Anda di halaman 1dari 5

INISIASI VII

TEORI ANTRIAN JALUR TUNGGAL

Selamat berjumpa kembali dalam inisisasi VII. Kali ini Anda akan mempelajari
tentang teori antrian untuk jalur tunggal dan Ganda.

Saudara, Anda masih ingat contoh antrian ?


Ya, banyak sekali contoh antrian yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Antrian pelanggan yang akan membayar di kasir pada sebuah swalayan merupakan
salah satu contoh antrian. Anda pernah mengambil uang di ATM dengan mengantri ?
atau membayar tiket tol ? semua itu adalah contoh antrian.

Sistem antrian ada dua macam, yaitu antrian tunggal dan antrian ganda. Antrian jalur
tunggal apabila hanya terdapat satu titik pelayanan saja, seperti antrian pada atm
yang hanya dilayani oleh satu mesin atm. Sedangkan antrian ganda misalnya antrian
pada jalan tol yang dilayani oleh beberapa loket.

Sekarang, kita akan belajar tentang antrian tunggal.


Dalam mempelajari teori antrian, yang harus Anda ingat adalah :
λ = tingkat kedatangan pelanggan rata-rata (unit/jam)
μ = tingkat pelayanan rata-rata (unit/jam)

Rumus-rumus yang dapat digunakan dalam antrian tunggal antara lain :


1. Tingkat kegunaan pelayanan


p

2. Jumlah rata-rata dalam antrian

2
nq 
 (   )

3. Jumlah rata-rata dalam sistem


nt 
 
4. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian


tq 
 (   )

5. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem

1
tt 
 

Sekarang, perhatikan contoh berikut !


Tn. Masako memiliki sebuah restaurant yang telah beroperasi sukses selama
beberapa bulan di daerah kawasan elit Pondok Cantik. Karena kesuksesannya itu, Mr
Masako memperhatikan bahwa pelanggan yang datang semakin banyak dan setiap
hari terjadi antrian panjang pada jam makan siang dan makan malam. Para langganan
sudah ada yang mengadu padanya, dan dia berfikir bahwa apabila masalah ini tidak
dipecahkan, maka para langganan akan pergi meninggalkan restaurantnya. Mr.
Masako mencatat bahwa tingkat kedatangan rata-rata langganan selama jam-jam
puncak adalah 50 orang per jam. Tingkat kedatangan mengikuti suatu suatu
distribusi Poisson. Waktu pelayanan rata-rata 1 menit dengan distribusi
eksponensial. Pecahkan soal-soal berikut ini untuk Mr. Masako.
a. Tingkat kegunaan bagian pelayanan restaurant
b. Jumlah rata-rata dalam antrian
c. Jumlah rata-rata dalam sistem
d. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian
e. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem

Jawab !
 50
a. p = = 0,8333
 60

Rata-rata bagian pelayanan sibuk 83,33% dari waktunya

2 50 2
b. nq  = = 4,1667 orang
 (   ) 60(60  50)

Jumlah antrian yang menunggu dilayani sebanyak 4 orang


 50
c. nt  = = 5 orang
  60  50
Jumlah rata-rata pelanggan yang antri (plus yang sedang dilayani) sebanyak 5
orang

 50
d. tq  = = 0,0833 jam atau 5 menit
 (   ) 60(60  50)

Waktu menunggu pelanggan yang sedang antri rata-rata 5 menit

1 1
e. tt  = = 0,1 jam atau 6 menit
  60  50

Waktu menunggu pelanggan yang sedang antri (plus yang sedang dilayani) rata-
rata 6 menit

Sedangkan untuk antrian ganda dapat dilihat pada contoh berikut:

Departemen kredit Bank ”Bumi Gaya” mempekerjakan tiga orang karyawan


tata usaha di kota Surabaya untuk menangani “panggilan” yang masuk dari para
pedagang. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menerima sebuah otorisasi adalah
0,5 menit bila tidak diperlukan waktu untuk menunggu. Tingkat pelayanan mengikuti
distribusi eksponensial , karena kondisi-kondisi yang tidak biasa dapat menghasilkan
baik waktu pelayanan yang relatif lama maupun pendek. Selama periode puncak 8
jam, kantor menerima total 1.750 panggilan (yaitu 2118,75 per jam) Tingkat
kedatangan panggilan mengikuti distribusi poisson.
Tentukan :
a. Tingkat kedatangan panggilan per jam ()
b. Tingkat kegunaan karyawan (p)
c. Probabilitas tidak ada panggilan (Po)
d. Jumlah pedagang rata-rata menunggu untuk dilayani ( nq )
e. Jumlah pedagang dalam sistem ( nt )
f. Waktu rata-rata dalam antrian ( tq )
g. Waktu rata-rata dalam sistem ( tt )
h. Probabilitas untuk menunggu (Pw)

Penyelesaian
a.  = 2 (60) = 120
 218,75
p   0,6076
b. S 3(120)

1
Po 
c.
S 1
 ( /  ) 
n
( /  ) s
 
n 0 
 
n!  S!(1   / S )

1
2 3
= 1  (218,75 / 120)  ( 218,75 / 120)  (218,75 / 120)
0! 1! 2! 3!(1  218,75 / 360)

1
=  0,1417
1  1,8229  1,6615  2,5728

 /  ( /  ) s
d. nq  Po
( S  1)!(360  218,75) 2

( 218,75)(120)( 218,75 / 120) 3


= (0,1417)
(3  1)!(360  218,75) 2

= (3,985)(0,1417) = 0,5647 pedagang


e. nt  nq 

= 0,5647 + 1,8229 = 2,3876 pedagang

Po 
f. tq  ( )S
S ( S!)(1   / S ) 
2

0,1417 218,75 3
= ( )
120(3)(6)(1  218,75 / 360) 2
120

= 0,00258 jam atau 0,1548 menit = 9,3 detik

1 1
g. tt  tq   0,00258 
 120
= 0,01091 jam = 0,6546 menit = 39,28 detik
 Po
h. Pw  ( ) S
 S!1  ( / S )

3
 218,75  0,1417
=  
 120  61  (218,75 / 360)

= 0,3646

SELAMAT BELAJAR DAN SUKSES SELALU.

Anda mungkin juga menyukai