Anda di halaman 1dari 14

PENELITIAN OPERASIONAL TAMBANG

“MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEM)”

Oleh:

Suhendrinal
NIM.17137143

S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, social dan lain-lain. PL berkaitan
dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik
yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
Masalah transportasi berkaitan dengan keterbatasan sumber daya atau
kapasitas perusahaan yang harus didistribusikan ke berbagai tujuan, kebutuhan
atau aktivitas. Dengan demikian manfaat utama dari mempelajari masalah
transportasi ini adalah mengoptimalkan distribusi sumberdaya tersebut sehingga
mendapatkan hasil atau biaya yang optimal.
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi
merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linear.
Permasalahan penugasan atau assignment problem adalah suatu persoalan dimana
harus melakukan penugasan terhadap sekumpulan orang yang kepada sekumpulan
job yang ada, sehingga tepat satu orang yang bersesuaian dengan tepat satu job
yang ada. Misalkan setiap 4 orang dengan 4 job yang ada menghasilkan 4! yaitu
24 kemungkinan yang ada. Namun yang dicari disini atau fungsi objektifnya
adalah mencari biaya seminimum mungkin sehingga dalam penugasan ini bagi
orang yang melakukan penugasan dapat mengeluarkan biaya seminimum
mungkin. Walaupun untuk menyelesaikan masalah penugasan ini dapat
digunakan metode numeratif ataupun metode transportasi, tetapi lebih disarankan
untuk digunakan metode Hungarian. Metode Hungarian dikembangkan oleh
seorang ahli matematika berkebangsaan Hungaria yang bernama D Konig pada
tahun 1916.
B. Rumusan Masalah
Dalam masalah penugasan, kita akan mendelegasikan sejumlah tugas
(assignment) kepada sejumlah penerima tugas (assignee) dalam basis satu-satu
sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal atau kerugian yang minimal.
C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dengan menyelesaikan masalah ini adalah
berusaha untuk menjadwalkan setiap assignee pada suatu assigment sedemikian
rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan minimal atau keuntungan yang didapat
maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian dalam masalah ini adalah biaya dan
waktu, sedangkan yang termasuk keuntungan adalah pendapatan,laba, dan nilai
kemenangan.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Masalah Penugasan


Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam
mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti
apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka bagaimana alokasi
tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan keuntugan yang maksimal,
begitu pula sebaliknya bila menyangkut biaya. Contoh kegiatan yang termasuk
masalah penugasan antara lain yaitu: penempatan karyawan pada suatu posisi
jabatan di perusahaan, pembagian wilayah tugas salesman, pembagian tugas dalam
suatu tim renang estafet.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa pada masalah penugasan
disyaratkan suatu penugasan satu-satu, sehingga jumlah assignee dan assignment
harus sama. Bila dalam suatu masalah ditemui jumlah assignee dan assignment
berbeda, maka perlu ditambahkan suatu assignee/assignment dummy untuk
menyamakan jumlahnya. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel penugasan,
maka kita dapat langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian. Dalam
penyelesaiannya, masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah
minimalisasi dan masalah maksimalisasi.
Secara umum langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan adalah:
1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah dalam bentuk tabel penugasan.
2. Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil untuk setiap baris, dan
kemudian menggunakan biaya terkecil tersebut untuk mengurangi semua
biaya yang ada pada baris yang sama. Sedangkan untuk kasus maksimalisasi,
mencari nilai tertinggi untuk setiap baris yang kemudian nilai tertinggi
tersebut dikurangi dengan semua nilai yang ada dalam baris tersebut.
3. Memastikan semua baris dan kolom sudah memiliki nilai nol. Apabila masih
ada kolom yang belum memiliki nilai nol, maka dicari nilai terkecil pada
kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk mengurangi semua nilai
yang ada pada kolom tersebut.
4. Setelah semua baris dan kolom memiliki nilai nol, maka langkah selanjutnya
adalah memastikan atau mengecek apakah dalam tabel penugasan tersebut,
telah berhasil ditemukan nilai nol, sebanyak sumber daya (bisa karyawan,
mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin
dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan ditugaskan adalah 4
karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah yang terletak di
baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris yang hanya
memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap karyawan
hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
5. Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah menarik garis yang
menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel penugasan tersebut.
6. Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum terkena garis. Pilih nilai yang
paling kecil, kemudian pergunakan untuk mengurangi nilai-nilai lain yang
belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah nilai-nilai yang terkena
garis dua kali.
7. Dari hasil lagkah ke-6 tersebut, apakah sekarang telah berhasil ditemukan nilai
nol sejumlah atau sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat
transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah
barisnya.
8. Jika sudah, maka masalah penugasan telah optimal, dan apabila belum maka
perlu diulangi langkah penyelesaian ke-5 di atas.
Sebagai catatan, kasus penugasan dianggap normal apabila jumlah sumber
daya yang akan ditugaskan dan jumlah pekerjaan atau tujuan adalah sama.
Maksud dari penugasan adalah menetapkan jumlah sumber-sumber yang
tugaskan kepada sejumlah tujuan (satu sumber untuk satu tujuan), sedemikian
hingga didapat ongkos total yang minimum atau keuntungan total yang
maksimum. Biasanya yang dimaksud dengan sumber ialah pekerja. Sedangkan
yang dimaksud dengan tujuan adalah obyek dari pekerjaan tersebut. Jadi, masalah
penugasan akan mencakup sejumlah m sumber yang mempunyai n tugas. Ada n!
(n faktorial) penugasan yang mungkin dalam suatu masalah karena berpasangan
satu-satu. Apabila pekerjaan i (i= 1,2,3,....n) ditugaskan kepada obyek j
(j=1,2,3,...m) akan muncul biaya penugasan Cn maka sudah jelas bahwa tujuan
dari penugasan adalah mencari ongkos dari tiap-tiap pekerjaan kepada obyek
dengan total ongkos yang minimum atau memberikan keuntungan yang
maksimum.
B. Model Matematis Penugasan
Masalah penugasan dapat dijelaskan dengan mudah oleh suatu matrik segi
empat,dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber dan kolomnya
menunjukkan tugas-tugas Sebelum model dapat dipecahkan dengan teknik
penugasan terlebih dahulu diseimbangkan dengan menambah pekerjaan-
pekerjaan atau obyek semu (dummy) bergantung pada apakah m<n atau m>n,
sehingga diasumsikan bahwa m=n.
BAB III
STUDI KASUS
A. Masalah Minimasi
Suatu perusahaan mempunyai 4 (empat) pekerjaan yang berbeda untuk
diselesaikan oleh 4 (empat) karyawan. Biaya penugasan seorang karyawan
berbeda-beda. Setiap karyawan mempunyai tingkat ketrampilan. Pengalaman
kerja dan latar belakang pendidikan serta latihan yang berbeda-beda pula.
Sehingga biaya penyelesaian pekerjaan yang sama oleh para karyawan yang
berlainan juga berbeda. Biaya penugasan karyawan untuk macam-macam
pekerjaan ditunjukkan pada Tabel.3.1berikut :

Tabel 2.1 Soal penugasan (minimasi)

TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 20 22 18 15
B 24 23 17 13
C 13 19 13 14
D 16 17 18 22

Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut :


1. Merubah matrik biaya menjadi Opportunity Cost. Ini dicapai dengan memilih
elemen terkecil dari setiap baris dari matrik biaya mula-mula untuk
mengurangi seluruh elemen setiap baris. Dari Tabel Reduced Cost matrik
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Reduced Cost

TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 5 7 3 0
B 11 10 4 0
C 0 6 0 1
D 0 1 2 6

1. Reduced Cost Matrik diatas terus dikurangi untuk mendapatkan total


opportunity cost matrik. Hal ini dapat dicapai dengan memilih elemen terkecil
dari setiap kolom pada Reduced Cost Matrik untuk mengurangi seluruh elemen
dalam kolom-kolom tersebut. Matrik total opportunity cost ditunjukkan dalam
Tabel 14 sebagai berikut:

Tabel 2.3 Matrik total opportunity cost

TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 5 6 3 0
B 11 9 4 0
C 0 5 0 1
D 0 0 2 6

1. Mencari jadwal penugasan dengan suatu total opportunity cost nol. Untuk
mencapai penugasan ini dibutuhkan 4 "independent/cros" (karena ada 4
pekerja atau karyawan) dalam matrik. Ini berarti setiap karyawan harus
ditugaskan hanya untuk suatu pekerjaan dengan opportunity cost sama
dengan nol. Atau setiap pekerjaan harus diselesaikan hanya oleh satu
karyawan. Prosedur praktis untuk melakukan tes optimalisasi adalah dengan
menarik sejumlah minimum garis horisontal dan/atau vertikal untuk meliputi
seluruh elemen bernilai nol dalam total opportunity cost matrik. Bila jumlah
garis sama dengan baris dan kolom, penugasan optimal adalah layak. Bila
tidak sama maka matrik harus direvisi

Tabel 2.4 .Tes optimalisasi


TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 5 6 3 0
B 11 9 4 0
C 0 5 0 1
D 0 0 2 6

Dalam Tabel 2.4 ada tiga baris yang meliputi seluruh nilai nol dibanding
empat baris atau kolom, sehingga langkah berikutnya untuk merevisi matrik.

1. Untuk merevisi total opportunity cost matrik, pilih elemen terkecil yang
belum terliput garis-garis (yaitu opportunity cost terendah, atau pada contoh
diatas = 3) untuk mengurangi seluruh elemen yang belum terliput. Kemudian
tambahkan dengan jumlah yang sama (nilai elemen terkecil) pada seluruh
elemen-elemen yang mempunyai dua garis yang saling bersilangan (1 pada
baris C dan 6 pada baris D). Jadi hasil perbaikannya adalah 4 pada baris C
dan 9 pada baris D. Matrik yang telah direvisi dapat dilihat pada tabel 5 yang
didapat dengan mengikuti prosedur diatas.

Tabel 2.5 : Revised Matriks and Test for Optimality


TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4
OBJEK
A 2 3 0 0
B 8 6 1 0
C 0 5 0 4
D 0 0 2 9
1. Dalam tabel 16 dibutuhkan minimal empat garis untuk meliputi seluruh nilai
nol atau sama dengan jumlah baris atau kolom, sehingga matrik penugasan
optimal telah tercapai. Jadwal penugasan optimal dengan biaya minimum
adalah sebagai berikut:

JADWAL PENUGASAN BIAYA


A-MESIN3 Rp 18
B-MESIN3 Rp 13
C-MESIN3 Rp 13
D-MESIN3 Rp 17

B. Masalah Maksimisasi
Metode penugasan Hungarian untuk minimisasi juga dapat diterapkan
untuk masalah penugasan yang menyangkut maksimisasi. Dalam masalah
maksimisasi, matrik elemen-elemen menunjukkan tingkat keuntungan (atau
indeks produktivitas). Efektivitas pelaksanan tugas oleh karyawan-karyawan
individual diukur dengan jumlah kontribusi keuntungan. Langkah penyelesaian
maksimisasi sama dengan penyelesaian minimisasi, yang berbeda hanya pada
langkah pertama.Langkah pertama dalam masalah maksimasi adalah merubah
matrik keuntungan menjadi suatumatrik opportunity-loss (lihat Tabel 2.6). Dalam
masalah ini, A menyumbang keuntungan tertinggiRp 17,- bila dia ditugaskan
pada pekerjaan Mesin 5. Oleh karena itu bila A ditugaskan padapekerjaan Mesin1
(yang kontribusi keuntungannya Rp 13,-). Ada sebesar Rp 4,- sebagai
opportunity-loss yang terjadi dengan penugasan ini dan seterusnya. Seluruh
elemen dalam dalams etiap baris dikurangi dengan nilai maksimum dalam baris
yang sama. Prosedur ini menghasilkan matrik opportunity-loss yang ditunjukkan
dalam Tabel 2.6. Matrik ini sebenarnya bernilai negatif.
Tabel 2.6 Soal penugasan (maksimasi)

TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4 MESIN 5
OBJEK
A 13 14 13 10 17
B 16 9 10 13 15
C 12 13 8 11 16
D 14 15 12 8 11
E 9 12 13 4 15

Tabel 2.7. Opportunity loss

TUGAS
MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4 MESIN 5
OBJEK
A 4 3 4 7 0
B 0 7 6 3 1
C 1 3 8 5 0
D 6 0 3 7 4
E 2 3 2 1 0

Untuk langkah kedua dan seterusnya sama dengan masalah minimisasi.


Contoh Kasus :
Manager pemasaran sebuah industri pakaian mempunyai 4 orang karyawan
pemasaran yang akan di minta untuk memasarkan 5 buah jenis produk yaitu: jas,
kemeja, rok, blouse, dan celana. Kepada khalayak umum masing-masing
karyawan mempuyai kontribusi keuntungan yang berdeda-beda berikut adalah
keuntungan masing-masing karyawan untuk setiap produk

1. Karyawan A = 15, 42, 38, 54, 29


2. Karyawan B = 45, 19, 27, 32, 20
3. Karyawan C = 21, 30, 41, 39, 23
4. Karyawan D = 39, 28, 26, 22, 29
Pertanyaannya bagaimana seharusnya manager tersebut memberikan tugas
pemasaran tersebut sebagai keuntungan yang di peroleh maksimal?

Jawaban:

Penyelesaian dengan menggunakan manual

TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 15 42 38 54 29
Karyawan B 45 19 27 32 20
Karyawan C 21 30 41 39 23
Karyawan D 39 28 16 22 19
Dummy 0 0 0 0 0

1. Merubah matrik biaya menjadi Opportunity Cost. Ini dicapai dengan memilih
elemen terbesar dari setiap baris dari matrik biaya mula-mula untuk
mengurangi seluruh elemen setiap baris. Dari Tabel Reduced Cost matrik
sebagai berikut:

TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 39 12 16 0 25
Karyawan B 0 26 18 13 25
Karyawan C 20 11 0 2 18
Karyawan D 0 11 23 17 20
Dummy 0 0 0 0 0

1. Reduced Cost Matrik diatas terus dikurangi untuk mendapatkan total


opportunity cost matrik. Hal ini dapat dicapai dengan memilih elemen terkecil
dari setiap kolom pada Reduced Cost Matrik untuk mengurangi seluruh elemen
dalam kolom-kolom tersebut. Matrik total opportunity cost ditunjukkan dalam
Tabel diatas sebagai berikut:

TUGAS
Jas Kemeja Rock blouse Celana
OBJEK
Karyawan A 39 1 16 0 25
Karyawan B 0 15 18 13 25
Karyawan C 20 0 0 2 18
Karyawan D 0 0 23 17 20
Dummy 0 0 0 0 0

1. Test apakah penempatan tugas sudah maksimal atau belum yaitu dengan
manarik garis pada kolom dan baris yang melintasi semua nilai nol, jika jumlah
garis sama dengan jumlah baris maka penugasan sudah optimal.

2. Tugas pemasaran dari penugasan yang optimal adalah sebagai berikut:

JADWAL PENUGASAN BIAYA


Karyawan A ® blouse Rp 54,-
Karyawan B ® Jas Rp 45,-
Karyawan C ® Rock Rp 41,-
Karyawan D ® Kemeja Rp 28,-
Dummy ® Celana Rp 0,-
Total keuntungan maksimal yang di peroleh adalah Rp. 168,-

Sehingga total keuntungan maksimal yang di peroleh adalah Rp. 168,-


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Masalah penugasan (assignment problem), seperti juga masalah transportasi
merupakan suatu kasus khusus yang ditemui dalam pemrograman linear. Masalah
penugasan berkaitan dengan keinginan perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau
alokasi tugas (penugasan) yang optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan
dengan keuntungan maka bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat
memberikan keuntugan yang maksimal. Setelah data terpresentasi dalam bentuk tabel
penugasan, maka kita dapat langsung menyelesaikan menggunakan metode Hungarian.
Dalam penyelesaiannya, masalah penugasan terbagi menjadi dua, yaitu masalah
minimalisasi dan masalah maksimalisasi.
Kolom/baris dummy ditambahkan bila jumlah assignee tidak sama dengan
assignment, atau terkadang disebut sebagai masalah tak seimbang. Pada kolom/baris
dummy ini diberikan nilai keuntungan/kerugian sebesar nol. Sedangkan untuk suatu
hubungan assignee dan assignment yang tidak mungkin terjadi, untuk keduanya
diberikan nilai keuntungan sebesar –M atau nilai kerugian sebesar M.

Anda mungkin juga menyukai