Mata Kuliah :
Disusun Oleh :
Yuhana
Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar masalah matematika yang kita temui
biasanya berupa bilangan-bilangan. Bilangan tersebut ada yang diterapkan langsung
dalam perhitungan, tetapi ada pula bilangan membentuk suatu aturan atau pola
tertentu.Pernahkan anda memperhatikan seorang pedagang buah jeruk dalam menyusun
dagangannya ? atau susunan kaleng susu atau minuman kaleng yang ada di
supermarket ? Sengaja maupun tidak sebenarnya mereka telah menerapkan keunikan
dari suatu barisan atau pola bilangan.Tanpa kita sadari, masalah-masalah dalam kegiatan
sehari-hari terutama dalam kegiatan ekonomi masalah penerapan pola barisan atau
deret.Untuk memecahkan suatu masalah, harus lebih dahulu benar-benar memahami
masalahnya. Kemudian menuliskan apa yang diketahui dan apa yang harus dicari dari
masalah tersebut. Selanjutnya membuat pola jawaban dari masalah tersebut sudah
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan atau belum. Jika satu pola dapat diketahui dari
sekumpulan data atau dengan melakukan manipulasi data, maka kita dapat menggunakan
pola tersebut untuk menyelesaikan masalah yang harus dipecahkan.
Isi modul ini secara garis besar meliputi antara lain hal-hal sebagai berikut : (1)
Macam-macam Pola Bilangan (2) Definisi Barisan Bilangan Aritmatika (3) Barisan
Bilangan Geometri
C. SASARAN PEMBELAJARAN MODUL
Setelah mempelajari modul ini, si membaca atau pun si pembuat dengan saya sebagai
mahasiswa diharapkan dapat memiliki kompotensi yang diindikasikan oleh
kemampuan dalam menjelaskan dan memahami : (1) Macam-macam Pola Bilangan (2)
Definisi Barisan Bilangan Aritmatika (3) Barisan Bilangan Geometri
II. MATERI PEMBELAJARAN
Poal bilangan ganjil yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan – bilangan
ganjil . Sedangkan pengertian dari bilangan ganjil sendiri memiliki arti suatu
bilangan asli yang tidak habis dibagi dua ataupun kelipatannya .
Pola bilangan genap yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan-
bilangan genap. Bilangan genap yaitu bilangan asli yang habis dibagi dua atau
kelipatannya.
Pola bilangan persegi, yaitu suatu bilangan yang membentuk suatu pola persegi.
Un =
Pola bilangan persegi panjang yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk pola persegi
panjang.
Pola bilangan segitiga yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk sebuah pola
bilangan segitiga.
Pola bilangan Fibonacci yaitu suatu bilangan yang setiap sukunya merupakan jumlah dari
dua suku di depannya.
1 , 2 , 3 , 5 , 8 , 13 , 21 , 34 , 56 , . . .
2 , 2 , 4 , 6 , 10 , 16 , 26 , 42 , . . .
1. Barisan Bilangan Aritmatika ( penjumlahan )
Barisan bilangan aritmatika , yaitu barisan yang selisih antar suku yang berdekatan konstan
atau barisan aritmatika disebut juga bilangan yang suku selanjutnya merupakan penjumlahan dari
suku sebelumnya dengan rasio.
Contoh Soal
Tentukan suku ke – 30 dari barisan bilangan 70, 78, 86, 94, ......!
Jawab :
a = 70 U30 = 70 + ( 30 – 1 ). 8
b = 78 – 70 = 8 = 70 + 29 . 8
n = 30 = 70 + 232 = 302
Barisan aritmatika berderajat dua , yaitu barisan aritmatika yang beda atau rasionya
tidak tetap dan dan apabila beda tersebut dijadikan barisan maka akan terbentuk rasio yang
tetap atau mengalami dua tahap baru diketahui beda atau rasio yang sama atau tetap .
Rumus umum barisan aritmatika berderajat dua : Un = an2 + bn + c
Contoh :
1 , 3 , 6 , 10 , 15 , .. . .
Dari barisan aritmatika diatas , tentukan :
a.) Un
b.) U20
Penyelesaian :
Barisan di atas merupakan barisan aritmatika berderajat dua , karena dua tahap baru
sama rasionya .
Misal Un = an2 + bn + c
U1 = 1 –> a + b + c = 1 . . . . .(1)
U2 = 3 –> 4a + 2b + c = 3 . . . (2)
U3 = 6 –> 9a + 3b + c = 6 . . .(3)
4a + 2b + c = 3
a + b + c = 1 _
3a + b = 2 . . . .( 4 )
9a + 3b + c = 6
4a + 2b + c = 3 _
5a + b = 3 . . . . ( 5 )
5a + b = 3
3a + b = 2 _
2a = 1
a = 1/2
mencari nilai b , maka gunakanlah salah satu persamaan dan kali ini supaya
mempermudah maka gunakan persamaan (4 )
3a + b = 2
3.1/2 + b =2
1 1/2 + b = 2
b = 1/2
a+b+c=1
1/2 + 1/2 + c = 1
1+c=1
c=0