Pertemuan 3
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
5. Menentukan pola barisan bilangan persegi panjang.
6. Menentukan pola barisan bilangan segitiga pascal.
7. Menentukan pola barisan bilangan fibonnaci.
Pertemuan 4
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
8. Menentukan barisan aritmetika
Pertemuan 5
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
9. Menentukan barisan geometri
Pertemuan 6
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
10. Menentukan barisan bilangan bertingat
Pertemuan 7
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
11. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan bilangan ganjil.
12. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan bilangan genap.
13. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan bilangan persegi.
Pertemuan 8
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
14. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan bilangan segitiga.
15. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan bilangan persegi panjang.
16. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan bilangan segitiga pascal.
17. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola barisan bilangan fibonnaci.
Pertemuan 9
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
18. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan aritmetika
19. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan geometri
Pertemuan 10
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
20. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan bertingat
E. Materi Pembelajaran
1. Pola Bilangan
1.1. Pengertian Pola Bilangan
Pola bilangan adalah susunan angka-angka yang mempunyai pola-pola tertentu.
Contoh pola bilangan dalam kehidupan sehari-hari:
- Kalender
Pada kalender terdapat susunan angka" baik mendatar, menurun, diagonal.
- Kelopak bunga
Jumlah kelopak bunga pada bunga matahari juga ternyata menunjukkan pola
yang teratur.
- Jumlah kursi pada teater
Gambar berikut ini menunjukkan Pola yang teratur
Terlihat bahwa beda antar suku barisan tersebut adalah +4 dengan suku pertama 3.
Jadi, barisan bilangan tersebut adalah barisan aritmetika dengan rumus suku ke-n
yaitu:
𝑈1=3
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = 7 − 3 = 𝟒
𝑈𝑛 = 𝑈1 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈𝑛 = 3 + (𝑛 − 1)4
𝑈𝑛 = 3 + 4𝑛 − 4
𝑈𝑛 = 4n − 1
1.3. Bentuk-bentuk pola bilangan
a. Pola Bilangan Ganjil
Pola bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7, 9, .....
Rumus suku ke –n dari suatu pola bilangan ganjil adalah Un= 2n-1
Contoh:
n=1, suku ke -1 = 2(1) - 1 = 1
n=2, suku ke -2 = 2(2) - 1 = 3
n=3, suku ke -3 = 2(3) - 1 = 5
Jumlah n bilangan ganjil pertama adalah Sn= n2 dengan n bilangan asli.
Jumlah 2 bilangan ganjil pertama = 1 + 3 = 4, Sn =22=4
Jumlah 3 bilangan ganjil pertama = 1 + 3 + 5 = 9, Sn = 32=9
Jumlah 2 bilangan ganjil pertama = 1 + 3 + 5 + 7=16, Sn = 42=16
b. Pola Bilangan Genap
Pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8 10, .....
Rumus suku ke –n dari suatu pola bilangan Genap adalah Un =2n
Contoh:
n=1, suku ke -1 = 2(1) = 2
n=2, suku ke -2 = 2(2) = 4
n=3, suku ke -3 = 2(3) = 6
Jumlah n bilangan genap pertama adalah : Sn= n(n+1) atau Sn= n2+n dengan
n bilangan asli.
Jumlah 2 bilangan genap pertama = 2 + 4 = 6, Sn =2(2+1) =6
Jumlah 3 bilangan genap pertama = 2 + 4 + 6 = 12, Sn =3(3+1) =12
Jumlah 2 bilangan genap pertama = 2 + 4 + 6 + 8= 20, Sn =4(4+1)=20
c. Pola Bilangan Segitiga
Pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, .....
𝒏(𝒏+𝟏)
Rumus suku ke –n dari suatu pola bilangan segitiga adalah 𝑼𝒏 = 𝟐
,
dengan n bilangan asli. Contoh
1(1+1) 2
n=1, suku ke-1 = = =1
2 2
2(2+1) 6
n=2, suku ke -2 = = =3
2 2
3(3+1) 12
n=3, suku ke -3 = = =6
2 2
𝒏(𝒏+𝟏)(𝒏+𝟐)
jumlah n suku pertama pada pola bilangan segitiga adalah Sn =
𝟔
contoh: Pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10
2(2+1)(2+2)
Jumlah 2 bilangan pertama = 1 + 3 = 4, Sn =
6
3(3+1)(3+2)
Jumlah 3 bilangan pertama = 1 + 3 + 6 = 10, Sn =
6
𝑛(𝑛+1)(𝑛+2)
Jumlah 4 bilangan pertama = 1 + 3 + 6 + 10= 20, Sn =
6
d. Pola Bilangan Persegi
Pola bilangan Persegi adalah 1, 4 , 9, 16, .....
Rumus suku ke –n dari suatu pola bilangan persegi adalah Un = n2, dengan n
bilangan asli. Contoh:
n=1, suku ke -1 = 12 =1
n=2, suku ke -2 = 22 =4
n=3, suku ke -3 = 32 =9
𝒏(𝒏+𝟏)(𝟐𝒏+𝟏)
jumlah n suku pertama pada pola bilangan segitiga adalah Sn =
𝟔
dengan n bilangan asli. Contoh:
2(2+1)(2x2+1)
Jumlah 2 bilangan pertama = 1 + 4 = 5, Sn =
6
3(3+1)(2x3+1)
Jumlah 3 bilangan pertama = 1 + 4 + 9 = 14, Sn =
6
4(4+1)(4x2+1)
Jumlah 4 bilangan pertama = 1 + 4 + 9 + 16= 30, Sn =
6
e. Pola Bilangan Persegi Panjang
Pola bilangan Persegi adalah 2, 6 , 12, 20, .....
Rumus suku ke –n dari suatu pola bilangan persegi panjang adalah Un = n( n+1)
dengan n bilangan asli. Contoh
n=1, suku ke -1 = 12 =1
n=2, suku ke -2 = 22 =4
n=3, suku ke -3 = 32 =9
Jumlah suku pertama pada pola bilangan persegi panjang adalah Sn =
𝒏((𝒏+𝟏)(𝒏+𝟐)
3
Contoh: Pola bilangan Persegi adalah 2, 6, 12, 20, .....
2(2+1)(2+2)
Jumlah 2 bilangan pertama = 2 + 6 = 8, Sn =
3
3(3+1)(3+2)
Jumlah 3 bilangan pertama = 2 + 6 + 12 = 20, Sn =
3
𝑛(𝑛+1)(𝑛+2)
Jumlah 4 bilangan pertama = 2 + 6 + 12 + 20= 40, Sn =
3
f. Pola Bilangan Segitiga Pascal
Gambar pola bilangan segitiga pascal adalah sebagai berikut
Jumlah suku pada baris ke-n adalah 2n – 1
Contoh
Jumlah suku pada baris ke -1 = 1, Sn =21-1 =20=1
Jumlah suku pada baris ke -2 = 1 + 1=2, Sn =22-1 =21=2
Jumlah suku pada baris ke -3 = 1 + 2 + 1=4, Sn =23-1 =22=4
g. Pola bilnagan Segitiga Fibonacci
Pola bilangan fibanocci adalah pola bilangan dimana jumlah bilangan setelahnya
merupakan hasil dari penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya.
Pola bilangan Fibonacci adalah 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, …..
2 diperoleh dari hasil 1 + 1, 3 diperoleh dari hasil 2 + 1, 5 diperoleh dari hasil 3 +
2 dan seterusnya.
2. Barisan Aritmetika
2.1. Pengertian Barisan Aritmetika
Pola bilangan aritmatika adalah pola bilangan dimana bilangan sebelum dan sesudahnya
memiliki selisih (b) yang sama.
Contoh pola bilangan aritmatika adalah 22, 19, 16, 13, 10, 7, ….
3. Barisan Geometri
3.1. Pengertian Barisan Geometri
Barisan Geometri dapat didefinisikan sebagai barisan yang.
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang mempunyai rasio tetap antara dua suku
barisan yang berurutan. Tiap-tiap sukunya didapatkan dari hasil perkalian suku
sebelumnya dengan sebuah konstanta tertentu.
selisih antarsuku barisan disebut rasio (dilambangkan dengan r). Artinya, suku barisan
ditentukan oleh perkalian atau pembagian oleh suatu bilangan tetap dari suku barisan
sebelumnya.
Contoh Barisan Geometri.
Barisan di atas adalah contoh barisan geometri dimana setiap suku pada barisan tersebut
merupakan hasil dari perkalian suku sebelumnya dengan konstanta 2. maka bisa
disimpulkan bahwa rasio pada barisan di atas adalah 2. Rasio pada suatu barisan dapat
dirumuskan menjadi:
Keterangan:
Un = suku ke – n
a= suku pertama
r = rasio
n= bilangan bulat
Contoh soal dan pembahasan menentukan suku ke-n dari suatu barisan geometri.
2 2 2
Diketahui barisan bilangan sebagai berikut : 18, 6, 2, , , , ....
3 9 27
Tentukan suku ke-10 barisan tersebut.
Jawab: Dari soal diketahui a=18, n=10
𝑈2 2 1
r= = =
𝑈1 6 3
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
1
𝑈10 = 18 𝑥(3)10−1
1 1 𝟐
𝑈10 = 18𝑥(3)9 = 18 𝑥 19863 = 𝟐𝟏𝟖𝟕
Contoh:
Diketahui barisan geometri : 3, 6, 12, 24, 48, …, Un. Tentukan suku ketujuh (U7) dan
jumlah tujuh suku pertamanya (S7).
U1
x1
x2
U1
x1
y1
Persamaan umum Barisan bilangan bertingkat tingkat 2: Un=an2+bn+c
Pada soal diatas:
1 1 1
y1 =2a 1=2a a = 2 1=2 + 2 + 𝑐
1 1=1+c
x1 = 3a+b 2=3(2) + b
3
c=0
2=2+b sehingga Un=an2+bn+c
3 1 1 1
b=2 − 2= 2 Un=2n2+2 𝑛
U1=a+b+c
5. Penerapan Pola Bilangan dan Barisan dalam Penyelesaian Masalah
Pola Bilangan dan Barisan dapat digunaan untu menyelesaian dalam kehidupan sehari-hari
Masalah tersebut harus diubah dalam bahasa matematia yang melibatkan pola bilangan dan
barisan, kemudian diselesaikan dengan rumus yang dipelajari
contoh soal 1
Andi menabung di bank BRI pada bulan januari 2012 dengan tabungan pertama sebasar Rp
12.000.000,00 tiap bulan andi selalu menabung dengan kenaikan pada tiap bulannya
sebesar Rp. 500.000,00 maka tentukanlah
a.) besar uang yang harus ditabung andi pada bulan agustus 2015 ?
jawaban :
a = 12.000.000
b = 500.000
n = januari 2012 - agustus 2015
= 44 bulan
Un = a + (n-1) b
= 12.000.000 + ( 44-1) 500.000
= 12.000.000 + (43) 500.000
= 12.000.000 + 21.500.000
= Rp 33.5000.000,00
b.) jumlah uang yang tabungan andi pada bulan agustus 2015 ?
Sn = n/2 (a + Un)
= 44/2 ( 12.000.000 + 33.500.000)
= 22 ( 45.500.000)
= Rp 1.001.000.000,00
contoh soal 2
suatu wilayah A dengan jumlah kepadatan penduduk 3.250.000 jiwa pada tahun 1999 , tiap
tahunnya jumlah penduduk bertambah 2 kali lipat dari keadaan semula tentukanlah banyak
penduduk pada tahun 2004?
jawaban :
a = 3.250.000
r=2
n = tahun 1999 - tahun 2022
= 6 tahun
banyak penduduk pada tahun 2022 adalah
Un = a r ⁿ⁻¹
=3.250.000 x 2⁶⁻¹
= 3.250.000 x 2⁵
= 3.250.000 x 32
= Rp 104.000.000,00
F. Materi Khas SIT
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."
(QS. Ali 'Imran, ayat 190-191).
G. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Demonstrasi
4. AFL : face in line
H. Media, Alat dan Bahan
1. Kalender
2. White board
3. Spidol
4. LKPD
5. LCD
6. Proyektor
I. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Modul/bahan ajar
4. Internet
5. Sumber lain yang relevan
J. Langkah-Langkah Pembelajaran
Penutup 19. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
20. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
21. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
22. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
23. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
24. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam
Penutup 20. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
21. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
22. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
23. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
24. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
25. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
salam
Contoh pola bilangan aritmatika adalah 22, 19, 16, 13, 10,
7, ….
Penutup 19. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
20. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
21. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
22. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
23. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
24. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
salam
Penutup 18. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
19. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
20. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
21. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
22. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
23. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
salam
Pada barisan 1,3,6, 10, 15, ... , beda dari dua suku yang
berurutan adalah tidak sama, yakni 2, 3, 4, dan seterusnya,
namun apabila beda beda tersebut dijadikan barisan bilangan
ditemukan beda yang tetap, yakni 1.
U1
x1
x2
U1
x1
y1
Persamaan umum Barisan bilangan bertingkat tingkat 2:
Un=an2+bn+c
Langkah 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
Belajar
8. Guru mengelompokkan setiap 4 orang peserta didik dengan
kemampuan yang bervariasi.
9. Guru membagikan Lembar Kerja Peserta didik.
10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hasil pengamatan (E)
11. Guru meminta siswa mengerjakan tugas sesuai LKPD 6 yang
dibagikan dengan mengumpulkan informasi setelah
mengamati LKPD (R)
Langkah 4. Membimbing Kelompok Bekerja dan Belajar.
11. Guru memantau diskusi dan memberikan pengarahan dan
bantuan secukupnya pada kelompok yang mengalami kesulitan
12. Setiap perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil
diskusinya dan ditanggapai kelompok lain. Guru membimbing
jalannya diskusi (P)
Langkah 5. Melakuan Evaluasi
13. Guru mengajak peserta didik untuk menemukan konsep pola
bilangan dan barisan dengan memberikan tugas berkelompok
melalui LKPD
14. Dengan bimbingan Guru peserta didik mengasosiasikan hasil
LKPD dengan konsep yang ingin dipahami (A)
15. Dengan bimbingan Guru peserta didik diminta menyimpulkan
konsep pola bilangan dan barisan yang dipahami.
16. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan AFL (Pass The
Paper ) dengan tahapan sebagai berikut:
mintalah siswa untuk berbaris sesuai urutan pemahaman
mereka tentang konsep yang sudah dipelajari
Skala : 1 – 10
10: paham sepenuhnya
1: Sangan tidak paham pemaham
Buat garis sesuai urutan dan bagi menjadi dua dan pasangkan
untuk saling menyampaikan apa saja yang sudah mereka
pahami tentang materi pembelajaran
17. Guru memberikan test tertulis untuk penilaian pengetahuan
Penutup 18. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
19. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
20. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
21. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
22. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
23. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
salam
Penutup 19. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
20. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
21. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
22. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
23. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
24. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
salam
𝑈1=3
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = 7 − 3 = 𝟒
𝑈𝑛 = 𝑈1 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈𝑛 = 3 + (𝑛 − 1)4
𝑈𝑛 = 3 + 4𝑛 − 4
𝑈𝑛 = 4n − 1
Penutup 16. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
17. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
18. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
19. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
20. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
21. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
salam
Pertemuan Ke-10 (2x35 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa 10 menit
untuk memulai pembelajaran
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Langkah 1. Menyampaikan Tujuan dan Memotivasi Siswa
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Mengingat kembali materi tentang pola bilangan dan barisan
6. Memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat
mempelajari pola bilangan dan barisan
Penutup 19. Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan 10 menit
materi pelajaran yang telah dipelajari
20. Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dalam
kehidupan sehari-hari. (D)
21. Guru menyampaikan materi khas SIT (U)
22. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
23. Guru menginformasikan pada peserta didik mengenai materi
selanjutnya
24. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
salam
K. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap Sosial
No Teknik Bentuk Butir Waktu Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Lembar Terlampir Saat Penilaian untuk dan
Observasi pembelajaran pencapaian pembelajaran
(catatan berlangsung (assesment for and of
jurnal) learning)
2 Penilaian Lembar Terlampir Saat Penialain sebagai
Diri Observasi pembelajaran pembelajaran
(catatan usai
jurnal)
3 Penilaian Lembar Terlampir Setelah Penilaian sebagai
antar Observasi pembelajaran pembelajaran
teman (catatan usai
jurnal)
b. Pengetahuan
Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Tes Uraian Terlampir Saat Penilaian untuk
Tertulis pembelajaran pembelajaran dan
berlangsung sebagai pembelajaran
c. Kompetensi Keterampilan
Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Penugasan Masalah sehari-hari Terlampir Saat Penilaian untuk,
yang berkaitan pembelajaran sebagai,dan atau
dengan ruang berlangsung pencapaian
sampel, titik pembelajaran
sampel dan
kejadian
Nama :
Kelas :
b.
c.
e.
Nama :
Kelas :
1. Gambarkan pola ke-5 dan 6 dari pola di bawah ini
ini :
\
LEMBAR KERJA PESERA DIDIK (LKPD) 3
Kompetensi Dasar :
3.1 Membuat generalisasi dari pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
Indikator :
3.1.5 Menentukan pola barisan bilangan persegi panjang.
3.1.6 Menentukan pola barisan bilangan segitiga pascal.
3.1.7 Menentukan pola barisan bilangan fibonnaci.
Nama :
Kelas :
2. Tuliskan pola bilangan pada baris ke 4, 5 dan ke 6 dari pola bilangan segitiga pascal di
bawah ini
3. Suku ke 7,8, dan 9 dari pola bilangan fibonnaci berikut ini adalah.....
5. Rumus Jumlah n suku pertama pada pola bilangan persegi panjang adalah.....
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :
Nama :
Kelas :