Anda di halaman 1dari 12

PROBABILITAS

A. Pengertian Probabilitas.;

Ada beberapa istilah untuk menyebut teori Probabilitas diantaranya adalah teori Kemungkinan.

Dalam kehidupan sehari hari kita sering menggunakan istilah ketidak pastian.

Tugas Statistik dalam suatu penelitian dapat dianggap sesuai apabila membuat kesimpulan yang
dapat dipertanggung jawabkan tentang sifat dan karakter dari suatu populasi.

Tentu dalam membuat suatu kesimpulan umumnya penelitian secara smpling dilakukan.
Artinya mengambil sebagian dari populasi dengan sampel yang respresentatif.

keyakinan kita untuk mempercayai kesimpulan tersebut atau kita ragu untuk mempercayainya.

Untuk itu diperlukan teori baru yaitu teori PROBABILITAS ( Teori Peluang)

Dalam teori ini akan memebahas tentang ukuran atau derajat ketidak pastian suatu peristiwa.

Misal kita sering mengatakan kemungkinan hari ini akan hujan. Atau belum tentu ia akan
berhasil. Jadi pada dasarnya sesuatu yang bersifat ketidak pastian dalam hubungannya dengan
teori Probabilitas unsure untung untungan juga termasuk didalamnya.

Probabilitas dengan simbul P . P mempunyai nilai berkisar 0 - 1.

P = 0 berarti kemustahilan dan P = 1 berarti kepastian.

Secara Garis besar ada 3 (tiga) mengenai Probabilitas.

1. Pendekatan secara klasik ( Pendekatan Matematis ; Pendekatan Teoritis)


Adalah Probabilitas kemungkinan terjadinya suatu peristiwa , diantara

Keseluruhan peristiwa yang bisa terjasi berdasarkan analisa terhadap obyek obyek yang
bersangkutan.

Contoh:

a. sebuah koin mempunyai permukaan Angkan (A) dan Gambar (G) bila dilempar keatas
satu kali , karena coin simetris maka sawaktu jatuh akan empunyai peluang yang sama
munculnya Angka dan Gambar sehingga P (A) = 0,5 dan P (G) = 0,5
b. Sebuah dadu dengan 6 (enam) permukaan. Jika dadu dilempar sekali maka setiap
permukaan mempunyai peluang yang sama untuk muncul 1/6 atau P (Mi) = 1/6.
Dimana P (Mi) adalah Probabilitas setiap permukaan mata dadau.
c. Sebuah kota berisi 4 kelereng merah dan 6 kelereng putih. Bila d yang kena hanya 4 kali
diambil satu kelereng dari kotaknya maka peluang terambilnya kelereng putih adalah
6/10 = 0,6 dan probabilitas terambilnya kelereng merah adalah 4/10 = 0,4
2. Probabilitas Emperis.
Probabilitasnya berdasarkan pengalaman atau peristiwa peristiwa yang telah terjadi.
Misalnya seorang menembak sasaran sebanyak 10 kali maka P = 4/10.
P dihitung dengan rumus M/n dimana M banyaknya peristiwa sukses dan n banyaknya
percobaan.
3. Pendekatan Subyektif.
Probabilitas ditentukan berdasarkan perasaan atau kira kira dari peneliti. Peristiwa ini
cenderung dipengaruhi oleh pribadi seseorang sehingga sangat subyektif.

HUBUNGAN PROBABILITAS DENGAN TEORI EMPERIS,

Karena pedekatan berbeda maka sering terjadi hasil yang tidak sama, namun apabila
kita melakukan berulang ulang sampai tak terhingga , maka hasil yang diperoleh akan
sama atau mendekati sama dengan probabilitas teori

Contoh:
Menurut pendekatan klasik, munculnya permukaan A sama dengan permukaan G dalam
pelemparan mata uang yang simetris atau P (A) = P (G) = ½ jadi kalau kita melemparkan
mata uang sebanyak 100 kali maka P(A) = 50 dan P(G) = 50
Tetapi menurut pendekatan Emperis kemungkinan dari 100 kali lemparan diperoleh
P(A) = 45 dan P(G) = 55 atau P(A)=35 dan P(G) = 65 dst tergantung hasil pelemparan,
Tetapi semakin besar frekwnsi pelemparan hasilnya akan mendekati probabilitas teori.

HUBUNGAN ANTARA PERISTIWA YANG SATU DENGAN YANG LAIN.


Ada 3 (tiga) hubungan yang sering kita temukan
1. Hubungan Mutually Exclusive ( Hubungan yang saling meniadakan)

Probabilitas peristiwa A dan B tidak mungkin terjadi bersama sama

Atau P = ( A ∩B) = 0
Probabilitas peristiwa A atau B saja yang terjadi, karena saling meniadakan maka

P (AUB) = P(A) + P(B)


Contoh sederhana, pada coin , jika permukaan A muncul maka G tidak muncul.
Contoh

Kemungkinan hari ini hujan 50 % dan kemungkinan hari ini akan panas = 10 %

Berapa persen hari ini akan hujan atau panas ?

Bila kemungkinan hujan =A dan kemungkinan panas B

maka P ( A atau B ) ditulis P (AUB) = P(A) + P(B) = 0,5 + 0,1 = 0,6


Kemungkinan hari ini hujan atau panas adalah = 60 %

2. Hubungan independent ( Hubungan yang tidak memepengaruhi satu sama lain)


Suatu peristiwa tidak mempengaruhi peristiwa yang lain.

Misal dua mata uang dilempar keatas, maka munculnya angka pada mata uang yang
satu tidak akan mempengaruhi munculnya angka (A) pada mata uang yang lain.

Probabilitas terjadi sama sama P ( A dan B) = P(A) X P(B)


Probabilitas terjadi salah satunya = P (A) + P(B) – P (A dan B)

Rumusnya : P ( A∩B) = P(A) X P(B)


P (AUB) = P(A) + P(B) - P ( A∩B)
Contoh:

Dua mata uang dilempar sama sama, berapa kemungkinan

a. Munculnya angka (A) semua dari kedua mata uang tersebut.


b. Munculnya angka (A) pada mata uang I atau mata uang II

Pemecahan:

a. Munculnya angka (A) dari kedua mata uang tersebut secara bersama sama
kita misalkan P(A) dan P(B) dimana P(A) = ½ dan P(B) = ½
maka P ( A∩B) = P(A) X P(B) = ½ X ½ = ¼ jadi kemungkinan muncul A dari kedua
mata uang yang dilempar = ¼ atau 0,25 = 25 %
b. Munculnya A pada mata uang I atau II
P (AUB) = P(A) + P(B) - P ( A∩B) = ½ + ½ - ¼ = ¾ atao 0,75 = 75 %
3. Hubungan peristiwa bersyarat.
Suatu peristiwa dikatakan bersyarat jika terjadinya peristiwa didahului peristiwa
yang lain. Yang merupakan syarat.
Misalnya peristiwa B bisa terjadi jika peristiwa A telah terjadi.
Probabilitas terjadi peristiwa A = P(A)
Probabilitas terjadi peristiwa B setelah peristiwa A terjadi = P (B/A)
Sehingga Probabilitas terjadinya peristiwa B
P (B) = P(A) X P(B/A).
Contoh.
Kemungkinan seorang calon mahasiswa diterima di fakultas kedokteran = 40 % dan
kalau sudah menjadi mahasiswa kemungkinan untuk menjadi dokter = 80%
Berapa kemungkinan clon mahasiswa tersebut akan menjadi dokter.
Penyelesasaian.
P(A) = 0,4 P (B/A) = 0,8
Maka P(B) = P(A) X P(B/A) = 0,4 X 0,8 = 0,32 atau 32 %

Probabilitas kejadian A dengan

Soal Latihan:
1.
Peristiwa I Peristiwa II Total
C D
A 20 15 35

B 30 15 45
Total 50 30 80

Hitung Probabilitas dibawah ini :


a. P ( A∩B) b. P ( AUC) c. P( C∩D) d. P (D UB) e. P( B∩C)
Contoh contoh.
Hasil pengumpulan data terhadap 50 lulusan suatu universitas mengenai hasil ujian
matematika dirinci menurut jenis kelamin disajikan dalam table.

1.

Jenis Kelamin Nilai Jumlah


A1 (< 6 ) A 2 (≥ 6)
B 1 ( Pria) 13 22 35
B2 (Wanita) 10 5 15
23 27 50

2., Suatu kelompok pengusaha terdiri dari 100 orang, yang dirinci menurut golongan
ekonomi dan keturunanmya seperti table dibawah
Golongan ekonomi Jumlah
A1 = kuat A 2 Lemah
B 1 Pribumi 15 25 40
B2 Non Pribumi 5 55 60
20 80 100

Salah seorang dari pengusaha tersebut akan mendapatkan fasilitas kredit :

Berapakah kemungkinannya bahwa pengusaha ekonomi lemah mendapatkan fasilitas kredit


adalah keturunan pri bumi. Ini adalah probabilitas bersyarat dari B1 (pribumi) kalau sudah
diketetahui adalah pengusaha dari golongan ekonomi lemah (A2)

P(B1/A2) = P (A2 dan B1)/P (A2)

P(A2 dan B1) = P(A2∩ B1) = 25/100 P(A2) = 80/100

Jadi kemungkinan seorang pengusaha dari golongan ekonomi lemah adalah pribumi yang akan
mendapatkan fasilitas kredit adalah = P(B1/A2) = P (A2 dan B1)/P (A2) = 25/100 : 80/100 =
25/100 X 100/80 = 25/80 atau 31,25 %
PROBABILITAS MARGINAL

Persoalan Probabilitas marginal timbul dari rangkaian kejadian yang terjadi secara bersama
sama, dimana kejadian kejadian yang lain mempengaruhi kejadian pertama.

Contoh:

Diproduksi batu batrey di tiga pabrik yang berbeda peralatan dan karyawannya.

S1 = 1500 buah batu batrey dari pabrik I ; S2 = 2000 buah batu batrey dari pabrik II

S3 = 1000 buah batu batrey dari pabrik III. Misalnya diketahui nilai probabilitas batrey rusak
dari setiap pabrik adalah :

P (R/S1) = 0,02 Probabilitas barang rusak dengan syarat dari pabrik I

P (R/S2) = 0,05 Probabilitas barang rusak dengan syarat dari pabrik II

P (R/S3) = 0,03 Probabilitas barang rusak dengan syarat dari pabrik III

Batu batrey yang diproduksi tersebut untuk memasok pabrik mobil, dengan demikian setiap
minggunya pemilik pabrik mobil menerima kiriman batu batrey sebanyak : S1 +S2 +S3

Atau = 1500 + 2000 + 1000 = 4500

Kalau sebuah batu batrey diambil secara random, maka probabilitas terpilihnya dari masing
masing pabrik adalah :

P(S1) = 1500/4500 Probabilitas yang berasal dari pabrik I , P(S2) = 2000/4500 Probabilitas
yang berasal dari pabrik II ; P(S3) = 1000/4500 Probabilitas yang berasal dari pabrik III

Seandainya diambil sebuah batu batray secara random maka berapa kemungkinannya bahwa
batrey yang terambil adalah batrey rusak. Atau P (R) = ………..?

P(R) = Probabilitas rusak disebut probabilitas marginal.

Batrey yang rusak bisa berasal dari pabrik I , II atau III

P (RS1) = Probabilitas batu batrey rusak berasal dari pabrik I, P (RS2) = Probabilitas batu batrey
rusak berasal dari pabrik II dan ; P (RS3) = Probabilitas batu batrey rusak berasal dari pabrik III

Probabilitas marginal dapat dihitung = P (R) = ∑ P(Si) P (R/Si) dimana

P(R)= Probabilitas marginal

P (Si) = Probabilitas barang berasal dari pabrik ke i (I = I ,II,III)


P (R/Si) = Probabilitas barang yang rusak dengan syarat berasal dari pabrik ke i ( i= I;II;III)

Penyelesaian : = P (R) = ∑ P(Si) P (R/Si) = P( S1) P(R/S1) + P (S2) P(R/S2) + P (S3) P(R/S3)

= 1500/4500 X 0,02 + 2000/4500 X 0,05 + 1000/4500 X 0,03 = ………………………..

Soal.

Suatu Perguruan Tinggi mempunyai 5 (lima) Fakultas masing masing :

1 . Fakultas Ekonomi dengan juumlah mahasiswa = 300 orang

2 . Fakultas Sosial Polotik dengan jumlah mahasiswa = 400 orang

3 . Fakultas Pertanian dengan juumlah mahasiswa = 150 orang

4 . Fakultas Kehutanan dengan juumlah mahasiswa = 200 orang

15. Fakultas Keguruan dengan juumlah mahasiswa = 500 orang

Jumlah = 1600 orang mahasiswa.

Diantara mahasiswa tersebut ada yang mengikuti penataran

Dari fakultas Ekonomi = 35 orang, Dari fakultas Sosial Politik = 80 orang , Dari fakultas
Pertanian = 30 orang ; Dari fakultas Kehutanan = 50 orang ; Dari fakultas Keguruan = 100 orang

Berapakah kemungkinan bahwa salah seorang diantaranya adalah peserta penataran jika
dipilih secara randum.

Pemecahan

P (PN) = ∑ P (F) P(PN/F)


Dimana :

P(PN) = Probabilitas bahwa mahasiswa yang dipilih secara random adalah peserta penataran
(Probabilitas marginal)

P(F) = Probabilitas bahwa mahasiswa tersebut berasal dari fakultas tertentu ( E ; S ; P ;K; Kg)

P(PN/F) = Probabilitas mahasiswa penataran dengan syarat dari fakultas tertentu

Sehingga P (PN)= P(FE) P(PN/FE) + P(FS) P(PN/FS) + P(FP) P(PN/FP) + P(FK) P(PN/FK)

+ P(FKg) P(PN/FKg)
P(FE) = 350/1600 ; P(PN/FE) = 35/350 P(FP) = 150/1600 ; P(PN/FP) = 30/150

P(FS) = 400/1600 ; P(PN/FS) = 80/400 P(FK) = 200/1600 ; P(PN/FK) = 50/200

P(FKg) = 500/1600 ; P(PN/FKg) = 100/500

P(PN) =350/1600 X 35/350 +400/1600 X 80/400 + 150/1600 X 30/150 + 200/1600 X


50/200 + 500/1600 X 100/500 = ……

TEOREMA BAYES

Bayes yang nama lengkapnya Thomas Bayes seorang akli matematika Inggris hidup tahun 1702 -1761.

Secara umum jika A1 , A2 , A3 …. An kejadian saling lepas dalam ruang sampel S dan B kejadian lain yang
sembarang dalam S maka Probabilitas kejadian bersyarat Ai/B dirumuskan sebagai berikut :

P(Ai/B) = P(B ∩ Ai) / P(B) = P(B/Ai) P(Ai) / ∑ P(B/Ai) P(Ai)

Soal

Ada tiga kotak masing masing berisi 2 bola Kotak I berisi 2 bola merah, Kotak 2 berisi 1 bola
merah dan 1 bola putih dan kotak 3 beriri 2 bola putih. Dengan mata tertutup diminta
mengambil 1 kotak secara acak dan kemudian mengambil 1 bola secara acak dari kotak yang
terambil tadi. Anda diberi tahu bahwa bola yang terambil berwarna merah, berapa peluang
bahwa bola yang terambil dari kotak 1 ;2 dan kotak 3

Penyelesaian :

Kotak 1 Kotak 2 Kotak 3

2m 1m 1p 2p
A1 A2 A3
Misalkan : A1 = Kejadian terambilnya kotak 1

A2 = Kejadian terambilnya kotak 2

A3 = Kejadian terambilnya kotak 3

B = Terambilnya bola merah

Yangn ditanya : P( A1/B) ; P(A2/B) dan P (A3/B)


Karena diam Probobilitas terambilnya bola merah dari kotak 1 adalah P (B/A1) = 1

bilnya secara acak maka P (A1) = P(A2) = P(A3) = 1/3

Probobilitas terambilnya bola merah dari kotak 1 adalah P (B/A1) = 1

Probobilitas terambilnya bola merah dari kotak 2 adalah P (B/A2) = 1/2

Probobilitas terambilnya bola merah dari kotak 3 adalah P (B/A3) = 0

Maka diperoleh :

P(B) = P(B/A1).P(A1) + P(B/A2).P(A2) + P(B/A3).P(A3) = (1)(1/3) + (1/2)(1/3) +(0)(1/3)

(1/3)+ (1/6) = ½.

Jadi P(A1/B) = P ( B ∩A1)/ P(B) = P(B/A1) P(A1) / P(B) = (1)(1/3) / 1/2 = 2/3

P(A2/B) = P ( B ∩A2)/ P(B) = P(B/A2) P(A2) / P(B) = (1/2)(1/3) / 1/2 = 1/3 memilih
secara acak

P(A3/B) = P ( B ∩A3)/ P(B) = P(B/A3) P(A3) / P(B) = (0)(1/3) / 1/2 = 0

Soal

Ada 10 Perusahaan yang menawarkan mesin pabrik anti polusi pada pemilik pabrik, Tanpa
memperhatikan isi usulan tawaran, pemilik pabrik akan memilih 3 secara acak.

Kalau Toni memiliki saham dalam 4 perusahaan, berapakan probobilitas bahwa 2 perusahaan
yang terpilih tersebut adalah perusahaan perusahaan dimana Toni mempunyai saham.

BILANGAN FAKTORIAL

Bila n bilangan bulat positip, maka bilangan factorial ditulis dengn n! dan didefinisikan sebagai

.n! = n (n-1) (n-2)(n-3) …3.2.1 0! = 1 dan 1 ! = 1


Contoh : 5 ! = 5.4.3.2.1 = 120 7! / 5! = 7.6.5!/5! = 7.6 = 42

PERMUTASIAN
Pandanglah himpunan (a ;b ;c) yang mempunyai jumlah anggota n = 3

Misal diambil 2 anggota r = 2 , maka susunan dengan memberi arti pada urutan letak
anggota pada sususan tersebut adalah ab ac bc ba ca cb terdapat 6 susunan

Jenis susunan ab berbeda dengan ba atau ab ≠ ba

Jika diambil 3 anggota r = 3, maka susunan dengan member arti pada urutan letak anggota

pada sususan tersebut adalah abc bac cab acb bca cba terdapat 6 susunanu

Dari contoh diatas definisi Permutasian : Susunan yang dibentuk dari anggota anggota ssuatu
himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagaian anggota himpunan dan memberi arti
pada urutan anggota dari susunan tersebut

.nPr = n! / ( n – r) !
Contoh:

Bila n = 4 dan r =3 maka Permutasian nya 4P3 = 4!/(4-3)! = 4! /1! = 4.3.2.1/1 = 24

Bila n = 5 dan r = 2 maka permutasiannya 5P2 = 5! /(5-2)! = 5!/3! = 5.4.3!/3! = 20

KOMBINASI

Pandanglah kembali himpunan ( a ; b ; c) dengan jumlah anggota n = 3 jika diambil r = 2 maka


Permutasiannya = ab ; ba ; ac ; cb ; ca ; bc . ada 6 susunan.

Jika urutan susunan tidak mempunyai arti atau tidak diperhatikan maka ab = ba ; ac = ca ;

bc =cb dengan demikian jumlah susunan menjadi 3 ini disebut kombinasi.

Definisi : Kombinasi adalah Susunan yang dibentuk dari anggota anggota ssuatu himpunan
dengan mengambil seluruh atau sebagaian anggota himpunan tanpa memberi arti pada
urutan anggota dari susunan tersebut

.nCr = n! / r! ( n – r )!
Contoh

Bila n = 6 dan r = 2 maka Combinasi yang dapat dibentuk 6C2= 6!/2!(6 -2)! = 6!/2!.4!

=6.5.4! /2.1.4! = 15
UNTUK DIINGAT

Probabilitas kejadian A terjadi dengan syarat kejadian B lebih dulu terjadi ditulis P(A/B)

Dalam penulisan ini A/B bukan berarti A dibagi B

P(A/B) = P(A∩B) /P(B)


Soal Soal

1 Dalam satu kelompok terdaspat 4 orang sarajana ekonomi dan 3 orang sarjana hokum.
Buatlah susunan panitia 3 orang yang terdiri dari 2 orang sarjana ekonomi dan 1 orang sarjana
hokum.

Penyelersaian : Misal Sarjana Ekonomi = E1 ;E2 ;E3 dan E4) sarjana Hukum = H1 ; H2 dean H3

2 Sarjana Ekonomi diambil dari 4 = 4 C 2 = 4! / 2!.(4-2)! = 4! / 2! .2! = 6

1 Sarjana Hukum diambil dari 3 = 3 C 1 = 3! / 1! ( 3 – 1)! = 3!/ 1!.2! = 3

Banyaknya seluruh cara = 6 X 3 = 18 jenis panitia.

2. Dari 10 staf bagian pemasaran PT Guntur diketahui Sarjana teknik pria 1 orang ,sarjana
teknik wanita 3 orang, Sarjana Ekonomi pria 2 orang dan Sarjana Ekonomi wanita 4 orang.

Dari Sepuluh staf akan diambil 1 orang secara acak untuk diangkat menjadi menejer pemasaran

a. Berapa cara dapat dibentuk juka diinginkan dari sarjana teknik.


b. Berapa peluang A, jika A adalah kejadian menejernya seorang wanita.
c. Berapa pelusang B, Jika B adalah kejadian menejernya seorang sarjana tekknik
d. Hitunglah P(A/B) dan P (A ∪ B)

Anda mungkin juga menyukai