan
bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Murwati. Sri. 2019. Paket Unit Pembelajaran PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Mata Pelajaran Matematika Trigonometri SMA. Jakarta: Direktorat Jendral
GTK Kemdikbud
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Dokumentasi Kegiatan

Aspek Praktek
Deskripsi Dokumentasi
Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan • Guru bersama peserta didik melakukan Foto 1
salam pembuka,
• Guru bersama peserta didik berdoa Foto 2
sebelum memulai pembelajaran
• Guru bersama peserta didik menyanyikan
lagu nasional Foto 3
• Guru memerika kehadiran peserta didik
dan menyampaikan tujuan pembelajaran Foto 4
• Guru memberikan apersepsi untuk
mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis guru memberikan contoh dan
permasalahan trigonometri dalam Foto 5
kehidupan sehari hari melalui Power
Point
Kegiatan Inti
1 Proses Saintifik • Mengamati: Peserta didik mengamati Foto 6
(5M) permasalahan yang diberikan guru dan
kemudian membaca materi pada buku
• Menanya : Peserta didik bertanya kepada Foto 7
guru atau teman sebaya mengenai
permasalahan yang diberikan
• Mengumpulkan informasi : Peserta didik
mencari informasi melalui buku atau Foto 8
internet
• Mengasosiasi: Peserta didik bersama
kelompok bertukar informasi dan
menyelesaikan permasalahan tersebut Foto 9
• Mengkomunikasi: Peserta didik bersama
kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dan berdiskusi Foto 10
dengan seluruh anggota kelas
2 Aktivitas
Pembelajaran HOTS
a. Transfer • Peserta didik menganalisis permasalahan Foto 8
Knowledge yang diberikan guru, berdiskusi dengan
kelompoknya, serta bertanya kepada guru
jika mengalami kesulitan

b. Critical • Peserta didik bertanya kepada guru dan Foto 10


Thinking, teman sebaya, kritis akan analisa
Creativity
pemahaman perserta didik lain terhadap
permasalahan yang diberikan
c. Problem • Peserta didik bersama kelompoknya Foto 9
Solving mempresentasikan hasil diskusinya
terkait pemecahan dari permasalahan
yang diberikan
3 Kecakapan Abad 21 • Guru bersama peserta didik melakukan Foto 1
(PPK, Literasi, salam pembuka, ”Om Swastyastu” dan
salam penutup “Om Santih, Santih,
Santih Om” (Literasi budaya)
• Guru bersama peserta didik berdoa
sebelum memulai pembelajaran (PPK Foto 2
Religiusitas)
• Guru bersama peserta didik menyanyikan
lagu nasional (PPK: nasionalisme) Foto 3
• Guru mengingatkan peserta didik materi
perbandingan trigonometri pada segitiga
siku-siku dengan membaca materi pada Foto 6
buku (Literasi baca tulis)
• Peserta didik bekerja sama untuk
menghimpun berbagai konsep dan aturan Foto 7
matematika yang sudah dipelajari serta
memikirkan secara cermat strategi
pemecahan yang berguna untuk
pemecahan masalah.(PPK : Gotong
royong)
• Peserta didik menyiapkan hasil diskusi
kelompok yang akan dipresentasikan di Foto 8
depan kelas. (PPK : Integritas)
• Peserta didik dari kelompok lain
Foto 9
mengajukan pertanyaan, saran dan
sebagainya dalam rangka
penyempurnaan (PPK: Kemandirian)
• Guru memberikan kuis dan peserta didik
Foto 10
menjawab secara mandiri (PPK:
Kemandirian)
4 Dimensi • Faktual : segitiga, simbol trigonometri Foto 5
Pengetahuan • Konseptual : peserta didik mengamati
dan memahami konsep perbandingan
trigonometri pada buku/internet melalui Foto 6
contoh-contoh permasalahan yang ada
• Prosedural : perserta didik menuliskan Foto 9
langkah-langkah penyelesaian suatu
permasalahan
• Metakognitif : peserta didik
menyelesaikan permasalahan HOTS Foto 9
5 Pelaksanaan • Sikap : guru memberikan penilaian sikap
Penilaian dengan mengunakan jurnal
• Keterampilan : guru memberikan
penilaian keterampilan dengan lembar
keterampilan (presentasi kelompok dan
diskusi)
• Pengetahuan : guru memberikan
penilaian dengan kuis Foto 10
Kegiatan Penutup • Guru memberikan Quiz Foto 10
• Guru memberikan informasi materi Foto 11
pelajaran pada pertemuan berikutnya dan
mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam
Foto 1. Salam pembuka Foto 2. Berdoa

Foto 6. Literasi: baca tulis

Foto 3. Bernyanyi lagu nasional Foto 4. Mengecek kehadiran siswa


Foto 5. Apersepsi siswa dan Foto 6. Mengamati permasalahan yang
mengemukakan tujuan pembelajaran diberikan oleh guru
dan permasalahan yang akan dipelajari

Foto 8. Peserta didik berdiskusi bersama


Foto 7. Peserta didik bertanya kepada
kelompok dan guru membimbing kelompok yang
guru atau teman sebayanya
kesulitan

Foto 9. Peserta didik Foto 10. Peserta didik melaksanakan


mempresentasikan hasil diskusi kuis (kuis ditampilkan dlm slide)
Foto 11. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan pembelajaran hari ini
dan memberi tahu topik selanjutnya
kemudian mengakhiri pembelajaran
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Kristen Harapan Denpasar


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : X / Genap
Materi Pokok : Perbandingan dan Fungsi Trigonometri
Alokasi Waktu : 2 jp (2 × 45 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
3.7 Menjelaskan rasio 3.7.8 Memecahkan masalah
trigonometri (sinus, menggunakan konsep rasio
cosinus, tangen, cosecan, trigonometri
secan, dan cotangen) pada 3.7.9 Menganalisis masalah
segitiga siku-siku kontekstual berkaitan dengan
rasio trigonometri pada segitiga
siku-siku
4.7 Menyelesaikan masalah 4.7.3 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan kontekstual yang berkaitan
dengan rasio trigonometri dengan rasio sinus dan cosecan
(sinus, cosinus, tangen, pada segitiga siku-siku
cosecan, secan, dan 4.7.4 Menyelesaikan masalah
cotangen) pada segitiga kontekstual yang berkaitan
siku-siku dengan rasio cosinus dan secan
pada segitiga siku-siku
4.7.5 Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan
dengan rasio tangen dan
cotangen pada segitiga siku-siku

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peserta didik dapat :
1. Memecahkan masalah menggunakan konsep rasio trigonometri
2. Menganalisis masalah kontekstual berkaitan dengan rasio trigonometri pada
segitiga siku-siku
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio sinus dan
cosecan pada segitiga siku-siku
4. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio cosinus dan
secan pada segitiga siku-siku
5. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio tangen dan
cotangen pada segitiga siku-siku

D. Materi Pembelajaran
Fakta

 Mengenal satuan ukuran sudut dalam radian dan derajat


Konsep

 Mengidentifikasi rasio sinus, cosinus, dan tangen pada segitiga siku-


siku
 Mengidentifikasi rasio cosecan, secan, dan cotangen pada segitiga siku-
siku
 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan,
dan cotangen) pada segitiga siku-siku
Prosedur

 Mengubah satuan ukuran sudut dari bentuk radian ke bentuk derajat dan
sebaliknya
 Menghitung rasio sinus, cosinus, dan tangen pada segitiga siku-siku
 Menghitung rasio cosecan, secan, dan cotangen pada segitiga siku-siku

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Masalah)
Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, Tanya jawab, Pemberian tugas

F. Media Pembelajaran
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
Laptop,LCD, Spidol, Power Point

G. Sumber belajar
Kemendikbud RI, 2017 Matematika SMA/SMK/MA Kelas X
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan ➢ Melakukan pembukaan dengan salam 10 menit
(persiapan/orientasi)
pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran.
➢ Guru bersama peserta didik
menyanyikan lagu “Indonesia Raya” .
➢ Memeriksa kesiapan peserta didik
baik fisik maupun psikisnya dengan
menanyakan kabar dari peserta didik
dilanjutkan mengabsen kehadiran
peserta didik sebagai sikap disiplin .
➢ Peserta didik menerima informasi
tentang kompetensi yang akan
didapat, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran
serta metode yang akan digunakan
selama pembelajaran.
Apersepsi ➢ Guru memberikan apersepsi untuk 5 menit
mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis guru memberikan
contoh beberapa aplikasi penggunaan
trigonometri dalam kehidupan sehari
hari (Power Point) dan mengingatkan
peserta didik materi perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku
(Literasi)
Motivasi ➢ Guru memberikan semangat kepada 5 menit
peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran. (dengan memberikan
kata –kata motivasi )

B. Kegiatan Inti
Sintak Model
1. Orientasi peserta ➢ Peserta didik diminta untuk 10 menit
didik pada masalah mengingat kembali konsep rasio
trigonometri yang sudah diajarkan
sebelumnya melalui tanya jawab.
➢ Guru menyampaikan masalah yang
akan dipecahkan secara kelompok
yang terdapat pada LKPD.
➢ Peserta didik membaca dan
memahami masalah pada LKPD
secara individu, mencari informasi
dari berbagai sumber dan mengajukan
hal-hal yang belum dipahami terkait
masalah yang disajikan.
Sintak Model
2. Menggorganisasikan ➢ Peserta didik membentuk kelompok 10 menit
peserta didik belajar heterogen sesuai pembagian
kelompok yang telah direncanakan.
➢ Peserta didik menyelesaikan masalah
kontestual pada LKPD secara
berkelompok.
➢ Peserta didik bekerja sama untuk
menghimpun berbagai konsep dan
aturan matematika yang sudah
dipelajari serta memikirkan secara
cermat strategi pemecahan yang
berguna untuk pemecahan masalah.
➢ Guru memberi bantuan (scaffolding)
berkaitan kesulitan yang dialami
peserta didik secara individu,
kelompok, atau klasikal.
Sintak Model
3. Membimbing ➢ Guru meminta peserta didik melihat 10 menit
penyelidikan hubungan hubungan berdasarkan
individu dan informasi/data terkait.
kelompok ➢ Guru meminta peserta didik
mendiskusikan cara yang digunakan
untuk menemukan semua
kemungkinan penyelesaian dari
masalah yang diberikan. Bila peserta
didik belum mampu menjawabnya,
guru memberi scaffolding.
Sintak Model
4. Mengembangkan ➢ Guru memantau diskusi dan 5 menit
dan menyajikan membimbing pembuatan laporan
hasil karya hasil diskusi
➢ Peserta didik menyiapkan hasil
diskusi kelompok yang akan
dipresentasikan di depan kelas.
Sintak Model
5. Menganalisa dan ➢ Perwakilan satu kelompok untuk 15 menit
mengevaluasi proses mempresentasikan hasil diskusinya,
pemecahan masalah dengan musyawarah.
➢ Peserta didik dari kelompok lain
mengajukan pertanyaan, saran dan
sebagainya dalam rangka
penyempurnaan.
➢ Guru meminta perwakilan kelompok
yang mempunyai cara atau hasil yang
berbeda dengan kelompok
sebelumnya untuk dipresentasikan.
➢ Guru meminta peserta didik dari
kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan, saran dan sebagainya
guna mengetahui letak perbedaannya
sekaligus untuk mengetahui
kebenarannya sehingga mendapatkan
pemahaman yang rasional.
➢ Dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua peserta didik
pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut.
➢ Guru memberikan penghargaan dan
apresiasi kepada kelompok atau
individu yang telah berpartisipasi
aktif dalam proses diskusi dan
presentasi.
➢ Guru meminta untuk mengumpulkan
hasil diskusi, dengan tanya jawab,
guru mengarahkan semua peserta
didik untuk menyimpulkan tentang
manfaat konsep rasio trigonometri
dalam menyelesaikan permasalahan.

C. Kegiatan Penutup
Penutup ➢ Guru memberikan Quiz 20 menit
➢ Guru memberikan informasi awal
tentang materi pelajaran pada
pertemuan berikutnya
➢ Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk
tetap semangat belajar dan
mengucapkan salam

I. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik dan Bentuk Penilaian

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen


1 Sikap Jurnal Lembar jurnal penilaian
2 Pengetahuan • Penugasan • LKPD (terlampir)
• Kuis (Tes Tertulis) • Essay (terlampir)
3 Keterampilan Portofolio Lembar portofolio

b. Remedial

Kegiatan Pembelajaran Jika Peserta


< 20% 20% - 50% > 50% Penilaia
IPK
Tugas Tugas Pembelajar n
Individu Kelompok an Ulang
Memecahkan masalah Tugas Tugas Menjelaska soal-
membaca membaca n kembali soal
menggunakan konsep rasio
materi materi materi setara
trigonometri (3.7.8) dengan
ulangan
Menganalisis masalah Tugas Tugas
harian
membaca membaca
kontekstual berkaitan utama
materi materi
dengan rasio trigonometri
pada segitiga siku-siku
(3.7.9)

c. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
Nilai Peserta Didik (x) Kegiatan Pembelajaran Keterangan
NKB ≤ N ≤ NMakx Diberikan materi masih dalam cakupan NKB = Nilai
KD dengan pendalaman sebagai Ketuntasan
pengetahuan tambahan Belajar
N = NMaks Diberikan materi melebihi cakupan KD NMaks = Nilai
dengan pendalaman sebagai maksimal ideal
pengetahuan tambahan. N = Nilai yang
dicapai peserta
didik

Mengetahui, Denpasar, 28 November 2019


Kepala SMAK Harapan Guru Mata Pelajaran

(Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd) (Ni Nyoman Agata Sofianingrum H, S.Pd)
Lampiran 3 : Bahan Ajar
PERBANDINGAN TRIGONOMETRI

Trigonometri merupakan nilai perbandingan sisi – sisi pada sebuah segitiga


sembarang maupun segitiga siku – siku. Adapun keenam perbandingan
trigonometri yaitu sinus (𝒔𝒊𝒏 𝜶), kosinus (𝒄𝒐𝒔 𝜶), tangen (𝒕𝒂𝒏 𝜶), kosekan
(𝒄𝒐𝒔𝒆𝒄 𝜶) , sekan (𝒔𝒆𝒄 𝜶) dan kotangen (𝒄𝒐𝒕 𝜶).
1. Perbadingan Trigonometri dalam Segitiga Siku – Siku

𝒅𝒆 𝒂 𝒄 𝟏
𝒔𝒊𝒏 𝜶 = = 𝒄𝒐𝒔𝒆𝒄 𝜶 = =
𝒎𝒊 𝒄 𝒂 𝒔𝒊𝒏 𝜶

𝑐 𝒔𝒂 𝒃 𝒄 𝟏
𝑎 𝒄𝒐𝒔 𝜶 = = 𝒔𝒆𝒄 𝜶 = =
𝒎𝒊 𝒄 𝒃 𝒄𝒐𝒔 𝜶

𝛼 𝒅𝒆 𝒂 𝒔𝒊𝒏 𝜶 𝒄 𝟏 𝒄𝒐𝒔 𝜶
𝑏 𝒕𝒂𝒏 𝜶 = = = 𝒄𝒐𝒕 𝜶 = = =
𝒔𝒂 𝒃 𝒄𝒐𝒔 𝜶 𝒂 𝒕𝒂𝒏 𝜶 𝒔𝒊𝒏 𝜶

Contoh 1 :
15
1. Diberikan sin 𝐴 = maka tentukan kelima perbandingan
17

trigonometri yang lainnya.


Jawab :
𝐵 𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 − 𝐵𝐶 2

𝐴𝐶 = √𝐴𝐵 2 − 𝐵𝐶 2 = √172 − 152

15 17
= √289 − 225 = √64 = 8

8 17
cos 𝐴 = sec 𝐴 =
𝐶 𝐴 17 8

15 8
tan 𝐴 = cot 𝐴 =
8 15

17
2. Tentukan nilai dari keenamcosec 𝐴 = 15 trigonometri dari gambar
perbandingan
berikut ini :
𝛼
25
7
𝑥

𝑥 = √252 − 72 = √625 − 49 = √576 = 24


24 25
sin 𝛼 = 25 cosec 𝛼 = 24
7 25
cos 𝛼 = 25 sec 𝛼 = 7
24 7
tan 𝛼 = cot 𝛼 = 24
7

2. Perbandingan Trigonometri sudut – sudut Istimewa


Hal yang perlu diingat dalam segitiga istimewa

450 600

300
0
45

Perbandingan sisi (𝟒𝟓𝟎 ) Perbandingan sisi (𝟑𝟎𝟎 )

𝑫𝒆 ∶ 𝑺𝒂 ∶ 𝑴𝒊 = 𝟏 ∶ 𝟏 ∶ 𝑫𝒆 ∶ 𝑺𝒂 ∶ 𝑴𝒊 = 𝟏 ∶ √𝟑 ∶ 𝟐
√𝟐
Perbandingan sisi (𝟔𝟎𝟎 )

𝑫𝒆 ∶ 𝑺𝒂 ∶ 𝑴𝒊 = √𝟑 ∶ 𝟏 ∶ 𝟐

Tabel Perbandingan Trigonometri Sudut – Sudut Istimewa

Perbandingan Sudut – sudut istimewa


Trigonometri
00 300 450 600 900

1 1
sin 𝛼 √2 1 1
0 2 2
2
√3
1 1
cos 𝛼 √3 √2 1 0
1 2 2
2

tan 𝛼 1 −
0 3
√3 1 √3
Lampiran 4: Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Menyelesaikan Masalah Rasio Trigonometri

Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Materi : Rasio Trigonometri

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:
1. Memecahkan masalah menggunakan konsep rasio trigonometri
2. Menganalisis masalah kontekstual berkaitan dengan rasio trigonometri pada
segitiga siku-siku
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio sinus dan
cosecan pada segitiga siku-siku
4. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio cosinus dan
secan pada segitiga siku-siku
5. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio tangen dan
cotangen pada segitiga siku-siku

Langkah-langkah kegiatan :
Perhatikanlah permasalahan berikut ini,
kemudian diskusikan dengan anggota
kelompokmu untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan
1. Seekor kelinci yang berada di lubang tanah
tempat persembunyiannya melihat seekor
elang yang sedang terbang
dengan sudut 600 (lihat gambar). Jika jarak antara kelinci dan elang adalah 18
meter, maka tinggi elang dari atas tanah adalah ⋯⋅⋯⋅ meter.

2. Perhatikan ilustrasi dibawah


Seorang pria berdiri di atas menara pada ketinggian
tertentu. Pria tersebut mengamati sebuah truk
dengan sudut depresi 𝛼. Ketika nilai tan 𝛼 = 1,
terlihat bahwa truk bergerak maju menuju dasar
menara. Sepuluh menit kemudian, sudut depresi
dari truk berubah menjadi 𝛽, dengan nilai tan 𝛽 =
5. Jika truk bergerak dengan kecepatan tetap, maka
waktu yang dibutuhkan truk untuk mencapai dasar
menara adalah …… detik.

3. Perhatikan gambar di samping !


Abi dengan tinggi 180 cm mengamati puncak gedung
dengan sudut elevasi 45°. Kemudian ia berjalan sejauh
12 meter mendekati gedung. Di posisi yang baru, Abi
mengamati puncak gedung dengan sudut elevasi 60°.
Tentukan tinggi gedung tersebut! (√3 = 1,7)
Lampiran 6 : Soal, Kunci dan Pedoman Penskoran

SOAL

Nama : Matpel : Matematika


Kelas : Materi : Rasio Trigonometri
No. Absen : Waktu : menit

Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan jelas !


1. Siswanto diminta mengukur tinggi tiang bendera menggunakan klinometer.
Saat pertama berdiri dengan melihat ujung tiang bendera, terlihat pada
klinometer menunjuk pada sudut 600 kemudian ia bergerak menjauh tiang
bendera sejauh 10 meter dan terlihat pada klinometer sudut 450 . Tinggi tiang
bendera adalah ……
a. (15 + 10√3) m

b. (15 + 5√3) m
c. (5 + 10√3) m

d. (5 − 5√3) m
e. (15 − 10√3) m
2. Sebuah kapal sedang berlabuh di dermaga dengan posisi menghadap ke
menara. Seorang pengamat yang berada di puncak menara melihat ujung depan
kapal dengan sudut depresi 450 dan ujung belakang kapal dengan sudut depresi
300 . Jika tinggi pengamat 1,6 cm tinggi menara 50 m dan dasar menara berada
10 m di atas permukaan laut. Tentukan panjang kapal tersebut.
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL

1 b. (15 + 5√3) m 2

Tinggi mata pengamat dari permukaan laut


ℎ = 10 + 50 + 1,6 = 61,6 𝑚 2
ℎ ℎ
= tan 450 ↔ 𝐴𝑜 =
𝐴𝑜 tan 450 2
ℎ ℎ
= tan 300 ↔ 𝐵𝑜 =
𝐵𝑜 tan 300
Panjang kapal = 𝑥 = 𝐵𝑜 − 𝐴𝑜
ℎ ℎ
𝑥= 0

tan 30 tan 450

1 1 1 1
𝑥 = ℎ( − ) = 61,6 ( − )
tan 30 0 tan 45 0 1 1
3 √3
𝑥 = 61,6(√3 − 1) = 61,6 × 0,732 = 45,1 𝑚
4
Jadi, panjang kapal tersebut adalah 45,1 𝑚

TOTAL SKOR 12

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Lampiran 7 : Lembar Observasi Proses Pembelajaran
(Penilaian Sikap)

JURNAL GURU

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : X MIPA / Genap
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : Selama proses pembelajaran

Kejadian/Peri Butir
No Tanggal Nama +/- Tindak Lanjut
laku Sikap

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst

(Penilaian Keterampilan)
PENILAIAN PORTOFOLIO

Nama Satuan Pendidikan : SMA Kristen Harapan Denpasar


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Rasio Trigonometri

Nama : _________________________ Kelas : ________ No. Absen : _______

PARAF
PORTOFOLIO TIDAK PARAF
NO ADA NILAI ORANG
SISWA ADA GURU
TUA
Total Nilai

Rata-Rata Nilai Portofolio Siswa


𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊
(𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏)

Petunjuk Penskoran :
• Untuk setiap jawaban “ada” diberi angka 1
• Untuk setiap jawaban “tidak ada” diberi angka 0

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
[ ×𝟏𝟎𝟎]+𝑹𝒂𝒕𝒂−𝑹𝒂𝒕𝒂 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑷𝒐𝒓𝒕𝒐𝒇𝒐𝒍𝒊𝒐
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓
Nilai Akhir Portofolio = =⋯
𝟐
`
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja
peserta sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan
kenyataan yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara
Melaksanakan sKegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan
jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah
yang dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil
pembelajaran

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai