Anda di halaman 1dari 5

Materi I : Peranan ternak unggas

Unggas merupakan hewan ternak yang sangat di gemari berbagai kalangan, unggas juga
memiliki fungsi yang sangat flexible dalam pemanfaatan nya. Hasil pemanfaatan unggas
tersebut dapat kita jumpai dengan mudah di pasar traditional, pasar swalayan, dan toko –
toko pernak – pernik atau kebutuhan rumah tangga.

Pemanfaatan unggas selain dari bentuk fisik atau hasil produksinya unggas juga bisa
digunakan untuk hewan percobaan untuk beberapa pengujian bahan pakan yang akan dibuat
untuk ternak unggas lainnya.

Unggas juga bisa dimanfaatkan telur dan embrio nya sebagai bahan percobaan
pengembangan efektivitas vaksin untuk penanganan penyakit pada ternak.

Unggas juga terutama ayam bisa di manfaatkan feses nya sebagai bahan pupuk organik
yang gunanya untuk menyuburkan tanaman agar tumbuh dengan baik.

Terdapat juga beberapa pola usaha ternak unggas yang sering dilakukan oleh pelaku
usaha yaitu industri, agen (poultry shop), koperasi, kelompok, dan peternak. Untuk pola
peternak terdapat beberapa 2 jenis bagian yaitu pola usaha mandiri dan pola usaha
kemitraan.

Materi II : Taxonomi dan Domestikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

Class : Aves

Ordo : Galliformes

Family : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus gallus (Linnaeus, 1758)

Sub Spesies : Gallus gallus gallus (Linnaeus, 1758)

: Gallus gallus spadiceus (Bonnaterre, 1792)

: Gallus gallus bankiva (Temminck, 1813)


: Gallus gallus murghi (Robinson & Kloss, 1920)

: Gallus gallus jabouille (Delacour & kinnear, 1928)

: Gallus gallus domesticus (Linnaeus, 1758)

: Gallus gallus gallus (Linnaeus, 1758)

Spesies : Gallus varius (Shaw, 1798)

: Gallus sonneratii (Temminck, 1813)

: Gallus lafayetii (Lesson, 1831)

Taxonomi diatas merupakan kumpulan semua ras nenek moyang dari hewan ternak
unggas. Unggas sendiri memiliki beberapa teori yang menyatakan asal - usul dimulai jenis -
jenis dari berbagai maam unggas, terdapat dua teori di kemukakan oleh Charles Darwin
(1868) yaitu yang pertama ada teori monophelytic berdasarkan teori ini ayam peliharaan
berasal dari satu jenis ayam hutan yang saat ini masih ada, yaitu Gallus gallus yang banyak
terdapat di hutan Asia Tenggara. Teori polyphletic teori ini mengemukakan bahwa ayam
peliharaan yang ada dewasa ini berasal dari beberapa jenis ayam hutan yang saat ini masih
ada di berbagai hutan di dunia

Ada beberapa spesies yang masih hidup hingga saat ini yaitu Gallus gallus (Red Jungel
Fowl), Gallus varius (Green Jungel Fowl), Gallus lafayetii (Ceylonese/Srilanka Jungel
Fowl), Gallus sonneretii (Grey Jungel Fowl).

Ternak unggas juga di bagi kembali kedalam 2 klasifikasi yaitu ada klasifikasi standar
yang didalam nya terdapat Asiatic Class, Mediteranean Class, English Class, American
Class, French Class, & Polnish Class, untuk klasifikasi ekonomis didalam nya terdapat tipe
petelur, tipe pedaging, tipe dwiguna, tipe fancy, dan tipe bantam.

Materi III : Anatomi, sistem syaraf, dan endoktrin unggas

Yang pertama pada anatomi unggas yaitu organ bagian eksterior pada unggas tersebut
seperti pada bagian organ dari luar menyerupai bagian kepala, leher, bagian tubuh belakang
dan depan, dan dari masing - masing bagian inti dari organ luar tadi ada terdapat beberapa
lagi bagian penting yang berguna sekali untuk produksi berkelanjutan pada unggas. Bagian
kepala ada paruh, jengger, cuping, pial kemudian bagian tubuh depan ada dada dan sayap
kemudian bagian tubuh belakang ada punggung, perut, ekor, paha, betis, dan cakar.

Kerangka pada unggas memiliki unsur penyusun kalsium (13%), Magnesium fosfat
(5%), dan kalsium karbonat (2%). Kerangka memiliki kegunaan yang sangat penting untuk
melindungi organ - organ pada unggas selain itu juga kerangka menjadi tempat untuk
menyimpan sumsum tulang dan juga sebagai tempat penyimpan cadangan kalsium.
Kerangka pada unggas terbagi menjadi dua yaitu kerangka axial yang terdiri dari tulang
kepala, tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada kemudian yang kedua kerangka anggota
tubuh terdiri dari tulang sayap dan tulang kaki.
Unggas juga mememiliki organ pelindung tubuh yang fungsinya hampir sama dengan
kerangka namun memiliki efek yang sangat penting untuk ke stabilan tubuh unggas tersebut.
Organ pelindung tubuh tersebut mencakupi kulit dan bulu. Fungsi dari kulit yaitu
melindungi tubuh dari pengaruh temperatur lingkungan sekitar, sebagai perlindungan
terhadap masuk nya mikroorganisme ke tubuh, sebagai respiator untuk menerima
rangsangan dari luar kemudian fungsi pada bulu yaitu sebagai isolator, melindungi tubuh
dari luka dan infeksi, sebagai penunjang untuk terbang, sebagai reseptor dari luar, sebagai
perhiasan untuk memikat lawan jenis, dan untuk manusia dapat berguna untuk mendeteksi
kondisi kesehatan dan menduga kemampuan bertelur (untuk ayam layer).

Sistem pernafasan pada unggas terdapat dua pasang paru - paru yang menempel pada
tulang rusuk dan 4 pasang kantung udara.

Organ sistem pencernaan pada unggas terdiri dari mulut (paruh), esophagus
(kerongkongan), crop (tembolok), proventikulus, ventrikulus, usus halus, ceca (usus buntu),
usus besar, kloaka, vent (anus) dan juga ada organ aksesoris yang merupakan bagian dari
organ pencernaan juga yaitu pankreas, liver, dan kantong empedu.

Integrasi pesan-pesan dalam tubuh terjadi melalui dua sistem transport, dua sistem
transport itu meliputi Neural dan Humoral.

Sistem syaraf secara anatomis terdiri dari dua sistem yaitu sistem syaraf somatic dan
sistem syaraf autonomic

Sistem endoktrin terdiri dari beberapa kelenjar yang dapat menghasilkan, menyimpan
dan mengsekresikan hormon, berdasarkan struktur dan klasifikasi menjadi hormon protein
dan hormon steroid.

Materi IV : Sistem reproduksi

Sistem reproduksi merupakan sistem yang berguna untuk menambah anak kan baru dan
juga bisa untuk menambah daya produksi terutama dalam produktivitas ayam layer. Setiap
unggas jantan dan betina memiliki organ reproduksi namun ada yang berbeda dari struktur
organ dan guna dari organ tersebut.

Sistem reproduksi jantan terdiri dari 2 testis. Testis tidak pernah turun ke dalam
skorotum eksternal seperti pada mamalia. Testis terdiiri dari saluran tubulus seminiferus
yang menuju ke ductus deferent.

Sistem reproduksi betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Ovarium memiliki tugas
sebagai pembentuk kuning telur kemudian oviduct memililki fungsi penyalur setelah
terbentuknya yolk (kuning telur) yang pertama nya di tangkap oleh infundibulum yang
berfungsi untuk memfertilisasi kuning telur selama 15 menit, di lanjut ke magnum yang
tugas memberi albumen prosesnya berlangsung selama 3 jam, kemudian masuk ke isthmus
yang tugas untuk membentuk membran kerabang bagian dalam dan luar proses ini
berlangsung selama 1,5 jam, kemudian masuk ke uterus merupakan tempat
pengklasifikasian kerabang yang akan di oposisikan nanti di vagina dan proses ini
berlangsung selama 18-20 jam, kemudian berakhir di vagina sebagai penyimpanan kurtikula
di kerabang.
Pada akhirnya untuk proses pembentukan telur dibutuhkan waktu proses selama 23 -
26 jam.

Materi V : Sistem Pencernaan


Sistem Pencernaan unggas terdiri atas : Tractus alimentarius dan Organ accessories. Tractus
alimentarius terdiri atas : Mulut, Pharynx, Oesophagus, Crop, Proventiculus, Ventriculus, Usus
Halus, Usus Besar, Caeca, Colon, Cloaca. Organ accessories terdiri dari: pancreas, Hati,
Limpa.

Materi VI : Tingkah laku ternak

Reaksi organisme terhadap rangsangan tertentu atau sikap yang ditunjukkan sebagai reaksi
terhadap lingkungannya

POLA TINGKAH LAKU

Suatu segmen tingkah laku yang diorganisir dan mempunyai fungsi khusus

PROSES BELAJAR PADA AYAM

1. Simple Learning/Pembelajaran Sederhana: latihan dan pengalaman

2. Complex Learning/ Pembelajaran Kompleks: kecerdasan

SISTEM PENGINDERAAN

Terdiri dari pengelihatan, pendengaran, pengecap, penciuman, peraba.

SISTEM TINGKAH LAKU

1. Tingkah Laku Makan (ingestive behavior) dan minum

2. Tingkah Laku Membuang Kotoran (eliminative behavior)

3. Tingkah Laku Seksual (sexual behavior)

4. Tingkah Laku Keibuan (maternal behavior)

5. Tingkah Laku Bertarung (agonistic behavior/combat)

6. Tingkah Laku Saling Meniru (allelomimetic behavior)


7. Tingkah Laku Mencari Perlindungan (shelter-seeking behavior)

8. Tingkah Laku Menyelidiki (investigative behavior)

NORMA TINGKAH LAKU PENTING DALAM PRODUKSI TERNAK UNGGAS


(AYAM)

1. Locomotion (daya gerak)

2. Thermoregulation (pengaturan suhu tubuh)

3. Grooming (membersihkan diri)

4. Sleeping (tidur)

TINGKAH LAKU ABNORMAL

Seringkali berguna untuk mendeteksi penyakit secara dini: ayam sakit biasanya makan
sedikit, malas dan tidak aktif, memisahkan diri dari anggota kelompok yang lain

HUBUNGAN SOSIAL

Semua tingkah laku yang disebabkan oleh atau dipengaruhi oleh ayam lain terdiri dari
Dominasi dan Social Stress (cekaman sosial).

Anda mungkin juga menyukai