http://matasisi.blogspot.com/2012/01/rumus-baris-bilangan-dan-deret.html
https://hjaya.wordpress.com/2010/09/14/barisan-bilangan-1/
https://www.academia.edu/5672249/BAB_19_Barisan_dan_Deret_fixs?
login=hamka261@gmail.com&email_was_taken=true
Barisan: 2, 4, 6, 8, ...
Deret: 2 + 4 + 6 + 8 +
Barisan: 1, 3, 5, 7, 9,
Deret: 1 + 3 + 5 + 7 + 9 +
Deret: 1 + 4 + 9 + 25 + 36 +
Deret: 1 + 3 + 6 + 10 + 15 + 21 +
Deret: 2 + 6 + 12 + 20 + 30 + 42 +
Deret: 6 + 24 + 60 + 120 +
Barisan Bilangan Fibonacci adalah barisan yang nilai sukunya sama dengan
jumlah dua suku di depannya.
Deret: 1 + 1 + 2 + 3 + 5 + 8 + 13 + 21 + 34 +
a = suku pertama
b = beda ( selisih )
n = banyaknya suku
Barisan Geometri adalah barisan yang perbandingan di antara dua suku yang
berurutan tetap.dapat di tulis :
U2 : U1 = U3 : U2
Deret: 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 +
Sn = a( rn - 1 ) / r - 1, untuk r 1
Sn = a( 1 - rn ) / 1 - r, untuk r < 1
Gampang UN Matematika hal 30-31
1. Barisan Bilangan
Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai karakteristik
atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam
barisan. Contoh :
Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Jika U 1,U2,U3,..Un maka U1 +
U2 + U3 + +Un adalah deret. Contoh :
1 + 2 + 3 + 4 + + Un
2 + 4 + 6 + 8 + + Un
Suku berikutnya diperoleh dengan menambahkan bilangan asli berurutan mulai dari
suku pertama. Dengan cara di atas maka untuk menentukan suku ke-n dapat dicari
dengan meneruskan pola yang ada. Namun demikian, untuk n yang besar misalnya n =
50, kita akan mengalami kesulitan, untuk itu akan kita pelajari bagaimana menentukan
suku ke-n dengan menggunakan rumus Un. Contoh barisan bilangan khusus antara lain :
Barisan Bilangan Genap :2, 4, 6, 8, ... Rumus suku ke-n adalah Un = 2n.Suku ke-20
adalah U20 = 2 x 20 = 40
Barisan Bilangan Ganjil : 1, 3, 5, 7, ... Rumus suku ke-n adalah Un = 2n 1. Suku ke-
15 adalah U15 = 2 x 15 1 = 29
Barisan Bilangan Kuadrat / persegi : 1, 4, 9, 16, ... Rumus suku ke-n adalah Un =
n . Suku ke-12 adalah U12 = 122 = 144
2
Barisan bilangan juga dapat diperoleh dari pengembangan pola yang teratur, contoh :
Baris ke-n diperoleh dengan menjumlahkan dua suku berurutan pada baris sebelumnya.
Jumlah bilangan pada baris ke-1 = 1= 1 = 2 0 = 21-1
Jumlah bilangan pada baris ke-2 = 1 + 1= 2 = 2 1 = 22-1
2. Barisan Aritmetika
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih antara dua suku yang berurutan
selalu tetap. Misalnya Un menyatakan suku ke-n suatu barisan, maka barisan itu disebut
barisan aritmatika jika Un - Un-1 selalu tetap.Bentuk umum barisan aritmatika seperti
berikut :U1,U2,U3,...... ,Un-1 atau a,a + b,a + 2b,,a + (n-1) b.Keterangan :U1 = a =
suku pertama
Un-Un-1 = beda = b
Un=sukuke-n
n=banyaknya suku/urutan suku
Maka rumus suku ke-n barisan aritmatika adalah Un = a + (n-1) b, dengan n=1,2,3,
B. Menentukan Rumus ke-n dari Suatu Barisan Untuk menentukan rumus ke-n , kita harus
menentukan suku pertama (a) dan beda (b).Contoh:
Penyelesaian :
a=2
b=3-2=1
Un=a+(n-1)b
Un=2+(n-1)1
Un=2+n1
Un=n-1
C. Menentukan Suku ke-n dari Suatu Barisan
Suku ke-n suatu barisan bilangan dilambangkan dengan Un. Sedangkan untuk
menentukan suku ke-n dapat dicari dengan rumus yang dapat diketahui melalui aturan
pembentukan barisan bilangan. Contoh :
Tentukan suku ke-20 barisan bilangan 2,5,8,11,....
Penyelesaian: a = 2. b = 5-2 = 3. Un = a + (n-1)
b=2+(20-1)3=2+603=59
Dengan melihat nilai b, kita dapat menentukan barisan aritmatika itu naik atau turun,
sebagai berikut : a. Bila b > 0, maka barisan aritmatika itu naik.
b. Bila b < 0, maka barisan aritmatika itu turun.
Barisan bilangan yang memiliki suku tengah apabila banyak sukunya ganjil. Jika Suku ke-t
atau Ut merupakan suku tengah, maka banyaknya suku adalah (2t 1) dan suku terakhir
adalah suku ke-(2t 1) atau U(2t 1). sehingga diperoleh hubungan: Ut = 1/2 (U1 + U(2t
1) )
Karena U(2t 1) merupakan suku akhir dari deret tersebut dan U1 merupakan suku awal,
maka: Utengah = 1/2 ( Uawal + Uakhir)
D. Barisan Aritmatika Tingkat Banyak (Pengayaan)
Barisan aritmatika tingkat x adalah sebuah barisan aritmatika yang memiliki selisih yang
sama tiap suku yang berurutannya setelah x tingkatan. Dengan menggunakan
pembuktian Binomium Newton (tidak diuraikan disini), maka rumus umum suku ke-n
untuk barisan aritmatika tingkat banyak adalah:
b = suku ke-1 barisan tingkat satu ,c = suku ke-1 barisan tingkat dua,
3. Deret Bilangan
Deret adalah barisan bilangan yang setiap bilangannya setelah suku pertama
diperoleh dengan menambahkan (deret hitung atau deret Aritmetika) atau mengalikan
(deret ukur atau deret geometri) bilangan sebelumnya dengan sebuah bilangan konstan
yang bukan nol.
4. Deret Aritmetika
Suku ke-n dari barisan aritmatika juga bisa dicari menggunakan rumus berikut:
Suatu barisan aritmatika dengan banyaknya suku dimana maka untuk mencari suku
tengahnya dapat digunakan rumus:
Keterangan:
Hasil Sn yang diperoleh juga persis sama yaitu n2+n. Jadi selain memakai rumus
Sn standar, Sn barisan aritmatika biasa, bisa juga dicari dengan memakai Un barisan
aritmatika bertingkat . Tips ini berlaku untuk semua barisan aritmatika bertingkat
berapapun.
Jadi misalnya untuk menghitung Jumlah suku ke n ( Sn ) barisan arimatika bertingkat 3,
buat dulu barisan Sn, ini identik dengan menghitung Un bertingkat 4, lalu anda gunakan
rumus suku ke n ( Un ) barisan aritmatika bertingkat 4 untuk menyelesaikannya.
Contoh : Anggap saja ada soal begini : Carilah Sn atau rumus jumlah suku n untuk
barisan di bawah ini
1 17 69 181 377 681
Yang ingin dicari dari barisan di atas adalah Sn ya, bukan Un. Jadi kita buat saja dulu
barisan Sn 1 18 87 268 645 1326.
Perhatikan bahwa !. Mencari Sn dari 1, 17, 69, 181, 377, 681 adalah identik
dengan mencari Un dari 1, 18, 87, 268, 646, 1326.
Tinggal dimasukkan : a, b, c, d, e
A. Hasil Penelitian
1. Rumus yang Cepat,Akurat dan Tepat dalam Menyelesaikan Suatu Soal dalam
Menentukan Rumus Suku Ke-n (Un) dan Beda Barisan (b)
Un = S1 +
(n-1) 2p
Un = 2pn +
(q p )
dan
Keterangan :
b=
2p
Rumus ini merupakan hasil modifikasi dari rumus dasar dari Un = S n-Sn-1
Sn = pn2+qn
Un = Sn-Sn-1
Un = (pn2+qn) ( p (n2-2n+1) + qn q)
Un = (pn2+qn) (pn2-2pn + p + qn q)
Un = 2pn +
(q- p)
Un = 2pn p +q
b. Pembuktian rumus : b = 2p
Apabila diteruskan rumus dari Un = 2pn + (q- p) maka akan didapatkan beda
barisan :
b=
2p
U2 U1 = 2p
Un = a +
(n-1) b
Rumus ini merupakan hasil analogi dari rumus dasar untuk mencari rumus suku ke-n (Un)
barisan aritmetika yaitu rumus :
Keterangan :
b = beda barisan
Tentukan :
a=3
Sn = ( 2a + (n-1) b )
S1 = ( 2(3) + (1-1) 2)
a=
S1
= ( 6) = 3
Kesimpulan :
kemudian hasil pembuktian dari rumus barisan bilangan bentuk Sn= pn2+qn
didapatkan rumus : b = 2p , maka :
Un = S1 +
(n-1) 2p
dianalogkan menjadi :
a=p
+q
a. 77 b. 57 c. 44 d. 34 e. 27
Versi Responden :
Sn = 2n2- 3n
Un = Sn Sn-1
U 8 = S8 - S7
U8 = (2(8)2- 3 (8))
(2(7)2 - 3(7))
U8 = (128-24) (98-21)
U8 = 104 27 = 27
Jawaban : E (Waktu :
55 detik)
Nama responden :
Muhammad Faisal B
Versi Penulis :
U8 = 2(2)(8) + (-3-2)
U8 = 32 5 = 27 ,
Jawaban : E
(Waktu : 17 Detik)
Cara 2 : Un = S1 + (n-1)
2p
U8 = (2-3) + (8-1) 2 (2)
U8 = -1 + 28 = 27 ,
Jawaban E
(Waktu : 16
detik)
Versi Penulis :
a) Cara 1: Un = S1 + (n-1)
2p
Un = 4 + 2n-2 = 2n +2
Waktu : 15 Detik
Un = 2(1)(n) + (3-1) = 2n
+2
Waktu : 13 Detik
b) b = 2p = 2(1) = 2
Waktu : 3 Detik
= (2(2)+2) + (2(4)+2) = 6
+ 10 = 16
Waktu : 16 Detik
Cara 2 : U2 + U4 = 2a +
4b
= 2 (p+q) + 4(2p) = 2
(1+3) + 4(2)
= 8 + 8 = 16
Waktu : 20 Detik
Waktu Tercepat : 32
Detik
Waktu Terlama : 38
Detik
Versi Responden :
a) Un = Sn - Sn-1
Un = (n2+3n) ((n-1)2 +
3(n-1))
Un = (n2+3n) (n2- 2n
+1+3n-3)
Un = n2+3n n2 n +2
Un = 2n + 2
Waktu : 37 Detik
b) b = U2-U1
b = (2(2) + 2)
(2(1)+2)
b= 64=2
Waktu : 13 Detik
c) U2+U4 = (2n +2) +
(2n+2)
= (2(2)+2) + (2(4)+2) = 6
+ 10 = 16
Waktu : 16 Detik
a) Rumus suku ke-n b.) Beda deret tersebut c.) Nilai U2+U4
Soal 4 : Jumlah n buah suku pertama deret aritmetika dinyatakan oleh
Versi
Penulis :
b = 2p
= 2( )
=5
Waktu : 5
Detik
Versi Responden
:
Un = Sn-Sn-1
Un = ( (5n-19))
( (5(n-1)-19)
Un = ( ) ( )
Un =
Un = (2n-1)
b = U2-U1
= ( (2n-1)) - ( (2n-
1))
= ( (2(2)-1)
( (2(1)-1)
= (4-1) - (1)
= - = =5
Nama responden :
Muhammad Faisal B
Sn = (5n-19). Tentukan beda deret tersebut !. (LKS Tuntas Matematika) kelas XII-2013)
Soal 5 : Dari suatu deret diketahui Sn = 3n 2- 15n. Jika Un = 0 , maka n = .
Versi Penulis :
Cara 1 : Un = S1 + (n-1)
2p
Un = (3-15) +
(n-1) 2(3)
Un = -12 + 6n-
6
0 = 6n-18
6n = 18
n= 3
Waktu : 22 Detik
0 = 2(3)n + (-
15-3)
0 = 6n-18
6n = 18
n= 3
Waktu : 20
Detik
Versi Responden :
Un = Sn-Sn-1
Un = (3n2- 15n)-(3n2-6n+3-
15n+15)
Un = 6n-18
0 = 6n-18
6n = 18
n=3
Waktu : 62 Detik
Kesimpulan :
Nomor Waktu Responden Waktu Penulis Selisih waktu
Soal (Detik) (Detik)
(Detik)
1 55 17 atau 16 38 atau 39
2 66 38 atau 32 28 atau 34
4 100 5 95
5 62 22 atau 20 40 atau 42
B. Pembahasan
Efisiensi waktu dalam pengerjaan soal sangat begitu efisien karena bisa dilihat
dari tabel kesimpulan pengerjaan soal selisih jarak yang cukup besar antara pengerjaan
soal versi responden dan versi penulis menunjukkan bahwa versi dari penulis lebih cepat
daripada versi dari responden sedangkan jenis soal sama dan waktu memulai
pengerjaannya bersamaan.
= 180 - 17 = 163
Kemudian apabila rumus penulis ini diterapkan pada Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ataupun Ujian Mandiri (UM) lainnya, seperti SIMAK UI,
UM UGM dan sebagainya , jika diketahui jumlah soal pada Tes bidang studi diberikan
waktu 60 menit untuk Matematika IPA,Fisika,Kimia dan Biologi berarti pembagian rata
untuk waktu masing-masing bidang studi adalah 15 menit, 15 menit pengerjaan untuk
soal Matematika IPA sedangakan soal Matematika IPA ada 15 soal berarti tiap waktu
pengerjaannya adalah 1menit atau 60 detik.
Maka apabila soalnya, seperti soal pilihan 1,2,3,4 seperti contoh soal nomor 2
(lihat halaman 21) maka :
Maka bisa disimpulkan bahwa efisiensi waktu sebesar 53,33 % dan 43,33 % sudah dapat
dikatakan cukup baik apalagi dengan soal setingkat SBMPTN yang kebanyakan persepsi
siswa sangat sulit untuk dikerjakan.
Kemudian, masih dalam soal SBMPTN dan UM, apabila bentuk soalnya pilihan
ganda yang bentuknya seperti nomor 4, maka efisiensi waktunya :
Efisiensi yang demikian itu adalah efisiensi waktu yang sudah luar biasa dalam soal
setingkat SBMPTN dan UM.
Jika melihat efektifitas dan efisiensi waktu yang telah dipaparkan, maka sudah
tidak diragukan lagi rumus mencari suku ke-n (Un) dan beda barisan (b) pada barisan dan
deret aritmetika bentuk Sn = pn2 + qn yang dipaparkan oleh penulis cukup efektif dalam
mengerjakan soal-soal barisan dan deret aritmetika bentuk pn 2 + qn.
Manfaat rumus baru yang diciptakan oleh penulis ini sangat berguna untuk
mengefisiensikan waktu pada pelaksanaan tiap ujian baik itu ujian
harian,semester,nasional atau SBMPTN sehingga cukup banyak waktu luang untuk
mengerjakan soal yang lainnya.
Selain itu, manfaat lainnya adalah kita dapat mengubah persepsi kita bahwa
matematika itu sulit sehingga dengan rumus yang dipaparkan oleh penulis dapat
mempermudah para pembaca untuk memahami dan memecahkan soal matematika,
khususnya barisan dan deret aritmetika bilangan bertingkat atau bentuk Sn = pn 2 + qn.
Dengan adanya rumus cepat yang diciptakan oleh penulis, pembaca mampu
mengerjakan dengan mudah sol matematika barisan dan deret bertingkat sehingga kita
bisa mencintai matematika, tidak menganggap matematika itu sulit.
6. Teori Pendukung Jumlah (Sn) Bilangan Bertingkat
1. Persamaan umum untuk mencari suku ken pada Barisan aritmatika tingkat dua Un
= + +
dengan m0 := suku awal pada barisan semula
B. Teori Johan Carl Friedrich Gauss (30 April 1777 23 Februari 1855).
Gauss sangat berjasa pada bidang matematika, tepatnya pada teori deret
aritmetika Gauss adalah matematikawan, astronom,danfisikawan Jerman yang
memberikan beragam kontribusi. Ia dipandang sebagai salah satu matematikawan
terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton. Dilahirkan
diBraunschweig,Jerman, saat umurnya belum genap 3 tahun, ia telah mampumengoreksi
kesalahan daftar gajitukang batu ayahnya.
Alkisah, Carl Friedrich Gauss, salah satu matematikawan terbaik dan yang paling
berpengaruh sepanjang masa, menemukan metode untuk menghitung nilai dari ketika
beliau masih berusia 10 tahun. Metode yang diperkenalkan oleh Gauss di usia belia itu
masih belum tergantikan hingga saat ini. Untuk menghormati jasa beliau, metode ini
dinamai metode Gaussian.
Untuk menghitung jumlah dari suku-suku pada sebuah deret aritmatik, kita a kan
meminjam metode Gaussian ini sebentar :
Dengan demikian kita peroleh rumus untuk menghitung total nilai seluruh suku pada
deret aritmatika, yaitu . Dimana :
menyimbolkan jumlah (sum) dari suku-suku pada deret. menyimbolkan suku pertama
pada deret. menyimbolkan suku terakhir pada deret. menyimbolkan banyaknya suku
pada deret.
Karena deret aritmatika berbentuk maka kita boleh saja meng-asumsikan bahwa ada
suku yang letaknya berada di rentang (well-order principle) sehingga deret aritmatika
dapat dituliskan sebagai .
Sekarang jika kita pandang secara parsial (sebagian), yakni deret kita mulai dari
suku ke-m, maka kita memperoleh deret baru, yaitu