Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MEKANISME DAN TAHAP-TAHAP EMBRIONIK

DOSEN PENGAJAR : DR.KESAKTIAN MANURUNG

MATA KULIAH : ANATOMI DAN FISIOLOGI

DISUSUN

OLEH :

1 .ELVINA IKARISTI SILALAHI (220209132)

2. JESINDO SARAGIH (220209118)

3.SITI SHOLEHA HARAHAP (220209098)

4.SYARIFAH ‘ULYA BR SIHOMBING (220209099)

5.TALITHA NABILAH SETIAWAN (220209100)

5.YULI ANTIKA PURBA (220209130)

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………1.

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………2.

BAB 1 : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………..3.

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………..3.

C.Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………..3

BAB II : PEMBAHASAN

A Mekanisme dan Embrionik……………………………………………………………………………………..…...4.

B.Fase pertumbuhan dan perkembangan embrionik ………………………….…………………………..5

C.Tahap Tahap Perkembangan dan Pertumbuhan Embrionik………………………………………….6

BAB III : PENUTUP

A.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………7

B.Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………..8
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat-nya penyusunan
ANATOMI FISIOLOGI ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan makalah ini sebagai
bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah melaksanakan tugas dengan baik.

Makalah ini dapat terbuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak lain
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: kedua orang tua saya, dan
penulis lainnya.

Akhir dari kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini. Penulis juga
mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini tersebut.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bermanfaat
bagi semua pembaca. Amin…
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang pasti dilalui oleh setiap manusia yang lahir.
Pertumbuhan dan perkembangan ini dimulai sejak pembuahan ovum oleh sperma sampai seseorang tersebut
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan ini merupakan proses bertambahnya ukuran sel, jaringan dan organ
serta meningkatnya fungsi organ sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan (Soetjiningsih, 2008).
Setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan, memiliki peran yang berbeda-beda. Menurut Undang-undang
No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak
menyebutkan bahwa masa anak-anak yaitu masa seseorang sebelum berusia 18 tahun termasuk juga janin
dalam kandungan ibunya.

Masa ini merupakan salah satu fase tumbuh kembang yang harus diperhatikan dengan cermat,
sebab keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini memiliki peran besar untuk tahap
tumbuh kembang selanjutnya(Soetjiningsih, 2008). Setiap masa pertumbuhan dan perkembangan
memiliki masalah, termasuk pada fase bayi salah satunya adalah bayi dengan kelahiran prematur. Bayi
dengan kelahiran prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan baru mencapai 37 minggu
sesuai dengan perhitungan hari pertama haid terakhir. Bayi yang mengalami prematuritas belum siap
sepenuhnya untuk berkembang, karena kondisi organ yang belum matang (Pantiawati, 2010). Bayi
prematuritas dengan kondisi organ yang belum matang, tentu memiliki masalah yang kompleks 2 pada
seluruh sistem, seperti sistem pernapasan, sistem persarafan, sistem pencernaan, ginjal dan termoregulasi
seperti salah satunya Hipotermi. (Kementerian kesehatan RI, 2014)

B.Rumusan Masalah

1. Bagian-bagian embrionik

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu, dengan adadnya makalah ini dapat membantu
daya pikir mahasiswa tentang bagaimana proses periode perkembangan pada embrio. Dengan
mempelajari proses terjadinya kehamilan diharapkan dapat mengetahui tentang awal
terjadinya kehamilan meliputi proses pembentukan janin, perkemnbangan janin di dalam
rahim dan sampai pada pengeluaran bayi dan prasenta.

BAB II
PEMBAHASAN:

A. Mekanisme Dan Embrionik

Pengertian Embrio

Embrio adalah sel yang berasal dari proses reproduksi anak dan sebuah eukariota diploid dalam
tahap awal perkembangan. Karena selnya bersifat diploid, maka embrio ini masih bisa melakukan
pembelahan hingga berjumlah ratusan sel. Hal tersebut akan dilindungi di dalam struktur organisme
induk layaknya biji, rahim ibu, dan juga telur. Khusus untuk embrio manusia, maka tentunya akan
dilindungi oleh rahim ibu yang mengandungnya.

Terkait dengan pembentukannya, pada makhluk hidup yang berkembang biak dengan reproduksi
seksual, akan dilakukan penyatuan antara gamet betina dan jantan yang selanjutnya membentuk zigot,
Pada istilah pembuahan manusia hal ini sering disebut sebagai fertilisasi yang mana terjadi pembuahan
oleh sel sperma pria pada sel ovum wanita.

Ketika sudah menjadi zigot, selanjutnya hal tersebut akan mengalami pembelahan-pembelahan


hingga memunculkan ratusan sel. Kemudian, sel tersebut akan terpisah atau terdiferensiasi. Ketika sel
terpisah itulah, fase embrionik atau pembentukan embrio akan mulai terjadi.

B. Fase pertumbuhan dan perkembangan embrionik

1. Fase Morula
 fase morula, zigot yang masih mempunyai sel tunggal akan memulai pembelahan.
Pembelahan tersebut dinamakan pembelahan mitosis dan akan membentuk sel-sel baru yang
disebut dengan blastomer
 sel ini mempunyai sifat yang padat berisi dan jumlahnya sebanyak 16 sel. Kemudian, sel
blastomere yang berjumlah 16 tersebut akan berkumpul, dan membentuk bola yang dinamakan
morula

2. Fase Blastula
Fase ini telah terbentuk akan terus mengalami pembelahan hingga jumlahnya menjadi 100
sel.Karena jumlahnya lumayan banyak maka bola tersebut juga akan membentuk rongga-rongga
di dalamnya yang disebut sebagai blastula.

3. Fase Gastrula
 Dalam fase ini, sel-sel yang terbentuk dalam fase blastula akan mengalami perombakan-
perombakan. Perombakan ini akan menghasilkan 3 buah lapisan germinal.

Lapisan ini juga disebut sebagai lapisan embriogenik yang nantinya akan menghasilkan
lapisan-lapisan yang ada di dalam embrio nantinya.

 Lapisan ektoderm yang merupakan lapisan paling luar dari embrio

 Lapisan mesoderm yang merupakan lapisan tengah.

 Lapisan endoderm yang merupakan lapisan inti sel dari embrio yang akan mengalami
perkembangan menjadi janin

4. Fase Organogenesis
Fase terakhir dari tahapan perkembangan embrio yakni fase organogenesis. Dalam fase ini,
sel-sel tubuh akan mulai terbentuk secara lengkap tahap demi tahap.

Pembentukan ini berasal dari tiga lapisan sel germinal yang sudah terbentuk pada tahapan
gastrula. Setiap lapisan germinal akan membentuk organ yang berbeda-beda pada janin

Diketahui secara rinci, setiap lapisan akan membentuk organ sebagai berikut:

 Lapisan ekstoderm akan membentuk lapisan epidermis, saraf, mata, dan juga telingan


bagian dalam.
 Lapisan mesoderm akan membentuk berbagai macam otot, organ reproduksi, sel darah, dan
sistem ekskresi.

 Lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan, kelenjar tiroid, hati, paru-paru, sel


pankreas, dan juga organ reproduksi manusia

C. Tahap-tahap Embrionik
1. Pembuahan
Tahap awal perkembangan embrio akan dimulai pada tahapan pembuahan terlebih dahulu
yakni penyatuan gamet jantan dan betina. Selanjutnya, setelah proses pembuahan terjadi selama beberapa
jam akan dihasilkan sebuah zigot

2. Pembelahan
Zigot yang dihasilkan dari proses pembuahan selanjutnya akan mengalami pembelahan.
Pembelahan ini mulai berjumlah 2 dan kelipatannya. Pembelahan akan berhenti ketika sel sudah
mencapai jumlah ratusan sel.

3.Blastulasi
Blastula merupakan bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami perkembangan. Sementara
sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus, terbentuklah rongga ataupun celah di bawah
piringan germinal yang memisahkan dengan kuning telur. Rongga ini makin lama makin membesar dan
berisi cairan. Embrio yang sudah memiliki rongga ini disebut dengan blastula, sedangkan cairannya
disebut blastosol.

4.Grastulasi
Gastrulasi adalah fase awal dalam perkembangan embrio sebagian besar hewan, di mana
blastula berlapis tunggal direorganisasi menjadi struktur berlapis-lapis yang dikenal sebagai
gastrula.

5.Neurulasi
Neurulasi merupakan proses dimana lapisan sel-sel ektodermal di ubah menjadi tubulus neuralis.
Proses neurulasi diawali dari oembentukan lamina neuralis kemudian mengalami invaginasi menjadi
sulkus neuralis dan tebentuk tubulus neuralis. Neurulasi sangat berhubungan erat dengan gastrulasi

6.Organogenesis
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali
dari pembentukan embrio (bentuk primitif) yang mengalami transformasi dan diferensiasi menjadi fetus
(bentuk definitif) dengan ciri individu
C. PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Sedangkan


Elektrokardiogram ( EKG ) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.

2. Sebuah pendekatan metodik sederhana yang dapat diterapkan pada setiap EKG. Setiap EKG harus
didekati dengan cara berurutan. Terutama kalo seorang teknisi semakin banyak mengenal membaca
kardiogram. Hal yang pada mulanya pada mungkin tanpak terpaksa secara mekanik akan memberikan
keuntungan besar dan akan segera menjadi seperti kebiasaan .

DAFTAR PUSTAKA

1. WW.medkes.com

2. dokter-medis@blogspot.co.id

3. bukusakudokter.org
4. nersnova.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai