Disusun Oleh :
Yonatan Ripandra Sinaga 1807413005
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
ABSTRAK.....................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................6
1.3 Solusi...................................................................................................................................6
1.4 Desain Solusi....................................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................9
2.1 Data Warehouse...............................................................................................................9
2.2 Data Mart..........................................................................................................................9
2.3 Cloud Computing..........................................................................................................10
2.3.1 IAAS Cloud (Infrastructure as a Service)....................................................10
2.3.2 Private Cloud........................................................................................................10
2.4 Data Mining....................................................................................................................11
2.5 ETL (Export, Transform, Load)...............................................................................12
2.6 OLTP (Online Transaction Processing)................................................................12
2.7 OLAP (Online Analitycal Processing)...................................................................12
2.8 Metadata..........................................................................................................................12
BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN.......................................................................14
3.1 Analisa..............................................................................................................................14
3.2 Kesimpulan.....................................................................................................................16
3.3 Saran.................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................17
LAMPIRAN................................................................................................................................18
3
ABSTRAK
Kata Kunci : KUD, Petani, Pertanian, Data Warehouse, Cloud Computing, Data
Mart, ETL, OLAP/OLTP dan Data Mining, Desa Langgam, kecamatan Pelalawan.
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada sub bab 1.1 di atas, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Petani menjual hasil panennya pada makelar dengan harga yang sangat
rendah karena tidak adanya KUD di Desa Langgam, Pelalawan
2. Teknologi apa sajakah yang diperlukan dalam mengimplementasikan data
warehouse dalam bidang pertanian padi di Desa Langgam, Pelalawan ?
3. Bagaimana KUD dengan implementasi data warehouse dapat
meningkatkan kesejahteraan para petani Desa Langgam, Pelalawan ?
1.3 Solusi
Berdasarkan penjelasan pada subbab 1.2 di atas, maka didapat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Membentuk KUD, dan melakukan sosialisasi keuntungan menjual hasil
panen padi ke KUD kepada petani desa Langgam, Pelalawan.
2. Teknologi yang digunakan yaitu : Data Warehouse, Cloud Computing
(Cloud IAAS, Private Cloud), Data Mart, ETL, OLAP atau OLTP dan
Data Mining.
3. Mengimplementasikan data warehouse dan teknologi pendukung (pada
point 2 di atas) dalam sistem KUD sehingga dapat mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat dan meningkatkan penghasilan petani padi Desa
Langgam. Pelalawan.
6
Gambar di atas menunjukan rancangan sistem yang diperlukan KUD guna
mempermudah dalam menganalisis data sehingga mempermudah pihak KUD
dalam mengambil keputusan. Model pengembangan data warehouse dan data
mart yang akan digunakan adalah model bottom up. Bottom up yaitu model
pengembangan data warehouse dan data mart dimana data dari sumber data akan
disimpan pada masing-masing data mart berdasarkan kebutuhan subbagian KUD
dan kemudian data yang dibutuhkan untuk analisis akan diambil dari data mart
dan disimpan ke dalam data warehouse untuk di analisis.
Sebelum data disimpan ke dalam data warehouse, data akan melewati
proses ETL. ETL atau Extract, Transform, Load yaitu proses mengumpulkan data
dari sumber data, menyeragamkan format file yang berbeda, dan kemudian
menyimpannya kedalam data warehouse.
OLAP atau Online Analitical Processing digunakan untuk melakukan
analisis data yang disimpan pada data warehouse pada periode tertentu, sedangkan
OLTP digunakan dalam proses transaksi untuk mengolah data pada database
seperti menambah data, mengubah data maupun menghapus data pada transaksi
sehari-hari.
Data mining digunakan untuk mengurutkan data dalam jumlah yang
sangat banyak dan mengambil informasi – informasi yang berkaitan dengan apa
yang diperlukan seperti apa yang biasa dilakukan oleh seorang analis. Data
mining penting untuk membantu dalam mempermudah analisis data dan
pengambilan keputusan.
7
Seluruh proses dan teknologi tersebut akan berjalan dengan sangat baik
jika didukung dengan adanya teknologi pendukung seperti cloud computing.
Cloud computing memiliki tiga jenis layanan dan empat model deployment yang
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan (On Demand). Sistem ini dirancang
menggunakan model layanan IAAS dloud dan model deployment private cloud.
IAAS Cloud menekan pada penyediaan sarana jaringan komputer,
perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor,
beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi, sehingga
kita dapat merancang dan membangun server serta jaringan yang dibutuhkan.
Private Cloud merupakan model deployment yang ditujukan untuk
penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja. Model deployment ini baik
digunakan karena sistem akan dibangun untuk membantu pengoperasian KUD,
sehingga dapat menggunakan jaringan intranet atau kabel (LAN) sekaligus
meningkatkan keamanan data karena tidak dapat diakses publik.
Rancangan sistem tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan analisis
data dan pengelolaan koperasi yang akan sangat membantu KUD dan Petani Desa
Langgam, Pelalawan dalam meningkatkan perekonomian petani, anggota koperasi
lainnya serta penduduk desa Langgam, Pelalawan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
3. Data mart lebih dimengerti dan digunakan karena berisi data yang lebih
sedikit dibandingkan data warehouse.
10
laboratorium riset, sekolah, perpustakaan, kantor atau perusahaan dan lain
sebagainya. Tujuan utama dari model deployment ini yaitu :
1. Hemat biaya
Untuk menciptakan sebuah private cloud hanya dibutuhkan sarana
komputer maupun beberapa buah komputer dengan fasilitas jaringan
intranet sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya.
2. Privasi
Private cloud memanfaatkan jaringan internal perusahaan sehingga relatif
lebih aman karena hanya diakses oleh internal perusahaan atau kantor
bersangkutan saja.
3. Latar belakang pengguna
Umumnya private cloud ditujukan untuk penggunaan internal organisasi
dimana pengguna yang menggunakannya adalah anggota dari organisasi
itu sendiri sehingga lebih mudah untuk menyedakan sebuah lingkungan
deployment private cloud untuk penggunaan terbatas.
11
yang menyatukan teknik dari pembelajaran mesin, pengenalan pola, statistik,
database, dan visualisasi untuk penanganan permasalahan pengambilan informasi
dari database yang besar.” (Larose, 2006).
2.8 Metadata
Menurut Inmon (2005:102), metadata adalah sebuah komponen penting
dari lingkungan data warehouse. Metadata atau data tentang data, telah menjadi
12
bagian dari lingkungan pemrosesan informasi selama telah ada program dan data.
Tetapi dalam dunia data warehouse, metadata mendapatkan tingkat kepentingan
baru, untuk segala usaha yang paling efektif digunakan pada data warehouse.
Metadata memungkinkan end-user atau decision support system analyst
untuk menavigasi melalui beberapa kemungkinan. Ketika user akan menggunakan
data warehouse yang tidak memiliki metada, maka user tidak tahu darimana akan
memulai analisa. Dengan adanya metada, maka user dapat dengan cepat mencari
data yang penting atau menentukan data yang tidak ada dalam data warehouse.
Metadata bertindak sebagai index untuk isi dari data warehouse.
13
BAB III
ANALISA DAN KESIMPULAN
3.1 Analisa
Analisa berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tinjauan pustaka
yang telah dipaparkan pada Bab I dan Bab II adalah petani menjual hasil panen
padinya kepada makelar karena petani tidak mampu untuk menyewa kendaraan
untuk membawa padi mereka ke gudang beras. Makelar kemudian menjualnya ke
gudang beras untuk mendapat keuntungan lebih banyak. Jika di desa ini terdapat
sebuah KUD yang cukup dekat dengan lokasi pertanian, tentu petani akan lebih
mudah untuk menjual hasil panen padinya.
Adanya KUD juga penting untuk pinjaman modal atau pembelian bibit
dengan harga yang murah. Keberadaan KUD cukup berpengaruh dalam
memajukan perekonomian penduduk desa Langgam. Koperasi Unit Desa adalah
koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Sehingga dapat membuka
lapangan pekerjaan untuk menjadi pengurus KUD. KUD melakukan kegiatan
usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan
KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih,
alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
Data warehouse penting diimplementasikan dalam sistem operasi KUD
guna memudahkan dalam melakukan analisa data untuk menghasilkan bahan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga mempermudah dan
mempercepat proses pinjaman saat petani ingin melakukan pinjaman modal.
Selain data warehouse, teknologi yang digunakan adalah data mart.
Berbeda dengan data warehouse yang memiliki ruang lingkup yang luas, data
mart ruang lingkupnya lebih kecil atau lebih spesifik. Data mart diperlukan oleh
masing-masing subbagian KUD untuk mengelola data transaksi. Data mart
mempermudah dalam pengolahan data pada database.
Model pengembangan data warehouse dan data mart yang akan
digunakan adalah model bottom up. Bottom up yaitu model pengembangan data
warehouse dan data mart dimana data dari sumber data akan disimpan pada
masing-masing data mart berdasarkan kebutuhan subbagian KUD dan kemudian
14
data yang dibutuhkan untuk analisis akan diambil dari data mart dan disimpan ke
dalam data warehouse untuk di analisis.
Diperlukan pula teknologi pendukung seperti cloud computing untuk
memilih model layanan dan model deployment. Model layanan yang diperlukan
adalah IAAS cloud untuk penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras
jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses
virtualisasi yang menunjang proses komputasi, sedangkan untuk model
deployment yang diperlukan adalah private cloud untuk penggunaan yang terbatas
karena hanya akan digunakan oleh KUD saja sekaligus untuk memenuhi
kebutuhan keamanan data. Dengan menggunakan IAAS cloud dan private cloud,
jaringan yang digunakan adalah jaringan intranet, sehingga data hanya diakses di
dalam KUD saja, sehingga data menjadi lebih aman.
ETL diperlukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dari sumber
data dan mentransformasikan atau menyeragamkan data transaksi tersebut
sebelum data disimpan ke dalam data warehouse. OLTP diperlukan untuk proses
transaksi KUD sehari-hari. Biasanya OLTP ada pada database. OLAP diperlukan
untuk menganalisa data yang telah tersimpan pada data warehouse, sehingga
mempermudah KUD untuk mengambil keputusan untuk memberikan pinjaman
modal kepada petani yang menjadi anggota koperasi. Data mining diperlukan
untuk mengurutkan data yang diperlukan dalam pengambilan keputusan, sehingga
didapatkan beberapa pilihan yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan
tersebut.
Teknologi – teknologi yang telah dijelaskan di atas merupakan teknologi
yang diperlukan dalam membangun sistem KUD yang lebih baik dan efisien baik
dari segi biaya maupun waktu yang diperlukan sistem untuk menghasilkan
keputusan. Dengan adanya sistem KUD ini, petani dapat melakukan pinjaman
modal, pembelian pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, ataupun alat
pertanian. Dengan demikian, petani menjadi lebih produktif. Petani juga bisa
menjual hasil panen padinya ke KUD, sehingga petani juga mendapatkan untung
dari hasil penjualan tersebut sehingga petani mendapatkan kehidupan yang layak
dan perekonomian Desa Langgam akan menjadi lebih baik.
15
3.2 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada Bab I, II dan III di atas maka didapatkan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keberadaan KUD dengan implementasi data warehouse dapat membantu
petani untuk mempermudah mendapatkan pinjaman modal dan menjual
hasil panennya sesuai harga pasar sehingga mampu meningkatkan
pendapatan petani padi Desa Langgam.
2. Data warehouse merupakan sebuah arsitektur data yang digunakan untuk
menyediakan kebutuhan informasi yang diperlukan dalam mendukung
proses analisis data dan pengambilan keputusan
3. Implementasikan data warehouse pada sistem KUD dapat mempermudah
dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang tepat sehingga
meningkatkan penghasilan petani padi Desa Langgam, Pelalawan.
3.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini , Penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. KUD harus dekat dengan lokasi pertanian, sehingga petani tidak kesulitan
untuk membawa hasil panen padinya untuk dijual, karena jarak yang jauh
akan menghabiskan biaya lebih tinggi sehingga petani akan memilih untuk
menjual padinya pada makelar..
2. Sosialisasi mengenai keuntungan bergabung dengan KUD serta
kemudahan yang akan didapat petani setelah menjadi anggota KUD, harus
dilakukan secara langsung karena tidak semua petani dapat membaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
17