Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL BOOK REPORT KALKULUS PEUBAH BANYAK

(GAUSS)

Kalkulus Lanjut Edisi II

dan

Kalkulus peubah banyak dan penggunaannya

OLEH :

NAMA : DIVORIA VIXTORIA

ROSLINA SIMANJUNTAK

SILVI ANGRAINI RAHMAN

WULANDARI

YESICA

KELAS : EKSTENSI B 2016

PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
BAB I
PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan Critical Book Report dalam mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak yang
berjudul Teorema Gauss.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan Critical Book Report ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

1.1 Tujuan

Adapun tujuan melakukan Critical Book Report yaitu :

1. Mendeskripsikan isi critical book.


2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari critical book tersebut.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat pada critical book tersebut.

1.2 Manfaat

Adapun manfaat melakukan Critical Book Report yaitu :

1. Sebagai informasi bagi khalayak banyak mengenai isi critical book tersebut tersebut.
2. Sebagi informasi mengenai kelebihan dan kekurangan critical book tersebut bagi
khalayak banyak.
3. Sebagai acuan untuk melakukan perbaikan mengenai isi cirical book.
BAB II

RINGKASAN BUKU

1.TEOREMA DIVERGENSI ( GAUSS )

❑ ❑

∮ ⃗A . n⃗ ds = ∭ ∇. ⃗A dv
s vol

S= surface (permukaan)

Dalam perhitungan matematis bentuk volume lebih cepat daripada bentuk surface. Tetapi jika
dalam menghadapi bentuk fisis dari benda yang hendak dihitung, kita akan lebih mudah
menghitung surface/ permukaan benda daripada isi (volume) dari benda.

❑ ❑

∭ ¿ ¿) dv = ∬ ¿ ¿ . n⃗ )
Vol s

1 1

∫∫ z dy dz= 12
0 0

1 1

∫∫ (2−z )dz dy= 32


0 0

1 1

∫∫ 0 dx dz=0
0 0

1 1

∫∫ x 2 dx dz = 13
0 0

1 1

∫∫ 0 dx dy=0
0 0

1 1

∫∫−x dx dy= −1
2
0 0

∭ ( ∇ . F ) dv= 64
3
π
Vol
2. TEOREMA DIVERGENSI GAUSS

Dalam bentuk vektor, teorema Green mempunyai bentuk

∬ ❑ D ( ∇ . F ) dA=∅ c F . nds
Misalkan W benda di R^3 dan S = ∂ w merupakan permukaan tertutup yang menjadi
batas benda. Misalkan pula F(x,y,z) medan vektor di R^3 yang didefenisikan di W dan
mempunyai turunan parsial kontinu, maka berlaku
∭ ❑W ( ∇ . F ) dV =∬ ❑∂ W F . ndS
Dengan ruas kanan merupakan integral permukaan tertutup

Bukti teorema divergensi Gauss


Arti divergensi dibidang adalah jumlah fluks keluar sepanjang lengkungan tertutup per
satuan luas. Untuk ruang, arti divergensi adalah jumlah fluks keluar sepanjang
permukaan tertutup per satuan volume hal ini ditegaskan pada teorema berikut:
TEOREMA:
Misalkan Vr bola berjari-jari r dengan pusat di P dan Sr= ∂ Vr merupakan kulit bola,
untuk medan vektor F di ruang yang mempunyai turunan parsial kontinu, divergensi dari
F adalah

1
(
∇ . F ( P ) =lim
)
r →0 vol ( vr)
∬ ❑ sr F . nds

Bukti:
Dengan Teorema Divergensi Gauss
∬ ❑ Sr F . nds=∭ ❑Vr ∇ . FdV
n kita bagi dengan vol(Vr) menjadi
1 1
vol(Vr )
∬ ❑ Sr F . nds=
vol(Vr )
∭ ❑Vr ∇ . F dV
Dengan teorema nilai rata-rata integral lipat tiga dan kekontinuan dari turunan parsial F,
untuk r→0, ruas kanan persamaan terakhir menjadi ∇ . F dititik P

Interperestasi geometri
teorema divergensi juga mempunyai arti geometri, yaitu berkaitan dengan sudut pandang
merupakan perluasan sudut di bidang. Misalkan S merupakan permukaan dan k tetap
yang tidak terletak pada permukaan. Asumsikan pula bahwa S tidak dipotong dua kali
oleh garis lurus yang berasal dari titik O dan tidak ada garis lurus yang berasal dari titik
O yang menyinggung permukaan S
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

KELEBIHAN

Buku I : Cover pada buku ini menarik karena berwarna cerah. Materi pada buku ini juga banyak.
Banyaknya contoh-contoh pada buku tersebut. Langsung dijelaskan dengan contoh.

Buku II: Dalam pemaparan materi mengenai teorema divergensi Gauss didalam buku ini lebih
mendalam dan lebih jelas atau terperinci. Didalam buku ini juga, pemaparan dari teorema
teorema yang ada mencakup pembuktian juga sehingga si pembaca dapat mengerti pembuktian
dari teorema tersebut. Buku ini memaparkan juga contoh soal dari pemaparan teorema yang ada
sehingga dapat mempermudah si pembaca dalam memahaminya dari teorema itu sendiri. Buku
ini juga memaparkan atau membuat latihan soal mengenai teorema divergensi gauss memuat
lebih banyak sehinnga dapat membuat sipembaca dapat berlatih soal dengan baik.

KEKURANGAN

Buku I: Pada buku tersebut menurut pembaca kurang kreatif karena pada buku tersebut tidak
membuat defenisi pada teorema tersebut, dan langung menjelaskan ke contoh. Pembaca
menganggap itu kurang.

Buku II: Cover atau sampul dari buku ini kurang menarik, mungkin dikarenakan dari keluaran
penerbitan buku tersebut sudah lama, sehingga dari sampulnya itu sendiri kurang menarik minat
sipembaca dalam membaca buku tersebut. Bahasa yang digunakan dalam penjabaran materi dari
teorema divergensi gauss itu sendiri agak sulit dipahami. Didalam buku ini, mencakup contoh
soalnya kurang. Tataan dari buku ini kurang baik, seperti ada lembar dari buku tersebut yang
terbalik penyusunannya.
BAB IV

KESIMPULAN

Buku I dan buku II sudah baik dalam menjelaskan materiTeorema Gauss, teorema-
teorema yang diberikan juga dapat dimengerti. Kedua buku tersebut saling melengkapi dan yang
paling jelas menurut saya yaitu buku II yang berjudul teorema gauss. Buku tersebut
mempermudah pembaca untuk memahami materi-materi tentang teorema gauss. Kedua buku
juga menjelaskan dengan banyak contoh dan membuat pembaca lebih mudah mengerti.
IDENTITAS BUKU

A. BUKU I
Judul : Kalkulus Lanjut Edisi II
Penulis : Wikaria Gazali
Tahun terbit : 2007
Penerbit : Graha Ilmu
Teks : Bahasa Indonesia
No ISBN : 978-979-756-275-5

B. BUKU II

Judul :Kalkulus Peubah Banyak dan Penggunaannya

Penulis :Wono Setya Budhi

Tahun terbit :2001

Penerbit :ITB Bandung

Teks :Bahasa Indonesia

No ISBN :979-9299-27-6

Anda mungkin juga menyukai