Anda di halaman 1dari 16

Laporan praktikum I ilmu tilik dan tingkah laku ternak

PENGENALAN BAGIAN-BAGIAN TUBUH TERNAK

Oleh :

NAMA : MUHAMMAD SYAIKRULLAH


NIM : L1A118174
KELAS : D
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN PEMBIMBING : MUHAMMAD ADNAN R. A
ANGGOTA : 1. IKSAN
2. IRSAN SAPUTU
3. HARI SETIAWAN
4. ASTRIANA
5. LA ODE ALIN

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkah laku atau etologi hewan praktis telah merupakan hal yang penting

sejak masa prasejarah. Tingkah laku ini dimanfaatkan oleh para pemburu dan

kemudian oleh masyarakat untuk menjinakkan hewan-hewan tersebut. Sampai

pada pertengahan abad ini, para ilmuwan di bidang pertanian tidak banyak

mengenal ilmu tingkah laku hewan baik secara praktis sebagai hal yang penting

maupun sebagai hal yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Ternak ruminansia adalah sekumpulan hewan pemakan tumbuhan

(herbivora) yang mencerna maknan dalam dua langkah yaitu pertama dengan

menelan bahan mentah, kemudian mengeuarkan makanan yang sudah setengah

decerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan-hewan ini tidak

hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih dari satu ruang (poligastrik)

atau berperut banyak. Hewan ruminansia memiliki empat lambung yaitu rumen,

retikulum, omasum, dan abomasum. Selain itu hewan ruminansia juga memamah

makanan yang telah dicerna atau biasa disebut memamah biak. Berdasarkan latar

belakang di atas maka perlunya untuk dilakukannya praktikum pengenalan

bagian-bagian tubuh ternak.

1.3. Tujuan

Tujuan dalam Praktikum Pengenalan Bagian- Bagian Ternak adalah

sebagai berikut :

1.3.1. Untuk mengetahui bagian-bagian tubuh ternak ayam.

1.3.2. Untuk mengetahui bagian- bagian ternak sapi.


1.4. Manfaat

Manfaat dilakukannya praktikum pengenalan bagian-bagian tubuh ternak

adalah sebagai berikut :

1.4.1. Dapat mengetahui bagian-bagian tubuh ternak ayam

1.4.2. Dapat mengetahui bagian- bagian ternak sapi


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ternak

Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber

pangan, sumber bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia.

Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang

sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia indonesia.

Ternak dan hasil produksinya merupakan sumber bahan pangan protein yang

sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (Subekti, 2009).

Ternak adalah hewan piara yang kehidupannya yakni mengenai tempat,

perkembang biakkan serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia dan

dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-bahan dan jasa- jasa yang berguna

bagi kepentingan hidup manusia. Bangsa ternak adalah suatu kelompok dari

ternak yang memiliki persamaan dan bentuk morphologis (Sampurna, 2018).

2.2. Sapi

Sapi merupakan salah satu komoditas yang mempunyai potensi untuk

dikembangkan di Indonesia. Populasi sapi potong skala peternakan rakyat

mengalami peningkatan mulai tahun 2007 sampai tahun 2013 sebesar 3.188 juta

ekor (Ditjennak, 2014). Secara nasional berdasarkan data BPS 2014 kebutuhan

daging sapi tahun 2014 untuk konsumsi dan industri sebanyak 620 ribu ton,

sedangkan produksi daging sapi sebanyak 539 ribu ton (86,93%), sehingga

terdapat kekurangan penyediaan sebesar 81 ribu ton (13,07%) (Lestari, 2017).

Sapi potong adalah sapi yang dipelihara dengan tujuan utama sebagai

penghasil daging, sehingga sering disebut sebagai sapi pedaging. Sapi potong di
Indonesia merupakan salah satu jenis ternak yang menjadi sumber utama

pemenuhan kebutuhan daging setelah ayam. Hal tersebut bisa dilihat dari

konsumsi daging ayam 64%, daging sapi 19% daging lainya 9% (Aslina, 2014).

Produktivitas ternak sapi dipengaruhi oleh genetik, pakan dan tatalaksana.

Ternak-ternak sapi yang dipelihara pada peternakan rakyat secara umum akan

mengalami kekurangan pakan karena jumlah pakan yang diberikan biasanya tidak

sesuai dengan kebutuhan ternak, kualitasnya rendah, dan jarang sekali yang

memberikan pakan tambahan seperti konsentrat (Fatah, 2012).

2.3. Ayam

Ayam merupakan salah satu ternak perairan utama pada kehidupan

manusia. Ayam (Gallus sp) termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang

berfungsi sebagai pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua

pang ekstermis mempunyai sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki

berjari 4 serta di akhiri dengan cakar, serta mulutnya memilki paruh. Ayam

memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan timbangan

berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini memungkinkan bangsa

burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi unggas air.

Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Sehingga Tulang

punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang dapat memberikan

kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas

sayap (Yanuartono, 2018).


2.4. Bagian Tubuh Sapi

Pertumbuhan tubuh ternak mempunyai arti yang sangat penting dalam

proses produksi. Kualitas produksi daging sapi bali tergantung pada

pertumbuhannya karena produksi yang tinggi dapat dicapai dengan pertumbuhan

yang cepat. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang terjadi pada setiap mahluk

hidup dan dapat dimanifestasikan sebagai tambahan berat organ atau jaringan

tubuh seperti otot, tulang dan lemak, urutan pertumbuhan jeringan tubuh dimulai

dari jeringan saraf, kemudian tulang, otot dan terakhir lemak. Dua gelombang

arah tumbuh-kembang pada ternak, yaitu: arah anterior-posterior yang dimulai

dari cranium (tengkorak) di bagian depan tubuh menuju ke belakang ke arah

pinggang (loin), dan arah centripetal dimulai dari daerah kaki distalis ke arah

proximal tubuh menuju bokong (pelvis) dan pinggang (loin) yang merupakan

bagian tubuh yang paling akhir mencapai pertumbuhan maksimal (late maturity)

(Sampurna, 2010).

Tumbuh-kembang otot bisa juga dari paha ke arah cranial. Bagian tubuh

yang paling lambat tumbuh adalah bagian pinggang (loin) sedangkan yang paling

awal tumbuh adalah tungkai kaki dan kepala (cranium). Pola pertumbuhan

diawali dari distal kaki mengarah ke badan (proksimal). Pada bagian tungkai kaki

(shin) depan menuju ke pangkal lengan (blade), dada (brisket) dan pundak

(chuck), sedangkan dari tungkai kaki belakang (shank) menuju abdomen

(flank),pangkal paha (rump) terus kearah pinggang (loin). Pada bagian dorsal

tubuh terlihat pola pertumbuhan diawali dari arah leher dan punggung (chuck)

menuju punggung (cuberoll) dan terhenti di pinggang (loin). Hal ini berindikasi

jika bagian tubuh yang paling lambat bertumbuh adalah bagian pinggang (loin)
sedangyang paling awal bertumbuh adalah tungkai kaki dan kepala (cranium)

(Sampurna, 2010).

2.5. Bagian Tubuh Ayam

Standar bulu dan jengger (comb) berbagai ayam membeikan perbedaan

terhadap bangsa dan varietas. Standar yang baku terhadap bentuk jengger dan

warna bulu tidak ada karena setiap bangsa ayam mempunyai ciri warna bulu dan

jengger yang spesifik. Ayam mempunyai kulit yang relatif tipis jika dibandingkan

dengan dan mamalia dan tidak terdapat pada ekor bagian atas. Beberapa bagian

tubuh seperti jemgger (comb), gelambir, dan lubang telinga menyatu dengan kulit

bagian dalam (Wardhana, 2017).

Ayam merupakan hewan yang mempunyai Bulu yang memiliki keunikan

pada percabangannya yang kompleks dan variasi pada ukuran, bentuk, warna dan

teksturnya yang mengesankan. Bulu menjadi penciri anatomi burung. Bobot bulu

dapat mencapai 4,9% dari total bobot tubuh. Berbagai variasi pada bulu. Pada

kebanyakan species unggas, bulu tidak tumbuh di semua permukaan kulit. Bulu

tumbuh secara teratur di daerah tertentu yang disebut feather tract atau

pterylae.Terdapat 10 pterylae, yaitu pada kepala, sayap, leher, perut, bahu, paha,

dada, kaki, punggung dan ekor (Sari, 2013).


III. METODEOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Pengenalan Bagian-Bagian Tubuh Ternak dilaksanakan pada

hari Kamis, 10 Oktober 2019 WITA sampai selesai. Bertempat di Kandang

Kandang Satu Harapan dan Laboratorium Unit Ilmu Ternak Unggas, Fakultas

Peternakan, Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam pengenalan ala-alat laboratorium dapat dilihat

pada Tabel 1

Tabel 1. Alat dan Kegunaan


No Nama Alat Kegunaan
1. Alat Tulis Untuk Mencatat
2. Hand Phone Untuk Dokumentasi

3.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam pengenalan ala-alat laboratorium dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan


No Nama Bahan Kegunaan
1. Ayam Untuk pengamatan
2. Sapi jantan Untuk pengamatan
3. Sapi Betina Untuk pengamatan
3.3. Prosedur Kerja

Langkah kerja dalam praktikum pengenalan alat alat laboratorium sebagai

berikut :

1. Memasuki laboratorium dan melakukan respon yang dipimpin oleh asisten

pembimbing

2. Mendengarkan dan mencatat hal-hal penting tentang ayam dan sapi yang

dijelaskan oleh asisten pembimbing

3. Mendokumentasikan ternak ayam dan sapi yang telah dijelaskan oleh asisten

pembimbing

3.4. Diagram Alir


Diagram alir dari praktikum pengenalan bagian-bagian tubuh ternak adalah

sebagai berikut :

Melakukan respon

Melakukan
praktikum

Melakukan Melakukan
pengamatan pengamatan
terhadap ayam terhadap sapi

Dimati
Dicatat

Dokumentasi

Membuat laporan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Bagian Tubuh Sapi Betina

6
4 9
3
8
11
2
10
1 7
Gambar 1. Sapi
Sumber : Dokumentasi Pribadi 8
5

Keterangan :
1. Mulut
2. Hidung
3. Mata
4. Tanduk
5. Telinga
6. Perut
7. Kaki
8. Paha belakang
9. Punuk
10. Paha depan
11. Ambing

Bagian tubuh sapi berawal dari bagian Blade atau punuk bagian atas yang

menyambung dari baguian daging paha depan terus sampai ke bagian punuk sapi.

Kemudian bagian paha depan, ciri daging ini adalah berbentuk potongan segi

empat dengan ketebalan sekitar 2-3 cm. Kemudian daging sapi yang berasal dari

bagian belakang yang disebut Cub Roll atau Lemusir. Hal ini sesuai dengan

pendapat Sampurna (2010), yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi

laju pertumbuhan hewan ternak antara lain species, jenis kelamin, dan jumlah

makanan yang dikonsumsi. Dua gelombang arah tumbuh kembang pada ternak

yaitu, arah anterior-pasteor yang dimulai dari cranium (tengkorak) di bagian

depan tubuh ternak menuju ke belakang ke arah pinggang (loin), dan arah

centripetal dimulai dari kaki distalis ke arah proximal tubuh menuju bokong
(pelvis) dan pinggang (loin) yang merupakan bagian tubuh yang paling akhir

mencapai pertumbuhan maksimal.

Sapi adalah hewan ternak anggota suku bovidae dan anak suku bovinae.

Sapi yang telah dikebiri dan biasanya digunakan untuk membajak sawah

dinamaka lembu. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan

dagingnya sebagai pangan manusia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Prasetya

(2012), yang menyatakan bahwa Sapi merupakan hewan ternak yang

menghasilkan daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi

menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan

85% kebutuhan kulit.

4.2. Bagian Tubuh Sapi Jantan


3

7 4
8
5
9
6

2
10 Gambar 2. Sapi
1
Sumber : Dokumentasi Pribadi
11

Keterangan :
1. Mulut 7. Ekor
2. Hidung 8. paha belakang
3. Mata 9. penis
4. Telinga 10. kaki
5. Tanduk 11. perut
6. Punuk
Warna sapi jantan adalah coklat ketika muda tetapi kemudian warna ini

berubah agak gelap pada umur 12-18 bulan sampai mendekati hitam pada saat

dewasa, kecuali sapi jantan yang dikastrasi akan tetap berwarna coklat. Pada
kedua jenis kelamin terdapat warna putih pada bagian belakang paha (pantat),

bagian bawah (perut), ke empat kaki bawah (white stocking) sampai di atas kuku,

bagian dalam telinga, dan pada pinggiran bibir atas (Susanta, 2016).

Tubuh sapi bali memiliki kriteria seperti bulu berwarna merah pada sapi

betina, tetapi pada sapi jantan dewasa warna merah berubah menjadi hitam, dan

bila dikastrasi warnanya kembali merah. Pada sapi bali betina pada bagian

belakang paha berwarna putih (white mirror). Pada pinggir bibir atas berwarna

putih, pada kaki mulai dari tarsus dan karpus sampai batas pinggir atas kuku

berwarna putih, dan pada rambut pada ujung ekor serta memiliki garis pada

punggung berwarna hitam. Sapi jantan memiliki bagian tubuh yang disebut penis

yang dapat menghasilkan hormone testosteron (Agung, 2016).

4.3. Bagian Tubuh Ayam

2 5

3 6

1 7

4 Gambar 3. Ayam
8
Sumber Dokumentasi Pribadi

Keterangan :

1. Paruh
2. Mata
3. Jengger
4. Dada
5. Ekor
6. Sayap
7. Paha
8. kaki
Bagian organ ayam yang tampak dari luar terdiri dari bagian kepala, leher,

tubuh bagian depan dan tubuh bagian belakang. Di bagian kepala terdapat paruh,

jegger, cuping, pial. Sementara tubuh bgian depan terdapat dada dan sayap serta di

bagian belakang terletak punggung, perut, ekor, paha, betis dan cakar. Hal ini

sesuai denga pernyataan Wardhana (2017), yang menyatakan bahwa Standar bulu

dan jengger (comb) berbagai ayam membeikan perbedaan terhadap bangsa dan

varietas. Standar yang baku terhadap bentuk jengger dan warna bulu tidak ada

karena setiap bangsa ayam mempunyai ciri warna bulu dan jengger yang spesifik.

Ayam mempunyai kulit yang relatif tipis jika dibandingkan dengan dan mamalia

dan tidak terdapat pada ekor bagian atas. Beberapa bagian tubuh seperti jemgger

(comb), gelambir, dan lubang telinga menyatu dengan kulit bagian dalam.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pengenalan pengenalan bagian-bagian tubuh

ternak dapat disimpulkan bahwa :

5.1.1. Bagian-bagian tubuh ternak ayam terdiri dari bagian kepala, leher, tubuh

bagian depan dan tubuh bagian belakang. Di bagian kepala terdapat paruh,

jegger, cuping, pial. Sementara tubuh bgian depan terdapat dada dan sayap

serta di bagian belakang terletak punggung, perut, ekor, paha, betis dan

cakar.

5.1.2 Bagian-bagian tubuh sapi terdiri dari bagian kepala, leher, punuk, ekor,

kaki, tanduk, paha, gelambir, betis, perut, telinga, mata, hidung dan mulut.

5.2. Saran

Saran yang dapat saya berikan pada praktikum Pengenalan Bagian-bagian

Tubuh Ternak adalah sebaiknya jumlah ternaknya di tambah.

DAFTAR PUSTAKA
Asnawi A. dan Hastang. 2014. Analisis Keuntungan Peternak Sapi Potong
Berbasis Peternakan Rakyat di Kabupaten Bone. Jurnal Jiip. Vol 1 (1).

Fattah W., Gurnadi., Mandikdjo. 2012. Produktivitas Sapi Peranakan Ongol


Pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Sumedang. Jurnal Ilmu Ternak.
Vol 12 (2).

Lestari, Lukman B., dan Rita Nurmalina. 2017. Daya Saing Usaha Penggemukan
Sapi Potong Peternakan Rakyat Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Buletin Peternakan. Vol. 41 (1).

Prasetya, H. 2012. Prospek Cerah Beternak Sapi Perah. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.

Sampurna P, dan Ketut S. 2010. Pertumbuhan Alometri Dimensi Panjang dan


Lingkar Tubuh Sapi Bali Jantan. Jurnal Veteriner. Vol 11 (1).

Suryani A. J, R. Adiwinarti dan E. Purbowati. 2012. Potongan Komersial Karkas


Dan Edible Portion Pada Sapi Peranakan Ongole (Po) Yang Diberi
Pakan Jerami Urinasi Dan Konsentrat Dengan Level Yang Berbeda.
Animal Agricultural Journal. Vol. 1(1).

Yanuartono, Alfarisa N, Soedarmanto I, dan Nurman H, 2018. Manure Unggas:


Suplemen Pakan Alternatif Dan Dampak Terhadap Lingkungan. Jurnal
Bioteknologi & Biosains Indonesia. Vol 5 (2).

Anda mungkin juga menyukai