Disusun Oleh
Kelas :C
Nama Asisten :-
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Unggas merupakan aset nasional yang turut menunjang
kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Seiring dengan
meningkatnya permintaan konsumen terhadap kebutuhan-
kebutuhan yang berkaitan dengan produk peternakan membuktikan
bahwa usaha peternakan dewasa ini mengalami kemajuan. Diantara
produk-produk tersebut unggas memegang peranan yang sangat
penting, karena digemari dan banyak dikenal oleh masyarakat.
Unggas merupakan jenis - jenis yang dibudidayakan untuk
tujuanproduksi sebagai penghasil pangan sumber protein hewani
bagi masyarakat danmemiliki nilai ekonomis bagi manusia yang
memeliharanya. Beberapa jenisunggas memberikan keuntungan
antara lain adalah ayam, itik, kalkun, merpati dan puyuh.
Tulang bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai
tumbuh dan berkembang sejak masa embrional. Sistem tulang
merupakan salah satu hasil perkembangan dari sel-sel Mesoderm
pola bangunan tubuh suatu individu ditentukan oleh kerangka yang
disusun dari puluhan atau ratusan tulang (Erna, 2013).
Tulang bagian dari tubuh yang menyusun bagian-bagian sendi
pada tubuh sebagai tumpuan. Tulang juga merupakan alat gerak
yang pasif yang terdapat dibagian persendian. Pada tubuh tulang
berjumlah 300 disaat usia bertambah tulang akan mengalami fusi
berjumlah 206. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam
kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam
susunan yang teratur. Tulang bersifat keras pada tubuh, tulang
keras memiliki fungsi Menjaga organ lunak didalamnya, membantu
aktvitas manusia dalam kerja berat, melekatnya otot sebagai
saluran pembuluh darah dan lemak, (Tim Dosen, 2016)
Susunan tulang yang membentuk rangka keras dan seekor hewan
dinamakan Skeleton. Tulang terbagi atas beberapa bagian yaitu
tulang panjang (Ossa longa), tulang pipih (Ossa plana), tulang
pendek (Ossa brevia), tulang berbentuk tak teratur (Ossa
irregularia), (Frandson,1992).
Telur sebagai pangan padat gizi, karenanya telur merupakan
sumber protein hewani, sumber asam lemak tidak jenuh, sumber
vitamin dan mineral. Telur sangat baik untuk anak-anak dan orang
dewasa, penderita diabetes (kencing manis) dan wanita yang ingin
sehat dan langsing. Kulit telur sangat mudah pecah, retak dan tidak
dapat menahan tekanan mekanisme yang besar, sehingga telur
tidak dapat diperlakukan secara kasar pada suatu wadah. Telur
tidak mempunyai bentuk ukuran yang sama besar sehingga bentuk
ellipsnya memberikan masalah untuk penanganan secara
mekanisme dalam suatu sistem yang kontinyu. Udara kelembaban
relatif dan suhu dapat mempengaruhi mutu terutama kuning telur
dan putih telurnya dan menyebabkan perubahan-perubahan secara
teknis dan bakteriologis. Mutu isi bagaimanapun baiknya tetapi
kenampakan luar berpengaruh dalam penjualan telur terutama
mempengaruhi harganya.
Berdasarkan uraian diatas maka di lakukan praktikum ini untuk
mengetahui dan mengukur tulang penyusun tubuh unggas dan
untuk mengetahui dan mengukur bagian-bagian telur.
b. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mahasiswa mengenal fungsi morfologi dan anatomi organ Ayam ( Gallus gallus
domesticus )
2. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem pernpasan, sistem peredaran darah, sistem
sekresi, dan sistem pencernaan Ayam ( Gallus gallus domesticus )
c. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui fungsi masing-masing organ Ayam ( Gallus gallus
domesticus )
2. Mahasiswa memahami sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem sekresi,
dan sistem pencernaan pada Ayam ( Gallus gallus domesticus )
BAB II
KAJIAN TEORI
Ayam merupakan salah satu ternak perairan utama pada kehidupan manusia.
Ayam(Gallussp) termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi sebagai
pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai
sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri dengan cakar,
serta mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel
yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini
memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi
unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung
tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang
cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas sayap.Di Indonesia, ayam tergolong
sebagai hewan ternak dengan tingkat pemanfaatan bagian tubuh yang tinggi dimana hampir
seluruh bagian tubuh dimanfaatkan sebagai produk konsumsi langsung maupun bahan baku
produk lanjutan.
2.) Anatomi Ayam ( Gallus gallus domesticus )
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat
yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa burung memiliki
kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher
dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang
memberikan kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas
sayap .Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat pneumatik (berongga).
Rongga ini berhubungan dengan sistem pernafasan yang memungkinkan seekor burung
dengan satu sayap yang patah untuk bernafas melalui sayap, hal ini merupakan suatu
fenomena yang telah diperhatikan sejak lama pada burung-burung yang luka oleh para
pemburu (Anonim 2013).
Kerangka ayam berfungsi membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, tempat
pertautan otot, melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel darah merah dan sel darah
putih pada sumsum, membantu pernapasan dan meringankan tubuh saat terbang (Anonim,
2013).
Kerangka dari unggas kompak, ringan beratnya dan sangat kuat. Susunan pada tulang
memiliki partikel yang padat dengan bobot yang ringan dan kuat. Sehingga beberapa unggas
mampu untuk terbang atau berenang seperti pada unggas air (Akoso, 1993).
Sistem Kerangka ayam terdiri dari tulang kepala, tulang leher, tulang sayap, tulang dada,
tulang kaki, tulang belakang. Sistem kerangka berfungsi menjaga bentuk tubuh, menyanggah
daging, melindungi organ vital dan sebagai alat gerak. Pembentukan kerangka tubuh ayam
(frame size) untuk ayam broiler breeder sangat penting, hal ini sangat bekaitan dengan postur
tubuh dan tingkat produktifitas ayam. Kerangka tubuh ayam harus kokoh dan bentuknya
proporsional. Ayam yang pertumbuhannya tidak sesuai dengan (frame size) standar strain
yang ada, akan menghasilkan produktifitasnya rendah (Fadillah, 2007).
Menurut Tim Dosen (2016), menyatakan bahwa sistem kerangka tulang unggas dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Ossa trunci
2. Ossa extremitates (alat gerak)
a. Axtremitax anterior/superior (sayap)
b. Axtremitax superior (kaki)
3. Ossa crania (tulang-tulang kepala)
a. Tipe Praktikum
Pada pelaksanaan praktikum kali ini, mahasiswa melakukankegiatan praktikum sesuai
dengan petunjuk dan langkah-langkah yang telah dibuat pada tahap persiapan praktikum.
Langkah-langkah yang dibuat disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan
dipraktikumkan. Kegiatan mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum adalah
mengobservasi( mengamati)percobaan, mencatat hasil pengamatan, menyimpulkan hasil
praktikum. Setelah praktikum dilaksanakan, kegiatan dosen selanjutnya adalah melakukan
tindak lanjut kepada mahasiswa dengan cara meminta mahasiswa membersihkan dan
menyimpan peralatan yang digunakan. Setelah itu mahasiswa dimnta membuat laporan hasil
praktikum, yang telah diperoleh dan dibuat selama kegiatan praktikum berlangsung.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Subkelas : Neonithes
Superordo : Superordo
Ordo : Galiformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies :Gallus Domesticus
Ayam memiliki bentuk dan ukuran yang jauh relatif lebih kecil dibandingkan dengan
ayam lainnya, memiliki berat sekitar 1,4 kg selama 4 bulan dan produksi telurnya sekitar 135
butir/tahunnya. Ayam kampung ini memiliki warna bulu putih, hitam, kemerahan,
kekuningan dan juga warna kombinasi lainnya. Ayam kampung pada jantan memiliki jengger
berwarna merah, bergerigi dan berdiri tegak, sedangkan pada betina memiliki jengger kecil
dan juga tebal serta memiliki warna merah cerah.
Bahan
- Ayam ( Gallus gallus domesticus )
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PRAKTIKUM
Secara anatomi, alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
Rongga hidung dilengkapi dengan silia (bulu getar) yang berperan menyaring
partikel-partikel yang tercampur udara yang dihirup ayam, seperti debu maupun
bibit penyakit (virus maupun bakteri). Sedangkan pada bagian trakea, bronkus dan
bronkeolus dilengkapi dengan sel-sel epitel yang juga mempunyai bulu getar dan sel
tak bersilia yang akan menghasilkan lendir yang mengandung enzim proteolitik dan
surfaktan. Adanya enzim dan surfaktan (penurun tegangan permukaan) tersebut
mampu menghancurkan beberapa mikroorganisme patogen.
Silia hidung hanya mampu menahan partikel berukuran 3,7-7,0 mikron, sedangkan
partikel yang lebih kecil lagi akan lolos dan bertahan di saluran pernapasan ayam.
Perlu diketahui juga ukuran partikel yang berada di udara kebanyakan memiliki
diameter 1-5 mikron, sedangkan ukuran virus atau bakteri lebih kecil lagi contohnya
bakteri Mycoplasma berukuran 0,25-0,5 mikron atau virus AI hanya berdiameter
0,08-0,12 mikron. Bisa dibayangkan jika silia mengalami kerusakan (misalnya oleh
kadar amonia yang tinggi), maka bibit penyakit akan dengan mudah masuk ke
saluran pernapasan dan pada akhirnya ayam akan mengalami gangguan pernapasan
yang berujung pada terjadinya kasus penyakit.
2. Paru-paru
Struktur anatomi paru-paru dengan jaringan yang kenyal dan banyaknya pembuluh
darah sangat memudahkan pertukaran udara. Pada bagian paru-paru terdapat banyak
percabangan bronkus yang disebut sebagai parabronkus. Pada beberapa area, ujung-
ujung parabronkus bersatu dan terhubung dengan kantung udara.
3. Kantung udara
Udara dari paru-paru, masuk ke dalam kantung udara. Kantung udara sangat
berperan penting dalam pernapasan terutama saat inspirasi (menghirup udara) atau
ekspirasi (menghembuskan udara).
Kantung udara sendiri menjadi titik lemah sistem pernapasan, karena hanya terdiri
dari beberapa lapis sel dan sedikit pembuluh darahnya. Pada bagian ini sangat
sedikit sel fagosit, sedangkan agen infeksi di lingkungan sangat banyak, hal ini akan
memudahkan agen infeksi untuk melakukan kolonisasi dan merusak sel-sel epitel.
Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh sel tubuh dan kembali lagi ke jantung. Sistem peredaran darah ini terdiri dari
darah, pembulu darah, dan jantung.
Pada ayam, organ jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, vertikel
kanan, atrium kiri, dan vertikel kiri. Darah yang miskin oksigen (deoxygenated
blood) akan masuk melalui atrium kanan, kemudian melalui vertikel kanan. Dengan
adanya gerakan memompa oleh otot jantung, darah dari vertikel kanan akan keluar
menuju paru. Di paru-paru, darah akan mengambil oksigen dan melepaskan
karbondioksida.
Darah segar yang mengandung oksigen akan mengalir dari paru-paru menuju ke
atrium kiri dan melalui vertikel kiri. Adanya gerakan kontraksi vertikel kiri
mendorong darah keluar menuju ke sistem asterial dan dibawa menuju sel-sel tubuh.
Selanjutnya, dari sel-sel tubuh, darah membawa produk buangan menuju kembali ke
jantung melalui sistem venous (pembuluh darah vena). Proses ini berlangsung
berulang-ulang secara teratur.
Sistem ini sangat penting dan kegagalan (misalnya ketika ginjal sakit atau rusak)
ternak menjadi lemah dan akansakit atau rusak) ternak menjadi lemah dan akan
mengakibatkan kematian.
2. Kulit
Kulit unggas tidak memungkinkan digunakan sebagai salah satu alat ekskresi
utama karena hampir tidak berkelenjar (Ville et al.,1984). Ayam hampir tidak
memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada
tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya
3. Paru - Paru
Alat ekskresi yang lain pada unggas adalah paru-paru. Selain sebagai alat
respirasi, paru- paru juga berfungsi mengeluarkan zat sisa dari aktivitas metabolisme
sel, yaitu CO2 dan air. Keberadaan CO2 dapat menimbulkan gangguan fisiologis
yang penting. CO sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam karbonat
yang dapat menciptakan suasana asam. Oleh karena itu, CO yang terbentuk harus
segera diangkut dan dikeluarkan dari tubuh (Isnaeni, 2006).
Sistem urinari bertanggung jawab untuk berlangsungnya ekskresi bermacam-
macam produk buangan dari dalam tubuh. Sistem ini juuga penting sebagai faktor
untuk mempertahankan homeokinesis (homeostasis), yaitu suatu keadaan yang
relatif konstan dari lingkungan internal di dalam tubuh. Hal tersebut mencangkup
faktor-faktor yang beragam seperti keseimbangan air, ph, tekanan osmotik, tingkat
elektrolit, dan konsentrasi banyak zat di dalam plasma. Pengendalian itu
dilaksanakan dengan penyaringan sejumlah besar plasma dan molekul-molekul kecil
melalui glomerulus. Jumlah bervariasi dari tiap-tiap zat kemudian direabsorbsi baik
secara pasif maupun difusi, atau secara aktif oleh transpor sel tubular.
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan praktikum ini adalah untuk
mengenal karakter morfologi dan anatomi tentang Ayam ( Gallus gallus
domesticus ). Dan juga mengetahui bagian-bagian organ dalam pada ayam
khususnya sistem penapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem
pencernaan.
b. Saran
Adapun saran pada praktikum ini adalah sebaiknya sistem kerangka pada unggas
disiapkan atau penyusunannya benar, sehingga praktikan tidak bingun pada saat
mengamati kerangka unggas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.fttm.itb.ac.id/wp-content/uploads/sites/168/2018/02/Modul-2-Morfologi-dan-
Anatomi-Dasar-Unggas.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_peliharaan
https://www.academia.edu/31046655/struktur_organ_dalam_ayam
https://www.ilmuternak.com/2015/03/sistem-ekskresi-pada-unggas-ayam.html
DOKUMENTASI