Anda di halaman 1dari 10

ANALISA KESTABILAN LERENG MENURUT KUALITAS MASSA

BATUAN KLASIFIKASI ROCK MASS RATING (RMR) BIENIAWSKI


1989

REVIEW PAPER

Oleh:

M. IKHWAN
NPM. 1410024427085

TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2018
REVIEW PAPER 1
Judul Analisis Karakteristik Massa Batuan Di Sektor Lemajung, Kalan,
Kalimantan Barat
Peneliti/Pembuat Heri Syaeful’ dan Dhatu Kamajati
Tahun Terbit 2014
Sumber Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir – BATAN
Potensi uranium di Sektor Lemanjung harus dilakukan pengembangan
dengan melakukan penambangan. Karakteristik massa batuan diperlukan
dalam suatu rancangan metode penambangan. Maka dari itu karakteristik
Latar Belakang massa batuan di daerah tersebut harus diteliti sebagai pertimbangan untuk
pengembangan penambangan baik itu tambang terbuka maupun tambang
bawah tanah.
Untuk mendapatkan data karakteristik masaa batuan sebagai dasar
Tujuan perencanaan metode penambangan
Dilakukan dengan cara menggunakan metode scanline sepanjang 50
meter, dimana bidang lemah berupa yang terdapat atau ditemukan
sepanjang scanline diidentifiksi dan diamati kondisi kekar dan diberi
Metode pembobotan sesuai dengan parameter yang ada. Seluruh bobot
Penelitian dijumlahkan untuk dapat diperoleh bobot total. Untuk pengujian nilai
Uniaksial Compressive Strength (UCS) dilakukan secara langsung
dilapangan tanpa di uji di laboratorium.
Batuan metalanau sebagai litologi yang mengandung uranium. Kualitas
massa batuan berdasarkan Rock Mass Rating (RMR) dilakukan per
kedalaman lubang bor seperti pada tabel yang dibawah ini.
Kedalaman (m) Nilai RMR Kelas
Hasil Penelitian 64,85 – 56,20 56 Sedang
132,40 – 132,75 63 Baik
198,00 – 198,40 65 Baik
264,75 – 265,00 63 Baik
283,10 – 283,50 82 Sangat Baik
Data RMR dan kelas massa batuan pada tabel di atas dapat dijadikan
Kesimpulan pedoman dan rekomendasi dalam pengembangan metode penambangan
baik itu tambang terbuka maupun tambang bawah tanah.
Relevansi Jurnal yang membahas tentang klasifikasi massa batuan untuk
Terhadap rekomendasi metode penambangan berhubungan dengan penelitian yang
Penelitian akan diangkat yaitu klasifikasi massa batuan sebagai data untuk
menganalisa kestabilan lereng
REVIEW PAPER 2
Analisa Kestabilan Lereng Pit C4 Dan D2 Roto Selatan Pt.
Judul Pamapersada Nusantara Distrik Kideco Kalimantan Timur
Peneliti/Pembuat Dedi Herawadi
Tahun Terbit 2016
Mahasiswa Magister Prodi Teknik Pertambangan, UPN “Veteran”
Sumber Yogyakarta
Lereng merupakan hal penting yang harus diperhatikan, jika tidak lereng
Latar Belakang dapat saja menimbulkan masalah seperti longsor yang membahayakan
pekerja dan peralatan operasional kegiatan tambang, maka dari itu lereng
harus dikaji faktor keamananya.
Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk memperoleh desain lereng yang
Tujuan cocok untuk diterapkan dimana geometri lereng tersebut aman dan stabil
Nilai faktor keamanan yang ditetapkan 1,5 (Sostrodarsono, Suyono).
Analisis lereng dilakukan pada lereng tunggal dan lereng keseluruhan
karena lereng memiliki penyusun batuan yang berbeda dengan kondisi air
tanah jenuh 100%. Untuk mendapatkan nilai faktor yang aman sehingga
perlu dilakukan simulasi lbaik lereng tunggal maupun keseluruhan.
Metode Simulasi dilakukan dengan mengubah sudut dan tinggi lereng sehingga
Penelitian diperoleh nilai FK yang pas dan stabil. Penelitian menggunakan metode
Hoek and Bray dan metode Bioshop pada kondisi lereng air jenuh tottal
(100%). Berdasarkan analisis bahwa adanya 8 lereng tunggal yang tidak
aman dimana nilai FK < 1,5 yaitu C4 west atas, C4 West bawah, D2 East
atas,D2 East bawah dan D2 East Bawah serta 3 lereng keseluruhan C4
West, D2 East dan D2 West
Untuk lereng tunggal dengan tinggi jenjang 8-11 meter dengan sudut
kemiringan 50o dan untuk lereng keseluruhan , lereng C4 West dengan
tinngi 60 meter dan sudut 29o, lereng D2 East dengan tinggi 70 meter dan
Hasil Penelitian sudut kemiringan 26o, lereng D2 West dengan tinggi 86 meter dengan
sudut 25o.Penerapan geometri yang telah dianalisi diatas merupakan
geometri yang aman dan stabil dari resiko longsong denga FK < 1,5.
1. Potensi longsoran yang terjadi di lokasi penelitian C4 dan D2 berupa
longsoran busur
2. Lereng tunggal C4 dan D2 menunjukkan hampir seluruh lereng
Kesimpulan berpotensi tidak stabil pada kondisi 100% jenuh air, kecuali pada
lereng C4 East
3. Untuk meningkatkan nilai faktor keamanan lereng dilakukan dengan
perubahan geometri lereng.
1. Jurnal yang menerapkan klasifikasi massa batuan untuk menganalisa
Relevansi kestabilan lereng berhubungan dengan penelitian yang akan diangkat.
Terhadap 2. Peneliti untuk memperoleh nilai keamanan juga akan menggunakan
Penelitian metode Hoek and Bray dan juga Metode Bioshop sebagai
pembanding
REVIEW PAPER 3
Studi Kestabilan Lereng Menggunakan Rock Mass Rating (RMR)
Judul Pada Lereng Bekas Penambangan Di Kecamatan Lhoong, Aceh
Peneliti/Pembuat Rijal Askari, Ibnu Rusydy, Febi Mutia
Tahun Terbit 2015
Sumber Program Studi Teknik Pertambangan, Jurusan Teknik Kebumian,
Universitas Syiah Kuala
Akibat dari kegiatan penggalian pada tambang terbuka terbentuklah
lereng. Lereng merupakan bagian yang membentuk sudut kemiringan
tertentu terhadap bidang horizontal pada bidang permukaan bumi.
Latar Belakang Kondisi lereng bekas aktivitas penambangan yang terdapat di desa
jantang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar ditemukan adanya bekas
longsoran yang diakibatkan kurangnya monitoring yang dilakukan
secara berkala dari pihak terkait
Untuk mengetahui kualitas massa batuan berdasarkan klasifikasi
Tujuan massa batuan Rock Mass Rating (RMR) berdasarkan pembobotan dari
beberapa parameter.
Dengan cara menggunakan metode scanline sepanjang 50 meter,
dimana bidang lemah berupa yang terdapat atau ditemukan sepanjang
scanline diidentifiksi dan diamati kondisi kekar dan diberi
pembobotan sesuai dengan parameter yang ada. Seluruh bobot
Metode Penelitian dijumlahkan untuk dapat diperoleh bobot total. Untuk pengujian nilai
Uniaksial Compressive Strength (UCS) dilakukan secara langsung
dilapangan tanpa di uji di laboratorium.
1. Diperoleh 30 data kekar (joint) sepanjang scinline
2. Nilai Uniaxial Compressive Strengh (UCS) batuan granodiorit
dengan kekuatan batuan berkisar 100-250 Mpa dengan bobot 12
Hasil Penelitian 3. RQD yang diperoleh sebesar 99,8% dengan bobot 20
4. Jarak spasi kekar pada lokasi penelitian yang didapatkan bervariasi
dengan kisaran antara 0,6 – 2 meter dengan bobot 15
5. Untuk parameter kondisi kekar bobotnya adalah 14,27.
6. Bobot parameter kondisi air sebesar 11,83
Kesimpulan Bobot batuan total sebesar 73,10 dan disimpulkan berdasarkan bobot
batuan total bahwa batuan tersebut termasuk batuan kelas II (Baik)
Relevansi Terhadap Jurnal dan penelitian yang akan diangkat memiliki kesamaan yaitu
Penelitian menganalisa kualitas massa batuan, sehingga jurnal dapat menjadi
referensi dalam pelaksanaan penelitian.
REVIEW PAPER 4
Karakterisasi Massa Batuan Dan Analisis Kestabilan Lereng
Judul Untuk Evaluasi Rancangan Pada Penambangan Bijih Emas Di
Dinding Timur Pit Araren Pt. Tambang Tondano Nusajaya
Sulawesi Utara
Peneliti/Pembuat Pandu Wibawa S. P., R. Hariyanto, Bagus Wiyono
Tahun Terbit 2015
Sumber Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
PT. Tambang Tondano Nusajaya (PT. TTN) merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang penambangan bijih emas. PT.
Latar Belakang TTN telah membuka tiga buah pit. PT. TTN merencanakan untuk
membuka 1 pit baru dengan rancangan lereng keseluruhan berjumlah
16 lereng tunggal, kemiringan lereng keseluruhan 51° dan tinggi
lereng keseluruhan 235 m. Rancangan lereng tersebut belum
dilakukan analisis geoteknik.
Tujuan 1. Melakukan analisis kestabilan terhadap lereng tunggal dan lereng
keseluruhan.
2. Mengetahui kelas massa batuan.
Dalam menganalisis kestabilan lereng PT. TTN melakukan
pengeboran geoteknik. Dari hasil pengeboran geoteknik diperoleh inti
bor, kemudian dilakukan orientasi terhadap inti bor tersebut. Hasil
orientasi inti bor maka diperoleh data karakteristik massa batuan.
Metode Penelitian Dengan diketahuinya data karakteristik massa batuan, maka dapat
dilakukan suatu analisis kestabilan terhadap lereng tunggal dan lereng
keseluruhan menggunakan metode elemen hingga. Hasil dari analisis
kestabilan lereng diharapkan memberikan kontribusi rancangan lereng
tambang yang aman.
1. Nilai kuat tekan untuk konglomerat adalah 15 MPa, andesit 38
MPa dan basaltic andesite 75 MPa.
2. RQD masing-masing batuan, konglomerat 56,26% , andesit
83,60% dan basaltic andesite 86,45%.
3. Spasi rata-rata antar bidang diskontinu untuk masing – masing
Hasil Penelitian batuan adalah konglomerat 0,058 m, andesit 0,124 m dan basaltic
andesite 0,357 m.
4. Kondisi bidang diskontinu berupa Aperture andesit < 0,1 mm dan
basaltic andesite 0,1- 1 mm, Kekasaran berkualitas baik, Isian <5
mm, tingkat pelapukan unweathered, pemisahan < 1 mm, kondisi
air tanah keadaan kering, RMR untuk konglomerat 50, Andesit
mempunyai nilai RMR 60, Basaltic Andesite mempunyai nilai
RMR 64
1. Batuan konglomerat nilai kuat tekan uniaksial antara 5-25 MPa
dan masuk kelas batuan III yaitu fair rock dengan nilai RMR 50.
Nilai kohesi dan sudut gesek dalam adalah 66 KPa dan 53,570.
2. Batuan andesit termasuk medium strong rock, kuat tekan uniaksial
antara 25-50 MPa dan batuan kelas III yaitu fair rock dengan nilai
RMR 60. Nilai kohesi dan sudut gesek dalam sebesar 245 KPa
Kesimpulan dan 58,400.
3. Massa batuan basaltic andesite termasuk strong rock, memiliki
estimasi nilai kuat tekan uniaksial berkisar antara 50-100 MPa dan
masuk ke dalam batuan kelas II yaitu good rock dengan nilai RMR
64. Nilai kohesi dan sudut gesek dalam sebesar 447 KPa dan
63,590.
4. Lereng keseluruhan desain awal dengan jumlah 16 lereng tunggal,
sudut kemiringan lereng keseluruhan 51° dan tinggi lereng
keseluruhan 235 m dalam kondisi tidak aman dengan nilai faktor
keamanan (FK) sebesar 1,44, sehingga dilakukan perubahan desain
dengan jumlah 19 lereng tunggal, sudut kemiringan lereng
keseluruhan 44° dan tinggi lereng keseluruhan 236 menghasilkan
kondisi yang aman dengan nilai faktor keamanan (FK) sebesar
1,61.
Jurnal membahas tentang massa batuan dan rekomendasi geometri
Relevansi Terhadap lereng yang aman, sedangkan penelitian yang akan diangkat juga akan
Penelitian mengaalisa kualitas massa batuan dan juga rekomendasi geometri
lereng sehingga jurnal dapat dijadikan referensi dalam melakukan
penelitian.
REVIEW INTERNATSIONAL PAPER 5

Judul
Peneliti/Pembuat
Tahun Terbit
Sumber

Latar Belakang

Tujuan

Metode
Penelitian

Hasil Penelitian
Kesimpulan
Relevansi
Terhadap
Penelitian

Anda mungkin juga menyukai