OLEH:
Unggas adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk
daging dan telurnya. Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti
ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek). Unggas secara umum dapat
golongan kelas Aves. Jenis unggas cukup banyak, diantaranya adalah ayam, itik,
kalkun, dan angsa. Secara taksonomi zoology bangsa burung bisa digolongkan
sebagai unggas, tetapi sampai saat ini yang tercantum dalam undang-undang pokok
bersayap yang sudah lazim dipelihara oleh masyarakat. Tidak menutup kemungkinan
bangsa burung masuk dalam jenis unggas karena burung secara taksonomi zoology
juga termasuk ke dalam kelas Aves, selain itu burung juga mempunyai ciri-ciri seperti
berkembang sangat pesat. Hal ini dikarenakan produksi ayam ras petelur yang cukup
tinggi jika di tempatkan pada lingkungan kandang yang ideal, yaitu pada temperatur
20-25℃. Input Produksi perlu diperhatikan agar produksi tetap optimal. Input
produksi meliputi beberapa unsur yaitu makanan pada ayam yang memenuhi
kebutuhan pokoknya, selain itu perlu juga diperhatikan unsur kesehatan dan
ruminansia yang memiliki gigi untuk mengunyah. Sistem pencernaan pada unggas
dimulai saat makanan masuk melalui paruh dan berakhir pada kloaka. Prinsipnya
pencernaan terjadi dengan adanya bantuan enzim yang dihasilkan dari saluran
I.2. Tujuan
penyerapan nutriennya.
I.3. Manfaat
penyerapa nutriennya
II.TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Unggas
Unggas adalah kelas atau kelompok burung domestikasi yang dipelihara untuk
tujuan daging, telur, dan bulu. Umumnya unggas termasuk Ordo Galliformes (seperti
ayam dan kalkun), dan Anseriformes (unggas air seperti itik dan angsa). Ayam adalah
unggas yang paling populer dibudidayakan untuk tujuan produksi daging dan telur.
Oleh karena itu diklasifikasikan menjadi tipe petelur dan tipe pedaging. Istilah broiler
atau ayam pedaging digunakan oleh industri untuk mendeskripsikan ayam yang
dipelihara untuk produksi daging, sedangkan layer adalah istilah yang digunakan
untuk ayam yang dipelihara untuk tujuan produksi telur (Edhy et al. 2019).
Tibet, angsa, burung unta, burung puyuh, dan spesies sejenis yang digunakan untuk
produk daging komersial unggas biasanya mengandung protein yang tinggi, lemak
yang relatif rendah, daya cerna tinggi, mengandung zat besi, beberapa jenis vitamin
B, dan kualitas organoleptik yang baik. Ternak unggas juga merupakan ternak yang
paling populer dan memiliki prospek untuk dapat dikembangkan karena banyak
dalam penyediaan daging nasional. Data Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan,
3.618.323 ekor dengan rincian ayam buras, ayam ras petelur, broiler, itik dan itik
manila masing-masing 308.477 ekor, 281.108 ekor, 2.970.494 ekor, 48.588 ekor dan
Peternakan ayam petelur merupakan salah satu bidang usaha yang dapat
usaha pemeliharaan ayam petelur dipengaruhi 3 faktor; kualitas bibit, kualitas dan
kuantitas ransum, serta manajemen pemeliharaan. Apabila salah satu faktor tersebut
berkembang sangat pesat. Hal ini dikarenakan produksi ayam ras petelur yang cukup
tinggi jika di tempatkan pada lingkungan kandang yang ideal, yaitu pada temperatur
20-25℃. Input Produksi perlu diperhatikan agar produksi tetap optimal. Input
produksi meliputi beberapa unsur yaitu makanan pada ayam yang memenuhi
kebutuhan pokoknya, selain itu perlu juga diperhatikan unsur kesehatan dan
Ayam ras petelur sangat sensitif terhadap perubahan dan kualitas ransum yang
diberikan. Ransum jenis layer yang diberikan akan berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas telur, baik kualitas maupun kuantitasnya. Proporsi ransum yang
diterapkan oleh peternak berbeda-beda, khususnya porsi pemberian ransum pagi dan
siang hari. Pemberian ransum ayam petelur dengan persentase pemberian pakan
antara lain 30:70%; 40:60%; 60:40%; dan 70:30% berpengaruh nyata terhadap
atau ternak ruminansia, karena pada unggas tidak memiliki gigi untuk melumat
pencernaan unggas cukup sederhana, pendek, dan efisien yang terdiri atas paruh,
yang berperan dalam proses perombakan bahan makanan, baik secara fisik maupun
kimia. Organ pencernaan unggas terdiri atas paruh (cavum oris), faring (pharynx),
lambung otot (ventriculus), usus halus (duodenum, jejunum, dan ileum), usus besar
(caecum, colon dan cloaca). Organ aksesoris yang terdapat pada unggas yaitu hati,
limpa, empedu, trakea, paru-paru dan jantung. Lambung terdiri atas dua bagian, yaitu
menghasilkan asam klorida (HCl) dan beberapa enzim pencernaan seperti pepsin.
Proventrikulus merupakan perbesaran terakhir dari esofagus, juga merupakan kelenjar
makanan dan zat-zat makanan organik secara mekanik, enzimatik dan Mikrobial.
Fungsi dari alat pencernaan adalah untuk mencerna bahan makanan agar zat-zat yang
terkandung didalamnya dapat diserap oleh dinding usus halus melalui villi-villi dan
masuk ke dalam sirkulasi darah. Proses untuk memperkecil ukuran partikel makanan
Unit Ilmu Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo Kendari.
berikut:
6. Melakukan dokumentasi
7. Membuat laporan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.2. Pembahasan
pencernaan ini dirancang khusus untuk memproses jenis makanan yang dikonsumsi
unggas. Hal ini sesuai dengan pendapat Diamond (2017) yang menyatakan bahwa
sistem pencernaan merupakan bagian tubuh yang penting, dimana. makanan diproses
dan diserap dalam organ ini. Apabila organ pencernaan bekerja dengan baik dalam
mencerna dan menyerap zat-zat makanan dan selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh,
dapat berkembang tiga kali lebih cepat selama seminggu pertama setelah menetas
lebih cepat.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.1 sistem pencernaan unggas yang
bahwa organ pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan organ-organ pelengkap
yang berperan dalam proses perombakan bahan makanan, baik secara fisik maupun
kimia. Organ pencernaan unggas terdiri atas paruh berfungsi untuk mengoyakkan
Hasil pengamatan sistem pencernaan unggas di atas pada tabel 4.1 yaitu
sistem penyerapan unggas di mulai dari duodenum, jejunum, ileum yang berfungsi
untuk penyerapan makanan. Hal ini sesuai dengan pendapatan Filphin et al. (2022)
menyatakan bahwa Saluran pencernaan merupakan salah satu pintu masuk agen
patogen ke dalam tubuh ternak bersamaan dengan pakan yang dikonsumsi ternak.
Salah satu bagian dari sistem pencernaan adalah usus halus yang terdiri dari
duodenum, jejunum dan ileum. Fungsi dari sistem ini adalah digesti makanan,
absorpsi nutrisi, dan sekresi endokrin. Secara histologi, struktur usus halus memiliki
sel-sel yang berfungsi untuk mensekresikan mukus yang melindungi ususdari agen
patogen dan kerusakan mekanis. Salah satu komponen mukus yaitu karbohidrat.
Hasil pengamatan sistem pencernaan unggas di atas pada tabel 4.1 didapatkan
usus besar mulai dari sekum dan kloaka. Hal ini sesuai pendapat Blaky dan bade
(2019) menyatakan bahwa usus besar adalah kelanjutan dari saluran pencernaan dari
persimpangan usus buntu dan kloaka. Usus besar tidak menghasilkan enzim karena
kelenjar-kelenjar yang ada adalah kelenjar mukosa. Karenanya, tiap pencernaan yang
terjadi di dalamnya adalah sisa-sisa kegiatan pencernaan oleh enzim dari usus halus.
Enzim yang dihasilkan oleh jasad renik di usus besar dan sekum terdapat banyak
kegiatan jasad renik. Jasad renik dalam usus besar mensintesa banyak vitamin-
vitamin B dan sebagian ada yang diabsorbsi ke dalam tubuh, namun kebanyakan
diekskresikan melalui feses, jadi sintesanya dalam usus besar tidak penting bagi
Hasil pengamatan sistem pencernaan unggas di atas pada tabel 4.1 organ
aksesoris yang ditemukan yaitu hati, limfa, kantung empedu, pankreas, trakea, ginjal
paru-paru dan jantung. Hal imi pendapat Aryus dkk. (2020) menyatakan bahwa
Sistem pencernaan pada ungggas adalah organ saluran pencernaan dan organ
aksesoris. Organ aksesoris yang terdapat dalam unggas terdiri dari hati, limfa,
ayam yang tinggi dapat diraih dengan kondisi organ dalam yang baik. Organ-organ
yang berfungsi dalam peningkatan produktivitas ayam antara lain hati, pankreas,
Hasil pengamatan sistem pencernaan unggas di atas pada tabel 4.1 yaitu
sistem reproduksi di mulai sel telur, oviduk dan telur. Hal ini sesuai pendapat Reza et
al. (2021) menyatakan bahwa organ reproduksi ayam betina terdiri atas ovarium dan
oviduk atau saluran reproduksi yang terdiri atas infundibulum, magnum, uterus,
ithmusdan vagina. Ovarium terletak pada rongga badan sebelah kiri. Saat
hanya ovarium sebelah kiri yang berkembang, sedangkan bagian kanan rudimenter.
Ovarium betina biasanya terdiri dari 5 sampai 6 folikel yang sedang berkembang
berwarna kuning besar (yolk) dan terdapat banyak folikel kecil berwarna putih
Hasil pengamatan sistem pencernaan unggas di atas pada tabel 4.1 yang tidak
di dapat yaitu testi dan perlemakan abndominal karena dalam praktikum memakai
ayam ras petelur betina. Hal ini sesuai pendapat Chelsy et al. (2016) menyatakan
bahwa testis hanya berada pada unggas/ayam jantan dan tidak ada pada unggas/ayam
betina. organ reproduksi ayam jantan terdiri dari sepasang testis, duktus epididimis,
sepasang duktus deferens dan sebuah alat kopulasi yang disebut phallus, yang
Hasil pengamatan pada 4.2 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian esofagus memiliki panjang 7 cm, lebar 8 cm, tebal 2 cm dan berat 1 gram. Hal
ini sesuai dengan pendapat Amalo (2019), yang menyatakan bahwa Panjang
Esofagus antara 7-15 cm, lebar 7-9 cm, tebal 1-2 cm dan berat antara 1-2 gram.
Faktor yang menjadi pengaruh terhadap perbedaan ukuran esofagus ayam adalah dari
bagian tembolok memilik berat 12 gram. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat
Candrawati (2020) yang menyatakan bahwa tembolok adalah organ elastis setelah
terutama pada saat unggas makan dalam jumlah banyak. Rataan berat tembolok yaitu
2-3 gram dan panjangnya yaitu 3-6 cm. Berat bobot dipengaruhi oleh pakan atau
Hasil pengamatan pada 4.2 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian proventrikulus memilik panjang 3 cm, lebar 2 cm, tebal 1,5 cm dan berat 6
gram. hal ini tidak sesuai dengan pendapat Mahmud dkk. (2016) yang menyatakan
bahwa ukuran panjang, diameter dan berat proventrikulus dengan rerata diameter 1-2
cm, lebar 1 cm, tebal 1 cm dan berat 3-5 gram. Variasi berat, ukuran, dan bentuk
proventrikulus berbeda antar spesies unggas bahkan dalam spesies yang sama, diduga
Hasil pengamatan pada 4.2 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian sekum memiliki panjang 14 cm . Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Lestari
dkk (2020), yang menyatakan bahawa usus besar memiliki panjang 6-10 cm. Panjang
usus besar dipengaruhi oleh kandungan serat dalam ransum semakin tinggi kadar
Hasil pengamatan pada 4.2 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian kantung memilik berat 1 gram. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondakh
memiliki berat 1-4 gram, berat empedu ayam disebabkan oleh adanya hormon
estrogen dan estrogen. kenaikan berat badan sangat dipengaruhi oleh konsumsi pakan.
Hasil pengamatan pada 4.3 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian gizzard memilik isi jagung, dedak dan kerikil, kondisi lumen tanpa kerusakan
dan permukaan yang kasar. Hal ini sesuai pendapat Wilda et al. (2022) menyatakan
bahwa Gizzard adalah satu organ pencernaan yang menjadi penghubung antara
proventikulus dan usus halus. Gizzard dengan organ yang memiliki fungsi hampir
sama dengan gigi yaitu memperkecil ukuran partikel makanan secara mekanik.
Permukaan gizzard yang kasar terjadi karena adanya kecernaan secara di dalam
gizzard tersebut.
Hasil pengamatan pada 4.3 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian proventrikulus memilik isi cairan berwarna kuning, kondisi lumen tanpa
kerusakan dan permukaan yang halus. Menurut Suci et al. (2023) menyatakan bahwa
proses kerja dari proventrikulus tidak terlalu keras, ditambah pula dengan EM-4 yang
didalamnya terdapat bakteri yang menghasilkan enzim yang membantu dalam proses
pencernaan dengan memecah serat kasar, selain itu, proventrikulus merupakan tempat
persinggahan makanan yang masuk untuk sementara dan proses pencernaan makanan
terjadi secara enzimatis. Bobot proventrikulus yang didapatkan dari hasil penelitian
tidak berpengaruh hal ini dikarenakan ransum yang diberikan tidak memperlihatkan
peningkatan kinerja proventrikulus dalam mencerna ransum, sebab pada
Hasil pengamatan pada 4.3 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian hati memilik permukaan yang sedikit kasar. Menurut Azma (2016)
menyatakan bahwa Hati adalah organ kelenjar terbesar dengan berat kira-kira 1200-
1500 gram. Terletak di abdomen kuadrat kanan atas menyatu dengan saluran bilier
dan kandung empedu. Hati menerima pendarahan dari sirkulasi sistemik melalui
arteri hepatika dan menampung aliran darah dari sistem porta yang mengandung zat
makanan yang diabsorbsi usus.Secara mikroskopis, hati tersusun oleh banyak lobulus
dengan struktur serupa yang terdiri dari hepatosit, saluran sinusoid yang dikelilingi
oleh endotel vaskuler dan sel kupffer yang merupakan bagian dari sistem
retikuloendotelial
Hasil pengamatan pada 4.3 sistem pencernaan unggas diperoleh hasil pada
bagian tembolok memilik isi jagung dan kosentrt, kondisi lumen tanpa kerusakan dan
memiliki permukaan yang kasar. Menurut Masyitha (2015) fungsi utama tembolok
proventrikulus, terutama pada saat memakan makanan dalam jumlah yang banyak.
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
paruh dengan panjang 2,5 cm dan berat 31 gram, kerongkongan panjang 9,5 cm dan
berat 1 gram, tembolok panjang 4 cm dan berat 3 gram, proventikulus panjang 2,5 cm
dan berat 4 gram, gizzard panjang 14 cm da berat 5 gram, usus duodenum panjang
6,5 cm dan berat 16 gram, usus jejenum panjang 25 cm dan berat 6 gram, usus ileum
panjang 53 cm dan berat 13 cm, sekum, usus besar panjang 5,5 cm dan berat 1 gram,
kloaka berat 11 gram, hati berat 27 gram. empedu 3 gram, dan pancreas panjang 11
V.2. Saran
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum pengenalan bahan makanan
1. Labolatorium
Saran dari saya untuk Praktikum Pengenalan Bahahan Makanan Ternak ialah
sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar
saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
2. Asisten
Saran untuk asisten yaitu harus lebih jelas lagi dalam membahas atau
Saran untuk praktikan yaitu harus lebih serius lagi ketika praktikum sedang
VI.
DAFTAR PUSTAKA