Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Ayam (Gallus sp) termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi
sebagai pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis
mempunyai sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di
akhiri dengan cakar,serta mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat
dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan
yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan
untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan
otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku
yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang
gerakan dan aktifitas sayap.
Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik
(berongga). Rongga berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan
seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap. Hal ini
merupakan suatu fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung
yang luka oleh para pemburu. Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe
tulang meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang
mengikat struktur beringga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas
liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium
dalam pakannya rendah.
Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam
mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian
besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh sistem tulang
sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang sunsum dengan
anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk membentuk kulit telur bila
kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang sunsum ini terdapat pada ayam
betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak terdapat pada ayam jantan.
Sumsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang
dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh
dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang pembentukan telur yang pertama, mulai
menampung tulang sunsum. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan kalsium
yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama
bertelur rendah.
Timbunan kalsium tulang ayam betina piaraan hanya adapat mencukupi
pembentukan beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka
setelah ayam bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total
kalsium tulang. Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur dan mempunyai
fungsi utama sebagai penggerak. Ciri suatu otot mempunyai hubungan yang erat
dengan fungsinya. Karena fungsinya, maka jumlah jaringan ikat berbeda diantara
otot. Jaringan ikat ini berhubungan dengan kealotan daging. Otot-otot yang
berasosiasi dengan tulang yaitu otot-otot yang berhubungan dengan tulang, sering
disebut otot skeletal.
Jaringan otot ayam merupakan satu kesatuan kelompok organ yang bertindak
selaku anggota gerak. Ada 3 macam otot dasar, yaitu otot polos, otot jantung dan otot
rangka. Otot polos dijumpai di dalam pembuluh darah, usus dan organ lain yang tidak
berada di bawah perintah otak. Otot rangka yang melekat pada tulang dan
bertanggung jawab terhadap gerak yang berada di bawah perintah seperti otot dada,
paha dan kaki. Otot skeletal adalah yang paling penting bagi ternak unggas meskipun
terdapat otot polos pada usus dan otot jardisk pada jantung. Dada merupakan otot
skeletal terbeasr karena dibutuhkan untuk terbang, misalnya pada bangsa ayam liar.
Otot ini telah dikembangkan secara genetis oleh para ahli pemuliaan spesies-spesies
domestik. Ayam memiliki otot merah dan putih, yang dapat disamakan dengan
daging gelap dan terang. Perbedaan ini disebabkan kandungan myoglobin pada otot
merah. Myoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen pada otot ayam.
Musculus pectroralis major berfungsi untuk menutup sayap, berorigo pada
carnia sterni dan berinsertio pada facies ventralis humeri. Musculus pectoralis minor
baru tampak bila musculus pectoralis major diangkat. Musculus ini berorigo pada
carnia sterni, kemudian masuk ke dalam foramen triosseum yang berinsertio pada
facles dorsalis humeri. Fungsinya adalah untuk menurunkan sayap.

1.2. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum pengamatan hewan (ayam) adalah setelah


menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat memahami struktur morfologi,
anatomi, dan histologi dari sistem organ hewan serta mengetahui fungsi bagian-
bagiannya.
Kegunaan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui struktur
morfologi, anatomi, histologi serta mengetahui fungsi bagian-bagiannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi ayam

2.1.1 Klasifikasi dari ayam adalah sebagai berikut :


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Divisi : Carinathae
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Family : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus domestica sp

2.1.2 Morfologi
Ayam termasuk kelas aves, tubuh terbagi atas paruh, kepala, leher,
badan, sayap, tungkai dan ekor. Morfologi ayam meliputi bentuk conus, dimana
paruh pendek, lebih pendek dari pada kepala. Bentuk sayap panjang karena
ukuran dari pengkolan kedua sampai keujung lebih panjang daripada badan.
Tipe bulu adalah bulu lengkap, yaitu terdiri dari batang bulu dan lembaran bulu
pendek. Tersus mertatasusmerupakan tipe scutellata. Jari terangkat, yaitu
halluxnya melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perlekatan jari-jari
yang lain. Cakar tipe obtuse, cakar agak melengkung dengan ujung tumpul.
Kaki termasuk tipe berjalan yaitu halluxnya terangkat sehingga kedudukannya
lebih tinggi dari jari-jari yang lain. Ekor bulat, yaitu bulu tengah lebih panjang
dan semakin ke tepi berangsur pendek.
2.2. Sistem Pencernaan Ayam

Pencernaan adalah penguraian pakan ke dalam zat-zat makanan dalamsaluran


pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh jaringan-jaringantubuh
(Anggorodi, 1985).Ayam merupakan ternak non-ruminansia yang artinya ternak
yangmempunyai lambung sederhana atau monogastrik. Pada umumnya bagian-
bagianpenting dari alat penceernaan adalah mulut, farinks, esofagus, lambung,
usushalus dan usus besar. Makanan yang bergerak dari mulut sepanjang
saluranpencernaan oleh gelombang peristaltik yang disebabkan karena adanya
kontraksiotot di sekeliling saluran. (Tillman et al., 1991). Di dalam empedal bahan-
bahan makanan mendapat proses pencernaansecara mekanis. Partikel-partikel yang
besar secara mekanik akan diperkecildengan tujuan memudahkan proses pencernaan
enzimatis di dalam mulut ataupundi dalam saluran pencernaan berikutnya. Untuk
memudahkan proses pencernaanmekanis maupun enzimatis dalam mempersiapkan
ransum ternak banyakdilakukan dengan menggiling bahan-bahan ransum
tersebut(Gammar, 2004)

2.3. Sistem Reproduksi Ayam

Sistem reproduksi pada ayam jantan berbeda dengan ayam betina. Alat
reproduksi ayam jantan dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu sepasang testis,
sepasang saluran deferens dan kloaka.
1. Testis
Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat
pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum
mesorchium, berdekatan denganaorta dan vena cavar, atau di belakang paru-
paru bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat dengan rongga udara, temperatur
testis selalu 41o - 43o C karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan
terjadi pada temperatur tersebut.
Testis ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis
terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak.
Bagian dalam dari testid terdiri atastubuli seminiferi (85% – 95% dari volume
testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan
intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya
hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada
umur, strain, musim, dan pakan.

2. Saluran Deferens
Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang
merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan
perpanjangan dari saluran epididimis dan dinamakan saluran deferens. Saluran
deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang
berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens,
sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan.
Pemasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran
deferens.

3. Alat Kopulasi
Alat kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami

rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18 cm. Pada

papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma

saat terjadinya kopulasi.


Ayam bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kantong udara (air sacs).
Secara umum sistem pernapasan dari unggas didukung oleh beberapa organ, yaitu
lubang hidung, larinx,trakhea, srinx, bronkhi, paru-paru, kantung udara dan rongga
tulang (North, 1978) dan tampak pada gambar. Secara umum diuraikan sebagai
berikut:
1. Lubang hidung (nares anteriores). Lubang hidung (nares anteriores).
Berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal dan
merupakan lubang masuk pertama yang berhubungan dengan luar. Nares
posteriores (lubang hidung dalam), terletak pada palatum dan hanya satu buah
di tengah (Radiopoetrao, 1991).
2. Larink (larynx). Larink disokong oleh cartilago cricoidea dan cartilago
arytenoidea yang berjumlah sepasang (Radiopoetra, 1991).
3. Trachea (trakhea). Trakhea merupakan lanjutan dari larink kearah kaudal.
Berupa suatu pita yang mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus
trachealis (Radiopoetra, 1991).
4. Srink/pita suara (srynx). Srink terdapat pada bagian bifurcatio tracheae,
tersusun dari beberapa annulus trachealis pada bagian kaudal dan annulus
bronchialis pada daerah kranial. Alat ini membatasi bagian yang melebar yang
disebut tympanum (Radiopoetro, 1991). Pita suara atau bagian jakun bawah
pada batang tenggorok (percabangan bronki menjadi dua) ini menghasilakan
suara pada unggas. Pita suara merupakan satu-satunya bagian alat pernapasan
yang mampu menghasilkan suara, sedangkan jakun merupakan bagian
pembentuk suara (Nesheim et al., 1979; Akoso, 1993).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi mengenai pengamatan sel dilaksanakan pada pukul 14.30
pada hari Rabu 23 Oktober 2019, bertempat di Laboratorium Unggas, Fakultas
Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, Palu.

3.2. Alat dan Bahan

Berikut adalah tabel alat yang di gunakan pada praktikum pengamatan hewan
(ayam)

Tabel 1. Alat yang di gunakan pada praktikum Ayam


No NAMA ALAT KEGUNAAN
1 Silet / Carter Untuk memotong
2 Stereofom Meletakkan bahan praktek
3 Jarum pentul Untuk menahan bahan
4 Kaos tangan Pelindung tangan
5 Pulpen Menulis

Bahan yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah seekor ayam

3.3. Cara Kerja


Cara kerja pada praktikum pengamatan hewan (ayam) ini adalah sebagai
berikut:
1. Langkah pertama ambil seekor ayam kemudian potong, langkah berikut
nya simpan ayam di atas papan bedah.
2. Gambar morfologinya
3. Bedah ayam tersebut dari bawah keatas kemudian pisahkan antar sistem
reproduksi dengan sistem pencernaan ayam tersebut.
4. gambar hasilb pengamtan kalian (sistem pencernaan ayam dan sistem
reproduksi ayam). tersebut pada laporan sementara.
Bab 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berikut adalah hasil pengamatan pada praktikum pengamatan hewan (ayam).

Gambar 1. Morfologi ayam dan bagian-bagiannya

Gambar 2. Sistem pencernaan ayam dan bagian-bagiannya


Gambar 3. Sistem reproduksi ayam dan bagian-bagiannya

4.2. Pembahasan

Morfologi luar Kepala (caput) Rostrum (paruh) Terdiri dari 2 bagian yaitu
maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.berfungsi sebagai
pengganti mulut, disesuaikan dengan jenis makanan dan cara makannya. Nares
(lubang hidung)terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares interna pada
sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.Cera (jengger)merupakan suatu
tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum bagian atas. Organon Visus
(mata)Organ penglihatan pada ayam relatif besar dan terletak sebelah lateral pada
kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning atau jingga kemerah-
merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar.
Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik untuk
menutupi mata. Porus acustic externusterletak di sebeleh dorso-caudal mata,
sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk menangkap
getaran suara. Collum (cervix) Terkadang disebut leher dan biasanya ayam
mempunyai leher yang sedikit panjang.Badan (truncus)Bagian tubuh ayam ditumbuhi
dengan banyak bulu yang berguna sebagai pelindung tubuh dan menjaga suhu
tubuhnya.

Plumae Terdiri atas bagian-bagian Calamus (quill) adalah tangkai bulu.o Rachis
(shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga. Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal
calamus. Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang
melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Vexillum (vane), terbentuk dari barbae
yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi
banyak barbulae. Plumulae Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang
sedang mengerami telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus
pendek, rachis agak mereduksi, serta barbae yang panjang dan fleksibel.
FiloplumaeBerbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek
halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang
panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae. Remiges merupakan bagian
bulu yang menutupi bagian sayap, mempunyai bagian pangkal bulu yang
panjang. Tectrices merupakan bagian badan dan hamper ada diseluruh bagian
ayam. Parapteriumbulu yang menutupi daerah bahu, bulu ini cenderung kecil
dibandingkan dengan bulu tectrices dan terletak di seputaran daerah bahu. Alu
SpuriaBerupa bulu-bulu kecil dan terkadang ada pada ayam yang baru menetas atau
ayam kecil. Ekor (cauda) Ayam mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di
uropygium.1. Rectricesbulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan
berfungsi sebagai kemudi. Glandulauropygialis Semacam tonjolan kecil di bagian
bawah badan ayam yang mengeluarkan suatu kelenjar minyak. Saluran reproduksi
pada ayam jantan meliputi Testis berjumlah sepasang terletak pada bagian atas di
abdominal kearah punggung pada bagian anterior akhir dari ginjal dan berwarna
kuning terang. Pada unggas testis tidak seperti hewan lainnya yang terletak di dalam
skrotum Fungsi testis menghasilkan hormon kelamin jantan disebut androgen dan sel
gamet jantan disebut sperma . Epididimis berjumlah sepasang dan terletak pada
bagian sebelah dorsal testis. Berfungsi sebagai jalannya cairan sperma ke arah kaudal
menuju Duktus deferens , Jumlahnya sepasang, pada ayam jantan muda kelihatan
lurus dan pada ayam jantan tua tampak berkelok-kelok. Letak ke arah kaudal,
menyilang ureter dan bermuara pada kloaka sebelah lateral urodeum. Organ
kopulasiPada unggas duktus deferens berakhir pada suatu lubang papila kecil yang
terletak pada dinding dorsal kloaka. Papila kecil ini merupakan rudimeter dari organ
kopulasi .Sistem reproduksi pada ayam betina meliputi Ovarium terletak pada daerah
kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga perut pada garis punggung sebagai
penghasil ovum. Ovarium sangat kaya akan kuning telur atau yang disebut yolk.
Ovarium terdiri atas dua lobus besar yang banyak mengandung folikel-folikel
.Ovarium biasanya terdiri dari 5 sampai 6 ovum yang telah berkembandan sekitar
3.000 ovum yang belum masak yang berwarna putih .

Oviduk terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara ovarium


dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik dan satunya
mengalami rudimeter. Bentuknya panjang dan berkelok-kelok yang merupakan
bagian dari ductus Muller.

Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang sekitar
9 cm . Infundibulum berbentuk seperti corong atau fimbria dan menerima telur yang
telah diovulasikan.

Magnum merupakan saluran kelanjutan dari oviduk dan merupakan bagian


terpanjang dari oviduk. Batas antara infundibulum dengan magnum tidak dapat
terlihat dari luar Setelah melewati infundibulum telur masuk ke dalam Ithmus. Antara
ithmus dan magnum terdapat garis pemisah yang nampak jelas yang disebut garis
penghubung ithmus-magnum.

Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di dalam
uterus telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-garam kalsium .
Uterus (shell gland) mempunyai panjang sekitar 10 sampai 12 cm dan merupakan
tempat perkembangan telur paling lama di dalam oviduk, yaitu sekitar 18 sampai 20
jam .

Bagian akhir dari oviduk adalah vagina dengan panjang sekitar 12 cm. Telur
masuk ke bagian vagina setelah pembentukan oleh kelenjar kerabang sempurna (di
dalam uterus). Pada vagina telur hanya dalam waktu singkat dan dilapisi
oleh mucus yang berguna untuk menyumbat pori-pori kerabang sehingga invasi
bakteri dapat dicegah. Kemudian telur dari vagina keluar melalui kloaka .
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Berdasarkan morfologinya, tubuh ayam terbagi atas caput, cervix, truncus,


cauda dan sepasang extremitas yaitu extremitas anterior (sayap) dan
extremitas posterior (kaki).
2. Cavum oris ayam terdiri dari maxilla dan mandibula.
3. Bulu pada ayam terbagi 3 macam, yaitu :
a. plumae : calamus, rachis, umbilicus inferior, umbilicus posterior dan
vexillum.
b. plumulae : calamus, rachis, barbae dan barbulae.
c. filoplumae.
4. Berdasarkan anatomi ayam, terdapat beberapa sistem organ, yaitu :
a. Sistem cardiovaskuler : cor dan pembuluh darah.
b. sistem digestorium : rostrum, cavum oris, pharynx, esophagus, ingluvies,
proventriculus, ventriculus, intestinum tenue dan crassum, hepar, pankreas dan
glandula salivales.
c. sistem urogenital : ren, ureter, kloaka dan ovarium.
d. sistem respiratorium : nares, larynx, trachea, pulmo, syrinx dan saccus
pneumaticus.

5.2. Saran

Sebaiknya kita melakukan praktikum kitah harus mengamati apa yang kita
percobakan saat melakukan praktikum yang kita lank sanakan dan kita harusmenjaga
kebersihan dalam laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai