Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU NUTRISI UNGGAS


(HUBUNGAN PENYERAPAN NUTRISI TERHADAP
PERSENTASE ORGAN PENCERNAAN DAN KUALITAS
KARKAS)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah


Ilmu Nutrisi Unggas pada Jurusan Ilmu Peternakan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Alauddin
Makasssar

Oleh:

NUR AZIZAH BAHARUDDIN


60700121084

JURUSAN ILMU PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saluran pencernaan adalah serangkaian organ yang terlibat dalam proses

pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi di dalam tubuh hewan. Saluran

pencernaan ternak ungags terutama pada ayam dimulai dari patuh dan berakhir di

kloaka. Selama perjalanan makanan melalui saluran pencernaan, berbagai enzim

pencernaan dan zat kimia lainnya digunakan untuk memecah makanan menjadi

komponen yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh dan digunakan

sebagai sumber energi dan nutrisi.

Unggas petelur adalah hewan jenis unggas yang dipelihara dan

dibudidayakan khusus untuk tujuan produksi telurnya untuk keperluan

komersil.Unggas petelur adalah hewan yang memproduksi telur dan dapat

dijadikan hewan ternak. Unggas petelur termasuk hewan ternak yang banyak

dipelihara dan hasilnya menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya. Jenis-jenis

unggas petelur antara lain, Ayam petelur adalah hewan ternak sekaligus salah satu

unggas petelur yang sering kita jumpai. Telur ayam juga paling banyak

dikonsumsi masyarakat. Ayam petelur merupakan jenis unggas petelur yang

paling diminati banyak orang, dan produksi telur ayam banyak diproduksi telur

ayam banyak dikonsumsi dan diperjual belikan dipasar-pasar. Induk ayam

memiliki tubunh yang besar dan pertumbuhan yang cepat sehingga dapat

memproduksi telur lebih banyak. Bebek petelur sering dijumpai didaerah perairan.
Bentuknya yang ramping dan kecil, membuat bisa bergerak lincah (Pertanian,

2022).

Unggas merupakan golongan hewan vertebrata atau hewan bertulang

belakang yang termasuk dalam keluarga burung dengan ciri khusus memiliki bulu

yang hampir di smeua baguan tubuhnya yang dipelihara untuk diambil

manfaatnya. unggas dapat di budidayakan atau di ternak untuk dapat dikonsumsi

sendiri atau dijual. Peternak unggas dapat menjual daging sampai dengan telur

untuk diternak lagi (Saifulloh, 2022).

Peternak dapat menekan biaya produksi apabila terdapat peningkatan

efisiensi pakan. Saluran pencernaan ayam yang bekerja optimal dalam mencerna

serta menyerap zat makanan dapat menghasilkan efisiensi pakan yang tinggi

sehingga terjadi peningkatan produktifitas ayam petelur (Afikasari et al., 2020).

Saluran pencernaan mempunyai peranan penting dalam proses penyerapan

nutrien pakan sehingga dapat dimanfaatkan oleh ternak. Saluran pencernaan

mempunyai peran dalam proses mengubah nutrien yang ada di dalam pakan

menjadi bentuk yang lebih sederhana dan dapat diabsorsi pada bagian intestinum.

Apabila terjadi peningkatan ukuran pada bagian intestinum maka luas permukaan

intestinum akan semakin luas sehingga mampu memaksimalkan proses

penyerapan nutrien dan dapat membantu meningkatkan produktivitas ternak (Ad

et al., 2019).

Sistem pencernaan merupakan salah satu proses yang penting dalam tubuh

ternak. Karena sistem pencernaan merupakan suatu proses untuk menghancurkan


makanan sehingga sari-sari makanan tersebut bisa diserap oleh organ-organ tubuh

Proses yang terjadi ini cukup susah untuk dipahami (Junior et al., 2020).

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum ini untuk

mengetahui cara menghitung dan mengukur persentase organ pencernaan dan

karkas.

B. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dari praktikum ini yaitu mengetahui

mengetahui cara menghitung dan mengukur persentase organ pencernaan dan

karkas.

C. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui mengetahui cara

menghitung dan mengukur persentase organ pencernaan dan karkas.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Integrasi

Allah telah menciptakan binatang ternak bukan tanpa maksud dan tujuan,

hal ini semata-mata untuk kemaslahatan umat manusia karena pada binatang

ternak terdapat banyak manfaat yang dapat diambil dan digunakan untuk

kebutuhan dan kelangsungan hidup manusia, sebagaimana firman Allah dalam

QS. Al-An’An ayat 142

‫َو ِم َن اَاْلْنَع اِم َحُم ْو َلًة َّو َفْر ًش اۗ ُك ُلْو ا ِمَّم ا َر َز َقُك ُم ُهّٰللا َو اَل َتَّت ُعْو ا ُخ ُطٰو ِت الَّش ْيٰط ِۗن ِاَّنٗه َلُك ْم َع ُد ٌّو ُّم ْيٌۙن‬
‫ِب‬ ‫ِب‬
Terjemahnya:
“dan di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan
pengangkut beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang
diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu ,” (Kementerian Agama
RI, 2019).

Dan Dia lah yang menciptakan untuk kalian hewan-hewan ternak yang

layak digunakan sebagai pengangkut barang, seperti unta yang sudah besar, dan

hewan-hewan yang tidak layak digunakan sebagai pengangkut barang, seperti

unta yang masih kecil atau kambing. Makanlah -wahai manusia- rezeki yang
Allah berikan kepada kalian di antara hewan-hewan yang halal dikonsumsi. Dan

janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan dalam menghalalkan apa yang

Allah haramkan dan mengharamkan apa yang Allah, seperti yang dilakukan oleh

orang-orang musyrik. Sesungguhnya setan itu bagi kalian -wahai manusia-

adalah musuh yang nyata permusuhannya. Setan menginginkan agar kalian

senantiasa durhaka kepada Allah (Tafsir Al-Muyassar).

Makna yang terkandung dalam ayat tersebut yaitu Makanlah dari rezeki

yang telah diberikan Allah kepada kalian, dan janganlah kalian mengikuti

langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian.

Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya menjelaskan bahwa Dia adalah

Yang menciptakan segala sesuatu yang ada, baik tanam-tanaman, buah-buahan,

dan ternak yang orang-orang musyrik berbuat sekehendak hatinya terhadap

ternak-ternak mereka berdasarkan pendapat-pendapat mereka yang rusak. Mereka

menjadikannya ke dalam beberapa bagian dan pengkategorjan, lalu mereka

menjadikan sebagiannya haram dan sebagian yang lainnya halal.

B. Kajian Teoritis

1. Pencernaan

Secara fisiologis, sistem percernaan adalah sistem yang terdiri dari saluran

pencernaan dan organ-organ pelengkap yang berperan dalam proses perombakan

bahan makanan (baik secara fisik maupun kimia) menjadi zat-zat makanan yang

siap diserap oleh dinding saluran pencernaan (Fahik et al., 2021).

Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk

menerima makanan, mengubah dan memproses makanan menjadi energi,


menyerap zat gizi yang terdapat pada makanan ke aliran darah, serta membuang

sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat dicerna oleh tubuh (Gustina, 2020).

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan

dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses

pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat

cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus (Mardiah et al., 2021).

Proses pencernaan secara enzymatik di dalam tembolok dan secara

mikrobiologis di dalam usus besar sudah sempurna. Pakan yang tidak bisa dicerna

di dalam tembolok akan diteruskan ke dalam usus besar untuk proses pencernaan

mikrobiologis, sehingga kandungan gizi pada usus besar sangat tinggi (Baskara et

al., 2021).

Sistem pencernaan sebagai organ yang berfungsi mencerna makanan,

memiliki permukaan mukosa dan terus terpapar dengan lingkungan luar, melalui

makanan dan zat lain yang tertelan bersama makanan seperti jamur, bakteri dan

virus. Untuk memberikan perlindungan terhadap paparan yang terus menerus,

saluran pencernaan memiliki sistem perlidungan mekanis dengan membentuk

lapisan mukosa (Radiati1 et al., 2020).

Sistem pencernaan pada ungggas adalah organ saluran pencernaan dan

organ aksesoris. Organ saluran pencernaan terdiri dari oesophagus, crop, lambung

kelenjar (proventrikulus), Lambung otot (ventrikulus), usus (usus halus, besar dan

buntu) dan berakhir dikloaka. Sedangkan organ aksesoris terdiri dari hati,

pancreas dan limfa, Produktivitas ayam yang tinggi dapat diraih dengan kondisi

organ dalam yang baik (Technol, 2020).


2. Organ Pencernaan

Sistem saluran pencernaan di ayam petelur dimulai saat makanan masuk

melalui paruh dan berakhir pada kloaka. Saluran pencernaan pada ayam layer

terjadi secara mekanik dan secara kimia atau enzimatis. Berfungsi sebagai alat

untuk mengambil makananan dan minuman pada ayam petelur, dan paruh juga

berfungsi untuk menghasilkan air liur (saliva). Lidah bertujuan untuk mendorong

makanan masuk ke esophagus serta saliva (air liur) akan memudahkan makanan

masuk ke dalam esophagus (Jamaluddin, 2020).

Esofagus terletak di antara trakea dan musculus cervicalis yang kemudian

berbelok ke kanan dan posisi ini dipertahankan pada sepanjang daerah leher. Di

dalam rongga tubuh esofagus melewati bifurcatio trachea, dibawah permukaan

ventral paru-paru dan berada diatas basis jantung. Pada thoracic inlet, dinding

ventral esofagus membesar yang membentuk crop (Azizah et al., 2020).

Tembolok merupakan organ yang berfungsi untuk menampung pakan

sementara dan terjadi proses pencernaan mekanik meskipun sangat kecil.

Kapasitas tembolok sangat mempengaruhi jumlah pakan yang mampu

dikonsumsi oleh ayam. Faktor yang mempengaruhi perkembangan tembolok

yaitu umur ayam dan bentuk pakan (Aini et al., 2019).

Proventrikulus merupakan lambung kelenjar tempat terjadinya

pencernaan secara enzimatis. Bagian kranial proventrikulus berbatasan dengan

esofagus dan kaudal berbatasan dengan ventrikulus. Sel kelenjar akan

mengeluarkan cairan kelenjar pada saat makanan melewati proventrikulus

dengan gerakan peristaltic Dinding proventrikulus mensekresikan asam klorida,


enzim, dan getah lambung yang berfungsi mencerna protein dan lemak (Yulfia,

2020).

Ventrikulus merupakan organ yang memiliki otot keras tebal yang sangat

penting sekali dalam proses penggilingan pakan. Ventrikulus berfungsi

memperkecil partikel pakan secara mekanik. Faktor yang mempengaruhi

ventrikulus adalah ukuran ternak dan jenis pakan yang dikonsumsi (Wahyudi,

2021).

Penambahan aditif pakan diharapkan mampu untuk merangsang aktivitas

kerja organ proventrikulus ayam pedaging sehingga dapat berkembang dengan

optimal. Peran dari Proventrikulus yaitu sebagai tempat terjadinya proses

pencernaan protein pakan secara kimiawi atau enzimatis. Aktivitas kerja

pencernaan organ ventrikulus yang meningkat akan mengakibatkan perubahan

terhadap morfologi saluran tersebut sehingga dapat berkembang lebih optimal

(Purwinarto et al., 2020).

Usus halus merupakan organ yang relative Panjang sehingga

memungkinkan kontak yang lama antara makanan dan enzim-enzim pencernaan

serta antara hasil-hasil pencernaan dan sel-se labsorptif epitel pembatas. Usus

halus terdiri atas tiga segmen yaitu, duodenum, jejunum, dan ileum (Timur et al.,

2020).

Usus buntu berfungsi sebagai tempat pencernaan secara mikrobial untuk

mencerna nutrien yang tidak terserap oleh usus halus terutama serat dan nutrien.

Sekum memiliki fungsi sebagai tempat pencernaan secara mikrobial dengan

tujuan untuk mencerna nutrien khususnya serat. Faktor yang mempengaruhi bobot
seka adalah jumlah pakan yang tidak terserap di usus halus, apabila sisa pakan

yang tidak terserap di usus halus banyak maka seka akan semakin besar karena

harus menampung dan mencerna serat yang belum terurai (Shivus, 2020).

3. Performa Ayam Petelur

Karkas adalah bagian tubuh ayam yang disembelih lalu dikeluarkan isi

perut, kaki, leher, kepala, bulu dan darah. Karkas yang dihasilkan ayam kampung

memiliki rasa yang enak dan gurih, tetapi juga dikenal dengan daging yang lebih

alot daripada daging ayam broiler. Salah satu cara untuk mengoptimalkan

produksi dan kualitas karkas pada ayam adalah dengan memberikan Feed

Suplement (Putranto et al., 2021).

Rataan bobot karkas ayam yaitu 799,00 gram/ekor. faktor bobot karkas

dipengaruhi oleh jenis ayam, ransum, bobot hidup, jenis kelamin, dan umur. tinggi

rendahnya bobot karkas sangat dipengaruhi bobot badan ternak, semakin tinggi

bobot badan ternak maka bobot karkas makin tinggi (Lumbantoruan, 2022).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah pada hari Kamis,

15 Juni 2023 pukul 10.00-12.00 WITA di Laboratorium Basic Animal, Jurusan

Ilmu Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar, 2023.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:

1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, Handphone,

timbangan analitik, pisau dan wadah

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ayam.

C. Metode

1. Pengukuran Bagian-Bagian Organ Pencernaan

a. Persentase organ pencernaan = Bobot organ pencernaan (g)/Bobot

hidup ayam (g)×100%


b. Persentase karkas = Berat karkas (g)/Berat hidup ayam×100%

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menimbat berat bobot hidup ayam.

3. Menyembeli ayam

4. Memisahkan kepala dari badan ayam.

5. Menimbang Kembali karkas ayam.

6. Mencatat hasil pengamatan.

7. Mengambil dokumentasi.

E. Diagram Alir

Menyiapkan alat dan bahan

Menimbat berat bobot hidup


ayam

Menyembeli ayam

Memisahkan kepala dari


badan ayam

Menimbang Kembali karkas


ayam

Mencatat hasil pengamatan


Mengambil dokumenatasi

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Pengamatan Berat Hidup dan Berat Karkas Ayam Petelur


Jenis Ternak Berat (g) Persentase (%)
Ayam Petelur Unggas hidup Karkas Karkas
888 gr 664 gr 0,74%
Sumber: Laboratorium Basic Animal, Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sain dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2023.

B. Analisis Data

888
Persentase Karkas = × 100%
664

= 0,74%
C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan tentang pengukuran

persentase karkar ayam peterlur dengan berat hidup 888gr dan karkarnya 664

mendapatkan persentase karkas sebanyak 0,74%. Hal ini mendekati pendapat

Lumbantoruan (2022), yang mengatakan bahwa rataan bobot karkas ayam yaitu

799,00 gram/ekor. faktor bobot karkas dipengaruhi oleh jenis ayam, ransum,

bobot hidup, jenis kelamin, dan umur. tinggi rendahnya bobot karkas sangat

dipengaruhi bobot badan ternak, semakin tinggi bobot badan ternak maka bobot

karkas makin tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

Ad, A., Widodo, W., Id, R., Sutanto, A., Peternakan, P., Universitas, F. P., &
Malang, M. (2019). Penambahan Tepung Temu Putih (Curcuma zedoaria
Rosc.) untuk Mengoptimalkan Profil Saluran dan Organ Pencernaan Ayam
Pedaging. 603–609. https://doi.org/10.14334/pros.semnas.tpv-2019-p.603-
609
Afikasari, D., Rifa’i, R., & Candra, D. A. (2020). Pengaruh Suplementasi
Probiotik Melalui Pakan terhadap Konsumsi Pakan Ayam Petelur Strain Isa
Brown. Jurnal Ternak, 11(1), 35. https://doi.org/10.30736/jy.v11i1.70
Aini, L. N., Suprijatna, E., & Muryani, R. (2019). Pengaruh Pemberian Kulit
Singkong dan Bakteri Asam Laktat sebagai Aditif Pakan Terhadap Bobot
Relatif Organ Pencernaan Ayam Kampung Super. Seminar Nasional Sumber
Daya …, 3(1), 237–243. https://core.ac.uk/download/pdf/295746993.pdf
Azizah, C., Husna, N., & Kinanti, R. (2020). STRUKTUR ANATOMI
ESOFAGUS DAN PROVENTRIKULUS AYAM HUTAN MERAH (Gallus
gallus). Prosiding Seminar Nasional Kedokteran Hewan and Call of Paper,
140–141.
Baskara, D. P. P., Besung, I. N. K., & PG, K. T. (2021). Total Bakteri Feses
Ayam Petelur pada Berbagai Periode Pemeliharaan. Buletin Veteriner
Udayana, 21, 46. https://doi.org/10.24843/bulvet.2021.v13.i01.p08
Fahik, V. F., Lisnahan, C. V., & Bira, G. F. (2021). Pengaruh Suplementasi L-
Arginin Dalam Pakan Terhadap Organ Pencernaan Ayam Broiler. Journal of
Animal Science, 6(4), 56–59.
http://faperta-unimor.id/savana-cendana.id/index.php/JA/article/view/
1427%0Ahttp://faperta-unimor.id/savana-cendana.id/index.php/JA/article/
download/1427/532
Gustina, D., & Adetya, N. (2020). Rancang Bangun Visualisasi 3D Sistem
Pencernaan dengan Konsep Virtual Reality Berbasis Android. Ikraith-
Informatika, 4(3), 104. https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/ikraith-
informatika/article/view/865
Junior, R. A., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2020). Perancangan Media
Interaktif Pembelajaran Mengenai Sistem Pencernaan Sebagai Media
Edukasi Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal DKV Adiwarna,
Universitas Kristen Petra, 1(16), 1–11.
http://publication.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/10362
Lumbantoruan, M., & Hia, F. D. S. (2022). PENGARUH PEMBERIAN AMPAS
KELAPA (Cocos nucifera L.) Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Bobot
Potong, Bobot Karkas Dan Persentase Karkas Ayam Broiler (Gallus gallus
domesticus). Jurnal Peternakan Unggul, 3.
Mardiah, A. A., Nasution, N. F., & Siregar, N. (2021). Analisis Kesulitan Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia dalam Pembelajaran Daring
di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Angkola Selatan. Jurnal Edugenesis-Institut
Pendidikan Tapanuli Selatan, 3(1), 13–22.
Pertanian, F., & Gorontalo, U. N. (2022). Pengenalan Ternak Unggas Dan
Ruminansia Melalui Media Internet Bagi Anak Usia Dini Di Desa
Talumelito Kabupaten Gorontalo. 2(1), 32–37.
Purwinarto, P., Suprijatna, E., & Kismiati, S. (2020). Pengaruh Penambahan Kulit
Singkong dan Bakteri Asam Laktat sebagai Aditif Pakan terhadap Profil
Saluran Pencernaan Ayam Pedaging. Jurnal Peternakan Indonesia
(Indonesian Journal of Animal Science), 22(1), 101.
https://doi.org/10.25077/jpi.22.1.101-109.2020
Putranto, H. D., Aziz, N. F., Santoso, U., Kususiyah, K., & Soetrisno, E. (2021).
Pemberian Tepung Katuk dan Dampaknya Terhadap Parameter Mutu Karkas
Ayam Kampung Betina. Buletin Peternakan Tropis, 2(2), 140–148.
https://doi.org/10.31186/bpt.2.2.140-148
Radiati1, L. E., Hati, D. L., Fardiaz, D., & Sari, L. R. H. (2020). Pangan
fungsional dari produk hasil ternak untuk meningkatkan kualitas kesehatan di
era pandemi covid-19. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal Ke-8
Tahun 2020, 978–979.
http://conference.unsri.ac.id/index.php/lahansuboptimal/article/view/1941
Saifulloh, S. (2022). Analisis pendukung keputusan menggunakan metode SAW
dan MFEP dalam memilih unggas terbaik sebagai ternak potensial. …
SENDIKO (Seminar Nasional Hasil Penelitian. 40–48.
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/sendiko/article/view/2232
Technol, J. C. (2020). PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN TITONIA
(Tithonia Diversifolia) DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT BERAT
ORGAN PENCERNAAN AYAM BROILER. Jurnal of Animal Center,
4(51775071), 2020.
Timur, V., Herawati, M., Syaefullah, B. L., & Bachtiar, E. (2020). Mortalitas dan
Profil Organ Dalam Ayam Kampung yang diberi Fitobiotik Nanoenkapsulasi
Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus). Jurnal Triton, 11(1), 16–23.
https://doi.org/10.47687/jt.v11i1.104
Wahyudi, D. Anggraini, Y.L. Siska, I. (2021). Pengaruh penambahan probiotik
starbio dalam ransum terhadap berat organ pencernaan ayam bloiler. Jurnal
Green Swarnadwipa, 10(1), 71–77.
Yulfia N. Selan, Filphin A. Amalo, Inggrid T. Maha, Herlina U. Deta, A. B. Y. T.
(2020). Histomorphology and Distribution of Neutral Carbohydrates in
Esophagus and Proventriculus of Red Jungle Fowl (Gallus gallus) from
Timor Island. 8(1), 7–13.

Anda mungkin juga menyukai