Sebelum mengurai anatomi ayam, sebaiknya kita mengetahui klasifikasi ayam berdasarkan ilmu
taksonomi terlebih dahulu.
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Carinatae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus domesticus
Bulu ayam dewasa dapat dibagi menjadi tiga tipe. Pertama, bulu secara keseluruhan (contour feather)
yang terdiri dari bagian quill, shaft atau rachis, fluff atau undercolor, dan web. Kedua, bulu halus di dekat
kulit seperti rachit pendek (plumules). Ketiga, bulu pendek, lentur, dan rambutnya seperti rachis yang
disebut sebagai filoplume.
Hampir seluruh permukaan tubuh ayam ditumbuhi bulu, dari daerah kepala, leher, dada, bahu, punggung,
sayap, perut, paha, kaki, hingga ekor, kecuali di daerah paruh, mata, dan kaki bagian bawah (ceker).
Warna bulu ayam sangat beragam tergantung dari jenis ayam, lokasi tumbuh bulu di tubuh, dan jenis
kelaminnya. Bulu ayam memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
C. Sistem Otot
Otot dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu otot halus (smooth), otot jantung (cardiac), dan otot kerangka
(skeletal). Otot halus terdapat di sejumlah alat pencernaan (gastrointestinal tract). Otot jantung terdapat di
organ jantung. Sementara itu, otot kerangka bisa ditemukan melekat di sekeliling kerangka tubuh. Otot
kerangka berisi tiga jenis serabut otot, yaitu serabut merah (red fibres), serabut putih (white fibres), dan
serabut pertengahan (intermediate).
Membawa oksigen (O2) dari sel tubuh dan memindahkan CO2 dari sel tersebut.
Menyerap zat makanan dari saluran penyuplai dan membawa sebagian ke jaringan
Membawa kembali sisa hasil metabolisme sel.
Membawa produksi hormon dari kelenjar endokrin (penghasil hormon) ke berbagai bagian ayam.
Membantu pengaturan kandungan air di jaringan tubuh.
Pada ayam, organ jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, vertikel kanan, atrium kiri, dan
vertikel kiri. Darah yang miskin oksigen (deoxygenated blood) akan masuk melalui atrium kanan,
kemudian melalui vertikel kanan. Dengan adanya gerakan memompa oleh otot jantung, darah dari
vertikel kanan akan keluar menuju paru. Di paru-paru, darah akan mengambil oksigen dan melepaskan
karbondioksida.
Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir dari paru-paru menuju ke atrium kiri dan melalui
vertikel kiri. Adanya gerakan kontraksi vertikel kiri mendorong darah keluar menuju ke sistem asterial dan
dibawa menuju sel-sel tubuh. Selanjutnya, dari sel-sel tubuh, darah membawa produk buangan menuju
kembali ke jantung melalui sistem venous (pembuluh darah vena). Proses ini berlangsung berulang-ulang
secara teratur.
E. Sistem Pernapasan
Alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian yaitu bagian atas (lubang hidung dan pangkal tenggorokan
atau larynx), saluran pernapasan, dan paru-paru. Fungsi alat pernapasan adalah sebagai tempat
pertukaran udara yang masuk dan keluar dari tubuh ayam. Dengan kata lain, alat pernapasan berfungsi
sebagai tempat pertukaran oksigen yang masuk kedalam tubuh dan karbondioksida yang dikeluarkan
dari tubuh ayam. Selain itu, sistem pernapasan berfungsi untuk mengatur temperatur tubuh ayam.
Mulut berfungsi untuk minum dan memasukkan makanan, menghasilkan air liur yang mengandung
enzim amilase (enzim pengurai makanan), dan mempermudah makanan masuk ke dalam kerongkongan.
Kerongkongan berfungsi untuk menyalurkan makanan dari mulut ke tembolok.
Tembolok berfungsi sebagai penampung sementara makanan sebelum proses selanjutnya.
Ampela (ventriculus) bagian depan berfungsi sebagai penghasil pepsin atau enzim pengurai protein
dan penghasil asam lambung (hydrochloric acid). Ampela memiliki otot yang kuat dan permukaan yang
tebal. Fungsinya sebagai pemecah makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Di bagian usus kecil (small intestine) terdapat pankreas yang menghasilkan enzim amilase, lipase, dan
tripsin. Tiga enzim tersebut dan enzim lainnya yang dihasilkan dari dinding usus kecil berfungsi untuk
menguraikan protein dan gula. Hasilnya akan diserap usus kecil untuk didistribusikan ke seluruh tubuh
ayam.
Usus kecil berfungsi sebagai tempat penyerapan sari-sari makanan. Organ usus kecil ayam dewasa
berukuran panjang 1,5 meter.
Fungsi usus buntu belum diketahui secara pasti. Usus buntu ayam dewasa berukuran 15cm.
Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan
kandungan air dalam sel tubuh dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh ayam. Usus besar ayam
dewasa berukuran 10cm.
Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan.
H. Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi mengatur semua organ tubuh. Otak merupakan tempat konsentrasi terbesar sel-
sel saraf dan berfungsi sebagai pusat pengatur semua saraf. Sistem saraf yang berfungsi baik pada
ayam yaitu penglihatan, pendengaran, dan saraf perasa. Sementara itu, sistem saraf penciuman kurang
berfungsi. Secara anatomi, sistem saraf dibagi menjadi dua sistem berikut ini.
Sistem saraf somatis (somatic nerveus system) adalah sistem saraf dalam tubuh ayam yang dapat
menerima rangsangan dari lingkungan luar. Contohnya ketika ayam dipegang.
Sistem saraf otomatis (automatic nervous system) terdiri dari sistem parasimpatis (symphathetic
autonomic nerveus system) dan sistem saraf arasimpatis (parasympathetic automatic nerveus sistem).
Sistem ini secara umum bergabung dengan kebiasaan yang sering dilakukan ayam misalnya ketika
berkelahi dan terbang.
I. Sistem Reproduksi
Secara anatomi sistem reproduksi pada ayam hampir sama dengan ternak lainnya. Perbedaannya,
hanya terdapat pada bentuk dan ukuran organ reproduksi. Secara fisiologi, unggas memiliki sistem
reproduksi yang berbeda dibandingkan dengan hewan menyusui (mamalia). Pada unggas, pembuahan
sel telur terjadi di saluran telur (infundibulum) dan sel telur tersebut dibungkus dengan cangkang (shell).
Perkembangan janin (embrio) terjadi di luar induknya. Pada hewan mamalia, pembuahan sel telur dan
perkembangan janin (embrio) terjadi di saluran reproduksi (uterus).