Anda di halaman 1dari 13

PERMOHONAN TUGAS AKHIR

DIAJUKAN KEPADA

PT. ALLIED INDO COAL JAYA

OLEH :

Vanessa Fahira
1410024427151

DILENGKAPI DENGAN :

1. Proposal Permohonan Tugas Akhir


2. Surat Pengantar Penelitian Tugas Akhir
3. Fotokopi KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
4. Foto Berwarna

YAYASAN MUHAMMADYAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
SK. Dirjen Dikti Depdiknas No. 5109/D/T/K-X/2011
Jl. Prof.DR. Hamka No. 121 Tabing Padang Telp (0751) 7054350 Fax (0751) 443000
Email : sttindpadang@telkom.net sttind_padang@yahoo.com http://www.sttind.ac.id

PROPOSAL
PERMOHONAN TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:

Nama: Vanessa Fahira


NPM: 1410024427151

Untuk:
PT. ALLIED INDO COAL JAYA

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2018
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
SK. Dirjen Dikti Depdiknas No. 5109/D/T/K-X/2011
Jl. Prof.DR. Hamka No. 121 Tabing Padang Telp (0751) 7054350 Fax (0751) 443000
Email : sttindpadang@telkom.net sttind_padang@yahoo.com http://www.sttind.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

Diajukan untuk memperoleh kesempatan penambilan sampel air asam tambang untuk
penelitian Tugas Akhir di PT. Allied Indo Coal Jaya sebagai salah satu mata kuliah wajib dan
syarat kelulusan di Program Studi Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang tahun akademik 2018/2019.
Diajukan oleh:
Nama : Vanessa Fahira
NPM : 1410024427151
Program Studi : Teknik Pertambangan
Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND)
Padang
Padang, 26 Mei 2018
Dosen Pembimbing Mahasiswa

Ahmad Fauzi Pohan, Spd. MSc. Vanessa Fahira


NIDN. 1012019002 NPM. 1410024427151
Mengetahui
Ketua Prodi Teknik Pertambangan

Dr. Murad. MS, MT


NIDN. 007116308
Analisis Pemantauan Pergeseran Bidang Diskontinuitas dengan Menggunakan Alat
Crack Meter Sensor 2D VF_STTIND pada Tambang Terbuka
I. PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan sangat cepat saat ini
menuntut adanya suatu peningkatan dari sumber daya manusia sebagai pengguna teknologi
tersebut, ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan, dimana
kebanyakan hanya terpaku pada teori tanpa adanya aplikasi lapangan dirasakan belum cukup
untuk dapat mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan yang diharapkan. Kadang
keterampilan maupun pengetahuan yang diperoleh bukan berasal dari bangku kuliah justru
dirasa lebih bermanfaat apabila langsung terjun ke lapangan dalam memenangkan suatu
kompetisi masa depan.
Disamping itu, kurikulum pendidikan yang berlaku di Program Studi Teknik
Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang, mewajibkan setiap
mahasiswanya untuk melakukan suatu penelitian pada suatu perusahaan ataupun industri,
kemudian hasil dari penelitian tersebut digunakan untuk Tugas Akhir (TA/Skripsi) yang
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana program
pendidikan Strata-1 dalam bidang Pertambangan.
Atas kewajiban tersebut dan sesuai dengan konsekuensi bidang studi yang saya
pelajari di bidang pengetahuan pertambangan batubara, saya bermaksud melakukan
pengambilan data penelitian serta data-data pendukung untuk Tugas Akhir (TA/Skripsi) di
PT. Allied Indo Coal Jaya berupa pemantauan bidang diskontinuitas pada lereng di PT. Allied
Indo Coal Jaya dan data-data mengenai perusahan yang terkait dengan judul penelitian saya.
Oleh karena itu, saya sangat berharap kiranya perusahaan dapat membantu saya dalam
rencana ini.

II. LATAR BELAKANG


Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang rneliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang (UU No. 4 Tahun 2009).
Pertambangan terbagi atas dua yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah
sangat perlu informasi secara detail karena informasi tersebut akan menentukan keberhasilan
dalam mengevaluasi permasalahan geoteknik. Geoteknik merupakan ilmu yang lebih
tergantung kepada “SENI” atau pertimbangan pribadi jika dibandingkan dengan disiplin-
disiplin teknik tradisional yang lebiih berorientasi ilmiah, (Joseph E. Bowles, 1984). Adapun
permasalahan geoteknik yang sering terjadi yaitu longsor pada suatu lereng pada tambang
terbuka ataupun tambang bawah tanah, hal ini disebabkan adanya bidang diskontinuitas
disuatu lereng tambang dan kurangnya perhatian terhadap lereng tambang, jika hal ini
dibiarkan begitu saja tanpa penanganan khusus terhadap lereng tambang maka akan
menyebabkan longsor sehingga akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan tersebut.
Sudibyo. N. H. & Muhammad R., 2015 mengatakan bahwa tanah longsor merupakan
kejadian alam dimana satu blok (massa) tergelincir kebawah terhadap massa yang lain. Hal
ini banyak disebabkan oleh tidak kuatnya gaya lekat (resisting force) antar lapisan tanah
menahan perubahan massa (driving force) dalam struktur tanah tersebut. Gerakan tanah
adalah suatu konsekuensi fenomena dinamis alam untuk kondisi baru akibat gangguan
keseimbangan lereng yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat ulah manusia.
Sedangkan, Febryan A. N., mengatakan yang berpotensi menyebabkan tanah longsoran yaitu
banyaknya wilayah indonesia memiliki struktur dan lapisan tanah labil. Selain itu, menurut
Lisnawati dkk., 2013 yaitu penyebab terjadinya tanah longsor karena tidak kuatnya daya
rekat antara lapisan tanah dengan berat tumpuan yang harus disangga.
Tidak hanya pada tanah, longsoran juga bisa terjadi pada beton, terdapat alat yang
dapat digunakan untuk mengukur lebar retak permukaan beton yaitu dengan menggunakan
jangka sorong dan microcrack detector dibutuhkan kemampuan serta keahlian khusus dalam
menggunakannya, ketelitian yang tinggi dan ketepatan posisi pada saat mengukur di
lapangan (Novi Dwi Harriani, dkk., 2015).
Beberapa penelitian yang sudah melakukan pengukuran tentang tanah longsor antara
lain; menggunakan sensor extensometer dengan penelitian yang dilakukan maka didapatkan
pergeseran dalam orde milimeter dengan sistem akuisisi data pada komputer melalui jalur
komunikasi serial Universial Serial Bus (USB) (Lisnawati dkk., (2013), menggunakan alat
potensiometer yang berfungsi untuk mengukur besar pergeseran tanah dan mampu
menentukan arah dan jarak pergeseran tanah dalam satuan milimeter (Suryono, 2008) &
(Febriyan Adi Nugroho)., menggunakan sensor cahaya (LDR), menggunakan potensiometer,
arduino dan modem SMS gatway untuk memantau pergeseran yang terjadi darimana saja.
Selain itu, pada beton menggunakan portable scanner dengan variasi resolusi pemindaian,
didapatkan hasil tingkat akurasi pengukuran ditunjukkan dengan kesalahan relatifnya (Novi
Dwi Harriani).
Dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, maka pada penelitian ini penulis
mencoba untuk menggunakan alat crack meter dengan nama sensor 2D VF_STTIND. Sensor
2D VF_STTIND dirancang lebih sederhana untuk mengukur pergeseran/pergerakan tanah
pada lereng yang memiliki rekahan (crack) dan pembuatan sensor 2D VF_STTIND lebih
murah daripada alat yang telah ada, hasil dari penelitian ini adalah mengetahui besar kecilnya
pergeseran pada rekahan (crack) pada suatu bidang diskontinuitas, sehingga dengan alat ini
akan terdeteksi pergeseran atau pergerakan tanah sebelum terjadinya longsor, hal ini sangat
berguna untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.

III. TUJUAN TUGAS AKHIR


1. Mengaplikasikan teori yang telah didapatkan kedalam praktek lapangan dari
pengetahuan lingkungan tambang dengan cara penerapan langsung pada dunia kerja
2. Mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di jenjang perguruan tinggi
3. Memenuhi salah satu mata kuliah wajib Program Studi Teknik Pertambangan
STTIND Padang
4. Untuk memperoleh gelar sarjana program pendidikan Strata-1 dalam bidang
Pertambangan.
5. Menambah wawasan dunia kerja yang sesungguhnya

IV. TOPIK TUGAS AKHIR


Topik tugas yang diharapkan sesuai dengan ilmu dan mata kuliah yang sudah diambil
mengenai lingkungan tambang dan kimia, yaitu : “Analisis Pemantauan Pergeseran Bidang
Diskontinuitas dengan Menggunakan Alat Crack Meter Sensor 2D VF_STTINDpada
Tambang Terbuka”.

V. LANDASAN TEORI
Batuan adalah material kompleks dengan variasi sifat-sifat yang sangat luas, mulai
dari jenis batuan, mineralogy, ukuran butir dan struktur serta lainnya. Struktur batuan adalah
gambaran tentang kenampakan atau keadaan batuan, termasuk di dalamnya bentuk atau
kedudukannya. Berdasarkan keterjadiannya, struktur batuan dapat dikelompokkan menjadi:
1. Struktur primer, yaitu struktur yang terjadi pada saat proses pembentukkan batuan.
Misalnya; bidang perlapisan silang (cross bedding) pada batuan sedimen atau kekar
akibat pendinginan (cooling joint) pada batuan beku.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian setelah batuan terbentuk akibat
adanya proses deformasi atau tektonik. Misalnya : lipatan (fold), patahan (fault) dan
kekar (joint). Bidang diskontinu dapat ditemukan pada struktur primer maupun struktur
sekunder.
Secara umum, bidang diskontinu merupakan bidang yang memisahkan massa batuan
menjadi bagian yang terpisah. Menurut Priest (1993) dalam Sitohang (2008), pengertian
bidang diskontinu adalah setiap bidang lemah yang terjadi pada bagian yang memiliki kuat
tarik paling lemah dalam batuan. Menurut Gabrielsen (1990) dalam Sitohang (2008),
keterjadian bidang diskontinu tidak terlepas dan masalah perubahaan stress (tegangan),
temperature (suhu), strain (regangan), mineralisasi dan rekristalisasi yang terjadi pada massa
batuan dalam waktu yang panjang.
Beberapa jenis bidang diskontinu yang digolongkan berdasarkan ukuran dan
komposisinya adalah sebagai berikut:
1. Fault (patahan) adalah bidang diskontinu yang secara jelas memperlihatkan tanda-tanda
bidang tersebut mengalami pergerakan. Tanda-tanda tersebut diantaranya adalah adanya
zona hancuran maupun slicken sided atau jejak yang terdapat di sepanjang bidang fault.
Fault dikenal sebagai weakness zone karena akan memberikan pengaruh pada kestabilan
massa batuan dalam wilayah yang luas.
2. Joint (kekar). Bidang diskontinu yang telah pecah namun tidak mengalami pergerakan
atau walaupun bergerak, pergerakan tersebut sangat sedikit sehingga bisa diabaikan. Joint
merupakan jenis bidang diskontinu yang paling sering hadir dalam batuan.
3. Bedding (bidang pelapisan). Bedding terdapat pada permukaan batuan yang mengalami
perubahan ukuran dan orientasi butir dari batuan tersebut serta perubahan mineralogi yang
terjadi selama proses pembentukan batuan sedimen.
4. Fracture dan crack. Fracture diartikan sebagai bidang diskontinu yang pecah tidak paralel
dengan struktur lain yang tampak pada batuan. Beberapa rock mechanic engineer
menggunakan istilah fracture dan crack untuk menjelaskan pecahan atau crack yang
terjadi pada saat pengujian batuan, peledakan dan untuk menjelaskan mekanisme
pecahnya batuan brittle.
5. Fissure. Ada banyak ahli yang menjelaskan pengertian fissure, salah satunya adalah
menurut Fookes dan Denness (1969) dalam Sitohang (2008) yang mendefinisikan fissure
sebagai bidang diskontinu yang membagi suatu material utuh tanpa inemisahkannya
menjadi bagian terpisah.
Massa batuan yang terdiri dari kenampakan struktur geologi atau bidang
diskontinuitas atau bidang perlapisan atau kekar dapat diklasifikasikan menurut 3 (tiga)
karakteristik utama yaitu:
1. Orientasi bidang diskontinuitas dan keluarga bidang diskontinuitas
2. Jarak antar bidang diskontinuitas, frekuensi bidang diskontinuitas, Rock Quality
Designation (RQD) dan ukuran blok bidang diskontinuitas
3. Kondisi bidang diskontinuitas terdiri dari beberapa karakteristik seperti;
a. Persisten atau kemenurusan bidang diskontinuitas
b. Kekasaran (roughness)
c. Bukaan bidang diskontinuitas (aperture)
d. Isian bidang diskontinuitas (filling material)
e. Luahan (seepage)
f. Kekuatan (strength)

VI. METODOLOGI PENELITIAN


6.1. Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
A. Data Literatur, Jurnal, Makalah dan Laporan Penelitian terdahulu
B. Data lapangan berupa data primer dan data sekunder
C. Data lainnya sebagai data pendukung

6.2. Diagram Alir Penelitian


Diagram Alir Penelitian merupakan proses jalannya penelitian ini mulai dari tahap
awal hingga pada tahap akhir.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

VII. TAHAPAN KERJA, JADWAL KERJA DAN RENCANA DAFTAR ISI


PENELITIAN
Waktu penelitian untuk Tugas Akhir/Skripsi ini diharapkan dapat dilaksanakan selama
30 hari yaitu tanggal 30 Mei s/d 29 Juni 2018 tidak terhitung dari tahap persiapan atau
disesuaikan dengan kebijakan perusahaan, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Kajian pustaka
3. Kegiatan pengambilan data, pengolahan data dan analisis data
4. Penyusunan laporan dan seminar
1. Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan paling awal, sebelum dilaksanakannya penelitian di
lapangan, yang meliputi :
a. Persiapan administrasi dan pengurusan surat-surat izin di kampus
b. Konsultasi dengan pembimbing akademik
c. Pengumpulan berbagai literatur
d. Pengiriman proposal penelitian
2. Kajian Pustaka
Pada tahapan ini akan dilakukan kajian terhadap buku-buku teks, jurnal, yang relevan
dengan materi penelitian. Kajian pustaka ini dilakukan selama pelaksanaan kegiatan
penelitian, baik selama di lapangan maupun dalam analisis dan pengolahan data.
3. Kegiatan Pengambilan Data, Pengolahan Data dan Analisis Data
Kegiatan ini berlangsung selama 1 bulan, kegiatan ini dimulai dari pemasangan alat
crack meter sensor 2D VF_STTIND pada lereng yang memiliki bidang sikontinuitas
khususnya rekahan (crack) pada lereng tambang terbuka, dengan memonitoring alat crack
meter sensor 2D VF_STTIND selama 30 menit dalam satu kali pengamblian data, data yang
diambil sebanyak 30 data dan melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan topik
penelitian dan data-data lainnya yang relevan. Selanjutnya data-data tersebut diolah dan
dianalisis.
4. Pembuatan Laporan dan Seminar Laporan
Kegiatan ini merupakan tahap akhir, semua hasil penelitian akan disajikan dalam
bentuk laporan tertulis berupa proposal penelitian dan hasil penelitian yang disusun secara
sistematis dan teratur sesuai dengan acuan/ kode etik tulisan ilmiah. Kegiatan penyusunan
laporan dan seminar laporan dilakukan selama 2 (dua) minggu, yang selanjutnya akan di
presentasikan di lingkup akademik Program Studi Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi
Teknologi Industri (STTIND) Padang.

a. TAHAPAN KERJA KEGIATAN PENELITIAN


Dalam melakukan penelitian, dilakukan dengan menggabungkan antara teori dengan
data-data dilapangan, sehingga dari keduanya didapatkan pendekatan penyelesaian masalah.
Adapun urutan pekerjaan penelitian :
1. Penentuan tempat pengamatan langsung untuk pengambilan data.
2. Pengambilan data primer (langsung dari lapangan) dan data sekunder dari laporan
bulanan perusahaan.
3. Pengelompokan data, pengujian data.
4. Pengolahan data penelitian.
5. Analisa hasil penelitian dan memberikan alternatif pemecahan masalah.

b. JADWAL KERJA KEGIATAN PENELITIAN

Waktu (minggu)
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Studi Pengamatan
2 Pengamatan
3 Pengambilan Data
4 Pengolahan Data
5 Analisa Data
6 Pembuatan Draft
Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan pihak perusahaan
PT. Allied Indo Coal Jaya

c. RENCANA DAFTAR ISI KEGIATAN PENELITIAN


HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
a.1 Latar Belakang Masalah
a.2 Identifikasi Masalah
a.3 Batasan Masalah
a.4 Rumusan Masalah
a.5 Tujuan Penelitian
a.6 Manfaat Penelitian
a.7 Sistematika Penulisan

BAB II. TINJAUAN UMUM


2.1 Landasan Teori
2.2Kerangka Konseptual
BAB III. METODOLOGI PENLITIAN
1.1 Jenis Penelitian
1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.3 Data dan Sumber Data
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1.5 Teknik Pengolahan Data
1.6 Kerangka Metodologi
BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.2 Pengolahan Data
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN

VIII. PENUTUP
Demikian proposal permohonan penelitian untuk Tugas Akhir ini saya ajukan. Besar
harapan saya sebagai mahasiswa Teknik Pertambangan STTIND Padang dapat bergabung
bersama PT. Allied Indo Coal Jaya, Semoga usulan ini mendapatkan sambutan yang baik
sehingga dapat memperoleh pengalaman berharga sekaligus menyumbangkan ide maupun
saran kepada pihak perusahaan dan terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan.
Semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan dan apabila saya diterima untuk
melaksanakan penelitian di PT. Allied Indo Coal Jaya, maka saya akan berusaha sebaik-
baiknya dalam pelaksanaan penelitian tersebut dan akan menaati segala peraturan yang telah
ditetapkan oleh pihak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Ulfah Mediaty, Pengujian Sensor Ultrasonik PING untuk Pengukuran Level
Ketinggian dan Volume Air, Teknik Elektro Fak. Teknik UNNES, Padang, 2011
Arif, irwandi, Geoteknik Tambang, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2016.
Harriani Novi Dwi, Akurasi Pengukuran Lebar Retak Permukaan pada Beton Menggunakan
Portable Scanner dengan Variasi Resolusi Pemindaian, FT Universitas Brawijaya,
Malang, 2014.
Khairul Saleh, dkk., Perancangan Murottal Otomatis Menggunakan Arduino Mega2560,
Universitas Dahesan, Bengkulu, 2016
Lisnawati, dkk, Rancang Bangun Sensor Extensometer Elektris sebagai Pendeteksi
Pergeseran Permukaan Tanah dan sistem Akuisisi Data pada Komputer, FMIPA
UNILA, Lampung, 2013.
Made Astawa Ray, dkk., Mekanika Batuan, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2011.
Nugroho Febryan Adi, Rancang Bangun Alat Pengukuran dan Penentu Arah Pergeseran
Tanah Menggunakan Sensor Potensiometer, FTE Universitas Dian Nuswantoro,
Semarang, 2014.
Riko Ervil, dkk, Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi, Sekolah Tinggi Teknologi
Industri (STTIND) Padang,2016
Sudibyo Novi Herawadi, Pendeteksi Tanah Longsor Menggunakan Sensor Cahaya, FIK,
Informatic & Business Institute Darmajaya, Lampung, 2015
Suryono, Rancang Bangun Sensor Pergeseran Tanah Digital, FMIPA UNDIP, Semarang
2008.
Zuly Budiarso dan Agung Prihandono, Implimentasi Sensor Ultrasonik untuk Mengukur
Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler, ISSN Universitas Stikubank,
Semarang, 2015.

Anda mungkin juga menyukai