Teori Singkat
Osmosis merupakan proses perpindahan molekulmolekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel. Osmosis dikenal juga sebagai difusi dengan kategori khusus. Adapun yang dimksud air dalam proses osmosis tersebut adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul-molekul lainnya, seperti gula, protein, atau larutan yang lain. Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan osmosis. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
a. Isotonik Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik.
b. Hipotonik Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel. Contoh : aquades. c. Hipertonik Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Contoh : larutan yang bersifat lengket dan pekat, seperti larutan gula dan garam.
Cara Kerja
1.
2.
3.
Belah 2 kentang pada bagian tengahnya dan beri lubang pada bagian tengahnya.
4.
Potonglah bagian bawah kentang tersebut sehingga dapat berdiri tanpa bergoyanggoyang
5.
Pada bagian kiri merupakan kentang yang direbus dan pada bagian kanan merupakan kentang mentah (tidak di rebus sebelumnya)
Terlihat setelah direndam dengan air selama 3 jam, pada lubang bagian atas kentang yang direbus (kiri), permukaan garam sedikit terisi oleh air. Sedangkan pada kentang yang mentah, air menggenangi lubang yang berisi garam tersebut.
Proses keluarnya cairan (air) dari kentang menuju ke larutan garam. Hal ini terjadi karena tekanan atau konsentrasi dalam kentang lebih rendah daripada tekanan pada larutan garam. Kentang tersebut akan kehilangan sebagian air. Garam hiper terhadap kentang dan kentang hiper terhadap air. Kentang yang telah direbus maupun yang tidak sama-sama memiliki sifat hiper.Tetapi sifat hiper pada kentang yang mentah lebih tinggi dari pada kentang yang telah direbus
Air yang terdapat pada lubang kentang yang telah direbus lebih sedikit darpida kentang mentah karena pada saat air diluar masuk ke dalam kentang, sel-sel kentang sebagian besar telah tidak aktif lagi karena telah direbus sebelumnya, hal ini mengakibatkan terhambatnya proses masuknya air ke dalam kentang. Sedangkan pada kentang mentah, sel-sel pada kentang masih aktif bekerja sehingga air dapat dengan mudah masuk dan menggenangi lubang tersebut beserta garam.
Kentang menyerap air di luar, kemudian garam menyerap air dari kentang. Hal itu disebabkan karena air berpindah dari konsentrasi rendah ke tinggi.