PENDAHULUAN
Kelainan kongenital pada bayi baru lahir, merupakan kejadian yang sangat
ditakutkan oleh setiap pasangan suami istri yang sedang menunggu kelahiran
anaknya, juga merupakan penyebab kematian perinatal yang cukup tinggi dan
sebagian besar (60%-75%) tidak diketahui penyebabnya dengan pasti. Maka
dilakukan penelitian Kejadian Bayi Lahir dengan Kelainan Kongenital untuk
mendapatkan gambaran tentang angka kejadian, macam kelainan, karakteristik
penderita, serta faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap kejadian bayi
lahir dengan kelainan kongenital.
Angka kejadian kelainan kongenital adalah sebesar 7,8 per 1000 persalinan,
dimana kejadian pada bayi laki-laki lebih besar dibandingkan dengan kejadian pada
bayi perempuan. Macam kelainan kongenital yang terbanyak adalah dari kelompok
.sistim . susunan syaraf pusat (SSP) yaitu sebesar 3,7 per 1000 persalinan, diniana
anensefali menempati urutari pertama dengan angka kejadian 1,5 per 1000
persalinan. Paritas penderita rata-rata·2,4 (1,4). Umur penderita rata rata 30. (6)
tahun. Sebagian besar penderita tidak bekerja (. ibu rumah tangga )
yaitu 54,2 % dan sebagian besar dengan tingkat pendidikan yang rendah yaitu SD'
( 51,6%). Dari cara dan waktu dilakukan diagnosis, ternyata hanya sebagian kecil
yang dapat didiagnosis pranatal, yaitu 29,1% dengan pemeriksaan ultrasonografi
atau BNO photo. Dari keseluruhan kasus, 69,6%tidak dapat diduga penyebabnya.
Perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih baik untuk penapisan kemungkinan
adanya kelainan kongenital sedini mungkin, terutama pada ibu-ibu hamil dengan
risiko tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kongenital. Penelitian lanjut untuk
mengetahui lebih baik faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian kelainan
kongenital.
1
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan masalah dalam
makalah ini adalah;
1.2.1 Bagaimana konsep teori Kongenital Muskuluskeletal?
1.2.2 Bagimana konsep asuhan keperawatan pada klien dengan Kongenital
Muskuluskeletal?
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pada minggu ketiga terjadi peristiwa yang paling khas yaitu pembentukan
"Primitive streak" dengan uj~g kepalanya sebagai "Primitive node". Terjadi proses
invaginasi sel-sel .epiblast. Membentuk selapis sel barn sebagai lapisan benih
mesoderm embrional yang terletak diantara entoderm dan eksoderm. Sel-sel yang
berinvaginasi mencapai lempeng prokordial, membentuk batang prokordial,
dengan berlanjutnya perkembangan membentuk. tali padat yang disebut korda
dorsalis, sebagai poros pada garis tengah yang selanjutnya berfungsi sebagai rangka
aksial. Dengan demikian menjelang akhir Minggu ketiga, ketiga lapisan benih dasar
terbujur dan selanjutnya diferensiasi jaringan dan organ akan dimulai. Pada saat
yang bersamaan trofoblast cepat berkembang, membentuk jonjot primer yang
memiliki inti mesenkhim selanjutnya terbentuk kapiler kecil, siap mengedarkan zat-
zat makanan dan oksigen kepada mudigah
2.1.2 Masa mudigah.
Masa ini di antara Minggu keempat dan Minggu kedelapan disebut sebagai
masa organogenesis karena setiap lapisan benih membentuk sejumlah jaringan dan
organ masing-masing yang khas. Pada akhir Minggu kedelapan susunan organ
utama telah terbentuk. Lapisan ektoderm akan membentuk organ dan susunan yang
memelihara hubungan dengan dunia 1uar yaitu : susunan syaraf pusat, susunan
syaraf tepi, epitel perasa telinga, hidung dan mata, kulit, rambut dan kuku, kelenjar
hipofise, . kelenjar mamae, kelenjar keringat dan email gigi.
Lapisan mesoderm membentuk miotom (jaringan otot ), sklerotom ( tulang
dan tulang rawan ) dan dermatom ( jaringan subkutis ), mesoderm juga akan
membentuk susunan urinarius, gonad ( tidak termasuk kandung kemih ), susunan
pembuluh darah, getah bening, jantung, semua sel darah merah dan getah bening.
Lapisan entoderm menghasilkan epitel yang melapisi saluran pencernaan, saluran
pernafasan dan kandung kemih. Akan membentuk parenkhim tonsil, kelenjar tiroid,
paratiroid, hati, kemudian epitel yang melapisi kavum dan tuba Eustachii juga
berasal dari entoderm.
2.1.3 Masa janin.
Masa ini antara bulan ketiga hingga lahir, ditandai dengan penyempurnaan
jaringan dan organ tubuh serta pertumbuhan tubuh yang cepat. Pertumbuhan sangat
4
menjolok terjadi selama bulan ketiga, keempat dan kelima, sedangkan peningkatan
berat badan sangat cepat selama dua bulan terakhir kehamilan. Perubahan yang
mencolok selama kehidupan janin adalah pertumbuhan kepala yang relatif lebih
lambat dibandingkan bagian lain dari tubuh.
Perubahan pada bulan ketiga : kepala tampak kira-kira setengah dari
panjang ubun-ubun bokong, wajah makin menyerupai manusia. Anggota badan
mencapai panjang yang relatif dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain. Alat
kelamin luar berkembang, sehingga menjelang akhir Minggu kedua belas jenis
kelamin janin dapat ditentukan pada pemeriksaan luar. Perubahan pada bulan
keempat dan kelima : janin memanjang dengan cepat, pada pertengahan bulan
kelima panjang janin mencapai setengah panjang bayi baru lahir. Berat janin pada
akhir bulan kelima kira-kira 500 gram. Janin diliputi oleh rambut halus ( lanugo ).
Perubahan pada bulan keenam dan ketujuh : kulit janin kemerah-merahan,
keriput, jaringan ikat di bawah kulit tidak ada. Sampai pertengahan bulan ketujuh
meskipun susunan organ dapat berfungsi, sistem pernafasan dan susunan syaraf
pusat belum cukup berdeferensiasi serta koordinasi antara kedua sistem ini belum
baik.
Perubahan setelah bulan ketujuh hingga bulan kesembilan : janin
mempunyai bentuk membulat, ada endapan lemak di bawah kulit, diliputi oleh
vernix caseosa. Pada akhir bulan kesembilan, kepala mempunyai lingkaran kepala
yang terbesar dari semua bagian tubuh. Saat lahir berat badan janin mencapai 3000-
3500 gram, panjang ubun-ubun tumit ± 50 cm. Sifat sifat kelamin jelas sekali, testis
harus sudah turun ke skrotum.
5
Berdasarkan gangguan pertumbuhan organ, kelainan kongenital dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a) Gangguan pembentukan organ: tidak terbentuknya suatu organ atau
sebagian organ, misalnya anensefali, atau suatu organ terbentuk akan tetapi
lebih kecil, misalnya mikrosefali.
b) Gangguan fusi jaringan tubuh : misalnya labiopalatoskisis.
c) Gangguan diferensiasi organ: misalnya ginjal tapa! kuda.
d) Gangguan menghilangnya jaringan yang seharusnya hilang pada
pertumbuhan normal, misalnya divertikulum Meckel.
e) Gangguan invaginasi jaringan, misalnya atresia ani.
f) Gangguan migrasi suatu organ, misalnya adesensus testis.
g) Gangguan pembentukan saluran, misalnya atresia esofagus.
h) Reduplikasi organ, misalnya ureter ganda.
i) Hipertrofi organ, misalnya hipertrofi adrenal.
j) "Abberrant development and displacement" misalnya transposisi pada
kelainan jantung.
Pembagian lain kelainan kongenital secara sederhana adalah: Kelainan
kongenital mayor yaitu kelainan daripada struktur yang memerlukan pengelolaan
yang serius, pengelolaan medis, pembedahan ataupun bedah plastik dan
berpengaruh terhadap morbiditas ataupun mortalitasnya. Kelainan kongenital
minor: yaitu kelainan kongenital yang tidak memerlukan pengelolaan khusus, dan
tidak berpengaruh 'terhadap kehidupan normal penderita, Sindrom, yaitu kumpulan
bentuk kelainan oleh karena penyebab tunggal atau penyebab yang spesifik.
2.3 Etiologi
a) Sekitar 60-70% kasus kelainan bawaan penyebabnya tidak diketahui,
sisanya mungkin disebabkan oleh faktor lingkungan atau genetik atau
kombinasi dari keduanya
b) Kelainan struktur atau kelainan metabolisme terjadi akibat :
Hilangnya bagian tubuh tertentu
Kehilangan pembentukan bagian tubuh tertentu
6
Kelainan bawaan pada kimia tubuh
c) Beberapa faktor etiologi yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya
kelainan kongenital antara lain :
Faktor genetik dan kromosom 10%, pola pewarisan kelainan genetik
- Autosom dominan. Contohnya adalah akondroplasia dan
sindroma marfan.
- Autosom resesif. Contohnya adalah penyakit Tay-sachs atau
kistif fibrosis.
- X-linked. Contohnya adalah hemofilia dan buta warna
Faktor lingkungan 20%
- Teratogenik, hormonal, obat-obatan, nutrisi, kimia, radiasi,
infeksi, mekanik, terrmis, dan anoksia.
2.4 Klasifikasi
Kelainan kongenital pada tulan sendi danoto. Kelainan kongenital pada
tulang, sendi dan otot secara garis besar dibedakan menjadi kelainan displasia yaitu
gangguan pembentukan yang memang secara intrinsik telah ada saat dalam
kandungan dan distrofia, gangguan nutrisi dan metabolisme saat pembentukan.
Kelainan yang sering dijumpai antara lain :
a) Osteokondrodisplasia
Osteokondrodisplasia adalah sekumpulan penyakit keturunan yang
menyebabkan tulan atau tulang rawan tumbuh secara abnormal. Sehingga
kerangka tubuh pun terbentuk secara abnormal. Osteokondrodisplasia dapat
menyebabkan penderitanya memiliki tubuh cebol. Jenis
Osteokondrodisplasia yang paling sering ditemukan adalah Akondroplasia.
Kelainan seperti ini ditemukan pada 1 diantara 25.000 – 40,000 kelainan
hidup.
b) Osteoporosis
Osteoporosis merupakan kelainan tulang yang bersifat herediter
yang sangat jarang dijumpai. Kasus ini pertama kali ditemukan oleh Albers-
7
Schoenberg pada tahun 1904. Pada kelainan ini tulang menjadi bertambah
padat yang dikarenakan tidak seimbangnya antara proses pembentukan
tulang dengan penghancuran tulang. Pada osteoporosis tipe ini dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu : Infantile Osteopetrosis da Adult Osteopetrosis.
Pengobatan Osteoporosis :
- Pada penyakit ini tidak ada pengobatn yang khusus
- Kemungkinan diperlukan pembedahan untuk mengurangi tekanan
tinggi di dalam otak akibat kelainan pada tulang tengkorak
- Pembedahan juga dapat dilakukan untuk membebaskan saraf saraf yang
tertekan akibat penebalan tulang.
8
- Diagnosa dilihat dari riwayat keluarga, manifestasi klinik dan
pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan penunjang dengan X-foto, bone densitometri, lab
biokimia dan molekuler dan CT Scan
Penatalaksanaan :
- Karena penyakit ini didasari oleh kelainan genetik maka tidak
didapatkan pengobatan yang efektif. Adapun prinsip tujuan
pengobatan meliputi : merawat bayi secara seksama sehingga komlikasi
fraktur yang lebih lanjut dapat dicegah, mencegah deformitas yang
tidak perlu terjadi melalui penggunaan bidai, mobilisasi untuk
mencegah terjadinya osteoporosis
9
- Gangguan pembentukan tendon, tulang, sendi atau lapisan sendi.
Misalnya tendon tidak tersambung dengan sendi pada tempat yang
semestinya
Pengobatan artrogiposis :
- Untuk memperbaiki kekuatan otot dan pergerakan sendi dilakukan
terapi fisik
- Pemasangan bidai bisa dikaukan untuk meningkatkan latihan
peregangan sehingga sendi lebih mudah digerakkan
- Untuk memperbaiki posisi kaki sering kali digunakan Gips
- Pembedahan sebaiknya digunakan sebagai tindakan suportif terhadap
tindakan pengobatan lainnya setelah dicapai hasil yang maksimum.
e) Sindroma Prune-Belly
Sindroma marfan adalah suatu penyakit jaringan ikat keturunan yang
menyebabkan kelainan pada pembulih darah jantung, kerangka tubuh dan
mata. Sindrom ini diturunkan melalui rantai autosom dominan.
- Gejala Kelainan kerangka tubuh
- Penderita bertubuh tinggi dan kurus
- Araknodaktill
- Jika kedua lengan direntangkan ke samping, maka jarak antara kedua
jari tangan lebih besar dari tinggi badannya
- Kelainan dada (pektus ekskavantum dan pektus Karinatum)
- Kifoskoliosis
- Loangit langit mulut tinggi
- Kaki datar dan gigi bertumpuk
- Pengobatan :
- Tujuan utama pengobatan adalah mencegah kelainan pada pembuluh
darah dan mata
- Pemeriksaan mata dilakukan 1 kali/tahun. Jika terjadi gangguan
penglihatan segera dikoreksi
10
- Reserpin atau propanolol bisa digunakan untuk mencegah pelebaran
dan diseksi aorta
11
- Dilakukan biopsi otot untuk meyakinkan diagnosis . pemeriksaan
mikroskopi ,menunjukkan jaringan yang mati dan serat serat otot yang
lebar secara abnormal
- Untuk memperkuat diagnosis distrofi otot Ducennedilakukaj
elektromiografi dan penilaian penghantaran saraf
Pengobatan :
- Distrofi otot Duchenne dan Becker bisa disembuhkan
- Terapi fisik dan latihan akan mampu mencegah pengerutan otot yang
menetap di sekitar sendi
- Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk meringankan nyeri otot.
g) Miopati bawaan ( Congenital Myopaties)
Miopati bawaan ( Congenital Myopaties) adalah istilah yang
digunakan untuk menjelaskan variasi luas pada gangguan menurun pada
otot, saraf atau keduanya yang ada pada saat kelahiran atau bayi. Terdapat
5 jenis myopati bawaan yang umum antara lain : (1) Myopathy nemaline,
(2) Myopathy myotubuler (3) Myopathy central core, (4) Myopathy
multicore dan (5) ketidak seimbangan jenis jaringan bawaan.
Diagnosa biasanay memerlukan pengambilan contoh pada jaringan
otot yang lemah untuk dilakukan biopsi. Tidak ada pengobatan khusus tetapi
terapi fisik bisa membantu memelihara fungsi
12
i) Pectus Excavatum
Pectus Excavatum (dada cekung) adalah deformitas dinding dada
congenital dimana beberapa tulang rusuk tulang dada tidak tumbuh normal,
menghasilkan cekungan atau lengkungan ke dalam pada penampilan
dinding dada anterior. Pectus Excavatum terjadi diperkirakan 300-400
diantar 100.000 kehamilan dengan rasio pria : wanita yaitu 3 : 1.
Pengobatan menggunakan pembedahan telah terbukti memperbaiki
gejala fungsional yang mungkin terjadi dalam kondisi seperti masalah
pernafasan atau murmur jantung.
k) Deformitas Medelung’s
Deformitas Medelung’s biasanya ditandai dengan malformasi
pergelangan tangan, cacat tulang pergelangan tangan, bertubuh kecil dan
sering dikaitkan dengan Leri-Weilldyscodrosteosis. Terjadi karena adanya
gen resesif genetik yang disebut gen SHOX dengan mutasi di bagian
Pseudoautosomal
13
Gejala : kelainan berbentuk sublukasi kongenital atau dislokasi
ujung distal ulna karena malformasi tulang. Deformitas berfariasi dari
tonjolan kecil dari ujung bawah ulna sampai dislokasi lengkap sendi radio-
ulnaris distal dengan ditandai dengan deviasi radial tangan, nyeri kronis atau
nyeri setelah aktivitas apapun yang melibatkan pergelangan tangan dan
kekuatan terbatas
Pengobatan dapat dilakukan dengan terapi bedah dengan insisi
ujung bawah ulna , pada kasus yang berat diperlukan juga pengobatan radius
ke tulang pergerakan tangan untuk mendapatkan koreksi
14
n) Torticollis
Torticollis merupakan gangguan pada leher, di mana otot leher
terpelintir ke satu sisi kanan atau kiri. Gangguan ini berhubungan dengan
riwayat torticollis dalam keluarga. Artinya, penyakit ini akan makin parah
jika orangtua mengalami gangguan serupa
Penyebab penyakit ini bisa karena kelainan gen atau jaringan saraf
yang mengalami gangguan pada leher. Bagi bayi, penyakit ini bisa
menyebabkan cacat wajah permanen. Tandanya yaitu Tremor pada kepala,
leher sakit, gerakan leher terbatas, sakit kepala.
Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan terapi
fisik. Pengobatan lain bisa berupa operasi jika ditemukan penyebab
gangguan ini karena kelainan tulang leher.
o) Skoliosis
Skoliosis yaitu kelengkungan tulang belakang yang abnormal
kearah samping yang terjadi pada servikal (leher) Thorakal (dada)maupun
lumbal (pinggang). 40-60% ditemukan pada anak perempuan. Penyebabnya
yaitu kongenital, neuro muskuler dan ideopatik.
Gejalanya yaitu tulang belakang melengkung abnormal ke arah
samping, bahu dan pinggul kanan kiri tidak sama tingginya, nyeri
punggung, kelelahan pad tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama,
gangguan dengan kelengkungan lebih dari 60% dapat menyebabkan
gangguan pernafasan
Pengobatan : jika kelengkungan kurang dari 20% biasanya tidak
perlu dilakukan pengobatan tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan
secara teratur setiap 6 bulan.
15
Dampak : nyeri pada telapak bagian dalam, nyeri saat berjinjit,
kekakuan pada otot betis bagian dalam, mudah leleh saat berdiri, valgus
deformity ( kaki X)
Penanganan : fisioterapi memberikan pelayanan untuk menangani
posisi flat kaki dengan 2 cara menggunakan modalitas UltraSound untuk
pemeriksaan kerja otot pada arkus dan menggunakan alat bantu yaitu
dengan arkus buatan dari bantalan / cushion
r) Sprengel’s Deformity
Gangguan tulang bawaan yang langka dimana seseorang memiliki
satu tulang skapula yang berada lebih tinggi di punggung. Disebabkan
kegagalan dalam perkembangan janin awal dimana terjadi kegagalan bahu
untuk turun dengan benar dari leher ke posisi akhir.
Pengobatan termasuk operasi pada anak usia dini dan terapi fisik.
Pembedahan pada usia dewasa rumit dilakukan karena risiko kerusakan
saraf saat mengangkat tulang Omovertebral dan ketika peregangan jaringan
ototselama relokasi bahu
16
s) Klippel-Feil Syndrome
Penyakit langka yang pertamakali ditemukan pada 1912 oleh
Maulice Klippel dan Andre Veil dari Perancis. Ditandai oleh fusi kongenital
setiap2 dari 7 vertebra serviks. Tanda tanda yaitu leher pendek, garis rambut
rendah di belakang kepala dan mobilitas yang terbatas pada tulang belakang
bagian atas.
Pengobatan merupakan simptomatik dan dapat mencakup operasi
untuk meringankan ketidakstabilan serviks atau craniocervical,
penyempitan tulang belakang dan untuk memperbaiki skoliosis
t) Valgus/Bowlegs (kaki O)
Terjadi karena kaki bayi terlipat saat di rahim kadang valgus terjadi
produksi lemak pada kaki anak. Terjadi peregangan pada kapsul posterior
pinggul akibat dari kontraktur rotasi eksternal. Ketika dikombinasikan
dengan torsi tibialis internal, memberikan tampilan klinis dari bowleg
deformitas
v) Polydactyly kaki
Adalah deformitas yang relatif umum dan biasanya melibatkan jari
kaki ke -5. Kelainan ini terjadi pada sekitar 2 dari 1000 kelahiran. Sekitar
30% pasien memiliki riwayat keluarga yang positif.
Pengobatan : jari pengobatan yang rudimenter dapat diligasi saat
awal kelahiran sehingga terjadi amputasi otomatis. Pada yang mempunyai
artikulasi dibutuhkan eksdisi pada usia sekitar 1 tahun. Prinsip pengobatan
17
pada polidaktili adalah untuk menyelamatkan jari tambahan yang
mempunyai susunan terbaik.
w) Syndactyly kaki
Adalah kondisi kondisi kaki yang relatif umum. Kasus syndactily
biasanya tanpa gejala, dan mungkin ada riwayat keluargayang positif.
Kelainan ini dapat diklasifikasikan ke dalam Zygosyndactily dan
Polysyndactily. Zygosyndactily tidak memerlukan pengobatan, tetapi pada
Polysyndactily mungkin diperlukan karena anomali yang terkait.
x) Hammmer Toe
Merupakan jari kaki palu mirip dengan jari keriting (curly Toe),
tetapi tidak ada malrotasi jari kaki yang terlibat. Ada deformitas fleksi di
sendi interphalangeal proksimal, ekstensi sendi metatharsal phalangeal dan
kepala metatharsal mungkin terdepresi.
z) Radial Clubhand
Tidak adanya tulan radius baik total maupun parsial sehingga terjadi
deviasi tulang radial tangan dan fungsi yang abnormal. Ulna biasanya
hipoplasia dan melengkung, memberikan kontribusi bagi pemendekan dan
deformitas dari lengan bawah dan tangan. Radial Clubhand adalah
gangguan yang jarang tetapi mungkin terkait dengan berbagai sindrom lain
seperti sindrom VATER.
Pengobatan Radial Clubhand pada masa bayi dimulai dengan
pembebatan serial atau pemutaran dalam upaya pemusatan tulang pada
18
tulang ulna. Biasanya, akhirnya diperlukan prosedur pembedahan untuk
memfokuskan tangan secara memadai, memberikan stabilitas, dan
memposisikannya untuk memaksimalkan fungsi
19
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1) Insiden tertinggi pada anak baru lahir sampai anak berusia 2 tahun, kecuali
untuk dewasa yaitu Genu Valgum /knock-Knee.
2) Jenis kelamin, laki laki lebih besar daripada perempuan 2:1(Smeltzer
(2002), dan Cecily Lynn, (2009))
3.1.2 Keluhan Utama
abnormal pada keadaan tubuh, dan perilaku cemas akan masa depan anak.
tinggi,menggigil, nyeri pada yang kaki bengkak dan nyeri tekan, malaise,
anoreksia, keluar nanah dari sinus disertai hyeri, keterbatasan gerak, cemas.
Menurut Arif Muttaqin (2008), kaji adanya riwayat trauma fraktur terbuka
dengan dunia luar sehingga pada fraktur terbuka umumnya terjadi infeksi),
20
2) Riwayat kesehatan keluarga ; kaji keluarga apakah ada yang menderita
3) Keadaan penyakit : akut, kronis, ringan, sedang, dan pada kasus Kongenital
TD; Normal
Body Sistem;
thoraks, ditemukan taktil fremitus seimbang kanan dan kiri. Pada aukultasi,
21
2) B2 (Blood): pada inspeksi tidak tampak iktus kordis. Palpasi menunjukkan
dan Distrofi otot Duchenne & Becker yang menyebabkan pembesaran dan
pada tulang mandibula dan Pallatum karena sulitnya reflek menelan. Klien
tulang yang abnormal. Hal ini mengakibatkan sebagian besar pasien akan
22
aktivitas sehari-hari. Dan risiko cedera karena terdapat gangguan
3.2 Diagnosa
23
3.3 Nursing Care Planning
24