Anda di halaman 1dari 19

Kompetensi Dasar

3.3 Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks dengan menggunakan


masalah kontekstual dan melakukan operasi pada matriks yang
meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian,
serta transpose

4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan matriks


dan operasinya

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian matriks dari masalah kontekstual
dengan tepat
2. Menentukan unsur-unsur dan notasi matriks dengan tepat
3. Menyebutkan jenis -jenis matriks dengan tepat
4. Menjelaskan kesamaan dua matriks dari masalah kontekstual
dengan tepat
5. Menentukan transpose suatu matriks dengan tepat
6. Menentukan hasil penjumlahan dua matriks atau lebih dengan
tepat
7. Menentukan hasil pengurangan dari dua matriks dengan tepat
8. Menentukan hasil perkalian matriks dengan skalar dengan tepat
9. Menentukan hasil perkalian matriks dengan matriks dengan
tepat
10. Menentukan hasil perpangkatan matriks persegi dengan tepat
11. Menyajikan dan menyelesaikan model matematika dari suatu
masalah kontekstual yang berkaitan dengan matriks
12. Menyelesaikan dan menyelesaikan masalah kontekstual dengan
menggunakan konsep matriks
13. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
traspose dan kesamaan matriks
14. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
operasi pada matriks.
MATRIKS

S eringkali kita berbelanja secara borongan tanpa terlebih dahulu


mengetahui harga untuk masing-masing barang yang akan kita beli. Di
waktu lain terkadang kita mengulangi hal tersebut dan merasa ada yang
berbeda dengan sebelumnya. Apakah dari segi banyaknya barang yang kita
beli atau banyaknya uang yang kita keluarkan. Masalah ini bisa kita
selesaikan dengan memanfaatkan penggunaan matriks. Dengan matriks, kita
dapat menyusun harga dan jumlah barang-barang sebagai kombinasi baris
dan kolom dalam matriks. Dengan sedikit operasi matriks, kita dapat
menentukan harga masing-masing barang sehingga nanti akan
mempermudah dalam hal pereencanaan yang akan kita buat. Bagaimana hal
itu bisa dilakukan? Agar dapat menjawab masalah-masalah seperti itu,
pelajari materi matriks berikut ini. Kenalilah bagaimana matriks dengan
sifat-sifatnya dan operasinya, determinan, invers, serta penerapannya.
Peta konsep

Materi Prasyarat Sistem Persamaan Linier

Masalah Matriks Unsur-unsur


Autentik Matriks

Jenis Relasi Operasi Matriks Entry Entry


Matriks Kofaktor Baris Kolom

Determinan

Kesamaan Matriks
Adjoin

 Kolom  Penjumlahan
 Baris  Pengurangan
 Persegi  Perkalian Invers
panjang  Transpose Matriks
 Persegi
 Segitiga
 Diagonal
A. KONSEP MATRIKS
Informasi seringkali disajikan dalam berbagai model. Sebagai contoh,
hasil sementara Liga Indonesia 2005 disajikan dalam tabel berikut.
Contoh 1.

Contoh 2.
Jumlah siswa kelas XII yang tidak masuk pada hari jumat, 4 Oktober
2019

Contoh 3.
Koefisien dari variabel dalam suatu sistem persamaan.
Apabila judul kolom dan baris tersebut dihilangkan dan susunan
bilangan dibatasi dalam tanda kurung, maka disebut Matriks.
Matriks adalah susunan bilangan dalam bentuk persegi panjang
yang disusun dalam baris dan kolom.

Matriks dari contoh 1, contoh 2 dan contoh 3 adalah sebagai berikut.

Setiap bilangan dalam matriks disebut elemen atau unsur matriks


yang letaknya ditentukan oleh baris dan kolom di mana unsur tersebut
berada. Misalnya dalam contoh 3, angka 4 adalah unsur pada baris
pertama dan kolom kedua. Sebuah matriks seringkali dinyatakan dengan
huruf besar (kapital).
3 4 
Misalnya : A   
 2  6 
Misalkan pada matriks A di atas, entry-entrinya dinyatakan dengan
a, dan umumnya entry-entry dari suatu matriks diberi tanda indeks,
misalnya aij yang artinya entry dari matriks A yang terletak pada baris i
dan kolom j. maka angka 3 yang terdapat pada baris ke-1, kolom ke-1
dapat dinyatakan a11 = 3. Angka -6 yang terdapat pada baris ke-2 kolom
ke-2 dapat dinyatak a22 = -6 dan seterusnya. Selajutnya entry dari
matriks A dapat dinyatakan dengan:
a11 = 3 a21 = 4
a12 = 2 a22 = -6
maka entry matriks A dapat dinyatakan sebagai berikut.

a a12 
A22   11 
a21 a22 
Secara umum, matrik Ai × j dengan i dan j bilangan asli dapat dituliskan
sebagai berikut.

aij : entry matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j dengan, i = 1, 2,
3, …., i ; dan j = 1, 2, 3, …, j
i×j : menyatakan ordo matriks A dengan i adalah banyaknya baris
dan j adalah banyaknya kolom

Pendalaman Materi 1
Beberapa jenis matriks berdasarkan Ordo dan elemen-elemen matriks
adalah sebagai berikut.
1. Matriks Nol
Yaitu matriks yang setiap elemennya nol.
0 0 0 
0 0  0 0 0 
Contoh : A   , B  C  0 0 0
0 0  0 0 0  0 0 0
2. Matriks Baris
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu baris
Contoh : A  3  2 4 , B   1 0 2 3

3. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya mempunyai satu kolom.
 1
4 0
 
Contoh : P   5 Q   
6
 8   
3
4. Matriks Bujur sangkar/Matriks Persegi
Yaitu suatu matriks yang banyak baris dan kolomnya sama.
Ordo matriks n x n sering disingkat dengan n saja.
1 2 4 6
 1 2 3 5
2  3    7 3 2
Contoh : K    , L   0 2 1 , M   0
 5 4  9 4 9
 2 3 0  
 6 2 5 6
5. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua elemennya nol, kecuali elemen-
elemen diagonal utamanya.
 2 0 0 0
  1 0 0 0 0
Contoh : E   0 2 0 F  
1 0
0 0 5 0
 0 0 5  
0 0 0 4
6. Matriks Satuan /MatriksIdentitas (I)
Yaitu matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya satu,
dan elemen lainnya nol.
1 0 0 0
1 0 0 
1 0 0 1 0 I  0 1 0 0
Contoh : I 2   
 3 
I  4 0 0
0 1  1 0
0 0 1  
0 0 0 1
7. Matriks Skalar
Yaitu matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya
sama, tetapi bukan nol dan semua elemen lainnya nol.
3 0 0  2 0 0 5 0 0 
  
Contoh : A  0 3 0 B   0  2 0  C  0 5 0

0 0 3  0 0  2 0 0 5

8. Matriks Segitiga Atas


Yaitu matriks yang semua elemen di bawah diagonal utamanya nol.
5 7 9 4
2 1  3 0  1 6
Contoh : A  0 1 4  B  
1
0 0 4 8
0 0 5   
0 0 0 3
9. Matriks Segitiga Bawah
Yaitu matriks yang semua elemen di atas diagonal utamanya nol.
5 0 0 0
3 0 0 0  1
  0 0
Contoh : K  4 4 0 B  
9 3 4 0
1  3 2  
8 2 6 7
10. Matriks Koefisien
Yaitu matriks yang semua elemennya merupakan koefisien-
keofisien dari suatu sistem persamaan linear.
Contoh1:
Matriks koefisien dari sistem persamaan liniear
2x  3 y  7  2 3
 4x  5 y  3
adalah  4 5
 

Contoh 2:
Matriks koefisien dari sistem persamaan liniear
3x  2 y  z  7 3 2  1
4 x  2 z  8 adalah 4 0 2 

x  5 y  4z  6 1  5 4 
Pendalaman Materi 2

B. Kesamaan dua matriks


Pendalaman Materi 3
C. Transpose Matriks
Suatu matriks berordo m × n dapat disusun menjadi sebuah
matriks berordo n × m dengan membalik baris dan kolomnya. Matriks ini
disebut matriks transpos.
Pendalaman Materi 4

D. Operasi Hitung pada Matriks


1. Penjumlahan Matriks
2. Pengurangan Matriks

Contoh:

3. Perkalian Bilangan Real dengan Matriks


Contoh.
4. Perkalian Matriks
Contoh.
Pendalaman Materi 5

Anda mungkin juga menyukai