Oleh:
Suhendrinal
NIM.17137143
A. Latar Belakang
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan
dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik
yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Masalah transportasi berkaitan dengan keterbatasan sumber daya atau
kapasitas perusahaan yang harus didistribusikan ke berbagai tujuan, kebutuhan
atau aktivitas. Dengan demikian manfaat utama dari mempelajari masalah
transportasi ini adalah mengoptimalkan distribusi sumberdaya tersebut sehingga
mendapatkan hasil atau biaya yang optimal.
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi
merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linear.
Permasalahan penugasan atau assignment problem adalah suatu persoalan dimana
harus melakukan penugasan terhadap sekumpulan orang yang kepada sekumpulan
job yang ada, sehingga tepat satu orang yang bersesuaian dengan tepat satu job
yang ada. Misalkan setiap 4 orang dengan 4 job yang ada menghasilkan 4! yaitu
24 kemungkinan yang ada. Namun yang dicari disini atau fungsi objektifnya
adalah mencari biaya seminimum mungkin sehingga dalam penugasan ini bagi
orang yang melakukan penugasan dapat mengeluarkan biaya seminimum
mungkin. Walaupun untuk menyelesaikan masalah penugasan ini dapat
digunakan metode numeratif ataupun metode transportasi, tetapi lebih disarankan
untuk digunakan metode Hungarian. Metode Hungarian dikembangkan oleh
seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria yang bernama D Konig pada
tahun 1916.
B. Rumusan Masalah
Dalam masalah penugasan, kita akan mendelegasikan sejumlah tugas
(assignment) kepada sejumlah penerima tugas (assignee) dalam basis satu-satu
sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal atau kerugian yang minimal.
C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dengan menyelesaikan masalah ini adalah
berusaha untuk menjadwalkan setiap assignee pada suatu assigment sedemikian
rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan minimal atau keuntungan yang didapat
maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian dalam masalah ini adalah biaya dan
waktu, sedangkan yang termasuk keuntungan adalah pendapatan,laba, dan nilai
kemenangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 20 22 18 15
B 24 23 17 13
C 13 19 13 14
D 16 17 18 22
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 5 7 3 0
B 11 10 4 0
C 0 6 0 1
D 0 1 2 6
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 5 6 3 0
B 11 9 4 0
C 0 5 0 1
D 0 0 2 6
1. Mencari jadwal penugasan dengan suatu total opportunity cost nol. Untuk
mencapai penugasan ini dibutuhkan 4 "independent/cros" (karena ada 4
pekerja atau karyawan) dalam matrik. Ini berarti setiap karyawan harus
ditugaskan hanya untuk suatu pekerjaan dengan opportunity cost sama
dengan nol. Atau setiap pekerjaan harus diselesaikan hanya oleh satu
karyawan. Prosedur praktis untuk melakukan tes optimalisasi adalah dengan
menarik sejumlah minimum garis horisontal dan/atau vertikal untuk meliputi
seluruh elemen bernilai nol dalam total opportunity cost matrik. Bila jumlah
garis sama dengan baris dan kolom, penugasan optimal adalah layak. Bila
tidak sama maka matrik harus direvisi
Dalam Tabel 2.4 ada tiga baris yang meliputi seluruh nilai nol dibanding
empat baris atau kolom, sehingga langkah berikutnya untuk merevisi matrik.
1. Untuk merevisi total opportunity cost matrik, pilih elemen terkecil yang
belum terliput garis-garis (yaitu opportunity cost terendah, atau pada contoh
diatas = 3) untuk mengurangi seluruh elemen yang belum terliput. Kemudian
tambahkan dengan jumlah yang sama (nilai elemen terkecil) pada seluruh
elemen-elemen yang mempunyai dua garis yang saling bersilangan (1 pada
baris C dan 6 pada baris D). Jadi hasil perbaikannya adalah 4 pada baris C
dan 9 pada baris D. Matrik yang telah direvisi dapat dilihat pada tabel 5 yang
didapat dengan mengikuti prosedur diatas.
B. Masalah Maksimisasi
Metode penugasan Hungarian untuk minimisasi juga dapat diterapkan
untuk masalah penugasan yang menyangkut maksimisasi. Dalam masalah
maksimisasi, matrik elemen-elemen menunjukkan tingkat keuntungan (atau
indeks produktivitas). Efektivitas pelaksanan tugas oleh karyawan-karyawan
individual diukur dengan jumlah kontribusi keuntungan. Langkah penyelesaian
maksimisasi sama dengan penyelesaian minimisasi, yang berbeda hanya pada
langkah pertama.Langkah pertama dalam masalah maksimasi adalah merubah
matrik keuntungan menjadi suatumatrik opportunity-loss (lihat Tabel 2.6). Dalam
masalah ini, A menyumbang keuntungan tertinggiRp 17,- bila dia ditugaskan
pada pekerjaan Mesin 5. Oleh karena itu bila A ditugaskan padapekerjaan Mesin1
(yang kontribusi keuntungannya Rp 13,-). Ada sebesar Rp 4,- sebagai
opportunity-loss yang terjadi dengan penugasan ini dan seterusnya. Seluruh
elemen dalam dalams etiap baris dikurangi dengan nilai maksimum dalam baris
yang sama. Prosedur ini menghasilkan matrik opportunity-loss yang ditunjukkan
dalam Tabel 2.6. Matrik ini sebenarnya bernilai negatif.
Tabel 2.6 Soal penugasan (maksimasi)
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4 MESIN 5
OBJEK
A 13 14 13 10 17
B 16 9 10 13 15
C 12 13 8 11 16
D 14 15 12 8 11
E 9 12 13 4 15
TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4 MESIN 5
OBJEK
A 4 3 4 7 0
B 0 7 6 3 1
C 1 3 8 5 0
D 6 0 3 7 4
E 2 3 2 1 0
Jawaban:
TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 15 42 38 54 29
Karyawan B 45 19 27 32 20
Karyawan C 21 30 41 39 23
Karyawan D 39 28 16 22 19
Dummy 0 0 0 0 0
1. Merubah matrik biaya menjadi Opportunity Cost. Ini dicapai dengan memilih
elemen terbesar dari setiap baris dari matrik biaya mula-mula untuk
mengurangi seluruh elemen setiap baris. Dari Tabel Reduced Cost matrik
sebagai berikut:
TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 39 12 16 0 25
Karyawan B 0 26 18 13 25
Karyawan C 20 11 0 2 18
Karyawan D 0 11 23 17 20
Dummy 0 0 0 0 0
TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 39 1 16 0 25
Karyawan B 0 15 18 13 25
Karyawan C 20 0 0 2 18
Karyawan D 0 0 23 17 20
Dummy 0 0 0 0 0
1. Test apakah penempatan tugas sudah maksimal atau belum yaitu dengan
manarik garis pada kolom dan baris yang melintasi semua nilai nol, jika jumlah
garis sama dengan jumlah baris maka penugasan sudah optimal.
KESIMPULAN
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi
merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linear. Masalah
penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau
alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan
dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat
memberikan keuntugan yang maksimal. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel
penugasan, maka kita dapat langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian.
Dalam penyelesaiannya, masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah
minimalisasi dan masalah maksimalisasi.
Kolom/baris dummy ditambahkan bila jumlah assignee tidak sama dengan
assignment, atau terkadang disebut sebagai masalah tak seimbang. Pada kolom/baris
dummy ini diberikan nilai keuntungan/kerugian sebesar nol. Sedangkan untuk suatu
hubungan assignee dan assignment yang tidak mungkin terjadi, untuk keduanya
diberikan nilai keuntungan sebesar –M atau nilai kerugian sebesar M.