Anda di halaman 1dari 5

1308619020 – ALI AKBAR

Topic: Embryogenesis | Scientific field: Biologi | Essay type: Informational


BA 2019 of Biology Department, Faculty of Mathematics and Science, UNJ

Embryogenesis

Introduction
Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami fase embrio dalam perut seorang ibu
fase tersebut dinamakan embriogenesis. Menurut Dorland’s Illustrated Medical Dictionary,
Embriogenesis adalah : 1.produksi dari embrio; 2.perkembangan dari individu yang baru
yang terjadi secara seksual yaitu dari zigot. Secara umum, embriogenesis adalah proses
pembelahan sel dan diferensiasi sel dari embrio manusia yang terjadi pada saat tahap-
tahap awal dari perkembangan manusia. Tepatnya, embriogenesis terjadi pada saat
spermatozoa bertemu dan menyatu dengan ovum yang disebut fertilisasi sampai akhir dari
minggu ke-8 dari perkembangan manusia (Langman,1994). Embriogenesis merupakan
fase yang menarik, karena embriogenesis merupakan fase yang diawali degan pertemuan
spermatozoa dan sel telur sampai menjadi suatu organisme yang tak dapat dibedakan
strukturnya (embrio) oleh karena itu penulis akan menulis fase embryogenesis.
Embriogenesis mengalami 5 fase pembelahan, yaitu : zigot : pertemuan antara
spermatozoa dan sel telur, morula : fase dimana zigot mengalami pembelahan, blastula :
fase setelah morula yang ditandai adanya rongga pada bagian tengah , gastrula : fase yang
membentuk lapisan embrional , dan organogenesis : fase pembentukan organ setelah
adanya embrional.
Body 1
Zigot adalah adalah proses menyatunya antara spermatozoa dan sel telur. Pada
pertemuan tersebut akan menghasilkan noktah (zigot). Selama 24 jam setelah fertilisasi,
oosit yang telah dibuahi mulai pembelahan pertamanya (Anonimus, 2010). Setelah zigot
mencapai tingkat dua sel, ia menjalani serangkaian pembelahan mitosis yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. Sel ini dikenal sebagai blastomer
yang akan berbentuk seperti gumpalan yang padat (Langman, 1994). Kira-kira setelah 3
hari setelah pembuahan, sel-sel embrio yang termampatkan tersebut, membelah lagi
membentuk morula (Langman, 1994)
Body 2
Morula adalah fase setelah fase zigot. Fase morula adalah fase pembelahan pada
zigot. Menurut Soenardirahardjo (2017), morula merupakan pembelahan sel yang teriadi
setelah sel beriumlah 32 sel dan berakhir bila sel sudah menghasilkan sejumlah blastomer
yang berukuran sama akan tetapi ukurannya lebih kecil. Sel tersebut memadat untuk
menjadi blastodisc kecil yang membentuk dua lapisan sel. Pada saat ini ukuran sel mulai
beragam. Sel membelah secara melintang dan mulai membentuk formasi lapisan kedua
secara samar pada kutub animal. Stadium morula berakhir apabila pembelahan sel sudah
menghasilkan blastomer. Blastomer kemudian memadat menjadi blastodisc kecil
membentuk dua lapis sel. Zigot akan akan melakukan pembelahan secara mitosis, setelah
zigot menjadi masa sel yang pada dari sebuah sel tunggal hal tersebut lah disebut sebagai
morula.
1308619020 – ALI AKBAR
Topic: Embryogenesis | Scientific field: Biologi | Essay type: Informational
BA 2019 of Biology Department, Faculty of Mathematics and Science, UNJ

Body 3
Blastulasi adalah fase dimana morula akan memiliki rongga. Menurut Novianti
(2016), setelah 4 sampai 5 hari zigot berubah menjadi bola padat yang diikuti dengan
migrasi sel-sel blastomer menuju vegetal pore, sehingga terbentuk rongga di bagian animal
pore yang disebut blastocoel. Pada hari ke 6 atau 7 setelah fertilisasi, blastocyt siap
berimplantasi di dalam dinding rahim (uterus). Implantasi blastosit ke dinding endometrium
memerlukan waktu yang sangat singkat Blastosit mengeluarkan enzim yang berpenetrasi
ke dalam dinding endometrium, untuk memudahkannya menempel di dinding tersebut. Sel
blastosit mendapatkan makanan dari pembuluh darah pada dinding endometrium, yang
terjadi pada hari ke 7 setelah implantasi . Sel-sel trophoblast pada tepi zigot berinvaginasi
ke dinding basal uterus untuk memperkokoh kedudukan zigot di dinding uterus . Blastula
dapat dibedakan dari morula, karena blastula memiliki suatu ruangan yang disebut
Blastosul. Berdasarkan ada atau tidaknya blastosul, maka dapatdibedakan atas: 1) Blastula
berongga (suloblastula) yang terdapat pada blastula katak dan Amphioxus, dan 2) Blastula
tidak berongga (stercoblastula) yang terdapat (Soenardirahardjo, 2017).
Body 4
Gastrulasi adalah proses dimana di bentuknya lapisan-lapisan tubuh, yaitu
ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Ektoderm adalah lapisan luar yang akan
berdiferensiasi menjadi jantung, otak, kulit, rambut, dan alat indera. Mesoderm adalah
lapisan tengah yang memisahkan antara ektoderm dan endoderm, mesoderm akan
berdiferensiasi menjadi o t o t ,   r a n g k a ( t u l a n g / o s t e o n ) ,   a l a t reproduksi (testis dan
ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Endoderm adalah lapisan
dalam yang akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat
respirasi seperti pulmo. Menurut Soenardirahardjo (2017) gastrulasi merupakan proses
dimana sel berkembang dan bermigrasi dalam embrio untuk mengubah masa sel dalam
tahap blastokista meniadi embrio yang berisi tiga lapisan germinal primer. Migrasi sel
tersebut teriadi secara terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai macam gerakan-
gerakan morfogenik. Hasil penting gastrulasi adalah bahwa beberapa sel pada atau dekat
permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih dalam. Hal ini akan
mentransformasikan blastula menjadi embrio berlapis tiga yang disebut dengan gastrula.
Saat blastula terimplantasi di uterug masa sel bagian dalam membentuk cakram pipih
dengan lapisan sel bagian atas (epiblast) dan lapisan.
Body 5
Organogenesis adalah proses pembentukan organ tubuh atau alat tubuh, mulai dari
bentuk primitif (embrio) hingga menjadi bentuk definitif (fetus). Fetus memiliki bentuk yang
spesifik bagi setiap famili hewan. Artinya tiap bentuk fetus hewan memiliki ciri khas
tersendiri yang mencerminkan spesiesnya. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan
berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri
eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus
(Rudyatmi, Peniati, Setiati, 2016)
1308619020 – ALI AKBAR
Topic: Embryogenesis | Scientific field: Biologi | Essay type: Informational
BA 2019 of Biology Department, Faculty of Mathematics and Science, UNJ

Conclusion
Jadi pada fase embriogenesis ada 5 tahapan, yaitu zigot, morula, blastula, gastrula,
dan organogenesis. Seluruh fase tersebut berada dalam perut seorang ibu. Tidak semua
hewan sama tahapan embriogenesis nya, contoh pada lapisan kulitnya ada hewan yang
triploblastik dan ada hewan yang diploblastik.
1308619020 – ALI AKBAR
Topic: Embryogenesis | Scientific field: Biologi | Essay type: Informational
BA 2019 of Biology Department, Faculty of Mathematics and Science, UNJ

References
Amiseno.2010. Gambaran Kembar Dempet di RSUP H Adam Malik Medan Tahun 2005-
2009. Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatra Utara.

Novianti. 2016.Embriogenesis. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul.

Rudyatmi, Peniati, Setiati.2016.Sumber Belajar Penunjang PLG 2016 Mata


Pelajaran/Paket Keahlian Biologi Bab IX Embriogenesis dan Organogenesis.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan

Sadler, T.W., 1994. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi VII. ECG,Jakarta: 29-89

Soenardirahardjo.2017. Teratologi pada Hewan dan Ternak . Surabaya : Airlangga


University Press

Enclosures
Outline :
1. Introduction (paragraph 1 and 2) :
a. Paragraph 1 :
- Introduction about embryogenesis
- Thesis statement about definition of embryogenesis
b. Paragraph 2 :
- Briefly explain the phase of embryogenesis
2. Body 1
a. Definition about zigot
b. Describe about zigot
c. Zigot phase process
3. Body 2
a. Definition about morula
b. Describe about morula
c. Morula phase process
4. Body 3
a. Definition about blastula
b. Describe about blastula
c. Types of blastula
d. Blastula phase process
5. Body 4
a. Definition about gastrula
b. Explanation of ectoderm, mesoderm, and endoderm
c. Gastrula phase process
1308619020 – ALI AKBAR
Topic: Embryogenesis | Scientific field: Biologi | Essay type: Informational
BA 2019 of Biology Department, Faculty of Mathematics and Science, UNJ

6. Body 5
a. Definition about organogenesis
b. Organogenesis phase process
7. Conclusion
a. Restate about embryogenesis phases
b. The statement is that not all animals have the same embryogenesis
phase

Anda mungkin juga menyukai