Anda di halaman 1dari 46

BAB I

POLA BARISAN BILANGAN DAN BARISAN KONFIGURASI OBJEK

Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret
berdasarkan rasa ingin tahunya (menggunakan, mengurai,
tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan
teknologi, seni, budaya terkait membuat) dan ranah abstrak
fenomena dan kejadian tampak mata (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar

3.1 Membuat generalisasi dari pola 4.1 Menyelesaikan masalah yang


pada barisan bilangan dan barisan berkaitan dengan pola pada
konfigurasi objek barisan bilangan dan barisan
konfigurasi objek

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan barisan bilangan.
2. Mengenal unsur-unsur barisan dan deret, misalnya; suku pertama, suku berikutnya,
suku ke –n, beda, rasio.
3. Menentukan pola barisan bilangan.
4. Mengenal pengertian barisan aritmatika dan barisan geometri.
5. Menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri.
6. Mengenal pengertian deret aritmatika dan deret geometri naik atau turun.
7. Menentukan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika dan deret geometri.
8. Menggunakan sifat-sifat dan rumus pada deret aritmetika dan deret geometri untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret.
Pada bab ini, kamu akan mempelajari tentang barisan dan deret bilangan serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah dengan cara menentukan pola barisan bilangan
sederhana, menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri, menentukan
jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri, serta memecahkan masalah
yang berkaitan dengan barisan dan deret.

Pada gambar bunga matahari disamping, jika


dihitung banyaknya biji kwaci dari dalam keluar
maka akan membentuk pola bilangan tertentu.
1 , 1 , 2 , 3 , 5 , 8 , 13 , 21,…

Barisan bilangan ini dikenal sebagai barisan


bilangan fibonacci. Setiap bilangan atau angka
dalam barisan ini merupakan jumlah dari dua
bilangan sebelumnya.

Barisan bilangan fibonacci ini ditemukan oleh


Fibonacci yang nama lengkapnya adalah
Fibonacci Leonardo of Pisa (1180 - 1250 ). Ia menjelaskan
(1180–1250) teka-teki barisan fibonacci dalam karyanya yang
berjudul Liber Abaci.

A. POLA dan BARISAN BILANGAN


1. Pola Bilangan

Pola Bilangan adalah sebuah bilangan


yang tersusun dari bilangan lain yang
mempunyai pola tertentu.

a. Pola Bilangan Ganjil

Mewakili bilangan 1
Mewakili bilangan 3
Mewakili bilangan 5
dst.
Dari pola-pola tersebut, kemudian akan ditentukan jumlah-jumlah bilangan asli ganjil.
Jumlah dari n bilangan asli ganjil yang pertama adalah:
1+3+5+7+… = n2

n bilangan

b. Pola Bilangan Genap


Mewakili bilangan 2
Mewakili bilangan 4
Mewakili bilangan 6
dst.
Dari pola-pola tersebut, kemudian akan ditentukan jumlah-jumlah bilangan asli genap.
Jumlah dari n bilangan asli genap yang pertama adalah:
2 + 4 + 6 + 8 + . . . + n = n ( n + 1)
n bilangan

c. Pola Bilangan Segitiga Pascal

Jumlah

Dalam pola bilangan segitiga pascal, jumlah


bilangan pada baris ke-n adalah Sn = 2n–1

Contoh Soal_1:
Berapa banyaknya bilangan asli yang pertama yang jumlahnya 144?
Penyelesaian:
Jumlah dari n bilangan asli ganjil yang pertama = n2
Sehingga 144 = n2
n = 12, atau
n = –12 (tidak memenuhi)
Jadi, banyaknya bilangan ganjil adalah 12.

Contoh Soal_2:
Tentukan banyak bilangan asli genap yang pertama yang jumlahnya 121.
Penyelesaian:
Jumlah n bilangan asli genap adalah n (n + 1), maka:
n(n+1) = 121
n2 + n -121 = 0
(n - 10) (n +11) = 0
n - 10 = 0 atau n +11 = 0
n =10 atau n = - 11 (tidak memenuhi)
Jadi, banyak bilangan asli genap adalah 10.

Contoh Soal_3:
Berapakah jumlah bilangan pada segitiga pascal pada baris ke-10.
Penyelesaian:
Jumlah bilangan adalah Sn = 2n–1
= 210 – 1
= 29
= 512
Jadi, jumlah bilangan segitiga pascal pada baris ke-10 adalah 512.

2. Barisan Bilangan
Perhatikan pola bilangan-bilangan berikut.
a. 2, 4, 6, 8
b. 1, 3, 5, 7, ...
c. 3, 6, 9, 12, 15, ...
Bilangan pada (a), (b), dan (c) disusun mengikuti pola tertentu. Bilangan-bilangan tersebut
disebut barisan bilangan . Adapun setiap bilangan dalam barisan bilangan disebut Suku
Barisan . Suku ke-n suatu barisan bilangan dilambangkan dengan Un.
Pada barisan bilangan 2, 4, 6, 8, diperoleh
U1 = suku ke-1 = 2
U2 = suku ke-2 = 4
U3 = suku ke-3 = 6
U4 = suku ke-4 = 8
Jadi, barisan bilangan 2, 4, 6, 8 memiliki 4 buah suku.

B. BARISAN dan DERET ARITMATIKA


1. Barisan Aritmatika
Barisan Aritmetika adalah barisan bilangan yang mempunyai beda atau selisih yang tetap
antara dua suku barisan yang berurutan.
Perhatikan uraian berikut.
1, 3, 5, 7, 9, 11, ….
+2 +2 +2 +2 +2 +2

Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih 2 antara dua suku barisan yang
berurutan. Berarti, barisan bilangan tersebut merupakan barisan aritmetika.
8, 4, 0, -4, -8, -12, -16
-4 -4 -4 -4 -4 -4

Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih -4 antara dua suku barisan yang
berurutan. Berarti, barisan bilangan tersebut merupakan barisan aritmetika.

U1, U2, U3, …. Un

Suku ke-1 = a Suku ke-2 = a+b Suku ke-3 = a+2b Suku ke-n = a+(n-1)b

Rumus Suku ke-n: a = Suku ke-1


b = Beda
Un = a + (n – 1)b = Un – Un-1

Contoh Soal_1:
Diketahui barisan aritmetika sebagai berikut. 10, 13, 16, 19, 22, 25, ....
Tentukan Suku kedua belas barisan tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui: U1 = a = 10
b = U2 – U1 = 13 – 10 = 3

Untuk mencari suku kedua belas (U12), dilakukan cara sebagai berikut.

Un = a + (n – 1)b, maka U12 = 10 + (12 – 1)3


= 10 + (11)3
= 43
Jadi Suku ke-12 adalah 43

Contoh Soal_2:
Sebuah barisan aritmetika memiliki suku pertama 6 dan suku ketujuh 24.
Tentukan beda dari barisan tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
U1 = a = 6
U7 = a + 6b = 24
= 6 + 6b = 24
= 6b = 24 – 6
= 6b = 18
= b =3

Contoh Soal_3:
Setiap bulan, Ucok selalu menabung di bank. Pada bulan pertama, ia menabung sebesar
Rp10.000,00, bulan kedua ia menabung sebesar Rp11.000,00, bulan ketiga ia menabung
sebesar Rp12.000, 00. Demikian seterusnya, ia selalu menabung lebih Rp1.000,00 setiap
bulannya.
a. Nyatakanlah uang yang ditabung Ucok (dalam ribuan rupiah) untuk 8 bulan pertama.
b. Tentukan jumlah uang yang ditabung Ucok pada bulan ke-12.

Penyelesaian:
a. Dalam ribuan rupiah, uang yang ditabung Ucok untuk 8 bulan pertama adalah sebagai
berikut. 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
b. Un = a + (n – 1)b
= 10 + (12 – 1)1
= 21
Jadi, uang Ucok pada bulan ke 12 adalah Rp. 21.000,-

2. Deret Aritmatika
Deret aritmetika adalah jumlah suku-suku barisan dari barisan aritmetika.

1
Sn = n (a + Un)
2
Karena Un = a + (n – 1)b, maka
1
Sn = n (a + a + (n – 1)b)
2

1
Sn = n (2a + (n – 1)b)
2
Contoh Soal_1:
Tentukan jumlah suku-suku berikut
2 + 6 + 10 + …+ 62
Penyelesaian:
Un = 62
a + (n – 1)b = 62 1
Sn = n (a + Un)
2 + (n – 1)4 = 62 2
2 + 4n – 4 = 62 1
4n – 2 = 62 S16 = (16) (2 + 62)
2
4n = 62 + 2
4n = 64 = 512
n = 16

Contoh Soal_2:
Diketahui deret aritmetika : 3 + 7 + 11 + 15 + 19 + .... Tentukan
a. Suku kesepuluh (U10) deret tersebut,
b. Jumlah sepuluh suku pertama (S10).
Penyelesaian:
a. Un = a + (n – 1)b maka
U10 = 3 + (10 – 1)4
= 3 + 36
= 39

b. Sn = ½n (2a + (n – 1)b) maka


S10 = ½.10 (2(3) + (10 – 1)4
= 5 (6 + 36)
= 210

C. BARISAN dan DERET GEOMETRI


1. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang mempunyai rasio tetap antara dua suku
barisan yang berurutan. Berbeda dengan barisan aritmetika, selisih antarsuku barisan
disebut rasio (dilambangkan dengan r)

Perhatikan uraian berikut.


3, 6, 12, 24, 48, 96,
x2 x2 x2 x2 x2

Barisan bilangan tersebut memiliki rasio yang tetap, yaitu 2 atau r = 2. Berarti, barisan
tersebut merupakan barisan geometri.

U1 U2 U3 Un

Suku ke-1 = a Suku ke-2 = ar Suku ke-3 = ar2 Suku ke-n = arn-1

Un = ar n–1 a = U1 = Suku pertama


r = Rasio
Contoh Soal_1:

Diketahui barisan bilangan sebagai berikut.


2 2 2
18, 6, 2, , ,
3 9 27
Tentukan suku kesepuluh dari barisan tersebut.

Penyelesaian:

Diketahui:
U1 = a = 18 Un = ar n–1
Un 6 1 1 10−1
r= maka r = = U10 = 18( )
U n−1 8 3 3
1 9
= 18( )
3
2
=
2.187

Contoh Soal_2:

Diketahui suatu barisan geometri dengan suku ke-4 adalah 4 dan suku ke-7 adalah 32.
Tentukan:
a. suku pertama dan rasio barisan geomeri tersebut,
b. suku kesembilan barisan geometri tersebut.

Penyelesaian:
a. U4 = 4 b. Un = ar n – 1
U7 = 32
U9 = ½ (2)9-1
U4 = ar3 = 4
4 U9 = ½ .(256)
↔a= 3
r U9 = 128
4
U7 = ar6 = 32, karena a = 3 maka Jadi suku kesembilan adalah 128
r
4
↔ 3 r6 = 32
r
↔ 4r3 =32
↔ r3 = 8
↔r=2
U4 = ar3 = 4
↔a(2)3 = 4
↔a8 = 4
↔a = ½
Jadi suku pertama adalah ½ dan rasionya 2.

2. Deret Geometri
Deret geometri merupakan jumlah sukusuku dari suatu barisan geometri.

Sn = a ¿ ¿ ¿ atau Sn =
a(r ¿¿ n−1)
¿
r −1
Contoh Soal_1:
Diketahui deret geometri : 3+ 6+ 12+ 24+ 48+ ...,
Tentukan jumlah tujuh suku pertamanya (S7).
Penyelesaian:
Sn = a ¿ ¿ ¿ maka S7 =

3(1−2¿¿ 7)
¿
1−2
3(1−128)
=
−1
3(−127)
=
−1
SOAL – SOAL LATIHAN
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Sebuah gedung pertunjukan, 5. Rumus suku ke - n dari barisan bilangan
banyaknya kursi pada baris paling aritmatika 2, 6, 10, 14, ... adalah ....
depan adalah 15 buah, banyaknya a. 4n – 4 c. 4n – 2
kursi pada baris di belakang selali b. 4n – 1 d. 4n – 8
lebih 3 buah dari baris di depannya,
berapa banyak kursi pada baris ke 12 6. Seorang pegawai pada bulan januari
dari depan? menerima gaji sebesar Rp. 300.000,-. setiap
a. 42 kursi c. 51 kursi bulan pegawai tersebut mendapat kenaikan
b. 48 kursi d. 54 kursi 10% dari gaji bulan pertama. Gaji pada
akhir tahun pertama adalah ........
2. Pada tumpukan batu bata, banyak batu
a. Rp.620.000,- c. Rp.330.000,-
bata paling atas adalah 8 buah, tepat di
b. Rp.630.000,- d. Rp.320.000,-
bawahnya ada 10, dan seterusnya
setiap tumpukan di bawahnya selalu
7. Di ruang pertunjukan, baris paling depan
lebih banyak 2 dari tumpukan di
tersedia 15 kursi. Baris di belakangnya
atasnya, jika ada 15 tumpukan batu
selalu tersedia 3 kursi lebih lebih banyak
bata (dari atas sampai bawah) maka
dari baris di depannya. Jika pada ruang itu
banyak batu bata pada tumpukan
tersedia 10 baris, banyak kursi di ruang
paling bawah ada .........
tersebut adalah ......
a. 35 c. 38
a. 150 buah c. 300 buah
b. 36 d. 40
b. 285 buah d. 570 buah

3. Kompleks suatu perumahan ditata


8. Dalam gedung pertunjukan disusun kursi
dengan teratur, rumah yang terletak di
dengan baris peling depan terdiri dari 12
sebelah kiri menggunakan nomor
buah, baris kedua berisi 14 buah, baris
rumah ganjil yaitu : 1, 3, 5, 7, ......
ketiga berisi 16 buah dan seterusnyaselalu
nomor rumah yang ke 12 dari deretan
bertambah 2 baris, banyak kursi pada baris
rumah sebelah kiri tersebut adalah ......
ke 20 adalah ....
a. 13 c. 25
a. 28 buah c. 300 buah
b. 23 d. 27
b. 50 buah d. 570 buah

4. Diketahui barisan bilangan 3, 5, 9, 15,


9. Pola noktah-noktah berikut yang
23, ... bilangan pada suku ke 15 adalah
menunjukkan pola bilangan persegipanjang
.....
adalah ...
a. 159 c. 213
b. 185 d. 243 b.
a. 160 c. 360
b. 180 d. 450

10. Diketahui barisan bilangan sebagai 13. Suatu deret aritmetika memiliki suku ketiga
berikut. 9 dan suku keenam adalah 243. Jumlah lima
2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20. suku pertama deret aritmetika tersebut
Banyaknya suku barisan dari barisan adalah ....
bilangan tersebut adalah .... a. 242 c. 81
a. 10 c. 8 b. 121 d. 72
b. 9 d. 7
14. Barisan aritmetika yang memenuhi rumus
11. Perhatikan barisan bilangan geometri umum: 3n – 1 adalah ....
sebagai berikut. a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
3, 6, 12, 24, ... b. 1, 5, 9, 13, 17, ...
Nilai suku kesepuluh dari barisan c. 2, 8, 14, 20, ...
tersebut adalah… d. 2, 5, 8, 11, 14, ...
a. 1.356 c. 1.635
b. 1.635 d. 1.653 15. Beda pada barisan aritmetika yang memiliki
suku pertama 15 dan suku ketujuh 39
12. Diketahui deret bilangan aritmetika adalah ....
sebagai berikut. a. 3 c. 5
12 + 15 + 18 + ... b. 4 d. 6
Jumlah delapan suku pertama deret
tersebut adalah ....
BAB II
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

A. Pengertian persamaan linear dua variabel (PLDV)

Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua variabel dimana
pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.

Bentuk Umum PLDV :

ax + by = c

x dan y disebut variabel

c disebut konstanta

B. Sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)

Sistem persamaan linear dua variable adalah dua persamaan linear dua variable yang
mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian.

Bentuk umum SPLDV :

ax + by = c
px + qy = r

dengan x , y disebut variabel


a, b, p, q disebut keifisien
c , r disebut konstanta

C. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variable (SPLDV)

Cara penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu :

1. Metode Substitusi

Menggantikan satu variable dengan variable dari persamaan yang lain

contoh :

Carilah penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 8 dan 2x – y = 6

jawab :
Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu
x + 2y = 8
Kemudian persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y,

Masukan pada persamaan kedua

2x – y = 6

 2(8-2y) – y = 6
 16 – 4y – y = 6
 16 -5y =6
 16-6 = 5y
 10 = 5y
 10/5 = y
 2=y

y = 2 subtitusikan ke salah satu persamaan misalkan persamaan 1

x + 2y = 8

 x + 2(2) = 8
 x+4=8
 x=8–4
 x=4

Jadi hipunan penyelesaian {x,y} = {4,2}

2. Metode Eliminasi

Contoh Carilah penyelesaian sistem persamaan x + 2y = 8 dan 2x – y = 6 dengan metode


eliminasi!

Jawab

Cara mencari y
x + 2y = 8 ::x 2  2x + 4y = 16
2x – y = 6 :: x 1  2x – y = 6 -
5y = 10
y = 10/5
y=2
Cara mencari x
x + 2y = 8 ::x 1  x + 2y = 8
2x – y = 6 :: x 2  4x – 2y = 12 +
5x = 20
x = 20/5
x =4

Jadi Himpunan Penyelesaiannya {x,y} = {4,2}

Contoh

Seorang tukang parkir mendapat uang sebesar Rp17.000,00 dari 3 buah mobil dan 5 buah
motor, sedangkan dari 4 buah mobil dan 2 buah motor ia mendapat Rp18.000,00. Jika
terdapat 20 mobil dan 30 motor, banyak uang parkir yang ia peroleh adalah ….
A.     Rp135.000,00
B.     Rp115.000,00
C.     Rp110.000,00
D.     Rp100.000,00
 Pembahasan:
Misalkan:
 Tarif parkir per mobil = x
 Tarif parkir per motor = y
 Berdasarkan cerita pada soal, dapat diperoleh model matematika seperti di bawah.

3x + 5y = 17.000

4x + 2y = 18.000

Kalikan persamaan pertama dengan 4 (empat) dan persamaan kedua dengan 3 (tiga). Hal ini
digunakan untuk membuat salah satu variabelnya sama, sehingga bisa saling mengurangi.
 

 
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai y = 1.000
Substitusi nilai y = 1.000 pada salah satu persamaan yang diketahui, misalnya 3x + 5y
=17.000 (pemilihan persamaan yang berbeda akan tetap menghasilkan hasil akhir sama).

3x + 5y = 17.000
3x + 5(1000) = 17.000
3x + 5.000 = 17.000
3x = 17.000 – 5.000
3x = 12.000
 X = 12.000/3 = 4.000
Hasil yang diperoleh adalah
Uang parkir mobil = x = Rp.4.000,00
Uang parkir motor = y = Rp.1.000,00

Jadi, uang yang diperoleh untuk 20 mobil dan 30 motor adalah 20x4000 + 30 x 1000 =
80000+ 30000 = 110.000 rupiah

Jawaban: C
SOAL SOAL LATIHAN

1. Diketahui harga 4 buah buku tulis dan 2 buah pensil Rp13.000,00 harga 3 buah buku
tulis dan sebuah pensil Rp9.000,00. Harga 5 buah buku tulis dan 2 buah pensil adalah
….
A.     Rp12.500,00
B.     Rp14.000,00
C.     Rp15.000,00
D.     Rp15.500,00
2. Harga 2 pensil dan 3 penggaris Rp6.000,00, sedangkan harga 4 pensil dan 2 penggaris
Rp8.000,00. Harga 3 pensil dan 2 penggaris adalah ….
A.     Rp6.000,00
B.     Rp6.500,00
C.     Rp7.000,00
D.     Rp8.000,00
3. Tempat parkir untuk motor dan mobil dapat menampung 30 buah kendaraan. Jumlah
roda seluruhnya 90 buah. Jika banyak motor dinyatakan dengan x dan banyak mobil
dinyatakan dengan y, sistem persamaan linear dua variabel dari pernyataan di atas
adalah ….
A.     x + y = 30 dan 2x + 4y = 90
B.     x + y = 30 dan 4x + 2y = 90
C.     x + y = 30 dan 2x + 4y = 45
D.     x + y = 30 dan 4x + 2y = 45
4. Fitra membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp11.500,00. Prilly membeli 4 buku dan 3
pensil dengan harga Rp16.000,00. Jika Ika membeli 2 buku dan 1 pensil, jumlah uang
yang harus dibayar adalah ….
A.     Rp4.500,00
B.     Rp6.500,00
C.     Rp7.000,00
D.     Rp7.500,00
5. Harga 3 kg apel dan 5 kg jeruk adalah Rp 85.000,00. Harga 5 kg apel dan 7 kg jeruk
adalah Rp 123.000,00. Harga 1 kg apel dan 1 kg jeruk adalah ….
A.     Rp 33.000,00
B.     Rp 24.000,00
C.     Rp 19.000,00
D.     Rp 18.000,00
6. Harga dua baju dan satu kaos Rp 170.000,00, sedangkan harga satu baju dan tiga kaos
Rp 185.000,00. Harga tiga baju dan dua kaos adalah ….
A.     Rp 275.000,00
B.     Rp 285.000,00
C.     Rp 305.000,00
D.     Rp 320.000,00
 
BAB III
TEOREMA PYTHAGORAS

Kompetensi Inti
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI.4 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar

3.6 Menjelaskan dan membuktikan 4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan


teorema Pythagoras dan tripel dengan teorema Pythagoras dan tripel
Pythagoras Pythagoras

Tujuan
Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat:
1. Menjelaskan teorema pythagoras
2. Menjelaskan tripel pythagoras
3. Membuktikan teorema Pythagoras
4. Menganalisis Tripel Pythagoras
5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tripel Pythagoras
A.      Teorema Pythagoras
  Pythagoras menyatakan bahwa : “Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku kuadrat
panjang sisi miring (Hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-
sikunya.”
     Gambar situasi

c
b
a
Jika c adalah panjang sisi miring/hipotenusa segitiga siku-siku, a dan b adalah panjang
sisi siku-siku. Berdasarkan teorema Pythagoras di atas maka diperoleh hubungan:
c2 = a2 + b2
Dalil pythagoras di atas dapat diturunkan menjadi:
a2 = c2 – b2
b2 = c2 – a2
Catatan : Dalam menentukan persamaan Pythagoras yang perlu diperhatikan adalah
siapa yang berkedudukan sebagai hipotenusa/sisi miring.
Contoh :
Tentukan rumus pythagoras dan turunan dari segitiga yang memiliki panjang sisi
miring a dan sisi siku-sikunya b dan c.
Rumus Pythagoras      : a2 = b2 + c2
Turunannya                   : b2 = a2 – c2
                          2
c  = a2 – b2

B.      Menghitung Panjang sisi segitiga siku-siku


Perhatikan contoh aplikasi penerapan penghitungan aturan pythagoras sebagai berikut!
Contoh :
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
C

B A
Pada suatu segitiga ABC siku-siku di titik A. panjang AB= 4 cm dan AC= 3 cm.
Hitunglah panjang BC!
Jawab:
BC2 = AC2 + AB2
BC2 = 32 + 42
BC2 = 9 + 16
BC2 = 25
BC  = 5 cm

2. Panjang sisi siku-siku dalam segitiga siku-siku adalah 4x cm dan 3x cm. Jika panjang
sisi hipotenusanya 20 cm. Tentukan nilai x.
AC2 = AB2 + BC2
202  = (4x)2 + (3x)2
400  = 16x2 + 9x2\
400  = 25x2
16    = x2
4 =x
3. Sebuah kapal berlayar ke arah Barat sejauh 80 km, kemudian ke arah utara sejauh 60
km. Hitunglah jarak kapal sekarang dari jarak semula.
jawab:
OU2 = OB2 + UB2
OU2 = 802 + 602
OU2 = 6.400 + 3.600
OU2 = 10.000
OU  = 100 km

C.      Menentukan Jenis Segitiga jika Diketahui Panjang Sisinya dan Triple Pythagoras
1. Kebalikan Dalil Pythagoras
Dalil pythagoras menyatakan bahwa dalam segitiga ABC, jika sudut A siku-siku maka
berlaku a2= b2 + c2.
Dalam    ABC, apabila a adalah sisi dihadapan sudut A, b adalah sisi dihadapan sudut
B, c adalah sisi sihadapan sudut C, maka berlaku kebalikan Teorama Pythagoras, yaitu:
Jika a2 = b2 + c2 maka     ABC siku-siku di A.
Jika b2 = a2 +c2 maka    ABC siku-siku di B.
Jika c2 = a2 + b2 maka    ABC siku-siku di C.
Dengan menggunakan prinsip kebalikan dalil Pythagoras, kita dapat menentukan
apakah suatu segitiga merupakan segitiga lancip atau tumpul.
Jika a2 = b2 + c2 maka     ABC adalah segitiga siku-siku.
Jika a2 > b2 + c2 maka     ABC adalah segitiga tumpul.
Jika a2 < b2 + c2 maka     ABC adalah segitiga lancip.
Contoh :
Tentukan jenis segitiga yang memiliki panjang sisi
1. 5 cm, 7 cm dan 8 cm.
Jawab: sisi terpanjang adalah 8 cm, maka a= 8 cm, b = 7cm dan c = 5 cm
a2 = 82 = 64
b2 + c2 = 72 + 52
b2 + c2 = 49 + 25
b2 + c2 = 74
karena a2 < b2 + c2, maka segitiga tersebut adalah segitiga lanci
2. 8cm, 7cm dan 12 cm
Jawab: sisi terpanjang adalah 12 cm, maka a= 12 cm, b = 7cm dan c = 8 cm
a2 = 122 = 144
b2 + c2 = 72 + 82
b2 + c2 = 49 + 64
b2 + c2 = 113
karena a2 > b2 + c2, maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul
2. Triple Pythagoras
Yaitu pasangan tiga bilangan bulat positif yang memenuhi kesamaan “kuadrat bilangan
terbesar sama dengan jumlah kuadrat kedua bilangan yang lain.”
Contoh :
3, 4 dan 5 adalah triple Pythagoras sebab, 52 = 42 + 32
SOAL SOAL LATIHAN

Kerjakan soal soal di bawah ini dengan tepat!

1. Diberikan sebuah segitiga siku-siku pada gambar berikut ini:

Tentukan panjang sisi alas segitiga!


2. Sebuah segitiga siku-siku memiliki sisi miring sepanjang 35 cm dan sisi alas
memiliki panjang 28 cm.

Tentukan luas segitiga tersebut!

3. Perhatikan gambar segitiga berikut!


Tentukan panjang sisi AB!
4. Perhatikan gambar!

tentukan Panjang AD adalah....


BAB IV
KOORDINAT KARTESIUS

Kompetensi Inti
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI.4 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan kedudukan titik 4.2 Menyelesaikan masalah yang
dalam bidang koordinat Kartesius berkaitan dengan kedudukan titik
yang dihubungkan dengan masalah dalam bidang koordinat Kartesius
kontekstual

Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi unsur-unsur bidang koordinat cartesius
2. Menentukan letak titik pada bidang koordinat cartesius.
3. Menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat Kartesius yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual
A. PENGERTIAN KOORDINAT CARTESIUS 

Kamu akan memulai dengan suatu permainan. Pilihlah seorang teman.


Lukislah bujursangkar ABCD pada buku berpetak. Bujursangkar ini terdiri atas enam
belas bujur sangkar kecil, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut.

 
Gambar 1.1 
Pada salah satu bujur sangkar kecil berilah tanda (x) yang melambangkan sebuah tambang
emas, dan temanmu tadi jangan boleh melihat. Terangkan pada temanmu tadi letak
tambang emas itu agar ia dapat menggambar tanda (x) pada bujursangkar yang dibuatnya. 

Dapatkah dia menentukan letak titik tambang emas itu dengan tepat?
Jika tidak, tentukan lagi tanda (x) pada bujursangkarmu, kemudian terangkan letak tanda
(x) pada temanmu.

Jika sekarang temanmu sudah dapat menentukan letak tambang emas itu, berarti
keteranganmu sudah cukup jelas. Kamu sudah dapat menentukan letak suatu tempat.
Kemudian kamu dapat bermain dengan laba-laba dan lalat.
Laba-laba M hanya dapat bergerak mendatar atau tegak pada sarang berpetak untuk
menangkap lalat.
Kedudukan laba-laba itu ditandai dengan huruf M, kedudukan lalat ditandai dengan L1,
L2, L3 dan L4 seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2.
Terangkan bagaimana laba-laba M dapat menangkap tiap-tiap ekor lalat dari kedudukan
asalnya.

Gambar 1.2 
Dari permainan-permainan ini kamu mungkin merasa sudah dapat menentukan letak suatu
titik pada suatu bidang dengan beberapa cara.

Mungkin kamu juga merasa perlunya suatu cara tertentu agar setiap orang dapat
menerangkan dengan cara yang sama.

Jika kamu berfikiran seperti itu maka kamu mempunyai fikiran yang hampir sama dengan
Descartes. Descartes adalah seorang ahli matematika bangsa Perancis pada abad ke 17. 
Descartes menciptakan cara menentukan letak suatu titik dengan menggunakan dua buah
sumbu. Sumbu-sumbu itu adalah sumbu mendatar yang disebut dengan sumbu-x dan
sumbu tegak yang disebut dengan sumbu-y.
Titik potong sumbu mendatar dan sumbu tegak yaitu titik O disebut pusat koordinat atau
titik asal. 
Sumbu-x dan sumbu-y dibagi dalam skala yang sama, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1.3.

Gambar 1.3 
Untuk menentukan letak titik A digunakan dua jarak dari O.
Jarak 4 satuan dari O ke kanan dan jarak 7 satuan dari O ke atas, disitulah letak titik A.
Jadi,letak titik A ditentukan oleh jarak dari O, yaitu 4 satuan ke kanan kemudian 7 satuan
ke atas.
Menentukan letak titik dengan cara ini tidak boleh terbalik.
Letak titik A pada Gambar 1.3 dapat ditulis dengan pasangan bilangan (4,7).
Pasangan bilangan (4,7) disebut pasangan koordinat titik A.
Koordinat yang pertama, yaitu 4 disebut koordinat x atau absis.
Koordinat yang kedua yaitu 7 disebut koordinat y atau ordinat. Bidang XOY disebut
bidang koordinat.

B.  MENGGAMBAR TITIK PADA BIDANG KOORDINAT 


Suatu titik dapat digambar pada bidang koordinat jika koordinat-koordinatnya diketahui.
Mula-mula gambarlah sumbu-x dan sumbu y yang berpotongan pada pusat koordinat O,
kemudian gambarlah skala bernomor pada sumbu-sumbu itu.
Dengan demikian kalian dapat menggambar titik-titik yang diketahui koordinatnya.

C. BILANGAN BULAT DAN KOORDINAT


TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses mengamati, menanya,mengumpulkan dan mengolah informasi dalam
penugasan individu dan kelompok, siswa dapat : 
1. Mengembangkan rasa ingin tahu, tanggungjawab dalam kelompok dan percaya diri
2. Mengidentifikasi unsur-unsur bidang koordinat cartesius
3. Menentukan letak titik pada bidang koordinat cartesius.
Dengan menggunakan himpunan bilangan bulat, maka sumbu-x dan sumbu-y dapat
diperpanjang sehingga meliputi bilangan bulat negative seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 1.4. Jika koordinat x negative, maka artinya jarak x dihitung ke kiri dari O atau
sumbu-y. Jika koordinat y negative, maka artinya jarak y dihitung ke bawah dari O atau
dari sumbu-x.

CONTOH DAN PENYELESAINYA 


Permasalahan 1 : 
Perhatikan gambar 1.4 bawah!

Tulislah koordinatA, B, C, D, E dan O. 


Alternatif Penyelesaian: 
Titik A memiliki koordinat (4,7) 
Titik B memiliki koordinat (8,6) 
Titik C memiliki koordinat (5,3) 
Titik D memiliki koordinat (6,0) 
Titik E memiliki koordinat (0,4) 
Titik O memiliki koordinat (0,0)

Permasalahan 2 : 
Gambarlah titik-titik yang koordinatnya dinyatakan oleh A (3,1), B (7,1), C(7,7) dan
G(3,7)
Hubungkan titik-titik A, B, C dan D secara berurutan dengan ruas garis, sehingga
membentuk bangun ABCD.
Berbentuk apakah bangun itu? 
Alternatif Penyelesaian: 
Bangun ABCD berbentuk pesegipanjang

Gambar 1.5 
Permasalahan 3 : 
Pasangan koordinat titik-titik A,B,C dan D berturut-turut dinyatakan dengan (5,4), (-4,3),
(-5,-2) dan (4,-3). 
Perhatikan koordinat titik-titik A,B,C dan D tersebut, kemudian lengkapilah
menggunakan kata-kata positif atau negatif.
Letak titik Koordinat x Koordinat y
A
B
C
D

Berdasarkan jarak titik-titik terhadap sumbu x dan sumbu y, lengkapi tabel berikut:
Titik Koordinat Jarak terhadap sumbu x Jarak terhadap sumbu y
A (5,4) ……………. satuan ……………. satuan
B (-4,3) ……………. satuan ……………. satuan
C (-5,-2) ……………. satuan ……………. satuan
D (4,-3) ……………. satuan ……………. satuan

Berdasarkan tabel diatas, jawablah pertanyaan berikut : 


1. Bagaimana cara menentukan apakah suatu titik berada disebelah kanan atau di
sebelah kiri sumbu-y? 
2. Bagaimana cara menentukan suatu titik berada diatas atau dibawah sumbu-x? 
3. Apa ciri titik-titik yang berada pada sumbu-x? 
4. Apa ciri titik-titik yang berada pada sumbu-y? 

CONTOH PERMASALAHAN

Tujuan : Memahami posisi titik terhadap sumbu-x dan sumbu -y


Permasalahan 1:

Cermati gambar diatas dan jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawahnya !


1. Sebutkan titik-titik yang berjarak sama dengan sumbu x. 
2. Sebutkan titik-titik yang berjarak sama dengan sumbu y. 
3. Sebutkan titik-titik yang berada di sebelah kanan dan sebelah kiri sumbu y.
4. Sebutkan titik-titik yang berada di bawah dan di atas sumbu x.
5. Berapa jarak titik E terhadap sumbu x dan sumbu y dan terletak di sebelah mana
terhadap sumbu x dan sumbu y. 
6. Gambarkan titik yang jaraknya ke sumbu x sama dengan titik G dan jarak ke
sumbu y sama dengan titik B. Ada berapa titik yang kalian temukan?
7. Sebutkan titik-titik yang berada di kuadran I dan kuadran II.
8. Berada di kuadran manakah titik E,F, G dan H? jelaskan! 
LATIHAN
 
Topik : menentukan letak titik pada koordinat Cartesius 
Soal -1 Tulislah koordinat titik-titik sudut bangun pada gambar di bawah ini! 
Gambar A 

Gambar B 

2. Sebutkanlah absis dari titik-titik berikut : (2,4), (0,3), (100,5) 


3. Sebutkanlah ordinat dari titik-titik berikut : (5,4), (7,13), (6,15) 
4. Hubungkanlah titik-titik berikut ini. (3,2), (13,2), (14,4), (11,4), (11,5), (8,5), (8,6), (7,6),
(7,5), (5,5), (5,4), (2,4), (3,2). Yang pertama dengan yang kedua, yang kedua dengan yang
ketiga dan seterusnya, dan yang terakhir dengan yang pertama.
Bangun apakah yang terbentuk?
BAB V
Relasi Dan Fungsi

Kompetensi Inti
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI.4 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar

3.3 Mendeskripsikan dan manyatakan 4.3 Menyelesaikan masalah yang


relasi dan fungsi dengan berkaitan dengan relasi dan fungsi
menggunakan berbagai dengan menggunakan berbagai
representasi (kata-kata, tabel, representasi
grafik, diagram, dan persamaan)

Tujuan Pembelajaran

Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengolah informasi, serta


mengkomunikasikan hasil mengolah informasi dalam penugasan individu dan kelompok, siswa
dapat:
1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan percaya diri;
2. Mengetahui pengertian relasi 
3. Mampu menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi kedalam diagram
panah, himpunan pasangan berurutan dan diagram cartesisus;
A. RELASI
Pengertian relasi
Pak Budi mempunyai lima orang anak, yaitu Riska, Dimas, Candra, Dira, dan Reni. 
Masing-masing anak mempunyai kegemaran berolah raga yang berbeda-beda.  Riska gemar
berolah raga badminton dan renang. Dimas gemar berolah raga sepak bola.  Candra gemar
berolah raga sepak bola. 
Sedangkan Dira dan Reni mempunyai kegemaran berolah raga yang sama yaitu basket dan
badminton.

Jika anak-anak Pak Budi dikelompokkan menjadi satu dalam himpunan A, maka anggota
dari himpunan A adalah Riska, Dimas, Candra, Dira, dan Reni.
Himpunan A tersebut kita tuliskan sebagai
A = {Riska, Dimas, Candra, Dira, Reni}
Sedang jenis olah raga yang digemari anak-anak Pak Budi dapat dikelompokkan dalam
himpunan B.
Himpunan B dituliskan :
B = {Badminton, Renang, Basket, Sepak bola}
Terhadap kegemaran anak-anak pak Budi, terdapat hubungan antara himpunan A dan
himpunan B. Hubungan tersebut berkait dengan gemar berolah raga dari anak-anak pak
Budi.
Riska gemar berolah raga badminton dan renang,
Dimas gemar berolah raga sepakbola,
Candra gemar berolah raga sepakbola,
Dira gemar berolah raga badminton dan basket,
Reni gemar berolah raga badminton dan basket.
Apabila gemar berolah raga kita notasikan dengan tanda panah, pernyataan-pernyataan di
atas dapat digambarkan sebagai gemar berolah raga.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan pernyataan berikut:


Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah aturan yang menghubungkan anggota-
anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.
Menyatakan Relasi
Relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu menggunakan diagram
panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram Cartesius.

Diagram Panah
Perhatikan gambar di bawah. 

Relasi antara himpunan A dan himpunan B dinyatakan oleh arah panah. 


Oleh karena itu, diagram tersebut dinamakan diagram panah.

Himpunan pasangan berurutan.

Relasi "menyukai warna" pada gambar di atas dapat juga dinyatakan dengan himpunan pasangan
berurutan. 
Anggota-anggota himpunan A = {Eva, Roni, Tia, Dani} dipasangkan dengan anggota-anggota
himpunan B = {merah, hitam, biru}, sebagai berikut :
Pernyataan "Eva menyukai warna merah" ditulis (Eva, merah). 
Pernyataan "Roni menyukai warna hitam" ditulis (Roni, hitam). 
Pernyataan "Tia menyukai warna merah" ditulis (Tia, merah). 
Pernyataan "Dani menyukai warna biru" ditulis (Dani, biru). 
Himpunan pasangan berurutan untuk relasi ini ditulis: {(Eva, merah), (Roni, hitam), (Tia, merah),
(Dani, biru)}. 
Jadi, relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A dan himpunan B dapat dinyatakan
sebagai pasangan berurutan (x, y) dengan x ∈ A dan y ∈ B.

Diagram Cartesius
Relasi pada gambar di atas dapat dinyatakan dalam diagram Cartesius. Anggota-anggota
himpunan A sebagai himpunan pertama ditempatkan pada sumbu mendatar dan anggota-anggota
himpunan B pada sumbu tegak. Setiap anggota himpunan A yang berpasangan dengan anggota
himpunan B, diberi tanda noktah (•). 
Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram Cartesius yang menunjukkan relasi "menyukai
warna" berikut.

Permasalahan-1:
SELERA MAKAN. 

Dalam sebuah keluarga, setiap anggota keluarga tersebut mempunyai selera makan yang berbeda-
beda. 
Apakah terjadi hubungan antara masing-masing anggota keluarga tersebut denga jenis makanan
yang disukainya? Sebutkan!

Permasalahan 2 :
KEGEMARAN OLAHRAGA. 
Amati teman-teman sekelas Anda, apakah semua teman anda mempunyai kegemaran olahraga
yang sama?
Sudah pasti tidak. 
Ada yang suka sepak bola, ada yang suka basket, ada yang suka memancing dan sebagainya.
Maka apakah terjadi hubungan antara teman-teman anda dengan jenis olahraga yang
disukainya ?.
Sebutkan hubungan tersebut!

Permasalahan 3:

Cecep sedang berulang tahun yang ke-15. Ia mengajak teman-temannya: Aris, Bari, Fira dan
Darla pergi ke rumah makan “Mathein”
Perhatikan menu yang disediakan, yaitu: soto, rawon, gulai, nasi goreng, sate dan sop. Dari menu
tersebut ternyata masing-masing anak tidak sama menu favoritnya.
Aris suka “rawon dan sop”, tetapi kali ini ia memesan rawon.
Bari memesan gulai, walaupun sebenarnya ia suka “soto, rawon dan gulai”.
Cecep suka “ sate dan nasi goreng” namun makanan yang dipesannya adalah sate.
Fira memesan sate, karena ia memang hanya suka “sate” tersebut.
Darla anak baru jadi belum ada yang disukai, tetapi ia pesan nasi goreng.
Dari peristiwa di atas buatlah relasi antara dua himpunan kemudian nyatakan dalam diagram
panah, himpunan pasangan berurutan dan diagram cartesius.

LEMBAR KERJA SISWA


TUJUAN:
Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk memahami pengertian relasi dan menyatakan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi kedalam diagram panah, himpunan pasangan
berurutan dan diagram cartesisus;

Permasalahan :
Bu Ani mempunyai empat orang anak yaitu Rina, Siska Dedi dan Tomi. 
Masing–masing anak mempunyai makanan kegemaran yang berbeda. 
Rina gemar makan bakso, 
Siska gemar makan sate dan bakso, 
Dedi dan Toni gemar makan mie goreng. 
Jika anak–anak bu Ani di kelompokkan dalam suatu himpunan A, maka kita dapat
menuliskannya sebagai berikut: 
A = {...........................,..................................,...............................,....................................}  
Jenis makanan yang digemari anak-anak bu Ani dikelompokkan dalam suatu himpunan B, maka
kita dapat menuliskannya sebagai berikut: 
B = {........................................,.........................................,...............................................}
Himpunan anak-anak bu ani mempunyai hubungan dengan himpunan jenis makanan
yaitu “kegemaran” 
Dari permasalahan di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa:
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah :

Hubungan ...................................................................................................................................

Menyatakan Relasi 
Relasi yang menghubungkan himpunan yang satu dengan himpunan lainnya dapat disajikan
dalam beberapa cara, yaitu diagram panah, diagram Cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.

Diagram panah 
Apabila permasalahan Bu Ani seperti dinyatakan dengan diagram panah, maka kita dapat
merepresentasikan sebagai berikut:

Himpunan Pasangan Berurutan 


Apabila diagram panah pada gambar diatas dinyatakan dengan pasangan berurutan maka dapat
ditulis sebagai berikut: 
Himpunan pasangan berurutan = {(Rina,................), (.................., bakso),
(................., ...................), (.................,...................), (.................,...................)}  

Diagram Cartesius 
Dari himpunan pasangan berurutan diatas apabila dinyatakan dalam diagram Cartesius, maka
grafiknya dapat digambar dibawah.

Ayo berlatih.
Topik : mengetahui relasi dan menyatakannya ke dalam diagram panah, himpunan pasangan
berurutan dan diagram cartesius. 
Petunjuk:
Kerjakan latihan berikut ini secara individu (sendiri-sendiri) terlebih dahulu.
Setelah dikerjakan sendiri, bawalah hasil pekerjaan latihanmu kepada teman sekelompokmu
untuk diperiksa, didiskusikan dan diberi masukan. 
Pastikan bahwa kamu paham terhadap jawaban latihan ini. Akan ditunjuk secara acak beberapa
diantara kalian untuk melaporkan jawaban soal-soal latihan ini. 

SOAL-1:
Tuliskan sebuah contoh relasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan nyatakan dalam
diagram panah, himpunan pasangan berurutan dan diagram Cartesius: 

SOAL-2:
Nyatakan relasi antara dua himpunan berikut dengan himpunan pasangan berurutan:
A = { becak , mobil , kapal , pesawat terbang , kereta api , perahu }
B = { darat , laut , udara }
Aturan relasi: alat transportasi

C={1,2,3,4,5,6,7}
D = { 2 , 4 , 6 , 8 , 10 , 12 , 14 }
Aturan relasi: faktor prima dari

SOAL-3:
Nyatakan relasi antara dua himpunan berikut dengan diagram panah:
M = { Liputan 6 , Seputar Indonesia , Lintas 5 , Good News , Editorial Malam , Fokus, Reportase
Sore , Redaksi Sore , Topik Petang , Berita Nasional , Sorot , Brutal }
P = { RCTI , TPI , GlobalTV , SCTV , Indosiar , Lativi , METRO TV , TRANS , TRANS 7 ,
antv , TVRI }
Aturan relasi : program berita dari

E = { x | –2 _ x < 5 , x Î bilangan bulat }


F = { y | 0 _ y _ 10 , y Î bilangan cacah }
Aturan relasi : tiga kurangnya dari

SOAL-4:
Nyatakan relasi antara dua himpunan berikut dengan diagram Cartesius:
G = { nama-nama bulan dalam setahun pada tahun ini }
H = { 28 , 29 , 30 , 31 }
Aturan relasi: jumlah harinya
I = { bilangan asli kurang dari 10 }
J = { bilangan prima kurang dari 12 }
Aturan relasi: lebih dari 

SOAL-5:
Diketahui himpunan T = { 0 , 4 , 8 , 12 , 16 , 20 , 24 , 28 }.
Relasi R dari himpunan T ke himpunan T dengan aturan “ kelipatan dari ”
a. Nyatakan relasi R tersebut dengan himpunan pasangan berurutan
b. Nyatakan relasi R tersebut dengan diagram panah
c. Nyatakan relasi R tersebut dengan diagram cartesius
LATIHAN SOAL 1

1. Diketahui himpunan bilangan P = {3, 6, 9, 12} dan Q = {0, 1, 2, 3, 4, 5}.


Jika relasi himpunan P ke himpunan Q adalah “tiga kali dari”, buatlah diagram panahnya.

2. Perhatikan relasi antara anggota-anggota dua himpunan yang dinyatakan dengan diagram
panah di bawah ini. Sebutkan relasi tersebut.

3. Diketahui enam orang anak di kelas VIII SMP Palangkaraya, yaitu Dina, Alfa, Sita,
Bima, Doni, dan Rudi. Mereka mempunyai ukuran sepatu yang berbeda-beda. Dina dan
Sita mempunyai ukuran sepatu yang sama yaitu nomor 38. Alfa mempunyai ukuran
sepatu 37. Bima mempunyai ukuran sepatu nomor 40. Sedangkan Doni dan Rudi
mempunyai ukuran sepatu yang sama yaitu 39.
a) Gambarlah diagram panah yang menghubungkan semua nama anak di kelas VIII
SMP Palangkaraya dengan semua ukuran sepatunya. 
b) Gambarlah relasi tersebut dengan menggunakan koordinat Cartesius.
c) Tulislah semua pasangan berurutan yang menyatakan relasi tersebut. 
B. Fungsi
Pengertian Fungsi
Anggota himpunan A, yaitu: Aris, Bari,Cecep, Darla dan Fira, semuanya memesan dan
masing-masing hanya memesan satu jenis makanan. Dengan kata lain semua anggota A
memesan makanan dan tidak ada yang memesan lebih dari satu.

Secara matematika dikatakan bahwa: setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan


anggota himpunan B dan pemasangannya adalah tepat satu.

Relasi yang seperti ini disebut fungsi atau pemetaan.

Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi yang memasangkan
setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Tepat satunya artinya tidak boleh dari dan
tidak boleh kurang dari satu. Untuk fungsi dari A ke B diperlukan syarat, yaitu:
mempunyai dua himpunan A dan B;
suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Untuk melihat apakah suatu relasi antara dua himpunan adalah fungsi, yang perlu
diperhatikan adalah setiap anggota daerah asal harus mempunyai hubungan dengan satu saja
anggota daerah kawan.
Cara Menyatakan Fungsi
Karena fungsi merupakan relasi yang mempunyai ciri khusus, maka fungsi dapat dinyatakan
juga dalam bentuk:
a. diagram panah,
b. koordinat Cartesius,
c. himpunan pasangan berurutan.

Himpunan A disebut daerah asal atau daerah definisi atau domain fungsi itu (Df).
Himpunan B disebut daerah kawan atau kodomain (Kf) 
Himpunan semua anggota B yang dipasangkan dengan anggota A dinamakan daerah hasil
atau daerah nilai ( range ) fungsi itu (Rf).
Jika a anggota daerah asal, maka anggota daerah hasil yang bersesuaian dengan a disebut
bayangan dari a ( peta dari a ) oleh fungsi f, dan dinyatakan dengan f(a). Himpunan semua
bayangan membentuk daerah hasil fungsi tersebut. f(a) juga disebut nilai fungsi untuk a.

Contoh kasus tentang relasi yang merupakan pemetaan atau bukan.

Permasalahan-1:
Jika ibukota propinsi yang terdapat di pulau Kalimantan dikelompokkan dalam himpunan A
dan propinsi yang terdapat di pulau Kalimantan dikelompokkan dalam himpunan B, maka
relasi ibukota propinsi dari himpunan A ke himpunan B dinyatakan dalam diagram panah
sebagai berikut.
Apakah relasi dari himpunan A ke himpunan B merupakan pemetaan ?
Apakah relasi dari himpunan A ke himpunan B merupakan fungsi ?

Permasalahan 2 :
BAHAN DAPUR. Gula, garam, merica, cabe dan cuka merupakan bahan-bahan dapur yang
sudah Anda ketahui. 
Bagaimana rasanya?
Periksa diagram panah di samping! Apakah relasi tersebut merupakan fungsi?
Permasalahan 3 :
Empat siswa yang bernama Sirwanto, Cahyo, Soni dan Agung sedang membaca buku di
perpustakaan yang menyediakan jenis buku: ilmiah, fiksi, non fiksi, ensiklopedia dan komik.
Sirwanto dan Soni membaca buku non fiksi, Cahyo asyik membaca komik dan Agung lagi serius
membaca buku ilmiah.
Jika A adalah himpunan siswa dan B adalah himpunan jenis buku, tulis himpunan A dan
himpunan B dengan cara mendaftar anggotanya.
Buat diagram panah relasi dari himpunan A ke himpunan B dan tulis aturan relasinya.
Relasi tersebut apakah fungsi?
Tulis Domain, Kodomain dan Rangenya.
SOAL LATIHAN 2

TUJUAN: Mengumpulkan dan mengolah informasi untuk mengetahui pengertian fungsi dan
menentukan domain, kodomain dan range fungsi.
1. Jelaskan perbedaan relasi dan fungsi!
2. Cari dan amati kejadian-kejadian di lingkungan sekitarmu. Tulislah hal-hal yang
termasuk fungsi sebanyak 2 buah. Lalu sajikan hasil temuanmu dalam diagram panah,
diagram Cartesius, dan himpunan pasangan berurutan. 
3. Diketahui A = {a , b , c , d , e} dan B = {1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6}
Relasi dari A ke B yang dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan berikut ini
fungsi atau bukan? Berikan alasan!
a. {(a,2) , (b,1) , (c,5) , (e,4)}
b. {(a,3) , (b,4) , (c,5) , (d,5) , (e,4) , (f,3)}
c. {(a,1) , (a,2) , (a,3) , (a,4) , (a,5) , (a,6)}
d. {(a,3) , (b,6) , (b,4) , (c,2) , (d,1) , (e,2) , (a,6)}
e. {(a,1) , (b,3) , (d,5) , (e,4)}

4. Diketahui K = {3 , 4 , 5 , 6} dan L = {4 , 5 , 6 , 7}
Jika g adalah fungsi dari himpunan K ke himpunan L, tentukan dua aturan yang mungkin
untuk fungsi g kemudian gambar diagram panahnya.
5. Diketahui himpunan P = {2 , 3 , 5 , 7} dan himpunan Q = {1 , 5 , 9 , 14 , 19}
Fungsi g dari himpunan P ke himpunan Q dinyatakan dengan{(2,14) , (3,9) , (5,5),(7,14) }
a. Tentukan aturan fungsi g dan nyatakan dengan diagram panah
b. Tulis Domain, Kodomain dan Range fungsi g.
6. Diketahui A = {2, 5, 7, 9} dan B = {7, 10, 12, 14, 16}. Jika hubungan anggota A dengan
anggota B ditunjukkan dengan 2 → 7, 5 → 10, 7 →12, dan 9 →14, maka :
a. Gambarlah diagram panah relasi dari himpunan A ke B.
b. Sebutkan relasi yang mungkin dari himpunan A ke B.
c. Apakah relasi tersebut merupakan fungsi? Jelaskan! 

7. Andaikan x anggota himpunan C yaitu himpunan bilangan asli ganjil yang kurang dari 10
dan himpunan D yaitu himpunan bilangan asli genap yang kurang dari 19. Relasi yang
menghubungkan himpunan C dan D adalah setengah dari.
a. Sebutkan anggota-anggota himpunan C dan anggota-anggota himpunan D.
b. Sebutkan semua pasangan berurutan dari relasi tersebut.
c. Apakah relasi di atas merupakan fungsi ?
d. Jika ya, tentukan daerah hasil.
e. Tentukan relasi lain yang menghubungkan himpunan C dan D!
f. Apakah relasi di atas merupakan fungsi ?
g. Jika ya, tentukan daerah hasil.

8. Relasi antara dua himpunan A dan B dinyatakan dengan pasangan himpunan berurutan
{(0, –3), (1, –2), (2, –1), (3, 0), (4, 1)}. 
a. Tuliskan anggota-anggota himpunan A dan himpunan B dengan cara mendaftar
anggota anggotanya. 
b. Gambarlah diagram panah kedua himpunan tersebut. 
c. Tuliskan nama relasi yang terbentuk dari himpunan A ke himpunan B. 
d. Apakah relasi ter sebut merupakan suatu fungsi? Jika ya, tentukan domain,
kodomain, dan rangenya.
 
C. Menghitung nilai fungsi
Notasi Fungsi
Untuk melambangkan fungsi kita gunakan huruf kecil, seperti: f, g,h. Sehingga kita sebut fungsi
f, fungsi g, dan fungsi h.
Fungsi f dari himpunan A ke himpunan B kita notasikan dengan f : A → B atau f : x → y dengan
x ∈ A dan y ∈ B
(f : x → y dibaca ”fungsi f memetakan x ke y”).
Penulisan lain dari notasi f : x → y yaitu f(x) = y yang disebut sebagai rumus fungsi f.
Menentukan nilai fungsi yang dinotasikan dengan f : x → y atau dirumuskan dengan f (x) = y
adalah menentukan nilai y atau f (x) jika nilai x diberikan.

fungsi himpunan A ke himpunan B menurut aturan f : x → 2x + 1. Pada gambar, dapat dilihat


bahwa x merupakan anggota domain f. Fungsi f : x → 2x + 1 berarti fungsi f memetakan x ke 2x
+ 1. Oleh karena itu, bayangan x oleh fungsi f adalah 2x + 1. Jadi, dapat dikatakan bahwa f (x) =
2x + 1 adalah rumus untuk fungsi f. 

Menghitung Nilai Fungsi.


Pada bagian ini, kamu akan mempelajari cara menghitung nilai fungsi. Pelajarilah contoh-contoh
soal berikut:
Diketahui fungsi f: x → 2x – 2 pada himpunan bilangan bulat. Tentukan: a. f (1), b. f (2), c.
bayangan (–2) oleh f, d. nilai f untuk x = –5, e. nilai x untuk f (x) = 8, f. nilai a jika f (a) = 14.

Alternatif penyelesaian: 
Diketahui f: x → 2x – 2 pada himpunan bilangan bulat. 
Dengan demikian rumus fungsinya f (x) = 2x –2. 
a. f (1) = 2 (1) – 2 = 0 
b. f (2) = 2 (2) – 2 = 2 
c. Bayangan (–2) oleh f sama dengan f (–2). 
Jadi, f (–2) = 2 (–2) – 2 = –6 d. 
Nilai f untuk x = –5 adalah f (–5) = 2 (–5) – 2 = –12 e. 
Nilai x untuk f (x) = 8 adalah 2x – 2 = 8 2x = 8 + 2 2x = 10 x = 5 f. 
Nilai a jika f (a) = 14 adalah 2a – 2 = 14 2a = 14 + 2 2a = 16 a = 8

Menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui


Suatu fungsi dapat ditentukan rumus fungsinya jika nilai data diketahui. Bagaimanakah caranya?
Untuk menjawabnya pelajarilah contoh soal berikut.

Contoh :
Fungsi h pada himpunan bilangan riil ditentukan oleh rumus h(x) = a x + b, dengan a dan b
bilangan bulat. Jika h (–2) = –4 dan h(1) = 5, tentukan: 
a. nilai a dan b, 
b. rumus fungsi tersebut. 

Alternatif jawaban: 
h(x) = ax +b a. Oleh karena h(–2) = –4 maka h(–2) = a(–2) + b = –4 –2a + b = –4 …(1) h(1) = 5
maka h(1) = a (1) + b = 5 a + b = 5 b = 5 – a …

Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1), diperoleh: –2a + b = –4 –2a + (5 – a) = –4 –2a + 5


– a = –4 –3a + 5 = –4 –3a = –9 a = 3 
Substitusikan nilai a = 3 ke persamaan (2), diperoleh b = 5 – a = 5 – 3 = 2 
Jadi, nilai a sama dengan 3 dan nilai b sama dengan 2. b. 
Oleh karena nilai a = 3 dan nilai b = 2, rumus fungsinya adalah h(x) = 3x + 2.

Menentukan notasi fungsi, nilai dan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui
Permasalahan-1:
Suatu fungsi ditentukan dengan f : x -> 5x -3 Tentukan :
a. Rumus fungsi .
b. Nilai fungsi untuk x = 4 dan x = -1 .

Permasalahan 2 :
Sebuah fungsi h dirumuskan h (x) = x2 – 4 
a. Hitunglah h (-3) , h (5) , dan h (½) !
b. Tentukan p bila h (p) = 0 ! 

Permasalahan 3:
Suatu fungsi ditentukan dengan rumus f(x) = ax + b. jika f(2) = 13 dan f(5) = 22, tentukanlah :
Nilai a dan b 
Bayangan dari 8 
Bentuk fungsi f 

Permasalahan 4 :
Suatu fungsi h dinyatakan dengan rumus h(x) = px + q jika h(-6) = 32 dan h(4) = -18, tentukanlah
:
Nilai p dan q 
Bentuk fungsi.
Anggota daerah asal yang bayangannya -33.

SOAL LATIHAN

SOAL-1:
Suatu pemetaan K ditentukan oleh K : x → 3x – 1 dengan x anggota bilangan real. Tentukan: 
a) Bayangan 2 oleh K 
b) Nilai k untuk x = -4 
c) Nilai r sehingga k(r) = 7

SOAL-2:
Diketahui fungsi f: x → 4x – 1 pada himpunan bilangan bulat. Tentukan nilai dari: 
a. f (3) 
d. f (1) 
b. f (–3) 
e. f (–2) 
c. f (5) 
f. f (8) 2

SOAL-3:
Fungsi g ditentukan oleh g(x) = –5x + 1 pada himpunan bilangan bulat. Tentukan: 
a. bayangan 2 pada g, 
b. nilai g (0), 
c. nilai g jika x = – 1, 
d. nilai x jika g(x) = – 14, 
e. nilai a jika g(a) = 21.

SOAL-4:
Diberikan fungsi f : x _ ax + b dengan a dan b bilangan real
a. Tulis rumus fungsi f
b. Tentukan nilai a dan b jika f (–3) = –5 dan f (4) = 9
c. Tulis rumus fungsi f dan tentukan nilai f (–25) dan f (9)

Mandiri dirumah
Topik: Mengidentifikasi notasi fungsi, nilai dan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui
SOAL-1:
Suatu fungsi f dinotasikan dengan f : x → 3x + 6
a. Tulis rumus fungsi f
b. Tentukan nilai dari: f (–2), f (0), f (a – 2) dan f (2/3)

SOAL-2:
Pada fungsi f: x → – 14 x – 6 dengan x anggota bilangan bulat, tentukan: 
a. peta dari –8 dan 5, 
b. nilai a jika f (a) = –12.

SOAL-3:
Suatu fungsi ditentukan dengan rumus f (x) = ax + b , jika f (2) = 10 dan f (-4) = -8 . 
Tentukan :
a. Nilai a dan b
b. Bentuk fungsinya 
c. Bayangan dari – 3 

D. Menggambar grafik fungsi


Menyusun Tabel fungsi Aljabar Sederhana 
Suatu fungsi f : R → R yang dirumuskan dengan:
1. f(x) = 2x + 6 → Berbentuk apakah grafik fungsi di samping ini?
2. f(x) = x2 + 5x + 4 → Berbentuk apakah grafik fungsi di samping ini?
(Catatan: fungsi f : R → R adalah fungsi pada bilangan Real)

Fungsi f(x) = 2x + 6 dan f(x) = x2 + 5x + 4 merupakan contoh fungsi aljabar sederhana.


Salah satu cara sebelum menggambar grafik suatu fungsi, terlebih dahulu kita tentukan koordinat
beberapa titik yang dilalui grafik dalam bentuk (x , f(x)).
Dengan tabel, pekerjaan menentukan koordinat titik akan lebih mudah kita sajikan.

CONTOH 1
Buat tabel fungsi f(x) = 2x + 6 dengan mengambil domain {-3 , -2 , -1 , 0 , 1 , 2 , 3 , 4}.
Kemudian tulis himpunan pasangan berurutan fungsi f. 

Alternatif Penyelesaian :
Himpunan pasangan berurutannya = {(-3,0),(-2,2),(-1,4),(0,6),(1,8),(2,10),(3,12),(4,14)}
Membuat Sketsa Grafik Fungsi Aljabar Sederhana.
Gambar grafik suatu fungsi dalam koordinat Cartecius dapat diperoleh dengan langkah-langkah
berikut.
1. Menentukan pasangan berurutan fungsi tersebut.
2. Menggambarkan pasangan berurutan sebagai titik dalam koordinat Cartecius
Bagaimanakah bentuk grafik fungsi f : R→ R yang dirumuskan dengan f(x) = 2x + 6 pada daerah
asal = { x | -3 _ x _ 4 , x Î R }?
Dari tabel pada soal 1 diatas, kita dapat membuat sketsa grafiknya pada sistem koordinat
Cartesius sebagai berikut:

Koordinant titik yang dilalui grafik fungsi


f(x) = 2x + 6 merupakan pasangan berurutan (x , f (x)), yaitu : (-3,0) , (-2,2) , (-1,4) , (0,6), (1,8) ,
(2,10) , (3,12) , (4,14)
Grafik fungsi f(x) = 2x + 6 berbentuk ruas garis karena domain fungsi f tersebut adalah bilangan
real.
Bagaimanakah bentuk grafik fungsi yang domainnya bukan bilangan real?
Fungsi f dinotasikan dengan f : x → x2 Grafiknya Dengan domain = {x | - 3 £ x < 3 , x Î B}
f : x → x2
-3 → (-3)2 = 9 → (-3 , 9)
-2 → (-2)2 = 4 → (-2 , 4)
-1 → (-1)2 = 1 → (-1 , 1)
0 → (0)2 = 0 → (0 , 0)
1 → (1)2 = 1 → (1 , 1)
2 → (2)2 = 4 → (2 , 4) 

Grafiknya berbentuk noktah-noktah yang tidak dihubungkan dengan kurva mulus.


Himpunan pasangan berurutan fungsi f adalah :{(-3 , 9) , (-2 , 4) , (-1 , 1) , (0 , 0) , (1 , 1) , (2 , 4)}

Permasalahan-1:
Diketahui suatu fungsi f dengan daerah asal A = {7, 9, 11, 13}dengan rumus fungsi f(x) = 2x - 3
a. Tentukan f(7) , f(9), f(11) dan f(13). Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh?
b. Buatlah tabel fungsi di atas.
c. Tentukan daerah hasilnya.
d. Gambarlah grafik fungsi dalam koordinat Cartesius.

Permasalahan 2 :
Perhatikan grafik fungsi f pada koordinat Cartesius berikut.

a. Tentukan daerah hasil fungsi f.


b. Tentukan nilai fungsi f untuk x = 0, x = 1, x = 2, x = 3 dan x= 4.Pola apakah yang kamu
peroleh?
c. Tentukan rumus fungsi f berdasarkan (b)?

Permasalahan 3 :
Diketahui suatu fungsi f dengan rumus f(x) = -x + 3 dengan daerah asal K = {-3, -1, 1, 3, 5, 7}.
a. Buatlah tabel nilai fungsi f
b. Tentukan nilai fungsi f untuk x = -3, x = 5
c. Tentukan daerah hasil fungsi f.
d. Gambarlah grafik fungsi f pada koordinat Cartesius
e. Berupa apakah grafik fungsi f?

LEMBAR KERJA SISWA


TUJUAN: Membuat tabel fungsi aljabar sederhana dan membuat Sketsa Grafik Fungsi Aljabar
Sederhana

Permasalahan-1:

1. Dari gambar disamping, garis horizontal (mendatar) disebut dengan sumbu ....................
dan garis tegak (....................) disebut sumbu Y 
2. Sumbu mendatar (......... disebut absis )
3. Sumbu tegak (y) disebut ....................................... , 
4. sedangkan Pasangan absis dan ordinat (....................) disebut koordinat 
5. Perhatikan koordinat titik P merupakan pasangan 3 dan 4 ditulis (……… , ………), 3
disebut …………………… dan 4 disebut ……………………
6. Koordinat titik A (………… , …………), dan koordinat titik B (………… , …………) 
Permasalahan-2 : 
Diketahui koordinat titik P (3,4), Q (-3,4) dan titik R (2,-3), gambarkanlah titik tersebut pada
koordinat Cartesius. 
Diketahui suatu fungsi f(x) = 2x + 1 dimana x bilangan Real, Gambar grafik fungsi tersebut.

Penyelesaian: 
Untuk mengambar grafik grafik fungsi, tentukan daerah asal misal {1,2,3,4, dan 5}, 

Langkah 1: 
Tentukan titik koordinat. (dapat disajikan dalam bentuk tabel) 

Langkah 2: 
Gambarkan titik koordinat pada gambar disamping 

Langkah 3: 
Hubungkan titik pada koordinat Cartesius pada langkah 2, untuk memperoleh grafiknya 

Permasalahan-3 : 
Apabila suatu fungsi f yang dirumuskan sebagai f(x) = 2x–3 dengan daerah asal A={-2, -1, 0, 1,
2}. 
a) Tentukanlah dareah hasil atau range dari fungsi f(x) = 2x – 3 
b) Tentukanlah letak titik-titik tersebut pada koordinat Cartesius. 
c) Gambarlah suatu garis yang melalui titik-titik tersebut. 

Penyelesaian: 
a) Daerah hasil atau range dari f(x) = 2x – 3 adalah 
f(-2) = 2(.................) – 3 = .............. 
f(-1) = .......................... 
f(0) = .......................... 
f(1) = .......................... 
f(2) = ..........................
Daerah hasil atau range = (............., ................., .............................................) 
nilai fungsi yang diperoleh dari f(x) = 2x – 3 dapat disajikan pada tabel berikut ini: 
b) Letak titik-titik pada poin (a) dapat digambarkan pada koordinat Cartesius berikut ini: 
c) Untuk menggambar garis dari fungsi f(x) = 2x – 3 yaitu dengan menghubungkan titik-titik
yang diperoleh pada poin (b) 
SOAL LATIHAN

SOAL-1:
Apabila suatu fungsi f yang dirumuskan sebagai f(x)=3x–2 dengan daerah asal A={-2, -1, 0, 1,
2}. 
a) Tentukanlah dareah hasil atau range dari fungsi f(x) = 3x – 2 
b) Tentukanlah letak titik-titik tersebut pada koordinat Cartesius. 
c) Gambarlah suatu garis yang melalui titik-titik tersebut. 

SOAL-2:
Diketahui suatu fungsi g dengan rumus g(x) = -5x + 1 dengan daerah asal A = {xl-5 ≤ x ≤ 5, x
bilangan real}. 
a) Tentukan daerah hasil fungsi g. 
b) Gambarlah grafik fungsi g pada koordinat Cartesius. 
c) Berupa apakah grafik fungsi g? 

SOAL-3:
Diketahui suatu fungsi f dengan daerah asal A = {-2, 2, 5, 7} dengan rumus fungsi f(x)=2x+3 
a) Tentukan f(-2) , f(2), f(5) dan f(7). Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh? 
b) Buatlah tabel fungsi di atas. 
c) Tentukan daerah hasilnya. 
d) Gambarlah grafik fungsi dalam koordinat Cartesius. 

SOAL-4:
Perhatikan grafik fungsi f pada koordinat Cartesius berikut. 
a)Tentukan daerah hasil fungsi f. 
b) Tentukan nilai fungsi f untuk x = 0, x = 1, x = 2, x = 3 dan x = 4. 
c) Pola apakah yang kamu peroleh? 
d) Tentukan rumus fungsi f berdasarkan (b)? 

Mandiri diRumah
Topik: Menyusun Tabel Fungsi dan menggambar grafik fungsi

SOAL-1:
Diketahui suatu fungsi f dengan rumus f (x) = 2x - 5dengan daerah asal M = {-5, -1, 2, 6, 8 }.
a. Tentukan nilai fungsi f untuk x = -5, x = 8
b. Tentukan daerah hasil fungsi f.
c. Gambarlah grafik fungsi f pada koordinat Cartesius

SOAL-2:
Diketahui suatu fungsi g dengan rumus g(x) = 3x - 1 dengan daerah asal A = {x I 1≤ x ≤ 5, x
bilangan real}.
a. Tentukan nilai fungsi f untuk x = 3, x = 29
b. Tentukan daerah hasil fungsi g.
c. Gambarlah grafik fungsi g pada koordinat Cartesius
d. Berupa apakah grafik fungsi g?

SOAL-3:
Buatlah tabel fungsi g : x à -2x + 1 dengan daerah asal { -4,-3,-2,-1,0,1,2,3 } !
Berdasarkan tabel tersebut tentukan :
Bayangan dari -2 , 0 , dan 2 !
Himpunan pasangan berurutan !

Anda mungkin juga menyukai