Anda di halaman 1dari 6

11/27/2016

Herni#Zone: Antidiare

Lainnya

Blog Berikut

ekanugrahadian@gmail.com

Dasbor

Keluar

Herni#Zone
it's My Cyber Diary.........and My Cyber Life.....;

Aq Orangnya bagaimana menurut


kalian ?

2011/01/24

Antidiare
ANTIDIARE
Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris =
diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebihan.
Dalam lambung, makanan dicerna menjadi bubur (chymus), kemudian
diteruskan ke usus halus untuk diuraikan lebih lanjut oleh enzim-enzim
pencernaan. Setelah zat-zat gizi diresorpsi oleh villi ke dalam darah, sisa
chymus yang terdiri dari 90 & air dan sisa makanan yang sukar dicernakan,
diteruskan ke usus besar (colon). Bakteri-bakteri yang biasanya selalu
berada disini (flora) mencernakan lagi sisa-sisa (serat-serat ) tersebut,
sehingga sebagian besar dari padanya dapat diserap pula selama
perjalanan melalui usu besar. Airnya juga diresorpsi kembali, sehingga
lambat laun isi usus menjadi lebih padat dan dikeluarkan dari tubuh sebagai
tinja.
Penyebab diare
Penyebab diare ternyata bermacam-macam. Yaitu ada diare psikogenik
dan diare emosional yaitu diare akibat ketegangan saraf atau bahasa
lainnya diare karena grogi atau stress.
Pada diare terdapat gangguan dari resorpsi, sedangkan sekresi getah
lambung-usus dan motilitas usus meningkat. Menurut teori klasik, diare
disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus tersebut, sehingga
pelintasan chymus sangat dipercepat dan masih mengandung banyak air
pada saat meninggalkan tubuh sebagai tinja. Penalitian dalam tahun-tahun
terakhir menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah bertumpuknya
cairan di usus akibat terganggunya resorpsi air atau/ dan terjadinya
hipersekresi. Pada keadaan normal, proses resorpsi dan sekresi dari air
dan elektrolit-elektrolit berlangsung pada waktu yang sama di sel-sel epitel
mukosa. Proses ini diatur oleh beberapa hormon, yaitu resorpsi oleh
enkefalin (morfin endogen) sedangkan sekresi di atur oleh prostaglandin
danneurohormon V.I.P. (Vasozctive Intestinal Peptide). Biasanya resorpsi
melebihi sekresi, tetapi karena sesuatu sebab sekresi menjadi lebih besar
dari pada resorpsi dan terjadilah diare. Keadaan ini sering kali terjadi pada
gastroenteritis (radang lambung-usus) yang disebabkan oleh virus, kuman,
dan toksinnya.
Ada juga diare yang disebabkan oleh virus atau bakteri, Biasanya diare
jenis ini yang sering menyerang pada kita-kita dan anak kecil. Infeksi ini
menyerang saluran pencernaan pada ujung distal illium dan usus besar.
Akibatnya mukosa teriritasi dan kecepatan untuk mencerna makanan
menjadi meningkat.
Ada juga diare yang khusus yaitu diare yang disebabkan oleh kuman
tertentu:
1. Diare pada amoebiasis oleh disentri amoeba.
Diare ini disebabkan oleh infeksi entamuba histolitika di dalam usus besar.
Infeksi dapat menyebabkan ulserasi atau perlukaan pada dinding kolon.
Ciri-ciri terkena diare ini adalah diare 20 kali atau bahkan lebih dalam
sehari, tinja berbau disertai darah dan lendir, mengeluh nyeri perut dan
lemah , menyebabkan berat badan menurun.
Bila diare tidak ditangani dengan cepat dapat menyebakan panas yang
http://hernihentza.blogspot.co.id/2011/01/antidiare.html

Baik

0 (0%)

Cerdas

0 (0%)

Cantik

0 (0%)

Manis

0 (0%)

Menjengkelkan

0 (0%)

Plinplan

0 (0%)

Membosankan

0 (0%)

Votes so far: 0
Poll closed

Fotocu

Pengikut

Pengikut (0)
Ikuti
Mengenai Saya
Herni#zone
Takalar, Sul-Sel, Indonesia

Apa Di' ????


Lihat profil lengkapku

1/6

11/27/2016

Herni#Zone: Antidiare

tinggi dan disertai nyeri perut yang menyeluruh dan kejang.


2. Diare pada shigellosis oleh disentri basiler.
Diare ini di sebabkan oleh bakteri shigella dysentriae yang menembus dan
berkembang di dalam usus.
Ciri-cirinya bila nyeri pada perut bagian bawah, panas tinggi, menggigil,
hilang nafsu makan, malas, sakit kepala dan lemah. Tinja bercampur
dengan darah dan lendir
3. Diare pada kolera.
Diare ini disebabkan oleh toksin kolera yang menyerang sekresi elektrolit
dan air.
Ciri-cirinya ada watery diarrhea yaitu tinja yang mengeluarkan lebih
banyak air dari pada ampas. Tidak ada nyeri namun muntah tanpa mual,
dapat menyebabkan dehidrasi dalam waktu singkat dan syok hipovolemik.

Arsip Blog
2011 (1)
Januari (1)
Antidiare
2010 (1)

Gejala Diare
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x
atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:
Muntah
Badan lesu atau lemah
Panas
Tidak nafsu makan
Darah dan lendir dalam kotoran
Rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan
oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah,
tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.
Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejalgejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan
sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan
tinja mengandung darah atau demam tinggi.
Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium
dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama
jantung maupun perdarahan otak.
Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan
hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit
keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur
kurang dari 18 bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya
menyebabkan syok.
Dehidrasi
Pada diare hebat yang sering kali disertai muntah-muntah, tubuh
kehilangan banyak air dengan garam-garamnya, terutama natrium dan
kalium. Hal ini mengakibatkan tubuh kekeringan (dehidrasi), kekurangan
kalium (hipoglikemia) dan adakalanya acidosis (darah menjadi asam) yang
tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian. Bahaya ini sangat besar,
khususnya bagi bayi dan anak-anak karena organismenya memiliki
cadangan cairan intra-sel yang hanya kecil sedangkan cairan ekstra-selnya
lebih mudah dilepaskannhya dibanding tubuh orang dewasa.
Gejala pertama dari dehidrasi adalah perasasan haus, mulut dan bibir
kering, kulit menjadi keriput (hilang kekenyalannya), berkurangnya air seni,
dan menurunnya berat badan, juga keadaan gelisah. Kekurangan kalium
terutama mempengaruhi sistem neuromuskuler dengan gejala mengantuk
(letargi), lemah otot dan sesak nafas (dyspnoea).
Pencegahan diare
Diare termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self
limiting disease). Meskipun demikian, jangan remehkan diare karena dapat
mengancam jiwa. Dua pembunuh terbesar anak-anak balita (bawah lima
tahun) adalah diare dan radang paru-paru.
Penyakit diare dapat ditularkan melalui:
Pemakaian botol susu yang tidak bersih
Menggunakan sumber air yang tercemar
Buang air besar disembarang tempat
Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan
http://hernihentza.blogspot.co.id/2011/01/antidiare.html

2/6

11/27/2016

Herni#Zone: Antidiare

yang kotor.
Faktor kebersihan ternyata ikut andil dalam menyebabkan anak diare. Mulai
dari kebersihan alat makan anak sampai kebersihan setelah buang air
kecil/buang air besar. Semua yang dapat mengenai tangan anak atau
langsung masuk ke dalam mulut anak harus diawasi.
Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan
dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika
diterapkan secara luas, akan menyelamatkan lebih dari satu juta orang di
seluruh dunia, khususnya balita
Tak kalah penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab, di dalam
ASI terdapat antirotavirus yaitu imunoglobulin. Makanya, anak-anak yang
minum ASI eksklusif jarang menderita diare. Selain ASI, imunisasi campak
ternyata bisa mencegah diare, tambah dr. Luszy Arijanty, Sp.A.
Penyebab utama diare pada orang dewasa adalah bakteri yang
mengkontaminasi makan dan minuman, sehingga mencegah diare pada
orang dewasa adalah dengan memperhatikan kebersihan makanan dan
minuman. Jadi pilihlah makanan yang tetap dalam keadaan baik, saran dr.
Ari Fahrial Syam, SP.PD, KGEH, MMB.
Suntikan Vaksin Rotavirus
Di Indonesia kematian anak mencapai 240.000 orang per tahun. Kematian
anak karena diare 50.400 orang. Dari jumlah itu 10.088 anak di antaranya
akibat rotavirus. Di Jakarta dan Surabaya sekitar 21-42 persen balita
meninggal akibat diare dari rotavirus.
Rotavirus ditemukan pertama kali oleh Ruth Bishop (Australia) tahun 1973.
Di Indonesia rotavirus ditemukan pada 1976. Rotavirus kemungkinan masuk
ke tubuh manusia bukan hanya lewat oral tapi juga melalui saluran
pernafasan.
Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin
rotavirus per-oral (melalui mulut). Sayangnya di Indonesia, vaksin rotavirus
ini belum ada. Namun karena rotavirus generasi awal itu strainnya sama
dengan yang di dunia, G1, G2, G3, dan G4, maka vaksin yang sudah ada di
negara lain bisa digunakan.
Tahun 2005, strain rotavirus di Indonesia berubah menjadi G9. Jenis ini
jarang meski sempat ditemukan di India. Saat ini Amerika, hampir di semua
negara Eropa, Cina, India, Bangladesh dan Filipina, sudah menggunakan
vaksin rotavirus. Bahkan di Filipina dan Amerika vaksinasi rotavirus
termasuk diwajibkan.
Sementara itu di Indonesia, vaksinasi rotavirus belum ada. Rotavirus
diberikan 2-3 kali pada bayi usia 6-8 minggu. Harganya memang masih
mahal Rp 300 ribu-500 ribu satu kali vaksin. Jika digunakan massal, bisa
lebih murah sebagaimana hepatitis B. Saat ini vaksin rotavirus buatan
Merck dan GSK sudah masuk proses izin di BPOM.
Apabila disetujui Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan), selanjutnya
menyiapkan delapan rumah sakit (enam rumah sakit pendidikan, RSUD
Kodya Yogyakarta dan RSUD Purworejo) untuk post marketing surveillens
vaksin rotavirus. Vaksin diharap bisa mengurangi diare akibat rotavirus.
Obat-obat diare
Diare viral dan diare akibat enterotoksin pada hakikatnya sembuh dengan
sendirinya sesudah lebih kurang 5 hari, setelah sel-sel epitel mukosa yang
rusak diganti oleh sel-sel yang baru. Maka pada dasarnya tidak perlu
diberikan obat, hanya bila mencretnya hebat dapat menggunakan obat
untuk menguranginya, misalnya dengan asam samak (tannalbin),
aluminiumhidroksida, dan karbo adsorbens (arang halus yang sudah
diaktifkan). Zat-zat yang menekan peristaltik sebetulnya tidak begitu
layakuntuk digunakan karena pada waktu diare pergerakan usus sudah
banyak berkurang, lagi pula virus dan vaksin perlu dikeluarkan secepat
mungkin dari tubuh. Dari zat-zat ini mungkin ioperamida adalah
pengecualian karena berdaya menormalisasi keseimbangan resorpsisekresi dari sel-sel mukosa. Antibiotika pada diare jenis ini tidak berguna,
karena tidak mempercepat sembuhnya penyakit. Hanya pada infeksi oleh
bakteri invasif perlu diberikan suatu obat kemoterapeutik saperti
amoksisiklin, tetrasiklin, dan sulfa-usus. Obat-obat ini sebaiknya jangan
http://hernihentza.blogspot.co.id/2011/01/antidiare.html

3/6

11/27/2016

Herni#Zone: Antidiare

diberikan lebih dari 7-10 hari, kecuali bila setelah sembuhnya diarenya,
pasien tetap mengeluarkan bakteri dalam tinja.
Tidak selamanya diare itu buruk. Sebenarnya diare adalah mekanisme
tubuh untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Racun yang dihasilkan
oleh virus, bakteri, parasit dan sebagainya akan dibuang keluar bersama
dengan tinja yang encer.
Kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit penting adalah
penyebab kematian pada penderita diare. Kondisi yang disebut dehidrasi
ini berbahaya karena dapat menimbulkan gangguan irama jantung dan
menurunkan kesadaran pasien. Jangan anggap remeh, kalau tidak diatasi
bisa menimbulkan kematian, jelas dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH,
MMB
Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan
hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja.
Oleh sebab itu, inti dari pengobatan diare adalah memberikan cairan untuk
menghindari terjadi dehidrasi.
Prinsip pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian
oralit (rehidrasi) dan mengatasi penyebab diare, ungkap dr. Ari Fahrial
Syam, Sp.PD, KGEH, MMB. Diare dapat disebabkan oleh banyak faktor
seperti salah makan, bakteri, parasit, sampai radang. Pengobatan yang
diberikan harus disesuaikan dengan klinis pasien.
Obat diare dibagi menjadi tiga, pertama kemoterapeutika yang
memberantas penyebab diare .seperti bakteri atau parasit, obstipansia
untuk menghilangkan gejala diare dan spasmolitik yang membantu
menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan.
Sebaiknya jangan mengkonsumsi golongan kemoterapeutika tanpa resep
dokter. Dokter akan menentukan obat yang disesuaikan dengan penyebab
diarenya misal bakteri, parasit. Pemberian kemoterapeutika memiliki efek
samping dan sebaiknya diminum sesuai petunjuk dokter
Sebenarnya usus besar tidak hanya mengeluarkan air secara berlebihan
tapi juga elektrolit. Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini
kemudian dapat menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi inilah yang mengancam
jiwa penderita diare.
Penggolongan Obat Diare
A. Kemoterapeutika untuk terapi kausal yaitu memberantas bakteri
penyebab diare seperti antibiotika, sulfonamide, kinolon dan furazolidon.
1. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi,
mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk
terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak
menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di
Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut.
2. Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara
memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler
dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid
sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid
dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik
abdomen (luka di bagian perut), sedangkan toleransi terhadap efek
konstipasi jarang sekali terjadi.
3. Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap
Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan
Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran
pencernaan.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E.
coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan
untuk anak-anak maupun dewasa.
4. Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur
filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus
dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik
http://hernihentza.blogspot.co.id/2011/01/antidiare.html

4/6

11/27/2016

Herni#Zone: Antidiare

mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat
ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari
normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
B. Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat
menghentikan diare dengan beberapa cara:
1. Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk
resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin
(difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
2. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam
samak (tannin) dan tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
3. Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat
menyerap (adsorpsi) zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri
atau yang adakalanya berasal dari makanan (udang, ikan). Termasuk di sini
adalah juga musilago zat-zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan
luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin (suatu
karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-garam
bismuth serta alumunium.
C. Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot
yang seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin
dan oksifenonium.
Obat herbal untuk diare
Daun jambu biji (Psidium guajava)
Klasifikasi :
Kerajaan :Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo :Myrtales
Famili :Myrtaceae
Upafamili :Myrtoideae
Bangsa :Myrteae
Genus :Psidium
Spesies : P. Guajava
Kandungan daun jambu biji yang sebagai antidiare yaitu tanin atau asam
samak. Tanin adalah zat-zat penciut (adstringensia) yang berfungsi
menciutkan dan mengeraskan dinding usus. Dengan demikian diperkirakan
menghalangi penyerapan kuman dan toksin sekaligus mengurangi
pengeluaran cairan berlebihan. Efek obat ini belum secara luas terbukti
sehingga jarang digunakan.
Tanin bersifat mengendapkan zat pitih telur dan bersifat adstringens, yaitu
dapat meringankan diare dengan menciutkan selaput lendir usus..
Oleh karena merangsang lambung (rasa mual, muntah-muntah), maka tanin
hanya digunakan sebagai snyawanya yang tidak melaut, yakni
tannalbumin. Zat ini lebih efektif dan tidak memberikan efek amping
tersebut di atas.
Diposkan oleh Herni#zone di 21.46
Reaksi:

lucu (0)

menarik (0)

keren (0)

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Beranda
http://hernihentza.blogspot.co.id/2011/01/antidiare.html

Posting Lama
5/6

11/27/2016

Herni#Zone: Antidiare

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Cari Blog Ini


Telusuri
Loading...

Ada kesalahan di dalam gadget ini


Ada kesalahan di dalam gadget ini

http://hernihentza.blogspot.co.id/2011/01/antidiare.html

6/6

Anda mungkin juga menyukai