2012
ABSTRAK
Trokar, yang merupakan suatu alat penusuk rumen untuk mengeluarkan gas pada ternak yang mengalami kembung perut,
telah dimodifikasi untuk pengambilan cairan rumen demi kepentingan penelitian, sebagai suatu metode alternatif yang
memperhatikan aspek kesejahteraan ternak. Pengambilan cairan rumen dengan modifikasi trokar ini dapat dilakukan dengan
sangat mudah, murah dan cepat pada domba lokal, pada pengujian in vitro maupun in vivo. Setelah pengambilan, tidak
meninggalkan luka permanen, karena luka pada dinding rumen dan kulit akan sembuh, ternak relatif tidak mengalami kesakitan
dan stres yang hebat, konsumsi pakan dan bobot badan tidak menurun drastis dan dapat hidup normal. Teknik pengambilan
cairan rumen dengan ditrokar lebih baik dibandingkan dengan fistulasi, bila ditinjau dari aspek kesejahteraan ternak.
Kata kunci: Kesejahteraan ternak, fistulasi, trokar
ABSTRACT
THE ADVANTAGE OF RUMEN FLUID COLLECTION TECHNIQUE USING TROCAR IN ANIMAL WELFARE
Trocar, a tool to remove the gas in livestock that have bloated stomach, has been modified for rumen fluid collection, as an
alternative methods in animal welfare aspects. Rumen fluid collection with trocar modification can be made very easy, cheap and
fast at the local sheep, both in vitro and in vivo. After the collection, the trocar does not leave permanent scars because scars on
the rumen wall and skin will heal and return to normal. The animal relatively does not suffer from pain and stress; feed intake
and body weight do not decrease drastically and animal can live normal. The rumen fluid sampling technique with trocar is better
than fistulation in animal welfare aspect.
Key words: Animal welfare, fistulation, trocar
194
NAFLY COMILO TIVEN: Keuntungan Metode Pengambilan Cairan Rumen Menggunakan Trokar dari Aspek Kesejahteraan Ternak
dan mengambil cairan rumen dari tubuh ternak untuk KESEJAHTERAAN HEWAN
dievaluasi (in vitro). Dengan pembuatan fistula, para (ANIMAL WELFARE)
peneliti antara lain dapat (a) Menentukan laju pakan;
(b) Mengumpulkan cairan alat pencernaan; (c) Animal welfare atau di Indonesia dikenal dengan
Memasukkan bahan ke dalam beberapa bagian alat istilah kesejahteraan hewan (SAPUTRA, 2008a), dapat
pencernaan; dan (d) Menentukan kecernaan pakan pada diartikan sebagai kondisi kecukupan ternak dari aspek
masing-masing alat pencernaan. fisik dan mental (psikis) (MUKTI, 2007). Lebih lanjut
Penelitian secara in vitro pada ternak ruminansia dinyatakan bahwa kesejahteraan hewan dalam
relatif lebih banyak diminati karena relatif murah dan peternakan adalah memperlakukan hewan ternak
dapat dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan sebagaimana mestinya dari aspek fisik dan psikis serta
ternak percobaan yang sama. Kondisi yang demikian memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak. Perhatian
membuat peneliti sering memodifikasi peralatan, ternak terhadap animal welfare adalah suatu usaha yang
percobaan bahkan organ-organ tertentu pada ternak timbul dari kepedulian kita sebagai manusia untuk
ruminansia sesuai dengan tuntutan penelitian. memberikan lingkungan yang sesuai, sehingga kualitas
Modifikasi pada organ-organ pencernaan, terutama hidup ternak dapat ditingkatkan, lebih khusus bagi
rumen, menyebabkan ternak ruminansia relatif hewan yang terikat dan terkurung (SAPUTRA, 2008b).
diperlakukan dengan cara yang tidak Kesejahteraan hewan/ternak merupakan isu global
berperikehewanan, yaitu tanpa memperhatikan yang kini sedang hangat dibicarakan di seluruh dunia,
kesejahteraan hewan (animal welfare). Ketika sehingga masalah kesejahteraan hewan di Indonesia
dilakukan pembuatan fistula pada ternak domba lokal harus mulai dipublikasikan kepada masyarakat,
untuk percobaan in vitro, domba fistula mengalami khususnya masyarakat peternakan. Masalah
kesakitan yang hebat, stres, nafsu makan menurun, kesejahteraan hewan ini sering muncul saat dilakukan
kurus karena bobot badan menurun drastis dan hanya penelitian, dimana ternak menjadi obyek untuk tujuan
dapat bertahan hidup selama ± 1 bulan (TIVEN et al., evaluasi tertentu, dimana pelanggaran kesejahteraan
2011a). Kondisi yang demikian menyebabkan hewan ini sering menimbulkan penderitaan dan
permasalahan tersendiri dalam penelitian, yaitu kesengsaraan yang serius bagi hewan/ternak.
penelitian-penelitian yang tidak memperhatikan aspek Kebutuhan dasar hewan/ternak dalam peternakan
animal welfare relatif mulai dilarang dan bahkan adalah: (1) Kondisi nyaman dan perlindungan yang
cenderung tidak dipublikasikan. Bila ini dipandang dari layak; (2) Kecukupan air yang bersih dan pakan untuk
aspek positifnya, maka permasalahan yang sedang menjaga kesehatan; (3) Kebebasan dalam bergerak; (4)
dihadapi dalam suatu proses penelitian dapat menjadi Kebebasan untuk berinteraksi dengan hewan lain; (5)
Kesempatan untuk beraktivitas sesuai dengan perilaku
pendorong untuk mencari dan menemukan suatu
alaminya; (6) Pencahayaan yang cukup; (7) Lantai
metode untuk mengatasi permasalahan tersebut,
yang baik dan tidak rusak; (8) Pencegahan atau
sehingga akan menjadi solusi/alternatif teknologi baru
diagnosis berkala, pengobatan dari perlakuan yang
serta menghasilkan suatu produk yang dapat
buruk, perlukaan, infestasi parasit dan penyakit; dan (9)
dikomersialkan. Sebagaimana diketahui bahwa
Pencegahan dari pemotongan yang tidak beralasan
keberhasilan penelitian dapat dinilai dari luaran (out
(MOSS, 1992 disitasi oleh MUKTI, 2007). Salah satu
put) yang dihasilkan dan dampaknya terhadap masalah pokok dalam kesejahteraan hewan ternak yang
perkembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan sering ditemukan dalam kegiatan penelitan adalah
manusia (SAPUTRA, 2008a). berupa perlakuan dengan sengaja menyakiti
Ditinjau dari aspek kesejahteraan hewan/ternak ternak/hewan untuk kepentingan penelitian. Masalah
(animal welfare) tersebut, maka makalah ini ditulis ini dapat diperbaiki dengan memperhatikan kriteria
sebagai salah satu solusi untuk memperkenalkan suatu penilaian terhadap kesejahteraan hewan.
cara pengambilan cairan rumen bagi kepentingan The Royal Society for Prevention of Cruelty to
penelitian, yaitu dengan ”Metode Trokar”. Makalah ini Animals (RSPCA) di United Kingdom percaya bahwa
ditulis berdasarkan pengalaman penulis dalam kesejahteraan hewan ternak dapat dipenuhi melalui
penelitian menggunakan cairan rumen domba yang pemenuhan lima kebebasan (five freedom) (Tabel 1)
diambil/dihisap menggunakan metode trokar tersebut. (MUKTI, 2007; SAPUTRA, 2008a). Tiga diantaranya
Diharapkan makalah ini dapat memberi kontribusi perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan
untuk kegaiatan penelitian, khususnya bagi para ahli penelitian, yaitu: (1) bebas dari ketidaknyamanan
nutrisi ternak yang selalu menggunakan cairan rumen (freedom from discomfort); (2) bebas dari sakit
dalam penelitian in vitro, guna memperhatikan sisi (freedom from pain, injury); dan (3) bebas dari takut
kesejahteraan hewan/ternak. dan tertekan (freedom from fear and distress).
195
WARTAZOA Vol. 22 No. 4 Th. 2012
Tabel 1. Five freedom (5 kebebasan) yang harus dipenuhi PENGAMBILAN CAIRAN RUMEN
untuk kesejahteraan hewan/ternak (animal welfare) DENGAN CARA DIFISTULA
menurut The Royal Society for Prevention of
Cruelty to Animals (RSPCA) di United Kingdom
Metode evaluasi pakan secara biologis dapat
Aspek Parameter dilakukan di lapangan (in vivo), di laboratorium (in
vitro) atau melalui kombinasi keduanya (in sacco).
Rasa haus dan lapar Kebutuhan pakan
Untuk menunjang evaluasi secara in vitro dan in sacco
(hunger and thirst) Kondisi tubuh diperlukan ternak yang berfistula di rumennya.
Ketidaknyamanan Kualitas udara
(discomfort) Kuantitas udara Pengertian fistulasi
Suhu kandang
Kondisi fisiologis Fistulasi adalah metode pembuatan lubang
permanen di dinding badan dalam suatu organ,
Intensitas cahaya
kemudian tepi-tepi lobang tersebut dijahit keluar
Aktivitas dengan bagian luar tubuh, lalu ditutup dengan sumbat
Sakit dan kesakitan Pengendalian penyakit untuk menghidari kebocoran isi organ tersebut
(pain, injury, and disease) Seleksi genetik (SUPARDJO, 2008). Lebih lanjut dinyatakan bahwa
apabila ingin mengambil sampel isi organ atau
Mutilasi
memasukkan bahan ke dalam organ, sumbat dapat
Sarana pemeliharaan dibuka sewaktu-waktu dengan mudah. Fistula yang
kesehatan
sering dilakukan adalah fistula rumen, yang digunakan
Euthanasia pada studi kecernaan ternak ruminansia.
Biosekuriti
Fasilitas pengobatan Metode fistulasi
Rasa takut dan tertekan Perilaku pengelola
(fear and distress) Kontrol predator Peralatan yang dibutuhkan dalam fistulasi adalah
penjepit terdiri dari 2 batang kuningan sepanjang 11 cm
Peralatan dan kepadatan
ternak dengan diameter 0,6 cm (untuk domba atau kambing)
dan sekitar dua kali ukuran tersebut untuk sapi. Antara
Ekspresi perilaku alamiah Kebutuhan batang kuningan dihubungkan dengan sekrup sehingga
(express normal biologis/reproduksi
behaviour)
membentuk sebuah penjepit. Selain itu digunakan juga
Kehidupan sosial peralatan bedah, obat penenang, pembius lokal dan
Kompetisi meja operasi (untuk domba atau kambing) atau
Kepadatan ternak kandang kendali ternak agar tetap dalam posisi berdiri
(untuk sapi).
Sumber: MUKTI (2007); SAPUTRA (2008a) Ada dua metode fistulasi, yaitu: (a) Metode satu
tingkat yang dikembangkan oleh SCHALK dan AMADON
Berdasarkan five freedom tersebut maka masalah- (1928); dan (b) Metode dua tingkat yang
masalah pokok kesejahteraan hewan dapat diatasi dikembangkan oleh JARRET (1948) dalam Supardjo
dengan memperlakukan ternak sehingga tidak tersakiti, (2008). Prinsip fistulasi rumen ialah penjepit logam
tidak terganggu, bahkan selayaknya mendapat (metal clamp) dipasang untuk menjepit dinding rumen
pemeriksaan, pengkontrolan dan pengobatan yang yang ditarik keluar melalui irisan kulit ternak. Penjepit
layak, jika diperlukan. Perbaikan-perbaikan tersebut menyebabkan aliran darah ke dalam dinding rumen
harus dapat dinilai pelaksanaannya berdasarkan kriteria terhambat, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan
yang sesuai. di sekitar penjepit dan dinding rumen akan menempel
Kesejahteraan hewan dapat diterapkan pada dengan dinding badan.
peternakan mulai dari hulu hingga hilir (stable to Prosedur pembuatan fistula menurut SUWANDI
table). Perlakuan yang menyiksa dan menyakiti hewan dan PUSTAKA (2000), pertama ternak dipuasakan
dapat membuat hewan stres dan tidak sejahtera. Hewan selama 24 jam, setelah pemeriksaan status kondisi,
yang stres bila dibiarkan terus-menerus dapat berakibat hewan dibaringkan miring di atas meja bedah dengan
buruk pada gangguan reproduksi, metabolisme, fungsi posisi flank mengarah keatas, lokasi operasi dicukur,
imun, tingkah laku serta pertumbuhan dan didesinfektan dengan yodium. Lokasi yang akan
perkembangannya (SAPUTRA, 2008a). disayat diberi suntikan procain (anastesi lokal) dengan
indikasi intra muscular, subkutan dan sekeliling,
196
NAFLY COMILO TIVEN: Keuntungan Metode Pengambilan Cairan Rumen Menggunakan Trokar dari Aspek Kesejahteraan Ternak
A B
Gambar 1. Tempat (A) dan cara pembuatan fistula pada ternak ruminansia (B)
Sumber: PRESTON (1986)
197
WARTAZOA Vol. 22 No. 4 Th. 2012
A B
Gambar 2. (A) Penurunan konsumsi pakan; dan (B) konsumsi bahan kering pada operasi pembuatan fistula rumen
Sumber: PRESTON (1986); PRIEGO dan SUTHERLAND (1977)
A B
Gambar 3. (A) Alat trokar yang terpisah dengan kanulanya, (B) alat trokar yang menyatu dengan kanulanya.
Sumber: MAJAK et al. (2008)
198
NAFLY COMILO TIVEN: Keuntungan Metode Pengambilan Cairan Rumen Menggunakan Trokar dari Aspek Kesejahteraan Ternak
Modifikasi alat trokar ini dilakukan berdasarkan rumen melalui lubang pipa, kemudian dihisap cairan
pengalaman peneliti yang melakukan fistulasi pada rumen menggunakan syringe ke dalam erlenmeyer
rumen domba jantan, tetapi ternak tersebut hanya penampung. Setelah erlenmeyer penuh, masukkan
bertahan hidup selama ± 1 bulan. cairan rumen hasil sedotan dalam termos sampai
Modifikasi alat trokar dilakukan dengan (a) kebutuhan cairan rumen terpenuhi, kemudian dicabut
mengganti besi penusuk yang dilengkapi kanula selang dari pipa besi. Dicabut pipa besi secara
berdiameter ± 2 cm, dengan (b) 1 batang pipa gas cepat/serentak dari dalam rumen. Pencabutan secara
stainless steel yang runcing dengan panjang ± 30 cm cepat/serentak ini akan membuat dinding rumen akan
dan berdiameter lebih kecil (± 1 cm), yang menutup sendirinya dengan sangat rapat. Kulit ternak
memungkinkan lubang pada kulit dan rongga rumen tempat sayatan dijahit, kemudian diolesi dengan
lebih kecil; (c) 1 buah erlenmeyer berukuran 100 ml disinfektan untuk mencegah terjadinya infeksi.
untuk menampung cairan rumen, yang dilengkapi
dengan 1 buah tutup karet dengan 2 lubang. Pada kedua
lubang tersebut dipasang 2 selang kateter berdiameter
± 0,3 cm, yang digunakan untuk penghisapan cairan
rumen. Selang kateter yang lebih panjang (± 60 cm)
akan masuk dalam rumen, yang menghubungkan
rumen dengan erlenmeyer, sedangkan selang kateter
yang lebih pendek (± 20 cm), akan keluar dari
erlenmeyer, menghubungkan erlenmeyer dengan
syringe; (d) 1 buah syringe berukuran 50 cc untuk
menghisap cairan rumen (Gambar 5).
C
A B
Gambar 5. Alat trokar hasil modifikasi untuk pengambilan
cairan rumen, terdiri dari (A) 1 batang pipa gas
stainless steel runcing berdiameter ± 0,7 cm;
(B) 1 set erlenmeyer; dan (C) 1 buah syringe. B
199
WARTAZOA Vol. 22 No. 4 Th. 2012
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN Menurut MAJAK et al. (2008), menusuk rumen dengan
APLIKASI METODE FISTULASI trokar yang berkanula, sangat mengurangi efek
DIBANDING METODE TROKAR traumatik dibanding dengan suatu rumenotomi pada
ternak.
Pengambilan cairan rumen menggunakan metode Dari aspek hasil penelitian, penggunaan cairan
trokar yang dimodifikasi, sangat besar manfaatnya rumen hasil trokar ini dapat menurunkan produksi gas
ketika digunakan untuk pengambilan cairan rumen metan (TIVEN et al., 2010), meningkatkan asam lemak
domba lokal untuk pengujian secara in vitro terhadap oleat (C18 : 1) dan linoleat (C18 : 2) (TIVEN et al.,
produksi gas metan dan kandungan asam lemak serta 2011a) serta meningkatkan aktivitas CMC-ase dan
parameter fermentasi dan aktivitas mikrobia. Baik protein mikrobia cairan rumen (TIVEN et al., 2011b).
proses penyedotan maupun penggunaan cairan rumen Pada pengujian lanjutan secara in vivo, ternak yang
hasil trokar untuk kepentingan penelitian, semuanya ditrokar mempunyai pertambahan bobot badan serta
berjalan dengan baik, yang dapat dibuktikan melalui persentase kecernaan bahan kering dan bahan organik
kesehatan/keselamatan ternak serta hasil penelitian yang sangat baik, yaitu masing-masing mencapai 92,73
yang diperoleh. – 112,00 g/ekor/hari, 58,18 – 58,66% dan 60,17 –
Dari aspek kesehatan/keselamatan, ternak 61,75% (TIVEN, 2011). Ini menunjukkan bahwa
percobaan dapat hidup dan bertahan lama sampai penelitian menggunakan cairan rumen dengan cara
dijual. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang pernah ditrokar, baik secara in vitro maupun in vivo dapat
dilaporkan oleh FOLLIS dan SPILLET (1972), yang memberikan hasil yang sangat baik.
menggunakan sampel cairan rumen 2 ekor rusa jantan Dengan mengacu pada kedua aspek tersebut,
yang ditrokar dan diawasi kesehatannya selama 2 maka dapat dikatakan bahwa penggunaan metode
bulan, bahwa tidak terdapat hal-hal yang trokar yang telah dimodifikasi untuk pengambilan
membahayakan kesehatan rusa tersebut. Selanjutnya cairan rumen dapat digunakan bagi kepentingan
dinyatakan bahwa penyembuhan pada kulit yang penelitian, karena metode trokar yang telah
disayat untuk menusuk alat trokar berlangsung antara 2 dimodifikasi ini memiliki keunggulan bila dibanding
– 3 hari, dengan pemulihan lengkap ± 2 minggu, tanpa dengan metode fistulasi rumen. Keunggulan dan
dijahit karena menjahit kulit akan menambah lokasi kelemahan metode fistulasi bila dibandingkan dengan
infeksi dan memperpanjang proses penyembuhan serta metode trokar, dapat dilihat pada Tabel 2.
meningkatkan kemungkinan pembentukan abses.
Tabel 2. Keunggulan dan kelemahan metode fistulasi dan metode trokar
FISTULASI TROKAR
Keunggulan Kelemahan
Cairan rumen dapat diambil tiap waktu pada semua Cairan rumen hanya dapat diambil saat luka pada kulit telah
arah/tempat dalam rumen sembuh (± 1 – 3 minggu)
Ternak berfistula dapat dipakai untuk percobaan in sacco Ternak yang ditrokar tidak dapat dipakai untuk percobaan in
sacco
Pergerakan rumen dapat dipelajari dengan jelas
Kelemahan Keunggulan
Memerlukan pengetahuan serta waktu yang lama Mudah dibuat, murah, peralatannya sederhana
sehingga ternak stres
Cukup sukar, memerlukan laboratorium berfasilitas Waktu pembuatan dan pengambilan cairan rumen yang cepat
operasi serta dokter hewan yang terlatih sehingga ternak tidak stres
Proses operasi menyebabkan ternak stres dan Tidak mengalami kesakitan yang hebat, tidak stres, nafsu
mempengaruhi/ menurunkan konsumsi pakan makan pulih dalam beberapa jam, bobot badan stabil
Ternak (domba) fistula hanya bertahan hidup ± 2 bulan Dapat hidup lama/normal
Cacat permanen pada ternak Ternak tidak cacat permanen
Ternak stres karena membawa benda asing di tubuhnya Ternak tidak stres karena tidak membawa benda asing di
tubuhnya
Cairan rumen yang keluar melalui fistula merupakan Cairan rumen tidak keluar melalui lubang trokar, sehingga
sumber bau dan lalat serta dehidrasi pada ternak tidak berbau, tidak dihinggapi lalat, tidak dehidrasi
200
NAFLY COMILO TIVEN: Keuntungan Metode Pengambilan Cairan Rumen Menggunakan Trokar dari Aspek Kesejahteraan Ternak
MUKTI. 2007. Save Animal. Animals Welfare. UTOMO, R., B.P. WIDYOBROTO, M. SOEJONO dan Z.
http://aleegeboy.blogspot.com /2007/12/save-animal- BACHRUDDIN. 2003. Aplikasi Penggunaan Feses
animals-welfare-s.html. (18 November 2010). Ternak Ruminansia Sebagai Sumber Mikrobia untuk
Penetapan Kecernaan Secara In Vitro di Daerah
PRESTON, T.R. 1986. Better Utilization of Crop Residues and Tropik. Lembaga Penelitian UGM, Yogyakarta.
By-products in Animal Feeding: Research Guidelines. (Abstrak). http://Lib.Ugm. Ac .Id Digitasi
2. A practical manual for research workers. Rumen /Index.Php?Idbuku=608&Module=Cari _Hasil_Full.
Fistulation. FAO Animal Production and Health
Paper, Rome. YAMI, A and S. ZEWDIE. 2009. Bloat in sheep and goats:
Causes, prevention and treatment. In: Ethiopia sheep
PRIEGO, A. and T.M. SUTHERLAND. 1977. The effect of and goat productivity improvement program
implantation of rumen cannulas on voluntary intake (ESGPIP). Technical Bull. 31: 1 – 9.
and rumen fermentation. Trop. Anim. Prod. 2: 68 –
72.
201