Anda di halaman 1dari 44

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI

PERSAMAAN GARIS LURUS DENGAN BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN


HOTS

Disajikan pada

Tugas Akhir Pelaksanaan Program PKP Tahun 2019

Oleh
Muttia Rahmina, S. Pd.
Guru Mata Pelajaran Matematika di SMP N 4 Banjarbaru
KOTA BANJARBARU

PEMERINTAH KOTA BANJARBARU


DINAS PENDIDIKAN
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Naskah Karya Tulis ini :


Judul : PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
LEARNING PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS
DENGAN BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN HOTS

Penulis : Muttia Rahmina, S. Pd.


Jabatan : Guru Matematika SMP Negeri 4 Banjarbaru Propinsi Kalimantan Selatan
adalah benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan
plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan
hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.

Banjarbaru, November 2019


Menyetujui,
Kepala Sekolah Penulis

Drs. Bahrudin Muttia Rahmina, S. Pd


NIP. 19621119 199512 1 001 NIP. 19861014 201101 2 006
BIOGRAFI PENULIS

Muttia Rahmina, S. Pd putri dari Bapak M. Djapar R. dan Ibu Dra. Nani Sumarni lahir
di Banjarbaru, 14 Oktober 1986, Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara dan mempunyai
suami bernama Akhmad Taufiq, S.T dan dikarunia dua orang anak bernama Aysha Zahsy
Ayunda dan Muhammad Rafli Nizamy.
Memulai Pendidikan pertama nya pada tahun 1992–1998 di SDN 1 Landasan Ulin
Timur, 1998–2001 di SMPN 1 Banjarbaru, 2001–2004 di SMK Telkom Banjarbaru, dan
menyelesaikan Kuliahnya dengan jurusan Pendidikan Matematika 2004–2008 di Universitas
Lambung Mangkurat.
Pada tahun 2008-2013 menjadi pengajar Matematika pada bimbingan belajar Ganesha
Operation, 2008-2017 mengabdikan diri untuk meningkatkan standar keprofesionalannya dalam
bidang pendidikan dengan mengajar Matematika di SMK Telkom Banjarbaru dan diangkat
menjadi PNS untuk mengajar Matematika sejak tahun 2011 di SMP Negeri 4 Banjarbaru.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Best Practice ini. Karya tulis
ini berjudul ” PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA
MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DENGAN BERORIENTASI PADA
PEMBELAJARAN HOTS “ yang diterapkan pada kelas VIII semester ganjil pada SMPN 1
Banjarbaru.
Melalui penyusunan Best Practice ini penulis memamparkan pengalaman mengajar
Matematika dengan berorientasi HOTS pada sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalam hal ini peserta didik. Dalam Best
Practice ini memuat langkah-langkah pembelajaran, dan kegiatan di dalam kelas yang
menyenangkan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berkontribusi positif untuk terselesaikannya Best Practice ini sebagai Tugas Akhir PKP berbasis
Zonasi yang di selengarakan Pemerintah Kota Banjarbaru. Penulis juga menyadari dalam
pembuatan Best Practice ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan waktu dan ilmu,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
karya tulis ini.

Banjarbaru, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Jenis Kegiatan ......................................................................................
C. Manfaat Kegiatan .................................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................
A. Tujuan dan Sasaran ..............................................................................
B. Bahan/Materi Kegiatan ........................................................................
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan .................................................
D. Alat/Instrumen .....................................................................................
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan .................................................................
BAB III HASIL KEGIATAN ...................................................................................
A. Hasil .....................................................................................................
B. Masalah yang Dihadapi ........................................................................
C. Cara Mengatasi .....................................................................................
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................................
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Rekomendasi ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Materi Pembelajaran
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Dokumentasi Kegiatan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendali diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Pendidikan sebagai proses awal manusia untuk
mengenal tentang segala sesuatu yang ada dalam kehidupan. Melalui pendidikan, diharapkan akan
tercipta insan yang berbudi luhur dan berakhlak mulia serta mempunyai tingkat pengetahuan yang
mumpuni dalam kehidupan dan berguna bagi agama, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah berlangsung secara formal. Di dalamnya memuat
berbagai macam unsur dalam pendidikan, meliputi pendidik, peserta didik, sarana dan prasarana,
kurikulum, pembelajaran, dan lain-lain. Salah satunya adalah berupa mata pelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai ciri khas yang unik dan sangat
menantang. Hal ini didasari atas penyelesaian soal yang berkaitan dengan matematika bisa dilalui
dengan berbagai macam cara. Hal ini membutuhkan semangat kreativitas sehingga dapat
membangun diri peserta didik menjadi insan yang kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
Dalam pembelajaran matematika, seorang guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi
yang dilanjutkan dengan pemberian latihan dan berakhir pada tes. Namun, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh guru untuk menciptakan suatu pembelajaran yang efektif. Dalam teori
belajar yang dikemukakan oleh Jerome S. Brunner, bahwa belajar matematika adalah belajar
mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang
dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematikanya
(dalam Hudoyo:1990). Dalam pembelajaran matematika, hendaknya pembelajaran diawali
dengan pengenalan masalah (contextual problem). Kemudian secara bertahap dengan bimbingan
guru, peserta didik akan menguasai konsep matematika sesuai dengan materi pembelajarannya.
Untuk meningkatkan efektifitas dalam pembelajarannya, sekolah diharapkan menyediakan serta
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi baik berupa komputer, jaringan internet, media
pembelajaran/alat peraga, atau media yang lainnya. Hal ini didasarkan pada teorinya yang
menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif pada diri peserta didik untuk
mendapatkan informasi atau menemukan suatu hal baru yang berasal dari luar. Dengan demikian,
peserta didik mampu menghubungkan antara ilmu yang diperolehnya dengan hal baru yang
berada di lingkungan sekitar.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak pelaksanaan
pembelajaran yang masih belum sesuai dengan seperti teori yang sudah dijelaskan. Bahkan masih
jauh dari kata mengarah pada pembelajaran abad 21. Pertama, pembelajaran masih konvensional.
Pembelajaran hanya masih berkutat pada mencatat, diterangkan, mengerjakan latihan, dan
mengerjakan tes. Hal ini terlihat membosankan sehingga peserta didik hanya duduk diam manis
dan mendengarkan. Keaktifan peserta didik juga berkurang. Kedua, guru jarang menggunakan
alat peraga. Hal ini terlihat dari pembelajaran yang hanya sekedar menerangkan materi yang
disampaikan oleh guru. Materi disampaikan secara vokal saja. Padahal hakikatnya alat peraga
sebagai media untuk mengkonversi konsep yang berupa abstrak menjadi hal yang bersifat konkret
sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Pembelajaran matematika di era Abad 21 dituntut harus menekankan aspek-aspek Transfer
Knowledge, kreativitas dan inovasi (Creativity and Innovation), berpikir kritis dan pemecahan
masalah (Critical Thinking and Problem Solving), komunikasi dan kolaborasi (Communication
and Collaboration). Aspek kreativitas dan inovasi dimaksudkan para peserta didik dapat
menggunakan berbagai teknik untuk membuat ide-ide baru yang bermanfaat, merinci,
memperbaiki, menganalisis, dan mengevaluasi ide-ide mereka guna mengembangkan dan
memaksimalkan usaha kreatif dan mendemonstrasikan keaslian temuan, baik secara individu
maupun kelompok.
Aspek berpikir kritis dan pemecahan masalah dimaksudkan para peserta didik dapat bernalar
secara efektif. Mereke berpikir sistemik, memahami bahwa antar bagian berinteraks satu sama
lain.Mereka membuat pilihan-pilihan, keputusan, dan menyelesaikan masalah, baik secara
konvensional maupun inovatif. Aspek komunikasi dan kolaborasi dimaksudkan bahwa para
peserta didik mengetahui bagaimana mengartikulasikan pemikiran dan ide-ide secara efektif,
melalui komunikasi lisan, tulisan maupun nonverbal. Mereka juga harus dapat mendengarkan
secara efektif untuk menerjemahkan atau menguraikan makna pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan
tujuan. Mereka juga harus mampu berkomunikasi pada lingkup yang luas pada berbagai
kelompok dan lingkungan yang berbeda.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya, Matematika harus dirancang sesuai dengan
kebutuhan, karakter,dan kemampuan peserta didik. Tidak bisa hanya dilakukan dengan sekedar
transfer ilmu (Transfer Knowledge) dari guru ke peserta didik. Tetapi harus mengarahkan peserta
didik untuk berfikir kritis dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri atau problem solving
yang disebut dengan pembelajaran Higher Order Thinking Skill. Selain itu, menurut hasil temuan
Depdiknas proses pembelajaran Matematika selama ini masih berorientasi pada penguasaan teori
dan hafalan. Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada guru cenderung mengabaikan
hak-hak dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dan
mencerdaskan kurang optimal.

Salah satu model pembelajaran yang berorientasi HOTS adalah Discovery Learning,
Model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) diartikan sebagai proses pembelajaran
yang terjadi ketika peserta didik tidak disajikan informasi secara langsung tetapi peserta didik
dituntut untuk mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandiri.
Peserta didik dilatih untuk terbiasa menjadi seorang yang saintis (ilmuan). Mereka tidak hanya
sebagai konsumen, tetapi diharapkan pula bisa berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari
pencipta ilmu pengetahuan. Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan
belanjaan komplit , tentunya dengan konfirmasi dan penguatan dari guru selaku fasilitator.

Oleh karena penulis dalam program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS)
akan memperbaiki pembelajaran yang di tuangkan dalam Best Practice dengan judul
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI
PERSAMAAN GARIS LURUS DENGAN BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN
HOTS.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran
Matematika Kelas VIII semester ganjil dalam pokok bahasan Persamaan Garis Lurus dengan
judul “PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA
MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DENGAN BERORIENTASI PADA
PEMBELAJARAN HOTS“ .

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam
Kompetensi Dasar Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan
menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan Best Practice penulis
dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order Thiking Skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan Best Practice ini adalah Peserta didik kelas VIII A Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 4 Banjarbaru sebanyak 30 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah materi kelas VIII
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020 pada pokok bahasan Persamaan Garis Lurus,
dengan rincian KD sebagai berikut :
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan menginterpretasikan
grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

4.5 Masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis
lurus.

C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan Best Practice ini adalah menerapkan
pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Discovery Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan :
1. Pemetaan Kompetensi dasar
3.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan
menginterpretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.

4.4 Masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan
garis lurus.
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pendukung
3.4.1 Menggambar grafik persamaan garis lurus sebagai fungsi linear

Indikator Kunci

3.4.2 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat
menentukan gradien suatu persamaan garis lurus jika diketahui dua titik
yang dilaluinya dari permasalahan kontekstual
3.4.3 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat
menentukan persamaan garis lurus jika diketahui gradien dan suatu
titik pada garis tersebut
3.4.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat
menentukan persamaan garis lurus jika diketahui dua titik pada garis
tersebut
3.4.5 Menginterpretasikan grafik fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus)
dari permasalahan kontekstual untuk menemukan penyelesaiannya
4.4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi
linear sebagai persamaan garis lurus

3. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih dalam Best Practice ini adalah Discovery Learning.

4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran.


Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak DL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
model DL
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 1. Peserta didik mengucapkan salam. (Religius)


(persiapan/orientasi) 2. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu
peserta didik untuk memulai pelajaran. (religius)
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya (Nasionalis)
4. Mengecek kehadiran peserta didik (disiplin)

Apersepsi dan Motivasi 5. Mereview materi pembelajaran pada pertemuan


sebelumnya
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik pada materi
sebelumnya

Tujuan 7. Peserta didik menyimak informasi guru


mengenai kompetensi/ tujuan yang akan dicapai
8. Guru menyampaikan ruang lingkup dan teknik
penilaian
B. Kegiatan Inti

Stimulation (pemberian 1. Peserta didik mengamati dan mendiskusikan


rangsangan) permasalahan kemiringan di daerah pegunungan
(tanjakan) dan penggunaan biji kopi di suatu
café.
Permasalahan 1:
Pernahkah kalian naik gunung atau sekadar mendaki bukit di
sekitar tempat tinggal kalian? Kalian pasti mengira seberapa
curam atau kemiringan gunung atau bukit yang kalian daki.
Atau pernahkah kalian melihat tanda rambu lalu lintas yang
berarti tanjakan atau jalan menurun?. Seorang arsitek
merancang jalan titian, memperhatikan kemiringan untuk
keamanan dan kenyamanan pengguna. Jalan yang menanjak
yang juga memiliki kemiringan. Jika terlalu curam, kendaraan
akan mengalami kesulitan untuk melintasinya.

Pernahkah Anda memikirkan kemiringan jalan pegunungan


yang pernah anda kunjungi? Apakah sudah memenuhi standar
yang ditetapkan tersebut? Biasanya untuk dapat menentukan
besar sudut kemiringan jalan digunakan alat semisal busur
derajat atau klinometer. Tetapi bagaimana jika Anda tidak
memiliki peralatan tersebut dan hanya memiliki alat meter
ukur (tape measure)?
Permasalahan 2
Sebuah café kopi terlaris di kota Banjarbaru
menggunakan biji kopi piihan. Jika café tersebut
mendatangkan 100 kg biji kopi istimewa khusus
untuk racikan kopinya. Dengan asumsi setiap
minggu akan menghabiskan biji kopi dengan jumlah
yang sama. Pada 5 hari pertama 14 kg biji kopi
telah habis terjual. Berapa kg biji kopi yang terjual
jika café buka selama 27 hari tanpa henti? Berapa
lama seluruh biji kopi habis terjual?

2. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok


yang terdiri dari 4-5 orang.
3. Peserta didik mendapat Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang akan diselesaikan secara
berkelompok.

Problem Statement 1. Peserta didik mencermati LKPD dan


(Identifikasi Masalah) permasalahan yang ada di dalamnya
2. Peserta didik secara kolaboratif mendiskusikan
dan melakukan tanya jawab terkait pengerjaan
LKPD, serta menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan (kertas berpetak, penggaris, alat
tulis, dsb).

Data Collection 1. Peserta didik secara kolaboratif mengumpulkan


(pengumpulan data) informasi-informasi yang ada dalam LKPD terkait
hal-hal yang diketahui dan ditanyakan.
2. Peserta didik mendiskusikan informasi-informasi
lain yang mungkin dapat digunakan untuk
menyelesaikan LKPD .
Data Processing 1. Peserta didik secara kolaboratif mengolah
(Pengolahan data) informasi yang diperoleh untuk menyelesaikan
LKPD secara terurut

Verification 1. Peserta didik secara kolaboratif melakukan


(pembuktian) pembuktian kebenaran penyelesaian LKPD
dengan merunut kembali langkah-langkah yang
telah dilakukan.
2. Peserta didik secara kelompok menyajikan hasil
diskusi kepada kelompok lain di depan kelas.
3. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap
hasil presentasi.
Generalization 1. Peserta didik secara bersama-sama menarik
(penarikan kesimpulan) kesimpulan dari hasil pengerjaan LKPD
2. Peserta didik mendapat penguatan terkait
kesimpulan yang telah dibuat secara bersama-
sama.
3. Peserta didik menarik kesimpulan apakah hasil
pengerjaan LKPD sudah menyelesaikan
permasalahan yang diajukan pada awal
pembelajaran dan jika belum dilanjutkan langkah
selanjutnya.
C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran dengan dibimbing guru
2. Guru memberikan umpan balik
3. Guru memberikan test (kuis)
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
5. Berdoa untuk mengakhiri pelajaran (jika jam pelajaran terakhir)
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam

5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 4 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian. RPP disusun
dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan
kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Lembar Kerja Peserta
Didik mengenai Persamaan Garis Lurus, menentukan Graden Garis.
Instrumen yang digunakan Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2
macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar
observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktek Best Practice ini di laksanakan pada hari kamis tanggal 31 Oktober 2019
bertempat di kelas VIII A SMP Negeri 4 Banjarbaru.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat diilaporkan dari Best Practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran ini menerapkan model Discovery Learning, peserta didik menjadi
lebih aktif dan menumbuhkan saling bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan
yang diberikan guru. Aktivitas model pembelajaran dengan model ini menerapkan
peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran.
2. Pada pembeajaran sebelumnya penulis belum menerapkan pembelajaran HOTS masih
menggunakan metode ceramah peserta didik selama proses pembelajaran cenderung
kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai. Sedangakan jika di terapkan
dengan pembelajaran HOTS dan dengan metode diskusi kelompok peserta didik
menjadi lebih bisa berfikir kritis selama kegiatan diskusi dan menjadi lebih tanggung
jawab untuk menyelesaikan tugasnya karena akan dibandingkan dengan kelompok lain
hasilnya.
3. Dengan menerapakan pembelajaran yang HOTS juga peserta didik dilatih untuk
memecahkan masalahnya sendiri atau Problem Solving untuk menyelesaikan LKPD
yang disediakan guru maupun dikaitkan dengan penerapan kehidupan sehari-hari.

B. Masalah yang dihadapi


Masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan menggunakan Model
discovery Learning yang berorientasi HOTS adalah peserta didik masih belum terbiasa
karena terbiasa dengan menggunakan metode ceramah jadi guru masih terus
mengarahkan peserta didik untuk melatih dan menggali informasi sehingga alokasi waktu
yang dibutuhkan tidak sesuai dengan Rencana Program Pembelajaran yang sudah dibuat.

C. Cara mengatasi Masalah


Untuk mengatasi masalah yang dihadapi penulis dalam pembelajaran ini adalah Guru
sebaiknya benar-benar menjadi fasilitator yang aktif, memberi penguatan dan
mengarahkan peserta didik untuk menyelesaikan masalah atau problem solving dan
mandiri dalam mencari informasi yang dibutuhkan pada saat proses pembelajaran. Selain
itu juga peserta didik diberikan arahan betapa pentingnya model pembelajaran yang
berorientasi HOTS di jenjang sekolah yang akan datang ketika mereka sudah lulus SMP
dan untuk kehidupan sehari-hari.
Bab IV
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembelajaran dengan model Discovery Learning layak di jadikan sebagai
pembelajaran yang berorientasikan Higher Order Thinking Skill (HOTS) karena dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal Pembelajaran matematika di era
Abad 21 yang dituntut harus menekankan aspek-aspek Transfer Knowledge,
kreativitas dan inovasi (Creativity and Innovation), berpikir kritis dan pemecahan
masalah (Critical Thinking and Problem Solving), komunikasi dan kolaborasi
(Communication and Collaboration).
2. Pada penyusunan RPP pun dibuat secara sistematis dan cermat yang didalamnya
berorientasi HOTS dan terdapat kecakapan abad 21 yang memuat PPK dan literasi.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, berikut disampaikan rekomendasi
yang relevan.
1. Guru sebaiknya aktif menyiapkan dan membuat inovasi model pembelajaran yang
lebih menyenangkan peserta didik, sehingga tidak terpaku hanya dengan 1 model
pembelajaran saja dan memiliki banyak referensi sumber belajar yang lain tidak
hanya buku guru dan buku peserta didik yang akan menunjang kemampuan
profesional guru pada saat proses pembelajaran.
2. Peserta didik diharapkan dapat menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam.
3. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
untuk berlangsungnya pembelajaran HOTS dan untuk mendesiminasikan best
practice ini agar menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

DAFTAR PUSTAKA

Website
http://nurohimasysyifa.gurusiana.id/article/pola-gaya-belajar-matematika-di-era-abad-21-822861

https://www.rijal09.com/2018/11/model-model-pembelajaran-hots-higher-order-thinking-
skill.html
https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/12/21323171/mendikbud-imbau-guru-kembangkan-
pembelajaran-hots

LAMPIRAN

RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 4 Banjarbaru


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VIII/ I
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku (jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab) dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami pengetahuan (faktual, Konseptual, dan procedural, metakognitif) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1 3.4 Menganalisis fungsi linear 3.4.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai
(sebagai persamaan garis lurus) persamaan garis lurus) untuk dapat
dan menginterpretasikan menentukan gradien suatu persamaan garis
grafiknya yang dihubungkan lurus jika diketahui dua titik yang
dengan masalah konstekstual dilaluinya dari permasalahan kontekstual

2 4.4 Menyelesaikan masalah 4.4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang


kontekstual yang berkaitan berkaitan dengan fungsi linear sebagai
dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus
persamaan garis lurus 4.4.2 Menyelesaikan permasalahan kontekstual
yang bertipe soal HOTS yang berkaitan
dengan fungsi linear sebagai persamaan
garis lurus

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Melalui pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat :
1. Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat menentukan
gradien suatu persamaan garis lurus jika diketahui dua titik yang dilaluinya dari
permasalahan kontekstual dengan teliti
2. Menyelesaikan permasalahan kontekstual yang bertipe soal HOTS yang berkaitan dengan
fungsi linear sebagai persamaan garis lurus dengan kritis dan teliti

Fokus Penguatan (karakter) yang ditanamkan/ditumbuhkan :


Teliti dan berpikir kritis

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Grafik Persamaan Garis Lurus
b. Kemiringan Persamaan Garis Lurus (Gradien)
2. Materi Remedial
Prediksi materi remedial : Persamaan garis lurus yang melewati dua titik
3. Materi Pengayaan
Soal HOTS berkaitan dengan persamaan garis lurus

E. Metode Pembelajaran
Model : Discovery Learning
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Latihan (drill)

F. Media Pembelajaran
Media : tayangan LCD, LKPD

G. Sumber belajar
1. Buku siswa Kelas VIII Semester 1 Kurikulum 2013 Kemendikbud Tahun 2017
2. Buku Guru Kelas VIII Semester 1 Kurikulum 2013 Kemendikbud Tahun 2017
3. Buku-buku yang relevan yang ada diperpustakaan
4. Bahan download dari Internet https://rumusrumus.com/persamaan-garis-lurus/
5. Lingkungan alam sekitar (kemiringan tangga, kemiringan atap, dll)
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-2

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
D. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan 9. Peserta didik mengucapkan salam. (Religius)


(persiapan/orientasi) 10. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu
siswa untuk memulai pelajaran. (religius)
11. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
(Nasionalis)
12. Mengecek kehadiran peserta didik (disiplin)

Apersepsi dan Motivasi 13. Mereview materi pembelajaran pada


pertemuan sebelumnya
14. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik pada materi
sebelumnya

Tujuan 15. Peserta didik menyimak informasi guru


mengenai kompetensi/ tujuan yang akan dicapai
16. Guru menyampaikan ruang lingkup dan
teknik penilaian
E. Kegiatan Inti

Stimulation (pemberian 4. Peserta didik mengamati dan mendiskusikan


rangsangan) permasalahan kemiringan di daerah pegunungan
(tanjakan) dan penggunaan biji kopi di suatu
café.
Permasalahan 1:
Pernahkah kalian naik gunung atau sekadar mendaki bukit di
sekitar tempat tinggal kalian? Kalian pasti mengira seberapa
curam atau kemiringan gunung atau bukit yang kalian daki.
Atau pernahkah kalian melihat tanda rambu lalu lintas yang
berarti tanjakan atau jalan menurun?. Seorang arsitek
merancang jalan titian, memperhatikan kemiringan untuk
keamanan dan kenyamanan pengguna. Jalan yang menanjak
yang juga memiliki kemiringan. Jika terlalu curam, kendaraan
akan mengalami kesulitan untuk melintasinya.

Pernahkah Anda memikirkan kemiringan jalan pegunungan


yang pernah anda kunjungi? Apakah sudah memenuhi standar
yang ditetapkan tersebut? Biasanya untuk dapat menentukan
besar sudut kemiringan jalan digunakan alat semisal busur
derajat atau klinometer. Tetapi bagaimana jika Anda tidak
memiliki peralatan tersebut dan hanya memiliki alat meter
ukur (tape measure)?
Permasalahan 2
Sebuah café kopi terlaris di kota Banjarbaru
menggunakan biji kopi piihan. Jika café tersebut
mendatangkan 100 kg biji kopi istimewa khusus
untuk racikan kopinya. Dengan asumsi setiap
minggu akan menghabiskan biji kopi dengan jumlah
yang sama. Pada 5 hari pertama 14 kg biji kopi
telah habis terjual. Berapa kg biji kopi yang terjual
jika café buka selama 27 hari tanpa henti? Berapa
lama seluruh biji kopi habis terjual?

5. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok


yang terdiri dari 4-5 orang.
6. Peserta didik mendapat Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang akan diselesaikan secara
berkelompok.

Problem Statement 3. Peserta didik mencermati LKPD dan


(Identifikasi Masalah) permasalahan yang ada di dalamnya
4. Peserta didik secara kolaboratif mendiskusikan
dan melakukan tanya jawab terkait pengerjaan
LKPD, serta menyiapkan bahan-bahan yang
dibutuhkan (kertas berpetak, penggaris, alat
tulis, dsb).

Data Collection 3. Peserta didik secara kolaboratif mengumpulkan


(pengumpulan data) informasi-informasi yang ada dalam LKPD terkait
hal-hal yang diketahui dan ditanyakan.
4. Peserta didik mendiskusikan informasi-informasi
lain yang mungkin dapat digunakan untuk
menyelesaikan LKPD .
Data Processing 2. Peserta didik secara kolaboratif mengolah
(Pengolahan data) informasi yang diperoleh untuk menyelesaikan
LKPD secara terurut

Verification 4. Peserta didik secara kolaboratif melakukan


(pembuktian) pembuktian kebenaran penyelesaian LKPD
dengan merunut kembali langkah-langkah yang
telah dilakukan.
5. Peserta didik secara kelompok menyajikan hasil
diskusi kepada kelompok lain di depan kelas.
6. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap
hasil presentasi.
Generalization 4. Peserta didik secara bersama-sama menarik
(penarikan kesimpulan) kesimpulan dari hasil pengerjaan LKPD
5. Peserta didik mendapat penguatan terkait
kesimpulan yang telah dibuat secara bersama-
sama.
6. Peserta didik menarik kesimpulan apakah hasil
pengerjaan LKPD sudah menyelesaikan
permasalahan yang diajukan pada awal
pembelajaran dan jika belum dilanjutkan langkah
selanjutnya.
F. Kegiatan Penutup
1. Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran dengan dibimbing guru
2. Guru memberikan umpan balik
3. Guru memberikan test (kuis)
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya
5. Berdoa untuk mengakhiri pelajaran (jika jam pelajaran terakhir)
6. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam

I. Penilaian
a. Teknik Penilaian

1) Sikap
No Teknik Bentuk Waktu Keterangan
. Instrumen Pelaksanaan

1 Observas Jurnal Saat Penilaian untuk dan


i Perkemban pembelajaran pencapaian pembelajaran
-an Sikap berlangsung (assessment for and of
learning)

Instrumen (terlampir)

2) Pengetahuan
Teknik : Tes tertulis dan penugasan
Bentuk instrumen : Pilihan Ganda dan Uraian (terlampir)

3) Keterampilan
Teknik : Teknik lainnya
Bentuk Instrumen : Soal uraian
(Penilaian keterampilan dilakukan di akhir KD)

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Pembelajaran Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian harian dan dilaksanakan
diluar jam reguler
Pembelajaran remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
• pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%
• bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%
• belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 50%
• pemanfaatan tutor sebaya
Instrumen penilaian remedial akan disusun setelah dilaksanakan penilaian harian dan
analisis hasil penilaian.

2. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-
soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan
mewawancarai narasumber.

Banjarbaru, Oktober 2019


Mengetahui
Kepala SMPN 4 Banjarbaru Guru Mata Pelajaran

Drs. Bahrudin Muttia Rahmina, S. Pd


NIP 196612051999032001 NIP 19861014 201101 2 006

Lampiran 1 RPP
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Banjarbaru
Kelas/Semester : VIII/1
Tahun pelajaran : 2019/2020

Tangga Catatan Butir Sikap Tanda Tindak


No Nama Siswa
l Perilaku (karakter) tangan lanjut

Banjarbaru, Oktober 2019


Mengetahui
Kepala SMPN 4 Banjarbaru Guru Mata Pelajaran

Drs. Bahrudin Muttia Rahmina, S. Pd


NIP 196612051999032001 NIP 19861014 201101 2 006

Lampiran 2 RPP
Kisi-Kisi Penulisan Soal
Kompetensi Materi Indikator Bentuk Nomor
No. IPK Level
Dasar Pokok Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7
3.4 3.4.4 Persam Disajikan C4 Pilihan 1
Menganalisis Menganalisis aan masalah, (Analisis) ganda
fungsi linear fungsi linear garis peserta didik
(sebagai (sebagai lurus diminta
persamaan persamaan menentukan
garis lurus) garis lurus) sebuah titik
dan untuk dapat agar berada
menginterpret menentukan pada suatu
asikan gradien suatu garis, Jika
grafiknya yang persamaan telah
dihubungkan garis lurus jika diketahui dua
dengan diketahui dua titik lain pada
masalah titik yang garis tersebut
konstekstual dilaluinya dari
permasalahan
kontekstual
Disajikan C4 Uraian 2
suatu (analisis)
permaaslahan
kontekstual,
peserta didik
menentukan
gradien.
Disajikan C4 Uraian 3
suatu (analisis)
permaaslahan
kontekstual,
peserta didik
menentukan
Persamaan
garis lurus
jika diketahui
dua titik pada
garis tersebut

a. Butir Soal Pengetahuan


1. Agar garis yang melalui titik koordinat A(7,8) dan C(1,-1) juga melalui titik S(r,2), manakah
nilai r yang tepat....
a. 3 c. -5
b. 14 d. -7
2. Perhatikan gambar berikut!

Jika ayah ingin membuat ranjang dengan model dan kemiringan tangga yang sama, tetapi jika
ayah menginginkan jarak ujung atas tangga dengan lantai hanya 120 cm saja, berapa cm kaki
tangga bergeser dari tempat semula? menjauhi ranjang atau mendekati ranjang?

3. Sebuah garis t diketahui melalui titik M(4,10) dan A(6,m), tentukanlah nilai m agar menjadi
persamaan garis lurus yang tegak lurus dengan garis r : 2x – 4y = 10
Pedoman Penskoran

No Alternatif Penyelesaian/ Kunci Jawaban Skor


1. A 10
2 (-50,0) dan (0,150) anggapan dalam bentuk
koordinat, maka: 3
150−0
Gradien awal tangga = =3
0+50
Ayah menginginkan jarak ujung atas tangga dan
lantai 120 cm, Karena kemiringan tangga sama,
maka gradiennya pun sama
3
maka
(x, 0) dan (0, 120) sebagai koordinat baru
120−0
Maka : =3 x=−40
0−x
diperoleh jarak awal ujung bawah tangga
dengan ranjang = 50 cm, kemudian berubah 2
menjadi 40 cm.
maka pergeseran ujung bawah tangga:
50 cm – 40 cm = 10 cm

3 mt 2
Agar garis t tegak lurus dengan r maka =
−1
¿ mr
¿

1
mr = sehingga diperoleh m t =−2
2
Karena, 2
10−m 10−m
mt = =
4−6 −2
Maka, 2

10−m
=−2
−2
10−m=4
m=6 2

Total Skor 30

Lampiran 3 RPP

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)
Menentukan Gradien Garis Lurus

Tujuan : Dapat menentukan gradien garis lurus


Identitas Mata Pelajaran : SMP Kelas VIII
Kelas :
Hari / Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.

Petunjuk:
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4 - 5 anggota!
2. Bacalah perintah-perintah yang terdapat pada Lembar Kerja!
3. Kerjakan pada kertas berpetak!

Perhatikan Soal di bawah !


1. Perhatikan gambar.

Gradien garis g adalah ...


3 −2
a. c.
2 3
2 −3
b. d.
3 2
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, awalnya Anda harus menentukan gradien dari garis
𝑎. Untuk itu, kerjakan langkah-langkah berikut pada kertas berpetak!
1. Tulis hal yang diketahui dari soal!
2. Tulis hal yang ditanyakan dari soal!
3. Bayangkan garis 𝑎 terletak di sistem koordinat Cartesius!
Lukis sumbu-𝑥 dan 𝑦 sedemikian sehingga terlihat sistem koordinat Cartesius yang memuat
sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, dan garis 𝑎!
4. Tentukan koordinat dua titik yang dilalui garis 𝑎 dan tulislah pada bidang koordinat Cartesius
yang telah dibuat!
5. Bayangkan sebuah segitiga siku-siku yang kedua titik sudut yang berada sisi miringnya terletak
pada garis 𝑎 dan lukislah menggunakan bolpoint dengan warna tinta yang lain!
6. Namai kedua titik tersebut dengan 𝐴 dan 𝐵 dengan koordinat 𝐴(𝑥1, 𝑦1)
dan 𝐵(𝑥2, 𝑦2)!
7. Tentukan panjang sisi tegak segitiga dengan cara mengurangkan 𝑦2 dengan 𝑦1! Tentukan juga
panjang sisi mendatar segitiga dengan cara mengurangkan 𝑥2 dengan 𝑥1! Satu kotak diasumsikan
sebagai satu satuan.
8. Bandingkan panjang sisi tegak dengan sisi mendatarnya!
Panjang sisi tegak
Panjang sisi mendatar
9. Jika panjang sisi tegak segitiga dihitung dengan mengurangkan 𝑦1 dengan
𝑦2 dan panjang sisi mendatar segitiga dengan cara mengurangkan 𝑥1 dengan 𝑥2, bagaimana
perbandingan panjang sisi tegak dengan sisi mendatarnya?
10. Nilai perbandingan itulah yang dinamakan gradien atau nilai kemiringan garis 𝑎. Gradien
sering dilambangkan dengan 𝒎.
Tulislah rumus umum 𝒎 menggunakan (𝑥1, 𝑦1) dan (𝑥2, 𝑦2)!

Lampiran 4 RPP
Bahan Ajar

Secara umum, bentuk eksplisit persamaan garis lurus adalah

𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐

dengan 𝑚 adalah gradien/kemiringan garis dan 𝑐 adalah konstanta.

Bentuk umum persamaan garis dalam bentuk implisit adalah

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0

Gradien

Gradien biasa disimbolkan dengan 𝑚.


Secara umum, gradien garis yang melalui titik ( x 1 , y 1 ) dan ( x ¿ ¿ 2 , y 2 )¿ adalah :

y 2− y 1
m=
x 2−x 1

Atau

y 1− y 2
m=
x 1−x 2

Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dalam pembelajaran KD ini meliputi :
1. Tes Formatif melalui penilaian hasil jawaban Problem set di setiap pertemuan,
berupa soal essai
2. Tes Sumatif melalui penilaian Ulangan Harian yang dilakukan setelah
keseluruhan IPK dalam KD selesai tercapai, berupa soal pilihan ganda
3. Tes Lisan dilakukan pada setiap pertemuan

FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL


Kisi-Kisi Penulisan Soal
Kompetensi Materi Indikator Bentuk Nomor
No. IPK Level
Dasar Pokok Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7
3.4 3.4.4 Persam Disajikan C4 Pilihan 1
Menganalisis Menganalisis aan masalah, (Analisis) ganda
fungsi linear fungsi linear garis peserta didik
(sebagai (sebagai lurus diminta
persamaan persamaan menentukan
garis lurus) garis lurus) sebuah titik
dan untuk dapat agar berada
menginterpret menentukan pada suatu
asikan gradien suatu garis, Jika
grafiknya yang persamaan telah
dihubungkan garis lurus jika diketahui dua
dengan diketahui dua titik lain pada
masalah titik yang garis tersebut
konstekstual dilaluinya dari
permasalahan
kontekstual
Disajikan C4 Uraian 2
suatu (analisis)
permaaslahan
kontekstual,
peserta didik
menentukan
gradien.
Disajikan C4 Uraian 3
suatu (analisis)
permaaslahan
kontekstual,
peserta didik
menentukan
Persamaan
garis lurus
jika diketahui
dua titik pada
garis tersebut

A. LK -4B KARTU SOAL PILIHAN GANDA

KARTU SOAL NOMOR 1


(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VIII/ Ganjil

3.4 menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan menginter-
Kompetensi Dasar
pretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual

Materi Persamaan garis Lurus

Disajikan masalah, peserta didik diminta menentukan sebuah titik agar berada
Indikator Soal
pada suatu garis, Jika telah diketahui dua titik lain pada garis tersebut

Level Kognitif L3

Soal:
4. Agar garis yang melalui titik koordinat A(7,8) dan C(1,-1) juga melalui titik S(r,2), manakah nilai r yang
tepat....
A. 3 C. -5
B. 14 D. -7

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Ada stimulus yang diberikan di awal soal


2. Ada analisis yang harus dilakukan peserta didik.
3. Peserta didik menentukan rumus/formulasi untuk menemukan penyelesaian
B. LK-4C KARTU SOAL URAIAN

KARTU SOAL NOMOR 2


(URAIAN)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VIII/ Ganjil

3.4 menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan


Kompetensi Dasar menginter-pretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah
kontekstual

Materi Persamaan Garis Lurus

Disajikan suatu permaaslahan kontekstual, peserta didik menentukan


Indikator Soal
gradien..

Level Kognitif L3

Soal:
5. Perhatikan gambar berikut!

Jika ayah ingin membuat ranjang dengan model dan kemiringan tangga yang sama, tetapi
jika ayah menginginkan jarak ujung atas tangga dengan lantai hanya 120 cm saja, berapa cm
kaki tangga bergeser dari tempat semula? menjauhi ranjang atau mendekati ranjang?
KARTU SOAL NOMOR 3
(URAIAN)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VIII/ Ganjil

3.4 menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dan


Kompetensi Dasar menginter-pretasikan grafiknya yang dihubungkan dengan masalah
kontekstual
Materi Persamaan Garis Lurus

Disajikan suatu permaaslahan kontekstual, peserta didik menentukan


Indikator Soal
Persamaan garis lurus jika diketahui dua titik pada garis tersebut
Level Kognitif L3

Soal:
Sebuah garis t diketahui melalui titik M(4,10) dan A(6,m), tentukanlah nilai m agar menjadi
persamaan garis lurus yang tegak lurus dengan garis r : 2x – 4y = 10 .

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena

1. Ada stimulus yang diberikan di awal soal


2. Ada analisis yang harus dilakukan peserta didik.
3. Peserta didik menentukan rumus/formulasi untuk menemukan penyelesaian

Pedoman Penskoran

No Alternatif Penyelesaian/ Kunci Jawaban Skor


1. A 10

2 (-50,0) dan (0,150) anggapan dalam bentuk


koordinat, maka: 3
150−0
Gradien awal tangga = =3
0+50
Ayah menginginkan jarak ujung atas tangga dan
lantai 120 cm, Karena kemiringan tangga sama,
maka gradiennya pun sama 3
maka
(x, 0) dan (0, 120) sebagai koordinat baru
120−0
Maka : =3 x=−40
0−x
diperoleh jarak awal ujung bawah tangga
2
dengan ranjang = 50 cm, kemudian berubah
menjadi 40 cm.
maka pergeseran ujung bawah tangga:
50 cm – 40 cm = 10 cm

3 mt 2
Agar garis t tegak lurus dengan r maka =
−1
¿ mr
¿

1
mr = sehingga diperoleh m t =−2
2
Karena, 2
10−m 10−m
mt = =
4−6 −2
Maka, 2

10−m
=−2
−2
10−m=4
m=6 2

Total Skor 30
LK-7 jURNAL pRAKTEK mENGAJAR
Nama Peserta : Muttia Rahmina, S. Pd
Sekolah : SMP Negeri 4 Banjarbaru
Jenjang : SMP

Aspek Praktek Pembelajaran Deskripsi Dokumentasi

Kegiatan Pendahuluan 17. Peserta didik mengucapkan Foto 1 s/d Foto 6


salam. (Religius)
18. Peserta didik berdoa
dipimpin oleh salah satu Peserta
didik untuk memulai pelajaran.
(religius)
19. Menyanyikan lagu Indonesia
Raya (Nasionalis)
20. Mengecek kehadiran peserta
didik (disiplin)

Kegiatan Inti

Mengamati, menanya, Foto 7 s/d foto 18


1 Proses Saintifik (5M)
mengumpulkan informasi,
mengasosiasi,
mengkomunikasikan. Ada
didalam langkah-langkah
pembelajaran berikut.
1. Stimulation (pemberian
rangsangan)
2. Problem Statement (Identifikasi
Masalah)
3. Data Collection (pengumpulan
data)
4. Data Processing (Pengolahan
data)
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (penarikan
kesimpulan)

2 Aktivitas Pembelajaran HOTS

a. Transfer Knowledge 1. Guru mereview materi


pembelajaran pertemuan
sebelumnya
2. Guru menyampaikan informasi
mengenai tujuan pembelajaran
3. Problem Statement
4. Pengumpulan data
5. Pengolahan data
6. Pembuktian
7. Presentasi di depan kelas
8. Penarikan kesimpulan
b. Critical Thinking, Creativity 1. Problem statement
(mengidentifikasi masalah
dalam LKPD)
2. Pengolahan data
(mendiskusikan informasi
terkait LKPD)
3. Berfikir kritis dalam
membuktikan kebenaran
penyelesaian LKPD
4. Creative dalam penarikan
kesimpulan.
c. Problem Solving 1. Pengolahan data LKPD
2. Pembuktian kebenaran
penyelesaian LKPD
3. Penarikan kesimpulan
3 Kecakapan Abad 21 (PPK) 1. Peserta didik mengucapkan
salam. (Religius)
2. Peserta didik berdoa dipimpin
oleh salah satu Peserta didik
untuk memulai pelajaran.
(religius)
3. Menyanyikan lagu Indonesia
Raya (Nasionalis)
4. Mengecek kehadiran peserta
didik (disiplin)
5. Diskusi kelompok (gotong-
royong)
6. Peserta didik Menyelesaikan kuis
yang diberikan (Mandiri)
7. Peserta didik bertanggung-jawab
menyelesaikan tugas kelompok
yang diberikan (Integritas)
8. Peserta didik mengidentifikasi
masalah (berfikir kritis),
mengolah informasi (berfikir
kritis dan kreatif), membuktikan
kebenaran (berfikir kritis), dan
menyimpulkan (kreatif) dalam
diskusi kelompok (kolaboratif)
kemudian mempresentasikan
penyelesaian LKPD
(komunikatif)

3 Kecakapan Abad 21 (Literasi) 1. Literasi bahasa :


- Mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar kelompok
- Peserta didik mengumpulkan
informasi dr berbagai sumber
- Peserta didik menyampaikan
hasil pengamatan dari tayangan
- Peserta didik menyampaikan
hasil diskusi kelompoknya
- Peserta didik menanggapi hasil
diskusi kelompok lain
- Peserta didik dapat
menyampaikan kesimpulan dari
materi yang disampaikan
2. Literasi numerasi :
- peserta didik menganalisis
masalah yang diberikan oleh
guru dalam bentuk tabel
- peserta didik mampu mengolah
masalah dalam
mempresentasikan dalam bentuk
numerasi
3. Literasi digital :
- peserta didik mengamati
tayangan atau gambar melalui
LCD
4. Literasi finansial :
- Peserta didik mampu mengolah
data dari hasil analisis
5. Literasi budaya :
- Belajar demokratis dalam proses
pembelajaran
4 Dimensi Pengetahuan 1. Dilaksanakan sesuai KI- KD Foto 7 s/d foto 18
yang ada pada RPP (terdapat
1. Faktual dalam materi/bahan ajar)
2. Konseptual secara runut dan baik
3. Prosedural 2. Peserta didik diberikan
4. Metakognitif materi faktual oleh guru
berkaitan dengan bentuk
umum persamaan garis lurus
3. Peserta didik diberikan
materi konseptual dan
prosedural yang terdapat
dalam LKPD
4. Peserta didik merefleksi
informasi apa yang sudah
diketahui dan yang belum
diketahui
Kuis Foto 20
5 Pelaksanaan Penilaian
1. Peserta didik melakukan refleksi Foto 19 s/d foto 24
Kegiatan Penutup
terhadap pembelajaran dengan
dibimbing guru
2. Guru memberikan umpan balik
3. Guru memberikan test (kuis)
4. Guru menyampaikan materi
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
5. Berdoa untuk mengakhiri
pelajaran (jika jam pelajaran
terakhir)
Guru mengakhiri pembelajaran
dengan mengucapkan salam

Mengetahui, Banjarbaru, 31 Oktober 2019


Kepala SMPN 4 Banjarbaru Peserta

Drs. Bahrudin Muttia Rahmina, S. Pd


NIP. 19621119 199512 1 001 NIP. 19831117 201101 2 001
Foto 1. Mengucapkan salam Foto 2. Berdoa sebelum memulai
pembelajaran

Foto 3. Menyanyikan Foto 4. Mengecek


lagu kebangsaan kehadiran Peserta
didik

Foto 5. Apersepsi dan Foto 6. Guru


motivasi menyampaikan tujuan
pembelajaran

Foto 7. Stimulasi
(pengamatan Masalah Foto 8. Stimulasi
pada LKPD) (pengamatan masalah
melalui tayangan)
Foto 9. diskusi masalah Foto 10. diskusi masalah

Foto 11. Pengumpulan Foto 12. Pengolahan


data Data (menyelesaikan
LKPD)

Foto 13. pengolahan Foto 14. Pembuktian


Data (presentasi)

Foto 15. Presentasi


dan menanggapi Foto 16. Tanggapan
Foto 17. Penarikan kesimpulan Foto 18. Penarikan kesimpulan

Foto 19. Guru membantu Foto 20. Kuis


menyempurnakan
penarikan kesimpulan

Foto 21. Umpan balik Foto 22. penyampaian


materi untuk pertemuan
selanjutnya

Foto 23. Berdoa sebelum


mengakhiri pembelajaran Foto 24. Mengucapkan
salam di akhir
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai