Anda di halaman 1dari 44

BEST PRACTICE

MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL


YANG BERKAITAN DENGAN RASIO TRIGONOMETRI PADA SEGITIGA SIKU-SIKUS
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
BERBANTUAN LKPD TERSTRUKTUR DI SMA NEGERI 2 NEGARA
KABUPATEN JEMBRANA

Disajikan pada
Tugas Akhir Pelaksanaan Program PKP Tahun 2019

Oleh :
I Gede Eri Sastrawan, S. Pd
Guru Mata Pelajaran Matematika di SMA Negeri 2 Negara
Kabupaten Jembrana

PEMERINTAH PROVINSI BALI


DINAS PENDIDIKAN
SMA NAGERI 2 NEGARA
TAHUN 2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Naskah Best Practice ini :

Judul : Menyelesaikan Masalah Kontekstual yang Berkaitan dengan Rasio


Trigonometri pada Segitiga Siku-siku Melalui Model Pembelajaran
Discovery Learning Berbantuan LKPD Terstruktur di SMA Negeri 2 Negara
Kabupaten Jembrana
Penulis : I Gede Eri Sastrawan, S.Pd
Jabatan : Guru Matematika SMA Negeri 2 Negara

Best Practice ini adalah benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan
plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Menyetujui, Jembrana, 12 Desember 2019


Kepala SMA Negeri 2 Negara, Penulis,

I Wayan Sudiarta, S.Pd. M. Pd I Gede Eri Sastrawan, S. Pd


NIP. 19640825 198411 1 001 NIP. -

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
best practice ini tepat pada waktunya. Best practice ini merupakan karya inovasi tentang
“Menyelesaikan Masalah Kontekstual yang Berkaitan dengan Rasio Trigonometri pada
Segitiga Siku-siku Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan LKPD
Terstruktur di SMA Negeri 2 Negara Kabupaten Jembrana”.

Melalui penyusunan best practice ini, penulis mencoba menjelaskan pengalaman


pembelajaran matematika yang pernah dilakukan di sekolah. Dalam best practice ini
disajikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran matematika yang
menyenangkan dan menghidupkan suasana kelas.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung dalam penulisan best practice ini. Penulis juga menyadari bahwa di dalam
penyusunan best practice is ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi penyempurnaan best practice ini.

Jembrana, 13 Desember 2019


Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv
BIODATA PENULIS............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Jenis Kegiatan............................................................................................. 2
C. Manfaat Kegiatan........................................................................................ 2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Tujuan dan Sasaran.................................................................................... 3
B. Bahan/Materi Kegiatan................................................................................ 3
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan......................................................... 3
D. Materi Pembelajaran................................................................................... 6
E. Waktu dan Tempat Kegiatan........................................................................ 9

BAB III HASIL KEGIATAN


A. Hasil............................................................................................................ 10
B. Masalah yang Dihadapi............................................................................... 11
C. Cara Mengatasi........................................................................................... 11

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan..................................................................................................... 12
B. Rekomendasi.............................................................................................. 12

LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Materi Pembelajaran
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Dokumentasi Kegiatan

iv
BIODATA PENULIS

1. Nama : I Gede Eri Sastrawan, S. Pd


2. NIP : -
3. NUPTK : -
4. Jabatan : Guru
5. Pangkat/Golongan : -
6. Tempat/Tanggal Lahir : Tabanan/9 Juni 1988
7. Jenis Kelamin : Laki-laki
8. Agama : Hindu
9. Pendidikan Terakhir : S1. Pendidikan Matematika
10. Unit Kerja : SMA Negeri 2 Negara
11. Alamat : Klp. 3 Lingkungan Kebon BB. Agung

Jembrana, 13 Desember 2019


Penulis,

I Gede Eri Sastrawan, S. Pd

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran matematika merupakan proses yang dirancang dengan tujuan
untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar matematika, sehingga pemahaman konsep-konsep
atau prinsip-prinsip matematika dapat dipelajari dengan baik oleh peserta didik.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku peserta didik dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar
belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian
proses berpikir peserta didik masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan
C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/
HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya,
suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa peserta didik diperoleh
informasi bahwa (a) peserta didik malas mengikuti pembelajaran yang banyak
dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah, metode yang selalu
dilakukan guru adalah penugasan atau Pekerjaan Ruamh (PR). Sebagian peserta
didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal
menyalin dari buku teks atau mencontoh temanya.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah Discovery Learning.
Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi
pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks
peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang
dipelajarinya dengan penemuan konsep sebagai point pembelajarannya. Dalam
Discovery Learning peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan
nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) dengan konsep yang telah ia
temukan sebelumnya. Dengan kata lain, Discovery Learning membelajarkan peserta
didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model Discovery
Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik
meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model
Discovery Learning ini diterapkan pada kelas VIII yang lain ternyata proses dan hasil
belalajar peserta didik sama baiknya. Praktik pembelajaran Discovery Learning yang
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Discovery Learning.

1
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran matematika kelas X pada Kompetensi Dasar menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah meningkatkan kompetensi peserta
didik dalam pembelajaran matematika kelas X pada Kompetensi Dasar
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri (sinus,
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order Thiking Skills
(HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas X MIPA 1
Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMA Negeri 2 Negara sebanyak 36 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi
kelas X MIPA 1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada materi pokok
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri pada
segitiga siku-siku, dengan rincian KD sebagai berikut :
3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku.
4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri
(sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan
pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Discovery Learning
berbantuan LKPD terstruktur.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah
dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Kompetensi Dasar pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :
3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku.
4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri
(sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-
siku.
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Kunci :
3.7.5 Menghitung rasio sinus, cosinus, dan tangen pada segitiga siku-siku
4.7.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio sinus dan
cosecan pada segitiga siku-siku
4.7.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio cosinus
dan secan pada segitiga siku-siku
4.7.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio tangen
dan cotangen pada segitiga siku-siku
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning.
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci
kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Discovery Learning.

3
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Discovery Learning.
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1. Peserta didik menyampaikan salam dan 5 Menit
(persiapan/Orientasi) guru merespon salam dari peserta didik.
2. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memperhatikan kebersihan lingkungan
di sekitar tempat duduknya atau
disekitar ruang kelasnya.
3. Berdoa dan dilanjutkan menyanyikan
salah satu lagu wajib nasional.
4. Guru mengecek kehadiran serta
kesiapan peserta didik untuk memulai
pembelajaran.
Apersepsi 5. Peserta didik diingatkan kembali konsep 5 Menit
dasar sudut dan perbandingan/rasio
trigonometri pada segitiga siku-siku.
Guru kemudian bertanya kepada
peserta didik, bagaimana rasio
trigonometri pada segitiga siku-siku?
Motivasi 6. Peserta didik menerima informasi 5 Menit
tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran, penilaian serta metode
yang akan dilaksanakan.
Guru menyampaikan sebuah masalah
yang terkait dengan pembelajaran :

450 22 m
PW
600
PM

20 m

Pak Wayan dan Pak Made berdiri pada


jarak yang sama 20 m dari tiang
bendera yang tingginya 22 m. Pak
Wayan melihat dengan ujung tiang
bendera dengan sudut elevasi 45o
sementara Pak Made melihat ujung
tiang bendera dengan sudut elevasi 60o.
4
Selisih tinggi Pak Wayan dan Pak Made
adalah?
7. Guru menyampaikan kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran.
8. Guru menyampaikan cakupan materi
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti
Stimulation 1. Guru meminta peserta didik untuk
(Memberikan membentuk kelompok yang terdiri dari
Rangsangan) 4-5 orang.
2. Guru memberi Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) kepada setiap kelompok.
3. Peserta didik mengamati masalah yang
tertera pada LKPD terkait materi
menghitung rasio trigonometri (sinus,
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku dan
menyelesaikan masalah kontekstual
yang terkait dengan hal itu.
4. Peserta didik memahami masalah
secara individu dan mengajukan hal-hal
yang belum dipahami terkait masalah
yang disajikan untuk didiskusikan.
Problem Statement 5. Jika ada peserta didik yang mengalami
(Mengidentifikasi masalah, guru mempersilakan peserta
Masalah) didik lain untuk memberikan tanggapan
dan mendiskusikan hal tersebut dengan
kelompoknya masing-masing. Bila
diperlukan, guru memberikan bantuan
secara klasikal.
Data Collecting 6. Dengan bimbingan guru, peserta didik
(Mengumpulkan Data) mencari dan mengumpulkan
data/informasi tentang hasil identifikasi
masalah dari sumber belajar baik buku
peserta didik dan sumber lainnya di
internet yang relevan terkait dengan
LKPD.
Data Processing 7. Peserta didik menyelesaikan masalah
(Mengolah Data) yang sudah dirumuskan
bersama dengan kelompoknya masing-
masing .
8. Setiap kelompok diminta untuk
menuliskan hasil penyelesaian masalah
yang telah mereka diskusikan dan
kemudian dikumpulkan sebagai tugas
kelompok.
Verification 9. Setiap kelompok diminta menunjuk
(Memverifikasi) perwakilannya untuk mempresentasikan
hasil dari diskusi yang telah mereka
lakukan.
5
10. Peserta didik membandingkan hasil
diskusi antar kelompok untuk
memverifikasi penyelesaian masalah.
11. Guru meluruskan kelompok yang keliru
dalam menggunakan konsep rasio
trigonometri dalam penyelesaian
masalah kontekstual.
C. Kegiatan Penutup
1. Guru membimbing peserta didik untuk
membuat kesimpulan tentang materi
menghitung rasio trigonometri (sinus,
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku dan
menyelesaikan masalah kontekstual
yang terkait dengan hal itu.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan
membuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tes tulis untuk
mengetahui pemahaman peserta didik.
4. Guru memberikan tugas mandiri kepada
peserta didik untuk dikerjakan di rumah.
5. Peserta didik mendengarkan arahan
guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya.
6. Guru memberi salam penutup.

5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD terstruktur, dan instrumen
penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Materi Pembelajaran
Konsep trigonometri pada pembahasan ini diawali dengan perbandingan
trigonometri suatu sudut pada segitiga sikusiku.
1. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku

a c


C A
b
Gb.1. Perbandingan Trigonometri
Gambar di samping adalah segitiga siku-siku
dengan titik sudut sikunya di C. Panjang sisi di
hadapan sudut A adalah a, panjang sisi di hadapan
sudut B adalah b, dan panjang sisi di hadapan
sudut C adalah c.
6
Terhadap sudut :

Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut . Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat
(berimpit) sudut . Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa.

Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan trigonometri


terhadap sudut  sebagai berikut:
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
1. sin   
panjang hipotenusa c
panjang sisi siku - siku di dekat (berimpit) sudut A b
2. cos   
panjang hipotenusa c
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
3. tan   
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b
panjang hipotenusa c
4. csc   
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
panjang hipotenusa c
5. sec   
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A c
6. cot   
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a

Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:


sin  cos 
tan   dan cot  
cos  sin 
1 1
sec   dan csc  
cos  sin 

Contoh: B
Pada gambar di samping segitiga sikusiku
ABC dengan panjang a  24 dan c  25. a c
Tentukan keenam perbandingan
trigonometri untuk . 
C A
b
Penyelesaian: Gb. 2. Perbandingan Trigonometri
Nilai b dihitung dengan teorema
Pythagoras
b 25 2  24 2
 625  576
 49  7
a 24 c 25
sin    csc   
c 25 a 24
b 7 c 25
cos    sec   
c 25 b 7
a 24 c 7
tan    cot   
b 7 a 24

7
2. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa
Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari tanpa
memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0, 30, 45,60, dan 90.
Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45, dan 60.
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan segitiga
siku-siku seperti gambar berikut ini.

3
30
2 1
1 2
45 60
1
Gb. 3. Sudut Istimewa Gb. 4. Sudut Istimewa
Dari Gambar 3 dapat ditentukan :
1 1 2
sin 45   2 csc 45   2
2 2 1
1 1 2
cos 45   2 sec 45   2
2 2 1
1 1
tan 45   1 cot 45   1
1 1
Dari Gambar 4 dapat ditentukan :
1 3 1
sin 30  sin 60   3
2 2 2
3 1 1
cos 30   3 cos 60 
2 2 2
1 1 3
tan 30   3 tan 60   3
3 3 1
2 2 2
csc 30   2 csc 60   3
1 3 3
2 2 2
sec 30   3 sec 60  2
3 3 1
3 1 1
cot 30   3 cot 60   3
1 3 3

8
TABEL NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI
UNTUK SUDUT-SUDUT ISTIMEWA

 0 30 45 60 90


1 1 1
sin  0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
cos  1 3 2 0
2 2 2
1 Tak
tan  0 3 1 3
Terdefinisi
3
Tak 1
cot  3 1 3 0
Terdefinisi 3

Contoh:
1 1 1 2
1. sin 30  cos 45   2
2 2 2
1 1 1
2. sin 45 tan 60  cos 45 cot 60  2 3  2 3
2 2 3
1 1 4 2
 6 6 6 6
2 6 6 3

E. Waktu dan Tenpat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 6 Desember 2019
bertempat di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Negara.

9
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari best practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih
aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru
maupun temannya. Aktivitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Discovery
Learning mengharuskan peserta didik aktif selama proses pembelajaran dan yang
terpenting model Discovery Learning menuntun peserta didik menemukan konsep
pembelajaran apalagi dibantu dengan adanya LKPD terstruktur.
2. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan transfer knowledge. Setelah membaca dan mendiskusikan cara
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri pada
segitiga siku-siku pada LKPD terstruktur, peserta didik terlihat aktif bertanya, diskusi
dan juga menulis yang mereka lakukan dengan senang dan gembira, semua
peserta didik dalam kelompok aktif dan kreatif. Setelah selesai, peserta didik juga
terlatih untuk presentasi dari hasil diskusi kelompoknya serta kelompok yang lain
menanggapi dengan aktif.
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan
peserta untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik
untuk bertanya dan menanggapi masalah yang dibahas dalam pembelajaran
khususnya saat presentasi. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan
penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta
didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan
soal yang disajikan dan kurang peduli pada proses berpikir peserta didik. Tidak
hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola
deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian
tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh peserta didik adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran matematika berorientasi
HOTS dengan menerapkan Discovery Learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman peserta didik tentang menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan rasio trigonometri pada segitiga siku-siku berbantuan LKPD
terstruktur menuntut peserta didik untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning juga meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah (problem solving).
Discovery Learning yang diterapkan dengan menyajikan permasalahan atau contoh
kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan Discovery Learning, menulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku peserta didik. Meskipun permasalahan yang
disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik, tetap saja penulis gunakan. Jenis contoh yang digunakan juga hanya
contoh dari buku teks. Dengan menerapkan Discovery Learning, peserta didik tidak
hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka

10
untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa belajar
dengan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang
baik guru selalu mengguakan metode ceramah, peserta didikpun merasa lebih percaya
diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui
ceramah. Selain itu, peserta didik belum terbiasa menyelesaikan masalah matematika
yang berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills
(HOTS)) dan terbatasnya sumber belajar online khususnya.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran matematika dengan Discovery
Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi
penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta didik
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan
sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan
HOTS. Terkait dengan terbatasnya sumber belajar online yang diketahui peserta didik,
guru membuat video pembelajaran yang dapat diunduh peserta didik di youtube dan
menyampaikan sumber belajar relevan lainnya yang mendukung di Rumah Belajar.

11
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Discovery Learning
berbantuan LKPD terstruktur layak dijadikan best practice baik pembelajaran
berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Discovery
Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku peserta didik
dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran
yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan
menyenangkan.
2. peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara
ini akan membantu peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam dan
lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan best practice ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.

12
JADWAL PELAKSANAAN PRESENTASI
LAPORAN BEST PRACTICE

Jadwal kegiatan pelaksanaan Presentasi Laporan Best Practice untuk Peserta (Guru
Sasaran) Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi diadakan di Pusat Belajar
pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Desember 2019
Pukul : 08.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB
Tempat Pelaksanaan : SMA Negeri 2 Negara

Dengan rincian kegiatan pelaksanaan sebagai berikut :


1. Pembukaan disampaikan oleh Guru Inti
2. Sambutan oleh Kepala Sekolah/Pengawas
3. Presentasi Laporan Best Practice oleh Peserta (Penyaji) selama 15 menit
secara bergiliran.
4. Moderator memberikan kesempatan kepada peserta yang lain untuk
bertanya, kritik/saran, memberi masukan selama 10 menit.
5. Notulis mencatat/mengisi format-format kegiatan pelaksanaan presentasi
yang dilakukan oleh peserta (Format Terlampir)
6. Guru Inti memberikan masukan dan penguatan terhadap hasil presentasi
oleh peserta (penyaji)
7. Guru Inti menyampaikan Kesimpulan hasil presentasi
8. Penutup dilakukan oleh Guru Inti

Demikianlah jadwal dan susunan kegiatan Presentasi Laporan Best Practice ini
disusun, dan dapat dipergunakan seperlunya.

Mengetahui Jembrana, 14 Desember 2019


Kepala SMA Negeri 1 Negara, Guru Inti,

I Putu Prapta Arya, S. Pd. M. Pd I Nengah Dwi Yadnya, S. Pd


NIP. 19631010 199412 1 001 NIP. 19650124 198601 1 003

13
BERITA ACARA PELAKSANAAN PRESENTASI LAPORAN BEST
PRACTICE PROGRAM PKP BERBASIS ZONASI

Pada hari ini : Sabtu


Tanggal : 14 Desember 2019
Pukul : 07.00 Wita sampai dengan 16.45 Wita
Bertempat di ruang : Ruang Multimedia SMA Negeri 1 Negara
Pada Sekolah : SMA Negeri 1 Negara
Dengan alamat : Jalan Ngurah Rai No. 155 Negara
Nomor Telphon/Fax : (0365) 43309
email : smanegeri1negara@yahoo.co.id

Telah diselenggarakan acara Presentasi Laporan Best Practice untuk Peserta (Guru
Sasaran) Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi :
Dengan Judul : Menyelesaikan Masalah Kontekstual yang Berkaitan dengan
Rasio Trigonometri pada Segitiga Siku-siku Melalui Model
Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan LKPD
Terstruktur di SMA Negeri 2 Negara Kabupaten Jembrana
Hasil Karya : I Gede Eri Sastrawan, S. Pd
NIP : -
Jabatan : Peserta (Guru Sasaran)
Pangkat/Golongan : -
Tempat Tugas : SMA Negeri 2 Negara
Pada Acara Presentasi ini bertindak
Sebagai Penyaji : I Gede Eri Sastrawan, S. Pd
Sebagai Moderator : Made Eddy Saputra, S. Pd
Sebagai Notulis : Ni Nyoman Rustini, S. Pd
Sebagai Penanggung Jawab Berkas ADM : I Gusti Komang Kusmayadi, S. Pd

Mengetahui Jembrana, 14 Desember 2019


Kepala SMA Negeri 1 Negara Peserta

I Putu Prapta Arya, S. Pd I Gede Eri Sastrawan, S. Pd


NIP.19631010 199412 1 001 NIP. -

14
SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN (SPMK)
Nomor : 01 /SPMK/2019

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN PRESENTASI LAPORAN BEST


PRACTICE

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : I Gede Eri Sastrawan, S. Pd


NIP : -
Pangkat/Golongan : -
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Guru
Tempat Tugas : SMA Negeri 2 Negara

Menyatakan bahwa saya bersedia melaksanakan kegiatan Presentasi Laporan Best


Practice yang akan dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 14 Desember 2019
Pukul : 07.00 WIB sampai dengan 16.45 WIB
Tempat Kegiatan : SMA Negeri 2 Negara
Dengan Judul : MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL YANG
BERKAITAN DENGAN RASIO TRIGONOMETRI PADA
SEGITIGA SIKU-SIKU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN LKPD
TERSTRUKTUR DI SMA NEGERI 2 NEGARA KABUPATEN
JEMBRANA

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.

Mengetahui Jembrana, 14 Desember 2019


Guru Inti Peserta,

I Nengah Dwi Yadnya, S. Pd I Gede Eri Sastrawan, S. Pd


NIP. 19650124 198601 1 003 NIP. -

15
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Negara


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/ Semester : X/II
Materi Pokok : Menyelesaikan Masalah Kontekstual yang Berkaitan dengan Rasio
Trigonometri
Alokasi Waktu : 90 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3 : Kompetensi Pengetahuan, yaitu memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Kompetensi Keterampilan, yaitu Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan
3.7 Menjelaskan rasio trigonometri 3.7.5 Menghitung rasio sinus, cosinus, dan
(sinus, cosinus, tangen, cosecan, tangen pada segitiga siku-siku
secan, dan cotangen) pada 3.7.6 Menghitung rasio cosecan, secan, dan
cotangen pada segitiga siku-siku
segitiga siku-siku
Kompetensi Keterampilan
4.7 Menyelesaikan masalah 4.7.3 Menyelesaikan masalah kontekstual
kontekstual yang berkaitan yang berkaitan dengan rasio sinus
dengan rasio trigonometri dan cosecan pada segitiga siku-siku
4.7.4 Menyelesaikan masalah kontekstual
(sinus, cosinus, tangen, cosecan,
yang berkaitan dengan rasio cosinus
secan, dan cotangen) pada dan secan pada segitiga siku-siku
segitiga siku-siku 4.7.5 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan rasio tangen
dan cotangen pada segitiga siku-siku

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan Model Discovery Learning, peserta didik
dapat menghitung rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen)
pada segitiga siku-siku. Selain itu, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan rasio trigonometri dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab,
disiplin dan kerja sama selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya
diri, pantang menyerah, berpikir kritis dan kreatif, serta mampu berkomunikasi dan
16
bekerja sama dengan baik.

D. Materi Pembelajaran
a. Materi Reguler (Faktual, Konseptual, Prosedural, Metakognitif)
Rasio Trigonometri
 Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
 Nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa.
FAKTA
 Rasio trigonometri pada segitiga siku-siku.
KONSEP
 Perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
 Nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa.
 Menyelesaikan masalah konstekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri
pada segitiga siku-siku.
PRINSIP
 Penerapan konsep rasio trigonometri dalam menyelesaikan masalah.
PROSEDUR
 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan rasio trigonometri.
 Menyelesaikan masalah konstekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri
pada segitiga siku-siku.

b. Materi Remedial
Jika ada yang tidak mencapai ketuntasan walaupun hanya satu indikator, maka
alternatif materinya adalah bagian dari menyelesaikan masalah konstekstual yang
berkaitan dengan rasio trigonometri pada segitiga siku-siku yang tidak tuntas.

c. Materi Pengayaan
Jika ada yang perlu pengayaan karena mencapai nilai melampaui KKM untuk seluruh
indikator, maka alternatif materi pengayaannya dengan memberikan soal-soal
olimpiade matematika berkaitan dengan rasio trigonometri.

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi Kelompok, Tanya Jawab, dan Penugasan
Model : Discovery Learning

F. Media Pembelajaran
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Papan Tulis/White Board/Penggaris/Busur Derajat
3. LCD
4. Laptop

G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Matematika
Wajib Revisi Kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2. Sinaga, Bornok., dkk. 2014. Matematika SMA/MA Kelas X Semester 2 Edisi Revisi.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3. Memberikan gambaran tentang aplikasi rasio trigonometri dalam kehidupan sehari-
hari. https://www.youtube.com/watch?v=KrFc8BDqe_E. Diakses pada : 29 November
2019.

17
4. Materi Rasio Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku Pengembangan Guru.
https://www.youtube.com/watch?v=6JIJLb2T6l0. Diakses pada : 29 November 2019.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke 2 :
ALOKASI
TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan 1. Peserta didik menyampaikan salam dan 5 Menit
(persiapan/Orientasi) guru merespon salam dari peserta didik.
2. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memperhatikan kebersihan lingkungan di
sekitar tempat duduknya atau disekitar
ruang kelasnya.
3. Berdoa dan dilanjutkan menyanyikan
salah satu lagu wajib nasional.
4. Guru mengecek kehadiran serta kesiapan
peserta didik untuk memulai
pembelajaran.
Apersepsi 5. Peserta didik diingatkan kembali konsep 5 Menit
dasar sudut dan perbandingan/rasio
trigonometri pada segitiga siku-siku. Guru
kemudian bertanya kepada peserta didik,
bagaimana rasio trigonometri pada
segitiga siku-siku?
Motivasi 6. Peserta didik menerima informasi tentang 5 Menit
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, dan langkah pembelajaran,
penilaian serta metode yang akan
dilaksanakan.
Guru menyampaikan sebuah masalah yang
terkait dengan pembelajaran :

450 22 m
PW
600
PM

20 m
Pak Wayan dan Pak Made berdiri pada
jarak yang sama 20 m dari tiang bendera
yang tingginya 22 m. Pak Wayan melihat
dengan ujung tiang bendera dengan sudut
elevasi 45o sementara Pak Made melihat
ujung tiang bendera dengan sudut elevasi
60o. Selisih tinggi Pak Wayan dan Pak
Made adalah?
7. Guru menyampaikan kompetensi dasar
18
dan tujuan pembelajaran.
8. Guru menyampaikan cakupan materi
pembelajaran.

B. Kegiatan Inti
Stimulation 1. Guru meminta peserta didik untuk
(Memberikan membentuk kelompok yang terdiri dari 4-
Rangsangan) 5 orang.
2. Guru memberi Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) kepada setiap kelompok.
3. Peserta didik mengamati masalah yang
tertera pada LKPD terkait materi
menghitung rasio trigonometri (sinus,
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku dan
menyelesaikan masalah kontekstual yang
terkait dengan hal itu.
4. Peserta didik memahami masalah secara
individu dan mengajukan hal-hal yang
belum dipahami terkait masalah yang
disajikan untuk didiskusikan.
Problem Statement 5. Jika ada peserta didik yang mengalami
(Mengidentifikasi masalah, guru mempersilakan peserta
Masalah) didik lain untuk memberikan tanggapan
dan mendiskusikan hal tersebut dengan
kelompoknya masing-masing. Bila
diperlukan, guru memberikan bantuan
secara klasikal.
Data Collecting 6. Dengan bimbingan guru, peserta didik
(Mengumpulkan Data) mencari dan mengumpulkan
data/informasi tentang hasil identifikasi
masalah dari sumber belajar baik buku
siswa dan sumber lainnya di internet
yang relevan terkait dengan LKPD.
Data Processing 7. Peserta didik menyelesaikan masalah
(Mengolah Data) yang sudah dirumuskan bersama dengan
kelompoknya masing-masing .
8. Setiap kelompok diminta untuk
menuliskan hasil penyelesaian masalah
yang telah mereka diskusikan dan
kemudian dikumpulkan sebagai tugas
kelompok.
Verification 9. Setiap kelompok diminta menunjuk
(Memverifikasi) perwakilannya untuk mempresentasikan
hasil dari diskusi yang telah mereka
lakukan.
10. Peserta didik membandingkan hasil
diskusi antar kelompok untuk
memverifikasi penyelesaian masalah.
11. Guru meluruskan kelompok yang keliru
dalam menggunakan konsep rasio
trigonometri dalam penyelesaian masalah
kontekstual.
C. Kegiatan Penutup

19
1. Guru membimbing peserta didik untuk
membuat kesimpulan tentang materi
menghitung rasio trigonometri (sinus,
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku dan
menyelesaikan masalah kontekstual yang
terkait dengan hal itu.
2. Peserta didik merefleksi penguasaan
materi yang telah dipelajari dengan
membuat catatan penguasaan materi.
3. Guru memberikan tes tulis untuk
mengetahui pemahaman peserta didik.
4. Guru memberikan tugas mandiri kepada
peserta didik untuk dikerjakan di rumah.
5. Peserta didik mendengarkan arahan guru
untuk materi pada pertemuan berikutnya.
6. Guru memberi salam penutup.

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Sikap
Observasi/Pengamatan, Jurnal
2. Keterampilan
Tes Tertulis dan Penugasan
3. Pengetahuan
Tes Tertulis dan Penugasan

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Remedial :
 Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas.
 Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
 Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
Pengayaan :
 Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan dengan materi masih dalam cakupan KD atai materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

20
Bahan Ajar
Konsep trigonometri pada pembahasan ini diawali dengan perbandingan
trigonometri suatu sudut pada segitiga sikusiku.
1. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku

a c


C A
b
Gb.1. Perbandingan Trigonometri
Gambar di samping adalah segitiga siku-siku dengan
titik sudut sikunya di C. Panjang sisi di hadapan sudut
A adalah a, panjang sisi di hadapan sudut B adalah b,
dan panjang sisi di hadapan sudut C adalah c.
Terhadap sudut :

Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut . Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat
(berimpit) sudut . Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa.
Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan trigonometri
terhadap sudut  sebagai berikut:
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
7. sin   
panjang hipotenusa c
panjang sisi siku - siku di dekat (berimpit) sudut A b
8. cos   
panjang hipotenusa c
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
9. tan   
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b
panjang hipotenusa c
10. csc   
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
panjang hipotenusa c
11. sec   
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A b
panjang sisi siku - siku di dekat sudut A c
12. cot   
panjang sisi siku - siku di depan sudut A a
Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:
sin  cos 
tan   dan cot  
cos  sin 
1 1
sec   dan csc  
cos  sin 
B
Contoh:
Pada gambar di samping segitiga sikusiku c
a
ABC dengan panjang a  24 dan c  25.
Tentukan keenam perbandingan C  A
trigonometri untuk . b
Penyelesaian: Gb. 2. Perbandingan
Trigonometri
Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras
b 25 2  24 2

21
 625  576
 49  7
a 24 c 25
sin    csc   
c 25 a 24
b 7 c 25
cos    sec   
c 25 b 7
a 24 c 7
tan    cot   
b 7 a 24

1. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa


Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari tanpa
memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0, 30, 45,60, dan 90.
Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45, dan 60.
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan segitiga
siku-siku seperti gambar berikut ini.

3
30
2 1
1 2
45 60
1
Gb. 3. Sudut Istimewa Gb. 4. Sudut Istimewa

Dari Gambar 3 dapat ditentukan :


1 1 2
sin 45   2 csc 45   2
2 2 1
1 1 2
cos 45   2 sec 45   2
2 2 1
1 1
tan 45   1 cot 45  1
1 1
Dari Gambar 4 dapat ditentukan :
1 3 1
sin 30  sin 60   3
2 2 2
3 1 1
cos 30   3 cos 60 
2 2 2
1 1 3
tan 30   3 tan 60   3
3 3 1
2 2 2
csc 30  2 csc 60   3
1 3 3
2 2 2
sec 30   3 sec 60  2
3 3 1
3 1 1
cot 30   3 cot 60   3
1 3 3

Tabel nilai perbandingan trigonometri

22
untuk sudut-sudut istimewa.

 0 30 45 60 90


1 1 1
sin  0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
cos  1 3 2 0
2 2 2
1 Tak
tan  0 3 1 3
3 Terdefinisi

Tak 1
cot  3 1 3 0
Terdefinisi 3

Contoh:
1 1 1 2
3. sin 30  cos 45   2
2 2 2
1 1 1
4. sin 45 tan 60  cos 45 cot 60  2 3  2 3
2 2 3
1 1 4 2
 6 6 6 6
2 6 6 3

Mengetahui/Mengesahkan Jembrana, November 2019


Kepala SMA Negeri 2 Negara, Guru Matematika,

I Wayan Sudiarta, S. Pd., M. Pd. I Gede Eri Sastrawan, S. Pd.


Pembina Tk. I NIP.
NIP. 19640825 198411 1 001

23
Lampiran 1. Penilaian

LEMBAR PENILAIAN SIKAP


JURNAL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Negara


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Topik : Menyelesaikan Masalah Kontekstual yang Berkaitan dengan Rasio
Trigonometri
Kelas/Semester : X / II
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Penilaian : Selama Proses Pembelajaran dan Tiap Pertemuan Tidak Semua
Indikator yang Ada Digunakan Sebagai Penilaian

Format Jurnal

Nama : ____________________________________________
Kelas : ____________________________________________

Nama Peserta Sikap/Perilaku Tindak Lanjut


No. Hari/Tanggal
didik Positif Negatif
1.
2.
3.
4.
5.
dst
PENGETAHUAN
Kesimpulan:

24
Lampiran 2. Kisi – kisi dan Kartu Soal

Materi Indikator Soal Bentuk Nomor


No. Kompetensi Dasar IPK Level
Pokok Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7
1 4.7 Menyelesaikan 4.7.3 Menyelesaikan Menyelesaikan Diberikan L2 Pilihan 1
masalah masalah masalah sebuah gambar Ganda
kontekstual kontekstual yang kontekstual yang terkait
berkaitan dengan
yang berkaitan yang berkaitan dengan rasio
rasio sinus dan
dengan rasio cosecan pada dengan rasio sinus pada
trigonometri segitiga siku-siku sinus dan segitiga siku-
(sinus, cosinus, cosecan pada siku. Seekor
tangen, segitiga siku- kelinci yang
cosecan, secan, siku berada di lubang
dan cotangen) tanah tempat
pada segitiga persembunyiann
siku-siku ya melihat
seekor elang
yang sedang
terbang
dengan sudut 60
0
. Jika jarak
antara kelinci
dan elang
adalah 20 meter.
Peserta didik
diminta
menentukan
tinggi elang dari
atas tanah !
(dalam satuan
meter)
2 4.7 Menyelesaikan 4.7.5 Menyelesaikan Menyelesaikan Diberikan L3 Uraian 1
masalah masalah masalah sebuah masalah
kontekstual kontekstual yang kontekstual penalaran.
berkaitan dengan yang berkaitan
yang berkaitan Suatu pesawat
rasio tangen dan dengan rasio
dengan rasio cotangen pada tangen dan terbang dalam
trigonometri segitiga siku-siku cotangen pada keadaan
(sinus, cosinus, segitiga siku- mendatar
tangen, siku dengan
cosecan, secan, ketinggian 4.000
dan cotangen) meter dari
pada segitiga menara
siku-siku pengawas.
Dalam 50 detik, s
udut elevasi
pesawat berubah
dari 200 menjadi
520 dilihat dari
puncak menara
pengawas.
Peserta didik
diminta untuk
menentukan
25
kecepatan
pesawat itu
dalam satuan
m/detik !

KARTU SOAL NOMOR 1


(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/II
Kompetensi Dasar 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio
trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen)
pada segitiga siku-siku
Materi Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio sinus
dan cosecan pada segitiga siku-siku
Indikator Soal Diberikan sebuah gambar yang terkait dengan rasio sinus pada segitiga
siku-siku. Seekor kelinci yang berada di lubang tanah tempat
persembunyiannya melihat seekor elang yang sedang terbang
dengan sudut 600. Jika jarak antara kelinci dan elang adalah 20 meter.
Peserta didik diminta menentukan tinggi elang dari atas tanah ! (dalam
satuan meter)
Level Kognitif L2
Soal :
Perhatikan gambar di bawah ini.

20 m

Seekor kelinci yang berada di lubang tanah tempat persembunyiannya melihat seekor elang
yang sedang terbang dengan sudut 600. Jika jarak antara kelinci dan elang adalah 20 meter,
tinggi elang dari tanah adalah ….
A. 3
B. 3 3
C. 5 3
D. 7 3
E. 10 3

KARTU SOAL NOMOR 2


(URAIAN)
Mata Pelajaran : Matematika
26
Kelas/Semester : X/II
Kompetensi Dasar 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio
trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen)
pada segitiga siku-siku
Materi Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio
tangen dan cotangen pada segitiga siku-siku
Indikator Soal Diberikan sebuah masalah penalaran. Suatu pesawat terbang dalam
keadaan mendatar dengan ketinggian 4.000 meter dari menara
pengawas. Dalam 50 detik, sudut elevasi pesawat berubah dari 200
menjadi 520 dilihat dari puncak menara pengawas. Peserta didik
diminta untuk menentukan kecepatan pesawat itu dalam satuan
m/detik !
Level Kognitif L3
Soal :
Suatu pesawat terbang dalam keadaan mendatar dengan ketinggian 4.000 meter dari menara
pengawas. Dalam 50 detik, sudut elevasi pesawat berubah dari 200 menjadi 520 dilihat dari
puncak menara pengawas. Tentukan kecepatan pesawat itu dalam satuan m/detik !
(Petunjuk: tan200 ≈0,364, tan200 ≈ 0,364, tan520 ≈ 1,23, tan 520 ≈1,23).

Kunci Pedoman Penskoran


NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1. Penyelesaian :
Seekor kelinci yang berada di lubang tanah tempat persembunyiannya
melihat seekor elang yang sedang terbang dengan sudut 600. Jika jarak
antara kelinci dan elang adalah 20 meter, tentukanlah tinggi elang dari
atas tanah !

Jawab :
y
sin  
r
y
sin 60 
20
1 y
3
2 20
1
y 3  20
2
y  10 3

Jadi, tinggi elang dari atas tanah adalah 10 3 (E)


1

NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
2. Diketahui :
Suatu pesawat terbang dalam keadaan mendatar dengan 1
ketinggian 4.000 meter dari menara pengawas.
27
Dalam 50 detik, sudut elevasi pesawat berubah
dari 200 menjadi 520 dilihat dari puncak menara pengawas.

Ditanya :
Tentukan kecepatan pesawat itu dalam satuan m/detik ! 1

Jawab :
Perhatikan gambar di bawah ini !

Pada ACE panjang AC dapat ditentukan dengan menggunakan


konsep tangen, yaitu :
CE
tan 20  
AC
CE
AC 
tan 20 
4000
AC   10.989
0,364 2
Pada ABD panjang AB dapat ditentukan dengan menggunakan
konsep tangen, yaitu :
BD
tan 52  
AB
BD
AB 
tan 52 
4000
AB   3.252
0,23
Dengan demikian, 2
BC  AC  AB
BC  10.989  3.252
BC  7.737 1
Kecepatan pesawat tersebut adalah : 1
BC 7.737 1
v   154,74 m/det
t 50
Jadi, kecepatan pesawat tersebut adalah 154,74 m/det

2
1
Skor 15

28
29
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Kelompok : ...........
Nama Anggota : 1. ....................................................... 4. ........................................................
2. ....................................................... 5. ........................................................
3. .......................................................

Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan Model Discovery Learning, peserta didik dapat
menghitung rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada
segitiga siku-siku. Selain itu, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan rasio trigonometri dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin dan
kerja sama selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri, pantang
menyerah, berpikir kritis dan kreatif, serta mampu berkomunikasi dan bekerja sama
dengan baik.

Permasalahan 1 :
1. Diketahui segitiga ABC siku-siku di B, panjang sisi AB = 8 cm, panjang sisi BC = 6 cm.
Gambarlah segitiga tersebut dan tulislah perbandingan sisi dari segitiga siku-siku tersebut.
C

?
6 cm

B 8 cm A
Penyelesaian :
Dengan menggunakan Teorema Phytagoras diperoleh nilai dari AC = …. ?
AC   AB  2   BC  2
AC   ..... 2   ..... 2
AC  .....  .....
AC  .....
AC  .....

Tuliskan perbandingan sisi dari segitiga siku-siku ABC.


BC ...... ......
1).  
AC ...... ......
AB ...... ......
2).  
AC ...... ......
BC ...... ......
3).  
AB ...... ......

30
2. Permasalahan 2 :
Diketahui ABC, CDE, dan CFG sebangun. Berdasarkan konsep kesebangunan
tentukanlah nilai dari Sin α, Cos α, dan Tan α !
A

D
F
20
10
12 6 5
3
(α0 (α0 (α0
B 16 C E 8 C G 4 C
(*) Berdasarkan ABC, CDE, dan CFG dengan C sebagai sudut pusat, peserta didik
dapat menuliskan perbandingan rasio trigonometri di bawah ini :
FG DE FG .................................................
  
FC DC AC .................................................
1) Untuk  ABC :
AB
Sin C =
AC
.....
Sin C =  .....
.....
2) Untuk  CDE :
DE
Sin C =
DC
.....
Sin C =  .....
.....
3) Untuk  CFG :
FG
Sin C =
FC
.....
Sin C =  .....
.....

Dari ketiga perbandingan diatas di dapat kesimpulan :

.................................................
Sin α =
.................................................

(*) Berdasarkan ABC, CDE, dan CFG dengan C sebagai sudut pusat, peserta didik
dapat menuliskan perbandingan rasio trigonometri di bawah ini :
CG CE CB .................................................
  
FC DC AC .................................................
1) Untuk  ABC :
CB
Cos C =
AC
.....
Cos C =  .....
.....

2) Untuk  CDE :
CE
Cos C =
DC

31
.....
Cos C =  .....
.....
3) Untuk  CFG :
CG
Cos C =
FC
.....
Cos C =  .....
.....

Dari ketiga perbandingan diatas di dapat kesimpulan :

.................................................
Cos α =
.................................................

(*) Berdasarkan ABC, CDE, dan CFG dengan C sebagai sudut pusat, peserta didik
dapat menuliskan perbandingan rasio trigonometri di bawah ini :
FG DE AB .................................................
  
CG CE CB .................................................
1) Untuk  ABC :
AB
Tan C =
CB
.....
Tan C =  .....
.....
2) Untuk  CDE :
DE
Tan C =
CE
.....
Tan C =  .....
.....
3) Untuk  CFG :
FG
Tan C =
CG
.....
Tan C =  .....
.....

Dari ketiga perbandingan diatas di dapat kesimpulan :

.................................................
Tan α =
.................................................

3. Perhatikan masalah berikut ini.


Pak Wayan dan Pak Made berdiri pada jarak yang sama 20 m dari tiang bendera yang tingginya
22 m. Pak Wayan melihat dengan ujung tiang bendera dengan sudut elevasi 45 o sementara Pak
Made melihat ujung tiang bendera dengan sudut elevasi 60o.

a. Gambarkan permasalahan di atas !


b. Menurut anda manakah lebih tinggi antara Pak Wayan dan Pak Made?
c. Tentukan selisih tinggi Pak Wayan dan Pak Made !

32
Penyelesaian :
a)

Tiang Bendera

45 0 22 m
Pak Wayan
60 0
Pak Made

20 m
b) Semakin tinggi seseorang maka sudut pandang/elevasi yang dibentuk semakin kecil maka
Pak Wayan lebih tinggi dari Pak Made karena sudut elevasi Pak Wayan lebih kecil dari sudut
elevasi Pak Made.

*) Untuk Pak Wayan :


Misal Tinggi Pak Wayan (BP) Hubungan yang
P terjadi :
BP
tan 45  
AB
BP
tan 45  
.....
BP  tan 45  ....
BP  1 .....
BP  ..... m
450
A 20 m B
*) Untuk Pak Made :
Misal Tinggi Pak Made (JP) Hubungan yang terjadi :
JP
P tan 60  
IJ
JP
tan 60  
.....
JP  tan 60  .....
JP  3  .....
JP  ..... m

600

I 20 m J

c) Dengan demikian :
Tinggi badan Pak Wayan adalah ….... – ….... = ….... m
Tinggi badan Pak Made adalah ….... – ….... = …………………..... m
Jadi, selisih tinggi badan Pak Wayan dan Pak Made adalah :
….... – (….... - …....) = ….... – ….... + ….... = ….... – ….... m

33
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa :

.................................................
Sin α =
.................................................

.................................................
Cos α =
.................................................

.................................................
Tan α =
.................................................

34
DOKUMENTASI PRAKTEK MENGAJAR UNIT 1
MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL TERKAIT RASIO TRIGONOMETRI

Gambar 1. (Kegiatan Pendahuluan) Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran

Gambar 2. Proses Saintifik (5M)) Peserta Didik Mengamati Sumber Belajar Online yang Dibuat
oleh Guru Guna Menunjang Pembelajaran

35
DOKUMENTASI PRAKTEK MENGAJAR UNIT 1
MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL TERKAIT RASIO TRIGONOMETRI

Gambar 3. (Transfer Knowledge) Guru Menyampaikan Sebuah Masalah Konstekstual HOTS pada
Peserta Didik yang Nantinya Mengarah pada Penanaman Konsep Rasio Trigonometri

Gambar 4. (Critical Thinking, Creativity) Peserta Didik Mengajukan Pendapat Cara


Menyelesaikan Masalah HOTS yang Disampaikan oleh Guru

36
DOKUMENTASI PRAKTEK MENGAJAR UNIT 1
MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL TERKAIT RASIO TRIGONOMETRI

Gambar 5. (Problem Solving) Perwakilan Kelompok Menyampaikan Solusi dari Masalah yang
Terdapat pada LKPD

Gambar 6. (PPK dan Literasi) Peserta Didik secara Berkelompok Membaca Sumber Belajar dan
Menyelesaikan Masalah yang ada pada LKPD

37
DOKUMENTASI PRAKTEK MENGAJAR UNIT 1
MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL TERKAIT RASIO TRIGONOMETRI

Gambar 7. (Dimensi Pengetahuan) Peserta didik Menyelesaikan Masalah yang ada pada LKPD
Secara Sistematis Sesuai dengan Prosedur Penyelesaian

Gambar 8. (Pelaksanaan Penilaian) Guru Mencatat Aktivitas Siswa (Sikap) pada Jurnal Penilaian
Sikap

38
DOKUMENTASI PRAKTEK MENGAJAR UNIT 1
MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL TERKAIT RASIO TRIGONOMETRI

Gambar 9. (Pelaksanaan Penilaian) Guru Memberikan Tes Tulis HOTS untuk Mengetahui
Pemahaman Peserta Didik

Gambar 10. (Kegiatan Penutup) Peserta Didik Mendengarkan Arahan Guru untuk Materi pada
Pertemuan Berikutnya

39

Anda mungkin juga menyukai